• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Manajemen Sistem Pend

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Informasi Manajemen Sistem Pend"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Pendukung Keputusan/

Decision Support System

Disusun Oleh :

Indra Tristiyanto 131110045

Nonny Oktaviani 131110044

Kelas :

VI MK-A Pagi/S1

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

KOTA BOGOR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Yang mana makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah ‘Sistem Informasi Manajemen’, serta dengan maksud dan tujuan agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ‘Sistem Pendukung Keputusan’ atau yang biasanya diketahui dengan singkatan DSS yang berasal dari bahasa Inggris (Decision Support System).

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, serta sumber yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan selanjutnya.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah ‘Sistem Informasi Manajemen’, dan berharap semoga makalah ini memiliki manfaat bagi tim penyusun, dan juga para pembaca lainnya.

Bogor, 26 Mei 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan... 3

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengambilan Keputusan... 4

2.2 Sistem Pendukung Keputusan... 5

2.3 Permodelan Sistem Pendukung Keputusan... 8

2.4 Implementasi Sistem Pendukung Keputusan... 9

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Di era globalisasi seperti pada saat ini, perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis yang ada. Suatu bisnis tidak lagi hanya dijalankan dengan mengandalkan cara konvensional (produksi-distribusi-penjualan) semata, karena harus ada suatu strategi baru agar bisnis yang dijalankan mampu bersaing dengan bisnis yang sejenis lainnya. Untuk mendukung suatu bisnis yang dijalankan, banyak sekali teknologi yang dikembangkan seperti Sistem Informasi. Salah satu jenis sistem informasi seperti Transactional Processing System (TPS), sangat berperan besar dalam menjalankan bisnis dari yang paling sederhana sampai yang kompleks, bahkan secara langsung dapat mendukung kelancaran jalannya bisnis tersebut. Penggunaan TPS secara nyata dapat digambarkan sebagai berikut: jika ingin melakukan pemesanan dan pembelian tiket pesawat pada waktu dan kota tujuan tertentu, dapat berjalan lancar karena dari pihak perusahaan agen tiket pesawat menyediakan layanan untuk melihat status kursi yang masih kosong pada suatu waktu dan kota tujuan tertentu. Contoh lainnya dapat dilihat jika anda pergi berbelanja ke supermarket misalnya, setelah anda memilih barang pasti akan melakukan transaksi pembayaran ke bagian kasir sebelum anda pulang dengan membawa belanjaan dan struk belanjaan. Nah dengan begitu terlihat bahwa suatu bisnis penjualan menggunakan suatu sistem informasi untuk mencatat semua transaksi penjualan di bagian kasir.

(5)

Kenapa harus menggunakan DSS? Karena DSS merupakan suatu sistem yang menyediakan fasilitas untuk melakukan suatu analisis sehingga setiap proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis akan lebih berkualitas dengan melihat keadaan bisnis yang sedang berjalan dan data-data dari luar perusahaan serta data-data privat dari pengambil keputusan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Raymond McLeod dan George Schell, 2004) yang menjelaskan bahwa “DSS menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar. Dalam banyak kasus, berbagai sistem informasi yang digunakan tidak memadai untuk membuat keputusan yang spesifik guna memecahkan permasalahan yang spesifik. Sistem pendukung keputusan sengaja dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini.

Proses pengambilan keputusan telah dianggap sebagai hal kritis di perusahaan yang dicapai melalui pengalaman. Tetapi, dengan semakin bertumbuhnya tingkat kerumitan dari bisnis tersebut telah membuat proses pengambilan keputusan tersebut menjadi lebih sulit. Hal itu disebabkan semakin banyaknya alternatif keputusan yang ada, semakin besar pengaruh sebuah keputusan di dalam perusahaan dan semakin tidak tentunya perubahan yang mungkin terjadi di lingkungan perusahaan. Butuh suatu sistem pendukung keputusan dimana sistem tersebut dapat memberikan informasi mengenai keputusan yang terbaik berdasarkan informasi yang didapatkan.

(6)

dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternatif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi pengambilan keputusan ? 2. Apa definisi sistem pendukung keputusan ?

3. Apa saja sistem pendukung pengambilan keputusan ?

1.3 Tujuan

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Tahap Pemahaman

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2. Tahap Perancangan

Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Proses tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.

3. Tahap Pemilihan

Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai. 4. Tahap Impelementasi

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancangan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

2.2.Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System

(8)

model. Dari pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :

1. Mendukung proses pengambilan keputusan.

2. Adanya interface manusia / mesin, dimana manusia (user) tetap memegang

control proses pengambilan keputusan.

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur.

4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.

6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.

Decision Support System adalah seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara efisien dan efektif, yang bertujuan untuk membantu pengambil keputusan memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan.

Terdapat 5 pihak yang berperan dalam pengembangan SPK, kelima peran tersebut adalah:

a) ManajeratauPemakai, yaitu pihak yang terlibat langsung dengan proses pengambilan keputusan, pihak yang harus mengambil tindakan dan bertanggung jawab terhadap hasil tindakannya.

b) Penghubung, yaitu pihak yang membantu pemakai, mungkin seorang asisten yang bertugas menjalankan terminal, atau lebih dari sekedar itu.

(9)

d) Pendukung Teknik, yaitu pihak yang mengembangkan tambahan kemampuan atau komponen sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan pembangkit SPK. Database-database baru, model-model analisis baru, dan tambahan format tampilan data merupakan hasil kerja pendukung teknik.

e) Pengembang Peralatan, yaitu pihak yang mengembangkan teknologi baru (baik hardware maupun software), dan meningkatkan efisiensi hubungan antara subsistem dalam SPK.

Ciri-ciri Decision Support System yang baik yaitu : a. Sederhana

b. Dapat diandalkan c. Mudah dikendalikan d. Menyesuaikan

e. Lengkap pada masalah penting f. Mudah berkomunikasi dengannya

Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan :

a) Mengakses semua aset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kumpulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data. b) Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.

c) Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru.

d) Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.

Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu : 1. Keputusan Terstruktur

(10)

terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah.

Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang;

menentukan kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit

pada pelanggan.

2. Keputusan Semiterstruktur

Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal.

Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian persediaan, merancang rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.

3. Keputusan Tidak Terstruktur

Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal.

Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif.

Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut (Surbakti, 2002):

a) Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks.

b) Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam kondisi yang berubah-ubah.

c) Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat.

d) Pandangan dan pembelajaran baru. e) Sebagai fasilitator dalam komunikasi.

(11)

h) Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.

i) Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha.

j) Meningkatkan produktivitas analisis.

2.3.Permodelan Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System

a. Model Iconic (skala)

Adalah sebuah replika (tiruan nyata) secara fisik dari sistem dan biasanya berdasarkan pada skala yang lebih kecil dari aslinya. Model ini mungkin muncul secara skala dalam tiga dimensi. Ini sering dapat dikatakan sebagai maket. Suatu foto merupakan model iconic yang berdimensi dua, juga graphical user interface

dan object-oriented programming menggunakan model jenis ini. b. Model Analog

Model ini tidak mirip sistem aslinya, tetapi berkarakteristik seperti aslinya. Model ini lebih abstrak daripada model sebelumnya dan dianggap sebagai penyajian secara simbolik dari suatu realitas. Model analog biasanya memakai diagram/chart dua dimensi.

Contoh : chart organisasi yang memuat struktur organisasi. c. Model Matematika (Kuantitatif)

Makin besar problema yang dihadapi, maka makin kompleks solusi yang dapat ditemukan. Namun, kadang-kadang kompleksitas dari relasi dalam sistem organisasi tidak dapat dipresentasikan dengan icon atau analog. Model yang dapat digunakan maka adalah model matematika. Analisis DSS terbanyak dieksekusi secara numeric dengan bantuan matematika atau model kuantitatif seperti ini. Menggunakan notasi-notasi dan persamaan-persamaan matematika untuk merepresentasikan sistem. Pada model matematika, atribut-atribut dinyatakan dengan variabel-variabel, dan aktivitas-aktivitas dinyatakan dengan fungsi matematika yang menjelaskan hubungan antar variabel-variabel tersebut. d. Model Statis

(12)

Contoh: satu keputusan mengenai membuat sendiri atau membeli satu produk. e. Model Dinamis

Menempatkan waktu sebagai variabel bebas, sehingga model jenis ini menggambarkan dinamika suatu sistem sebagai fungsi dari waktu. Untuk memperoleh hasil, perhitungan dilakukan secara berulang-ulang (iterasi) sampai tercapai nilai kesalahan (error) yang minimal.

Contoh: proyeksi rugi-laba 5 tahun dimana data input seperti biaya, harga, dan kuantitas berubah dari tahun ke tahun.

2.4.Implementasi Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System

DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer, termasuk sistem berbasis pengetahuan, sehingga DSS sangat popular di kalangan manajemen perusahaan. Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan, dimana sistem informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS).

Berikut ini adalah beberapa contoh dari penerapan Decision Support System

di dalam perusahaan :

a. DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada PT. X

Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk proses profile matching dan analisis gap yang dibuat berdasarkan data dan norma-norma SDM yang terdapat di PT. X.

Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut. Software ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk database dan Borland Delphi 5 sebagai compiler-nya.

(13)

b. DSS untuk kelayakan proposal kredit Bank Rakyat Indonesia

Sekarang ini karena banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan kredit ke Bank membuat bank tersebut harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah.

Sebagai contoh : pemberian kredit Bank Rakyat Indonesia dimana BRI memberikan kredit kepada debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui. Penyaluran kredit yang berhasil akan membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh karenanya BRI harus benar-benar hati-hati dalam menyalurkan kreditnya. Sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon debitur, BRI harus menilai dulu kelayakan proposal kreditnya.

Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi, dirancanglah suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific DecisionSupport Systems – SDSS) yang dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan pendekatan secara interaktif. Rancangan SDSS ini menggunakan perangkat lunak Clipper 5.2 sebagai DSS Tools atau peralatan DSS-nya.

(14)

BAB III

KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

untuk memperbaiki masalah emosi dan perilaku anak dan remaja pada keluarga dengan masalah relasi orang tua-anak dengan melakukan terapi Analisis Transaksional Dasar

Hasil yang ingin dicapai : Agar siswa mampu terhadapi tanggung jawab tentang pendidika Kesiapan siswa dalam menghadapi pendidikan dan kehidupan dengan mencari pengetahuan

Sistem pendukung keputusan dapat membuat pengambil keputusan dalam memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengelolaan informasi- informasi yang

Hasil kali dalam (inner product) merupakan salah satu konsep yang penting untuk mempelajari sifat geometri pada suatu bidang atau ruang.. Panjang suatu garis dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Pengaruh Theory of Planned Behavior Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa dengan Variabel Moderating (Studi Kasus Mahasiswa

Jika Anda perlu dirawat di rumah sakit untuk rawat sehari atau dirawat inap, hubungi kami dan kami akan menempatkan penjaminan dengan penyedia layanan medis sehingga Anda tidak

Router PE harus menjalankan protokol routing IGP untuk bertukar data sesama router PE, yang ada pada saat ini Cisco mendukung OSPFv2 dan IS-IS pada jaringan MPLS, MP-BGP juga

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pemaknaan iklan Rokok La Lights Indiefest Versi “Saatnya Besarin Musik Loe” dengan teori- teori yang digunakan antara lain