• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal HANI WIDARTI PERMASALAHAN PERKEMB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal HANI WIDARTI PERMASALAHAN PERKEMB"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU

PERMASALAHAN PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOMUNIKASI ANAK

Jurnal ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah: Pendidikan Anak Dalam Keluarga

Dosen Pengampu: Uswatun Hasanah, M.Pd.i

Disusun oleh:

HANI WIDARTI (1701030022)

Kelas A

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

(2)

ABSTRAK

Anak bermasalah yaitu suatu persoalan yang harus menjadi suatu kepedulian semua orang. Pada dasarnya semua manusia yang normal dapat menguasai bahasa, karena sejak lahir manusia telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk mempelajari bahasa dengan sendirinya. Bahasa yaitu alat untuk berfikir, mengekspresikan diri dan berkomunikasi. Keterampilan bahasa juga sangat penting dalam rangka pembentukan konsep, informasi, dan pemecahan masalah. Dengan bahasa pula dapat memahami komunikasi pikiran dan perasaaan. Dan lebih tepatnya jika ingin mengetahui perkembangan seorang anak terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi anak yaitu seharusnya belajar mengamati melalui beberapa proses yaitu belajar dalam hal membaca, berbicara dan menulis dapat dilihat dari beberapa contoh perkembangannya sendiri, teori, tahapan, aspeknya, karakteristik, faktornya, metode belajar, gangguannya dan juga dilihat dari bahasa membaca dan tulis itu sendiri.

A. PENDAHULUAN

(3)

berkomunikasi melalui ekspresinya, dan ia secara bertahap akan menunjukkan keinginannya tersebut biasanya dengan berkembang menjadi komunikasi melalui ucapan yang jelas.

B. PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ANAK BERMASALAH

Anak bermasalah yaitu suatu persoalan yang harus menjadi suatu kepedulian semua orang. Orang tua dan guru perlu memahami perilaku bermasalah, karena anak yang bermasalah biasanya terlihat saat ia didalam kelas, dan biasanya dia akan menampakkan perilaku bermasalahnya tersebut dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI a. Pengertian Perkembangan

Semua manusia yang normal dapat menguasai bahasa, karena sejak lahir manusia telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk mempelajari bahasa dengan sendirinya. Hal ini dapat dilihat bahwa manusia tidak memerlukan banyak usaha untuk mampu berbicara. Akan tetapi, orang yang dalam jangka waktu cukup lama terus-menerus mendengar pengucapan suatu bahasa, maka biasanya ia akan mampu mengucapkan bahasa itu sendiri tanpa direncanakan.1

Berbagai ahli psikologi perkembangan telah mengemukakan pendapat mereka tentang pengertian perkembangan, seperti Salkind (1985) berpendapat bahwa perkembangan adalah suatu rangkaian perubahan progresif yang terjadi dalam suatu pola yang dapat diprediksi sebagai hasil interaksi antara faktor biologis dan lingkungan. Sedangkan Wolfolk (1993) berpendapat bahwa perkembangan yaitu suatu perubahan adaptif secara teratur yang berlangsung sejak terjadinya konsepsi sampai

(4)

meninggal dunia. Dan Santrock (1991) mengemukakan bahwa perkembangan yaitu suatu pola gerakan atau perubahan yang dimulai saat terjadinya konsepsi dan berlangsung melalui siklus kehidupan. Adapun Harlock (1980) berpendapat bahwa perkembangan yaitu serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.

Jadi dapat disimpulkan bahwasanya perkembangan merupakan serangkaian perubahan yang terjadi pada individu yang berlangsung secara sistematis, progresif dan kontinyu baik secara fisik (jasmani) maupun psikis (rohani).2

b. Bahasa Anak Usia Dini

Bahasa yaitu alat untuk berfikir, mengekspresikan diri dan berkomunikasi. Keterampilan bahasa juga sangat penting dalam rangka pembentukan konsep, informasi, dan pemecahan masalah. Dengan bahasa pula dapat memahami komunikasi pikiran dan perasaaan. 3

Menurut Papalia, Olds dan Feldam berpendapat bahwa bahasa adalah (language), system komunikasi berdasarkan kata dan tata bahasa. Sedangkan menurut Chomsky (1957) otak manusia memiliki kapasitas bawaan untuk memperoleh bahasa, bayi akan belajar berbicara sealamiah mereka belajar berjalan. Ia juga berpendapat bahwa alat memperoleh bahasa dengan cara language acquisition device (LAD) yaitu kemampuan alamiah anak untuk berbahasa. Adapun pendapat kushartanti dkk bahasa yaitu sistem tanda atau lambang (bunyi) yang bersifat suka-suka dan disepakati untuk dipergunakan para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.

2 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016, hal 3-4

(5)

Sedangkan menurut Teori Maturational (kedewasaan) perkembangan bahasa menyatakan penguasaan bahasa merupakan bawaan lahir pada semua anak tanpa memandang negara atau budaya. Anak-anak juga memperoleh kemampuan berbahasa dengan cara yang sangat menakjubkan. Yaitu sejak lahir sampai usia 6 tahun, bayi tidak pernah belajar bahasa, apalagi kosa kata secara khusus. Namun, pada akhir masa usia dininya rata-rata anak bisa menyimpan lebih dari 14.000 kosa kata.

Pada perkembangan selanjutnya, anak mampu menambah kosa kata sendiri dalam bentuk komunikasi yang. Contohnya, seperti orang tua dan orang dewasa terdekat bayi selalu bertanya kepada bayi tersebut, walaupun mereka tahu bahwa bayi itu tidak bisa menjawab. Misalnya mengajukan pertanyaan seperti namanya siapa, anak siapa dan sebagainya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ibu yang banyak bicara lebih cepat membuat kosa kata anak meningkat. Dan juga sebaliknya , ibu yang suka diam, biasanya anaknya sulit berkembang dalam berbahasa.

Jadi dapat disimpulkan bahwasanya perkembangan bahasa yaitu suatu perubahan secara teratur karena proses kematangan dan pengalaman yang disertai dengan sistem tanda bunyi dan juga disepakati untuk dijadikan sebagai alat komunikasi serta mengidentifikasi diri yang terjadi sepanjang hidup manusia.4

3. BERBAHASA DAN BERBICARA a. Pengertian Berbahasa Dan Berbicara

(6)

menguasai bahasa, dan kapankah anak bisa berbicara? ”. Disini dijelaskan bahwasanya bahasa berkembang lebih dulu dan baru setelah itu diikuti dengan bicara, yaitu dapat dibuktikan dengan kurangnya kepemilikan kosa kata pada anak, dengan begitu anak bisa saja tidak dapat bicara atau mengalami keterlambatan dalam berbicara. Dan didalam bahasa diperlukan adanya penggunaan suatu tanda atau tombol dalam menggunakan tata bahasa yang ada dalam aturan yang menentukan berbagai macam tanda. Hal ini biasanya ada dalam bentuk pembicaraan, tulisan, isyarat, ekspresi muka, dan lain-lain. Didalam kehidupan anak biasanya hal ini terlihat pada kehidupan sehri-hari, yaitu seperti senyumanya, ngompol, jeritannya, tawanya, tangisannya, pergerakannya, marahnya dan lain sebagainya.

Karena bahasa sendiri merupakan suatu ungkapan pikiran dan perasaaannya. Namun jika tidak memiliki sejumlah kosa kata, yang akan menjadikan bahan bicara, maka anak tersebut bisa saja tidak dapat berbicara. Oleh sebab itu, meskipun sarana dalam berbicara terpenuhi, jika tidak memiliki kosa kata, maka seorang anak tidak dapat bicara atau akan mengalami keterlambatan berbicara. Jadi kesimpulannya yaitu bahasa tidak memiliki kesamaan dengan bicara.5

Menurut Suyanto, melatih anak dalam belajar berbahasa dapat dilakukan dengan berkomunikasi yaitu melalui berbagai cara berikut ini:

1. Kegiatan bermain bersama, biasanya anak akan secara otomatis berkomunikasi dengan teman-teman sambil ia bermain secara bersamaan

2. Cerita, baik mendengarkan sebuah cerita atau meminta anak untuk bercerita

(7)

3. Bermain peran, seperti dapat memerankan sebagai penjual ataupun pembeli, baik guru dan muridnya, atau juga bisa orang tua dengan anak.

4. Bermain boneka tangan, yaitu boneka yang dapat dimainkan dengan jari jadi disini anak berbicara mewaili bonekah tersebut.

5. Melakukan kegiatan belajar dan bermain dalam berkelompok6. b. Proses Belajar Berbicara

Belajar berbicara adalah suatu proses, yaitu proses baik untuk seorang anak ataupun bagi oang yang dewasa. Proses ini akan berlangsung karena mereka ingin memenuhi suatu kebutuhannya yaitu menyampaikan suatu pikiran atau perasaannya. Begitu juga pada anak, anak akan belajar berbicara sesuai kebutuhunnya. Pemenuhan kebutuhan tersebut akan terlihat saat dia hanya menggunakan kata-kata yang diperlukan saja.

Ada dua proses yang dapat menentukan kesiapan seorang anak dalam mempelajari sesuatu hal, yaitu termasuk mempelajari berbicara. Kedua bentuk tersebut yaitu : perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa.7

4. TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

Tahap-tahap perkembangan anak dapat dibagi menjadi beberapa rentang usia, yang menunjukkan ciri-ciri tersendiri. Menurut Guntur tahap perkembangan ini sebagai berikut:

1. Tahap 1 (pralinguistik), usia 0-1 tahun. Tahapan ini sebagai berikut:

6 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2011, hal 75

(8)

a. Tahapan pralinguistik pertama, dalam tahap ini dimulai pada bulan pertama hingga bulan keenam yaitu pada sat anak akan menangis, tertawa dan juga menjerit.

b. Tahapan pralinguistik kedua, dalam tahapan ini yaitu tahap kata tanpa makna dimulai dari bulan ke 6 sampai 1 tahun.

2. Tahap II (linguistik) ditahapan ini terdapat dua tahapan yaitu:

a. Tahap 1 holafrastik berusia 1 tahun , awal mula anak mulai menyatakan makna makna dari keseluruhan suatu kalimat dalam satu kata. Tahapan ini biasanya ditandai dengan perbendaharaan suatu kata pada anak hingga kurang lebihnya 50 kosa kata.

b. Tahap 2 kalimat diusia 1-2 tahun,pada tahapan ini sudah dapat mengucapkan dua kata, ditahapan ini anak ditandai dengan kepemilikan kata yaitu 50-100 kosa kata.

3. Tahap III , yaitu tahap pengembangan tata bahasa dimasa prasekolah pada sat usia 3-5 tahun. Pada tahapan ini, anak sudah mampu membuat kalimat, dapat dilihat dari aspek pengembangan tata bahasanya seperti s-p-o, disini anak akan dapat memper panjang suatu kata menjadi kalimat.

4. Tahap IV , yaitu tata bahasa menjelang dewasa, yaitu diusia 6-8 tahun. Tahap ini ditandai dengan suatu kemamp uan yang dapat menggabungkan kalimat sederhana dan kalimat kompleks.8

5. ASPEK PERKEMBANGAN BAHASA ANAK

Aspek-aspek yang saling berkaitan dengan perkembangan bahasa menurut Jamaris yaitu :

a. Kosa Kata

(9)

Dengan tumbuh kembang anak dan pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya, maka kosa kata anak tersebut secara langsung akan berkembang dngan pesat.

b. Sintak Atau Yang Berarti Tata Bahasa

Biarpun anak belum pernah belajar tentang tata bahasa, namun dengan contoh-contoh bahasa yang sering didengar anak pada saat dilingkungannya, maka anak telah dapat menggunakannya bahasa lisan menggunakn susunan suatu kalimat yang baik.

c. Semantik

Semantik atau penggunaan kata yang sesuai dengan tujuan, di taman kanak-kanak pastinya sudah dapat mengekspresikan suatu keinginan, penolakan dan juga pendapat dengan menggunakan suatu kalimat yang tepat.

d. Fonem

Di taman kanak-knak, anak sudah mempunyai suatu kemampuan untuk dapat merangkai bunyi yang didengarnya untuk dijadikan satu kata yang dapat mengandung arti. Contohnya kata : i, b, u, menjadi ibu.

Jadi, kesimpulannya yaitu berbagai aspek perkembangan bahasa dalam anak usia dini perlu adanya dorongan atu rangsangan untuk perkembangan bahasa agar anak dapat berkembang secara maksimal.9 6. KARAKTERISTIK, TUJUAN, FUNGSI, DAN PRINSIP

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI a. Karakteristik Bahasa

(10)

Sesuatu hal yang sangat mengesankan yaitu anak yang belajar dengan sendirinya tanpa adanya arahan, aturan dalam bahasa yang diterapkan pada kata yang mereka gunakan.

Disini Santrock berpendapat bahwasanya setiap kebudayaan , seseorang mempunyai banyak variasi dalam berbahasa, beberapa karakteristik umum yang berkenaan dengan fungsi bahasa yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi dengan adanya suatu daya cipta seseorang yang kreatif. Dan sedangkan beberapa karakteristik bahasa pada anak usia dini dicontohkan oleh Sanan (2010) sebagai berikut:

1. yang berusia 0-1 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan bahasa sebagai berikut:

a. Lebih banyak mengeluarkan suara dan menangis

b. Sudah mulai mengucapkan huruf hidup pada saat ia menangis

c. Dapat menirukan suara pada saat di timang

d. Ia juga akan berteriak menunjukkan rsa tidak senang nya sebagai cara lain ia menangis

2. yang berusia 1-2 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan bahasa sebagai berikut:

a. Menyampaikan apa yang diinginkan dengan bersuara

b. Mengeluarkan suara clotehan yang ia kenal sebelumnya

c. Memiliki kurang lebih 20 kosa kata untuk digunakan kata depan

(11)

3. yang berusia 2-3 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan bahasa sebagai berikut:

a. Dapat menggunakan kombinasi 3 kata untuk dapat membentuk kalimat

b. Dapat menjawab suatu pertanyaan dengan kata “apa”

c. Dapat mengulang kalimat-kalimat yang pendek

d. Membuat kalimat menggunakan 4 kata

4. yang berusia 3-4 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan bahasa sebagai berikut:

a. Menyebutkan nama depan atau belakangnya

b. Menyebutkan beberapa peristiwa yang dilihat atau dialaminya

c. Bercerita tentang pengalamannya sndiri

d. Sudah mulai dpat mengajukan sebuah pertanyaan yang sudah terencana

e. Selalu bertanya dengan menggunakan beberapa variasi kata seperti: apa, dimana, siapa dan lain-lain

f. Biasanya ia akan bercerita menggunakan gambar

4. yang berusia 4-5 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan bahasa sebagai berikut:

a. Dapat menggunakan kata sambung seperti tapi

b. Dapat mengartikan kata yang sederha

c. Dapat bercerita tentang perbedaan gambar

(12)

5. yang berusia 5-6 tahun memiliki karakteristik suatu perkembangan bahasa sebagai berikut:

a. Sudah dapat berbicara dengan lancar dan menggunakan kalimat yang terdiri dari 5 atau 6 kosa kata.

b. Sudah dapat menerima beberapa pesan yang sederhana dan dapat menyampaikannya pesan tersebut.

c. Sudah bisa menyebutkan nama kedua orang tuanya.10

Disini Cross (2013) berpendapat ada beberapa karakteristik anak usia dini:

1. Bersifat Egosentris

Seorang anak akan memandang dunia luar menggunakan pandangannya sendiri, sesuai pengetahuannya dia sendiri. Seorang anak akan terpengaruhi dengan akalnya yang sederhana itu dan tidak mampu menyelami perasaan orang lain. Dia sangat terikat dengan dirinya sendiri dan ia berangapan bahwa pribadinya adalah satu dan sangat terpadu erat dengan lingkungannya.

2. Bersifat Unik

Bersifat unik disini berarti anak memiliki keunikan tersendiri, seperti gaya belajar, minat, dan latar belakang keluarganya.

3. Mengekspresikan prilaku secara relatif spontan

Semua prilaku anak biasanya bersifat asli atau tidak ada yang ditutup-tutupi, dan ia akan marah jika ia ingin marah, begitu juga

(13)

dengan menangis, ceria, murung. Dan dia tidak memperdulikan diri nya sedang ada dimana.

4. Bersifat aktif dan energik

Aktif disini juga berarti anak senang melakukan berbagai aktifitas , tak pernah lelah, dan jarang sekali merasa bosen. Gerak dan aktivitas bagi dirinya merupakan sesuatu hal yang menantang dan kesenangan, banyak bidang perkembangan yaitu seperti: emosional, sosial, kreativitas, kognitif dan seni.

5. Memiliki rasa ingin tau yang kuat

Yaitu pada usia 4-5 tahun ia banyak memperhatikan, berbicara dan ia akan mempertanyakan berbagai hal yang ia lihat atau didengarnya.

6. Bersifat eksploratif dan berjiwa petualng

Disini anak akan terdorong rasa ingin tahu yang besar maka ia akan sangat suka menjelajah, mencoba dan juga mempelajari hal-hal yang baru.

7. Kaya denganfantsi

Seorang anak akan sangat senang dengan berbagai hal yang bersifat imajinatif, dan di dapat bercerita melebihi pengalaman aktualnya.

8. Masih mudah frustasi

(14)

yang masih sangat kuat, jadi sifat spontannya yang tinggi, dan empati nya yang sangat tertabatas.11

b. Tujuan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Kemampuan berbahasa anak dalam usia dini diperoleh dan dipelajari secara alami untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan agar anak dapat bersosialisasi, dan berinteraksi kepada yang lain

Menurut Totok Bintoro tujuan dari pengembangan suatu kemampuan berbahasa dalam anak usia dini antaranya yaitu:

a. agar anak bisa berpendapat untuk menyakinkan orang lain melalui kata yang diucapkannya

b. agar anak bis mengolah kata

c. agar anak tersebut bisa mengerti apa saja atas apa yang ia dengar dan diucapkannya, juga dapat menyampaikan secara benar kepada orangyang lain

d. agar bisa berekspresi menggunakan kata-kata dalam bahasa tubuh.

c. Fungsi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Fungsi ini bagi anak yaitu sebagai alat untuk mengembangkan suatu kemampuan intelektual dan kemampuan dasar seorang anak. Gardner juga mengemukakan fungsi bahasa ini merupakan untuk mengembangkan suatu ekspresi dan pikiran.

Depdiknas menjelaskan bahwasanya fungsi pengembangan kemampuan bahasa anak yaitu:

1. Sebagai alat untuk komunikasi dengan lingkungan sekitarnya.

(15)

2. Sebagai alat untuk mengembangkan kecerdasan anak

3. Sebagai alat untuk berkembangnya ekspresi seorang anak

4. Sebagai alat agar dapat menyatakan suatu perasaan kepada yang lainnya.12

d. Prinsip Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini

Terdapat beberapa prinsip perkembangan bahasa pada anak usia dini yaitu:

a. Interaksi , yaitu anak berinteraksi terhadap lingkungannya, dengan begitu akan membntu untuk memperluas kosa kata anak dan juga mendapatkan contoh dalam cara menggunakan kosa kata secara tepat.

b. Ekspresi, yaitu mengekspresikan kemampuan seorang anak untuk berbahasa yang dapat disalurkan melalui pemberian kesempatan pada anak untuk mengungkapkan suatu pkiran dan perasaanya yang secara tepat.13

Ada beberapa prinsip pengembangan berbahasa yang dijelaskan oleh Depdiknas yaitu :

1.Disesuikan dengan tema kegiatannya dan lingkungannya

2. Saat belajar harus berada pada kemampuan yang akan dicapai sesuai potensinya

3.Menumbuhkan kebebasan dalam mengargumenkan pikiran yang dikaitkan dengan kesepontanitasan

12 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016, hal 58-60

(16)

4.Komunikasi antara si guru dan anak harus bisa akra dan menyenangkan

5.Guru hars bisa menguasai pengembangan bahasa

Pada dasarnya, ada beberapa prinsip yang masuk dalam perkembangan anak yaitu:

1. seorang anak akan belajar dengan baik, jika kebutuhan seperti fisiknya terpenuhi, merasakan aman dan nyaman dalam suatu lingkungan.

2. anak juga akan belajar terus menerus, dimulai dari membangun pemahaman, mengeksplorasikan lingkungannya serta menemukan suatu konsep.

3. anak juga akan belajar melalui beberapa interaksi, baik orang dewasa atau teman mainnya.

4. suatu minat dan ketekunan seorang anak akan memotivasi belajar mereka.

5. perkembangan dan gaya belajar seorang anak harus sangat dipertimbangkan untuk perbedaan individu

6. anak juga belajar dari beberapa hal sederhana sampai yang sulit. Dan dari yang gerakan ke bahasa dan dari diri sendiri ke orang lain.14

Jadi, dari uraian diatas dapat disimpilkan bahwa suatu pengembangan bahasa yang dilakukan dari guru seharusnya dapat mendukung prinsip pengembangan yang secara tidak sadar juga akan dilakukan oleh anak.15

7. TEORI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

14 Mukhtar Latif ,dkk . Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2013, hal 73

(17)

Bahasa anak pada mulanya berkembang secara alami. Dan proses ini biasanya dikenal sebagai pemerolehan bahasa. Yakni dari interaksi terhadap lingkungan anak akan memperoleh suatu pengalaman yang dapat memberi perkembangan suatu bahasa melalui stimulasi , dan stimulasi ini sendiri yaitu suatu kegiatan pembelajaran yang dikombinasikan dalam bentuk bermain dan belajar.16

Pada umumnya proses belajar di paud sendiri dilandasi oleh dua teori dalam belajar yakni: (a) behaviorisme dan juga (b) konstruktivisme. Didalam dua teori tersebut mempunyai ciri yang beda satu dengan linnya, pada behaviorisme ia menekankan di hasil dari proses belajarnya, dan pada konstruktivisme sendiri lebih mengutamakansebuah proses belajarnya.

a. Teori Belajar Behaviorisme , menurut teori ini belajar adalah suatu perubahan perilaku yang terjadi melalui tahp stimulasi yang sifatnya mekanis. Orang yang menganut pemahaman ini yaitu: Thorndike, Watson, Pavlop dan juga Skinner.

b. Teori Belajar Konstruktivisme, Piaget adalah penganut paham konstruktivisme menyatkan, bahwasanya proses belajar yang sebenarnya terdiri dari 3 tahapan yakni: 1. asimilasi yang berarti suatu proses penyatuan informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam angan anak. 2. Akomodasi: penyusunan yang berstruktur kognitif kedalam kondisi yang baru. 3. Equalibrasi adalah penyesuaian dari proses asimilasi dan juga akomodasi.17

8. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

16 Muazar Habibi, Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini,Deepublish Cv Budi Utama, Sleman, 2012, hal 76

(18)

Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu:

1. faktor nature, yaitu sebuah kualitas dan ciri bawaan yang diturunkan dari orangtua biologis dan orangtua kandung. Dengan kata lain, faktor ini pemberian biologis sejak dari lahir.

2. faktor kematangan, yakni pada setiap tingkat kematangan, anak akan membentuk hipotesis terhadap aturan yang terdapat dalam bahasa yang biasa digunakan sebagai alat komunikasi sehari-harinya dengan orangtua ataupun lingkungan.

3. fakto nurture, dapat diartikan sebagai kekuatan yang kompleks dari fisik dan soaial, faktor ini meliputi beberapa pengaruh dan stimulasi lingkungan , yakni pengaruh dari keluarga, sekolah, temannya, masyarakat dan lingkunggannya ataupun budaya.

4. faktor internal, di faktor ini terdiri dari : evolusi biologi, jenis kelamin, kecerdasan, keinginan dan dorongan untuk berkomunikasi dengan teman, dan kepribadian.

5. faktor eksternal, di dalam faktor ini terdiri dari: faktor pola asuhnya orang tua, lingkungan, kesehatan, dan juga keluarga.18

9. METODE PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

a. bermain

bermain yaitu suatu kegiatan yang dilaksanakan anak dengan penuh ekspresi yang dapat memberikan kesenangan, karena anak juga dapat mengekspresikan dalam bentuk gerakan yang spontan dengan penuh keceriaan. Permainan yang sangat cocok digunakan untuk anak

(19)

yaitu jenis permainan yang bisa mengembangkan kepribadian anak yang bersifat komunikatif, dan dapat meningkatkan kemampuan berfikir seorang anak, dengan bermain anak juga bisa mempelajari berbagi istilah dan kosakata.

Bermain merupakan suatu kegiatan yang sering dilakukan oleh anak-anak dan dapat menimbulkan kesenangan atau rasa kepuasan bagi dirinya sendiri. Kegiatan bermain dapat membantu anak untuk mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa ia hidup serta lingkungan tempat dimana ia hidup.19

Setiap anak didunia ini memiliki hak dalam bermain. Bermain juga merupakan suatu kegiatan pokok anak. Dengan bermain anak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yakni guna membantu perkembangannya untuk menyiapkan diri dalam kehidupan selanjutnya. Para beberapa ahli pendidikan menganggap bahwa bermain juga sebagai kegiatan yang memiliki nilai praktis, yang artinya bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan juga kemampuan tertentu pada anak. Bermain yaitu jembatan bagi anak dari belajar informal menjadi formal.20

Ini beberapa contoh permainan yang mendorong atau merangsang kecerdasan bahasa anak:

1. jemuran bernomor

a. Bahan: gambarlah berbagai jenis pakaian, spidol, tali yang kuat atau tali yang digunaka jemuran, dan jepitan jemuran.

b. yang harus dilakukan:

19 Uswatun Hasanah, ”pengembangan kemampuan fisik motorik melalui permainan tradisional bagi anak usia dini” jurnal pendidikan anak, Metro Lampung: STAIN Jurai Siwo, hal 732

(20)

1) Tandailah setiap gambar pakaian tersebut menggunakan nomor dari angka 1-5

2) pasang tali jemuran tersebut disetiap ujungnya pada pemelihraan rumah

3) minta bantuan kepada anak untuk menggantung gambar pakaiannya dengan mengurutkan nomornya. Dan anak-anak bisa dibagi kelompok untuk melakukan hal tersebut.21

2. pesan berentel

Usia : 4-6 tahun

Kegiatan : menirukan kembali kata berantai yang berurutan dari ke 3-4 orang dibelakang.

Alat dan bahan : kartu bergambar dan kata

Cara bermain :

1. buatlah 2 atau 3 kelompok yang masing-masingnya kelompok bisa terdiri dari 3 atau 4 anak

2. tunjukkan kartu gambarnya lalu membisikkan urutan apa saja pada anak yang pertama, contohnya adik ku terjatuh

3. anak yang pertama ini memberitahu urutan kata tersebut pada anak kedua dan selanjutnya tetap dengan cara yang sama.

4. anak yang terakhir bisa menyebutkan urutan kata yang telah didengarnya dari seorang teman dan guru sebelumnya.

(21)

5. samakan apakah benar urutan kata yang disebut dengan anak terakhir dengan yang disampaikan oleh anak pertama pada kartu gambar.

Manfaat : dapat melatih pendengaran seorang anak, melatih konsentrasinya, melatih daya ingat pada anak, dan juga bisa menambah kosa kata pada anak tersebut.22

b. bercerita

yaitu salah satu bentuk kegiatan belajar yang digunakan untuk paud, bercerita dapat menumbuhkan minat baca, daya tangkap, daya imajinasi, daya fantasi, dapat tumbuh rasa senang, memperlembut budi, dan lain-lain untuk anak.

c. karyawisata

metode ini merupakan salah satu yang bisa dilakukan seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar. Dengan begitu secara otomatis anak secara bersamaan diajak kesuatu tempat dalam acara belajar sambil dengan berwisata.23

Metode pembelajaran yang kita ketahui sangat banyak, akan tetapi tidak semua metode belajar dapat digunakan untuk metode belajar dalam AUD , contohnya seperti metode belajar ceramah, yaitu yang mengharuskan anak untuk fokus dalam waktu yang lama . hal seperti ini tidak baik digunakan untuk metode belajar AUD karena diusianya ini anak hanya mampu memiliki daya fokus antara 3-5 menit saja.24

22 Sri Wahyuningsuh, Cara Mencerdaskan Si Buah Hati, Pt Bintang Ilmu, 2009, hal 9

23 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016, hal 88

(22)

10. GANGGUAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

Gangguan bicara dan bahasa adalah penyebab terhambatnya tumbuh kembang anak yang sering ditemui. Salah satunya gangguan yang sering dikeluhkan adalah gangguan dalam keterlambatan bicara.25

Seorang anak yang mempunyai gangguan pendengaran pada umur dibawah 3 tahun dan itu terlambat untuk ditangani atau diberi alat pendengar ia akan kehilangan kesempatan untuk berkomunikasi nonverbal dengan dirinya sendiri, dan hal ini juga dapat membuat kesempatan untuk bisa mengajarinya agar bisa berbicara seperti yang lain hilang.

Dan orangtua yang harus bisa memahami berbagai kelainan suatu perkembangan bicara dan berbahasa yang ada pada anaknya.26 Berikut

ada beberapa contoh gangguan yang bisa mempengaruhi suatu perkembangan bahasa untuk anak:

1. disfasia, yaitu suatu gangguan dalam perkembangan bahasayang tidak sesuai pada perkembangan kemampuan anak yang seharusnya. Gangguan tersebut muncul karna adanya tidak normalnya pada pusat bicara yang ada di otak anak.

2. disintegratif pada anak, yaitu diusia sekitar 1-2 tahunan, anak tumbuh dan kembang secara normal, kemudian ia akan kehilangan suatu kemampuan yang telah ia kuasai sebelumnya dengan baik. Dan anak biasa berkembang diusia 2tahunnya, akan tetapi kemampuan tersebut akan terganggu sebelum pada usia 10 tahun.

3. sindrom asperger, pada gangguan ini gejala yang sering timbul yaitu gangguan dalam berinteraksi sosialnya, Dan ia ditambahi gejala dalam

25 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016, hal 91

(23)

keterbatasan dalam pengulangan prilakunya, dan ia kurang menguasai dalam hubungan sosial dan emosional.

4. gangguan multysistem development disorder (msdd), msdd ini digambarkan dengan beberapa ciri yaitu ia akan mengalami masalah dalam berkomunikasi, sosial, juga proses menerima suatu rangsangan indrawi.27

11. MEMBACA DAN BAHASA TULIS UNTUK SEORANG ANAK

a. pengertian membaca dan menulis, yaitu dua kata yang memiliki keterampilan berbahasa yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu kegiatan belajar, karena secara spontan jika anak belajar membaca maka ia juga akan belajar menulis atau sebaliknya.28

b. pengertian bahasa tulis, yaitu suatu bentuk komunikasi yang didasarkan pada sistem tertentu. Dan setara dengan lisan juga bahasa isyarat. Di bahasa tulis ini sendiri mempunyai tiga unsur bahasa yaitu: makna, bentuk, dan juga fungsi.

c. perkembangan bahasa tulis aktif-produktif, yaitu suatu kejadian saat dalam bentuk menulis yang timbul pada seorang anak ketika mereka mulai dapat menulis. Dan di perkembangan ini ada beberapa tahap perkembangn menulis anak dibarat yaitu:

1. tahap mencoret dan menggores

2. tahap dalam mengulang linear

3. tahap dalam huruf acak

27 Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Bahasa Anak, Cv. Laduny Alifatama, Metro-Lampung, 2016, hal 92-93

(24)

4. tahapan menulis fonetik

5. tahap dalam mengeja transisi

6. tahap dalam mengeja konvensional

d. perkembangan bahasa tulis aktif ke reseptif, yaitu pembelajaran membaca harus mempertimbangkan suatu spek perkembangan bahasa tulis pada anak, yang berarti harus mengetahui pada tingkatan manakah anak bisa memunculkan bahasa dalam tulisnya. Dan perkembangan membaca anak dapat dikelompokkan menjadi lima tingkatan: tahap magic, konsep diri, lepas landas, independen dan jug pembaca antara.29 C. SIMPULAN

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwasannya setiap proses belajar dalam hal membaca, berbicara dan menulis dapat dilihat dari beberapa perkembangannya sendiri, teori, tahapan, aspeknya, karakteristik, faktornya, metode belajar, gangguannya dan juga dilihat dari bahasa membaca dan tulis itu sendiri terhadap anak. Dan yang penting adalah dengan dilihat dari beberapa perkembangannya itu sendiri dapat membantu akan kesulitan anak yang sedang dalam proses mengenal dan belajar bahasa sehingga bisa menambah kemampuan anak seperti yang kita inginkan.

D. DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung : Pt Remaja Rosdakarya

Fadhli Aulia. 2010. Buku Pintar Kesehatan Anak. Yogyakarta : Pustaka Anggrek

Habibi Muazar. 2012. Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini. Sleman :Deepublish Cv Budi

Latif Mukhtar ,dkk . 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group

(25)

Musfiroh Tadkiroatun. Menumbuhkembangkan Baca-Tulis Anak Usia Dini

Power Brain. 2005. Permainan Berbasis Sentra Pembelajaran. Erlangga

Rudiyanto Ahmad. 2016. Perkembangan Bahasa Anak. Metro-Lampung : Cv. Laduny Alifatama Susanto Ahmad. 2011 Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group

Uswatun Hasanah, ”Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan Tradisional Bagi Anak Usia Dini” Jurnal Pendidikan Anak, Metro Lampung: STAIN Jurai Siwo

Utama Madyawati Lilis. 2016. Strategi Pengembangn Bahasa Pada Anak. Jakarta: Kencana

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari beberapa analisis yang telah dilakukan serta kesimpulan yang telah diperoleh, maka beberapa saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah

Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

Untuk itu, dilakukan penentuan panjang gelombang maksimum dengan membuat konsentrasi larutan paracetamol yang memberikan absorbansi 0,434 karena pada absorbansi ini

Adapun gambaran citra tubuh berdasarkan dimensi citra tubuh adalah sebagai berikut, dimensi evaluasi penampilan terbanyak yaitu positif 33 orang (86.8%), dimensi orientasi

Jika Perseroan menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif

Pada media MCA didapatkan pertumbuhan koloni yaitu memiliki ciri-ciri koloni sedang besar, smooth, menjalar atau tidak, jika menjalar permukaan oloni rought (kasar). Koloni

iii Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, berkat rahmat dan kasihnya kita dapat mengikuti kegiatan Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia yang diselenggarakan