• Tidak ada hasil yang ditemukan

IRMA Panduan Pedoman Program DBD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IRMA Panduan Pedoman Program DBD"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG Penyakit Demam

Penyakit Demam Berdarah (DBD) Berdarah (DBD) merupakan merupakan salah satu salah satu masalah masalah kesehatankesehatan masyarakat yang utama

masyarakat yang utama di Indonesia. di Indonesia. Jumlah penderita Jumlah penderita dan luas dan luas daerah daerah penyebarannyapenyebarannya semakin

semakin bertambah bertambah seiring seiring dengan dengan meningkatnya meningkatnya mobilitas mobilitas dan dan kepadatan kepadatan penduduk.penduduk. Laporan Kementrian Kesehatan (KEMENKES) mencatat di tahun 2015 pada bulan Laporan Kementrian Kesehatan (KEMENKES) mencatat di tahun 2015 pada bulan Oktober

Oktober ada ada 3.219 3.219 kasus kasus DBD DBD dengan dengan kematian kematian 32 32 jiwa, jiwa, sementara sementara November November adaada 2.921 kasus

2.921 kasus dengan 37 dengan 37 angka kematian angka kematian dan Desember dan Desember 1.104 kasus 1.104 kasus dengan dengan 31 31 kematian.kematian. Ada penurunan

Ada penurunan jumlah jumlah kasus dan kasus dan angka angka kematian pendekematian penderita DBD rita DBD di 34 di 34 propinsi propinsi didi Indonesia

Indonesia di di banding banding tahun tahun 2014 2014 pada pada bulan bulan Oktober Oktober tercatat tercatat 8.149 8.149 kasus kasus dengan dengan 8181 kematian,

kematian, November November 7.877 7.877 kasus kasus dengan dengan 65 65 kematian kematian dan dan Desember Desember 7.856 7.856 kasuskasus dengan 50 kematian.

dengan 50 kematian. Target

Target pengendalian DBD pengendalian DBD tertuang dalan dokumen tertuang dalan dokumen Rencana PembangunanRencana Pembangunan Jangka

Jangka menengah menengah Nasional Nasional (RPJMN) (RPJMN) dan dan Rencana Rencana Srategis Srategis (RENSTRA) (RENSTRA) KementrianKementrian Kesehatan

Kesehatan 2010 - 2010 - 2014 dan 2014 dan KEPMENKES 1457 KEPMENKES 1457 tahun 2003 tahun 2003 tentang stentang standar pelayanantandar pelayanan minimal

minimal yang yang meguatkan meguatkan pentingnya pentingnya upaya upaya pengendalian pengendalian peyakit peyakit DBD DBD di di IndonesiaIndonesia Kabupaten / Kota bahkan sampai ke desa melalui pelaksanaan program pengendalian Kabupaten / Kota bahkan sampai ke desa melalui pelaksanaan program pengendalian  penyakit

 penyakit DBD DBD di di harapkan harapkan dapat dapat berkontribusi berkontribusi menurunkan menurunkan angka angka kesakitan kesakitan dandan kematian akibat penyakit menular di Indonesia

kematian akibat penyakit menular di Indonesia Sejak

Sejak di di temukan temukan pertamakali pertamakali pada pada tahun tahun 1968 1968 hingga hingga saat saat ini ini jumlah jumlah kasus kasus DBDDBD di

di laporkan laporkan meningkat meningkat dan dan penyebarannya penyebarannya semakin semakin meluas meluas bahkan bahkan seringsering menimbulkan.

menimbulkan. Kejadian Kejadian Luar Luar Biasa Biasa (KLB) (KLB) di di beberapa beberapa daerah daerah Data Data DirektoratDirektorat Pengendalian Penyakit

Pengendalian Penyakit Vektor dan Vektor dan Zoonosis Zoonosis Kemenkes Kemenkes menyebutkan hingga akhirmenyebutkan hingga akhir Januari

Januari Tahun Tahun 2016 2016 KLB KLB DBD DBD dilaporkan dilaporkan ada ada di di 12 12 Kabupaten Kabupaten dan dan 3 3 kota kota dari dari 1111 Propinsi

Propinsi di di Indonesia Indonesia yang yang meliputi meliputi antara antara lain lain Provinsi Provinsi Banten, Banten, Sumatera Sumatera Selatan,Selatan, Bengkulu,

Bengkulu, Bali, Bali, Sulawesi Sulawesi Selatan, Selatan, Provinsi Provinsi Gorontalo, Gorontalo, Papua Papua Barat, Barat, Propinsi Propinsi Papua,Papua,  NTT,

 NTT, Jawa Jawa tengah tengah dan Provinsi dan Provinsi Sulawesi Barat .Sulawesi Barat .

Golongan terbanyak yang mengalami DBD di Indonesia pada Usia 5-14 tahun Golongan terbanyak yang mengalami DBD di Indonesia pada Usia 5-14 tahun mencapai 43,44% dan Usia 15-44 Tahun mencapai 33,25%.

(2)
(3)

B.

B. TUJUANTUJUAN 1.

1. UrnumUrnum Untuk

Untuk rneningkatkan rneningkatkan kemampuan kemampuan petugas petugas kesehatan kesehatan dalam dalam mencegah mencegah dandan melindungi diri

melindungi diri dan dan masyarakat masyarakat dari penularan dari penularan DBD DBD melalui melalui perubahan perubahan perilakuperilaku (PSN

(PSN DBD) dan DBD) dan kebersihan kebersihan lingkungan.lingkungan. 2.

2. KhususKhusus a.

a. Meningkatkan Meningkatkan partisipasi partisipasi masyarakat masyarakat dalam dalam pencegahan pencegahan dan dan pengendalian pengendalian DBD.DBD.  b.

 b. Menurunkan Menurunkan jumlah jumlah kelompok kelompok masyarakat masyarakat yang yang berisiko berisiko terhadap terhadap penularanpenularan DBD.

DBD. c.

c. Melaksanakan penanganan penderita sesuai standar.Melaksanakan penanganan penderita sesuai standar. d.

d. Menurunkan angka kesakitan DBD.Menurunkan angka kesakitan DBD. e.

e. Menurunkan angka kematian akibat DBD.Menurunkan angka kematian akibat DBD.

C.

C. SASARAN PEDOMANSASARAN PEDOMAN

Petugas pelaksana program pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue di Petugas pelaksana program pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja puskesmas.

wilayah kerja puskesmas.

D.

D. RUANG LINGKUP PEDOMANRUANG LINGKUP PEDOMAN

Ruang lingkup pedoman pemberantasan penyakit demam berdarah secara garis Ruang lingkup pedoman pemberantasan penyakit demam berdarah secara garis  besar

 besar adalah adalah meliputi meliputi upaya upaya yang yang bersifat bersifat promotif, promotif, perventif, perventif, kuratf, kuratf, dan dan rehabilitatifrehabilitatif yang

yang dilaksanakan dilaksanakan oleh oleh petugas petugas kesehatan kesehatan dengan dengan melibatkan melibatkan kader kader jumantik jumantik dandan tenaga sukarelawan lainnya.

tenaga sukarelawan lainnya.

E.

E. BATASAN OPERASIONALBATASAN OPERASIONAL

Penyakit Dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Arbovirus dan Penyakit Dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Arbovirus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aides Aigepty dan Aides Albopictus.

ditularkan melalui gigitan nyamuk Aides Aigepty dan Aides Albopictus. DBD adalah penyakit y

DBD adalah penyakit yang ditandai oleh ang ditandai oleh demam yang mendadak disertai demam yang mendadak disertai gejala laingejala lain seperti lemah, anoreksia, muntah, nyeri pada anggota badan, punggung, sendi, kepala , seperti lemah, anoreksia, muntah, nyeri pada anggota badan, punggung, sendi, kepala , dan perut akibat adanya virus Dengue yang masuk yang dapat menyebabkan kematian dan perut akibat adanya virus Dengue yang masuk yang dapat menyebabkan kematian  bagi penderita.

(4)
(5)

BAB II BAB II

STANDAR KETENAGAAN STANDAR KETENAGAAN

A.

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIAKUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA Untuk

Untuk melaksanakan melaksanakan fungsinya dfungsinya dan menan menyelenggarakan pyelenggarakan pelayanan elayanan di di kecamatankecamatan Pakue terutama dalam pengendalian penularan penyakit DBD, Puskesmas Pakue

Pakue terutama dalam pengendalian penularan penyakit DBD, Puskesmas Pakue memiliki tenaga kerja baik dari Puskesmas maupun dari masyarakat yaitu :

memiliki tenaga kerja baik dari Puskesmas maupun dari masyarakat yaitu :

 No

 No JENIS TENAGA JENIS TENAGA KUALIFIKASI KUALIFIKASI JUMLAHJUMLAH 1

1 Programer Programer DBD DBD Perawat Perawat 11 2

2 Supervisor Supervisor Jumantik Jumantik Kader Kader Jumantik Jumantik Desa Desa 1010

Dengan melihat tabel ini dapat dilihat bahwa ketenagaan dalam program Dengan melihat tabel ini dapat dilihat bahwa ketenagaan dalam program  pengendalian pe

 pengendalian peyakit DBD di Puskesmas yakit DBD di Puskesmas Pakue sudah Pakue sudah memenuhi standar, denmemenuhi standar, dengan adanyagan adanya satu tenaga perawat untuk menyelenggarakan pemantauan perkembangan pengendalian satu tenaga perawat untuk menyelenggarakan pemantauan perkembangan pengendalian  penularan

 penularan penyakit penyakit DBD DBD kecamatan kecamatan Pakue Pakue meliputi: meliputi: Kuratif, Kuratif, Promotif, Promotif, Preventif, Preventif, dandan Rehabilitatif dan dibantu 10 kader Jumantik untuk melaksanakan pemantauan jentik di Rehabilitatif dan dibantu 10 kader Jumantik untuk melaksanakan pemantauan jentik di desa

desa masing-masing. masing-masing. .Adapun uraian .Adapun uraian tugas pengelola tugas pengelola program pengendalian program pengendalian penyakitpenyakit DBD Puskesmas Pakue

DBD Puskesmas Pakue berdasarkan tupoksi yang sberdasarkan tupoksi yang sesuai kompetensinya antara esuai kompetensinya antara lain :lain : 1.

1. Menyusun rencana kerja P2 DBD berdasarkan data program puskesmas dan ketentuanMenyusun rencana kerja P2 DBD berdasarkan data program puskesmas dan ketentuan  perundang-undangan

 perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman yang berlaku sebagai pedoman kerja.kerja. 2.

2. Melaksanakan kegiatan P2 DBD meliputi penemuan dini penderita suspek DBD sertaMelaksanakan kegiatan P2 DBD meliputi penemuan dini penderita suspek DBD serta melakukan rujukan untuk penanganan lebih lanjut,

melakukan rujukan untuk penanganan lebih lanjut,  Pemantauan  Pemantauan Jentik Jentik Berkala Berkala //  Abatisasi

 Abatisasi SelektifSelektif (PJB/AS), pembinaan peran serta masyarakat dalam kegiatan PSN(PJB/AS), pembinaan peran serta masyarakat dalam kegiatan PSN (( Pemberantasan  Pemberantasan Sarang Sarang Nyamuk Nyamuk ), penyuluhan DBD, dan koordinasi lintas program), penyuluhan DBD, dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan P2 DBD secara keseluruhan.Mengevaluasi hasil kegiatan P2 DBD secara keseluruhan. 4.

4. Menbuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi danMenbuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan  pertanggung jawaban kep

 pertanggung jawaban kepada atasan.ada atasan. 5.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

B.

B. DISTRIBUSI KETENAGAANDISTRIBUSI KETENAGAAN

Pengelola program P2 DBD adalah tenaga kesehatan dari puskesmas yang ditunjuk Pengelola program P2 DBD adalah tenaga kesehatan dari puskesmas yang ditunjuk oleh kepala puskesmas untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengelola program oleh kepala puskesmas untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengelola program (programmer)

(6)
(7)

Programer P2 DBD mendapatkan SK dari kepala puskesmas. Selain pemegang Programer P2 DBD mendapatkan SK dari kepala puskesmas. Selain pemegang  program DBD

 program DBD dan jumdan jumantik pelaksanaan antik pelaksanaan pemberantasan pemberantasan penyakit penyakit DBD juga DBD juga melibatkanmelibatkan ::

1.

1. DokterDokter 2.

2. Koordinator P2M dan PKMKoordinator P2M dan PKM 3.

3. Petugas LaboratoriumPetugas Laboratorium 4.

4. Petugas AdministrasiPetugas Administrasi 5.

5. Kader aktifKader aktif

C.

C. JADWAL KEGIATAN PELAYANANJADWAL KEGIATAN PELAYANAN

 No

 No KegiatanKegiatan Bulan keBulan ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Surveilans 1 Surveilans epidemiologi epidemiologi 2

2 Penemuan Penemuan dan dan tatatata laksana kasus

laksana kasus 3

3 Pengendalian Pengendalian VektorVektor (PSN) (PSN) 4 Peningkatan peran 4 Peningkatan peran serta masyarakat serta masyarakat 5

5 Sistem Sistem kewaspadaankewaspadaan dini (SKD) dan dini (SKD) dan  penanggulangan  penanggulangan KLB (PJB) KLB (PJB) 6 Penyuluhan 6 Penyuluhan 7 Kemitraan/jejaring 7 Kemitraan/jejaring kerja kerja 8

8 Monitoring Monitoring dandan evaluasi

(8)
(9)

BAB III BAB III

STANDAR FASILITAS STANDAR FASILITAS

A.

A. DENAH RUANGDENAH RUANG

Dalam pelaksanaan

Dalam pelaksanaan tugas tugas pemberantasan penyakit Demam pemberantasan penyakit Demam Berdarah tidakBerdarah tidak ada

ada ruang ruang khusus karena khusus karena merupakan merupakan program program yang berbasis yang berbasis masyarakat.masyarakat. B.

B. STANDAR FASILITASSTANDAR FASILITAS

Sarana dan prasarana termasuk fasilitas, dan peralatan yang secara tidak langsung Sarana dan prasarana termasuk fasilitas, dan peralatan yang secara tidak langsung mendukung pelayanan kesehatan terutama mendukung pelayanan klinis diwilayah kerja mendukung pelayanan kesehatan terutama mendukung pelayanan klinis diwilayah kerja  programmer DBD haruslah memadai.

 programmer DBD haruslah memadai.

Sesuai standar fasilitas pelayanan penanggulangan penyakit DBD adalah sebagai Sesuai standar fasilitas pelayanan penanggulangan penyakit DBD adalah sebagai  berikut:

 berikut: 1.

1. Perlengkapan medis:Perlengkapan medis: No

No Jenis AlatJenis Alat 1

1 Poliklinik Poliklinik set set :: Stetoskop Stetoskop Tensimeter Tensimeter

Timbangan berat badan Timbangan berat badan Termometer suhu

Termometer suhu Senter

Senter 2

2 Alat Alat pemeriksa pemeriksa hematocrithematocrit 3 3 Obat-obatan Obat-obatan :: Analgetik Analgetik Antipiretik Antipiretik 4

4 Formulir Formulir KD-UPK-DBDKD-UPK-DBD 5

5 SOP SOP pelaksanaan pelaksanaan kegiatankegiatan 6 Larvasida

6 Larvasida

2.

2. Perlengkapan non medis:Perlengkapan non medis: No

No Jenis Jenis AlatAlat 1

1 Buku Buku petunjuk petunjuk program program DBDDBD 2

2 Alat Alat penyuluhan penyuluhan kesehatankesehatan 3

(10)
(11)

4

4 Formulir Formulir hasil hasil PJBPJB 5

(12)
(13)

BAB IV BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN TATA LAKSANA PELAYANAN

A.

A. LINGKUP KEGIATANLINGKUP KEGIATAN 1.

1. Lingkup kegiatan Lingkup kegiatan pemberantasan penyakit pemberantasan penyakit demam berdarah demam berdarah secara garis secara garis besar abesar adalahdalah meliputi upaya

meliputi upaya yang bersifat yang bersifat promotif, perventif, promotif, perventif, kuratif, kuratif, dan dan rehabilitatif diwilrehabilitatif diwilayahayah kerja puskesmas Pakue.

kerja puskesmas Pakue. 2.

2. Program pemberantasan penyakit Demam Berdarah sebagai jaringan Puskesmas harusProgram pemberantasan penyakit Demam Berdarah sebagai jaringan Puskesmas harus ::

a.

a. Bertanggung jawab pada kepala Puskesmas.Bertanggung jawab pada kepala Puskesmas.  b.

 b. Bertanggung jawab kepada masyarakat dalam penanganan DBD.Bertanggung jawab kepada masyarakat dalam penanganan DBD. c.

c. Berkoordinasi dengan lintas sektor dan jejaring pelayanan kesehatan lain di wilayahBerkoordinasi dengan lintas sektor dan jejaring pelayanan kesehatan lain di wilayah kerjanya.

kerjanya. d.

d. Membina Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam upayaMembina Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam upaya  pemberantasan sarang nyamuk da

 pemberantasan sarang nyamuk dan penaggulangan penn penaggulangan pen yakit DBD.yakit DBD.

B.

B. METODEMETODE

Terdapat metode untuk : Terdapat metode untuk : 1.

1. Penemuan penderita tersangka DBD.Penemuan penderita tersangka DBD. 2.

2. Rujukan penderita DBD.Rujukan penderita DBD. 3.

3. Penyuluhan kesehatan pada masyarakat meliputi :Penyuluhan kesehatan pada masyarakat meliputi : a.

a. Penyuluhan perorangan.Penyuluhan perorangan.  b.

 b. Penyuluhan kelompok.Penyuluhan kelompok. 4.

4. Surveilan kasus DBD.Surveilan kasus DBD. Angka Bebas Jentik (ABJ). Angka Bebas Jentik (ABJ). 5.

5. Surveilan Vektor.Surveilan Vektor.

Pengamatan jentik berkala. Pengamatan jentik berkala. 6.

6. Pemberantasan vector.Pemberantasan vector. a.

a. Abatisasi.Abatisasi.  b.

 b. Kegiatan 3 M.Kegiatan 3 M. c.

c. Penanggulangan Fokus (fogging).Penanggulangan Fokus (fogging). 7.

(14)
(15)

C.

C. LANGKAH KEGIATANLANGKAH KEGIATAN 1.

1. PerencanaanPerencanaan

Ada perencanaan tertulis mengenai : Ada perencanaan tertulis mengenai : a.

a. Penemuan penderita tersangka DBDPenemuan penderita tersangka DBD Kasus

Kasus dilihat dari dilihat dari jumlah suspek jumlah suspek DBD yang DBD yang datang ke datang ke puskesmas.puskesmas.  b.

 b. Rujukan penderita DBDRujukan penderita DBD Bila

Bila terdapat terdapat tanda-tanda tanda-tanda penyakit penyakit DBD DBD seperti seperti mendadak mendadak panas panas tinggi tinggi 22

 – 

 – 

77 hari, tampak lemah dan lesu, suhu badan antara 38º - 40º C atau lebih, tampak hari, tampak lemah dan lesu, suhu badan antara 38º - 40º C atau lebih, tampak  bintik-bintik

 bintik-bintik merah merah pada pada kulit kulit direnggangkan direnggangkan bintik bintik merah merah itu itu hilang, hilang, kadang- kadang-kadang ada perdarahan hidung, mungkin terjadi muntah darah atau BAB darah, tes kadang ada perdarahan hidung, mungkin terjadi muntah darah atau BAB darah, tes Torniquet positif.

Torniquet positif. c.

c. Penyuluhan kesehatan pada masyarakat meliputi :Penyuluhan kesehatan pada masyarakat meliputi : 1)

1) Penyuluhan perorangan.Penyuluhan perorangan.

Terhadap individu yang berobat melalui konseling. Terhadap individu yang berobat melalui konseling. 2)

2) Penyuluhan kelompok.Penyuluhan kelompok.

Melalui diskusi, ceramah, penyuluhan melalui poster. Melalui diskusi, ceramah, penyuluhan melalui poster. d.

d. Surveilan kasus DBD.Surveilan kasus DBD. Angka Bebas

Angka Bebas Jentik (ABJ); Jentik (ABJ); presentasi presentasi rumah yang rumah yang bebas jentik bebas jentik dibanding dengandibanding dengan  jumlah rumah yang diperiksa.

 jumlah rumah yang diperiksa. e.

e. Surveilan VektorSurveilan Vektor Pengamatan

Pengamatan jentik jentik berkala berkala ; ; presentasi presentasi jumlah jumlah rumah rumah yang yang diperksa diperksa jentikjentik dibanding dengan jumlah rumah yang diperiksa.

dibanding dengan jumlah rumah yang diperiksa. f.

f. Pemberantasan vectorPemberantasan vector g.

g. AbatisasiAbatisasi

Pemberian bubuk abate paada tempat penampungan air yang tidak bisa dikuras. Pemberian bubuk abate paada tempat penampungan air yang tidak bisa dikuras. h.

h. Kegiatan 3 MKegiatan 3 M

Dengan kegiatan 3M yang perwujudannya bisa melalui jum´at bersih selama 30 Dengan kegiatan 3M yang perwujudannya bisa melalui jum´at bersih selama 30 menit setiap satu minggu sekali. Dilakukan dengan pengawasan kader,

menit setiap satu minggu sekali. Dilakukan dengan pengawasan kader,

Menguras,Menutup, dan Memanfaatkan barang bekasyang dapat menjadi sarang Menguras,Menutup, dan Memanfaatkan barang bekasyang dapat menjadi sarang  berkembangbiaknya jentik n

 berkembangbiaknya jentik nyamuk.yamuk. i.

i. Penanggulangan Fokus (fogging)Penanggulangan Fokus (fogging)  j.

 j. Pencatatan dan pelaporan.Pencatatan dan pelaporan. 2.

2. PelaksanaanPelaksanaan

Adalah pelaksanaan dari seluruh kegiatan yang telah tertulis dalam perencanaan. Adalah pelaksanaan dari seluruh kegiatan yang telah tertulis dalam perencanaan.

3.

3. Pengawasan dan pengendalianPengawasan dan pengendalian

Melalui pencatatan dan pelaporan yang dilakukan: Melalui pencatatan dan pelaporan yang dilakukan:

(16)
(17)

a. a. BulananBulanan  b.  b. TribulananTribulanan c. c. TahunanTahunan 4. 4. KeluaranKeluaran a.

a. Penemuan penderita tersangka DBDPenemuan penderita tersangka DBD  b.

 b. Rujukan penderita DBDRujukan penderita DBD c.

c. Penyuluhan dan penggerakan masyarakat untuk melakukan Pemberantasan SarangPenyuluhan dan penggerakan masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang  Nyamuk

 Nyamuk (PSN). (PSN). Penyuluhan Penyuluhan /informasi /informasi tentang tentang demam demam berdarah berdarah dandan  pencegahannya dilakuk

 pencegahannya dilakukan melalui jalur-jalur informasi yang ada:an melalui jalur-jalur informasi yang ada: 1)

1) Penyuluhan kelompok:Penyuluhan kelompok: PKK,

PKK, organisasi organisasi social social masyarakat masyarakat lain, lain, kelompok kelompok agama, agama, guru, guru, muridmurid sekolah, pengelola tempat umum/ instansi, dll.

sekolah, pengelola tempat umum/ instansi, dll. 2)

2) Penyuluhan perorangan:Penyuluhan perorangan:

Kepada ibu-ibu pengunjung posyandu, penderita/keluarga di puskesmas, Kepada ibu-ibu pengunjung posyandu, penderita/keluarga di puskesmas, kunjungan rumah oleh kader/ petugas puskesmas.Penyuluhan melalui media kunjungan rumah oleh kader/ petugas puskesmas.Penyuluhan melalui media massa : TV, radio, dll.

massa : TV, radio, dll. d.

d. Surveilan kasus DBDSurveilan kasus DBD

Hasil angka bebas jentik. Survei jentik dilakukan dengan cara melihat atau Hasil angka bebas jentik. Survei jentik dilakukan dengan cara melihat atau memeriksa semua tempat atau bejana yang dapat menjadi tempat memeriksa semua tempat atau bejana yang dapat menjadi tempat  berkembangbiaknya

 berkembangbiaknya nyamuk nyamuk Aedes Aedes Aegypty Aegypty dengan dengan mata mata telanjang telanjang untukuntuk mengetahui ada tidaknya jentik, yaitu dengan cara visual.

mengetahui ada tidaknya jentik, yaitu dengan cara visual. e.

e. Surveilan vectorSurveilan vector Melalui pengamatan

Melalui pengamatan jentik berkala jentik berkala (PJB) yaitu (PJB) yaitu merupakan bentuk merupakan bentuk evaluasi hasilevaluasi hasil kegiatan yang dilakukan tiap 3 bulan sekali ditiap desa/kelurahaan endemis pada kegiatan yang dilakukan tiap 3 bulan sekali ditiap desa/kelurahaan endemis pada 100 rumah /bangunan yang dipilih secara acak (Random Sampling).

100 rumah /bangunan yang dipilih secara acak (Random Sampling). f.

f. Pemberantasan vectorPemberantasan vector

Perlindungan perseorangan,yaitu memberikan anjuran untuk mencegah gigitan Perlindungan perseorangan,yaitu memberikan anjuran untuk mencegah gigitan nyamuk dengan meniadakan nyamuk didalam rumah dengan cara menyemprotkan nyamuk dengan meniadakan nyamuk didalam rumah dengan cara menyemprotkan obat anti serangga.

(18)
(19)

BAB V BAB V LOGISTIK LOGISTIK

Daftar logistik yang dipersiapkan pelaksana program pemberantasan penyakit demam Daftar logistik yang dipersiapkan pelaksana program pemberantasan penyakit demam  berdarah dengue puskesmas

 berdarah dengue puskesmas Pakue :Pakue : 1.

1. PerlengkapaPerlengkapan n medis:medis:

No

No Jenis Jenis Alat Alat KeteranganKeterangan 1

1 Poliklinik Poliklinik set set ::

Stetoskop Ada

Stetoskop Ada

Tensimeter Ada

Tensimeter Ada

Timbangan

Timbangan berat berat badan badan AdaAda Termometer

Termometer suhu suhu AdaAda

Senter Ada

Senter Ada

2

2 Alat Alat pemeriksa pemeriksa hematokrit hematokrit Tidak Tidak adaada 3 3 Obat-obatan Obat-obatan :: Analgetik Ada Analgetik Ada Antipiretik Ada Antipiretik Ada 4

4 Formulir Formulir KD-UPK-DBD KD-UPK-DBD AdaAda 5

5 SOP SOP pelaksanaan pelaksanaan kegiatan kegiatan AdaAda 6

6 Larvasida Larvasida AdaAda

2.

2. PerlengkapaPerlengkapan non n non medis:medis:

No

No Jenis Jenis Alat Alat KeteranganKeterangan 1

1 Buku Buku petunjuk petunjuk program program DBD DBD AdaAda 2

2 Alat Alat penyuluhan penyuluhan kesehatan kesehatan AdaAda 3

3 Formulir Formulir hasil hasil epidemiologi epidemiologi AdaAda 4

4 Formulir Formulir hasil hasil PJB PJB AdaAda 5

(20)
(21)

BAB VI BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Pemberantasan Penyakit Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue perlu diperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan Demam Berdarah Dengue perlu diperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap pasien harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap pasien harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :

yang akan dilaksanakan, antara lain : 1.

1. Penatalaksanaan penderita DBDPenatalaksanaan penderita DBD

a.

a. Kolaborasi dengan medis dalam pemberian cairan harus adekuat dan seinbang antaraKolaborasi dengan medis dalam pemberian cairan harus adekuat dan seinbang antara

intake dan out put untuk menghindari overload ataupun kekurangan cairan yang intake dan out put untuk menghindari overload ataupun kekurangan cairan yang  berakibat memperparah keadaan

 berakibat memperparah keadaan pasien.pasien.

b.

b. Kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan DL Sereal agar perubahanKolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan DL Sereal agar perubahan

 perkembangan pasien dap

 perkembangan pasien dapat terpantau.at terpantau. 2.

2. Pemberian Temephos (Abate)Pemberian Temephos (Abate)

Pemberian Abate harus sesuai dengan takaran yaitu 10 gram untuk 100 liter air, dan Pemberian Abate harus sesuai dengan takaran yaitu 10 gram untuk 100 liter air, dan diutamakan pada penampungan air yang yang sulit di kuras dan bukan untuk minum untuk diutamakan pada penampungan air yang yang sulit di kuras dan bukan untuk minum untuk menghindari dampak dari pemakaian temephos.

menghindari dampak dari pemakaian temephos. 3.

3. Pemeriksaan Jentik nyamukPemeriksaan Jentik nyamuk

Dalam melakukan pemeriksaan harus menyeluruh dan cermat pada bagian sudut-sudut Dalam melakukan pemeriksaan harus menyeluruh dan cermat pada bagian sudut-sudut tempat penampungan air dan dengan pencahayaan yang cukup agar mendapatkan hasil tempat penampungan air dan dengan pencahayaan yang cukup agar mendapatkan hasil yang maksimal.

yang maksimal. 4.

4. Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)

PJB dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan cara acak (Random Sampling). Dalam PJB dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan cara acak (Random Sampling). Dalam melakukan pemeriksaan diharapkan dapat dilakukan secara cermat dan teliti agar hasil melakukan pemeriksaan diharapkan dapat dilakukan secara cermat dan teliti agar hasil  pemeriksaan berupa Angka Beb

 pemeriksaan berupa Angka Bebas Jentik (ABJ) dapat dipertanggung jawabkas Jentik (ABJ) dapat dipertanggung jawabkan.an. 5.

5. Pengendalian Fokkus (Fogging)Pengendalian Fokkus (Fogging) a.

a. Petugas penyemprot harus dilatih terlebih dahulu dan dinyatakan terampil dan pahamPetugas penyemprot harus dilatih terlebih dahulu dan dinyatakan terampil dan paham  bekerja dengan insektisida.

 bekerja dengan insektisida.  b.

 b. Petugas mempersiapkan perlengkapan lain berupa:Petugas mempersiapkan perlengkapan lain berupa: 1)

1) 1 set pakaian lapangan/ werpak (2buah) untuk 1 orang penyemprot.1 set pakaian lapangan/ werpak (2buah) untuk 1 orang penyemprot. 2)

2) 1 buah masker per orang.1 buah masker per orang. 3)

3) 1 buah topi lapangan.1 buah topi lapangan. 4)

4) 1 pasang sarung tangan yang standar (tahan bahan kimia dan lunak ditangan).1 pasang sarung tangan yang standar (tahan bahan kimia dan lunak ditangan). 5)

5) 1 pasang sepatu lapangan.1 pasang sepatu lapangan.

Untuk keamanan petugas penyemprot. Untuk keamanan petugas penyemprot.

(22)
(23)

c.

c. Petugas menghimbau kepada warga sebelum penyemprotan:Petugas menghimbau kepada warga sebelum penyemprotan: 1)

1) Semua makanan dan minuman hendaknya disimpan ditempat yang aman danSemua makanan dan minuman hendaknya disimpan ditempat yang aman dan tertutup.

tertutup. 2)

2) Hewan peliharaan dikeluarkan dari rumah sedangkan untuk ikan hias bisa ditutup.Hewan peliharaan dikeluarkan dari rumah sedangkan untuk ikan hias bisa ditutup. 3)

3) Tempat tidur/ kasur cukup dilipat, pakaian tergantung hendaknya diturunkanTempat tidur/ kasur cukup dilipat, pakaian tergantung hendaknya diturunkan kemudian ditutup Koran atau penutup lain.

kemudian ditutup Koran atau penutup lain. 4)

4) Barang-barang elektronik, mainan anak-anak, sepatu dan lain-lain ditutup denganBarang-barang elektronik, mainan anak-anak, sepatu dan lain-lain ditutup dengan kertas Koran atau penutup lainnya.

kertas Koran atau penutup lainnya. 5)

5) Semua sumber api Semua sumber api (kompor, lampu, AC, (kompor, lampu, AC, dll) harus dimatikan.dll) harus dimatikan. 6)

6) Semua jendela ditutup dan semua pintu dibuka.Semua jendela ditutup dan semua pintu dibuka. 7)

7) Memberitahu kepada penyemprot/ kepala regu bahwa rumah/ bangunan siap untukMemberitahu kepada penyemprot/ kepala regu bahwa rumah/ bangunan siap untuk disemprot.

disemprot. d.

d. Petugas menghimbau warga bahwa selama penyemprotan:Petugas menghimbau warga bahwa selama penyemprotan: 1)

1) Semua penghuni rumah/ Bangunan hendaknya berada diluar.Semua penghuni rumah/ Bangunan hendaknya berada diluar. 2)

2) Jangan mengikuti penyemprot saat penyemprotan berlangsung.Jangan mengikuti penyemprot saat penyemprotan berlangsung. e.

e. Petugas menghimbau warga bahwa setelah penyemprotan:Petugas menghimbau warga bahwa setelah penyemprotan: 1)

1) Pintu rumah ditutup bila belum ditutup.Pintu rumah ditutup bila belum ditutup. 2)

2) Semua penghuni rumah tetap diluar sampai lebih kurang 30 menitSemua penghuni rumah tetap diluar sampai lebih kurang 30 menit

 – 

 – 

  1 jam selesai  1 jam selesai disemprot.

disemprot. 3)

3) Menyapu lantai bila ada hewan seperti cicak, kecoak dllyang mati dan dikumpulkanMenyapu lantai bila ada hewan seperti cicak, kecoak dllyang mati dan dikumpulkan dalam kantong plastik yang rapat jangan sampai dilakan oleh hewan piaraan.

dalam kantong plastik yang rapat jangan sampai dilakan oleh hewan piaraan. 4)

4) Bila lantai kotor kena larutan insektisida atau solar supaya dilap dulu (bila licin dilapBila lantai kotor kena larutan insektisida atau solar supaya dilap dulu (bila licin dilap dengan bensin)

(24)
(25)

BAB VII BAB VII

KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN KERJA

Untuk keamanan dan kenyamanan bagi petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan, Untuk keamanan dan kenyamanan bagi petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit dimana banyak kasus-kasus penyakit menular, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit dimana banyak kasus-kasus penyakit menular, misalnya : TBC, Kusta, Hepatitis, HIV/ AIDS, dan bersinggungan langsung dengan bahan misalnya : TBC, Kusta, Hepatitis, HIV/ AIDS, dan bersinggungan langsung dengan bahan kimia, misalnya Abate atau obat Fogging, maka petugas dalam melaksanakan pelayanan kimia, misalnya Abate atau obat Fogging, maka petugas dalam melaksanakan pelayanan diwajibkan memperhatikan keamanan

diwajibkan memperhatikan keamanan diri dengan diri dengan pemakaian pemakaian alat perlindungan alat perlindungan diri (APD)diri (APD),, menggunakan masker, sarung tangan dan celemek plastik, jas operasi bila diperlukan. Dan menggunakan masker, sarung tangan dan celemek plastik, jas operasi bila diperlukan. Dan selalu melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan atau pelayanan.

selalu melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan atau pelayanan.

PEMAKAIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD) PEMAKAIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)

Pemeriksaan Pemeriksaan Sanitasi

Sanitasi tangan tangan YaYa Sarung

Sarung tangan tangan YaYa

Masker Ya

Masker Ya

Celemek

(26)
(27)

BAB VIII BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah terkait pelayanan atau mencegah terjadinya kesalahan tindakan yang diberikan yang masalah terkait pelayanan atau mencegah terjadinya kesalahan tindakan yang diberikan yang  bertujuan untuk keselamatan pasien.

 bertujuan untuk keselamatan pasien. Pengendalian mutu

Pengendalian mutu pelayanan klinis pelayanan klinis terintegrasi terintegrasi dengan program dengan program pengendalian mutupengendalian mutu  pelayanan klinis Puskesmas yang dilaksanak

 pelayanan klinis Puskesmas yang dilaksanakan secara berkesinambungan.an secara berkesinambungan. Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi :

Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi : 1.

1. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi untukPerencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi untuk  peningkatan mutu standar.

 peningkatan mutu standar. 2.

2. Pelaksanaan, yaitu :Pelaksanaan, yaitu : a.

a. Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja (membandingkan antaraMonitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja (membandingkan antara capaian dan rencana kerja).

capaian dan rencana kerja).  b.

 b. Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian.Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian. 3.

3. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu :Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu : a.

a. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar.Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar.  b.

 b. Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.

Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses berlangsung untuk Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses berlangsung untuk memastikan bahwa aktifitas berlangsung sesuai dengan yang direncanakan.

memastikan bahwa aktifitas berlangsung sesuai dengan yang direncanakan.

Monitoring dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedik yang melakukan proses. Monitoring dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedik yang melakukan proses. Aktifitas monitoring perlu direncanakan untuk mengoptimalkan hasil pemantauan.

Aktifitas monitoring perlu direncanakan untuk mengoptimalkan hasil pemantauan. Contoh : monitoring pelayanan pasien, monitoring kinerja tenaga kesehatan.

Contoh : monitoring pelayanan pasien, monitoring kinerja tenaga kesehatan.

Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan klinis, dilakukan Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan klinis, dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperoleh melalui evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperoleh melalui metode berdasarkan waktu, cara dan tehnis pengambilan data.

metode berdasarkan waktu, cara dan tehnis pengambilan data. 1.

1. Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas ;Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas ; a.

a. RetrospektifRetrospektif

Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan. Contoh : survey Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan. Contoh : survey kepuasan pelanggan, laporan mutasi barang.

kepuasan pelanggan, laporan mutasi barang.  b.

 b. ProspektifProspektif

Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan. Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan. Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan kebutuhan. Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan kebutuhan. 2.

2. Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas :Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas : a.

(28)
(29)

Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data. Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data. Contoh : survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan klinis.

Contoh : survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan klinis.  b.

 b. Tidak langsung (tidak langsung)Tidak langsung (tidak langsung)

Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung. Contoh : catatan Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung. Contoh : catatan riwayat penyakit yang lalu.

riwayat penyakit yang lalu. 3.

3. Cara pengambilan data ;Cara pengambilan data ; a.

a. SurveiSurvei

Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Contoh : survey Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Contoh : survey kepuasan pelanggan.

kepuasan pelanggan.  b.

 b. Observasi.Observasi.

Observasi yaitu pengamatan langsung aktivitas atau proses dengan menggunakan Observasi yaitu pengamatan langsung aktivitas atau proses dengan menggunakan ceklist atau perekaman.

ceklist atau perekaman. 4.

4. Pelaksanaan evaluasi terdiri dari :Pelaksanaan evaluasi terdiri dari : a.

a. AuditAudit

Audit merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan Audit merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan  pengukuran

 pengukuran kinerja bagi kinerja bagi yang meyang memberikan pelmberikan pelayanan ayanan dengan mendengan menentukan entukan kinerjakinerja yang berkaitan dengan standar yang dikehendaki dan dengan menyempurnakan yang berkaitan dengan standar yang dikehendaki dan dengan menyempurnakan kinerja tersebut. Oleh karena itu audit merupakan alat untuk menilai, kinerja tersebut. Oleh karena itu audit merupakan alat untuk menilai, mengevaluasi, menyempurnakan pelayanan klinis secara sistematis.

mengevaluasi, menyempurnakan pelayanan klinis secara sistematis. Terdapat 2 macam audit yaitu :

Terdapat 2 macam audit yaitu : 1)

1) Audit KlinisAudit Klinis

Audit Klinis yaitu analisis klinis sistematis terhadap pelayanan klinis, meliputi Audit Klinis yaitu analisis klinis sistematis terhadap pelayanan klinis, meliputi  prosedur

 prosedur yang yang digunakan digunakan untuk untuk pelayanan, pelayanan, penggunaan penggunaan sumberdaya, sumberdaya, hasilhasil yang didapat dan kualitas hidup pasien. Audit klit klinis dikaitkan dengan yang didapat dan kualitas hidup pasien. Audit klit klinis dikaitkan dengan  pengobatan berbasis bukti.

 pengobatan berbasis bukti. 2)

2) Audit ProfesionalAudit Profesional

Audit Provesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis seluruh tenaga medis Audit Provesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis seluruh tenaga medis dan paramedis terkait dengan pencapaian sasaran yang disepakati, penggunaan dan paramedis terkait dengan pencapaian sasaran yang disepakati, penggunaan sumberdaya dan hasil yang diperoleh. Contoh : audit pelaksanaan sister sumberdaya dan hasil yang diperoleh. Contoh : audit pelaksanaan sister manajemen mutu.

manajemen mutu.

 b.

 b. Review (pengkajian).Review (pengkajian).

Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelayanan klinis tanpa Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelayanan klinis tanpa dibandingkan dengan standar. Contoh : kajian penggunaan antibiotik.

(30)
(31)

Indikator mutu

Indikator mutu Penanggulangan penyakit demam Penanggulangan penyakit demam Berdarah Berdarah meliputi :meliputi : 1.

1. INPUTINPUT No

No Uraian Uraian Standar Standar Kompetensi Kompetensi TargetTarget 1

1 Sumber Sumber Daya Daya Manusia Manusia Bila Bila Pelaksana Pelaksana Program Program berasal berasal daridari Paramedis maka petugas harus Paramedis maka petugas harus memiliki :

memiliki :

-- SIKSIK -- STRSTR

-- Sertivikat pelatihan PenangananSertivikat pelatihan Penanganan

KLB KLB 100 % 100 % 100% 100% 100% 100% 2. 2. PROSESPROSES No

No Standar Standar Kompetensi Kompetensi TargetTarget

1

1 SOP SOP Pengukuran Pengukuran Tekanan Tekanan darah darah AdaAda 2

2 SOP SOP Pemeriksaan Pemeriksaan jentik jentik AdaAda 3 SOP

3 SOP Penyuluhan Penyuluhan kepada kepada Individu Individu / / keluarga keluarga AdaAda 4

4 SOP SOP Pemeriksaan Pemeriksaan Penderita Penderita DBD DBD AdaAda 5 SOP

5 SOP Penyelidikan Penyelidikan Epidemiologi Epidemiologi Penderita Penderita DBD DBD AdaAda 6

6 SOP SOP Pemberian Pemberian Temephos Temephos (abatisasi) (abatisasi) AdaAda 7

7 SOP SOP Pemeriksaan Pemeriksaan Jentik Jentik Berkala Berkala (PJB) (PJB) AdaAda 8

8 SOP SOP Pengendalian Pengendalian Fokus Fokus AdaAda 9

9 SOP SOP Penanganan Penanganan KLB KLB DBD DBD AdaAda 10

10 SOP SOP Pencatatan Pencatatan dan dan Pelaporan Pelaporan AdaAda 11

11 SOP SOP Rujukan Rujukan Pasien Pasien AdaAda 12

12 Kepatuhan Kepatuhan Petugas Petugas Terhadap Terhadap SOP SOP 80 80 %%

3.

3. OUT PUTOUT PUT No

No Uraian Uraian TargetTarget

1

1 Kepuasan Kepuasan Pelanggan Pelanggan 80 80 %% 2

(32)
(33)

2.1.

2.1. Angka Angka Bebas Bebas Jentik Jentik (ABJ) (ABJ) 95 95 %% 2.2.

2.2. Penderita Penderita DBD DBD ditangani ditangani 100 100 %% 2.3.

(34)
(35)

BAB IX BAB IX PENUTUP PENUTUP

Pedoman Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue Puskesmas Pakue ini Pedoman Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue Puskesmas Pakue ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Pakue diperlukan komitmen digunakan sebagai acuan pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Pakue diperlukan komitmen dan kerjasama semua pihak. Hal tersebut akan menjadikan pelayanan semakin optimal dan dan kerjasama semua pihak. Hal tersebut akan menjadikan pelayanan semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang diwilayah kerja puskesmas Pakue. Serta dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang diwilayah kerja puskesmas Pakue. Serta dapat meningkatkan citra Puskesmas dan kepuasan pasien atau masyarakat.

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Tjaša meni, da so to uredniki, oziroma pri »fan fiction« zgodbah so to beta bralci in tudi avtor sam, ki naj bi bil »pripravljen prilagoditi zgodbo, ali vsaj premisliti o tem, kar

KABUPATEN/KOTA DAS Hutan Lahan Hutan Lahan Hutan Hutan Hutan Hutan Hutan Padang Semak/ Semak/ Tanah Grand Kering Kering Mangrove Mangrove Rawa Rawa Tanaman Rumput, Belukar

Kromatografi gas mempunyai prinsip yang sama dengan kromatografi lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan campuran dilakukan antara

12 Dokumen ini digunakan untuk memperoleh data tertulis dari berbagai pihak yang berkenaan dengan lokasi penelitian, diantaranya data-data mengenai keberadaan

Uji validitas pada variabel kualitas produk dilakukan pada 30 pelanggan yang berada di warung sate kambing Pak Syamsuri dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 14

Utara terkhusus untuk sahabat tercinta penulis yang selalu mendukung dan banyak.. memberikan masukan Arnike Doya, Mia Rhamayani dan Ari

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual 1,671c. Selisih restrukturisasi entitas

[r]