• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRE PLANNING RONDE KEPERAWATAN PEMASANGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PRE PLANNING RONDE KEPERAWATAN PEMASANGA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PRE PLANNING RONDE KEPERAWATAN PEMASANGAN NGT DI RUANGAN DI RUANG PARU RSUP MDJAMIL PADANG

A. Definisi Ronde Keperawatan

Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.

Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.

B. Karakteristik ronde keperawatan adalah sebagai berikut: 1. Klien dilibatkan secara langsung

2. Klien merupakan fokus kegiatan

3. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama 4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas

5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat 6. Primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

C. Tujuan Ronde Keperawatan

Adapun tujuan ronde keperawatan adalah sebagai berikut: 1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.

2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien.

3. Meningkatkan validitas data klien. 4. Menilai kemampuan justifikasi.

5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.

6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.

D. Peran dalam Ronde Keperawatan Peran Ketua Tim dan Anggota Tim

(2)

2. Menjelaskan masalah keperawata utama.

3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan. 4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.

5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.

Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor

a. Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)

Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :

1. Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien 2. Menjelaskan masalah keperawatan utama

3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan 4. Menjelaskan tindakan selanjtunya

5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil b. Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler 1. Memberikan justifikasi

2. Memberikan reinforcement

3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional

4. Mengarahkan dan koreksi

5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

E. Langkah-langkah Ronde Keperawatan

Persiapan

1. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde. 2. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.

Pelaksanaan

1. Penjelasan tentang klien o/ perawat primer dlm hal ini penjelasan difokuskan pd mslh keperawatan& rencana tindakan yg akan/telah dilaksanakan& memilih prioritas yg perlu didiskusikan.

2. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.

3. Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan yg akan dilakukan.

(3)

Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.

F. Kelemahan Ronde Keperawatan

Kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta privasinya terganggu.

Masalah yang biasanya terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut: 1. Berorientasi pada prosedur keperawatan

2. Persiapan sebelum praktek kuarang memadai

3. Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde keperawatan 4. Belum ada kesempatan tentang model ronde keperawatan

RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN POLA NAFAS TAK EFEKTIF

PADA DIAGNOSA MEDIS EFUSI PLEURA DAN CA.MAMAE (DI RUANG PARU RS X)

Topik : Asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan pola nafas tak efektif pada diagnosa medis Efusi Pleura dan Ca mamae

Sasaran : Pasien Ny. S (43 tahun) Hari/Tanggal : Kamis, 14 April 2016

Waktu : 60 menit (pkl 10.00 - 11.00 WIB)

A. Tujuan

(4)

Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi yaitu nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

2. Tujuan khusus :

- Menjastifikasi masalah yang belum teratasi;

- Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan lain; - Menemukan alasan ilmiah terhadap maslah pasien;

- Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai maslah pasien.

B. Sasaran

Pasien Ny.S Umur 43 tahun yang dirawat di kelas 1 ruang paru RS X

C. Materi

1. Teori asuhan keperatan pasien dengan Efusi Pleura dan Ca.Mamae

2. Masalah yang muncul pada pasien dengan Efusi Pleura dan Ca.Mamae dan intervensi keperawatan pada pasien dengan Efusi Pleura dan Ca.Mamae dengan masalah pola nafas takefektif.

D. Metode

Ceramah, Diskusi, dan Demonstrasi

E. Media

1. Dokumen/Status pasien

2. Sarana diskusi: kertas,bullpen

3. Materi yang disampaikan secara lisan.

F. Pengorganisasian

(5)

Intan Kurnia Riani

G. Kegiatan Ronde Keperawatan

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan

Pasien Tempat

1. Menentukan kasus dan topic

2. Menentukan tim ronde 3. Menentukan literature 4. Membuat proposal 5. Mempersiapkan pasien 6. Diskusi pelaksanaan

Penanggung jawab

- Ruang paru

RS X

5 menit Ronde Pembukaan Salam pembuka

2. Memparkenalkan tim ronde

3. Menyampaikan

identitas dan masalah pasien

4. Menjelaskan tujuan ronde

Kepala runagan

(karu) - NurseStation

30 menit Penyajian masalah 1. Memberi salam dan menetapkan prioritas yang perlu dilakukan Validasi data

4. Mencocokan dan menjelsakan kembali data yang telah disampaikan .

5. Diskusi antar anggota tim dan pasien tentang masalah keperawatan

(6)

tersebut

6. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan tentang masalah pasien serta renca tindakan yang akan dilakukan.

7. Menentukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ditetapkan.

Karu

10 menit Pasca

Ronde1. Evaluasirekomendasi intervensidan keperawatan

2. Penutup

Karu,supervisor, perawat

konselor, pembimbing.

- Nurse

Station

H. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi Struktur

a. Kegiatan ronde terlaksana dengan baik

b. Peserta ronde hadir seluruhnya sesuai dengan rencana 2. Evaluasi Proses

a. Peserta ronde berperan aktif dalam kegiatan

b. Selama ronde berlangsung, peserta ronde dapat mengikuti dengan baik 3. Evaluasi Hasil

a. Peserta mengetahui dan dapat menyebutkan pengertian dan tujuan pemasangan NGT b. Peserta dapat menyebutkan bagaimana perawatan selang NGT

(7)

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE 1. Tinjauan Teori

Pipa lambung secara umum ada dua bentuk yaitu lumen tunggal dan lumen ganda. Ukuran tube untuk dewasa berkisar 14-18 French. Macam-macam pipa NGT :

a. Pipa Levin, terbuat dari karet dengan lumen tunggal untuk intubasi lambung, dimasukan melalui hidung

b. Variasi dari pipa levin: nasogastrik plastik dan salem sump tube, mempunyai lumen ganda, untuk drainase dan utnuk melindungi lambung dari tekanan negatif yang besar c. Pipa Ewald

(8)

2. Tujuan:

Setelah menyelesaikan topik ini, mahasiswa mampu melakukan pemasangan pipa lambung/NGT. Tujuan pemasangan pipa lambung adalah

a. Dekompresi lambung b. Mengambil sekret lambung

c. Pemberian obat, makanan dan minuman

d. Mencuci lambung dari zat-zat toksik atau iritan

e. Menghentikan perdarahan pada oesofagus, lambung atau usus

3. Komplikasi Akibat Pemasangan Ngt: a. Aspirasi

b. Erosi nasal c. Sinusitis

d. Refluks Esofagitis e. Ulkus gaster f. Aspirasi paru

4. Hal - Hal Yang Perlu Diperhatikan :

a. Kaji indikasi pemasangan: gangguan menelan, operasi kepala atau leher, penurunan tingkat kesadaran, operasi saluran cema, trauma wajah.

b. Kaji cara pemasangan selang, cek kepatenan jalan nafas.

c. Kaji riwayat medis klien : perdarahan, operasi nasal, deviasi septum. d. Kaji kemampuan reflek muntah

e. Kaji status kesadaran pasien 5. Alat dan bahan

Alat yang diperlukan pada pemasangan pipa lambung adalah : a. Naso gastrik tube

b. Lubrikan c. Kateter tip d. Stetoskop e. Plester

f. Segelas air dan sedotan g. Sarung tangan

h. Pinset

(9)

6. Cara Kerja:

a. Cek identitas penderita dan jelaskan prosedur pelaksanaan b. Siapkan alat-alat

c. Tempatkan pasien dalam posisi duduk atau fowler tinggi dengan leher hiperekstensi jika klien koma, tempatkan dengan posisi semi fowler

d. Lakukan pengukuran, e. Cuci tangan

f. Pakai sarung tangan

g. Lubrikasi selang 10 - 20 cm

h. Masukkan selang secara lembut hingga ke posterior nasofaring

i. Fleksikan kepala setelah melewati posterior nasofaring,relaksasikan pasien. j. Dorong klien unruk menelan

k. Jangan paksakan untuk masukkan (cfek) l. Lepaskan sarung tangan dan pasang plester

m. Cek pemasangan dengan auskultasi lambung (pemasangan benar terdengar suara udara ) dan aspirasi isi lambung

Catatan :

- Jika penderita tersedak atau muntah di sekitar pipa, pikirkan terjadinyapipa buntu atau lilitan pipa di orofaring atau esofagus

- Jika penderita sianotik atau sesak nafas, kemungkinan pipa masuk ke paru-paru - Perhatikan airway dengan penghisapan yang teratur jika sekresi oral tetap ada

Referensi

Dokumen terkait

Langkah kedua dari proses keperawatan adalah perencanaan dimana perawat akan menyusun rencana yang akan dilakukan pada klien untuk mengatasi masalahnya, perencanaan

Perawat 2 : Kalau begitu saya undur diri apabila ada hal yang belum jelas atau perlu bantuan bapak bisa hubungi saya di ruang perawat, permisi dan selamat pagi.. Pasien :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan ronde keperawatan terhadap kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit Royal Prima

gangguan kesehatan yang dialami klien; b) keterlibatan antara persepsi perawat dan persepsi klien; c) pemberian informasi terhadap masing-masing fungsi untuk membantu klien

penghargaan dari perawat bahwa setiap pasien memiliki hak yang sama untuk. mengambil keputusan bagi dirinya; faktor yang berpengaruh

Untuk mengefisienkan waktu langsung saja saya persilahkan kepada ners Momon selaku ketua Tim untuk memberikan penjelasan tentang pasien ronde keperawatan kita

Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan ketidakberdayaan pada lansia bertujuan klien mampu meningkatkan harga diri dan

Hasil 1 Pasien dan keluarga pasien merasa puas dengan hasil pelayanan 2 Masalah pasien dapat teratasi 3 Perawat dapat : a Menumbuhkan cara berfkir yang kritis b Meingkatkan cara