Pengertian Filsafat Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi adalah Ilmu yang mempelajari usaha manusia menyampaikan isi pernyataan kepada manusia lain.
Filsafat adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada.
Filsafat Ilmu merupakan telaahan filsafat yang ingin memjawab beberapa pertanyaan mengenai hakekat Ilmu.
Filsafat Ilmu Komunikasi mencari jawaban mengenai hakekat dari ilmu komunikasi, mengapa manusia menyampaikan isi pernyataan kepada manusia lain. Dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut:
Ada 3 kelompok pertanyaan mengenai hakekat ilmu yang ingin dijawab sebagai berikut: 1. Ontologi : Apa yang dikaji oleh Ilmu Komunikasi?
a. Objek apa yang ditelaah oleh ilmu komunikasi?
Objek Ilmu Komunikasi adalah usaha manusia menyampaikan isis pernyataan kepada manusia lain.
b. Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut?
Komunikasi terjaidi apabila memenuhi paling sedikit 3 syarat yaitu Komunikator, Isi Pernyataan, dan Komunikan.
c. Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berfikir, merasa, dan mengindra) yang membuahkan ilmu?
Manusia dilahirkan kedunia dengan peralatan hidupnya (jasmaniah dan rohaniah) seperti befikir, merasa, dan mengindra. Dalam menyampaikan isi pernyataan manusia perlu berfikir.
Berfikir bagaimana agar ip yang disampaikan harus sampai dengan baik kepada komunikan, dengan menggunakan lambang komunikasi dan etika serta estetika yang sama agar dapat dipahami oleh komunikan.
Merasa, memperhatikan rasa saat berkomunikasi.
Mengindra, isi pernyataan yang disampaikan harus sesuai dengan lambang komunikasi agar dapat dimengerti oleh komunikan.
2. Epistemologi : Bagaimana caranya mendapatkan pengetahuan tersebut?
a. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu komunikasi?
Proses komunikasi merupakan tahapan-tahapan peristiwa yang terjadi dalam usaha manusia menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain. Urutan peristiwa ini berawal dari dalam diri komunikator dan berakhir dalam diri komunkator juga. Sebagai gambaran maka urutannya akan seperti ini: Tahap 1: Proses komunikasi dalam diri komunikator
Tahap 3: Proses komunikasi dalam diri komunikan
Tahap 4: Proses Komunikasi antara komunkator dan komunikan Tahap 5: Proses komunikasi dalam diri komunikator
b. Bagaimana prosedurnya?
Tahap 1 : komunikator mengguanakan peralatan jasmaniahnya untuk menentukan isi pernyataan yang akan disampaikan ke komunikan untuk memenuhi motif komunikasinya. (masih bersifat abstrak)
Tahap 2 : pada tahap ini penyampaian isi pernyataan komunikator yang
kongkritkan menggunakan lambang komunikasi (peralatan jasmaniah) kepada komunikan
Tahap 3 :
Urutan Proses Komunikasi Dalam Diri Komunikan (Intra Personal Communication) atau Proses Komunikasi Tahap III
1. Penerimaan Isi Pernyataan Komunikator 2. Pemahaman Isi Pernyataan Komunikator 3. Penentuan Motif Komunikasi Komunikator 4. Penyesuaian Konsepsi Kebahagiaan
5. Penentuan Sikap 6. Penentuan Feedback
7. Usaha Mewujudkan Motif Komunikasi 8. Usaha Mewujudkan Motif Komunikasi
Tahap 4: komunikan menyampaikan feedback kepada komunikator (sekarang komunikan menjadi komunikator).
Tahap 5: komunikator menerima isi pernyataan dari komunikan.
c. Hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar?
Komunikator harus menyesuaikan lambang komunikasi dan etika serta estetika yang digunakan agar isi pernyataan yang diterima sama dengan isi pernyataan yang dimaksud.
d. Apa yang dimaksud kebenaran itu?
Apa yang disampaikan komunikator sesuai dengan
e. Apa kreterianya?
f. Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu komunikasi?
Dengan berkomunikasin dan saling menyampaikan isi pernyataan kepada manusia lain (bersosial
3. Aksiologi : Untuk apa pengetahuan tersebut?
a. Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan?
Tujuan manusia menyampaikan isi pernyataan adalah untuk mewujudkan motif komunikasinya. Motif komunikasi dari suatu isi pernyataan adalah sebab-sebab yang mendorong manusia untuk menyampaikan isi pernyataannya kepada
b. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan ilmu komunikasi dengan kaidah-kaidah moral?
c. Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? d. Bagaimana kaitan antara tekhnik procedural yang merupakan oprasionalisasi metode