• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Mengoperasikan Pipet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cara Mengoperasikan Pipet"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MENGOPERASIKAN PIPET

A. Pengertian Pipet

Pipet adalah alat berbentuk silinder kecil dan panjang mirip dengan sedotan. Terbuat dari bahan gelas yang dilengkapi dengan ukuran dalam mililiter (ml). Secara umum Pipet berfungsi untuk memindahkan suatu volume cairan dari satu tempat ke tempat yang lain. Pipet sangat beragam bentuk dan kegunaanya.

Berikut ini jenis-jenis pipet dan fungsinya. (Widayati, 2008)

a. Jenis-jenis Pipet dan fungsinya. 1. Pipet ukur (measuring pipette)

Berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya . Pipet Ukur berfungsi untuk memindahkan larutan dengan berbagai ukuran volume. (Widayati, 2008)

2. Pipet volume (volume pipette)

Gambar 3.1 Pipet Volume (Tiarani, 2011)

Pipet Volume berfungsi untuk memindahkan larutan dan hanya memiliki satu ukuran volume. (Widayati, 2008). Untuk pengukuran volume cairan. Pipet di sebelah kiri adalah pipet

(2)

tertera. Pipet di sebelah kanan adalah pipet Mohr. Pipet ini memiliki dua skala ukuran volume yang tertera.

3. Pipet tetes (drop pipette)

Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. (Widhy, 2001). Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. (Widayati, 2008)

4. Pipet Buret

Pipet buret berfungsi untuk mengukur banyaknya cairan yang dikeluarkan saat titrasi (Widayati, 2008).

5. Pipet Mikro (Micropippete) dan tip

Gambar 5.1 Mikropipet (Widhy, 2011)

Alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya <1000 μl. Ada mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1μl sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya 5 μl.

(3)

6. Pipet Filler / Rubber Bulb

Gambar 6.1 Rubber (Penghisap) Pipet Filler (Widhy, 2011)

Alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Bagian Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

(4)

1. Bagaimana cara memipet yang benar dengan menggunakan berbagai

macam pipet?

a. Pipet tetes

Gambar 5.1 Teknik Memegang Pipet (Azhar,2013)

Berikut penggunaan pipet tetes yang benar:

 Gengam pipet dengan seluruh jari, pastikan ibu jari berada di atas karet pipet, seperti posisi pada gambar.

 Tekan karet pipet sebelum dimasukan ke dalam cairan

 Miringkan posisi memegang pipet dan gelas, agar volume yang terambil pada pipet maksimal.

 Lepaskan tekanan karet pipet secara pasti dan cepat agar tidak ada gelembung udara yang masuk.

 Pindahkan cairan yang sudah terpipet ke wadah yang berbeda, tekan karet pipet secara perlahan agar cairan tidak berceceran, dan tekan karet pipet sekali lagi secara cepat untuk menghabiskan sisa-sisa cairan di dinding pipet.

 Cuci bagian kaca pipet dengan air mengalir namun jangan cuci karet pipet karena akan menghilangkan daya hisap.

(5)

b. Cara penggunaan mikropipet

a. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.

b. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet. Jangan sentuh menggunakan tangan, pasang tip yang berada pada rak tip dengan cara langsung menancapkan mikropipet ke tip.

c. Putar ring lock yang berada di bawah Thumb knop sampai berada sedikit ke atas.

d. Atur volume yang ingin diambil dengan memutar Thumb knob, volume yang ingin diambil bisa dilihat pada dinding pipet.

e. Setelah itu putar lagi ring lock sampai batas bawah

f. Tahan pipet dalam posisi vertikal sebelum masuk ke cairan. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.

g. Lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip. h. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.

i. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.

j. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar

c. Cara penggunaan pipet filler

Pipet filler digunakan untuk memindahkan sejumlah volume larutan, yang biasanya disebut dengan aliquot. Pipet yang digunakan, baik pipet ukur maupun pipet volumetrik, harus dibilas terlebih dahulu dengan beberapa mililiter larutan yang akan dipipet. Jangan mempipet cairan langsung dengan mulut tetapi gunakan pipet filler untuk memompa cairan masuk ke dalam pipet. Larutan yang akan dipipet

(6)

disiapkan dalam gelas kimia yang bersih. Jangan langsung mempipet larutan dari dalam botol reagen karena akan mengkontaminasi larutan yang tersisa dalam botol reagen. Perhatikan gambar bagian-bagian pipet filler di bawah ini

Gambar 5.1 Bagian dan Teknik Menggunakan Pipet Filler (Azhar, 2013)

Pipet filler harus dikombinasikan dengan pipet volumetrik atau pipet ukur agar dapat digunakan. Berikut langkah-langkah ketika memindahkan larutan dengan menggunakan pipet filler:

a. Pastikan labu karet dalam keadan kempes, jika belum tekan bagian E, dan tekan pula bagian gelembung labu karet sampai kempes

b. Pasang labu karet pada pipet ukur atau volumetric.

c. Tempelkan ujung pipet ke dinding gelas kimia yang dimiringkan (posisi pipet harus tegak lurus dan batas skala pada pipet sejajar dengan mata).

(7)

e. Keluarkan larutan sampai tepat di batas skala. Pindahkan pipet ke wadah lain yang akan dimasukkan larutan tersebut. Keluarkan isi larutan dalam pipet dengan cara menekan bagian S.

f. Diamkan pipet sesaat hingga tidak ada larutan yang keluar lagi. Tekan bagian diujung S untuk mengeluarkan sisa cairan di pipet.

2. Bagiamana cara menuangkan bahan padat dan bahan cair? Jawab

a. Bahan Kimia Padat

Gambar 6.1 Teknik Menuangkan Zat Padat (Pohan, 2014)

Langkah-langkah yang dilakukan untuk memindahkan zat padat:

 Tepuk-tepuk terlebih dahulu tutup wadah zat padat untuk memastikan tidak adanya zat padat yang melekat di pinggiran penutup

 Putar penutup zat padat dalam keadaan tegak lurus. Simpan tutup w adah dengan posisi bagian dalam tutup menghadap ke atas

 Ambil zat padat secukupnya. Bila diperlukan hancurkan zat padat y ang berupa bongkahan atau granula.

(8)

 Perhatian: jangan mengembalikan zat padat yang telah diambil ke d alam wadahnya.Hal ini harus dihindarkan karena dapat menyebabkan zat dalam wadahterkontaminasi. Contoh kasusnya sering terjadi pada NaOH padat yang mencairdalam wadah

b. Bahan Kimia Cair

Gambar 6.2 Teknik Menuangkan Larutan:

a) teknik menuangkan larutan dengan memanfaatkan dinding gelas kimia, b) teknik menuangkan larutan menggunakan batang pengaduk

c) teknik menuangkan larutan menggunakan corong gelas (Pohan, 2014

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menuangkan zat cair:

1. Buka tutup botol reagen. Biasanya tutup botol cairan selalu terdiri dari dua lapisan. Pastikan kedua tutup botol ini selalu lengkap terpasang.

2. Tuangkan cairan ke gelas kimia terebih dahulu jangan langsung ke gelas ukur . Pegang bagian label botol untuk mencegah kerusakan label karena tetesanzat cair.

(9)

3. Pastikan untuk memiringkan gelas kimia dan mulai mengalirkan cairan dar i dalam wadah secara perlahan. Hindarkan timbulnya percikan dan cairan yang meluapsaat menuangkan larutan.

4. Begitu pula ketika menuangkan cairan dari gelas kimia ke dalam silinder u kur. Miringkan silinder ukur dan mulailah menuangkan larutan secara perlahan.

5. Selain itu kita juga bisa menggunakan bantuan batang pengaduk. Cairan dialirkan lewat batang pengaduk untuk mencegah terjadinya percikan. Cara lain adalah dengan menggunakan bantuan corong gelas. Pastikan ujung corong bersentuhan dengan dinding wadah untuk meghindarkanterjadinya percikan. Jika diperlukan, potongan kertas saring kecil dapat ditambahkan untuk menyumbat lubang di saluran corong gelas agar arus air tidakterlalu deras.

6. Perhatikan percikan yang ditimbulkan saat menuangkan zat cair dapatmem bahayakan praktikan, memungkinkan terjadinya reaksi dengan udara dan mengganggu pengukuran karena gelembung yang dihasilkan.

.

(10)

SMK ANALIS KESEHATAN

MUHAMMADIYAH MANGUNJAYA

Gambar

Gambar 5.1 Teknik Memegang Pipet (Azhar,2013)
Gambar 5.1 Bagian dan Teknik Menggunakan Pipet Filler (Azhar, 2013)
Gambar 6.1 Teknik Menuangkan Zat Padat (Pohan, 2014)
Gambar 6.2 Teknik Menuangkan Larutan:

Referensi

Dokumen terkait

- Cawan petri untuk tempat MRS (Mann Rogosa Sharpe) agar dan isolasi mikroba. - Mikro pipet untuk mengambil cairan dari sampel yang dihaluskan dalam jumlah

Suatu objek yang dapat berupa teks atau gambar yang dipakai dalam dokumen HTML untuk melompat dari satu dokumen ke dokumen atau tempat lain pada dokumen yang

Asam glutamat diperoleh melalui proses fermentasi dari cairan tetes tebu, yang merupakan hasil samping dari pabrik gula atau dapat dihasilkan secara langsung dari

Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain, (1) alat untuk pembuatan media yaitu alat-alat gelas (breaker glass, pipet ukur, pipet tetes, gelas ukur, corong kaca, spatula),

 Content aware move tool merupakan fasilitas baru di Photoshop CS6 yang berfungsi untuk memindahkan objek ke bagian lain dan secara otomatis menyesuaikan daerah tersebut

di Sriracha Fisheries Research Station adalah terbatasnya jumlah pipet ukur untuk mencampur part media Conwy dalam air laut, di research ini hanya digunakan satu

Berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tin gkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu....

Adanya perbedaan jumlah trombosit cara manual pada pemberian antikoagulan EDTA konvensional (pipet mikro) dengan EDTA vacutainer  dimana nilai rerata