• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN VISITING GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN VISITING GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN VISITING GURU

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(2)

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR TAHUN 2017

TENTANG

PEDOMAN VISITING GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah memiliki peranan yang strategis dalam sistem pendidikan nasional, terutama dalam rangka membangun karakter bangsa yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu, untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 40 ayat (2) menyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban untuk

menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

GPAI di sekolah dituntut tidak hanya menjadikan peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, tetapi juga dapat memahami dan menghayati ajaran agama Islam secara baik dan benar. Selain itu, GPAI harus dapat menanamkan nilai-nilai

(3)

akhlak mulia, dalam kerangka pembentukan sikap dan watak, serta perilaku akhlakul karimah peserta didik. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan serta tampilan contoh keteladanan (uswah

hasanah).

Dalam hal ini, GPAI diharapkan mampu melakukan

transfer of knowledge (memberikan pengetahuan) dan transfer of values atau ethics (menanamkan nilai-nilai kebaikan atau

perilaku yang baik). Upaya transfer of values atau ethics dalam konteks ini merupakan suatu keharusan dalam menegakkan nilai-nilai spiritual dan jati diri bangsa Indonesia dalam konteks wawasan kebangsaan yang bernuansa religius.

Peningkatan mutu PAI di beberapa wilayah masih belum merata. Hal ini dapat dikembangkan jika dilakukan upaya yang

strategis dalam membangun komitmen dan kerjasama

peningkatan mutu PAI di beberapa wilayah secara berkelanjutan. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama pada tahun 2017 ini akan menyelenggarakan kegiatan Visiting GPAI. Dengan kegiatan ini, GPAI dapat berpartisipasi, melatih, dan berbagi pengalaman dan ilmunya untuk meningkatkan mutu GPAI.

Sebagai salah satu ikhtiar penting, progam Visiting GPAI bertujuan membantu percepatan pemerataan kompetensi GPAI, serta menjembatani peningkatan mutu GPAI yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Melalui kegiatan ini pula, diharapkan terjadi sharing (berbagi) pengalaman antara GPAI yang kreatif, inovatif dan inspiratif sebagai peserta visiting dengan GPAI sasaran atau pihak-pihak lain, terkait dengan pengembangan mutu PAI. Untuk keterlaksanaan program ini, Direktorat PAI Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyusun

(4)

pedoman yang dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan Visiting GPAI.

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

5. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 259, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5593);

6. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 240, Tambahan Lembar Negara Tahun 2016 Nomor 5948);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Lembar Negara Republik Indonesia

(5)

diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 11. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi

Kementerian Negara;

12. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Kementerian Agama;

13. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah;

14. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;

15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113 Tahun 2012 tentang Perjalanan Dinas;

(6)

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017;

18. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.

19. Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam; C. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Membantu percepatan pemerataan kompetensi GPAI;

b. Meningkatkan pemahaman GPAI dalam Implementasi Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti;

c. Memberikan pengalaman baru bagi GPAI untuk melakukan pendampingan, menjadi inspirasi dan membangkitkan motivasi bagi GPAI wilayah sasaran, dan KKG/MGMP PAI; d. Memberikan kesempatan kepada GPAI untuk membagi ilmu

dan keterampilan kepada GPAI di wilayah sasaran. 2. Tujuan Khusus

a. Memberikan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti;

b. Membantu GPAI wilayah sasaran dalam penggunaan media pembelajaran berbasis ICT/TIK;

c. Memberikan pendampingan dalam metodologi pembelajaran kepada guru PAI, dan wadah organisasi profesi (KKG, dan MGMP PAI) di wilayah sasaran;

d. Mengidentifikasi kendala-kendala yang ada dalam proses pembelajaran, pengembangan media, dan penerapan metodologi pembelajaran PAI pada sekolah sasaran;

(7)

e. Memperoleh gambaran tentang pemetaan kompetensi GPAI di wilayah sasaran;

f. Membantu memecahkan masalah dalam proses

pembelajaran, pengembangan media, penerapan metodologi pembelajaran PAI, dan mampu memberikan solusi alternatif.

D. Manfaat

1. Bagi peserta visiting: memperoleh pengalaman baru dalam melakukan pendampingan dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan pembelajaran PAI di wilayah sasaran;

2. Bagi GPAI di sekolah sasaran:

a. Meningkatkan pemahaman Implementasi Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti;

b. Menambah khazanah keilmuan dalam pengembangan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti yang sesuai dengan kearifan lokal;

c. Menambah keterampilan dan wawasan dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan keagamaan di sekolah sebagai perwujudan pemahaman siswa terhadap materi PAI yang rahmatan lil'alamin.

3. Bagi sekolah sasaran: memperoleh gambaran tentang pengelolaan pembelajaran PAI di sekolah;

4. Bagi Instansi terkait: memperoleh gambaran pemetaan kompetensi GPAI di wilayah sasaran untuk dijadikan bahan kebijakan peningkatan mutu lebih lanjut.

(8)

E. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan pada kegiatan visiting ini adalah meningkatnya wawasan dan keterampilan GPAI pada sekolah di antaranya tentang Implementasi Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti, pengembangan model pembelajaran PAI, pendayagunaan media pembelajaran PAI, penulisan karya ilmiah dan PTK, dan pengelolaan kegiatan keagamaan di sekolah.

(9)

BAB II

KRITERIA PESERTA A. Persyaratan peserta

1. GPAI pada sekolah yang berstatus PNS;

2. Sehat jasmani dan rohani (melampirkan surat keterangan dokter);

3. Bagi guru perempuan tidak sedang mengandung/hamil;

4. Memiliki ijazah minimal Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam/Kependidikan, diutamakan yang memiliki ijazah S2 yang relevan;

5. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun (melampirkan photo copy SK CPNS dilegalisiasi oleh pejabat yang berwenang);

6. Memiliki pengalaman diklat kependidikan dan pengalaman lainnya yang relevan dengan pendidikan (dibuktikan dengan sertifikat yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang);

7. Memiliki sertifikat ToT, refreshment, dan Bimtek Implementasi Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti minimum tingkat provinsi;

8. Memiliki kemampuan penulisan karya tulis ilmiah/PTK (dibuktikan dengan karya tulis ilmiah/laporan PTK);

9. Menguasai media pembelajaran berbasis ICT bidang PAI; 10. Menguasai model-model pembelajaran PAI;

11. Berusia maksimal 50 tahun;

12. Melengkapi dokumen yang dipersyaratkan sebagai berikut: a. Biodata (lampiran 1);

b. Foto copy sertifikat pelatihan yang relevan;

c. Surat pengantar dari Kantor Kementerian Agama/Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

(10)

e. Surat persetujuan dari Kepala Dinas Pendidikan bagi GPAI yang diangkat oleh Pemda/Dinas Pendidikan (lampiran 3); f. Surat pernyataan kesediaan untuk ditempatkan pada

wilayah sasaran yang ditunjuk (lampiran 4).

13. Berkas dokumen disusun sesuai dengan urutan dan diberi kode di pojok kanan atas (lampiran 5).

14. Berkas dokumen dikirim kepada panitia dan dijilid dengan sampul berwarna:

a. Merah : GPAI SD b. Biru : GPAI SMP c. Hijau : GPAI SMA/K B. Hak dan Kewajiban Peserta

1. Hak Peserta

a. Memperoleh biaya akomodasi dan konsumsi, uang harian dan transportasi dari daerah tempat asal ke Jakarta PP pada waktu pembekalan bagi para peserta sesuai dengan SBM (Standar Biaya Masukan);

b. Memperoleh biaya akomodasi dan konsumsi, uang harian dan transportasi dari Jakarta ke tempat tujuan PP serta transportasi lokal selama pelaksanaan visiting guru sesuai dengan SBM (Standar Biaya Masukan).

c. Memperoleh sertifikat penghargaan. 2. Kewajiban Peserta

a. Melaksanakan visiting sesuai dengan jadwal yang ditetapkan; b. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, antara lain: Kantor Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan setempat, pengurus KKG/MGMP serta tokoh masyarakat setempat;

c. Memberikan pelatihan peningkatan kompetensi GPAI di wilayah sasaran terutama berkaitan dengan implementasi

(11)

Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti, pengembangan model pembelajaran PAI, pendayagunaan media pembelajaran PAI, penulisan karya ilmiah dan PTK, dan pengelolaan kegiatan keagamaan di sekolah.

d. Mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia; e. Menandatangani surat perjanjian;

f. Menggunakan dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku; g. Setiap peserta wajib membuat jadwal dan jurnal selama

kegiatan harian;

h. Bekerja kembali di tempat bertugas setelah kegiatan selesai; i. Setelah selesai kegiatan visiting, peserta diwajibkan

mengikuti evaluasi kegiatan visiting;

j. Membuat laporan tertulis tentang pengalaman lapangan (kendala dan solusi);

k. Menyerahkan dokumen dan bukti perjalanan serta penginapan;

l. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan (format

laporan/outline terlampir) dan menyerahkan laporan tersebut pada saat evaluasi.

(12)

BAB III

MEKANISME KEGIATAN

Kegiatan Visiting GPAI ini meliputi tiga tahap, yaitu Pra Kegiatan, Pelaksanaan, dan Pelaporan.

A. Pra Kegiatan

1. Pembentukan kepanitiaan

Kepanitiaan ditentukan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

2. Penetapan wilayah sasaran kegiatan

Penetapan wilayah sasaran kegiatan Visiting GPAI pada sekolah tahun 2017, antara lain:

a. Daerah/kabupaten yang guru PAI-nya rata-rata belum pernah mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi GPAI termasuk pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti;

b. Penetapan daerah/kabupaten wilayah sasaran dapat dilakukan berdasarkan usulan pihak Kanwil Kementerian Agama Provinsi disertai dengan alasan.

Adapun usulan daerah yang ditetapkan di atas antara lain sebagai berikut:

No Kabupaten/Kota Provinsi

1 Kab. Simeuleu Aceh

2 Kab. Tapanuli Utara Sumatera Utara

3 Kab. Lima Puluh Koto Sumatera Barat

4 Kota Bengkalis Riau

5 Kab. Karimun Kepulauan Riau

6 Kab. Natuna Kepulauan Riau

(13)

8 Pulau Karimun Jawa Jepara Jawa Tengah

9 Kab. Cilacap Jawa Tengah

10 Kab. Sukabumi Jawa Barat

11 Kab. Subang Jawa Barat

12 Kab. Pandeglang Banten

13 Kab. Lebak Banten

14 Kab. Pacitan Jawa Timur

15 Kab. Kapuas Hulu Kalimantan Barat

16 Kab. Sanggau Kalimantan Barat

17 Kab. Sambas Kalimantan Barat

18 Kab. Kota Waringin Timur Kalimantan tengah

19 Kab. Mahakam Ulu Kalimantan Timur

20 Kab. Nunukan Kalimantan Utara

21 Kota Paloppo Sulawesi Selatan

22 Kab. Majene Sulawesi Barat

23 Kab. Banggai Sulawesi Tengah

24 Kab. Bau bau Sulawesi Tenggara

25 Kab. Buru Maluku

26 Kab. Halmahera Maluku Utara

27 Kab. Tidore Maluku Utara

28 Bima NTB

29 Kab. Malaka NTT

30 Kab. Belu NTT

3. Pembentukan tim advent/survei

Tim advent/survei pada kegiatan Visiting GPAI pada sekolah tahun 2017 dilakukan oleh Kasi PAIS/Pakis/Pendis kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota setelah berkoordinasi dengan bidang PAIS/Pakis/Pendis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.

(14)

4. Tugas tim advent/survei

Tim advent/survei pada kegiatan Visiting GPAI tahun 2017 melakukan langkah-langkah antara lain:

a. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di wilayah sasaran kegiatan (Lampiran 7);

b. Menginventarisasi jumlah GPAI di sekolah wilayah sasaran (Lampiran 7);

c. Menginventarisasi berbagai kebutuhan terkait pada kebutuhan pengembangan pembelajaran PAI secara holistik di wilayah sasaran (Lampiran 7);

d. Menginventarisasi berbagai kendala dalam proses pembelajaran, pengembangan media, penerapan metodologi pembelajaran PAI, dan hal-hal lain terkait mutu PAI di sekolah wilayah sasaran (Lampiran 7);

e. Melakukan analisis konteks sosial dan budaya sekolah yang mempengaruhi pembelajaran PAI dan mempresentasikan dihadapan calon peserta (Lampiran 7).

5. Proses pendaftaran calon peserta

a. Pendaftaran calon peserta kegiatan Visiting GPAI tahun 2017 didasarkan pada persyaratan, kelengkapan berkas usulan yang telah ditentukan;

b. Pendaftaran calon peserta kegiatan Visiting GPAI pada

sekolah tahun 2017 dilakukan melalui Bidang

PAIS/Pakis/Pendis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.

c. Bidang PAIS/Pakis/Pendis akan menyeleksi seluruh berkas yang diterima sesuai ketentuan yang sudah tercantum dalam juknis visiting GPAI.

(15)

d. Hasil seleksi yang dilakukan oleh bidang PAIS/Pakis/Pendis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi akan dikirim ke Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam dengan ketentuan:

- Guru PAI SD terbaik sebanyak : 2 orang - Guru PAI SMP terbaik sebanyak : 2 orang - Guru PAI SMA/SMK terbaik sebanyak : 2 orang

e. Berdasarkan data hasil seleksi yang dikirim oleh bidang PAIS/Pakis/Pendis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi akan dilakukan seleksi kembali di tingkat pusat. f. Surat permohonan wajib dilampirkan surat izin dari kepala

sekolah yang bersangkutan mengetahui Kepala Dinas Pendidikan/Kementerian Agama setempat;

g. Berkas dan kelengkapan data calon peserta diterima oleh bidang PAIS/Pakis/Pendis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi paling lambat pada hari Jum’at, tanggal 08 September 2017 dan hasil seleksi ditingkat Provinsi paling akhir diterima Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI pada hari kamis, 14 September 2017;

h. Bagi calon peserta yang mengirimkan berkas persyaratan melampaui batas akhir penyerahan yang telah ditetapkan tidak dapat diikutsertakan dalam proses seleksi.

6. Seleksi calon peserta

Seleksi calon peserta dilakukan oleh:

a. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bidang PAIS/Pakis/Pendis.

(16)

b. Tim Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Proses seleksi didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:

a) Kelengkapan syarat-syarat calon peserta visiting sesuai dengan jumlah kuota;

b) Penilaian portofolio atas dokumen/berkas calon peserta; c) Calon peserta Visiting GPAI yang dinyatakan layak

ditetapkan dengan SK Dirjen Pendidikan Islam. 7. Pembekalan peserta

Calon peserta Visiting GPAI yang dinyatakan lulus seleksi akan menerima pembekalan melalui workshop. Pembekalan calon peserta Visiting GPAI dilaksanakan selama 3 (tiga) hari. Seluruh biaya akomadasi, konsumsi dan transportasi dibiayai oleh DIPA Ditjen Pendidikan Islam dengan ketentuan:

a. Peserta visiting wajib melaporkan diri kepada panitia;

b. Mengisi dan menyerahkan biodata berikut dokumentasi peserta dengan 2 (dua) lembar pas photo ukuran 3 x 4 berwarna;

c. Selama kegiatan pembekalan semua peserta diwajibkan: 1) Mengikuti semua rangkaian kegiatan pembekalan

secara aktif;

2) Menyerahkan surat tugas dan surat izin dari kepala sekolah kepada Panitia;

3) Menyusun rencana program sesuai dengan daerah sasaran visiting;

B. Pelaksanaan Kegiatan 1. Waktu Kegiatan

Kegiatan Visiting GPAI dilaksanakan selama 10 hari (sesuai dengan ketersediaan anggaran), yaitu pada bulan Oktober 2017 yang dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:

(17)

a. Pembekalan/workshop; b. Pelaksanaan Visiting GPAI;

c. Evaluasi Penyelenggaraan Visiting. 2. Skenario Kegiatan

Beberapa hal yang akan dilakukan oleh peserta Visiting GPAI antara lain sebagai berikut:

a. Melakukan pertemuan dengan Guru PAI

b. Mengembangkan model pembelajaran PAIKEM dengan maksimal;

c. Mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT (power

point dan penggunaan internet);

d. Penulisan Karya Ilmiah dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK);

e. Optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler PAI;

f. Memberikan Pelatihan Implementasi Kurikulum PAI 2013 dan Budi Pekerti.

C. Pasca Kegiatan

Peserta visiting membuat dan menyerahkan laporan hasil visiting kepada pihak-pihak terkait termasuk kepada Direktur Pendidikan Agama Islam baik laporan akademik maupun laporan penggunaan dana selama visiting.

Laporan diserahkan oleh peserta Visiting pada kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Visiting, diberi sampul berwarna:

a. Merah : GPAI SD b. Biru : GPAI SMP c. Hijau : GPAI SMA/K

(18)

BAB IV

MONITORING DAN EVALUASI

Pengendalian kegiatan visiting GPAI tahun 2017 dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, capaian kinerja, keterbukaan, dan akuntabilitas pelaksanaan peningkatan kompetensi GPAI di daerah sasaran.

Dalam rangka mengoptimalkan akuntabilitas dan

kebermaknaan program kegiatan visiting GPAI maka dilaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) pada saat atau setelah selesai kegiatan visiting. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan visiting GPAI antara lain bertujuan untuk:

a. mengetahui kesesuaian antara perencanaan program dengan pelaksanaannya;

b. menilai kesesuaian dana yang dialokasikan dengan realisasi program;

c. menganalisis manfaat yang diperoleh dari kegiatan visiting GPAI dalam peningkatan kualitas PAI pada tahun 2017;

d. menetapkan solusi terhadap permasalahan yang ada dalam pelaksanaan program visiting GPAI tahun 2017;

e. menyusun perencanaan dan perbaikan visiting guru pada tahun berikutnya.

Pelaksanaan monev visiting GPAI antara lain difokuskan pada: a. Program pelaksanaan visiting GPAI.

b. Materi yang diberikan.

c. Pendekatan/Metode/strategi pelatihan.

d. Sasaran: Jumlah peserta; Komposisi Peserta; Proporsi peserta yang menjadi binaan visiting GPAI.

e. Penggunaan dana: Kesesuaian penggunaan dana dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), proporsi penggunaan dana,

(19)

pertanggungjawaban keuangan, dan sumber dana lain selama Visiting GPAI.

1. Instrumen

Instrumen monev didesain untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan visiting guru, kendala yang dihadapi, dan solusinya untuk ditindaklanjuti pada tahun berikutnya.

(20)

BAB V PELAPORAN

Setelah melaksanakan visiting, peserta mengikuti evaluasi hasil pelaksanaan dengan melaporkan hasil pelaksanaan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban. Peserta diharapkan sudah memiliki kerangka/outline dan penjelasan ringkas atas pelaporan baik secara tim maupun individu. Adapun hasil pelaporan secara lengkap dapat diserahkan GPAI peserta visiting paling lambat seminggu setelah kegiatan evaluasi, dilengkapi dengan dokumentasi. Laporan ditulis dengan sistematika sebagaimana form terlampir (lampiran 6).

(21)

BAB VI PENUTUP

Kegiatan Visiting GPAI diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kompetensi GPAI pada sekolah sasaran di antaranya dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, model pembelajaran, pengembangan media pembelajaran, dan penulisan karya ilmiah (PTK), dan hal-hal lain yang terkait peningkatan mutu PAI. Hal-hal yang belum tercantum dalam pedoman ini akan diatur lebih lanjut

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

Referensi

Dokumen terkait

pengaruh perbandingan molar metanol dengan minyak biji kapuk serta menentukan persentasi optimal katalis terhadap konversi reaksi transesterifikasi dalam

Menerangkan bahwa mahasiswa yang bemama Aida lasba, NRP: 7103005045 Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, telah metakukan penelitian dan

Mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tum buh menjadi tebal Disintesis pada jaringan buah yang telah masak, di ruas batang, dan di daun tua Kalin Memacu

Hasil uji menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,457 yang memiliki makna bahwa dari keseluruhan variabel yang digunakan pada riset yaitu ukuran perusahaan,

Lingkungan kultural di mana individu berada dan berinteraksi akan menentukan pola-pola penyesuaian dirinya. Contohnya tata cara kehidupan di sekolah , di masjid, gereja,

Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan, yaitu: a) Guru menyampaikan materi kepada para siswa. b) Siswa dikelompokan ke dalam 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri

20 menit menyepakati kontrak perkuliahan 2 Mengetahui halangan- halangan dalma perdagangan internasional, teori-teori yang menjelaskan tentang perdagangan internasional

5 dari isolat tersebut yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphyl,ococcus aureus dan E8 yang aktifitas nya tinggi dengan diameter zona bening 18.96 mm dan