PEMASARAN PERTANIAN
Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah Suatu kegiatan usaha/bisnis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui pendistribusian suatu produk. Beberapa ahli memberikan bermacam-macam defenisi tentang pemasaran, antara lain:Philip dan Duncan: Pemasaran meliputi semua langkah yang dipergunakan untuk menempatkan barang-barang nyata ketangan konsumen.
• W.J. Stanton: Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan
memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang actual maupun yang potensial. (Stanton, 2000)
• P.H. Nyistrom: Pemasaran meliputi segala kegiatan mengenai penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ketangan konsumen.
• American Marketing Association: Pemasaran pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kekonsumen.
Definisi Pemasaran Pertanian
Pemasaran Hasil Pertanian atau Tata niaga Pertanian merupakan serangkaian kegiatan ekonomi berturut-turut yang terjadi selama perjalanan komoditas hasil-hasil pertanian mulai dari produsen primer sampai ke tangan konsumen (FAO pada tahun 1958). Pemasaran hasil pertanian berarti kegiatan bisnis dimana menjual produk berupa
komoditas pertanian sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, dengan harapan konsumen akan puas dengan mengkonsumsi komoditas tersebut. Pemasaran hasil
pertanian dapat mencakup perpindahan barang atau produk pertanian dari produsen kepada konsumen akhir, baik input ataupun produk pertanian itu sendiri.
KEGUNAAN PEMASARAN
Beberapa ahli ekonomi menggambarkan produksi itu sebagai penciptaan nilai guna
(utility), yaitu proses bagaimana membuat barang dan jasa bermanfaat. Proses penciptaan nilai guna tersebut merupakan kegiatan productive, yang selanjutnya dapat digolongkan ke dalam: (a) place utility (kegunaan karena tempat), (b) form utility (kegunaan karena
bentuk), (c) possesion/ ownership utility (kegunaan karena milik) dan, (d) time utility (kegunaan karena waktu).
(a) Place Utility (Kegunaan Karena Tempat)
Place utility yaitu kegunaan karena adanva perpindahan tempat. misalnva barang,
berpindah tempat dari suatu kota ke kota lain, dari desa ke kota. Kemudian diangkut dari daerah pedalaman ke kota besar, akan meningkat kegunaannya. karena di kota orang banyak rnembutuhkan beras. dan harganya akan lebih meningkat dibandingkan dengan harga di desa di mana beras dihasilkan.
(b) Form Utility (Kegunaan Karena Bentuk)
Form utility yaitu mengubah bentuk barang menjadi barang baru. seperti dari kulit dirubah menjadi sepatu, dari karet menjadi ban mobil, dari tekstil menjadi kemeja dan sebagainva. (c) Possesion/ Ownership Utility (Kegunaan Karena Milik)
Possession utility yaitu kegunaan yang meningkat karena adanya perpindahan hak milik dari penjual kepada pembeli. Misalnya, makanan di restoran akan makin meningkat kegunaannya apabila makanan itu berpindah atau dibeli oleh pembeli karena para penjual makanan itu sendiri tidak sanggup memakan semua makanan tersebut. Bagi dia, nilai fisik makankan itu sendiri tidak ada yang ada ialah nilai tukarnya, yaitu bila makanan itu ditukar dengan uang atau dijual.
d) Time Utility (Kegunaan Karena Waktu)
Time utility ialah kegunaan karena adanya tenggang, waktu. misalnya pakaian musim dingin akan lebih meningkat kegunaannya pada musim dingin dibandingkan dengan musim panas. Demikian pula di negara kita, kegunaan payung akan lebih banyak dan men ingkat pada musim hujan.
Biaya dan Margin Pemasaran
Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses mengalirnya produk dari titik produksi (tangan produsen) ke titik konsumsi (tangan konsumen akhir).
Pembiayaan pemasaran adalah penyediaan dan investasi modal terhadap produk dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam proses pemasaran.
Besar kecilnya biaya pemasaran (produk pertanian) TERGANTUNG KEPADA besar kecilnya kegiatan lembaga pemasaran dan jumlah fasilitas yang diperlukan dalam proses
pemasaran tersebut.
Setiap jenis produk yang dihasilkan, maka biaya pemasaran yang dikeluarkan juga berbeda-beda.
Contoh: Biaya pemasaran padi LEBIH BESAR daripada biaya pemasaran sayur bayam pada ukuran satuan volume yang sama.
Padi harus dikumpulkan (1), disimpan digudang (2), diolah menjadi beras (3), diangkut (4), dipacking (5), dijual kepasar (6).
Sementara itu. Bayam langsung dipetik (1) dan diikat kemudian dijual kepasar (2). Jadi, terdapat 4 perbedaan fasilitas kegiatan di mana masing-masing kegiatan ini tentunya memerlukan biaya(cost) nya masing-masing.
Dalam kegiatan pemasaran PADI bekerja banyak tipe-tipe perantara (lembaga pemasaran), seperti: pengumpul, pedagang penerima, pedagang penerima, pedagang penyebar dan pedagang pengecer.
Setiap perantara menarik balas jasa berupa keuntungan, dan ini merupakan beban (cost) yang dilimpahkan ke konsumen
Tingginya biaya pemasaran belum tentu pertanda bahwa pemasaran tsb tidak efisien, jikalau diikuti dengan kepuasan konsumen maka pemasaran produk tsb dikatakan tetap efisien. berlaku sebaliknya.
Dengan kata lain, biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan untuk produk pertanian: a. Pengangkutan
b. Penyimpanan c. Buruh
d. Resiko-resiko (kehilangan atau berubah fisik) e. Pengepakan
f. Pengolahan g. Informasi pasar h. Pajak
Berdasarkan proses pemasaran, maka biaya pemasaran dapat dibagi menjadi: a. Biaya pengumpulan (assembly cost)
b. Biaya pemindahan darititik produksi ketitik konsumsi (transfer cost) c. Biaya penyebaran didaerah konsumen (distribution cost)
Biaya tesebut diatas mempengaruhi besarnya perbedaan atau selisih harga yang diterima produsen dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen
Marjin pemasaran
adalah selisih antara harga yang diterima produsen dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen.Contoh:
Jika harga beras per kg yang diterima petani Rp.10.000, dan harga yang dibayar oleh konsumen Rp.15.000, maka marjin pemasaran adalah Rp.15.000–Rp.10.000 = Rp.5.000. Jika penyaluran beras tsb melalui banyak lembaga, maka marjin pemasarannya adalah jumlah marjin-marjin dari setiap lembaga pemasaran yang dilalui
Rantai Pemasaran
Rantai pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses itu individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain.
Contoh:
Rantai Pemasaran Buah Manggis
Kegiatan yang dilakukan oleh petani adalah sebagai berikut:
1. Melakukan fungsi penjualan. Penjualan biasanya dilakukan setelah panen kemudian dijual kepada pasar tradisional, pengumpul, maupun langsung ke konsumen. Penjualan kepada pedagang pengumpul biasanya dilakukan secara berlangganan. Penjualan yang biasanya dengan datangnya pedagang pengumpul langsungn ke petani.
2. Melakukan fungsi pembiayaan meliputi pembiayaan usahatani mulai dari persiapan lahan sampai panen.
3. Menangggung resiko jika terjadi gagal panen. Selain itu, petani juga menanggung resiko kerugian apabila produk yang tidak baik dikembalikan oleh pedagang pengumpul.
Petani Konsumen Usaha Olahan Konsumen Supermarket Konsumen
Pengumpul Pasar Induk
Pasar Eceran Konsumen
Kegiatan di usaha pengumpul adalah sebagai berikut
1. Melakukan kegiatan pembelian dan penjualan. Pembelian buah manggis dilakukan langsung dari petani. Kebanyakan pengumpul membeli buah manggis dari petani yang sudah menjadi langganan. Penjualan yang dilakukan pengumpul biasanya kepada pedagang grosir dan usaha olahan (home industry)
2. Melakukan fungsi penyimpanan dan pengangkutan. Penyimpanan dilakukan untuk menampung hasil panen dari petani sebelum dijual kembali. Pengangkutan dilakukan dari kebun petani sampai ke gudang penyimpanan. 3. Melakukan fungsi sortasi dan grading. Selain itu juga melakukan pembiayaan
(membayar buah manggis yang telah dibeli dari petani) 4. Menanggung biaya tenaga kerja
Kegiatan di usaha olahan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pembelian buah manggis, baik dari petani maupun dari pengumpul
2. Melakukan sortasi dan grading terhadap produk yang akan diolah
3. Melakukan pengolahan terhadap produk menjadi produk turunan sehingga meningkatkan nilai tambah
4. Melakukan pengemasan dan pelabelan terhadap produk yang sudah diolah 5. Menentukan harga jual produk
6. Memasarkan produk ke berbagai jenis pasar
Pasar Induk (Kramat Jati) mempunyai fungsi sebagai pusat perdagangan dan terminal pengadaan, penyimpanan, serta penyaluran sayur-mayur dan buah-buahan. Adapun kegiatan yang dilakukan di pasar ini adalah sebagai berikut:
1. Memonitor jumlah/volume buah dan sayur yang masuk
2. Melakukan sortasi, grading, standarisasi, dan pengepakan terhadap komoditas-komoditas yang masuk
4. Menyediakan fasilitas umum seperti bank, telepon, air, listrik, perkantoran, pergudangan, dan fasilitas pendukung lainnya
Kegiatan yang dilakukan di pasar eceran adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pembelian dan penjualan buah manggis. Buah manggis dibeli dari pedagang grosir (Pasar Induk) untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen
2. Melakukan fungsi penyimpanan dan pengangkutan. Penyimpanan dilakukan di tempat penjualan, sedangkan pengangkutan dilakukan pada saat membeli buah manggis dari pedagang grosir
3. Melakukan kegiatan sortasi dan grading untuk memisahkan buah manggis yang bagus dan layak untuk dijual serta memisahkan buah manggis yang sudah rusak
4. Menanggung resiko yang terjadi jika kualitas buah manggis kurang bagus atau cacat sehingga tidak laku untuk dijual
Kegiatan yang dilakukan di supermarket (Total Buah Segar) adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pembelian dan penjualan buah manggis
2. Melakukan fungsi penyimpanan dan pengangkutan. Penyimpanan dilakukan di supermarket itu sendiri
3. Melakukan sortasi dan grading terhadap buah-buah yang masuk
4. Melakukan packing/pengemasan dan pendisplayan agar lebih menarik minat konsumen dan mempermudah untuk mengkonsumsinya
5. Menentukan harga produk berdasarkan kualitas dan ukuran produk yang akan dijual