• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Sambungan Kayu Pada Momen Maksimum Dengan Diameter Baut Bervariasi Pada Balok Sendi Rol(Kajian Eksperimental)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Efektivitas Sambungan Kayu Pada Momen Maksimum Dengan Diameter Baut Bervariasi Pada Balok Sendi Rol(Kajian Eksperimental)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS SAMBUNGAN KAYU PADA MOMEN MAKSIMUM

DENGAN DIAMETER BAUT BERVARIASI PADA BALOK SENDI

ROL

( KAJIAN EKSPERIMENTAL )

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat

dalam menempuh Colloqium Doctum / Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh :

MUHAMMAD SADIKIN

070404018

BIDANG STUDI STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT , yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia – NYA , sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini. Tugas

akhir ini berjudul “EFEKTIVITAS SAMBUNGAN KAYU PADA MOMEN MAKSIMUM DENGAN DIAMETER BAUT BERVARIASI PADA BALOK SENDI ROL (EKSPERIMENTAL)“ yang disusun untuk melengkapi persyaratan dalam menempuh ujian sarjana pada Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU.

Pada kesempatan ini , penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Besman Surbakti, MT selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan

waktu , tenaga , pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyelesaian Tugas

Akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ing, Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Seketaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak dan Ibu Dosen / Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara .

5. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini.

6. Buat keluarga saya, terutama kepada orang tua saya, Ayahanda H. Basri Abdurrahman

dan Ibunda Hj. Dra. Nursyidah yang telah memberikan motivasi, semangat dan nasihat

(3)

7. Buat saudara-saudara saya Muhammad Soehail, SE, Muhammad Yoeqi, Amd, Aya

Sofia dan Muhammad Firdaus yang telah memberikan dukungan dan doanya kepada

penulis.

8. Terima kasih buat Ayu Ramadhana Sari dan sahabatku Yulia Velayyati, SE serta Rieni

Triwahyuni, SE atas bantuan dan dukungannya.

9. Terima kasih teman – temanku Ghufran, Aulia, Arul, Alep, Dicky, Saki, Dipa, Alfri,

Dean, Putri, Vina, Dina, Dita, Vivi, Faiz, Apis, Incen, Deddy, Umar, Muna, Agung,

Arsad, Jora dan teman – teman angkatan ’07 lainnya yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu atas bantuan dan dukungannya.

10.Terima kasih buat teman-temanku Irza, Vela, Ibal, Adit, Chalis dan Andre atas bantuan

dan dukungannya.

11.Terima kasih buat abang-abang dan kakak-kakak 06, 05, 04 lainnya atas bantuan dan

dukungannya.

12.Terima kasih buat adik – adikku Bembeng, Udin, Rizqan, Hendri, Eko dan adik-adik

09, 10 lainnya atas bantuan dan dukungannya.

13.Para staf Laboratorium Beton dan asisten ( Mas Bandi, Ari Yusman, Hafiz, Prima,

Rahmad, Oji).

Saya menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman serta referensi yagn saya miliki . Penulis

sangat mengharapkan saran – saran dan kritik demi perbaikan pada masa mendatang.

Akhir kata , semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi ilmu pengetahuan dan

teknologi , khususnya pada bidang teknik sipil.

Medan, Mei 2013 Penulis

(4)

ABSTRAK

Kayu adalah bahan konstruksi yang mudah didapat di alam memiliki sifat dan

karakteristik yang berbeda dari bahan konstruksi yang lain dari segi sifat fisis dan mekanis.

Kelebihan kayu adalah lebih murah, mudah didapat dan mudah pengerjaannya serta ringan

Kayu juga memiliki kekurangan antara lain serangan serangga, mudah terbakar, sifat kurang

awet dikarenakan sudah sulit ditemukan kayu yang dipasarkan telah cukup umur untuk

dipotong sehinggan masa layan kayu tidak cukup lama.

Pada penelitian yang dilakukan ini, bahan sambungan yang akan digunakan adalah

kayu dengan alat penyambung baut dengan diameter yang bervariasi yaitu Ø10 mm, Ø12

mm, dan Ø16 mm. Ketiganya akan dibandingkan dengan menggunakan Tata Cara

Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5 2002). Sehingga nantinya akan

didapat hubungan antar beban (P) dan penurunan (deformasi) sampai pada beban ultimit

pada tiap-tiap variasi diameter baut, baik secara teoritis maupun eksperimental.

Dari hasil penelitian didapat bahwa kayu kelapa terletak pada kode mutu E10

dengan Elastisitas Lentur 11000 Mpa, kuat tekan sejajar serat 668,601 kg/cm2, berat jenis

0,987 gr/cm3 dan kadar air 21,138%. Serta diperoleh efektivitas sebesar 64,45% pada

sambungan kayu dengan alat sambung baut berdiameter 10 mm dan 12 mm, sedangkan

pada sambungan kayu dengan alat sambung baut berdiameter 16 mm diperoleh efektivitas

sebesar 63,64%.

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………. i

ABSTRAK ……….. iii

DAFTAR ISI ………... iv

DAFTAR TABEL ………. viii

DAFTAR GAMBAR ……….. ix

DAFTAR NOTASI ……….. xi

BAB I PENDAHULUAN ……….………... 1

1. 1 Latar Belakang ……….. 1

1. 2 Perumusan Masalah ……….. 2

1. 3 Maksud dan Tujuan ……….. 3

1. 4 Pembatasan Masalah ………..……..………. 3

1. 5 Metodologi Penelitian ………... 4

BAB II STUDI PUSTAKA ………..…………... 6

2. 1 Umum ……….………... 6

2. 1. 1 Kulit Kayu ……… 7

2. 1. 2 Kambium ……….. 8

2. 1. 3 Kayu ………. 8

2. 1. 4 Hati Kayu …………..…...……… 9

2. 1. 5 Lingkaran Tahun ……….. 9

(6)

2. 2 Sifat-sifat Kayu ……….. 10

2. 4. 1.Kuat Acuan Berdasarkan Pemilahan Secara Mekanis ... 25

2. 4. 2.Kuat Acuan Berdasarkan Pemilahan Secara Visual ... 26

2. 5 Sambungan Mekanis ... 27

2. 5. 1 Umum ... 27

2. 5. 2 Jenis-jenis Sambungan ... 30

2. 5. 3 Alat Sambung Mekanik ... 30

2. 5. 4 Baut ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

3. 1 Persiapan Penelitian ………...……….……… 37

3. 2 Pelaksanaan Pengujian ... 37

3. 2. 1 Pemeriksaan Kadar Air ... 38

3. 2. 2 Pemeriksaan Berat Jenis ... 39

3. 2. 3 Pengujian Kuat Tekan ... 40

3. 2. 4 Pengujian Kuat Lentur Pada Penurunan Izin ... 41

3. 2. 5 Pengujian Elastisitas ... 42

(7)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

HASIL 4.1 Hasil Penelitian ………...……… 46

4.1.1 Hasil Pengujian Physical dan Mechanical Properties Kayu …...……….….. 46

4.1.1.1 Hasil Pemeriksan Kadar Air ... 46

4.1.1.2 Pemeriksaan Berat Jenis ...………... 47

4.1.1.3 Pengujian Kuat Tekan Sejajar Serat Kayu ... 48

4.1.1.4 Pengujian Kuat Lentur dan Elastisitas Lentur Kayu …... 49

4. 1. 2 Kesimpulan Hasil Pengujian Physical dan Mechanical Properties ... 55

4. 2 Pengujian Sambungan Baut Memikul Momen Maksimum ….…… 56

4.2.1 Menggunakan Section Modulus ..………..…... 57

4.2.2 Menentukan Beban Pada Sambungan Kayu …... 57

4.2.3 Perhitungan Kuat Lentur yang Diizinkan pada Kayu Dengan Menggunakan Alat Sambung Baut Berdiameter 16 mm Berdasarkan PKKI 2002 …... 59

4.2.4 Perhitungan Kuat Lentur yang Diizinkan pada Kayu Dengan Menggunakan Alat Sambung Baut Berdiameter 12 mm Berdasarkan PKKI 2002 …... 63

(8)

4.3 Hasil Eksperimen Sambungan Baut Memikul Momen

Murni Di Laboratorium... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan ………..86

5. 2. Saran ………....88

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Nilai Kuat Acuan (Mpa) Berdasarkan Atas Pemilahan Secara Mekanis

pada Kadar Air 15% ……… 25

Tabel 2. 2 Nilai Rasio Tahanan ……….... 27

Tabel 2. 3 Cacat Maksimum Untuk Setiap Kelas Mutu Kayu ………. 27

Tabel 2. 4 Jarak tepi, jarak ujung dan persyaratan spasi sambungan baut …………... 31

Tabel 2. 5 Tahanan lateral acuan untuk satu baut dengan dua irisan yang Menyambung dua komponen ……….. 33

Tabel 2. 6 Tahanan lateral acuan satu baut pada sambungan dua irisan yang menyambung tiga komponen ………. 34

Tabel 4. 1 Hasil pemeriksaan kadar air kayu ………... 46

Tabel 4. 2 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis Kayu ……….. 47

Tabel 4. 3 Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Sejajar Serat Kayu ……… 48

Tabel 4. 4 Hasil Pemeriksaan Elastisitas Kayu ……… 49

Tabel 4. 5 Tabulasi Perhitungan Tegangan dan Regangan Sampel 1 ……….. 50

Tabel 4. 6 Tabulasi Perhitungan Tegangan dan Regangan Sampel 2 ……….. 51

Tabel 4. 7 Tabulasi Perhitungan Tegangan dan Regangan Sampel 3 ……….. 52

Tabel 4. 8 Rangkuman penelitian mechanical properties ……….... 55

Tabel 4. 9 Tahanan lateral acuan satu baut pada sambungan dua irisan yang Menyambung tiga komponen ………. 61

Tabel 4.10 Sampel Kayu Utuh ……….. 68

Tabel 4.11 Sampel Alat Sambung Baut Diameter 10 mm ……… 73

Tabel 4.12 Sampel Alat Sambung Baut Diameter 12 mm ……… 76

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Sampel Penelitian ……….. 5

Gambar 2. 1 Penampang Melintang Kayu ………. 7

Gambar 2. 2 Bentuk Gambar Arah Tangensial, Radial dan Longitudinal ………... 11

Gambar 2. 3 Batang Kayu Menerima Gaya Tarik Sejajar Serat ……….. 17

Gambar 2. 4 Batang kayu menerima gaya tekan sejajar serat ………. 18

Gambar 2. 5 Batang kayu menerima gaya tekan tegak lurus serat ……….. 18

Gambar 2. 6 Batang kayu yang menerima gaya geser tegak lurus arah serat ………….. 19

Gambar 2. 7 Batang kayu yang menerima beban lengkung ……… 19

Gambar 2. 8 Hubungan antara beban tekan dengan deformasi untuk tarikan dan tekanan ….………...……… 21

Gambar 2. 9 Tegangan tekan dan tegangan tarik ……… 24

Gambar 2.10 Geometri sambungan baut ……….. 32

Gambar 3. 1 Jarak minimum pengambilan sampel untuk menentukan kadar air …….... 38

Gambar 3. 2 Sampel Pengujian Berat Jenis ……….… 39

Gambar 3. 3 Sampel Pengujian Kuat Tekan ……….... 40

Gambar 3. 4 Sampel Pengujian Kuat Lentur ………... 41

Gambar 3. 5 Penempatan Dial Dan Beban Pada Sampel ……….... 42

Gambar 4. 1 Grafik Tegangan Regangan Hasil Pengujian Sampel Kayu 1 ………….... 50

Gambar 4. 2 Grafik Regresi Linear Tegangan-Regangan Sampel Kayu 1 ……….. 51

Gambar 4. 3 Grafik Tegangan Regangan Hasil Pengujian Sampel Kayu 2 ……… 52

Gambar 4. 4 Grafik Regresi Linear Tegangan-Regangan Sampel Kayu 2 ………... 52

Gambar 4. 5 Grafik Tegangan Regangan Hasil Pengujian Sampel Kayu 3 ………….... 53

(11)

Gambar 4. 7 Sambungan Kayu Dengan Menggunakan Alat Sambung Baut ………….. 56

Gambar 4. 8 Sambungan di tengah bentang ……… 57

Gambar 4. 9 Sambungan Dengan Pelat Kayu Sebagai Penyambung ……….. 59

Gambar 4.10 Grafik Hubungan Beban Dan Deformasi Kayu Utuh ………. 72

Gambar 4.11 Grafik Hubungan Beban Dan Deformasi Sambungan Dengan

Baut Ø10 mm ……….. 75

Gambar 4.12 Grafik Hubungan Beban Dan Deformasi Sambungan Dengan

Baut Ø12 mm ……….. 78

Gambar 4.13 Grafik Hubungan Beban Dan Deformasi Sambungan Dengan

Baut Ø16 ………. 81

Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Hubungan Beban Dan Deformasi Antara

(12)

DAFTAR NOTASI

E adalah modulus elastisitas lentur, Mpa

Fb adalah kuat lentur, Mpa

Fc adalah kuat tekan tegak lurus serat, Mpa

Fe adalah kuat tumpu kayu, N/mm2

G adalah berat jenis kayu, gr/cm3

W adalah kadar air, %

n adalah jumlah sampel

nf adalah jumlah baut

Fy adalah tegangan leleh baja, N/mm2

Fyb adalah tegangan leleh baut, N/mm2

P adalah beban batas, kg

A adalah luas penampang m2

D, Ø adalah diameter baut

Ø adalah factor tahanan

CM adalah faktor koreksi layanan basah

Ct adalah faktor koreksi

Cf adalah faktor koreksi ukuran

Cg adalah faktor aksi kelompok

Cp adalah faktor kestabilan kolom

V adalah volume sampe, m3

Wx adalah berat kering udara, gr

Sd adalah standar deviasi

(13)

f adalah penurunan

Fe┴ adalah kuat tekan tegak lurus serat, Mpa

Z adalah tahanan lateral acuan satu baut, N

ts adalah tebal kayu sekunder, mm

Fem adalah kuat tumpu kayu utama, N/mm2

Fes adalah kuat tumpu kayu samping, N/mm2

Z’ adalah tahanan lateral terkoreksi,

λ adalah angka kelangsingan

λ adalah factor waktu = 1.0

L adalah panjang bentang, cm

b adalah lebar sampel, cm

h adalah tinggi sampel, cm

Referensi

Dokumen terkait

baut sama tapi lapis berbeda kekuatan yang dihasilkan lebih besar sambungan. yang menggunakan lapis

lebih kuat dari sambungan dengan kombinasi paku kayu dan baut serta sambungan.. dengan penyambung paku kayu dan sambungan dengan

Karena tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui perilaku sambungan momen dengan baut pada material baja ringan (cold formed steel) untuk

Beban total kekuatan sambungan baut double shear merupakan total beban yang diterima sambungan double shear pada tiap sesaran, diameter baut, jumlah baut dan

Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui kekuatan sambungan tarik double shear balok kayu dengan pelat baja dari pengaruh diameter dan jumlah

Mengingat penelitian tentang pengaruh jumlah dan diameter baut pada sambungan yang menggunakan pelat baja pada kayu sengon ( Paraserianthes falcataria ), bintangur

Dengan demikian, sambungan antara balok dan kolom yang menggunakan alat sambung Baut Hitam merupakan sambungan Semi-rigid Connection , karena momen yang terjadi

PERILAKU KEKUATAN SAMBUNGAN MOMEN KOMPOSIT BAMBU LAMINASI-KAYU TERHADAP KONFIGURASI ALAT SAMBUNG BAUT DENGAN SISTEM PELAT BAJA SISIP SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian