• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATEN BADUNG

RENCANA KERJA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

TAHUN 2020

BALITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2019

(2)
(3)

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI

KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 64/051/HK/2019

TENTANG

PENETAPAN RENCANA KERJA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2020

BUPATI BADUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi dan prosedur dalam penyusunan Rencana Pembangunan daerah dan dengan telah ditetapkannya Peraturan Bupati Badung Nomor 28 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Semesta Berencana Tahun 2020, maka Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung wajib menyusun Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun 2020, dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Semesta Berencana Tahun 2020; b. bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah maka Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Bupati;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Penetapan Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

(4)

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

(5)

9. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Badung Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 2) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2017 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 8);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021(Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 13) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 9 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2017 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 9);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 19 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019;

13. Peraturan Bupati Badung Nomor 69 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembentukan Keputusan Kepala Daerah;

14. Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah;

15. Peraturan Bupati Badung Nomor 28 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Semesta Berencana Tahun 2020;

MEMUTUSKAN: Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun 2020,

(6)

KEDUA : Susunan sistematika Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun 2020, sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU disusun sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

Bab II. Evaluasi Hasil Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun lalu

Bab III. Tujuan dan Sasaran PD

Bab IV. Rencana Kerja dan Pendanaan PD Bab V. Penutup

KETIGA : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung bertanggung jawab dan melaporkan pelaksanaan Rencana Kerja sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Mangupura pada tanggal 22 Juli 2019

BUPATI BADUNG,

I NYOMAN GIRI PRASTA Keputusan ini disampaikan kepada:

1. Ketua DPRD Kabupaten Badung. 2. Kepala Perangkat Daerah terkait

(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah (kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Penyusunan Renja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun 2020 merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Sasaran, Tujuan dan Strategi Pembangunan Kabupaten Badung, sebagaimana terdokumentasi dalam RPJMD SB Kabupaten Badung Tahun 2016 - 2021, dengan visi dan misi Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung tahun 2016 – 2021 seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun 2017 – 2021 yaitu : “Memantapkan Arah Pembangunan Badung Berbasis Kelitbangan menuju Masyarakat yang Maju, Damai dan Sejahtera” serta menjadi dasar estimasi terhadap penganggaran, yang akan menjadi dasar penyusunan RKA PD dan selanjutnya menjadi bahan pertimbangan penyusunan RAPBD. Sesuai amanat tersebut maka Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung menyusun Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung tahun 2020.

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk misi. Sesuai dengan peran Badan Penelitian dan Pengembangan, misi Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkualitas;

(8)

2. Mewujudkan pengembangan potensi Pembangunan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdaya guna dan berhasil guna;

3. Mengembangkan potensi SDM yang berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.2. Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Renja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun 2020 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Derah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

(9)

7. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung 2005 – 2025

8. Peraturan Bupati Badung Nomor 69 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembentukan Keputusan Kepala Daerah;

9. Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Badung

10. Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung

11. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Badung Tahun 2019 12. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2016 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021(Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 13) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 9 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2017 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 9);

13. Peraturan Bupati Badung Nomor 28 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Semesta Berencana Tahun 2020

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun 2020 ini adalah :

1. Sebagai acuan Badan Penelitian dan Pengembangan dalam pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Merupakan penjabaran dari Rencana strategis yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) Tahun Anggaran.

3. Menggambarkan capaian kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan yang berkualitas dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mewujudkan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

(10)

4. Untuk menjadikan arah kebijakan pokok pembangunan bidang kelitbangan sesuai visi dan misi Balitbang

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II Hasil Evaluasi Renja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun Lalu

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun Lalu dan Capaian Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung

BAB III Tujuan dan Sasaran Renja Badan Penelitian dan Pengembangan

3.1 Tujuan Renja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung

3.2 Sasaran Renja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung

BAB IV Rencana Kerja dan Pendanaan Perangkat Daerah

Program dan Kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung

(11)

BAB II

HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Tahun Lalu dan Capaian Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung

Rencana Kerja ( Renja ) Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung tahun lalu adalah merupakan penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis PD. Tercapai atau tidaknya pelaksanaan Program dan Kegiatan yang disusun, dapat dilihat berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bentuk perwujudan pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Badan Penelitian dan Pengembangan melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan dan setelah terbentu berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor : 20 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, maka pada tahun 2017 Balitbang telah melaksanakan kegiatan yang telah dianggarkan pada APBD Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2018,

Evaluasi terhadap pelaksanaan Renja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung tahun 2018 diuraikan dalam penjelasan pencapaian kinerja per kegiatan seperti pada tabel 2.1. sebagai berikut (terlampir):

Untuk Tahun Anggaran 2019 ( tahun berjalan ) Balitbang Kabupaten Badung dianggarkan sebesar Rp 13.985.314.293,00 yang terinci dalam 7 (tujuh) Program dan 38 Kegiatan, yang diharapkan keberhasilan kinerja dapat mencapai 100 % baik realisasi keuangan maupun realisasi fisik dapat mencapai 100 %.

Adapun program dan kegiatan untuk tahun anggaran 2019 dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Program Administrasi Perkantoran

1.1. Kegiatan : Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

(12)

Keluaran : Jumlah jasa komunikasi yang terbayar. Hasil : Terbayarnya jasa komunikasi, listrik dan

air.

1.2. Kegiatan : Pelayanan jasa administrasi keuangan Indikator Capaian : 500 materai dan 10 buku cek.

Keluaran : Jumlah Materai 3000 dan Materai 6000 serta Buku Cek

Hasil : Ketersediaan Materai 3000 dan Materai 6000 serta Buku Cek.

1.3. Kegiatan : Penyediaan jasa pemeliharaan dan Perizinan kendaraan dinas/operasional Indikator Capaian : 20 unit

Keluaran : Jumlah ijin kendaraan dinas/operasional.

Hasil : Terbayarnya peijinan kendaraan

dinas/opetrasional.

1.4. Kegiatan : Penyediaan alat tulis kantor Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Tersedianya alat tulis kantor. Hasil : Tersedianya alat tulis kantor.

1.5. Kegiatan : Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah ketersediaan barang cetakan dan penggandaan.

Hasil : Ketersediaan barang cetakan dan

penggandaan.

1.6. Kegiatan : Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah Komponen Instalasi Listrik Penerangan Bangunan.

Hasil : Ketersediaan Komponen listrik dan

penerangan.

1.7. Kegiatan : Penyediaan peralatan rumah tangga Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah Peralatan rumah Tangga Kantor. Hasil : Ketersediaan peralatan rumah tangga.

(13)

1.8. Kegiatan : Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah bahan bacaan surat kabar dan majalah.

Hasil : Ketersediaan bahan bacaan dan peraturan perundang undangan.

1.9. Kegiatan : Penyediaan makan dan minum Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah makanan dan minuman pegawai dan tamu.

Hasil : Ketersediaan makanan dan minuman

pegawai dan tamu.

1.10. Kegiatan : Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.

Hasil : Terlaksananya rapat rapat koordinasi ke luar daerah.

1.11. Kegiatan : Penyediaan bahan bakar kendaraan Indikator Capaian : 23.280 liter.

Keluaran : Jumlah Bahan Bakar Kendaraan Dinas / Operasional.

Hasil : Ketersediaan bahan bakar kendaraan.

1.12. Kegiatan : Penyediaan sarana upakara keagamaan Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah ketersediaan Bahan Upakara Keagamaan.

Hasil : Ketersediaan Bahan upacara keagamaan. 1.13. Kegiatan : Penyediaan dekorasi

Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah Dekorasi Kantor. Hasil : Ketersediaan dekorasi.

1.14. Kegiatan : Pelaksanaan upakara penganyaran ke pura-pura khayangan jagat

(14)

Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah aci aci/sesajen dan akomodasi. Hasil : Terlaksanya upakara penganyaran. 1.15. Kegiatan : Penyediaan Jasa Pegawai Tidak Tetap

Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah Jasa Pegawai Tidak Tetap. Hasil : Terpenuhinya Jasa Pegawai Tidak Tetap.

2. Program: Peningkatan sarana dan prasaranan aparatur 2.1. Kegiatan : Pemeliharaan gedung kantor

Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah Gedung kantor yang dipelihara.

Hasil : Terlaksananya pemeliharaan Gedung

Kantor.

2.2. Kegiatan : Pemeliharaan perlengkapan kantor Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah Perlengkapan kantor yang dipelihara.

Hasil : Terpeliharanya perlengkapan kantor. 2.3. Kegiatan : Pemeliharaan peralatan kantor

Indikator Capaian : 1 paket.

Keluaran : Jumlah peralatan kantor yang terpelihara.

Hasil : Terwujudnya pemeliharaan peralatan

kantor.

2.4. Kegiatan : Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Indikator Capaian : 20 unit.

Keluaran : Jumlah kendaraan dinas/operasional yang dipelihara.

Hasil : Terlaksananya perawatan kendaraan

dinas/operasional.

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

3.1. Kegiatan : Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

(15)

Keluaran : Jumlah bulan pembayaran honorarium.

Hasil : Terpenuhinya pembayaran honorarium

satuan pengelola kegiatan daerah.

3.2. Kegiatan : Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah

Indikator Capaian : 5 dokumen.

Keluaran : Jumlah Dokumen yang disusun.

Hasil : Tersedianya dokumen Sakip.

4. Program Perencanaan dan Penganggaran SKPD

4.1. Kegiatan : Penyusunan Dokumen Rencana SKPD Indikator Capaian : 4 dokumen.

Keluaran : Jumlah Dokumen Renja, Renstra ,dan RKA SKPD yang disusun.

Hasil : Tersedianya Renja, Renstra dan RKA SKPD.

5. Program Pengembangan Data/informasi

5.1. Kegiatan : Penyusunan Buku Profil Kelitbangan Indikator Capaian : 150 buku.

Keluaran : Jumlah buku profil balitbang Kabupaten Badung.

Hasil : Tersedianya buku profil balitbang Kab. Badung.

5.2. Kegiatan : Penyusunan Buletin Kelitbangan Indikator Capaian : 200 buku.

Keluaran : Jumlah buku buletin Kelitbangan Kab. Badung.

Hasil : Tersedianya buku buletin Kelitbangan

6. Program: Peningkatan Penelitian dan Pengembangan

6.1. Kegiatan : Penyelenggaraan Forum Kelitbangan di Kabupaten Badung

Indikator Capaian : 9 kali

Keluaran : Jumlah Forum Kelitbangan yang

dilaksanakan

Hasil : Rekomendasi kelitbangan sesuai

perkembangan isu strategis dan aktual di Kabupaten Badung

(16)

6.2. Kegiatan : Perumusan Kebijakan Kelitbangan Kabupaten Badung

Indikator Capaian : 4 kali

Keluaran : Jumlah Dokumen arah dan kebijakan kelitbangan

Hasil : Dokumen arah dan kebijakan kelitbangan 6.3. Kegiatan : Peningkatan Pengelolaan Kegiatan

Kelitbangan Kabupaten Badung Indikator Capaian : 12 rekomendasi

Keluaran : Jumlah rekomendasi kelitbangan

Hasil : Rekomendasi Tim kelitbangan Pemerintah Kabupaten Badung

6.4. Kegiatan : Penyusunan Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Badung Tahun 2019

Indikator Capaian : 1 dokumen

Keluaran : Jumlah dokumen yang tersusun Hasil : Dokumen Rekomendasi Penelitian

6.5. Kegiatan : Survey Penyusunan Indeks Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Badung Tahun 2019

Indikator Capaian : 1 dokumen

Keluaran : Jumlah dokumen yang tersusun Hasil : Dokumen Rekomendasi Penelitian

6.6. Kegiatan : Survey Pengukuran Tingkat Kebahagiaan di Kabupaten Badung Tahun 2019

Indikator Capaian : 1 dokumen

Keluaran : Jumlah dokumen yang tersusun Hasil : Dokumen Rekomendasi Penelitian

6.7. Kegiatan : Survey Kepuasan Masyarakat di Kabupaten Badung

Indikator Capaian : 1 dokumen

Keluaran : Jumlah dokumen yang tersusun Hasil : Dokumen Rekomendasi Penelitian

6.8. Kegiatan : Penelitian Potensi Pajak Hotel dan Pajak Restoran sebagai Pendapatan Asli Daerah Berkelanjutan di Kabupaten Badung

(17)

Keluaran : Jumlah dokumen yang tersusun Hasil : Dokumen Rekomendasi Penelitian

6.9. Kegiatan : Pengembangan Agro Techno Park di Kecamatan Petang Kabupaten Badung Indikator Capaian : 12 bulan

Keluaran : Terlaksananya Pengembangan Agro

Techno Park

Hasil : Dokumen Rekomendasi

7. Program Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

7.1. Kegiatan : Pengembangan IPTEKS di Kabupaten Badung

Indikator Capaian : 3 kelompok/perorangan

Keluaran : Jumlah penghargaan IPTEKS yang

diberikan

Hasil : Terlaksananya pembinaan dan

penghargaan IPTEKS

7.2. Kegiatan : Festival Inovasi di Kabupaten Badung Indikator Capaian : 3 Hari

Keluaran : Lama pelaksanaan Festival Inovasi

Hasil : Terlaksananya Festival Inovasi di

Kabupaten Badung

7.3. Kegiatan : Sayembara logo Mangupura Award Indikator Capaian : 3 orang

Keluaran : Jumlah Penerima Penghargaan Pemenang Sayembara

Hasil : Terwujudnya Logo "Mangupura Award"

7.4. Kegiatan : Mangupura Award Indikator Capaian : 3 kategori

Keluaran : Jumlah Katagori dalam Mangupura Award Hasil : Terlaksananya Mangupura Award

7.5. Kegiatan : Penguatan dan Pengembangan Inovasi Daerah di Kabupaten Badung

Indikator Capaian : 50 buku

(18)

Hasil : Terwujudnya Penguatan dan Pengembangan Inovasi Daerah

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung

Analisis pencapaian kinerja yang dimaksud dalam laporan ini adalah evaluasi internal yang penilaiannya dilakukan secara mandiri oleh Balitbang Kabupaten Badung terhadap hasil pengukuran kinerja sasaran dan indikator sasaran yang telah dicanangkan dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah. Analisis dilakukan dengan membandingkan antara realisasi atau kinerja nyata baik pencapaian realisasi keuangan maupun pencapaian realisasi fisik dengan yang direncanakan (target sasaran). Adapun realisasi kegiatan yang telah dicapai terutama untuk pencapaian realisasi keuangan sudah sesuai dengan laporan keuangan baik dalam CALK, maupun dalam LKjIP Balitbang tahun 2018.

Untuk Analisis Pencapaian Kinerja ini pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten badung di bagi menjadi dua pengelompokkan antara realisasi tujuan yang tertera dalam RPJMD SB yang diampu oleh Balitbang dan Realisasi Tujuan sebagai Perangkat daerah yang tercantum dalam Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan sebagai berikut :

Analisis terhadap Tujuan RPJMD yang dilaksanakan Balitbang 1. Analisis terhadap Tujuan terwujudnya kerukunan hidup

beragama serta penguatan kehidupan adat dan budaya

Sasaran : meningkatnya toleransi hidup

beragama

Indikator Kinerja Utama : Indeks kerukunan umat beragama

Program : Peningkatan Penelitian dan

Pengembangan

Kegiatan : Survey Penyusunan Indeks Kerukunan

(19)

Capaian Kinerja Capaian Kinerja Target Realisasi Tahun 2017 Target Realisasi Tahun 2018

1 Indek kerukunan 81,6 - 82 78 95,12

. umat beragama No Indikator Sasaran

Tahun 2017 Tahun 2018

Sebagai pembanding Indeks Kerukunan Umat beragama di Indonesia yang dilakukan oleh Puslitbang dalam kurun waktu 2017 berada diangka 72.27, masuk dalam kategori baik. Hal ini sesuai dengan Rilis Survei Nasional Kerukunan Umat Beragama Tahun 2017 yang digelar Puslitbang Bimas Agama dan layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama. Angka Indek ini diperoleh dari hasil pengukuran 3 indikator yaitu : Toleransi (70,91, kesetaraan (72,38) dan kerja sama (73,51)

Indeks kerukunan umat beragama Nasional Tahun 2016-2017

No Tahun Bali Nasional Kab. Badung Keterangan

1 2017 79,50 72,27 -

2 2018 75,4 70,90 78 Pertama kali di

Kab. Badung

Hasil Indeks Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Bali menunjukan kecenderungan adanya penurunan. Indeks Kerukunan Umat Beragama Provinsi Bali tahun 2017 sebesar 79,50 lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2018 sebesar 75,4. Demikian pula dengan Indeks Kerukunan Umat Beragama tingkat nasional menunjukan kecenderungan adanya penurunan, dimana Indeks Kerukunan Umat Beragama tingkat nasional tahun 2017 sebesar 72,27 lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2018 sebesar 70,90.

Berdasarkan laporan survey penyusunan Indeks Kerukunan Umat Beragama tahun 2018 menunjukan bahwa tingkat kerukunan umat beragama di Kabupaten Badung dalam kategori baik karena berada diangka 78, dimana angka ini lebih tinggi dibandingkan angka Indeks Kerukunan Umat Beragama pada tahun yang sama di tingkat provinsi (75,4) dan nasional (70,90).

Indek Kerukunan Umat Beragama pada Tahun 2018 di Kabupaten Badung belum mencapai target RPJMD/Renstra Badan Penelitian dan pengembangan Kabupaten Badung, yaitu untuk tahun 2018

(20)

sebesar 82. Beberapa alasan yang menjadi penyebab tidak tercapainya target antara lain karena :

a) Survey Kerukunan Umat Beragama pada di Kabupaten Badung baru pertama kali dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung pada tahun 2018.

b) Dalam menentukan target RPJMD/Renstra seharusnya berpatokan pada hasil survey Indeks Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Badung tahun 2018 yaitu angka 78, bukan mengacu pada angka Indeks Kerukunan Umat Beragama Provinsi Bali tahun 2015 sebesar 81,60, karena angka ini tidak mewakili kondisi masyarakat Kabupaten Badung, tapi merupakan referesentasi masyarakat seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali.

Dari hal hal tersebut diatas maka pada tahun pelaksanaan yang akan datang Balitbang Kabupaten Badung mengadakan upaya upaya perbaikan guna lebih menyempurnakan pencapaian target dan menghasilkan hasil survey yang lebih baik. Adapun upaya – upaya tersebut adalah :

1) Badan Penelitian dan pengembangan Kabupaten Badung akan merevisi target RPJMD/Renstra tahun 2019 untuk Indeks Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Badung dengan mengacu pada hasil survey terakhir (angka indeks 78), agar target Indeks Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Badung lebih obyektif dan realistis.

2) Memberi masukan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Badung agar lebih meningkatkan kegiatan yang mendorong aktifitas sosial lintas agama seperti acara Buka Puasa Bersama, perayaan Natal Bersama, perayaan Nyepi Bersama dan lainnya.

3) Memberi masukan kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung agar meningkatkan pembinaan kepada kelompok-kelompok umat beragama dan mendorong peningkatan kerjasama antar instansi pemerintah dengan lembaga keagamaan yang ada di masyarakat.

(21)

2. Analisis terhadap Tujuan Terwujudnya Pengarusutamaan Gender

Sasaran : Meningkatnya pengarusutamaan

gender

Indikator Kinerja Utama : Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Program : Peningkatan Penelitian dan

Pengembangan

Kegiatan : Penyusunan Indeks Pembangunan

Gender Kabupaten Badung

Capaian Kinerja Capaian Kinerja

Target Realisasi Tahun 2017 Target Realisasi Tahun 2018

1 Indeks 75.61 - 75,74 94,39 100 . Pembangunan Gender (IPG) No Indikator Sasaran Tahun 2017 Tahun 2018

Sebagai perbandingan IPG Nasional Tahun 2016 – 2017 adalah :

No Tahun Nilai Indeks Keterangan

1 2016 75,47 -

2 2017 72,27 -

Pada tabel tersebut diatas dipergunakan indikator atau dimensi pengukuran sebagai berikut : kesehatan reproduksi, pemberdayaan dan aktivitas ekonomi

Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung mulai melaksankan survey penyusunan Indeks Pembangunan Gender (IPG) pada tahun 2018, sedangkan pada tahun 2017 penyusunan Indeks Pembangunan Gender 2017 dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Badung. Pencapaian Indikator Sasaran yaitu Indek Indeks Pembangunan Gender (IPG) secara keseluruhan di Kabupaten Badung adalah sudah sangat baik hal ini bisa dilihat dari adanya peningkatan dari tahun sebelumnya. Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Kabupaten Badung pada tahun 2018 menunjukan angka 94,36 angka ini sudah melebihi target yang dirancang sebesar 75,74 (IKU Kabupaten).

(22)

Dalam konteks pembangunan manusia, IPG dapat digunakan untuk menjelaskan kemajuan pembangunan yang berbasis gender. Semakin tinggi IPG suatu wilayah atau negara, semakin rendah kesenjangan pembangunan antara perempuan dan laki-laki. Sebaliknya, semakin rendah IPG suatu wilayah atau negara, semakin tinggi kesenjangan pembangunan perempuan dan laki-laki. Namun beberapa analis memberikan catatan tambahan, peningkatan Nilai IPG merupakan capaian atas peningkatan IPM Perempuan dan IPM Laki-laki.

Indeks Pembangunan Gender di Kabupaten Badung sangat baik karena mencapai angka 94,39 pada tahun 2018. Ini berarti di Kabupaten Badung hampir tidak ada ketimpangan yang cukup berarti dalam pembangunan jika dilihat dari perspektif gender. Pencapaian IPG kabupaten Badung pada tahun 2018 (94,36) menunjukan peningkatan yang sangat signifikan (24,35%) dibandingkan dengan tahun 2017 (75,88). Berdasarkan hasil FGD, terjadinya peningkatan yang signifikan angka IPG pada tahun 2018 karena ada perbedaan metode penelitian survey yang digunakan pada tahun 2017 dengan tahun 2018.

Selanjutnya pada pelaksanaan tahun tahun yang akan datang Balitbang Kabupaten Badung melakukan upaya upaya perbaikan sebagai berikut :

a. Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung akan melaksanakan kegiatan penelitian Penyusunan Indeks Pembangunan Gender di Kabupaten Badung pada tahun 2019 bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar.

b. Memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung agar meningkatkan program pendidikan vokasional (keterampilan) khususnya pada perempuan usia kerja, karena pada tahun 2017 pencari kerja perempuan yang tidak sekolah atau belum sekolah sebanyak 3,068 orang atau sebesar 1,43 persen (kondisi ini lebih tinggi dibandingkan laki-laki).

c. Memberikan masukan kepada Dinas P2KBP3A untuk meningkatkan kampanye program Generasi Berencana (GENRE) pada kelompok remaja di Kabupaten Badung, karena Pada tahun

(23)

2017 dilaporkan sebanyak 173 orang perempuan menikah pada usia dini dibandingkan dengan laki-laki hanya sebanyak 34 orang.

3. Analisis terhadap Tujuan Terwujudnya Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik

Sasaran : Meningkatnya kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan publik Indikator Kinerja Utama : Indeks kepuasan masyarakat

Program : Peningkatan Penelitian dan

Pengembangan

Kegiatan : Survey Kepuasan Masyarakat di

Kabupaten Badung

Capaian Kinerja Capaian Kinerja

Target Realisasi Tahun 2017 Target Realisasi Tahun 2018

1 Indeks 78 - 79 79,73 100,92 . Kepuasan Masyarakat No Indikator Sasaran Tahun 2017 Tahun 2018

Kegiatan Survey Kepuasan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung pada Tahun 2018 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 yang terdiri dari 9 (sembilan) unsur penting sebagai bahan dasar untuk melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap seluruh Perangkat Daerah dan 2 (dua) Perusahaan Milik Daerah dimana semuanya memiliki unsur pelayanan dengan karakteristik berbeda-beda.

Sebagai bahan perbandingan terhadap hasil Survey Kepuasan Masyarakat di Kabupaten Badung adalah hasil Survey Kepuasan Masyarakat Provinsi Bali Tahun 2017 yaitu sebesar 82, sedangkan hasil survey Kepuasan masyarakat Provinsi Bali Tahun 2018 mengalami penurunan yaitu sebesar 78.

Hasil Survey Kepuasan Masyarakat pada Tahun 2018 di Kabupaten Badung sebesar 79,73% melampaui target RPJMD/Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung dari target sebesar 79. Meskipun demikian pembenahan kualitas pelayanan dirasa masih perlu dilakukan guna meningkatkan kepuasan

(24)

masyarakat dalam menikmati pelayanan publik yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Badung. Adapun interprestasi skor penilaian responden dan konversinya terhadap indeks kepuasan masyarakat berpedoman pada tabel sebagai berikut :

Interpretasi Skor Penilaian Responden dan Konversinya Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai Interval Nilai Interval IKM Nilai Interval Konversi IKM Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan 1 1,00-2,5996 25,00-64,99 D Tidak Baik 2 2,60-3,064 65,00-76,60 C Kurang Baik 3 3,0644-3,532 76,61-88,30 B Baik 4 3,5324-4,00 88,31-100,00 A Sangat Baik

Sumber: Permenpan-RB Nomor 14 Tahun 2017.

Selanjutnya guna lebih meningkatkan pelaksanaan kegiatan ini maka Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung telah mengambil langkah-langkah perbaikan kedepannya sebagai berikut :

1. Dengan melakukan berbagai perbaikan signifikan dan memberi jaminan agar dalam proses pelayanan publik harus dilakukan pegawai berkompeten dan perlu didukung kompetensi kultur atau kecakapan dalam berhubungan sosial dengan masyarakat agar masyarakat terpenuhi kebutuhannnya.

2. Perlu upaya peningkatan kualitas pelayanan dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat dari unsur pelayanan yang masih mendapat persepsi kepuasan terendah atau dibawah rata-rata semua unsur, agar tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dapat lebih baik.

3. Meningkatkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab petugas melalui pemberian pelatihan service excellent (pelayanan prima), untuk meningkatkan keterampilan dan etos kerja atau motivasi petugas serta menetapkan standarisasi internal mengenai sikap layanan dan disiplin kerja.

4. Perlu mempedomani Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah dibuat dan Standar Pelayanan Publik (SPP) dalam memberikan pelayanan serta menindaklanjuti dengan Maklumat Pelayanan sebagai bentuk janji/ komitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan berkualitas kepada pengguna layanan.

(25)

5. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pengguna layanan terhadap petugas dalam memberikan pelayanan.

4. Analisis terhadap Tujuan Meningkatnya Kualitas SDM

Sasaran 1 : 1. Meningkatnya kualitas sumber

daya manusia

2. Meningkatnya tingkat kebahagiaan masyarakat

Indikator Kinerja Utama : Indek Kebahagiaan

Program : Peningkatan Penelitian dan

Pengembangan

Kegiatan : Survey Pengukuran Tingkat

Kebahagiaan di Kabupaten Badung Tahun 2018

Capaian Kinerja Capaian Kinerja

Target Realisasi Tahun 2017 Target Realisasi Tahun 2018

1 Indeks - - 71,5 75,47 100

. Kebahagian

No Indikator Sasaran

Tahun 2017 Tahun 2018

Hasil Survey Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) Kabupaten Badung 2018 menunjukkan bahwa Indeks Kebahagiaan masyarakat Kabupaten Badung mencapai angka 75,47. Indeks Kebahagiaan Kabupaten Badung tahun 2018 merupakan indeks komposit yang disusun dari tiga dimensi, yaitu kepuasan hidup (Life Satisfaction), perasaan (Affect), dan makna hidup (Eudaimonia). Jika dilihat menurut dimensi, masyarakat Kabupaten Badung memiliki skala indeks yang paling tinggi sebesar 75,90 pada dimensi makna hidup, selanjutnya dimensi kepuasan hidup yang mencapai indeks sebesar 75,77, dan diikuti dimensi perasaan sebesar 74,65. Pencapaian Indeks Kebahagiaan Kabupaten Badung 2018 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Bali yang berada pada nilai indeks 72,48.

Indeks Kebahagiaan Provinsi Bali dan Nasional

No Tahun Bali Nasional Keterangan

1 2014 68.46 68.28 -

(26)

Secara umum angka Indeks Kebahagiaan Kabupaten Badung lebih tinggi dibanding Provinsi Bali dan Nasional, hal ini menunjukkan kebahagiaan penduduk Kabupaten Badung relative lebih tinggi dibanding dengan wilayah lain tersebut. Dari angka tersebut diindikasikan bahwa Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) cukup efektif dalam mendorong kemajuan pembagnunan social masyarakat (progress of society) Badung.

Salah satu factor utama angka Indeks Kebahagiaan Kabupaten Badung tinggi adalah karena adanya insentif finansial kepada masyarakat Kabupaten Badung seperti program Krama Badung Sehat (KBS), program Santunan Lansia, dll. Untuk mempertahankan hal ini, pemerintah Kabupaten Badung harus mempertahankan program – program insentif langsung yang menyasar pada sector pendidikan, kesehatan dan warga lanjut usia. Selanjutnya untuk upaya upaya perbaikan yang bias dilaksanakan pada tahun mendatang adalah sebagai berikut :

a. Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung tahun 2019 akan melaksanakan penelitian tentang Survey Pengukuran Tingkat Kebahagiaan di Kabupaten Badung bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung sebagai upaya untuk terus memantau tingkat kebahagiaan masyarakat Kabupaten Badung secara berkesinambungan. b. Memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan, Kepemudaan

dan Olah Raga Kabupaten Badung agar mengkampanyekan peningkatan program pendidikan tinggi formal kepada masyarakat, karena hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok masyarakat berpendidikan tinggi (S1 dan S2) di Kabupaten Badung memiliki Indeks kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok masyarakat yang berpendidikan menengah dan rendah.

b. Memberikan masukan kepada Dinas kesehatan agar lebih meningkatkan upaya pemberdayaan kesehatan kepada masyarakat, untuk menekan angka kejadian penyakit, karena hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kebahagiaan penduduk yang tidak pernah mengalami keluhan kesehatan, penduduk yang tidak mengidap penyakit kronis, dan penduduk yang tidak pernah menjalani rawat inap selama 6 (enam) bulan

(27)

terakhir memiliki indeks tertinggi dibandingkan dengan penduduk yang sering mengalami keluhan kesehatan.

Analisis terhadap Tujuan Rencana Strategis

Untuk melaksanakan tugas pencapaian tujuan dan sasaran yang diampu oleh Balitbang Kabupaten Badung dan juga untuk melaksanakan tugas dan fungsi pokok khususnya dibidang kelitbangan sebagai unsur Urusan Penunjang Pemerintahan guna mencapai tujuan dari Misi 3 : Memantapkan tata kelola

pemerintahan dengan menerapkan prinsip Good Governance dan Clean Government maka dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

Balitbang menuangkan tujuan dan sasaran serta indikator dan pencapaian target ke dalam rencana strategis dengan menetapkan 1 tujuan, 3 sasaran dan 7 indikator sebagai berikut :

Tujuan : Terwujudnya kebijakan Pembangunan

berbasis Kelitbangan

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas hasil kelitbangan

Indikator Kinerja : Prosentase pemanfaatan hasil kelitbangan

Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas inovasi

dalam pembangunan IPTEK

Indikator Kinerja : Jumlah inovasi dan pembangunan IPTEK yang dikembangkan

Sasaran 3 : Meningkatnya tata kelola administrasi

perkantoran yang baik dan Akuntabel Indikator Kinerja : 1. Nilai akuntabilitas Kinerja

2. Prosentase Pemenuhan Kebutuhan Administrasi Perkantoran

3. Prosentase temuan hasil pemerikasaan internal/eksternal yang ditindak lanjuti

4. Persentase realisasi belanja langsung dan tidak langsung

5. Prosentase barang milik daerah yang terpelihara

Dari tujuan, sasaran yang disusun dalam Rencana strategis tersebut diatas maka diharapkan Balitbang Kabupaten Badung dapat mendukung pencapaian tujuan dan sasaran yang diampu dari

(28)

keempat misi Kabupaten Badung sekaligus menghasilkan rekomendasi-rekomendasi lainnya sebagai landasan pengambilan keputusan oleh atasan khususnya dari hasil kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan pada segala aspek sosial masyarakat, pemerintahan serta sumber daya alam dan infrastruktur.

Selanjutnya untuk mengukur keberhasilan dari pencapaian indikator yang sudah dicanangkan maka dibawah ini akan diuraikan analisis capaian kinerja per sasaran sebagai berikut :

a) Analisis terhadap Sasaran Meningkatnya kualitas hasil

kelitbangan

Indikator Kinerja Utama : Prosentase pemanfaatan Hasil Kelitbangan

Capaian Kinerja Capaian Kinerja Target Realisasi Tahun 2017 Target Realisasi Tahun 2018 1 Prosentase 50,50% 60% 118.82% 55,00% 55,00% 100% . Pemanfaatan Hasil Kelitbangan No Indikator Sasaran Tahun 2017 Tahun 2018

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sesuai dengan Fungsinya sebagai pengemban urusan Penunjang di Bidang Penelitian dan Pengembangan bahwa Balitbang telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara sangat baik guna mendukung tercapainya Pembangunan yang berbasis Kelitbangan dimana dari target pemanfaatan hasil kelitbangan yang dicanangkan sudah terlampaui disini menunjukkan Hasil dari Kegiatan di Bidang Penelitian dan Pengembangan yang dilaksanakan sudah sepenuhnya ditindaklanjuti sebagai laporan Rekomendasi hasil kelitbangan kepada atasan, dan sebagai catatan keseluruhan dokumen tersebut hasil rekomendasinya adalah bersifat positif. Pada Tahun 2017 Balitbang menargetkan 50,50% pemanfaatan hasil kelitbangan, pada pelaksanaannya seluruh kegiatan yang menjadi penunjang tercapainya target tersebut sudah terlaksana dan telah menjadi rekomendasi kegiatan pada masing masing Perangkat Daerah Teknis pada tahun berikutnya.

Sehingga pemanfaatan hasil kelitbangan apabila diprosentasekan adalah sebesar 118,82% rekomendasi hasil penelitian dan pengembangan sudah ditindaklanjuti sebagai laporan

(29)

Rekomendasi hasil kelitbangan kepada atasan, hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan pencapaian target ini adalah sangat baik.

Pada Tahun 2018 target yang telah terlampaui pada tahun 2017 ditingkatkan menjadi 55%, dengan jumlah kegiatan baik penelitian, kajian dan survey serta study kelayakan sejumlah 10 kegiatan

Selanjutnya Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 17 Tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Kementrian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah juga telah membentuk Majelis Pertimbangan Kelitbangan Kabupaten Badung, Tim Kelitbangan dan Melaksanakan Forum Kelitbangan dalam kegiatan yaitu :

1) Penyelenggaraan Forum Kelitbangan di Kabupaten Badung 2) Majelis Pertimbangan Kelitbangan Pemerintah Kabupaten

Badung

3) Tim Kelitbangan Pemerintah Kabupaten Badung

Disamping itu Balitbang juga telah membentuk tim guna mendukung dan menentukan arah kebijakan terhadap kegiatan yang bersifat sangat strategis yang durasi pelaksanaannya berkelanjutan yaitu pada kegiatan Pengembangan Agro Techno Park di Kecamatan Petang Kabupaten Badung.

Selanjutnya dari 10 kegiatan tersebut sudah dilaksanakan dan sudah memenuhi target capaian kegiatan yaitu berupa dokumen hasil penelitian, dokumen hasil survey, dokumen hasil study kelayakan, dokumen hasil kajian dan dokumen indek pengukuran yang kesemuanya adalah sebagai bentuk rekomendasi untuk dilaporkan ke atasan.

Jadi prosentase pemanfaatan hasil kelitbangan mencapai angka yang ditargetkan sebesar 55 % sudah tercapai 100% sehingga target capaian kinerja pada tahun 2018 telah terpenuhi.

Dengan melihat pencapaian target kinerja seperti tersebut diatas maka untuk selanjutnya diharapkan segala bentuk kegiatan yang merupakan bagian dari Penelitian dan Pengembangan sudah tentunya terpusat pada Balitbang Kabupaten Badung

(30)

b) Analisis terhadap sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Inovasi dalam Pembangunan IPTEK

Indikator kinerja Utama : Jumlah inovasi dan pembangunan IPTEK yang dikembangkan

Capaian Kinerja Capaian Kinerja

Target Realisasi Tahun 2017 Target Realisasi Tahun 2018

1 Jumlah inovasi 2 2 100% 4 4 100%

. dan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan

pembangunan IPTEK yang dikembangkan No Indikator Sasaran Tahun 2017 Tahun 2018

Pentingnya Pengembangan inovasi dan pembangunan IPTEK sebagai penggerak perekonomian dan pembangunan Daerah menjadi dasar bagi Balitbang sebagai perangkat daerah yang mempunyai fungsi penunjang di Bidang Penelitian dan Pengembangan. Adapun Bentuk dari Inovasi Daerah adalah dalam Bidang Tata Kelola Pemerintahan Daerah, Pelayanan Publik dan Inovasi lainnnya. Pada pelaksanaannya, Balitbang Kabupaten Badung Tahun 2018 telah melakukan kegiatan yang mendukung pencapaian target ini pada Program Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan 4 Kegiatan yaitu Innovation Festival (INOFEST) Kabupaten Badung dan Pengembangan IPTEKS di Kabupaten Badung dengan menjalin kerjasama dengan pihak pendukung baik dari unsur cendekia maupun Masyarakat sebagai steakholder serta Institusi lain yang bergerak dibidang Teknologi, Kajian Pemanfaatan dan Pengolahan Buah Mangrove Menjadi Bahan Minuman di Kabupaten Badung dan Kajian Penentuan Area Potensi Penangkapan Ikan Melalui Aplikasi Fish Go di Perairan Kabupaten Badung.

Adapun target kinerja di Kedua Kegiatan yang menjadi keberhasilan pencapaian target masing masing telah juga mencapai target capaian kinerja yaitu pengembangan IPTEKS dan Inofest masing masing telah melahirkan inovator-inovator dari 3 jenjang pendidikan ataupun 3 kelompok maupun individu yang realisasi atas keberhasilannya telah diberikan berupa penghargaan Silpakara Budaya pada Peringatan HUT Mangupura bulan Nopember 2018, Selanjutnya secara garis besar dapat dijelaskan bahwa untuk kegiatan Pengembangan IPTEKS di

(31)

Kabupaten Badung telah menghasilkan 3 nominator dari 18 (delapan belas) usulan inovasi dan kreativitas masyarakat Kabupaten Badung yang diusulkan oleh Perangkat Daerah untuk diseleksi oleh Tim Koordinasi Pengembangan IPTEKS dalam penganugrahan Silpakara Nugraha Tingkat Kabupaten Badung. Ketiga penerima penghargaan tersebut diatas telah diajukan untuk dievaluasi di Tingkat Provinsi Bali melalui proses penilaian administrasi (proposal) dan verifikasi lapangan. Maka berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 1964/04-A/HK/2018 tanggal 23 Juli 2018 tentang Penerima Penghargaan Silpakara Nugraha Bagi Peneliti/Pengembang/Penerap Ilmu Pengetahuan dan teknologi di Provinsi Bali Tahun 2018 ditetapkan Kelompok Wanasari di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung dengan hasil karya Pembenihan Kepiting Bakau mendapat Nominasi I dan memperoleh hadiah berupa tanda penghargaan Insigne emas Silpakara Nugraha dan Piala Silpakara Nugraha.

Demikian juga untuk kegiatan Festival Inovasi di Kabupaten Badung dapat dijelaskan sebagai berikut :

Dalam pelaksanaan Festival Inovasi terdapat 2 (dua) kategori yang dapat dipilih oleh peserta :

a. Inovasi Kewirausahaan (IK) : Kategori ini membahas mengenai pengembangan produk kewirausahaan yang berwujud baik di bidang Agribisnis, Energi Terbarukan, Lingkungan Hidup, Kesehatan, Teknologi Informasi Komunikasi, Kepariwisataan, Kemaritiman, Kebencanaan serta Humaniora yang bersifat baru dan memiliki nilai tambah, serta dapat diaplikasikan langsung kepada masyarakat

b. Inovasi Teknologi (IT) : Kategori ini membahas mengenai pengembangan teknologi yang berwujud baik di bidang Agribisnis, Energi Terbarukan, Lingkungan Hidup, Kesehatan, Teknologi Informasi Komunikasi, Kepariwisataan, Kemaritiman, Kebencanaan serta Humaniora yang memiliki manfaat bagi pemerintah dan masyarakat.

Selain kedua kegiatan tersebut Badan Penelitian dan Pengembangan juga telah melaksanakan 2 kegiatan dalam program Peningkatan Penelitian dan pengembangan yaitu : Kajian

(32)

Penentuan Area Potensi Penangkapan Ikan Melalui Aplikasi Fish Go di Perairan Kabupaten Badung dan Kajian Pemanfaatan dan Pengolahan Buah Mangrove Menjadi Bahan Minuman di Kabupaten Badung adalah sebagai bentuk pemenuhan terhadap target jumlah inovasi yang dikembangkan sehingga target capaian kinerja untuk tahun 2018 dari target 4 kegiatan sudah terpenuhi sehingga target capaian kinerja sebesar 100 %.

c) Analisis terhadap Sasaran Meningkatnya Tata Kelola

Administrasi PerkantoranYang Baik Dan Akuntabel

Semua perangkat daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan urusan yang telah ditetapkan akan memerlukan sarana prasaran pendukung terutama pemenuhan akan kebutuhan administrasi serta sarana evaluasi yang bisa dipertanggungjawabkan secara akuntabel.

Balitbang dalam Rencana Strategisnya juga telah menentukan capaian kinerja dalam rangka pencapaian sasaran guna meningkatkan tata kelola administrasi perkantoran yang baik dan akuntable dengan lima indikator sasaran yang kelima indikator tersebut apabila mencapai target yang ditentukan akan berdampak pada pencapaian misi ketiga Kabupaten Badung yaitu Memantapkan tata kelola pemerintahan dengan menerapkan prinsip good governance dan clean government.

Adapun pencapaian target pada tahun 2018 beserta analisisnya adalah seperti pada tabel dan penjelasan dibawah ini

(33)

Capaian Kinerja Capaian Kinerja Target Realisasi Tahun 2017 Target Realisasi Tahun 2018

1 Nilai akuntabilitas 76,55 85,73 113% 76,8 85,66 115% . kinerja Persentase 100 100 100% 100 100 100% temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti persentase 80 79,83 88,98% 81 74,36 91,80% realisasi belanja langsung dan tidak langsung Persentase 100 88,98 89% 100 90,86 90,86 Pemenuhan Kebutuhan administrasi Perkantoran persentase 100 100 100% 100 100 100% barang milik daerah yang terpelihara No Indikator Sasaran Tahun 2017 Tahun 2018

Analisis masing masing indikator dapat diuraikan seperti dibawah ini :

Indikator 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja

Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Inspektorat Kabupaten Badung dengan nomer 710.II/1048/Inspektorat tertanggal 14 Mei 2018 prihal Laporan hasil evaluasi AKIP dapat dijelaskan bahwa telah dilaksanakan evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja instansi pemerintah Balitbang Kabupaten Badung dan dari hasil evaluasi telah dituangkan kedalam bentuk nilai dimana Balitbang Kabupaten Badung telah ditetapkan sebesar 85,66 yaitu masuk kategori A interpretasi nilai memuaskan, memimpin perubahan, berkinerja tinggi dan sangat akuntabel.

Selanjutnya program dan kegiatan yang mendukung capaian nilai akuntabilitas ini adalah terakomodasi pada kegiatan Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan dengan target capaian kinerja sebanyak 4 dokumen juga telah terpenuhi dan capaian target realisasi keuangan mencapai angka 99,46 %

(34)

Indikator 2. Prosentase Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti

Dimulai dari pemantauan dan evaluasi mulai dari perencanaan rencana kerja, pelaksanaan program dan kegiatan Balitbang pada tahun 2018 belum ditemukan hal hal yang bisa dijadikan dasar sebuah hasil temuan sehingga target yang dipasang sebesar 100 % dapat terealisasi juga sebesar 100 %.

Apabila diselaraskan terhadap program dan kegiatan maka analisis ini diakomodir oleh kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja perangkat daerah pada program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan

Indikator 3. Persentase Realisasi Belanja Langsung dan Tidak Langsung

Dalam rangka Persentase realisasi belanja langsung dan tidak langsung target yang dipasang adalah 81 % dengan realisasi capaian dapat dijelaskan :

Untuk belanja tidak langsung dari anggaran sebesar Rp. 9.901.070.488 terelaisasi sebesar Rp. 5.615.798.871 (56,72) sedangkan untuk belanja langsung dari anggaran sebesar Rp. 13.795.534.100 terealisasi sebesar Rp. 12.009.839.346 (87,05) Secara keseluruhan Realisasi Belanja Langsung dan Tidak Langsung pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung adalah sebesar 74,38% masih dibawah target realisasi yang dicanangkan sebesar 81 %. Sehingga prosentase pencapaian target pada indicator ini adalah sebesar 91,80%

Hal ini terjadi dikarenakan oleh beberapa hal seperti :

1. Untuk belanja tidak langsung disebabkan oleh tidak direalisasikannya tunjangan untuk tenaga fungsional analis kebijakan yang telah dianggarkan karena masih menunggu turunnya surat keputusan dari kepala daerah disamping juga pengembalian kelebihan dalam proyeksi penambahan jumlah SDM yang sampai berakhirnya tahun anggaran 2018 pada Badan Penelitian dan Pengembangan belum mendapatkan tambahan SDM.

2. Untuk belanja langsung disebabkan oleh beberapa hal seperti : adanya kegiatan yang memang berlaku secara keseluruhan

(35)

tidak dilaksanakan seperti Lomba Lomba dalam rangka Peringatan HUT Mangupura, penyesuaian dengan perubahan standar harga di lapangan terutama dalam mengikuti fluktuasi perubahan harga bahan bakar minyak, dan beberapa kegiatan yang mengalami rasionalisasi dan penghematan sehingga beberapa realisasi keuangan tidak mencapai 100 % tetapi secara capaian target kegiatan telah terpenuhi.

Indikator 4. Persentase Pemenuhan Kebutuhan Administrasi Perkantoran

Pencapaian Persentase Pemenuhan Kebutuhan Administrasi Perkantoran target yang dipasang adalah 100 % dengan realisasi capaian adalah sebesar 90,86 % untuk capaian fisik dan 77, 52 % untuk realisasi keuangan.

Hal ini dapat dijelaskan dengan tabel pendukung seperti dibawah ini

(36)

Fisik Keuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan

Urusan Fungsi Penunjang Urusan Pemerintah Penelitian dan Pengembangan 1 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

01 Penyediaan jasa 4 18.000.000 4 5.528.962 100,00 30,72 Komunikasi, sumber daya buah line buah line

air dan listrik

02 Penyediaan Jasa 510 2.700.000 510 2.680.000 100,00 99,26 Administrasi Keuangan

03 Penyediaan jasa 14 13.500.000 14 6.805.900 100,00 50,41 pemeliharaan dan perizinan

kendaraan dinas / operasional

05 Penyediaan Alat Tulis Kantor 1 26.035.000 0,95 24.727.400 95,00 94,98 100%

06 Penyediaan barang cetakan 1 32.839.600 0,92 30.243.200 92,00 92,09

dan penggandaan 100%

07 Penyediaan komponen 1 6.731.800 0,99 6.689.250 99,37 99,37 instalasi listrik/penerangan 100%

bangunan kantor

08 Penyediaan peralatan rumah 1 8.674.800 0,93 8.074.800 93,00 93,08

tangga 100%

09 Penyediaan bahan bacaan 1 133.307.500 0,99 132.571.000 99,00 99,45

dan peraturan 100%

perundang-undangan

10 Penyediaan Makanan dan 1 22.644.000 0,66 14.997.000 100,00 66,23

Minuman 100%

11 Rapat-rapat koordinasi ke 1 350.000.000 0,93 326.397.098 93,00 93,26

luar daerah 100%

12 Penyediaan bahan bakar 23280 256.080.000 23.280 211.023.000 100,00 82,41 kendaraan

13 Penyediaan Upacara 1 32.150.000 0,96 30.750.000 96,00 95,65

Keagamaan 100%

14 Penyediaan Dekorasi 1 39.500.000 0,92 36.300.000 92,00 91,90 100%

15 Lomba Olahraga/Seni dalam 1 50.000.000 0,04 1.750.000 3,50 3,50 Rangka HUT Mangupura 100%

16 Pelaksanaan Upakara 1 61.000.000 0,70 43.000.000 100,00 70,49 Penganyaran ke Pura 100%

Khayangan Jagat

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan

Target Kinerja dan Anggaran Tahun berjalan

yang Dievaluasi (2018)

Realisasi Capaan Kinera dan Anggaran yang

Dievaluasi (2018)

Tingkat Capaian Kinerja dan Realisasi

Anggaran Tahun 2018 (%)

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pencapaian indicator kinerja pemenuhan administrasi perkantoran tidak mencapai target sebesar 100 % apabila dilihat dari capaian riil target fisik dan keuangan, tetapi dari segi palaksanaan kegiatan bahwa seluruh kegiatan yang dianggarkan di program ini telah dilaksanakan.

Terjadinya realisasi fisik dan keuangan yang menunjukkan angka 90,86 % untuk fisik dan 77, 52 % untuk keuangan disebabkan beberapa factor seperti :

(37)

1. Adanya perubahan kebijakan secara menyeluruh berlaku kepada semua perangkat daerah dimana kegiatan yang telah dianggarkan tidak dilaksanakan (Lomba Olahraga/Seni dalam rangka HUT Mangupura.

2. Adanya pelaksanaan kegiatan yang telah dianggarkan dengan proyeksi meningkat akhirnya masih dilaksanakan dengan volume yang sama dengan tahun sebelumnya

3. Untuk realisasi keuangan lainnya secara umum masih ada pada kisaran angka 90 % sampai dengan 98% disebabkan pada saat proses perealisasian menyesuaikan dengan harga satuan dan jumlah volume yang senyatanya direalisasikan. Indikator 5. Prosentase Barang Milik Daerah yang Terpelihara Pencapaian Prosentase Barang Milik Daerah yang Terpelihara target yang dipasang adalah 100 % dengan capaian realisasi fisik adalah sebesar 100%, sedangkan untuk realisasi keuangan adalah sebesar 94,21 % .

Hal ini disebabkan karena pada saat melaksanakan pengelolaan keuangan (proses realisasi keuangan menyesuaikan dengan beberapa ketentuan sistem pengadaan secara elektronik baik proses lelang maupun proses pengadaan melalui e katalog).

Secara lebih terinci dapat dijelaskan seperti tabel dibawah ini.

Fisik Keuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

01 Pengadaan peralatan gedung 1 249.000.000 0,98 243.790.000 100,00 97,91

kantor paket 02 Pengadaan Perlengkapan Kantor 1 894.500.000 0,86 768.693.400 100,00 85,94 paket 03 Pengadaan Kendaraan 1 120.000.000 0,94 112.239.000 100,00 93,53 Dinas/Oprasional paket

04 Pemeliharaan gedung kantor 1 3.500.000 0,99 3.470.000 100,00 99,14 paket 05 Pemeliharaan perlengkapan 1 9.300.000 0,97 9.000.000 100,00 96,77 kantor paket 06 Pemeliharaan peralatan 1 15.000.000 0,99 14.780.750 100,00 98,54 kantor paket 07 Pemeliharaan rutin/berkala 12 146.862.000 100,00 128.681.450 100,00 87,62 kendaraan dinas / operasional 07 Pembuatan Taman 1 33.500.000 1,00 33.500.000 100,00 100,00 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah dan Program/Kegiatan

Target Kinerja dan Anggaran Tahun berjalan

yang Dievaluasi (2018)

Realisasi Capaan Kinera dan Anggaran yang

Dievaluasi (2018)

Tingkat Capaian Kinerja dan Realisasi

Anggaran Tahun 2018 (%)

(38)

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung

Dalam upaya meningkatkan kinerja dalam pelayanan dan pelaksanaan tugas, ada beberapa hal penting yang dihadapi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung antara lain:

1. Terjadinya perubahan paradigma pembangunan dari pendekatan keamanan dan kestabilan menuju pendekatan kesejahteraan dan keadilan, yang pada akhirnya paradigma pembangunan mengarah kepada ketercapaian peningkatan pendidikan, kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) dalam pengelolaan kependudukan .

2. Adanya ketidakadilan gender juga terlihat dari rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, tingginya tindak kekerasan terhadap perempuan dan berbagai peraturan perundang-undangan, kebijakan, program maupun kegiatan yang bias gender serta diskriminatif terhadap perempuan.

3. Masih terbatasnya indikator ekonomi dalam merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat terhadap aspek sosial dalam pembangunan. Kemajuan pembangunan yang selama ini lebih banyak dilihat dari indikator ekonomi, seperti: pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan dinilai belum cukup untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan yang sesungguhnya.

4. Salah satu indikator kesejahteraan yang mengukur capaian berdasarkan standar yang tidak sama untuk masing-masing individu adalah indeks kebahagiaan. Dengan mengukur kebahagiaan masyarakat suatu wilayah, kita dapat melakukan evaluasi dengan lebih efisien dan spesifik akan kinerja maupun dalam pembuatan kebijakan publik.

5. Dengan kondisi penduduk Kabupaten Badung yang heterogen, dibutuhkan pengelolaan keragaman masyarakat yang baik, karena situasi ini dapat menciptakan konsentrasi kerawanan sosial yang berdampak pada konflik sosial. Sehingga perlu merumuskan kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk memperkokoh kerukunan umat beragama di Kabupaten Badung

(39)

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN RENJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

3.1 Tujuan Renja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung Sebagai salah satu Perangkat Daerah maka Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung berusaha untuk turut serta mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi Bupati. Sesuai tugas pokok dan fungsinya Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung memberikan kontribusi terhadap 5 misi dari 9 misi yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah, yaitu :

1. Memperkokoh kerukunan hidup bermasyarakat dalam jalinan keragaman adat, budaya dan agama.

2. Memantapkan kualitas pelayanan publik melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) dalam pengelolaan kependudukan.

4. Mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat yang menjunjung tinggi penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Selain keempat misi tersebut diatas, Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung tentunya juga dituntut untuk ikut serta mewujudkan tata kelola pemerintahan dengan menerapkan prinsip good governance dan clean government sesuai dengan Misi 3 Pemerintah Daerah yaitu : Memantapkan tata kelola pemerintahan dengan menerapkan prinsip good governance dan clean government

Dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, Pemerintah Kabupaten Badung telah merancang tujuan, sasaran dan indikator sasaran ke dalam Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan 2016-2021 yang didukung oleh Rencana Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun 2020 dengan tujuan sebagai berikut :

Misi 1 : Memperkokoh kerukunan hidup bermasyarakat dalam jalinan keragaman adat, budaya dan agama

Tujuan Renja : Terwujudnya kerukunan hidup beragama serta penguatan kehidupan adat dan budaya

Misi 2 : Memantapkan kualitas pelayanan publik melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi

(40)

Tujuan Renja : Terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik

Misi 4 : Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) dalam pengelolaan kependudukan

Tujuan Renja : Meningkatnya Kualitas SDM dan menurunnya angka kemiskinan dalam masyarakat

Misi 6 : Mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat yang menjunjung tinggi penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)

Tujuan Renja : Terwujudnya Pengarusutamaan Gender

Balitbang Kabupaten Badung dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam bidang kelitbangan juga melaksanakan kegiatan untuk menunjang pencapaian tujuan Renja Tahun 2020 dengan tujuh indikator kinerja guna mendukung misi 3.

Misi 3 : Memantapkan tata kelola pemerintahan dengan menerapkan prinsip Good Governance dan Clean Government

Tujuan Renja : Terwujudnya kebijakan Pembangunan berbasis kelitbangan

3.2 Sasaran Renja Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung

Seperti yang telah diuraikan diatas maka dapat dijabarkan bahwa Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung memiliki sejumlah sasaran baik yang mendukung pencapaian Misi Kabupaten Badung maupun sasaran sebagai perangkat daerah yang menjalankan tugas pokok dan fungsi dibidang kelitbangan

Adapun sasaran Renja Badan Penelitian dan Pengembangan tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya toleransi hidup beragama

2. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik 3. Meningkatnya tingkat kebahagiaan masyarakat

4. Meningkatnya pengarusutamaan gender 5. Meningkatnya kualitas hasil kelitbangan

6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas inovasi dalam pembangunan IPTEK

7. Meningkatnya tata kelola administrasi perkantoran yang baik dan Akuntabel

Tujuan dan Sasaran tersebut diatas dapat disajikan kedalam bentuk table seperti dibawah ini :

Referensi

Dokumen terkait

Keempat unit utama Jarlitbangdikbud saling bersinergi dalam merumuskan isu-isu strategis yang merupakan gabungan dari prioritas kebijakan nasional ( topdown ) serta

Sebagai penuntun arah, tujuan pendidikan tidak saja harus mampu menjadi penuntun arah kebijakan-kebijakan pendidikan di tingkat nasional, daerah, dan sekolah; tetapi juga

Program/ kegiatan SKPD diperlukan guna mendukung pelaksanaan arah kebijakan dan program yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

RIP yang disusun ini sejalan dengan arah kebijakan Unsri dan Program Pengembangan Unsri menuju World Class University (WCU). Arah kebijakan Unsri adalah 1) integrasi

Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk tahun 2015-2019, BPKIMI akan melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan

Kota Tangerang “ Terwujudnya aparatur daerah yang Profesional dan Berakhlakul Karimah ” dapat mendukung terlaksananya Sasaran dan Kebijakan Strategis Pembangunan

Renstra Puslitbang Hutan 2020-2024 tentunya masih jauh dari kesempurnaan, namun diharapkan dapat menjadi salah dasar dan arah kebijakan pelaksanaan kegiatan

Mengingat peran strategis dokumen renja perangkat daerah dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka sejak awal tahapan