• Tidak ada hasil yang ditemukan

macam macam dan kebutuhan ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "macam macam dan kebutuhan ekonomi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA:

DESY NOVIYANTI (8)

KELAS: X IIS 2

MA-PEL: EKONOMI

Jenis-Jenis Kebutuhan

Secara garis besar, kebutuhan manusia dapat kita bagi menjadi empat kelompok, yaitu kebutuhan menurut tingkat intensitas, sifat, subjek dan waktu kebutuhan.

A. Jenis kebutuhan menurut tingkat intensitas

Ada kelompok barang/jasa yang dianggap paling penting dalam

mempertahankan keberlangsungan kehidupan sebagai makhluk hidup. Atau dengan kata lain, intensitas kebutuhan kita terhadap barang/jasa semacam itu sangat tinggi. Ada pula yang kita anggap sebagai pelengkap saja agar kehidupan menjadi lebih nyaman atau sebagai kebutuhan

mewah yang dapat meningkatkan status sosial.

Menurut intensitas penggunaannya, kebutuhan dapat kita bagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier (mewah).

1) Kebutuhan Primer adalah jenis kebuthan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Agar dapat hidup, manusia makan, minum, dan berpakaian. Selain itu, manusia memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer sering disebut juga sebagai

kebutuhan alamiah.

2) Kebutuhan Sekunder, Setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan primernya, manusia juga masih memerlukan kebutuhan laiinya yang bersifat pelengkap dan sering disebut sebagai kebutuhan sekunder. Misalnya, manusia perlu sepeda, kipas angin, meja, kursi, kulkas, dan peralatan lainnya yang berfungsi untukk meningkatkan kenyamanan.

3) Kebutuhan Tersier, Pada umumnya, seseorang masih merasa belum cukup meskipun dia telah dapat memenuhi kebutuhan primer dan

sekundernya. Dia masih memerlukan hal-hal lainnya yang tingkatannya lebih tinggi. Dia masih memiliki keinginan untuk memiliki mobil, piano, kapal persiar, serta kebutuhan mewah lainnya. Pemakaian barang-barang mewah dapat menaikkan status sosial seseorang.

B. Jenis Kebutuhan menurut Sifat

(2)

jasmani. Ada pula yang berhubungan dengan rohani.

1) Kebutuhan Jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Kebutuhan jasmani antara lain pakaian, makanan, dan minuman.

2) Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang bersifat kejiwaan. Misalnya, agar terhindar dari kebosanan rutinitas sekolah, kita perlu menghibur diri dengan mendengar musik atau menonton flm. Sebagai makhluk hidup beragama, kita pun ingin menjalankan ibada dengan baik.

C. Jenis Kebutuhan Menurut Subjek Yang Membutuhkan

Menurut subjek yang membutuhkan, kebutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan umum.

1) Kebutuhan Individual menunjuk pada kebutuhan tiap-tiap orang yang berbeda-beda. Petani membutuhkan cangkul dan pupuk. Sedangkan guru membutuhkan buku pelajran dan kapur tulis.

2) Kebutuhan Umum berhubungan dengan penggunaan barang dan jasa oleh banyak orang. Sebagai contoh, jembatan penyeberangan digunakan oleh semua orang yang akan menyeberangi jalan.

D. Jenis Kebutuhan Menurut Waktu

Atas dasar waktu pemenuhan, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan datang.

1) Kebutuhan Sekarang adalah kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini. Misalnya, orang yang lapar harus segera berobat agar sembuh. Orang yang lapar harus segera makan. Orang yang haus segera minum.

2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak mendesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah di

tentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya, orang tua menabung untuk persiapan uang sekolah anaknya atau untuk berekreasi bersama keluarga.

Jenis Barang Dan Jasa

(3)

Menurut Wujud

Menurut wujudnya barang dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Barang Konkret

Adalah barang yang berwujud atau fsiknya dapat dilihat. Misalnya: televisi, komputer, kulkas.

2. Barang Abstrak.

Adalah barang yang secara fsik tidak dapat dilihat (jasa), misalnya: lagu, jasa dokter, guru, tukang cukur, dan sebagainya.

Menurut Fungsi

Apabila sesuai fungsinya, barang dapat dikategorikan menjadi dua macam seperti berikut:

1. Barang Konsumsi

Adalah barang yang bisa langsung memenuhi kebutuhan manusia, misalnya: makanan dan pakaian.

2. Barang Produksi

Adalah barang yang digunakan sebagai alat untuk memproduksi barang lain. Contoh: bahan baku, barang modal, dan mesin.

Menurut Sifat

Selain itu, barang dapat dikelompokkan menurut sifatnya menjadi:

1. Barang Ekonomis

Merupakan barang berguna dimana jumlah permintaannya lebih banyak dibandingkan dengan yang tersedia serta diperlukan pengorbanan untuk memperolehnya. Misalnya: mobil, rumah, buku, dan lain-lain.

2. Barang Bebas

(4)

hak-hak orang lain. Misalnya: udara, air sungai, air hujan, cahaya matahari dan sebagainya.

Menurut Proses

Sedangkan menurut prosesnya barang dapat dibedakan seperti:

1. Barang Mentah

Ialah barang yang masih harus diolah untuk dapat dimanfaatkan. Misalnya: kelapa sawit, gas alam, getah karet, dan minyak bumi.

2. Barang Setengah Jadi

Ialah barang olahan yang dapat langsung dijual, akan tetapi belum dapat langsung digunakan oleh konsumen. Barang ini akan bertambah nilai gunanya bila diubah menjadi barang jadi. Contoh: kain, sparepart mesin.

3. Barang Jadi

Ialah barang yang siap dikonsumsi atau digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: pakaian, kipas angin, ban.

Menurut Sifat Hubungan

1. Barang Substitusi

Yaitu barang yang bisa saling menggantikan kegunaan maupun pemakaiannya, misalnya: Beras dengan jagung atau sagu.

2. Barang Komplementer

Yaitu barang yang penggunaannya secara bersama-sama dan saling melengkapi. Contohnya: Mobil dengan bensin, pena dengan tinta.

Menurut Kepemilikan

1. Barang Privat

Adalah barang yang kepemilikannya dimiliki oleh seseorang. Misalnya: televisi, mobil, dan rumah.

(5)

Adalah barang yang kepemilikannya dimiliki oleh masyarakat. Misalnya: jembatan dan jalan umum.

Selain itu dikenal pula istilah barang inferior, superior, dan barang gifen. Defnisi dari ketiga jenis barang ini ialah:

1. Barang Inferior

Merupakan barang yang tidak memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga akan mengalami penurunan permintaan manakala pendapatan seseorang naik. Contoh: mobil murah, layanan bis antar kota, barang bekas yang dijual kembali kepada orang-orang berpenghasilan rendah, makanan murah seperti angkringan, warteg, dan sebagainya.

2. Barang Superior

Merupakan barang yang mempunyai kualitas unggul, didistribusikan secara luas, dan mempunyai prestise. Apabila pendapatan seseorang naik maka permintaan barang superior juga akan naik.

3. Barang Gifen

Istilah Gifen berasal dari Sir Robert Gifen, seorang ekonom asal Skotlandia, memiliki sifat seperti barang inferior serta bertentangan dengan hukum permintaan. Apabila harga naik permintaannya justru meningkat atau apabila harga turun permintaan cenderung berkurang akibat efek pendapatan lebih besar dari efek substitusi. Contoh dari barang jenis ini adalah makanan pokok berkualitas rendah (Staple food) seperti singkong, gaplek, dan sebagainya. Permintaan akan barang gifen ini didorong oleh kemiskinan yang membuat konsumen tidak mampu membeli barang yang lebih berkualitas.

Sedangkan jenis kegunaan barang (utilitas) untuk memenuhi kebutuhan manusia terdiri dari:

1. Element utility: kegunaan barang karena mempunyai zat asli yang dibutuhkan, seperti: telur, beras, singkong, dan sebagainya.

2. Time utility: berguna karena waktu, contoh: payung, jas hujan pada musim hujan.

3. Place utility: kegunaan barang karena tempat, misalnya: buah di kebun dengan di toko, pasir di sungai dengan pasir di kota.

(6)

5. Ownership utility: barang berguna karena perpindahan kepemilikan, misalnya: sepeda motor pameran tidak bisa dipakai, tetapi ketika sudah dibeli bisa dipakai.

6. Service utility: kegunaan karena faktor pelayanan, contoh: perawat di rumah sakit, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.

Pengertian Kelangkaan Ekonomi dan Faktor

Penyebabnya

Pengertian Kelangkaan :

Kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita

Faktor Penyebab Kelangkaan Ekonomi :

1. Keterbatasan jumlah benda pemuas kebutuhan yang ada di alam Di alam telah banyak tersedia banyak benda yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun karena tidak semua benda tersebut dapat segera diperbaharui , maka jumlahnya pun terbatas. Misalnya minyak bumi dan barang-barang tambang lainnya yang memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk memperbaharuinya

2. Kerusakan Sumber Daya Alam akibat ulah manusia

Manusia harus berhati-hati menggunakan SDA yang tersedia. Jangan karena kesalahan manusia, sumber daya yang tersedia menjadi rusak. Misalnya penebangan hutan yang tidak terencana dengan baik

mengakibatkan hutan menjadi gundul dan mengakibatkan banjir.

3. Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber Daya yang ada

Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber Daya terjadi karena kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi, modal dan faktor-faktor yang lain

4. Peningkatan Kebutuhan manusia yang lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan penyediaan sarana kebutuhan

Inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat atau benda yang jumlahnya terbatas

Masalah Ekonomi Mikro

a. Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi

Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup

(7)

produsen dan konsumen.

Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (foor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (foor price) beras untuk membantu para petani.

b. Meningkatnya Permintaan Beras

Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.

c. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen

pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum.

d. Masalah Monopoli

Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para pesaing. Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

e. Masalah Distribusi

(8)

konsumen. Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah atau swasta untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga barang ketika sampai ke tangan konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola Indonesia melakukan distribusi barang melalui lebih dari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia dan didistribusikan langsung melalui ke pedagang eceran (80% pengecer) dan grosir dan 90% masuk kategori usaha kecil.

Masalah ekonomi modern dan masalah ekonomi klasik

1. Permasalahan Ekonomi Modern

a. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce), Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi harus menentukan barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi, barang dan jasa mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan masalah bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada (sumber daya alam, manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

b. Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)

Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Di sini, diperlukan penggunaan metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak faktor penting yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajerial, iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental.

c. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,

Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang keadilan dan pemerataan distribusi. Bagaimana memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih banyak daripada yang lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi di dalam ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi seperti anak-anak sekolah dan orang tua jompo. Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat yang

bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama, tetapi bagi masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan adil adalah pembagian barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masing-masing .

2. Masalah Ekonomi Klasik

(9)

konsumsi. kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dipengaruhi oleh :

A. Masalah Pokok Ekonomi

 Konsumsi , setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh

kebutuhan-kebutuhan atau keinginannya dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak digunakan atau dikonsumsi.

 Produksi , masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa)

apa yang akan diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan berapa tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi barang dan jasa.

 Distribusi , msalah distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan jasa

dari produsen sampai ke konsumen serta saluran distribusi apa yang akan digunakan. misalnya lewat distributor, agen, atau saluran lainnya

 Pertumbuhan , masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya

Referensi

Dokumen terkait

Pada grafik tersebut dapat dilihat juga perbandingan konsumsi energy pada berbagai tipe persebaran node, untuk 10 node aktif bersamaan menunjukkan bahwa pada tipe persebaran

.iika ditenkan tEatnren knusus masih mcmb€nkan nilai ek.ndmis seblsai ayanr potong cmpar di Sumbar dan !y!n ketan di Riau, selrilreSa kcudune.n ndih... Tidlk ada

[r]

: Pemetaan Dan Identifikasi Lokasi Titik Koordinat ( BTS) Bersama Telekomunikasi Satuan Kerja : Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika.. Lokasi : Kabupaten Tanjung

The study showed that the major alkaloid contained by the leaves was hodgkinsine and other minor compounds, namely calycanthine, chimonantine, 2-ethyl-6-methylpyrazine,

Untuk mendapatkan aksara Jawi maka hasil klasifikasi SVM yang merupakan bentuk bagian utama aksara, letak titik ( P1 ) dan jumlah titik ( P2 ) akan diuji oleh aturan

[r]

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).. Correlation is significant at the 0.05