• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Berbagai Amelioran terhadap Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang pada Lahan Sawah Salin di Kabupaten Kendal = The Influence of Amelio

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Berbagai Amelioran terhadap Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang pada Lahan Sawah Salin di Kabupaten Kendal = The Influence of Amelio"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal

pada lahan sawah yang terkena cekaman salin dengan waktu penelitian terhitung dari

bulan Juli 2016 – Desember 2016.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah 4 jenis bahan amelioran berupa: gypsum, pupuk

kandang, zeolit dan dolomit. Alat yang digunakan antara lain bor tanah, ring tanah, EC

meter, meteran, plang penelitian, dan timbangan.

3.3 Rancangan Penelitian dan Perlakuan 3.3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak

Lengkap (RAL). Adapun model linear dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) adalah

sebagai berikut :

Yij = µ + ti + εij

dimana:

i = perlakuan ke-1, 2, ...t

j = ulangan ke-1, 2, ...r

Yij = nilai pengamatan dari perlakuan ke-i, pada ulangan ke-j.

µ = nilai rata-rata umum

ti = Tambahan akibat pengaruh perlakuan ke-i

εij = Tambahan akibat galat acak percobaan dari perlakuan ke-i pada ulangan ke-j

3.3.2 Jumlah Perlakuan

Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan, yaitu: P1 (gypsum), P2 (zeolit), P3 (pupuk

kandang), P4 (dolomit), dan P5 (kontrol), dengan masing-masing perlakuan diulang

(2)

3.2.3 Tata Letak Penelitian

Tata letak petak penelitian ditampilkan dengan diagram berikut.

P1 U1 U2

Diagram 3.1. Tata Letak Penelitian

(3)

3.3.4 Ukuran Petak Penelitian Tanaman Padi

Petak penelitian untuk menguji produktivitas padi disetting dengan ukuran sebagai berikut:

3.4 Proses Pelaksanaan Penelitian 1. Survey Lahan

Survey lahan dilakukan untuk menentukan lahan sawah yang akan digunakan

sebagai demplot penelitian untuk selanjutnya dianalisis lebih lanjut mengenai

riwayat dan kandungan salinitas aktual pada lahan tersebut.

2. Pengambilan Sampel Tanah

Setelah ditentukan lokasi yang akan digunakan sebagai demplot penelitian,

kemudian diambil sampel tanah untuk mengetahui seberapa besar cekaman salinitas

dan kandungan hara tanah yang ada pada lahan sawah tersebut

3. Analisis Tanah Awal

Analisis sampel tanah awal dilakukan pada sampel tanah yang diambil pada saat

awal penelitian. Analisis sampel tanah awal dilakukan di Laboratorium Kimia

Tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah di Kompleks

Perkantoran BPTP, Tegalepek, Ungaran.

4. Penetapan Lahan

Setelah dilakukan pengamatan awal dan dilakukan wawancara pada petani

setempat, maka diputuskan lahan yang akan dijadikan sebagai demplot penelitian.

5. Pembibitan

Pembibitan padi dilakukan pada hari Rabu, 1 Juni 2016 di lokasi yang tidak jauh

dari lahan sawah utama.

6. Pengelolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan pada saat seminggu sebelum tanam dengan cara

dibajak, lalu selanjutnya dicangkul dan dibuat petak-petak dengan batasan galengan

(4)

adalah untuk membatasi tercampurnya pemberian perlakuan yang disebabkan oleh

laju air.

7. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan menggunakan bibit padi yang sudah cukup tua yaitu

berumur 40 hari. Hal ini dikarenakan sawah yang digunakan untuk lahan penelitian

terkena banjir, sehingga harus menunggu banjir surut agar dapat melakukan

penanaman.

8. Pemupukan

Pemupukan dilakukan 2 kali, yaitu pada saat pemindahan bibit dari persemaian ke

lahan sawah dan 10 hari setelah tanam, menggunakan pupuk TSP dengan dosis

150kg/Ha, NPK dengan dosis 200kg/Ha dan Za dengan dosis 150kg/Ha sebagai

pupuk dasar, dan TSP dengan dosis 75kg/Ha, NPK dengan dosis 100kg/Ha dan Za

dengan dosis 75kg/Ha pada saat pemupukan kedua.

9. Pemberian Amelioran

Pemberian perlakuan amelioran dengan cara disebar sesuai jenis amelioran dan

demplot perlakuan. Dosis yang digunakan yaitu: Zeolit 500 kg/Ha, Gypsum 500

kg/Ha, Dolomit 250 kg/Ha, dan Pupuk organik 2 ton/Ha. Perlakuan diberikan

dengan cara di sebar pada petak perlakuan bersamaan dengan pemberian pupuk

dasar dan pemupukan susulan.

10.Pemeliharaan

Pemeliharaan berupa pengendalian gulma atau penyiangan dan pembenaran

galengan dilakukan setiap minggu setelah tanam.

11.Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel mengunakan teknik pengambilan sampel sistemastis diagonal

dengan 3 titik sampel dengan pola pengambilan sampel sebagai berikut.

(5)

12.Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan secara fisik dan kimiawi. Untuk

hama yang terlihat seperti keong, diambil kemudian dimusnahkan. Sedangkan

untuk pengendalian hama dan penyakit yang hanya bisa dilihat dari gejala yang

ditimbulkan, dilakukan dengan penyemprotan pestisida maupun pemasangan racun

perangkap sesuai gejala dan serangan yang tampak.

13.Panen

Panen padi dapat dilakukan bila sudah melebihi umur masak fisiologis atau lebih

dari 95% gabah telah menguning, yaitu 120 hari setelah tanam. Padi dipanen

dengan cara manual lalu dirontokan dengan menggunakan threser dan kemudian

ditimbang hasilnya.

3.5 Parameter Penelitian

Untuk mengetahui produktivitas lahan, maka dipaparkan parameter meliputi

parameter pengamatan utama (Tabel 3.1) dan parameter selintas (Tabel 3.2) pada saat

sebelum tanam dan setelah panen.

Tabel 3.1. Parameter Pengamatan Utama

No Pengamatan Persiapan Lahan 30 HST 60 HST 100 HST

Tabel 3.2. Parameter Pengamatan Selintas

(6)

3.6 Pengukuran dan Definisi Variabel

Untuk mencegah perbedaan penafsiran dari variabel yang digunakan maka dijabarkan

sebagai berikut:

Variabel terikat: Pemberian amelioran pada varietas Ciherang

Variabel bebas :

1. Dosis amelioran yang digunakan dengan satuan kg/petak.

2. Tinggi tanaman adalah tinggi tanaman padi diukur dari permukaan tanah sampai

bagian paling ujung tertinggi tanaman.

3. Jumlah anakan menunjukan setiap tanaman pada setiap rumpun.

4. Jumlah malai per rumpun dilihat dari jumlah malai produktif dihitung dengan

mengambil 5 sampel per petak.

5. Jumlah butir per malai dihitung dengan mengambil sampel 5 malai per petak

diluar petak panen dan menghitung butir per malai.

6. Bobot 1000 biji diukur dengan mengukur 100 biji dengan menggunakan

timbangan halus.

7. Berat gabah panen dikonversi menggunakan satuan produktivitas yaitu ton/Ha.

8. Satuan DHL yaitu dS/m dan TDS adalah g/l

3.7 Analisis Data

Data respon tanaman, peubah sifat-sifat tanahdan respon hasil tanaman dianalisis

secara statistik untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar perlakuan menggunakan

analisis sidik ragam (ANOVA), dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada

taraf 5% untuk melihat respon tanaman dan menentukan jenis amelioran dengan hasil

terbaik. Dari analisis tersebut, kemudian data diintepretasikan secara diskriptif untuk

kemudian dibandingkan dengan penelitian-penelitian serupa terdahulu dan penelitian

Gambar

Gambar 3.1. Pola Pengambilan Sampel per Ulangan
Tabel 3.1. Parameter Pengamatan Utama

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal Konsumen sudah diberikan waktu untuk menyampaikan pendapatnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan Konsumen tidak memberikan pendapatnya maka Pelaku Usaha Jasa

Setelah dilakukan analisis uji statistic menggunakan uji Chi Square , maka berdasarkan nilai Fisher’s Exatc Test didapatkan nilai p = 0.032 dimana p < α

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Banyak faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan khususnya pada aspek tenaga kerja pada industri kayu adalah kebiasan merokok, status gizi, penggunaan alat pelindung diri, usia

Result of the Speaking Skill Test of Tenth Grade Students of SMA Islam Al Hikmah Mayong Jepara Taught by Using Role Play for two Students in Group ( Cycle 1 )... Result of

Penelitian yang dilakukan oleh Yogo Pamungkas tahun 2014 yang berjudul “Tinjauan Ambang Batas Perolehan Suara Berdasarkan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2012

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Perlindungan hak konstitusional kebebasan beragama di negara hukum Indonesia merupakan perlindungan yang bersifat positif dengan menegasikan pelaksanaan kebebasan