• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Permasalahan

Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat dan maju, telah membuat teknologi tidak dapat dipungkiri dapat mempermudah pekerjaan dalam berbagai bidang. Telepon seluler pun sudah mengambil bagian dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semakin banyaknya pengguna telepon seluler setiap harinya, maka perlu adanya suatu jaringan yang dapat menampung banyaknya lalu lintas komunikasi yang ada. Jika tidak ada jaringan penghubung yang memadai, maka penggunaan telepon seluler yang sangat besar tidak akan memberikan performa yang maksimal. Bukan hanya sebagai ujung tombak komunikasi telepon seluler, BTS (Base Tranceiver Station) juga merupakan pintu masuk dan keluar untuk melakukan komunikasi dua arah secara real time.

Pada dasarnya, BTS merupakan salah satu elemen sistem komunikasi selular yang menghubungkan MS (Mobile Station) dengan BSC (Base Station Control). BTS umumnya diletakkan dalam suatu ruangan yang disebut shelter BTS. Kondisi ruang (shelter) BTS harus selalu memenuhi syarat untuk operasi BTS, yaitu dalam hal suhu, kelembaban, tegangan dll. Selama ini kondisi dari ruang BTS hanya dapat diketahui dengan pengecekan langsung. Karena jumlah BTS yang banyak dan tersebar luas sehingga merupakan masalah dalam pemantauan kondisi ruang BTS ini.

Oleh karena itu perancangan simulasi ini dimaksudkan agar dapat memantau kondisi ruang BTS dari server. Jika terjadi suatu permasalahan atau gangguan pada salah satu ruang BTS dapat secara langsung diketahui oleh operator, sehingga dapat dengan segera ditangani.

Dalam sebuah ruang BTS terdapat beberapa peralatan yang menggunakan sumber daya berupa tegangan DC. Selain itu, terdapat pula beberapa peralatan yang dipantau tapi tidak mengeluarkan output berupa besaran listrik ataupun

(2)

menggunakan sumberdaya berupa listrik seperti pintu. Untuk menjadikan peralatan-peralatan tersebut dapat dipantau, tentunya harus diberi beberapa penyesuaian dengan penambahan sensor. Kondisi ruangan BTS yang dipantau meliputi pintu, smoke detector, power suply, dan water detector. Sistem yang akan dipantau bersifat simulasi saja dan hanya menggunakan switch sebagai media pengujianya.

3.1.1 Blok Diagram Input, Proses dan Output

Blok diagram input, proses dan output adalah bagian-bagian dan alur kerja sistem yang bertujuan untuk menerangkan cara kerja dan alur kerja sistem tersebut, secara garis besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah dimengerti dan dipahami. Gambar 3.1 adalah gambar blok diagram interface simulasi monitoring ruang BTS.

Gambar 3.1 Blok diagram input proses output

Blok diagram diatas terbagi atas 3 bagian, yaitu PC, COMM32, sensor. bagian comm32 tersebut terhubung dengan PC pada komputer dengan media transmisi kabel COM. COM1 difungsikan oleh perangkat lunak monitoring ruang BTS agar dapat berkomunikasi dengan comm32. Perangkat lunak monitoring ruang BTS pada komputer di sini bersifat pasif yang berarti hanya menerima data atau informasi dari comm32, sebaliknya comm32 di sini bersifat aktif yang berarti mengirimkan paket data yang merupakan hasil pembacaan dari sebuah sensor.

Misalnya comm32 dalam keadaan ready yang berarti switch indikator Power ON akan menyala. Jika ada pengiriman sebuah data dari comm32 ke COM

Sensor

(3)

PC. Dan hasil pembacaan sensor akan dikirimkan ke PC, dan kemudian hasil akan di simpan di database.

1.1.2 Sistem Pada Perangkat Keras

Sistem ini berfungsi untuk melengkapi kinerja daripada masing-masing perangkat keras. Selain itu sistem ini juga bisa merupakan suatu bentuk penghubung (komunikasi) antara dua sumber data. Sistem pada perangkat keras antara lain:

1. Switch

Switch atau sensor adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan baik itu system atau tegangan. Secara sederhana, switch merupakan sebuah system yang dapat memberikan suatu keadaan tertentu menjadi hasil yang diharapkan.

2. Sistem Komunikasi Data

Komunikasi data merupakan suatu bentuk komunikasi (hubungan) antara dua sumber data yaitu pengirim data (transmiter) dan penerima data (receiver) yang dihubungkan melalui sebuah transmisi. Dalam pengoperasian comm32 sebagai monitoring ruang BTS sistem komunikasi data terjadi pada saat terhubung dengan COM1 melalui media transmisi kabel RS232 dan konektor serial standart RS 232, ada 3 elemen yang harus ada pada komunikasi data yaitu sumber data, media transmisi, dan penerima data, dalam hal ini PC dapat sebagai pengirim data dan penerima data begitu juga sebaliknya comm32 juga dapat sebagai pengirim data dan penerima data. Adapun blok diagram sistem komunikasi data adalah seperti gambar 3.2 sebagai berikut :

(4)

Gambar 3.2 Sistem komunikasi Data

3.2 Perancangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Perancangan pada tugas akhir ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perangkat keras berupa penyusunan switch menjadi satu kesatuan sistem rangkaian yang bisa bekerja sesuai yang diharapkan. Sedangkan perancangan perangkat lunak meliputi program yang dibutuhkan dalam sistem, yang meliputi program pengambilan data dan monitoring melalui komputer.

3.2.1 Perancangan Perangkat Keras

Perangkat keras ini terdiri dari switch monitoring ruang BTS, sistem minimum comm32, antarmuka, catu daya untuk memberikan tegangan masukan pada sensor. Fungsi dari sensor adalah memberikan informasi real-time pada comm32 mengenai kondisi yg dipantau. Comm32 mengambil data dari sensor kemudian mengirimkannya ke komputer. Fungsi antarmuka adalah sebagai perantara antara port serial comm32 dan port serial komputer. Secara umum blok diagram monitoring ruang BTS dapat ditunjukkan pada Gambar 3.3 .

Gambar 3.3 Perancangan perangkat keras Sensor (logic) Media Transmisi

(RS232)

Penerima Data (COMM32)

Sensor Comm32

(5)

Secara garis besar prinsip kerja simulasi monitoring ruang BTS ini adalah berubahnya posisi keadaan sensor dari setiap switch yang menggambarkan nama sensor yang berbeda, kemudian perubahan nilai sensor tersebut diterjemahkan oleh comm32 menjadi sebuah data yang dikirim ke komputer.

Adapun sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan komponen visual basic berupa mscomm32.ocx, jika terjadi perubahan kondisi pada saklar atau sensor dapat diketahui oleh aplikasi. Hal demikian menjadi sebuah pemicu bagi aplikasi untuk menjalankan tugas utamanya. Tugas utama aplikasi adalah memeriksa logik sensor pada pin nomor 8 (Clear To Send) yang mendapat masukan dari pin nomor 7 (Request To Send) dan memeriksa logik sensor pada pin nomor 6 (Data Set Ready) yang mendapat masukan dari pin nomor 4 (Data Terminal Ready) yang terdapat pada media transmisi RS-232 dan mencatatnya kedalam basis data.

PIN C O M M 1 Keterangan

CTS Jika CTS dalam keadaan false maka pintu terbuka dan jika dalam keadaan true maka pintu tertutup.

DSR Jika DSR dalam keadaan false maka asap dalam keadaan bahaya dan jika keadaan true maka asap dalam keadaan aman. PIN C O M M 2

Jika CTS dalam keadaan false maka air dalam keadaan bahaya dan jika keadaan true maka air dalam keadaan aman.

CTS

DSR Jika CTS dalam keadaan false maka listrik dalam keadaan padam dan jika keadaan true maka listrik dalam keadaan menyala.

Pada comm1 indikator yang memberikan hasil perubahan pada sensor pintu yaitu pada saat pin nomor 8 mendapat masukan dari pin nomor 7.

(6)

Sedangkan untuk indikator asap yaitu pin nomor 6 yang mendapatkan masukan dari pin nomor 4.

Pada comm2 indikator yang memberikan hasil perubahan pada sensor air yaitu pada saat pin nomor 8 mendapat masukan dari pin nomor 7, sedangkan untuk indikator listrik yaitu pin nomor 6 yang mendapatkan masukan dari pin nomor 4.

3.2.2 Perancangan Perangkat Lunak

Pada tugas akhir ini bahasa pemrograman yang digunakan untuk simulasi monitoring ruang BTS adalah bahasa Visual Basic sebagai antarmuka.

1. Perancangan Proses

Perancangan diagram alir sistem simulasi monitoring ruang BTS terdiri dari beberapa perancangan diagram alir yaitu: file login, monitoring data, cari data, cetak data dan lihat indikator. Perancangan diagram alir sistem simulasi monitoring ruang BTS akan menggambarkan urut-urutan/tahapan kegiatan yang dilakukan oleh operator serta tahapan penggunaan tampilan informasi pada PC monitoring. Diagram alir simulasi monitoring ruang BTS ditunjukkan pada gambar 3.4

(7)

Gambar 3.4 Perancangan diagram alir monitoring ruang BTS

Urutan proses sistem dapat dijelaskan pada saat pengguna melakukan file login dan berhasil maka akan langsung terhubung pada tabel monitoring, pada tabel monitoring ini pengguna bisa mendapat informasi mengenai data realtime simulasi monitoring ruang BTS di semua alat yang ada pada sistem monitoring. di dalam tabel monitoring ini pengguna dapat memilih untuk melakukan proses lihat tabel atau proses lihat indikator. Pada proses lihat tabel, data dapat dicari berdasarkan tanggal yang diinginkan. Sistem monitoring akan menampilkan data

T Y Lihat Indikator Monitoring data Mulai Selesai Login Lihat Tabel

(8)

atau hasil berdasarkan tanggal yang sudah diisi oleh pengguna kemudian pengguna dapat melakukan proses cetak dan keluar sistem. Pada proses lihat indikator pengguna dapat melihat indikator realtime simulasi monitoring ruang BTS lokal dan BTS yang lain dan kemudian keluar sistem.

2. Use Case Diagram

Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan. Diagram Use case menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, melihat tabel, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua fitur yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang

(9)

berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.

Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri. Gambar 3.5 Berikut ini menunjukkan use case sistem monitoring ruang BTS.

Gambar 3.5 Use case sistem monitoring ruang BTS

3. Basis Data

Pada perancangan sistem simulasi monitoring ruang BTS basis data yang dipakai menggunakan MS Access 2007. Di dalam basis data ini hanya menyimpan tabel config, login dan sensor. Tabel config berisi informasi mengenai alamat ip pada masing-masing BTS, tabel login berisi informasi mengenai user Petugas/operator

Melihat data tabel dan indikator

Login

Mencetak data

Mencari data

(10)

name dan password dan tabel sensor berisi informasi mengenai data simulasi monitoring ruang BTS hasil pengukuran sensor. Tabel config terdiri atas 3 field yaitu id, siteid dan alamat ip. Tabel login terdiri atas 2 field yaitu username dan password. Tabel sensor terdiri atas 6 field yaitu id , siteid, tanggal, jam, hasil_sensor dan keterangan.

4. Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka sistem simulasi monitoring ruang BTS adalah program utama yang dibuat dengan bahasa pemrograman Visual Basic. Program ini akan menampilkan data simulasi monitoring ruang BTS dari data yang telah disimpan pada basis data. Untuk pembacaan data dengan menggunakan port serial, diperlukan sebuah komponen tambahan. Komponen serial yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah Mscomm32.ocx, Ms. Adodc, datagrid control.

5. Perancangan Antarmuka Login

Dalam perancangan ini bertujuan untuk menjalankan atau menghubungkan dengan program monitoring ruang BTS. Sebelum penngguna masuk ke dalam sistem monitoring ruang BTS, pengguna harus melakukan login terlebih dahulu. Dalam perancangan sistem simulasi monitoring ruang BTS ini menampilakan menu : User name, dan Password. Lihat gambar 3.6.

(11)

TABEL DATA REAL TIME

Id SiteID Tanggal Jam Hasil Sensor Keterangan

Site 01 Site 02 Site 03 Site 04 Site 05 kembali keluar

6. Perancangan antarmuka simulasi monitoring ruang BTS

cari data cetak

Gambar 3.7 Antar muka data real time ruang BTS

3. Uraian Teknis

Setelah proses login berhasil, pengguna langsung akan terhubung dengan tabel data monitoring. Untuk menampilkan data data mengenai monitoring ruang BTS dapat dilakukan dengan menekan tombol Site satu sampai lima. Untuk menampilkan data monitoring ruang BTS pada site 01 maka tombol yang di tekan adalah site 01, untuk menampilkan data monitoring ruang BTS pada site 02 maka tombol yang ditekan adalah site 02, begitu juga selanjutnya untuk site yang lainnya. Pada tabel data monitoring ini pengguna dapat melakukan proses cari data atau proses lihat indikator realtime. Proses cari data berfungsi untuk menampilkan data-data monitoring ruang BTS berdasarkan site site yang diminta berdasarkan rentang waktu yang diinginkan. Data yang di tampilkan adalah data

(12)

monitoring ruang BTS yang telah disimpan dalam basis data. Pengguna dapat memasukan rentang waktu tanggal yang diinginkan. Format tanggal adalah dd/mm/yyyy. Pada proses cari data ini setelah data berhasil ditampilkan oleh sistem monitoring, pengguna dapat mencetak hasil/data atau keluar sistem. Untuk mencetak data yang diinginkan bisa menekan tombol cetak. Fungsi tombol cetak adalah untuk mencetak data hasil pencarian berdasarkan rentang tanggal yang sudah dimasukan oleh pengguna. Rancangan antarmuka monitoring ruang BTS seperti pada gambar 3.7.

4. Konfigurasi Jaringan WLAN (Wireless Local Area Network)

Hasil yang ditampilkan oleh komputer ini akan di publikasikan melalui jaringan Wireless Local Area Network Pada perancangan sistem monitoring ruang BTS ini konfigurasi yang digunakan adalah mode Ad-hoc. Pada mode Ad-hoc ini untuk melakukan interaksi dengan komputer lain, semua komputer yang akan dihubungkan harus memiliki wireless adapter atau untuk laptop harus memiliki fasilitas Wi-fi. Langkah-langkah untuk koneksi jaringan adalah sebagai berikut :

a. Melakukan setting alamat IP terhadap semua komputer atau laptop. Subnet mask yang digunakan adalah kelas C.

b. Mengaktifkan semua wireless pada PC/laptop dan melakukan koneksi jaringan.

c. Membuat folder Shelter di drive :D pada masing-masing PC/laptop kemudian folder tersebut di share.

d. Melakukan setting alamat IP pada masing masing site. Untuk mempermudah setting alamat IP pada site, dibuat tabel confiq pada basis data yang berisi mengenai id, siteid, alamat IP.

Gambar

Gambar 3.1 Blok diagram input proses output
Gambar 3.2 Sistem komunikasi Data
Gambar 3.5 Use case sistem monitoring ruang BTS
Gambar 3.6 Interface login
+2

Referensi

Dokumen terkait

Peran penyuluh sebagai teknisi yang dilakukan seperti kegiatan demonstrasi plot, demonstrasi area, temu lapangan, dan pameran saat ada event (lomba BP3K tingkat

Dengan memanfaatkan transistor 2N3055 yang berguna sebagai saklar untuk mengaktifkan kipas pada saat terjadi kebocoran gas. 4.9 Rangkaian Pengendali

Dari hasil grafik pada Gambar 4.25, dapat disimpulkan bahwa sistem tidak stabil pada saat time clearing sama dengan 0.160 sekon Hal tersebut dikarenakan adanya sudut

Indikator hubungan antara karyawan dan pelanggan diperoleh skor rata-rata sebesar 4,16 dengan tingkat pencapaian responden sebesar 83,29% masuk dalam kategori

Dosis tunggal Benzathine Penicillin (IM: lihat uraian dibawah untuk dosis pemberian) atau dengan Erythromycin oral selama 7-10 hari direkomendasikan untuk diberikan

Rencana Kerja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021 adalah dokumen perencanaan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung untuk periode

Hasil akhir dari tugas akhir ini adalah sebuah desain kendali logika yang dapat di implementasikan pada robot mobil wall follower yang dibuat dengan memanfaatkan

pihak, jika terus memilih melakukan konflik maka akan menyebabkan kedua-duanya mengalami kerugian yang sangat signifikan. Posisi ini semakin menguat dimana pemerintah