Bab 10
Laba
(Income)
Rp
• Mendefinisi laba secara struktural dan semantik. • Menyebutkan tujuan pelaporan laba.
• Mengidentifikasi kelemahan laba akuntansi konvensional. • Membedakan laba akuntasi dan laba ekonomik.
• Menyebut dan menjelaskan berbagai interpretasi laba dalam tataran semantik, sintaktik, dan pragmatik.
• Menyebutkan dan menjelaskan jenis kapital serta pengukurannya.
• Menjelaskan makna laba atas dasar konsep pemertahanan kapital.
• Menjelaskan teori entitas dan implikasinya terhadap pengertian laba.
Tujuan Pembelajaran
Masalah Istilah
• IAI memadankan income dengan penghasilan yang meliputi pendapatan dan untung.
• Income dalam buku-buku teks asing pada umumnya
dimaknai sebagai laba.
• Buku ini menggunakan istilah laba untuk menunjuk
income dalam buku teks asing sesuai yang didefinisi
oleh FASB.
Tujuan Pelaporan Laba
• Pengukur efisiensi
• Pengukur kinerja entitas dan manajemen • Dasar penentuan pajak
• Sarana alokasi sumber ekonomik • Penentuan tarif jasa publik
• Optimalisasi kontrak utang-piutang • Basis kompensasi
• Motivator
Teori Pelaporan Laba
• Satu angka laba untuk berbagai tujuan. • Beda tujuan beda laba.
Laba Akuntansi (Konvensional)
• Tidak bermakna semantik • Berfokus pemegang saham
• PABU memberi peluang perbedaan antarentitas • Berbasis kos historis
• Hanya sebagian masukan informasi bagi investor Laba yang didefinisi sebagai selisih pendapatan dan biaya yang diukur dan disajikan atas dasar prinsip akuntansi berterima umum (PABU).
Tataran Teori Laba
• Semantik • Sintaktik • Pragmatik
Berbeda dengan elemen lain, laba dibahas dalam beberapa tataran semiotika karena laba akrual
dipandang bermanfaat untuk memprediksi aliran kas masa datang.
Konsep Laba dalam Tataran Semantik
• Pengukur kinerja
• Konfirmasi harapan investor • Estimator laba ekonomik
Membahas bagaimana laba dimaknai atau diharapkan berfungsi serta apa makna yang seharusnya melekat pada laba.
Laba Akuntansi versus Ekonomik
Sudut pandang Dasar pengukuran Makna “ekonomik” Makna depresiasi Unit pengukur Sasaran pengukuran Konsep pelandas Fungsi aset Perekayasa, penyusun standar dan statemen Kos historis Kelayakan ekonomik jangka panjang Alokasi kos Rupiah nominal Laba uang/nominal Kontinuitas, akrual Sisa potensi jasaLaba Akuntansi Laba Ekonomik Aspek Pembeda
Pemegang saham
Kos kesempatan, nilai pasar, nilai likuidasi Kelayakan ekonomik
jangka pendek
Penurunan nilai ekonomik Daya beli
Laba real
Likuidasi, nilai tunai Simpanan/sediaan nilai
Makna Laba
• Kenaikan kemakmuran/kapital (wealth/capital).
• Kenaikan dalam suatu perioda.
• Dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai atau mempunyai klaim terhadap kemakmuran/kapital asalkan
kemakmuran mula-mula (awal) tetap dijaga keutuhannya.
Karakteristik 3 didasarkan atas konsep pemertahanan kapital (capital maintenance concept).
Laba versus Kapital
• Laba bermakna aliran (flow).
• Kapital bermakna sediaan/simpanan (stock).
• Dalam konteks perioda waktu, keduanya berkaitan (lihat Gambar 5.6).
• Analogi dengan tanki air (reservoir).
Istilah capital diserap menjadi kapital untuk membedakannya dengan modal yang telah digunakan sebagai padan kata
equity. Kapital lebih generik daripada modal. Modal adalah kapital dari sudut pandang pemegang saham (shareholders).
Definisi umum, formal, dan semamtik:
Tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan kenaikan kapital dalam suatu perioda
yang berasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik oleh entitas penguasa/pemilik kapital tanpa
mengurangi kemampuan ekonomik kapital mula-mula (awal perioda).
Kapital dalam Konteks Laba Akuntansi
Kapital bagi badan usaha atau manajemen yang menguasai sumber ekonomik ini (fisis atau finansial).
Kapital bagi pihak yang mempunyai/menguasai klaim (ditandai dengan sertifikat utang, misalnya obligasi).
Kapital bagi pihak yang mempunyai/menguasai klaim (ditandai dengan sertifikat saham)
Aset
Kewajiban
Konsep Pemertahanan Kapital
1. Kembalian atas investasi # pengembalian investasi. 2. Transaksi operasi # transaksi dengan pemilik.
3. Membatasi distribusi ke pemilik dalam rangka mempertahankan kapital mula-mula.
4. Menuntut jumlah rupiah untuk penyesuaian kapital dalam rangka mempertahankan kapital.
5. Penerapan pendekatan aset-kewajiban dalam penilaian.
Konsep penting dalam pemaknaan laba secara semantik.
Visualisasi Konsep Pemertahanan Kapital
Kapital awal Kapital akhir Nilai
Kapital yang harus dipertahankan dengan penyesuaian kapital. Kapital yang harus
dipertahankan tanpa penyesuaian kapital.
Laba atas dasar konsep pemertahanan kapital.
Konsep Laba dalam Tataran Sintaktik
1. Pendekatan transaksi 2. Pendekatan kegiatan
3. Pendekatan pemertahanan kapital
Membahas bagaimana laba diukur, diakui, dan disajikan.
Masalah Teoretis tataran Sintaktik
• Pendekatan transaksi dan kegiatan setara dengan konsep realisasi dan penghimpunan dalam
pendapatan.
• Pendekatan transaksi dan kegiatan menganut
pendekatan pendapatan-biaya dalam pengukuran
dan penilaian elemen (lihat Bab 5, hlm. 221-222).
• Pendekatan pemertahanan kapital menganut
pendekatan aset-kewajiban dalam pengukuran dan
Pengukuran dan Penilaian Kapital
• Jenis kapital (finansial versus fisis)
• Skala pengukuran (nominal versus daya beli)
• Atribut pengukuran (kos historis versus sekarang) Dengan konsep pemertahanan kapital, laba merupakan selisih pengukuran kapital pada dua titik waktu yang berbeda.
Pengukuran Laba
dengan Konsep Pemertahankan Kapital
1. Kapitalisasi aliran kas harapan 2. Penilaian pasar
3. Setara kas sekarang
4. Harga masukan historis 5. Harga masukan sekarang 6. Pemertahanan daya beli
Konsep Laba dalam Tataran Pragmatik
• Prediktor aliran kas • Sarana kontrak efisien
• Alat pengendalian manajemen
• Kandungan informasi laba dalam teori pasar efisien
Membahas bagaimana laba diinterpretasi dan
Laba Akrual sebagai Prediktor Aliran Kas
Investor Kesatuan usaha
Aliran kas
Laba akuntansi (akrual)
Aliran kas masa datang
Prediktor Prediktor Berbagai model pemrakiraan laba (earnings forecasting models)
Relevansi Nilai
(Value Relevance)
Apakah angka akuntansi (laba, nilai buku, danaliran kas) menjelaskan perubahan nilai perusahaan (ditunjukkan dengan harga saham)?
Paling tidak informasi akuntansi menjadi estimator nilai perusahaan.
Paling tidak ada asosiasi antara informasi akuntansi dan variabel nilai perusahaan.
Relevansi Nilai
(Value Relevance)
• Akuntansi menggunakan kos historis.
• Harga saham merefleksi tidak hanya informasi akuntansi (laba, nilai buku).
• Perubahan laba tidak selalu menggambarkan perubahan ekonomik yang fundamental.
• Harapan dan kecanggihan investor yang berbeda. • Perilaku pasar sering takterprediksi.
Angka akuntansi tidak berkorelasi sempurna dengan harga saham karena:
Hubungan Laba dan Harga Saham
Laba atau rugi per saham
Estimator Perubahan
harga saham per saham
Nilai buku per saham suatu saat Estimator Harga per saham suatu saat Perubahan nilai buku per saham Perubahan harga saham per saham Estimator
Perkontrakan Efisien
Teori keagenan adalah teori yang dibangun atas dasar hubungan keagenan.
Pemasukan angka akuntansi (angka laba) dalam
kontrak mendorong pihak berkontrak (terutama agen) untuk mencapai tujuan kontrak sehingga kontrak
Pengendalian Perilaku Manajer
Laba dapat digunakan untuk memotivasi perilaku manajer divisi untuk menuju pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Laba (yang relevan) dijadikan basis kompensasi agar manajer memaksimumkan kepentingannya.
Keselarasan tujuan tercapai bila usaha manajer untuk memaksimumkan dirinya juga memaksimumkan
Hipotesis Pasar Efisien
Hipotesis pasar efisien hanya bermakna bila dikaitkan dengan seperangkat informasi yang disediakan atau tersedia dalam suatu sistem pelaporan keuangan.
Pasar modal dikatakan efisien terhadap suatu
informasi bila harga saham merefleksi secara penuh informasi tersebut.
Atau, bila harga sekuritas merefleksi secara cepat dan
penuh semua informasi yang tersedia dalam suatu
Bentuk Efisiensi Pasar
Lemah Semi-kuat
Kuat
Harga dan voluma sekuritas masa lalu Semua informasi yang tersedia secara
publik
Semua informasi termasuk informasi privat atau dalam
Informasi tersedia dalam suatu sistem pelaporan Bentuk
Arti Penting Hipotesis Pasar Efisien
1. Pengujian peristiwa
2. Pengujian asosiasi (nilai relevan laba)
Informasi privat tidak selalu dapat disampaikan secara eksplisit melalui statemen keuangan. Laba membawa serta informasi privat yang ingin disampaikan oleh manajemen. Laba mengandung informasi dalam.
Hipotesis pasar efisien merupakan sarana pengujian empiris kandungan informasi laba.
Variabel-variabel Pengujian Empiris
• R = return (return)
• RA = return abnormal (abnormal return) • LK = laba kejutan (unexpected earnings)
• RAK = return abnormal kumulatif (cumulative
abnormal return)
• Rm = return pasar (market return)
• = return mean/rerata (mean return)
Istilah return diserap menjadi tetap return sebagaimana
modern diserap sebagai modern. Mean diserap jadi mean.
Variabel-variabel Pengujian Empiris
Semua variabel diukur pada tanggal peristiwa.
Laba harapan diperoleh melalui model pengharapan laba (earnings expectation models) yang biasanya
menggunakan model pemrakiraan laba (earnings forecasting models).
LK = LA - LH
• LK = laba kejutan (unexpected earnings)
• LA = laba aktual (actual earnings)
Variabel-variabel Pengujian Empiris
Lihat Gambar 10.9 untuk visualisasi konsep.
Mengukur RA • Return sesuaian-mean: • Return sesuaian-pasar: R A j t, = R j t, − R j R A j t, = R j t, − R m t R A K j t t R A j t t t t , ( 1 2, ) , 1 2 = =
∑
• Return pasar kumulatif:Konsep Pengujian Empiris
Asosiasi
• Umumnya menggunakan model regresi.
• LK diregresi terhadap R, RA atau RAK dalam perioda jendela untuk perusahaan sampel.
• Koefisien R, RA atau RAK menunjukkan asosiasi. • Bila koefisien secara statistis signifikan, berarti
terdapat asosiasi. Ini berarti variabel akuntansi menjelaskan variasi variabel pasar (harga pasar). • Dapat disimpulkan bahwa angka akuntansi
Konsep Pengujian Empiris
Kandungan informasi laba
• Umumnya dengan studi peristiwa; menggunakan t-test
Prinsip
Bila RAK atau RA mean perusahaan sampel dalam perioda jendela secara statistis berbeda dengan nol, berarti terdapat reaksi pasar terhadap peristiwa
(misalnya pengumuman laba). Reaksi dapat positif atau negatif.
Laba dan Teori Entitas
• Usaha bersama (Gambar 10.10)
• Usaha atau bisnis (Gambar 10.12)
• Investor (Gambar 10.14)
• Pemilik (Gambar 10.16)
• Pemilik residual • Pengendali
• Dana (Gambar 10.17)
Membahas berbagai konsep entitas selain kesatuan usaha dan implikasinya terhadap pengertian dan penyajian laba (laba untuk siapa).
Implikasi Teori Entitas
1. Bentuk persamaan akuntansi
2. Komponen penentu laba (apakah suatu pos merupakan biaya atau pembagian laba)
3. Siapa penerima laba
Teori entitas menentukan:
Definisi Dana (NCGAS No. 1)
A fund is defined as a fiscal and accounting entity with a self balancing set of accounts recording cash and
other financial resources, together with all related
liabilities and residual equities or balances, and
changes therein, which are segregated for the purpose of carrying on specific activities or attaining certain
objectives in accordance with special regulations,
restrictions, or limitations.
Ralat: Hilangkan tanda kurung yang ditambahkan penulis dalam kutipan di halaman 504. Hilangkan penjelasan dalam catatan kaki 40 mulai dari “Tanda kurung …” sampai “ … makna.”
Dua Pengertian Dana
• Kas, aset likuid, atau sumber keuangan (financial resources)
• Kesatuan/entitas akuntansi (accounting entity)
dengan persamaan akuntansi spesifik:
Aset = Pembatasan penggunaan aset Aset likuid = Saldo dana
Entitas yang berfungsi menerima dan membelanjakan sumber likuid dalam satu perioda.
Entitas fiskal:
Entitas yang mempertanggungjelaskan kekayaan dan utang pemerintah dalam bentuk persamaan akuntansi dana.
Entitas akuntansi:
Untuk disebut dana, suatu entitas harus bersifat fiskal dan mempunyai persamaan akuntansi sendiri. Bila bukan bersifat fiskal, entitas tersebut disebut: Grup
Operasi Dana Anggaran
Sumber pendaptan/ penerimaan
Objek belanja/ pengeluaran
Saldo dana bertambah
Saldo dana berkurang Aset likuid = Saldo dana
Entitas dana:
projek, program, kegiatan, atau unit kepemerintahan
Kas/piutang
Kas/utang
Sudut pandang kesatuan dana
Persamaan Akuntansi Dana
Operasi Dana Anggaran
Awal perioda: AL = SD
Selama perioda: AL* = SD + P - B
Akhir perioda: AL* = SD*
Neraca awal
Neraca akhir
Statemen Perubahan Saldo Dana