• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Manajemen Produksi Dan Pemasaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Manajemen Produksi Dan Pemasaran"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu:

Julianto, M.Pd

Oleh:

Kelompok 9

Kelas B - PGSD 2012

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

MANAJEMEN PRODUKSI DAN

PEMASARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu:

Julianto, M.Pd

Oleh: Kelompok 9

Kelas B - PGSD 2012

Anggota:

Fikahati Rachmawati

12010644051

Annisa Cahya Wiguna

12010644076

Eka Pratiwi

12010644082

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Produksi dan Pemasaran” dengan tepat waktu. Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah, khususnya kepada:

1. Julianto, M.Pd dan Putri Rachmadyanti, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.

2. Rekan-rekan PGSD angkatan 2012, khususnya di kelas B PGSD 2012, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.

3. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan, doa dan bantuan yang besar kepada kami.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Makalah ini membahas tentang “Manajemen Produksi dan Pemasaran”. Produksi merupakan fungsi yang ada di sebuah perusahaan manufaktur atau jasa yang mengemban fungsi untuk menciptakan kegunaan bentuk (form utility). Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, sebab bagian ini langsung berkaitan dengan konsumen.

(4)

Surabaya, 1 Nopember 2015 Kelompok 9

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Pertanyaan 2 1.3 Tujuan 3

1.4 Manfaat 4

BAB II PEMBAHASAN 5 2.1 Produksi 5

2.1.1 Pengertian Produksi 5

2.1.2 Pengertian Manajemen Produksi 5

2.1.3 Operasi-operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif 9 2.1.4 Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan Manajerial 9 2.1.5 Fungsi dan Sistem Produksi 9

2.1.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi 12

2.1.7 Sejarah Perkembangan Manajemen Produksi 13 2.1.8 Pentingnya Manajemen Operasi 17

2.1.9 Hubungan Fungsi Produksi Dan Lingkungan 18 2.1.10 Pembuatan Keputusan Dalam Produksi 19 2.1.11 Etika Produksi 21

2.1.12 Peramalan (Forecasting) 22 2.1.13 Jenis-Jenis Peramalan 24

2.2 Pemasaran 25

2.2.1 Definisi Pemasaran 25

2.2.2 Definisi Manajemen Pemasaran 25 2.2.3 Konsep Pemasaran 31

(5)

2.2.5 Fungsi Manajemen Pemasaran 36 2.2.6 Sistem Pemasaran 40

2.2.7 Audit Pemasaran 41 2.2.8 Konsep Inti Pemasaran 45

2.2.9 Filosofi Manajemen Pemasaran49 2.2.10 Kegiatan Promosi 51

2.2.11 Tanggung Jawab Sosial Dan Etika Pemasaran 54 2.2.12 Perencanaan Distribusi Yang Tepat 54

2.2.13 Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran 58 2.2.14 Tugas-Tugas Manajemen Pemasaran 61

2.2.15 Perencanaan Pemasaran 66

2.2.16 Merumuskan Rencana Pemasaran 67 2.2.17 Organisasi Pemasaran 68

2.2.18 Penerapan Dan Pengendalian Pemasaran 69 2.2.19 Strategi Pemasaran 69

2.2.20 Pengembangan Strategi Pemasaran 71

2.3 Perbedaan Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran 72 2.4 Pemasaran Dalam Manajemen Produksi 72

BAB III PENUTUP 91 3.1 Kesimpulan 91 3.2 Saran 92

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi.

Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi, sedangkan manajer produksi yang akan menentukan keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi, serta kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan manajemen puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan bersama perusahaan. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

(7)

dijalankannya. Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah.

Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan akan datang. Manajemen produksi dan pemasaran sangat penting untuk dipelajari bagi pelaku bisnis maupun wirausahawan.

1.2 Rumusan Pertanyaan

Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian produksi?

2. Apa pengertian manajemen produksi?

3. Bagaimana operasi sebagai sistem produktif?

4. Bagaimana manajemen operasi sebagai kegiatan manajerial? 5. Apa fungsi dan sistem produksi?

6. Apa saja ruang lingkup manajemen produksi?

7. Bagaimana sejarah perkembangan manajemen produksi? 8. Apa pentingnya manajemen operasi?

(8)

11. Bagaimana etika produksi yang tepat?

12. Apa arti peramalan dalam manajemen produksi?

13. Apa saja jenis-jenis peramalan dalam manajemen produksi? 14. Apa definisi pemasaran?

15. Apa definisi manajemen pemasaran? 16. Bagaimana konsep pemasaran? 17. Apa peranan pemasaran?

18. Apa saja fungsi manajemen pemasaran?

19. Apa yang dimaksud dengan sistem pemasaran? 20. Apa yang dimaksud dengan audit pemasaran? 21. Apa konsep inti pemasaran?

22. Bagaimana filosofi manajemen pemasaran? 23. Apa yang dimaksud dengan kegiatan promosi?

24. Bagaimana tanggung jawab sosial dan etika pemasaran? 25. Bagaimana perencanaan distribusi yang tepat?

26. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat dalam pemasaran? 27. Apa saja tugas-tugas manajemen pemasaran?

28. Apa yang dimaksud perencanaan pemasaran?

29. Bagaimana merumuskan rencana pemasaran dengan tepat? 30. Apa yang dimaksud dengan organisasi pemasaran?

31. Apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran? 32. Bagaimana pengembangan strategi pemasaran?

33. Apa perbedaan antara manajemen produksi dan manajemen pemasaran?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini berupa tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan mengenai Manajemen Produksi dan Pemasaran. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui, mendalami, mempelajari, dan memahami tentang materi tersebut.

Adapun tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah:

(9)

sistem produktif, manajemen operasi sebagai kegiatan manajerial, fungsi dan sistem produksi dan operasi, ruang lingkup manajemen produksi, sejarah perkembangan manajemen produksi, pentingnya manajemen operasi, hubungan fungsi produksi dan lingkungan, pembuatan keputusan dalam produksi, etika produksi, peramalan (forecasting), dan jenis-jenis peramalan dalam manajemen produksi.

2. Untuk memahami mengenai manajemen pemasaran, yang meliputi : definisi pemasaran, definisi manajemen pemasaran, konsep pemasaran, peranan pemasaran, fungsi manajemen pemasaran, sistem pemasaran, audit pemasaran, konsep inti pemasaran, filosofi manajemen pemasaran, kegiatan promosi, tanggung jawab sosial dan etika pemasaran, perencanaan distribusi yang tepat, pengambilan keputusan dalam pemasaran, tugas-tugas manajemen pemasaran, perencanaan pemasaran, merumuskan rencana pemasaran, organisasi pemasaran, penerapan dan pengendalian pemasaran, strategi pemasaran, dan pengembangan strategi pemasaran.

3. Untuk memahami mengenai perbedaan antara manajemen produksi dan manajemen pemasaran.

1.4 Manfaat

Manfaat dibuatnya makalah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui, mempelajari, dan memahami mengenai manajemen produksi dan pemasaran. Selain itu, mengacu pada tujuan mata kuliah Kewirausahaan, dengan mendalami materi ini mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan, pemahaman, serta penguasaan tentang konsep produksi dan pemasaran dalam kewirausahaan. Realita menunjukkan bahwa orientasi mahasiswa setelah lulus hanya mencari kerja bukan menciptakan lapangan kerja. Dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat mengubah pola pikir menjadi lebih terbuka dan mau berwirausaha. Berwirausaha mempunyai banyak keuntungan.

(10)

produksi dan pemasaran dengan melakukan serangkaian kegiatan presentasi dan diskusi.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Produksi

2.1.1 Pengertian Produksi

Istilah produksi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan menghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut dengan produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali bahan.

Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri, suku cadang, dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam arti sempit, maka dipergunakanlah istilah produksi, sehingga mencakup pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.

Pengertian produksi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi adalah penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi.

2.1.2 Pengertian Manajemen Produksi

(11)

produksi yang dikenal sebagai manajemen produksi atau manajemen operasional. Manajemen produksi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan produksi. Terdapat beberapa pengertian manajemen yang pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Dalam pengertian ini terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari satu, adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang yang bertanggung jawab akan tercapainya tujuan tersebut.

Fungsi pokok di dalam manajemen adalah keuangan, personalia, pemasaran, dan produksi. Produksi diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pengertian ini terlalu sempit, sebab produksi juga dapat menghasilkan jasa, baik untuk tujuan memperoleh keuntungan atau tidak. Sehingga ada pengertian lain tentang produksi yaitu penciptaan barang dan jasa. Oleh karena itu, istilah produksi kemudian dikembangkan dengan operasi.

Tekanan dalam pengertian operasi adalah kegiatan merubah bentuk bukan pada hasilnya. Kegiatan operasi dapat dilakukan oleh lembaga pencari laba, misalnya perusahaan mebel, jasa angkutan, dan lembaga bukan pencari laba, misalnya panti asuhan.

Yang dimaksud dengan operasi atau operations adalah kegiatan merubah masukan menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya. Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan merubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru. Masukan atau input dikategorikan dua macam, yaitu faktor-faktor produksi yang berupa man, money, material, method, dan information. Informasi adalah input yang berasal dari luar lembaga yang menjalankan operasi, misalnya informasi tentang jumlah penduduk, jumlah konsumen, dan penghasilan konsumen. Sedangkan keluaran atau output adalah produk, yaitu dapat berupa barang dan jasa.

(12)

1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

2. Menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien.

3. Menurut Eddy Herjanto manajemen operasi dan produksi dapat diartikan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.

4. Anoraga (2009) Manajemen operasional adalah seluruh aktivitas untuk mengatur dan mengkoordinir faktor – faktor produksi secara efektif dan efisien untuk dapat menciptakan dan menambah nilai dan benefit dari produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.

5. Render dan Heizer (2005 : 2) mendefinisikan manajemen operasional adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan dan keluaran.

6. Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17) mendefinisikan manajemen operasional adalah fungsi atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan keluaran dengan nilai tambah yang besar.

7. Suryadi Prawirosentono (2001) mendefinisikan manajemen produksi (operasi) adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lain.

8. Agus Ahyari mengartikan manajemen operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.

(13)

Dari definisi – definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen operasi dan produksi merupakan serangkaian proses dalam menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manajemen produksi adalah suatu kegiatan yang menciptakan atau meningkatkan keguanaan suatu barang, peningkatan atau penambahan kegunaan suatu barang bisa melalui kegunaan tempat, kegunaan waktu, kegunaan bentuk atau gabungan dari beberapa kegunaan tersebut

Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia. Istilah – istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi, produk, produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan produk, perencanaan produksi, dan luas perusahaan.

Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa. Dari uraian di atas, dapatlah dinyatakan bahwa manajemen produksi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari organisasi itu antara lain adalah untuk memperoleh tingkat laba tertentu atau memaksimalisasi laba, memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan yang baik, serta berupaya dan berusaha untuk menjamin eksistensi dari organisasi tersebut.

(14)

Seorang manajer produksi dalam mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat dengan apa yang diharapkan, yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu yang direncanakan, serta dengan biaya yang rendah.

2.1.3 Operasi-operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif

Pada umumnya, suatu sistem produktif adalah proses pengubahan masukan-masukan sumber daya menjadi barang-barang dan jasa. Masukan – masukan ke dalam sistem ini adalah barang mentah, tenaga kerja, modal, energi, dan informasi diubah menjadi barang atau jasa oleh teknologi proses yang menjadi metode untuk proses transformasi.

Sedangkan, informasi umpan balik digunakan untuk mengawasi teknologi proses atau masukan-masukan. Informasi umpan balik perlu digunakan untuk menyesuaikan terus menerus campuran masukan-masukan dan teknologi yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran-keluaran tertentu.

2.1.4 Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan Manajerial

Manajemen operasi dapat juga didefinisikan sebagai pelaksan kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sistem produktif. Kegiatan tersebut dapat dibedakan atas dasar frekuensi relatif terjadinya, dan kegiatan-kegiatan pemilihan, perancangan, pembaharuan pada umumnya terjadi dengan frekuensi lebih jarang daripada kegiatan pengoperasian dan pengawasan. Oleh karena itu dapat dibedakan sebagai ke kegiatan-kegiatan periodik untuk kelompok pertama dan terus menerus untuk kelompok lainnya.

2.1.5 Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi

(15)

pembahasan organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi. Perusahaan atau organisasi jasa, pertumbuhannya sangat pesat, dan dari hasil-hasil penemuan dapat diketahui bahwa teknik-teknik manajemen produksi dan operasi dapat dipergunakan secara efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil jasa yang ditawarkan atau dijual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup seluruh proses yang mengubah masukan (inputs) dan menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, manajer produksi dan operasi harus mampu membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran (outputs), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan dan mengawai sumber-sumber daya yang sangat terbatas.

Secara matematis, fungsi produksi merupakan persamaan yang menunjukkan hubungan antara input dan output. Persamaan ini dapat dirumuskan sebagai:

ß = f (S + T + M + KT) Keterangan :

ß = jumlah barang / jasa yang dihasilkan (output) f = fungsi, simbul peranan fungsional

S = sumber daya alam T = tenaga kerja M = modal / sarana

KT = kewirausahaan dan teknologi

(16)

diikuti ketidak tepatan peramalan atau prakiraan penjualan serta banyak alasan-alasan lain.

Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan manajemen produksi dan operasi, yaitu fungsi, sistem dan keputusan

Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis.

Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:

1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs).

2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. 3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari

kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu atau tertentu.

(17)

maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu. Ada tiga pokok fungsi manajemen operasional, yaitu:

1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function), berhubungan dengan pasar untuk dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyapampaikan produk yang dihasilkan ke pasar.

2. Fungsi Keuangan (Finance Function), mengelola berbagai urusan keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dengan pihak luar perusahaan.

3. Fungsi Produksi (Operation Function), berkaitan dengan menciptaan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.

2.1.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi dan seperti yang telah dibahas pada point sebelumnya, telah mengajarkan bagaimana untuk mencapai suatu tujuan dengan perencanaan dan keberhasilan rencana yang telah dirancang. Untuk itu, dalam manajemen produksi terdapat lima hal pokok berikut ini:

1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi. 2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.

3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi. 4. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses. 5. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas. Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi mencakup:

1. Penyusunan rencana produksi dan operasi.

(18)

4. Pengendalian mutu.

5. Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia).

2.1.7 Sejarah Perkembangan Manajemen Produksi

Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap cara berproduksi efisien adalah Adam Smith, dengan menulis buku The Wealth of Nations (1776). Adam Smith mengemukakan keuntungan dari adanya pembagian kerja (division of labor), yaitu:

1. Bertambahnya kecakapan atau ketrampilan seseorang apabila orang itu mengerjakan pekerjaan secara beruang-ulang.

2. Diperoleh penghematan waktu, karena sering bergantinya pekerjaan dari pekerjaan satu ke pekerjaan yang lain.

3. Ditemukannya mesin-mesin spesialisasi yang hanya mengerjakan satu macam pekerjaan saja dalam suatu rangkaian pekerjaan.

Pada masa ini kemudian terjadi perubahan sistem produksi, dari sistem produksi rumahan menuju sistem produksi dengan mesin, misalnya ditemukannya alat pintal, alat tenun, dan mesin uap. Perkembangan produksi menjadi semakin maju dari berkembangnya pabrik-pabrik, kemudian diikuti dengan perkembangan tenaga kerja.

Eli Whitney (1880) dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan komponen yang dapat dibongkar pasang, yang didapat melalui standardisasi dan pengendalian mutu. Ia berhasil memenangkan kontrak pemerintah Amerika Serikat untuk 10.000 pucuk senjata, yang dijual dengan harga tinggi karena senjata tersebut dibongkar pasang.

Pada 1852, Charles Babbage mengemukakan pendapat bahwa pada proses produksi barang terdapat kegiatan yang tidak ekonomis dalam hal pemakaian mesin-mesin dan tenaga manusia, pada bukunya On the Economy of Machinery and Manufacturers. Pada masa ini sistem produksi diharapkan ekonomis sehingga tidak terjadi pemborosan faktor produksi.

(19)

dengan time and motions study”. FW Taylor mengemukakan empat tugas pokok manajemen, yaitu:

1. Mengganti metode rule of thumb (metode yang tidak berdasar ilmu) dengan metode ilmiah yang disebut motions study untuk memperhatikan gerak minimum, sehingga diperoleh hasil maksimum. 2. Manajer harus mengadakan seleksi dan pelatihan terhadap buruh atau

tenaga kerja secara ilmiah serta menghilangkan sifat individualis diantara para pekerja.

3. Mengembangkan semangat kerjasama yang erat antara buruh, pegawai, dan manajer.

4. Mengadakan pembagian kerja secara jelas antara buruh dan majikan, sehingga jelas pembagian tugas dan tanggung jawabnya.

Tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan pengetahuan mereka terhadap komponen yang distandardisasi dengan lini produksi semu pada proses pengepakan daging dan industri mail order, dan juga menambahkan konsep baru pada lini produksi, dimana para pekerja berdiri sementara bahan bergerak. Carles Sonersen menderek sisa mobil pada sebuah tambang di bahunya melintasi lini produksi di pabrik Foord, saat yang lainnya menambahkan komponen pada mobil tersebut.

Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen operasi. Walter Shewhart tahun 1924 memadukan pengetahuan statistiknya dengan kebutuhan akan pengendalian mutu dan menemukan dasar-dasar perhitungan statistik dan pengambilan sampel untuk mengendalikan mutu. Perkembangan manajemen operasi dilanjutkan kemudian dengan munculnya revolusi industri Pada masa ini, terjadi perkembangan-perkembangan yang mengarah ke persaingan hebat dalam bidang hasil produksi. Para penguasa mulai memikirkan arti pentingnya ramalan permintaan, peningkatan mutu produk dan forecasting sebagai dampak lanjut dari kemajuan niaga dan politik pemasaran.

Arah kegiatan produksi berpandangan pada: 1. Mencari pasar yang strategis.

(20)

Pada sesudah dan terjadi depresi, tahun 1930, perkembangan manajemen operasi mengarah ke penggunaan Scientific Management, ditandai oleh pengenalan dan pengembangan Statistical Quality oleh Walter Stewart, tahun 1931, dan pengembangan Work Sampling oleh DHC Tippet, tahun 1934, yang menemukan prosedur sampling untuk mengetahui standar atas kelambatan proses produksi, waktu kerja, yang dikenal dengan standard of delays.

W. Edwards Deming (1950) dan Frederick Taylor berpendapat bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik. Manajemen operasi terus berkembang dengan adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik industri dan management science. Ilmu ini seiring dengan statistik juga manajemen dan ilmu ekonomi telah berkontribusi pada peningkatan produktivitas.

Setelah Perang Dunia II, perkembangan manajemen operasi menjadi semakin cepat, ditandai dengan ditemukannya metode Linear Programming, Waiting Line Theory, yang dikembangkan dalam analisa industri, serta mulai digunakannya komputer dalam desain-desain sistem operasi seperti Computer Aided Design, dan Computer Models for Operating Management.

Kontribusi terpenting bagi manajemen operasi adalah dari ilmu informatika, yang didefinisikan oleh Jay Heizer dan Barry Render sebagai proses sistematis yang dilakukan pada data untuk mendapatkan informasi. Ilmu informatika, internet, dan e-commerce memberikan sumbangan dalam peningkatan produktivitas dan menyajikan barang dan jasa yang lebih bervariasi pada masyarakat.

Manajemen operasi telah ada sejak orang memulai memproduksi barang dan jasa. Sejarah perkembangan operasi diuraikan menurut aliran-aliran utama. Ada enam aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan manajemen operasi, yaitu:

1. Pembagian Kerja

(21)

pembagian kerja ini masih banyak digunakan dalam dunia bisnis modern, seperti dalam industri-industri perakitan.

2. Revolusi Industri

Revolusi Industri pada pokoknya penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Pemasaran dan produksi saat ini berdesakan dengan kebutuhan akan otomatisasi dan produksi volume tinggi. Masyarakat telah memasuki periode purna industri, yang ditandai oleh perkembangan sektor ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam dan sosial.

3. Manajemen Ilmiah

Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah dalam manajemen operasi mempunyai dua pengertian. Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi analisa dan pemecahan masalah-masalah operasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik untuk meningkatkan efisiensi operasi organisasi. Pemikiran ini betujuan untuk menemukan metode kerja terbaik melalui pendekatan ilmiah yaitu observasi, seleksi ilmiah untuk karyawan, latihan dan pengembanan karyawan, dan kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

4. Hubungan Manusiawi

Pendekatan hubungan manusiawi menekankan pentingnya motivasi dan unsur manusia dalam desain kerja. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam pendekatan hubungan manusiawi telah melengkapi pendekatan manajemen ilmiah, sebagai usaha untuk meningkatkan produkivitas. Pemikiran aliran hubungan manusiawi telah mengarahkan pentingnya perluasan kerja, yang sekarang meupakan suau metode untuk lebih memenusiawikan tempat kerja selain meningkatkan produktivitas.

5. Model-model Keputuan Kuantitatif

(22)

berbagai variabel keputusan yang akan meningkakan performance sistem dengan batasan yang ada.

6. Komputer

Penggunaan kompuer telah mengubah secara dramatik bidang manajemen operasi sejak komputer diperkenalkan pertama kali dalam bisnis tahun 1950-an. Hampir semua operasi organisasi sekarang mulai memanfaatkan komputer untuk manajemen persediaan, scheduling produksi, pengawasan kualitas, dan sistem-sistem pembayaran. Selain itu komputer telah banyak membantu pelaksanaan otomatisasi dikantor-kantor dan pabrik-pabrik, memecahkan masalah komunikasi dan transportasi yang komplek, serta digunakan hampir semua tipe organisasi jasa.

2.1.8 Pentingnya Manajemen Operasi

Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik-topik yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Semua organsasi ada untuk memenuhi permintaaan tersebut. Dengan pemahaman dasar tentang apa yang dilakukan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem-sistem produksi, para manajer pemasaran dapat melayani pasar dan mengelola tenaga penjualan mereka dengan secara lebih baik bila mereka memahami kemampuan dan keterbatasan sistem permintaan-penawaran total mereka, pengenalan produk baru, dan kemampuan produk baru. Manajer keuangan dapat merencanakan ekspansi kapasitas dan akan dapat memahami tujuan-tujuan persediaan ssecara lebih baik.

Para akuntan mementingkan ini untuk memberi informasi akuntansi biaya, rasio-rasio pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan, dan informasi lain untuk pengawasan. Para manjer personlia juga dapat memperoleh suatu pengetahuan tentang kompleksitas desain pekerjaan, fungsi-fungi yang dilaksanakan manajer produksi, serta keterampilan-keterampilan yanga diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka.

(23)

secara langsung atau tidak langsung berada di bawah pengawasan para manajer produksi atau operasi manajer, manajer bahan, manajer peralihan, dan para penyelia produksi yang semuanya merupakan anggota organisasi manjemen operasi dan produksi.

Alasan ketiga adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang berbagai macam tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahan terhadap masyarakat. Para manajer produksi dan operasi harus memenuhi keinginan pemilik, sebagai pemegang saham perusahaan atau anggota legislatif. Tetapi, di lain sisi mereka harus beroperasi dalam sistem sosial dan mempinyai kewajiban-kewajiban terhadap masyarakat.

Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi adalah bahwa ada kesempatan pekerjaan dan karir yang cerah bagi individu kreatif ang berminat terjun dalam karier profesional di bidang manajemen produksi atau operasi dan manjemen pelatihan.

2.1.9 Faktor Pesatnya Perkembangan Manajemen Produksi

Pesatnya perkembangan manajemen produksi disebabkan antara lain oleh faktor di bawah ini:

1. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi. 2. Revolusi industri.

3. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup standardisasi parts dan komponen serta penggunaan komputer.

4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup ilmiah, hubungan antar manusia dan model keputusan.

2.1.10 Hubungan Fungsi Produksi Dan Lingkungan

(24)

proses transformasi teknologi yang lebih efisien dariada proses yang diperlukan dalam pengadaan masukan dan penjualan produk akhir, keterampilan manajerial yang diperlukan untuk keberehasilan operasi proses transformasi sering berbeda dengan yang diperlukan untuk keberhasilan operasi pemasaran, personalia, atau keuangan.

2.1.11 Pembuatan Keputusan Dalam Produksi

Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen produksi. Pembuatan keputusan dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda. Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu keputusan dari idetifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-alternatif sampai pemilihannya.

Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain. Selanjutnya pengembangan alternatif-alternatif dengan mengumpulkan dan analisa data yang relavan. Dari data tersebut ditentukan alternatif dikembangkan sebelum diambil suatu keputusan.

Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya adalah evaluasi alternatif-alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan keputusan yang tepat. Evaluasi alternatif dipermudah dengan penggunaan model-model matematik formal. Ini memungkinkan pembuat keputusan untuk mengkuantifikasikan kriteria dan batasan-batasan serta mengevaluasi berbagai alternatif berdasarkan kerangka model. Pemilihan alternatif dilakukan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah alternatif yang tinggi. Alternatif yang terpilih sering hanya berdasarkan jumlah informasi terbatas yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan keputusan manajer. Pilihan alternatif terbaik pun sering merupakan kompromi berbagai faktor yang dipertimbangkan.

(25)

adalah kunci sukses implementasi. Implementasi tidak sekedar menyangkut pemberian perintah, naun dalam hal ini manajer harus menetapkan jadwal kegiatan atau anggaran, mengadakan den mengalokasikan sumberdaya yang diperlukanserta melimpahkan wewenang dan tanggungjawab tertentu.

Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses pemilihan alternatif atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan, sehingga dapat diketahui bagaimana keputusan-keputusan yang rasional harus diambil, dan dengan demikian dapat ditentukan dan disusun rencana-rencana logis dari keputusan-keputusan yang diambil atas dasar peralatan ilmu pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang terjadi.

Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu:

1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.

2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.

3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly). 4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan

dengan keadaan lain.

Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau kualitas. Masing-masing kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Proses

Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk memproduksikan produk berupa barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini merupakan keputusan jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah diubah atau direvisi.

(26)

Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah kapasitas yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat.

3. Persediaan

Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi dan operasi, mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan.

4. Tenaga Kerja

Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses produksi dan operasi tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan.

5. Mutu Atau Kualitas

Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa yang dihasilkan.

2.1.12 Etika Produksi

Definisi etika secara sederhana adalah studi mengenai hak dan kewajiban manusia, peraturan moral yang dibuat dalam pengambilan keputusan dan sifat alami hubungan antar manusia dan alam. Maka etika produksi yang diperhitungkan adalah:

1. Nilai, aturan main yang dibuat pengusaha dan menjadi patokan berbisnis. 2. Hak dan kewajiban, menerima dan menggaji karyawan, membayar pajak

dan sebagainya.

3. Peraturan moral, peraturan moral menjadi acuan tertulis yang sangat penting bagi pengusaha ketika mengalami dilema atau permasalahan, baik internal atau eksternal.

4. Hubungan manusia, memprioritaskan perekrutan karyawan dari masyarakat di sekitar perusahaan, menghargai hak cipta, dll.

(27)

2.1.13 Peramalan (Forecasting)

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Selain itu peramalan juga didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau bias juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.

Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen seperti: ekonomi, pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya.

Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang.

Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan permintaan, namun aktivitas manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan permintaan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang meliputi:

1. Identifikasi dan definisi masalah peramalan.

(28)

3. Pemilihan metode peramalan yang tepat untuk situasi tertentu.

4. Dukungan manajemen untuk menggunakan metode peramalan tertentu. Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan. Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut.

Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya. Horison waktu terbagi atas beberapa kategori, yaitu:

1. Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 1 bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi.

2. Peramalan jangka menengah, umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.

3. Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan.

Peramalan jangka menengah dan jangka panjang dapat di bedakan dari peramalan jangka pendek dengan melihat tiga hal, yaitu:

1. Jangka menengah dan jangka panjang berkaian dengan permasalahan yang lebih menyeluruh dan mendukung keputuan manajemen yang berkaitan dengan perencanaan produk, pabrik dan proses. Misalnya keputusanakan fasilitas parik seperti membuka pabrik atau gedung baru.

(29)

3. Peramalan jangka pendek cenderung lebih tepat dibandingkan peramalan jangka panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan berubah setiap hari. Dengan demikian, sejalan dengan semakin panjangnya horizon waktu, ketepatan peramalan seseorang cenderung semakin berkurang. Peramalan penjualan harus diperbaharui secara berkala untuk menjaga nilai dan integritasnya. Peramalan harus selalu dikaji ulang dan direvisi pada setiap akhir periode penjualan.

Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat ramalan penjualan, terutama peramalan penjualan jangka panjang adalah siklus hidup produk. Penjualan produk dan bahkan jasa, tidak terjadi pada tingkat yang konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil melalui empat tahapan : Perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan.

2.1.14 Jenis – Jenis Peramalan

Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan produksi di masa depan, yaitu:

1. Peramalan Ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.

2. Peramalan Terknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.

3. Peramalan Permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.

(30)

1. Sumber Daya Manusia

Mempekerjakan, melatih dan memberhentikan pekerja, semua tergantung pada permintaan. Jika departemen sumber daya manusia harus mempekerjakan pekerja tambahan tanpa adanya persiapan, akiatnya kualitas pelatihan menurun dan kualitas pekerja juga menurun.

2. Kapasitas

Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan yang diakibatkannya bisa berarti tidak terjaminnyapengiriman, kehilangan konsumen dan kehilangan pangsa pasar.

3. Manajemen Rantai Pasokan

Hubungan yang baik dengan pemasok dan harga barang dan komponen yang bersaing, bergantung pada peramalan yang akurat. Sebagai contoh, manufaktur pembuat mobil yang menginginkan TRW Corp. menjamin keteresediaan kantung udara yang cukup, harus menyediakan ramalan yang akurat untuk membenarkan ekspansi pabrik TRW.

2.2. Pemasaran

2.2.1 Definisi Pemasaran

Kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan. American Marketing Association, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Definisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.

(31)

Definisi pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Definisi lainnya, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas dari manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

Pemasaran adalah suatu proses dan manajeral yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.

Aktivitas pemasaran mempunyai nilai yang positif baik ditelaah dari sisi produsen ataupun dari sudut pandang konsumen. Dari pihak konsumen katakanlah kegiatan pemasaran produk dipandang sebagai aktivitas yang bisa menawarkan berbagai alternatif pemuas suatu kebutuhan, sehingga nilai dari kepuasan itu sendiri meningkat. Dari sudut pandang produsen barang atau jasa, kegiatan pemasaran adalah aktivitas untuk meningkatkan pelayanan yang lebih untuk memenuhi kebutuhan para customer. Jadi, pemasaran semestinya bukanlah sekedar berkaitan dengan hanya kepentingan seorang produsen saja namun juga kepentingan para konsumen.

(32)

dari kegiatan pemasaran secara menyeluruh. Proses kegiatan pemasaran dimulai jauh hari sebelum barang atau jasa diproduksi dan tidak selesai (berakhir) dengan hanya penjualan, namun bagaiman seluruh kegiatan tersebut bisa memberikan suatu kepuasan yang diinginkan para konsumen. Banyak definisi mengenai pemasaran yang dikemukakan oleh para pakar dan ahli, berbagai pengertian tentang pemasaran tersebut pada mulanya memfokuskan pada barang atau jasa, lalu pada lembaga yang dibutuhkan untuk menjalankan proses penjualan dan pada fungsi yang dilaksanakan guna memungkinkan untuk dilakukan transaksi pemasaran.

2.2.2 Definisi Manajemen Pemasaran

Sebelum menguraikan pengertian manajemen pemasaran, alangkah baiknya terlebih dahulu kita telaah apa itu pemasaran sebagai basicnya. Marketing management atau manajemen pemasaran merupakan hal mutlak yang harus dipelajari dalam berbisnis, berbagai tantangan yang dihadapai para pebisnis khususnya para produsen barang dan jasa makin berat. Berbagai upaya dalam hal marketing harus dijalani sehingga tidak makin tenggelam dalam persaingan karena makin banyaknya kompetitor dari waktu ke waktu. Persaingan dari kompetitor yang makin ketat membuat aktivitas peningkatan skala produksi tak lagi dipandang sebagai masalah utama jika dibandingkan dengan aktivitas pemasaran barang atau jasa yang dihasilkan. Bisa dikatakan, keberhasilan dalam pemasaran adalah kunci kesuksesan dari suatu entitas bisnis atau perusahaan.

(33)

Kemudian suatu produk jika ditinjau dari sudut pandang konsep yang dikemas, maka kiat akan mengenal produk dengan kategori produk dengan kualitas tinggi, produk jenis ini juga dapat dibilang dengan istilah produk yang memiliki klasifikasi fitur dengan disain unik, dan biasanya ditujukan untuk kalangan atas, sehingga wajar jika produk dengan konsep seperti ini dibandrol dengan harga diatas rata-rata dan biasanya manajemen pemasaran ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.

Jika kita membandingkan produksi mobil dari Jepang dengan produksi Eropa, maka akan terlihat jelas dari segi kualiats, sehingga hal ini menyebabkan adanya margin dari segi harga. Ada juga produk yang ditinjau dari sudut pandang konsep dimana dapat dikategorikan ke dalam kategori ‘me too’. Produk me too ini dapat didefinisikan sebagai produk yang menggunakan disain dari produk yang terlebih dahulu ada dipasaran dengan merek yang berbeda. Dengan kata lain produk me too dapat dikatakan sebagai produk jiplakan dari produk pendahulunya dengan disain yang agak beda sedikit. Sebagai contoh, produk minuman mineral ‘Aquades’ merupakan produk me too dari produk ‘Aqua’. Suatu perusahaan jika memproduksi produk me too, maka akan diperlukan usaha yang agak keras dalam pengelolaan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran untuk produk me too harus dilakukan dengan cermat agar produk me too dapat bersaing dengan produk dengan produk pendahulunya.

Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepadakonsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).

(34)

Philip Kotler/Armstrong (2002:14), terjemahan Wilhelmus W. Bakowatun: “Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi”

Buchari Alma (2004:130): “ Manajemen Pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dipemasaran.”

Lupiyo Adi (2006:6): “Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama”

Philip William J. Shultz (dalam buku Prof. Dr. H. Buchari Alma, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, cetakan-7, 2005, p130): Manajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan.

Dalam buku "Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen (Dharmmesta & Handoko, 1982)": Salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).

(35)

Peter R. Dickson: Marketing management is the many and variate organizational activities involved in understanding what consumer want and how they behave.

Secara definisi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).

Pada dasarnya manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelaksanaan rencana-rencana. Dalam membuat suatu perencanaan, dibutuhkan kemampuan untuk membuat strategi dan rencana. Untuk rencana jangka panjang maka dibutuhkan waktu yang lebih banyak. Sedangkan untuk pelaksanaan rencana tersebut, dia harus mendelegasikan keputusan-keputusannya yang rutin dilakukan setiap hari kepada para bawahan.

Secara umum manajemen mempunyai tiga tugas pokok, yaitu : 1. Mempersiapkan rencana/strategi umum bagi perusahaan 2. Melaksanakan rencana tersebut

3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut dalam pelaksanaannya. (untuk mengukur hasil dan penyimpangannya serta untuk mengendalikan aktivitas).

Sehingga yang dimaksud dengan manajemen pemasaran, menurut Philip Kotler adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi.

Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Penerapan merupakan kegiatan untuk menjalankan rencana. Fungsi pengawasan adalah untuk mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan.

(36)

memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan

Di dalam manajemen pemasaran, dikenal istilah bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perangkat/alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan berupa produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk meng hasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi product, price, place, and promotion (4P). Selain itu dikenal juga 4C, yaitu customer needs and wants, cost to the customer, convenience, and communication.

2.2.3 Konsep Pemasaran

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran". Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Meskipun orientasi pembeli ini dibatasi oleh tujuan laba dan pertumbuhan, tetapi konsep itu perlu dilaksanakan. Karena dapat meningkatkan penjualan dengan :

1. Membuat barang yang mudah penggunaannya 2. Mudah pembeliaannya

3. Mudah pemeliharaannya

Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yaitu :

1. Orientasi konsumen / pasar / pembeli 2. Volume penjualan yang menguntungkan

(37)

1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi

2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya 3. Menentukan produk dan program pemasarannya

4. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka

5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

Jadi, secara definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah “Sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”. Perkembangan konsep pemasaran :

1. Konsep produksi : jumlah banyak dengan harga murah.

2. Konsep produk : kualitas, kinerja dan inovasi yang dicari konsumen .

3. Konsep penjualan : harus ada aktivitas penjualan dan promosi agar dikenal konsumen (laba dari volume penjualan).

4. Konsep pemasaran : harus ada aktivitas pemasaran yang terpadu (laba dari kepuasan pelanggan).

5. Konsep pemasaran berorientasi pada masyarakat : turut memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Konsep Dasar Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran 1. Konsep produksi

(38)

produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini adalah pelayanan tidak ramah dan buruk.

2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik. Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya. Industri yang berwawasan ini cenderung tidak memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari pelanggan, sehingga divisi pemasaran akan mengalami kesulitan dalam pemasaran.

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli. Konsep ini sering digunakan pada “ Produk yang tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri yang mengalami kelebihan kapasitas produksi.

4. Konsep pemasaran

(39)

secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu

1. pasar sasaran,

2. kebutuhan pelanggan,

3. pemasaran yang terkoordinir serta 4. keuntungan.

Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara : 1. Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan 2. Temukan keinginan dan penuhilah

3. Cintailah pelanggan bukan produknya 4. Dapatkanlah sesuai kesukaan anda

5. Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan.

a. Konsep Pemasaran Sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran, yaitu

1. keuntungan industri jangka pendek, 2. kepuasan pelanggan jangka panjang dan

3. kepentingan umum dalam pengambilan keputusan. b. Konsep Pemasaran Global

(40)

pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

2.2.4 Peranan Pemasaran

Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial sehingga konsumen dapat memperoleh kebutuhan / keinginan mereka melalui permintaan, penawaran, dan penukaran nilai suatu produk antara penjual dan pembeli.

a. Kebutuhan : segala kebutuhan dasar manusia baik intuk minum, makan, pakaian, pendidikan dan lainnya

b. Keinginan : Merupakan kondisi lebih khusus dari kebutuhan, misalnya minuman ringan, makanan bergizi, pendidikan tinggi, atau lainnya

c. Permintaan : akumulasi kebutuhan/keinginan yang potensial untuk digarap, misalnya, makanan, perumahan, pendidikan dan lainnya.

Beberapa istilah yang penting dalam konteks pemasaran adalah :

a. Produk (barang, jasa, ide) : Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide. b. Nilai : Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa

yang dirasakan / diinginkan.

c. Biaya : Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi. d. Kepuasan : Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi

(kesesuaian antara harapan dan kenyataan).

e. Pasar : Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk transaksi terhadap suatu produk.

(41)

2.2.5 Fungsi Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.

Gambar 1. Fungsi Manajemen Pemasaran (Kottler, 2000)

Penjelasan fungsi pemasaran yang merupakan kegiatan terpadu dan saling mendukung, antara lain :

a. Perencanaan pemasaran

Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran meliputi : tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan. Tujuan :

ANALISIS

PENGENDALIAN

- Mengukur hasil

- Mengevaluasi hasil

- Mengambil tindakan

perbaikan IMPLEMENTASI

- Menjalankan

Rencana-rencana

PLANNING

- Mengembangkan rencana strategik

(42)

- Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan- perubahan karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan maupun diluar perusahaan tidak menentu.

- Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan akan menghindari adanya penyimpangan tujuan.

- Reancana walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan telah terfokuskan dengan segala biaya- biayanya.

Rencana pemasaran terinci diperlukan untuk setiap bisnis, produk atau merk. Sebagai syarat minimal perencanaan harus berisi bagian-bagian sebagai berikut :

BAGIAN TUJUAN

1. Ringkasan bagi ekskutif : Menyajikan pandangan singkat atas rencana yang diusulkan agar dapat ditinjau dengan cepat oleh manajemen.

2. Situasi pemasaran saat ini Menyajiakan data latar belakang yang

relevan mengenai pasar, produk, persaingan dan distribusi.

3. Analisis ancaman dan peluang Mengidentifikasi ancaman dan peluang utama yang mungkin mempengaruhi produk.

4. Sasaran dan isu Menentukan sasaran perusahaan untuk produk di bidang penjualan, pangsa pasar, laba serta isu yang akan mempengaruhi sasaran ini. 5. Strategi pemasaran Menyajikan pendekatan pemasaran

yang luas, yang akan digunakan untuk mencap[ai sasaran dalam rencana.

(43)

melakukannya, kapan dan berapa biayanya.

7. Anggaran Laboran laba dan rugi yang

diproyeksikan yang meramalkan hasil keuangan yang diharapkan dari rencana tadi.

8. Pengendalian Menunjukkan bagaimana kemajuan

rencana akan dipantau.

b. Implementasi pemasaran

Adalah Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif melalsanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran. Implementasi yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu:  Pengorganisasian kegiatan pemasaran, yaitu :

 Proses menciptakan hubungan antara fungís personalia dan factor fisik (sarana ), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa mancapai tujuan yang benar, meliputi : pembagian kerja, wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja.

Tujuan : setiap orang di dalam organisasi bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dibebankan kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan.

Bentuk umum dalam departemen pemasaran yang modern, antara lain :

- organisasi fungsional dimana berbagai aktivitas pemasaran yang berbeda dikepalai oleh spesialis fungsional : manajemen penjualan, periklanan, riset pemasaran, pelayanan terhadap pelanggan, manajemen produk baru.

Gambar

Gambar 2. Proses pengevaluasian kegiatan pemasaran
Gambar 3. Konsep inti pemasaran
Gambar 4. Perbandingan konsep penjualan dan konsep pemasaran
Tabel 2.1. Keadaan Permintaan dan Tugas Pemasaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan buat Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan buat dengan jumlah

Dalam hal ini pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimulus-stimulus pemasaran seperti iklan dan sejenisnya, agar konsumen bersedia memilih produk

Produk Johnson & johnson konsumen, yang adalah produk AS, secara tidak langsung menerima dampak yang baik dalam penjualan mereka di negara-negara

Memahami pemasaran tidak hanya mempelajari bagaimana cara memasarkan produk saja, tetapi juga harus mengetahui strategi promosi, cara pengemasan produk yang menarik agar

Selain itu perusahaan juga di anjurkan untuk membuat sebuah rencana pemasaran dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, hal ini bertujuan agar produk yang di hasilkan

Marketing mix atau bauran pemasaran merupakan peranan penting dalam pemasaran yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.. Marketing

pendampingan untuk meningkatkan keterampilan pengrajin dalam membuat produk gerabah seni dengan berbagai ukuran dengan memperhatikan selera pasar. Adanya metode

Dari pemaparan diatas strategi pemasaran yang digunakan untuk produk ini mengacu pada beberapa hal yaitu minat konsumen, daya saing pemasaran obat herbal, memperhatikan