Buah Rata-rata secara
Parametrik
PARAMETER Nilai yang dimiliki oleh
populasi • Rata-rata (µ) • Simpangan baku (σ)
• Varians/ragam (σ2)
• dll
Uji Terhadap Parameter Populasi
Untuk menyelidiki ada tidaknya perubahan yang signifikan/bermakna pada suatu populasi,
dan nilai parameternya telah diketahui sebelumnya
• Data sampelhasil pengukuran dengan
menggunakan skala interval atau skala rasio.
• Populasi tersebar normal. • Ukuran sampel (n)
sesuaikan dengan jenis penelitiannya dan tingkat ketelitian yang diinginkan.
Jika faktor yang mempengaruhi nilai parameter populasi diyakini akan terjadi perubahan, kita dapat berhipotesis bahwa: akibat pengaruh faktor X (yang dimanipulasi melalui eksperimen) membuat populasi
dengan kondisi awal yang memiliki nilai parameter μ0 berubah menjadi populasi dengan kondisi yang memiliki nilai parameter μ.
Nilai µ dapat ditaksir menggunakan nilai rata-rata sampel sebesar . Oleh Ȳ
Beberapa contoh kasus yang dapat diuji dengan teknik uji
terhadap parameter populasi:
Membandingkan rata-rata hasil pengamatan tingkat polusi
udara ( sebagai penduga tak bias dari µ ) dengan batas
Ȳ
ambang yang diizinkan (µ
o).
Membandingkan rata-rata produksi padi setelah
mendapat perlakuan pupuk jenis tertentu ( sebagai
Ȳ
penduga tak bias dari µ ) dengan batas minimum yang
ditetapkan (µ
o).
Membandingkan rata-rata pertambahan berat badan sampel
bayi yang diberi perlakuan berupa pemberian susu buatan
produk pabrik tertentu sampai usia empat bulan pertama(
Ȳ
Uji Terhadap Parameter Populasi dengan Simpangan
Baku Populasi ( σ
o) Telah Diketahui
• rata-rata
populasi (µo) • simpangan
baku populasi (σo)
DIKETAHUI
Distribusi Z
Keterangan:
: nilai rata-rata sampel (sebagai penduga)
Ȳ
µo : nilai rata-rata populasi (sebagai parameter)
Rata-rata sampel = ( ) = 154/15 = 10,267Ȳ
Berdasarkan hasil-hasil
penelitian yang sudah dilakukan, diketahui bahwa persyaratan
minimal kandungan oksigen
terlarut yang harus ada di dalam air agar ikan emas dapat hidup 13,0 bpj dengan simpangan baku paling tinggi 2,3 bpj. Hasil
Pengujian Hipotesis
•
rata-rata populasi (µ
o) = 13,0
•
dan simpangan baku populasi= σ
o= 2,3
•
Jika pengujian dengan prinsip uji dua pihak maka
rumusan hipotesis nihil (H
0) dan hipotesis alternatif (H
1)
•
Harga z untuk uji dua pihak dengan α=1%
z
0,005= ±2,575
•
Harga z
hitung= -4,602 < z
0,005= -2,575
Harga z
hitung= 4,602 > z
0,005= 2,575.
H
o: μ = μ
oditolak
•
Jika kita yakin besar kemungkinan pembuangan
limbah mampu menurunkan nilai kandungan
oksigen terlarut jauh di bawah batas minimal
bagi persyaratan hidup ikan emas maka dapat
digunakan uji satu pihak.
•
Jika pengujian dengan prinsip uji satu pihak
maka
rumusan hipotesis nihil (H
0) dan hipotesis
•
Harga z untuk uji satu pihak dengan α=1%
z
0,01= -2,325
•
Harga z
hitung= -4,602 < z
0,01= -2,325,
•
Harga z
hitung= 4,602 > z
0,01= 2,325)
H
o: μ ≥μo ditolak
Uji terhadap Parameter Populasi dengan Simpangan Baku
Populasi ( σ
o) Tidak Diketahui
• rata-rata
populasi (µo) • simpangan
baku sampel (s)
µo : nilai rata-rata populasi (sebagai parameter)
CONTOH KASUS
•
Dari contoh di atas, misalnya hanya dinyatakan
bahwa nilai rata-rata sebagai batas ambang
untuk kehidupan ikan mas adalah 13,0 bpj (tidak
ada informasi tentang besarnya nilai simpangan
baku populasinya). Dengan demikian, yang
diketahui hanya nilai µ
o= 13,0. Sementara dari
•
Jika menggunakan prinsip uji dua pihak, nilai t dengan
α=1% dan derajat bebas n-1 = 14
t
0,005= ±2,977
•
t
hitung=-6,90 < t
0,005;14 = -2,977
•
t
hitung= 6,90> t
0,005; 14 = 2,977
Uji Dua Pihak
H
oditolak
Uji Satu Pihak
•
Jika yakin dengan melihat demikian banyak limbah kota
yang dibuang ke sungai sehingga besar kemungkinan
pembuangan limbah diyakini akan menurunkan nilai
kandungan oksigen terlarut jauh dibawah batas minimal
bagi persyaratan hidup ikan emas maka hipotesis
penelitian dapat dibuat dengan menyatakan :
“Pembuangan limbah kota yang demikian banyak akan
menurunkan nilai kandungan oksigen terlarut jauh
dibawah batas minimal bagi persyaratan hidup ikan emas”
•
Dengan hipotesis seperti itu maka dapat menggunakan uji
•
Harga t untuk uji satu pihak dengan α = 1% dan
derajat bebas n-1 = 14
t
0,01= –2,624
•
t
hitung= -6,90 < t
0.01; 14 = -2,624
•
t
hitung= 6,90| > t
0.01;14) = 2,624
H
oditolak
Terbukti bahwa nilai rata-rata oksigen terlarut dalam air sungai tersebut berada di bawah batas ambang untuk kehidupan ikan emas
Da
ta
Be
rpa
san
g
an
Sampel yang
mempunyai
subjek sama
Populasi dalam kondisi mula-mula, yang tidak diketahui nilai parameternya
Populasi dalam kondisi kemudian, yang juga tidak diketahui nilai parameternya yang perlu diselidiki apakah sudah tidak sama dengan populasi dalam kondisi mula-mula
akibat adanya pengaruh
Nilai Rata-rata Data Berpasangan
interval atau ratio3. Uji parametrik
Uji t dapat
dilakukan jika nilai rata-rata populasi (µ0) tidak diketahui besarnya, demikian
pula dengan
1. Menghitung rata-rata
selisih dari data
berpasangan
2. Menghitung nilai
selisih simpangan
baku
Keterangan:B : rata-rata selisih pasangan nilai pengamatan sampel
sb : simpangan baku selisih pasangan data
pengamatansampel
(H
0)
: µ
1= µ
2Harga t untuk uji dua pihak
α =5 % dengan derajad bebas n-1 = 14
adalah ±2,145,
α = 1 % maka harga t
(0,01)/2atau t
0,005=
+2,977
Hipotesis statistika menggunakan prinsip uji
satu pihak karena peneliti yakin bahwa
secara teoritis pasti berbeda atau berubah
menjadi lebih kecil.
(H
0) : µ
1= µ
2.
pada saat sungai tidak tercemar limbah
.
adalah data hasil pengamatan yang diperoleh dari unit sampel/unitBerpasangan
Data tekanan darah kelompok
masyarakat di desa dan di kota
Data tingkat polusi udara pada lokasi A
dan pada lokasi B
Data daya tahan ikan lele dan ikan
mas terhadap air yang tercemar
detergen.
Data kandungan residu limbah kelompok pabrik
yang menggunakan pengolahan limbah sistem A dan yang menggunakan pengolahan limbah sistem
UJI
NORMALITAS
UJI
HOMOGENITAS
Uji t
untuk
data tidak berpasangan
dapat
digunakan jika datanya memenuhi
persyaratan parametrik
1. Populasi tersebar normal
2. Data sampel berbentuk skala interval atau skala rasio
3. Nilai parameter populasi tidak ada yang diketahui
4. Ukuran sampel (n1 dan n2) untuk uji t data tidak berpasangan disesuaikan dengan
jenis penelitiannya dan tingkat ketelitian yang diinginkan
=> penelitian eksperimen klarifikatif= min 50 unit
independen
Ada dua kemungkinan, yakni:
1. Uji t independen dengan ragam homogen
Rumus:
a) Dua varians dikatakan homogen jika harga
Fhitung ≤ Ftabel
b) Dua varians dikatakan tidak homogen jika
harga Fhitung > Ftabel
dengan derajat bebas untuk v1 = nb - 1 dan
v2 = nk - 1 (dengan catatan nb adalah ukuran sampel yang memiliki varians/ragam lebih besar
dibanding varians/ragam dari sampel lainnya yang
berukuran nk)
ragam homogen
= Nilai rata-rata = ukuran sampel
sp
= simpangan baku gabunganKeterangan:
•
Untuk uji dua pihak,
H
0ditolak jika t
hitung>
t
1/2 αdengan
homogen
Dengan t1= t1/2α
db = n1 - 1 t2 = t1/2a
1. Uji Normalitas
2. Uji Homogenitas Varians
Sehingga Fhitung < Ftabel = F0,05;(14:14) = 2,48. Hal ini berarti
•
Oleh karena itu
digunakan uji t
untuk data
berpasangan
dengan simpangan
baku gabungan.
Dengan demikian,
harga t
hitungmenjadi:
Untuk pengujian dua pihak, harga ttabel untuk α = 0,05 dan derajat bebas = n1
•
Karena t
hitung= 1,697 dan t
tabel= 2,052,
maka t
hitung< t
tabelmaka Ho diterima, jadi
Misalkan, dari penelitian observasi
menunjukkan bahwa dengan
pengambilan sampel pada 10 sungai di
lokasi A diperoleh rata-rata kadar
oksigen terlarut A (Y1) = 17,5 bpj
dengan simpangan baku (s1) = 2,5
bpj, sedangkan pengamatan pada 15
sungai di lokasi B, menunjukkan
rata-rata (Y2) = 25,5 bpj dengan
1. Uji Normalitas
2. Uji Homogenitas Varians
Fhitung = 7,1824 dan