• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN Kimia Organik I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN Kimia Organik I"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

I. Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Desember 2015

II.No. Percobaan : 1

III. Judul Percobaan : LEMAK – LEMAK HIDROLISIS DARI SARI SABUN

IV. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui adanya perubahan warna dari pengenceran air sabun.

V. Landasan Teori : Lemak merupakan zat gizi yang sangat penting dan dibutuuhkan dalam susunan makanan manusia dan hewan. Karena itu kosumsi lemak dapat menyediakan asam lemak esensial yang berperan penting dalam sistem hormon. Lemak yang merupakan sumber energi yang besar ( 1 gram = 36 joule ). Dan lemak bisanya diartikan senyawa yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik, seperti : benzene, eter, dan kloroform.

Pada suatu laruutan sabun yang pekat dibubuhkan suatu larutanPP di dalam alkohol. Jika diencerkan terus dengan air maka larutan yang mula – mula tak bewarna itu akan menjadi merah.

(2)

VI. Alat Yang Digunakan :

1. LABU UKUR 2. LABU ERLENMEYER

(3)

5. NERACA ANALITIK 6. SPATULA

7. PIPET TETES

8. Bahan Yang Digunakan :

 Alkohol 10%  Rinso 0.5 gram  Aquadest 20 ml

 Larutan phenolpthalein 0.71 gram 9. Prosedur Percobaan :

1. Buatlah alkohol dengan kadar 10 % melalii proses pengenceran.

2. Timbang larutan PP sebanyak 1.7 gram dan latutkan kedalam 10 ml aquadest. 3. Larutkan rinso sebanyak 0.5 gram kedalam

(4)

4. Campurkan 10% alkohol denaan larutan rinso.

5. Masukkan campuran larutan rinso dan alkohol kedalam tabung reaksi. Kemudian teteskan larutan PP perlahan – lahan sampai terbentuk endapan merah.

10. Hasil Pengamatan : Pada penetesan pertama larutan PP kedalam larutan rinso berubah warna larutan menjadi kepink – pinkan.kemudian terus ditetesi laruttan PP sampai berubah menjadi larutan bewarna merah dan terdapat endapan putih. Hal itu terjadi dibutuhkan sebanyak 16 tetes larutan PP. 11. Perhitungan :  Rumus cairan : n2=. ρ.1000 Bm ¿10 .0,79 gr/mol .1000 46 gr /mol ¿79 46 ¿1,71 v1 .n1=v2 .n2

(5)

10 ml .0 .1=v2.1,71

v2=1 ml

1,71=0,58 ml

12. Tugas :

1. Apa yang dimaksud dengan reaksi hidrolisis ?

2. Sebutkan sifat – sifat kimia dan fisika dari PP dan alkohol ?

3. Menurutmu mengapa sabun bisa menetralkan sabun ?

Jawab

1. Reaksi hidrolisis merupakan proses kimia yaitu penambahan satu molekul air kedalam zat kimia kadang – kadang penambahan ini menyebabkan zat kimia dan molekul air berpisah menjadi 2 bagian. Kata hidrolisis berasal dari bahasa yunani hydro “air” + lysis “pemisahan”.

2. - Sifat kimia alkohol :

 Dehidrasi alkohol yaitu suatu peristiwa reaksi yang meliibatkkan terlepasnya ion H+ dan OH- ( pelepasan ion ).  Oksidasi alkohol akan menghasilkan

senyawa yang berbeda tergantung jenis alkoholnya.

 Reaksi dengan logam Na atau K.  Eksterifikasi adalah reaksi alkohol

dengan asam karboksilat membentuk senyawa ester

- Sifat fisika alkohol :  Mudah terbakar.

(6)

 Mudah bercanpur dengan air.

 Gugus OH pada alkohol bersifat polar , gugus R ( alkil ) bersifat nopolar. Semakin panjang rantai alkil , semakin berkurang kepolaran alkohol.

 Titik didih dann titi didih tinggi karena ada ikatan hidrogen pada molekulnya. - Sifat kimia phenolphtalein ( PP) :

 Trayek PH 8.2 – 10.

 Merupakan indikator dalam analisa kimia.

 Tidak bereaksi dengan larutan yang direaksikan, hanya sebagai indikator  Larut dalam 95% etil alkohol.  Asam dwiprotik.

 Tidak berwarna saat asam.  Berwarna merah rose saat basa. - Sifat fisika phenolphtalein (PP) :

 Rumus molekul: C20H14O4.  Padatan kristal tak bewarna.  Massa jenis: 1,227.

 Merupakan asam lemah.  Larut dalan air.

3. Sabun isa menetralkan lemak karena terbentuk dari lemak jenuh dan loloid sehingga PH sabu menjadi basa. Pada lemak mudah larut pada kondisi PH basa. Jadi, sabun bisa menetralkan lemak.

13. Kesimpulan : Reaksi hidrolisis merupakan proses kimia yaitu penambahan suatu molekul air kedalam zat kimia , kadang – kadangpenambahan ini menyebabkan zat

(7)

kimia dan molekul air berpisah menjadi dua bagian.

Dari percobaan diatas diperoleh 10 ml larutan rinso dan alkohol memerlukan sebanyak 16 tetes larutan untuk membentk larutan endapan. 14. Daftar Pustaka : Id.m.wikipedia.org/wiki/hidroksis Slideshare.net/mobile/sandytpasandiprakoso/A lkohol-16178957 Palembang, Januari 2016 Mengetahui Praktikan Asisten Praktikum 1. Siti Amira A, ST. (...) Hasyirullah Apriyadi (122015018) 2. Siti Amira A. (... )

3. Fitria Putri A.S. (…………..) 4.

I.Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Desember 2015 II. No. Percobaan : 3

III. Judul Percobaan : ALKOHOL MARTABAT TINGGI PEMBENTUKAN DARI PERSENYAWA Cu KOMPLEKS

IV. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui sifat – sifat gliserol dari pembentukan Cu kompleks.

V. Teori Percobaan : Gliserol ( C3H6O2 ) tidak berwarna, seperti sirup warna, manis,

(8)

cairannya tidak beracun. Didapatkan dari hidrolisis dalam suasana basah dan lemah. Merupakan hasil samping dari pembuatan sabun atau petrokimia propana.

Gliserol dipakai sebagai pelarut amalein ( suatu zat yang dapat melunakkan atau melembutkan seperti lation ), sebagai pemanis dalam pembuatan permen dan minuman keras, zat anti beku, zat pereaksi dan keperluan lainnya.

(9)

1. Bahan Yang Digunakan :

 Gliserol ( C3H6O2 ).  Tembaga sulfat (CuSO4 ).  Natrium hidroksida (NaOH).  Aquadest (H2O ).

2. Prosedur Percobaan :

1. LABU UKUR 2. LABU ERLENMEYER

3. TABUNG REAKSI 4. GELAS BECKEER

5. NERACA ANALITIK 6. SPATULA

(10)

1. Timbanglah gliserol, NaOH, dan CuSO4. 2. Larutkan gliserol sebanyak 0,098 ml

kedalam 20 ml aquadest.

3. Kemudian larutkan NaOH sebanyak 0,08 gr kedlam 20 ml aquadest.

4. Larutkan CuSO4 sebanyak 0,478 gr kedalam 30 ml aquadest.

5. Ambil laruta NaOH sebanyak 3cc dan CuSO4 sebanyak 5cc lalu dicampurkan. 6. Campurkan larutan NaOH dan CuSO4

yang telah tercampur dengan gliserol sebanyak 2cc.

IX. Hasil pengamatan : Hasil dari pencampuran CuSO4 5cc dengan NaOH sebanyak 3cc menghasilkan larutan yang terpisah antara biru dan biru pudar. Setelah penambahan gliserol sebanyak 2cc menghasilkan larutan bening dengan endapan biru. X. Perhitungan :  Gliseril ( C3H6O2). n2= . ρ.1000 Bm ¿87 .1,3 gr /mol .1000 74 gr /mol ¿1131 74

(11)

¿15,28 ml v1 .n1=v2 .n2 15 ml .0 .1=v2.15,28 ml v2= 1.5 15,28 ¿0.098 ml

 Natrium hidroksida ( NaOH ).

m=Bm . n . v

1000 ¿40 .0.1 . 20 ml

1000 ¿0,08 gr

 Tembaga sulfat ( CuSO4 ). m=Bm . n . v 1000 ¿159,5 .0,1.30 ml 1000 ¿478,5 1000 ¿0.478 ml XI. Tugas :

1. Sebutkan sifat – sifat fisika dan kimia dari gliserol, CuSO4 dan NaOH !

(12)

3. A. Buatlah reaksi pembentukan NaOH + CuSO4

B. Reaksi pembentukan NaOH + CuSO4 + gliserol

Jawab

1. - Sifat fisika dan kimia gliserol.  Merupakan cairan tidak bewarna.  Tidak berbau.

 Cairan kental dengan rasa yang manis.  Densitas 1,261.

 Titik lebur 18.20c dan titik didih 2900c.  Satu molekul gliserol dapat mengikat

satu, dua atau tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester.

 Gabungan gliserol, dua asam lemak, satu asam fosfat menghasilkan suatu posfolipid.

- Sifat fisika dan kimia NaOH.  Berbau.

 Berat molekul 40 gr/mol.  Berwarna putih.

 Titik didih 13880c dan titik lebur 3230 c.  Mudah larut dalam air dingin.

- Sifat fisika dan kimia CuSO4.  Berbentuk kristal.

 Berwarna biru.  Berbau.

 Titik didih 1500c dan titik lebur 1100c.  Densitas 2,2840 gr/cm3.

 Larut.

2. Manfaat gliserol.

 Industri makanan : penambah cita rasa makanan dan ekstrak makanan

 Industi obat – obatan : pelarut bahan obat – obatan dan multivitamin.

(13)

 Industri kosmetik : pembuatan lation kulit, sabun kecantikan, bedak cair dan pembersih mata.

 Industri pelumas : fotografi, anti beku, pengolah karet, larutan pembersih. 3. A. CuSO4 +NaOH CuOH + NaSO4

ketika CuSO4 bereaksi dengan NaOH terjadi reaksi dengan terbentuknya larutan yang terpisah antara warna biru dan biru pudar.

B. CuSO4 + NaOH + C3H8O3

CuSO4 +NaOH → CuOH + NaSO4

CuOH + C3H8O3 CuO3 + C3H8OH

Ketika CuSO4 + NaOH dicampurkan gliserol akan bereaksi dan membentuk endapan biru dan larutan bening.

XII. Kesimpulan : Gliserol didapat dari hidrolisis dalam suasana basa dan lemah. Merupakan hasil samping dari dari pembuatan sabun atau petrokimia propana.

Dari hasil percobaan diatas larutan CuSO4 5 ml dengan NaOH sebanyak 3 ml dicampurkan mennghasilkan larutan bening dengan endapan biru.

(14)

Mengetahui Praktikan Asisten Praktikum 1. Siti Amira A, ST. (...) Hasyirullah Apriyadi (122015018) 2. Siti Amira A. (... )

3. Fitria Putri A.S. (…………..)

I. Hari/Tanggal : Sabtu, 28 November 2015

(15)

III. Judul Percobaan : PRESTATIE PROTEIN DENGAN GARAM.

IV. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui bagaimana reaksi dari protein –protein.

V. Tori Percobaan : Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika protein dalam sel yang beragam bergantung dari urutan dan komposisi asam aminanya. Protein dapat digolongkan berdasarkan sifat – sifatnya. Berdasarkan fungsi biologinya seperti : protein sebagai enzim, protein kontraktil dan lain – lain. Protein utama dalam putih telur adalah albumin.

Molekul protein memiliki massa molekul relative sangat besar, karena merupakan polimer dari molekul sederhana. Jika protein dididihkan dengan asam kuat atau basa yang pekat molekul akan terhidrolisis menjadi asam amino, molekul protein disusun oleh pengulangan satuan (unit) molekul sederhana yaitu asan amino.

(16)

H O

R C C

NH2 OH VI. Alat Yang Digunakan :

1. LABU UKUR 2. LABU ERLENMEYER

3. TABUNG REAKSI 4. GELAS BECKEER

5. NERACA ANALITIK

(17)

7. PIPET TETES

8. Bahan Yang Digunakan :

 Natrium tiosulfat ( Na2(SO4)3 ).  Alkohol ( 96 %).

 Putih telur. 9. Prosedur Percobaan :

1. Natrium tiosulfat sebanyak 1,489226 gr dicampurkan dengan alkohol .

2. Ambilah 10 ml larutan canpuran natrium tiosulfat dengan alkohol kemudian campurkan dengan 4 ml putih telur.

3. Kemudian amatilah hasil percobaan tersebut.

10. Hasil Pengamatan : Hasil dari pencampuran larutan natrium tiosulfat + alkohol dengan putih telur menghasilkan endapan kuning, diatas endapan kuning terdapat gumpalan putih dengan larutan bening dan diatas larutan.

(18)

Saat pencampuran putih telur langsung menuju dasar tabung reaksi dan membentuk endapan, hal itu terjadi karena massa jenis putih telur lebih berat dari pada massa jenis tiosulfat. 11. Perhitungan :  Natrium tiosulfat ( Na2( SO4 )3 ). Bm Na2(SO4)3 = 248,21 N = 0.1 Volume = 60 ml ( alkohol 96% ) m=Bm . n . v 1000 ¿248,21 . 0.1. 60 ml 1000 ¿1.49 gr 12. Tugas :

1. Tuliskan pembentukan reaksi antara natrium toisulfat dan alkohol !

2. Apa yang dimaksud denaan reaksi prestatie ?

3. Sebutkan sifat – sifat fisika dan kimia dari natrium tiosulfat ?

Jawab

1. Na( SO4)3 + C2H5OH NaOH + C2H5 + SO4-3

2. Reaksi prespitatie adalah reaksi adalah reaksi pemisahan antara antara larutan yang satu denggan yang lainnya.

3. - Sifat fisika natrium tiosulfat.  Bersifat lembut.

(19)

 Dapat terbakar secara sepontanitas ( lazimnya tidak terbakar dibawah 11500 C.

- Sifat kimia natrium tiosulfat.  Pengaruh pemanasan

Natriun tiosulfat + H2O lalu diipanaskan mala menyebabkan natrium tiosulfat meleleh.

 Pengaruh asan encer.

Natrium tiosulfat + HCl akan menyebabkan lama – kelamaan natrium tiosulfat larut terbentuk suspensi berwarna putih dan tercium bau belerang.

13. Kesimpulan : Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pencampuran natrium tiosulfat yang telah diencerkan dengan alkohol sebanyak 10 ml dengan 4 ml putih telur menghasilkan endapan kuning, diatas endapan kuning terdapat gumpalan putih dengan larutan bening. Hal ini terjadi karena massa jenis putih telur lebih berat dari pada massa jenis natrium tiosulfat.

14. Daftar Pustaka :

ms.wikipedia.org/wiki/Natrium_Tiosulfat Jitunya.blogspot.com/2013/03/yangmempenga ruhilaju-reksi.html?m=1

(20)

Palembang, Januari 2016 Mengetahui Praktikan Asisten Praktikum 1. Siti Amira A, ST. (...) Hasyirullah Apriyadi (122015018) 2. Siti Amira A. (... )

3. Fitria Putri A.S. (…………..)

I. Hari/Tanggal : 26 Desember 2015 II.No. Percobaan : 11

III. Judul Percobaan : PRESPITATIE PROTEIN DENGAN ASAM IV. Landasan Teori : Larutan koloidal dari putih

telur akan di endapkan putih telurnya jika di bubuhi dengan asam nitrat encer. Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika protein dalam sel yang beragam bergantung dari urutan dan komposisi asam amina nya. Protein dapat digolongkan berdasarkan sifat-sifatnya. Berdasarkan fungsi biologisnya seprti: protein sebagai enzim, protein kontraktil dan lain-lain. [protein utama dalam putih telur adalah albumin.

15. Alat Yang Digunakan :

(21)

3. TABUNG REAKSI 4. GELAS BECKEER

5. NERACA ANALITIK 6. SPATULA

(22)

V. Bahan Yang Digunakan:

a. Putih telur b. Asam nitrat c. Aquadest VI. Prosedur percobaan :

1. Larutan asam nitarat 0,69 mL dilarutkan kedalam 100 mL aquadest

2. Campurkan larutan asam nitrat sebanyak 15 mL dengan 5 mL putih telur

3. Tunggu hingga terjadi perubahan

VII. Hasil Pengamatan : Hasil pengamatan dari percampuran larutan asam nitrat dengan putih telur menghasilkan endapan kuning, diatasnya terdapat gumpalan kuning dan larutan berwarna bening. VIII. Perhitungan : - Untuk HNO3 n2=× p ×1000 Bm = 0,65× 1,4 ×1000 64 =14,4 mL V1 x n1 = V2 x n2 v2= v1×n1 n2 ¿100 × 0,114,4 =0,69 mL IX. Tugas :

- Analisalah hasil pengamatan yang anda dapat? Larutan asam nitrat dan putih telur jika dicampurkan akan menghasilkan endapan berupa

(23)

pembatas antara larutan asan nitrat dan putih tlur dikarena kan larutan asam nitrat bersifat asam maka larutan tersebut akan menguap sehingga pembatas larutan tadi akan naik ke atas setelah di campur.

X. Kesimpulan : Dari percobaan yang telah di lakukan maka dapat disimpulkan bahwa dengan mencampurkan larutan asam nitrat dengan putih telur maka akan di peroleh hasil adanya endapan atau gumpalan yang berbentuk pembatas antara kedua larutan.

XI. Daftar Pustaka :

-Palembang, Januari 2016 Mengetahui Praktikan Asisten Praktikum 1. Siti Amira A, ST. (...) Hasyirullah Apriyadi (122015018) 2. Siti Amira A. (... )

3. Fitria Putri A.S. (…………..)

I.Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Desember 2015 II. No. Percobaan : 4

(24)

III. Tujuan Percobaan: SIFAT METIL ALCOHOL MENUNJUKKAN ADANYA AIR

IV. Tujuan Percobaan: Untuk mengetahui adanya kadar air dalam larutan metal alcohol.

V. Landasan Teori : Alcohol OH merupakan larutan yang tidak berwarna dan mudah terbakar selain itu alcohol dapat juga sebagai pelarut amalien (suatu zat yang dapat melunakan atau melembutkan seperti lation dll). Alcohol digunakan sebagai antiseptic ekstrim.

Alcohol memiki titik didih relative tinggi di banding dengan senyawa hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya antara molekul dan adanya ikatan hydrogen antar molekul alcohol akibat gugus hidroksil yang polar. 8. Alat Yang Digunakan :

1. LABU UKUR 2. LABU ERLENMEYER

3. TABUNG REAK 4.

5. SI

(25)

7. NERACA ANALITIK 8. SPATULA

9. PIPET TETES 8. HOT PLATE

VI. Bahan Yang di gunakan :

a. Aquadest b. Tembaga sulfat c. Alcohol 10% VII. Prosedur percobaan :

1. Ambil 5 mL alcohol 50% dicampur dengan 45 mL aquadest

(26)

2. Panaskan tembaga sulfat dengan hotplate hingga bewrubah warna berubah warna dari biru menjadi biru,

3. Masukan 1 mL alcohol kedalam tabung reaksi,

4. Selanjutnya bubuhkan tembaga sulfat kedalam tabung reaksi yang berisi alcohol sedikit demi sedikit hingga berubah warna menjadi biru.

VIII.Hasil pengamatan : Hasil dari pengamatan yaitu larutan alcohol 1mL dibubuhi dengan tembaga sulfat senyak 2 tetes mengahsilkan larutan yang mula-mula bening menjadi biru,tembaga sulfat terlebih dahulu dipanaskan dengan menggunakan hotplate selama 12 menit 45 detik mula-mula di panaskan dengan sekala 5 derajat setelah 5 menit dinaikan sekala menjadi 6 hingga berubah warna menjadi putih.

IX. Penghitungan :

-X. Tugas :

1. Tuliskan reaksi yang terjadi antara denagn tembag sulfat?

C2H6O+CuSO4 CH3CH2+H2O+SO4 2. Menurut mu, alcohol atau air yang menjadi

pelarut sempurna jelaskan?

Alcohol dan air merupakan pelarut sempurna tetapi tergantung dari larutan

(27)

apa yang di pakai dalam percobaan pada sempel.

Jika pada percobaan apabila larutan polar yang dipakai maka pelarut yang di gunakan adalah air sebagai pelarut yang sempurna karna air bersifat polar. Jika yang di pakai adalah larutan non polar maka pelarutnya pun pelarut yanfg non polar seprti alcohol. Jika larutan yangt di pakai dalah lariatan yang ionic maka pelarutnya adalah air/polar. Pada percobaan diatas membuktikan bahwa mennggunan tembaga sulfat yang bersifat ionic ionic sehingga pelarutnya adalah air dan etanol atau alcohol. Karena senyawa tersebut memiliki rantai karbon yang pendek.

XI. Kesimpulan : Dari percobaan yang dilakukan disimpulkan bahwa tembaga sulfat dipanaskan dengan menggunakan holplate selama 12 menit 45 detik dengan skala mula-mula 5 setelah 5 menit dinaikan menjadi 6, akan merubah warna tembaga sulfat yang berwarna biru menjadi warna putih. Pembubuhan 2 tembaga sulfat kedalam 1 mL larutan alcohol menghasilkan larutan yang mula-mula berwarna bening berubah menjadi warna biru.

(28)

XII. Daftar Pustaka : http//www.scrib.com/doc/175137120/metodepe ngendapan http//meoongimutz.blogspot.com/2010108/grav imetri.html?=1 Palembang, Januari 2016 Mengetahui Praktikan Asisten Praktikum 1Siti Amira A, ST. (...) Hasyirullah Apriyadi (122015018) 2. Siti Amira A. (... )

3. Fitria Putri A.S. (…………..)

I. Hari/Tanggal : 16 Desember 2015 II. No. Percobaan : 7

III. Judul Percobaan : PROTEIN-PROTEIN ( REAKSI )

IV. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui reaksi dari protein-protein V. Landasan Teori : Protein merupakan produk

dari ekpresi informasi kode genetika protein dalam sel, yang beragam bergantung dari

(29)

urutan dan komposisi asam aminanya. Proteinnya dapat digolongkan berdasarkan sifat-sifat biologi, seperti protein sebagai enzim, protein kontraktil dan lain-lain. Protein utama dalam putih telur adalah albumin.

Molekul protein memiliki massa molekul relative sangat besar, karenamerupakan polimer dari molekul sederhana, jika protein dididihkan dengan asam kuat atau basa kuat yang pekat molekul akan terhidrolisis menjadi asam amino. Molekul protein disusun oleh pengulangan satuan ( unit ) mlekul sederhana yaitu asam amino.

H O

R C C

NH2 OH VI. Alat Yang Digunakan :

(30)

3. TABUNG REAKSI 4. GELAS BECKEER

5. NERACA ANALITIK 6. SPATULA

(31)

VII. Bahan Yang Digunakan :

1. Katilog / Kalium Hidroksida ( KOH ) 2. Tembaga Sulfat (CuSO4 )

3. Putih Telur 4. Aquadest ( H2O ) VIII.Prosedur Percobaan :

1. Siapkan semua bahan yang akan digunakan

2. Timbang KOH sebanyak 0,322 gr dan larutkan dalam 20mL aquadest homogenkan

3. Timbang CuSO4 sebanyak 0,112gr dan larutkan dalam 20mL aquadest homogenkan

4. Ambil sampel putih telur sebanyak 1mL masukkan kedalam tabung reaksi dan tambahkan larutan CuSO4sebanyak 10 tetes. Amati hasil reaksi tersebut

5. Kemudian tambahkan kembali dengan KOH 10 tetes sampai terbentuk warna violet. Amati hasil reaksi tersebut

IX. Hasil Pengamatan : Setelah putih ditambahkan larutan CuSO4 terbentuk gumpalan berwarna biru muda, dan setelah ditambahkan dengan KOH terbentuk 2 lapisan yaitu : lapisan 1 adalah gumpalan berwarna biru muda yang mengapung dan lapisan ke 2 adalah larutan berwarna merah violet dan dibawah larutan tersebut adalah putih telur yang tak larut

(32)

X.Perhitungan :  Untuk KOH ¿Bm × n× v 1000 ¿56 × 0,1× 20 1000 ¿0,112 gr  Untuk CuSO4 ¿Bm × n× v 1000 ¿161 ×0,1 ×20 1000 =0,322 gr XII. Tugas :

1. Sebutkan sifat kimia dan fisika KOH ? Jawab :

 Sifat fisika KOH :

- Density = 2,044 g∕cm³ (20°C) - Titik didih = 1,327°C

- Kelarutan dalam air = 121 g∕100 mL (25°C)

- Kelarutan dalam Metanol = 55 gr∕100 gr (28°C)

(33)

 Sifat kimia KOH

- Memiliki warna merah violet saat bereaksi dengan protein .

- Dapat meningkatkan pH jika direaksikan dengan larutan asam . - Mudah menyerap CO₂ dan uap air dari

udara .

- Menghasilkan sejumlah besar panas ketika kontak dengan uap/air .

- Terlarut sempurna pada air dan etanol . - Garamnya memmancarkan warna ungu

apabila dibakar dalam nyala api . XI. Kesimpulan : Ketika dibubuhi CuSO₄ terbentuk

endapan tembaga berupa gelembung – gelembung dan saat dibubuhi KOH (basa) maka terjadi perubahan warna (merah violet) serta adanya endapan putih yang menunjukan adanya protein dalam larutan . Palembang, Januari 2016 Mengetahui Praktikan Asisten Praktikum 1. Siti Amira A, ST. (...) Hasyirullah Apriyadi (122015018) 2. Siti Amira A. (... )

(34)

3. Fitria Putri A.S. (…………..)

I. Hari/Tanggal : Rabu/ 16 Desember 2015 II. No. Percobaan : 9

III. Judul Percobaan : PROTEIN – PROTEIN ( COAGULATIC ) IV. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui reaksi dari protein – protein

V. Landasan Teori : Protein merupakan produk dari ekspresi dari informasi kode genetika protein dalam sel, yang beragam bergantung dari urutan dan komposisi asam aminonya.

Proteinnya dapat digolongkan berdasarkan sifat-sifatnya, berdasarkan fungsi biologi, sperti protein sebagai enzim, protein kontraktik dan lain-lain.Protein utama dalam putih telur adalah albumin.

Molekul protein memiliki massa molekul relative sangat besar, karena

(35)

merupakan polimer dari molekul sederhana, jika protein di didihkan dengan asam kuat atau basa kuat yang pekat molekul akan terhidrolisis menjadi asam amino. Molekul protein disusun oleh pengulangan satuan ( unit ) molekul sederhana yaitu asam amino.

H O

R C C

NH2 OH 8. Alat Yang Digunakan :

1. LABU UKUR 2.LABU ERLENMEYER

(36)

3. NERACA ANALITIK 4. SPATULA

(37)

VII. Bahan yang di pakai :

1. Alkohol 96% ( C2H5OH ) 2. Putih Telur

3. Aquadest ( H2O )

VIII. Prosedur Percobaan :

1. Siapkan bahan yang akan digunakan 2. Ambil putih telur sebanyak 8 mL

3. Tambahkan Alkohol 2 mL pada sampel putih telur yang mengkoagulasi, jika larutan di didihkan maka putih telur akan mengkoagulasi dan tidak larut dalam air 4. Campuran putih telur dan alkohol di

didihkan dengan menggunakan hot plate dengan temperature 5-7°C sampai kandungan air pada campuran larutan menguap habis.

IX. Hasil Pengamatan : Setelah campuran putih telur dan alkohol dipanaskan selama 4 menit sampai kandungan alkohol pada campuran larutan menguap habis membentuk putih telur yang matang.

X. Perhitungan :

XII. Tugas :

1. Apa yang dimaksud dengan reaksi koagulasi ?

(38)

2. Jelaskan alsanmu mengapa bahan yang dipakai disini adalah hanya putih telur bukan kuning telur ?

Jawaban :

1. Reaksi koagulasi adalah suatu reaksi kimia pada proses penggumpalan partikel sehingga menjadi partikel yang lebih besar dengan membubuhkan zat pereaksi ( koagulan ) sesuai dengan zat yang terlarut 2. Karena putih telut mengandung albumin

yaitu protein monomer yang larut dalam air atau garam dan mengalami koagulasi saat terpapar atau pada saat pemanasan. Oleh sebab itu putih telur dilarutkan dengan alkohol sebelum dipanaskan, setelah dipanaskan maka albumin pada putih telur mengalami koagulasi yang ditandai dengan hilangnya kadar air pada larutan putih telur dan alkohol.

XI. Kesimpulan : Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya alkohol dalam proses pemanasan putih telur, pematangan putih telur lebih cepat dibandingkan tanpa adanya alcohol.

Palembang, Januari 2016

(39)

Asisten Praktikum

1. Siti Amira A, ST. (...)

Hasyirullah Apriyadi (122015018) 2. Siti Amira A. (... )

3. Fitria Putri A.S. (…………..)

I. Hari/Tanggal : 12 Desember 2015 II. No. Percobaan : 6

III. Judul Percobaan : KARBOHIDRAT VERHASING OLEH ALKALI

IV. Tujuan Percobaan : Untuk

mengetahui reaksi-reaksi terhadap alkohol V. Teori Percobaan : Kepada larutan

acetaldehyde dalam air ditambahkan natroonloog dari 10% dan kemudian dipanaskan maka akan trjadi perubahan warna kuning coklat dari acetaldehyde dan benzene aldehyde tidak memberikan reaksi .

(40)

1. LABU UKUR 2. LABU ERLENMEYER

2. TABUNG REAKSI 3. GELAS BECKEER

4. NERACA ANALITIK 5. SPATULA

(41)

VII. Bahan yang dipakai :

1. Natroonloog (NaOH) 2. Acetaldehyde ( C2H4O) VIII. Prosedur Percobaan :

1. Siapkan bahan yang akan digunakan 2. Timbang NaOH 0,2 gr dalam 50 mL

aquadest, kemudian ambil 5 mL NaOH dan tambahkan 50 mL aquadest ( NaOH 10%)

3. Pipet 0,28 mL acetaldehyde encerkan dalam 50 mL aquadest

4. Larutan acetaldehyde pipet sebanyak 20 mL dan ditambahkan NaOH 10% 20 mL kemudian dipanaskan .

5. Waktu pemanasan sampai terbentuk warna kuning kecoklatan dari acetaldehyde pada saat pemanasan. IX. Hasil Pengamatan : NaOH ditambahkan acetaldehyde berubah

menjad warna pink, kemudian dipanaskan dengan temperature 50C selama 2 menit (warna tetap pink ), dinaikkan kembali dengan temperature 60C setelah 4 menit ( warna pink

(42)

kekuningan ) dan dinaikkan kembali dengan temperature 70C selama 4 menit 30 detik warna berubah menjadi kuning kecoklatan . Jadi pemanasan dibutuhkan waktu selama 10 menit 30 detik untuk mendapatkan warna kuning kecoklatan pada larutan tersebut.

X. Perhitungan :  Untuk NaOH ¿Bm × n× v 1000 ¿40 ×0,1 ×50 1000 ¿0,2 gr

untuk mendapatkan NaOH 10 dalam 50 mL

5 mL larutan NaOH tersebut + 50 mL H2 NaOH 10%  Untuk C2H4O ¿× p ×1000 Bm ¿99 ×0,78 ×1000 44,05 ¿17,53 v1×n1=v2× n2 v2=v1×n1 n2 ¿50 × 0,1 17,53

(43)

¿ 5 17,53 ¿0,28 gr

XII. Tugas :

1. Sebutkan sifat-sifat kimia dan fisika dari acetaldehyde !

Jawab:

 Sifat kimia acetaldehyde 1. Larut dalam air

2. Lebih reaktif daripada keton 3. Dapat dideteksi dengan uji tollens 4. Benedict dan fehling

5. Dan dapat bersifat sebagai pereduksi  Sifat fisika

1. Merupakan cairan yang baunya sangat enak

2. Mudah menguap 3. Titik didihnya 20,20C 2. Kegunaan acetaldehyde

1. Bahan Baku pembuatan asam asetat 2. Sebagai bahan baku dalam anahidrida

asetat dan esternya,yaitu etil asetat 3. Aldehid aromatic sering digunakan

sebagai penyedap,farfume

4. Sebagai bahan untuk kareat atau damar buatan dan zat warna.

XI. Kesimpulan : Acetaldehyde merupakan senyawa organic yang terdiri dari gugus alkil dan sekurangnya satu atom hydrogen yang terikat pada karbon karbonilnya. Aldehida memliki bau yang khas yang dapat membedakannya dengan

(44)

katon.Acetaldehyde memiliki titik didih temperature 200C.

Juga lebih mudah untuk disimpan atau diangkut dalam bentuk trimer atau tetramer siklik.Acetaldehyde dapat juga digunakan sebagai zat antara dalam sintesis asam asetat.anhidrida asetat dan senyawa-senyawa lain dalam industry.

Palembang, Januari 2016 Mengetahui Praktikan Asisten Praktikum 1. Siti Amira A, ST. (...) Hasyirullah Apriyadi (122015018) 2. Siti Amira A. (... )

(45)

I. Hari / Tanggal : Selasa/ 12 Desember 2015 II. No. Percobaan : 5

III. Judul Percobaan : SIFAT METIL ALKOHOL MEMISAHKAN AIR DARI ALKOHOL DENGAN MEMAKAI POTAS

IV. Tujuan Percobaan : Untuk memisahkan kadar air yang ada pada larutan metil alkohol.

V. Teori Percobaan : Alkohol OH merupakan larutan yang tidak berwarna dan mudah terbakar selain itu alkohol dapat juga sebagai pelarut sebagai amalien ( suatu zat yang dapat melunakkan atau melembutkan seperti lotion dll ).

Alkohol dipakai sebagai antiseptik eksterm. Alkohol dapat dipisahkan dari air yang terkandung didalamnya dengan memakai potas. VI. Alat Yang Digunakan :

(46)

3. Pipet tetes 4. Spatula

5. Neraca analitik

VII. Bahan Yang Digunakan :

1. Alcohol 5% 2. Aquadest 3. KNO3

3. Prosedur Percobaan : 20 cc alkohol dimasukkan dalam corong pemisah kemudian dibubuhi potas padat dan selanjutnya dikocok. Setelah cukup banyak pemberian potas ( 2 s/d 4 sendok teh ), terjadilah dua lapisan di dalam zat cair. Lapisan atas ialah alkohol yang keras ( ternyata dari mudahnya terbakar ) dan lapisan

(47)

bawah ialah larutan potas yang keras. Dengan corong pemisah kedua lapisan itu dapat mudah dipisahkan.

4. Hasil Pengamatan : Setelah alkohol 5% + KNO3 2 sendok makan dicampur dan dikocok terjadi perubahan warna menjadi agak kuning dan terdapat endapan potas dibawahnya. Saat pengocokan alkohol dan potas corong pemisah terasa dingin karena alkohol bersifat dingin jika ditambahkan dengan potas maka akan terasa lebih dingin. Setelah didiamkan lima menit akan terlihat jelas 2 lapisan didalam zat cair. Lapisan atas ialah alkohol keras dan lapisan bawah larutan potas yang keras.

5. Perhitungan :  KOH gr=Bm × n ×V 1000 ¿101 ×0,1 ×20 1000 ¿ 200 1000 ¿0,2 gr

6. Tugas: 1. Sebutkan sifat – sifat fisika dan kimia dari KNO3

2. Jelaskan mengapa alkohol dan potas ketika dicampur bisa terpisah !

(48)

Jawab

1. Sifat fisika dan kimia KNO3 Molekul berat : 101,1 g/mol Titik didih : Dekomposisi Suhu : 400oC (752 oF)

Keadaan fisik dan penampilan : Solid (padat kristal padat granular)

Rasanya : Dingin, garam, pedas, warna putih

Melting point : 334oC (663,2oF) Berat jenis :2,109 (air : 1) 16oC

Properti dispersi : Lihat kelarutan dalam air Kelarutan : Mudah larut dalam air panas. Larut dalam air dingin, larut dalam dietil eter, larut dalam amonia cair, gliserin, dan mutlak alkohol.

Kelarutan dalam air : 1 gr/2,8 ml air. 13,3 gr/100ml air.

2. Karena terdapat partikel yang ada didalam kelarutan elektrolit kuat (KNO3) adalah ion – ion yang bergabung dengan molekul air. Sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. Hal ini disebabkan karena tidak ada molekul / partikel lain yang menghalangi gerakan ion. Sehingga alkohol akan terpisahkan dari air karena potas bergabung dengan air.

7. Kesimpulan : Karena KNO3 merupakan elektrolit kuat dan senyawa garam dan sehingga alkohol yang biasa dipakai sebagai antiseptik eksterm dapat dipisahkan dari air yang terkandung didalamnya

(49)

karena adanya partikel – partikel yang ada didalam laruutan elektrolit. Palembang, Januari 2016 Mengetahui Praktikan Asisten Praktikum 1. Siti Amira A, ST. (...) Hasyirullah Apriyadi (122015018) 2. Siti Amira A. (... )

3. Fitria Putri A.S. (…………..)

I Hari / Tanggal : 26 Desember 2015 II No. Percobaan : 12

(50)

III Judul Percobaan :

KARBOHIDRAT VERHARSING DENGAN ALKALI

IV Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui besar karbohidrat yang terkandung dalam suatu zat dengan cara pemanasan pada reaksi umum monosakarida.

V Teori Percobaan : Karbohidrat sebagai biomolekul diidentifikasi keberadaannya dengan uji amilum dengan glukosa warna merah bata. Molekul laktosa tersusun dari dua satuan molekul D – Glukosa. Laktosa merupakan gula utama yang terdapat dalam susu itu, merupakan susu sapi kadar laktosa 4 – 8 %, karena itu laktosa juga disebut dengan gula susu hidrolisisnya dengan katalis garam mineral akan menghasilkan glukosa.

Reaksi : C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6

(51)

VI Alat :

1. Labu Erlenmeyer 2. Labu ukur

(52)

5. Neraca analitik 6. Hotplate

VII Bahan : 1. Larutan Gula 2. Natroonlog 10% 3. Aquadest

VIII Prosedur Percobaan : Jika pada larutan gula yang mereduksi diberikan natroonlog 10% dan dipanaskan sampai mendidih maka terjadilah verharsing.

IX Hasil Pengamatan : NaOH + larutan gula menjadi keruh berwarna kuning, setelah dipanaskan selama 25 menit. Dari temperatur 5oC – 8oC larutan agak mengental.

X Perhitungan :  NaOH gr=Bm × n ×V 100 ¿40 ×0,1 ×10 1000 ¿0,04 gr dalam10 ml air

(53)

V1∙ N1=V2∙ N2 0,01∙ 0,01=V2∙ 10 V2=0,001 10 ¿10 ¿1ml NaOH +10 ml air(NaOH 10 )

XI Tugas: 1. Sebutkan unsur – unsur yang termasuk golongan alkali !

Jawab

1. Unsur – unsur yang termasuk golongan alkali antara lain unsur – unsur golongan 1A dalam tabel unsur yaitu Li (litium), Na (natrium), K (kalium), Rb (rubidium), Cs (cesium), dan Fr (fransium) merupakan zat radioaktif.

XII. Kesimpulan : Dari Perobaan Mencampurkan Larutan Naoh Ditambah Dengan Larutan Gula Hasilnya Adalah Larutan Berubah Menjadi Keruh Dan Berwarna Kuning Setelah Dipanaskan Selama 25 MeniPada Suhu 50c – 8 Oc Larutan Menjadi Agak Mengental

Palembang, Januari 2016 Mengetahui Praktikan Asisten Praktikum 1. Siti Amira A, ST. (...) Hasyirullah Apriyadi (122015018) 2. Siti Amira A. (... )

(54)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofot mungkin dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada osteoartritis, akan tetapi

Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal 1 September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Adapun beberapa hal pada rancangan yang perlu untuk diperbaiki dan menjadi masukkan untuk perancangan Perancangan Kampung Kebun Bersusun di Jogoyudan, dengan Pendekatan Open

LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) adalah sebuah unit kegiatan yang berfungsi mengelola semua kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Media dan metode pembelajaran berisi tentang informasi pembelajaran yang akan dipakai oleh para guru atau pengajar untuk menyampaikan sebuah pelajaran.. SDN Kalikuning II

Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan di bab sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil pencapain OEE