• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN,PENGEMBANGAN DAN INOVASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN,PENGEMBANGAN DAN INOVASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERATURAN

KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN

Nomor : P. 01 /P3H/PROEV/REN.0/11/2020 TENTANG

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TAHUN 2020-2024

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN,PENGEMBANGAN DAN INOVASI

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2019 menyatakan bahwa kementerian/Lembaga wajib menyusun Rencana Stratregis kementerian dan Lembaga dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2020-2024;

b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.63/ MENLHK/SETJEN/SET.1/10/2019 Pasal 5 ayat 2 menyebutkan bahwa Unit Kerja Eselon II atau UPT wajib menyusun Renstra Unit kerja dengan berpedoman pada Renstra Unit Kerja Eselon I;

c. bahwa telah terbit Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan telah terbit Rencana Strategis Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (Renstra BLI) sebagai pedoman dalam penyusunan Renstra Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan.

d. bahwa untuk maksud butir di atas, dipandang perlu menetapkan Keputusan kepala Pusat Penelitian dan tentang Judul Kegiatan Penelitian, Pengembanan dan Inovasi Tahun 2020 Pusat Penelitian

dan Pengembangan Hutan pada Program Penelitian,

Pengembangan dan Inovasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republika Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, tambahan lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);

(3)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 19 Tahun 2004 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang perubahan atas Undang nomor 41 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-undang no 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 tahun 2019 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024;

7. Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan

8. Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tengang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024

9. Peraturan Pemerintah nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan

10. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional nnomor 5 tahun 2019 tentang tata cara penyusunan rencana strategis Kementerian/ Lembaga Tahun 2020-2024

11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI nomor P.63/MENLHK/SETJEN/SET.1/10/2019 tentang tata cara penyusunan rencana Strategis Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2020-2024

13. Peraturan Meteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.16/MENLHK/SETJEN/SET.1/8/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020-2024 (Berita Negara Nomor 919 Tahun 2020);

14. Keputusan Menteri Kehutanan nomor SK. 163/MENHUT-II/2009 tentang Roadmap Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010-2025;

15. Peraturan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi KLHK Nomor P.4/LITBANG/SET/REN.0/9/2020 tentang Rencana Strategis Badan Penelitian, Pengembaangan dan Inovasi Tahun 2020-2024.

(4)

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TENTANG RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TAHUN 2020-2024

PERTAMA : Menetapkan Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tahun 2020-2024 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

KEDUA : Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tahun 2020-2024 menjadi acuan dalam penyusunan kegiatan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dalam dalam kurun Tahun Anggaran 2020 sampai Tahun Anggaran 2024;

KETIGA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : BOGOR

Pada Tanggal : 02 November 2020 KEPALA PUSAT,

Dr. Ir. KIRSFIANTI LINDA GINOGA, M.Sc. NIP. 19640118 199003 2 001

Tembusan:

1. Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (sebagai laporan); 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 3. Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

4. Kepala Pusat lingkup Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

5. Kepala UPT lingkup Badan Litbang dan Inovasi Kementarian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

(5)

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN Nomor : . 01 /P3H/PROEV/REN.0/11/2020

Tanggal : 2 November 2020 TENTANG

RENCANA STRATEGIS

(6)

RENCANA STRATEGIS

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN

TAHUN 2020 - 2024

BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

(7)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dihaturkan kehadirat Allah SWT, atas petunjuk dan ilmu-Nya Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Penggembangan Hutan (Renstra Puslitbang Hutan) Tahun 2020-2024 dapat diselesaikan. Renstra Puslitbang Hutan 2020-2024 ini merupakan turunan dan penjabaran dari Rencana Strategis Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (Renstra BLI) Tahun 2020-2024 dan Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Renstra KLHK) Tahun 2020-2024. Renstra Puslitbang Hutan ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.63/MENLHK/SETJEN/SET.1/10/2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020-2024.

Dalam Proses penyusunan Renstra Puslitbang Hutan 2020-2024 ini, selain mengacu kepada RPJPN 2005-2025, RPJMN 2020-2024, Renstra KLHK, Renstra BLI juga memperhatikan Rencana Induk Riset Nasional 2017-2030, dan Peta jalan SDGs KLHK 2018-2030, Konvensi Internasional, Isu-isu aktual strategis bidang pengelolaan hutan serta tetap memperhatikan capaian Renstra Puslitbang Hutan 2015-2019. Renstra Puslitbang Hutan 2020-2024 ini akan menjadi acuan dan panduan arah untuk kegiatan pada Puslitbang Hutan untuk periode 2020-2024.

Renstra Puslitbang Hutan 2020-2024 tentunya masih jauh dari kesempurnaan, namun diharapkan dapat menjadi salah dasar dan arah kebijakan pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi bidang pengelolaan hutan umumnya dan arah pelaksanaan kegiatan pda Puslitbang Hutan pada khususnya, sehingga hasil iptek yang dihasilkan dapat mendukung kemajuan bangsa dan kelestarian sumber daya untuk mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta pengelolaan sumber daya alam yang lestari untuk kesejahteraan rakyat, dan menuju pada pembangunan yang berkelanjutan.

Bogor, November 2020

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Dr. Ir. Kirsfianti Linda Ginoga, M.Sc. NIP. 19640118 199003 2 001

(8)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

iii

DAFTAR ISTILAH

APL : Areal Penggunaan Lain

ASN : Aparatur Sipil Negara

B3 : Bahan Berbahaya dan Beracun

BLI : Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

BPS : Biro Pusat

CA : Cagar Alam

DAS : Daerah Aliran Sungai

DDDT : Daya Dukung dan Daya Tampung

DDDTLH : Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup DSS : Decision Support System

FEW : Food Energy and Water

FORDA : Forestry Research and Development Agency

FOERDIA Forestry and Environmental Research Development and Innovation Agency

HA : Hutan Adat

HD : Hutan Desa

HHBK : Hasil Hutan Bukan Kayu

HK : Hutan Konservasi

HKm : Hutan Kemasyarakatan

HL : Hutan Lindung

HP : Hutan Produksi

HP : Hutan Penelitian

HPK : Hutan Produksi Konservasi

HPT : Hutan Produksi Terbatas

HTR : Hutan Tanaman Rakyat

IKA : Indeks Kualitas Air

IKK : Indikator Kinerja Kegiatan

IKLH : Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKP : Indikator Kinerja Program

IKTL : Indeks Kualitas Tutupan Lahan

IKU : Indikator Kinerja Utama

IPB : Institur Pertanian Bogor

IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi KEE : Komite Ekosistem Esensial

Kemenristek : Kementerian Riset dan Teknologi Kelti : Kelompok Peneliti

(9)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

iv

KLHK : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

KNAPPP : Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan KOFFCO : Komatsu- FORDA Fog Cooling System

KSA : Kawasan Suaka Alam

KSP : Kawasan Pelestarian Alam

KPH : Kesatuan Pengelolaan Hutan

KPHL : Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung KPHP : Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia MRV : Monitoring, Reporting and Verification NDC : Nationally Determine Contribution Permen : Peraturan Menteri

Perpres : Peraturan Presiden

PN : Prioritas Nasional

P3H : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan P3HH Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

P3KLL : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan

P3SEKPI : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

PUI : Pusat Unggulan IPTEK

RAN : Rencana Aksi Nasional

RIRN : Rencana Induk Riset Nasional Renstra : Rencana Strategis

RKTN : Rencana Kehutanan Tingkat Nasional RPI : Rencana Penelitian Integratif

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPPI : Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif

RPPII : Rencana Penelitian Pengembangan dan Inovasi Integratif RSNI : Rancangan Standar Nasional Indonesia

Satker : Satuan Kerja

SBSN : Surat Berharga Syariah Negara

SDA : Sumber Daya Alam

SDGs : Sustainable Development Goals

SDM : Sumber Daya Manusia

SM : Suaka Margasatwa

SNI : Standar Nasional Indonesia Tahura : Taman Hutan Rakyat

(10)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

v

TWA : Taman Wisata Alam

UGM : Universitas Gadjah Mada

UI : Universitas Indonesia

UU : Undang-undang

(11)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISTILAH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Kondisi Umum... 1

1.1.1. Landasan Penyusunan ... 2

1.1.2. Capaian Kinerja Puslitbang Hutan Tahun 2015-2019 ... 4

1.1.3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puslitbang Hutan ... 19

1.2. Potensi dan Permasalahan ... 24

1.2.1. Potensi Sumber Daya Manusia ... 24

1.2.2. Potensi Sarana dan Prasarana ... 27

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN 2020-2021 ... 32

2.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis KLHK ... 32

2.2. Visi, Misi, Tujuan Program, Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Unit Kerja eselon I ... 37

BAB III. KEGIATAN DAN KOMPONEN KEGIATAN ... 51

3.1. Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan Output Kegiatan (Output) Unit Kerja Eselon II dan UPT ... 51

3.2. Komponen Kegiatan untuk Masing-Masing Output Kegiatan Unit Kerjasama ... 56

3.3. Pengarusutamaan ... 61

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ... 65

4.1. Peta Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Komponen Kegiatan Unit ... 65

BAB V. PENUTUP ...66

(12)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema proses perumusan Renstra Puslitbang Hutan ... 4

Gambar 2. Pelaksanaan penyusunan stasiun riset kehati terintegrasi di TN ... 9

Gambar 3. Peta KHDTK dan HP Puslitbang Hutan ... 14

Gambar 3. Struktur Organisasi Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi ... 23

Gambar 4. Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan ... 24

Gambar 5. Komposisi Peneliti Puslitbang Hutan berdasarkan Jabatan Fungsional ... 25

Gambar 6. Komposisi Jabatan Fungsional Peneliti per Kelti Lingkup Puslitbang Hutan . 25 Gambar 7. Komposisi Jabatan Fungsional Peneliti per Kelti Lingkup Puslitbang Hutan . 27 Gambar 8. Komposisi Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa per Kelti ... 27

(13)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil iptek bidang pengelolaan hutan ... 5

Tabel 2. Hasil iptek RPPI bidang pengelolaan hutan ... 6

Tabel 3. Dukungan iptek untuk operasionalisasi KPH ... 9

Tabel 4. KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola Puslitbang Hutan ... 10

Tabel 5. Posisi IKK Puslitbang Hutan terhadap IKP BLI tahun 2015-2019 ... 15

Tabel 6. Capaian Iptek pada periode 2015-2019 ... 18

Tabel 7. Sumber Daya Manusia Puslitbang Hutan per 1 Januari 2020... 24

Tabel 8. Kepakaran Peneliti lingkup Puslitbang Hutan ... 26

Tabel 9. Target Kinerja KLHK 2020-2024 berdasarkan Sasaran Strategis dan Indikator kinerja ... 39

Tabel 10. Indikator target Proyek KLHK untuk program penelitian dan pengembangan lingkungan hidup dan kehutanan dalam PN RPJMN 2020-2024 ... 41

Tabel 11. Sasaran dan Indikator Kinerja Program BLI tahun 2020-2024 ... 42

Tabel 12. Sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja kegiatan BLI untuk Program Kualitas Lingkungan Hidup ... 43

Tabel 13. Sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja kegiatan BLI untuk Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ... 44

Tabel 14. Sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja kegiatan BLI untuk Dukungan Manajemen ... 46

Tabel 15. Matrik pembangunan jangka menengah Kementerian/Lembaga indikasi target dan pendanaan prioritas BLI KLHK ... 47

Tabel 16. Sasaran kegiatan dan IKK Puslitbang Hutan ... 52

Tabel 17. Rincian satuan IKK Puslitbang Hutan ... 53

Tabel 18. Kegiatan masing-masing IKK Puslitbang Hutan ... 54

(14)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Indonesia adalah salah satu negara yang termasuk dalam negara megabiodiversitas dengan keanekaragaman hayati dan endemisitas yang tinggi. Dalam hal ini Indonesia menempati peringkat ketiga setelah Brazil dan Kongo. Dari seluruh jenis yang ada di dunia, Indonesia paling tidak memiliki 11 % jenis tumbuhan, 12 % dari jenis mamalia, 15 % dari jenis ampibi dan reptil 17 % jenis burung dan 37 % jenis ikan, belum lagi jenis mikroba yang belum diketahui secara pasti karena keberadaannya yang bisa di alam maupun pada organisme hidup lainnya, sehingga diperkirakan Indonesia memiliki 17 % dari total jenis di dunia. Dan sebagian besar jenis baik flora, fauna dan mikroba berada di kawasan hutan. Di sisi lain tingkat kerusakan hutan di Indonesia sangat memprihatinkan.

Fungsi Hutan sebagai sistem penyangga kehidupan (life supporting system) di Indonesia pada saat ini keberadaannya terancam akibat pengelolaan hutan yang kurang bijaksana, tekanan kebutuhan masyarakat, kebakaran hutan, konversi hutan untuk pemekaran wilayah, pertanian, perkebunan, pertambangan dan lain-lain mengancam eksistensi hutan termasuk keberadaan flora, fauna dan mikroorganisme yang ada di dalamnya. Dengan tingkat deforestasi dan degradasi hutan yang sangat mengkhawatirkan ini perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengurangan kerusakan hutan dengan kegiatan konservasi dan rehabilitasi.

Pada waktu sekarang ini Pemerintah Indonesia sedang melakukan langkah-langkah korektif terhadap kebijakan yang dilakukan terhadap pengelolaan hutan Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan hutan dan ekosistemnya secara berkelanjutan. Memastikan penurunan yang signifikan atas laju deforestasi. Adapun kebijakan yang ditinjau ulang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memastikan penurunan yang signifikan atas laju deforestasi;

2. Mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta pengaruh negatifnya pada lingkungan, kesehatan, transportasi dan pertumbuhan ekonomi; 3. Menerapkan prinsip-prinsip daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam

pemanfaatan dan penggunaan kawasan;

4. Menyelaraskan arah kebijakan pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals- SDGs);

5. Mensukseskan kerjasama global untuk menangani perubahan iklim melalui komitmen untuk sebuah kontribusi yang ditentukan secara nasional (Nationally Determine Contribution-NDC) dengan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui upaya sendiri maupun bantuan Internasional;

6. Melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan serta memberikan tanggung jawab kepada semua pihak yang terlibat di dalamnya agar kawasan hutan serta ekosistemnya tetap terjaga.

(15)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

2

Langkah korektif tersebut di antaranya :

1. Mengubah arah pengelolaan hutan yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan kayu menjadi ke arah pengelolaan bentang alam hutan;

2. Menyelesaikan konflik-konflik yang terkait dengan kasus tenurial kehutanan;

3. Menerapkan pengelolaan hutan berbasis masyarakat dengan memberikan akses kelola hutan kepada masyarakat melalui Program Perhutanan Sosial dan Kemitraan; 4. Menginternalisasi prinsip-prinsip daya dukung dan daya tampung lingkungan ke

dalam penyusunan revisi Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) tahun 2011-2030 sebagai arahan spasial makro pembangunan kehutanan;

5. Menerapkan pola kebijakan “Ekonomi Hijau” (Green Economy) yakni menyeimbangkan antara nilai tambah ekonomi dari usaha kehutanan dan pemanfaatan jasa lingkungan dengan tetap menjaga kelestarian untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

1.1.1. Landasan Penyusunan

Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan 2020-2024 merupakan penjabaran dari Renstra Strategis Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi 2020-2024 seperti yang tercantum dalam Peraturan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Nomor P.4/LITBANG/SET/REN.0/9/2020, yang memfokuskan kegiatannya pada bidang pengelolaan hutan. Dalam Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan (Puslitbang Hutan) 2020-2024 juga mengacu juga kepada:

- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025

- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 - Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2020-2024 - Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun 2011-2030

- Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) Tahun 2017-2045

- Roadmap Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010-2025

- Peta Jalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2018-2030

Selain itu Renstra Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan TA 2020-2024 juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

- GapTarget antara Target pada Renstra Puslitbang Hutan TA 2015-2019 dengan Capaian Target Renstra Puslitbang Hutan 2015-2019.

- Memperhatikan Isu-isu aktual terkait Lingkungan Hidup dan Kehutanan terutama bidang pengelolaan hutan

- Konvensi Internasional

- Isu-isu Internasional terkait pengelolaan hutan

Adapun sistematika penyusunan Rentra Puslitbang Hutan 2020-2025 mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia nomor P.63/MENLHK/SETJEN/SET.1/10/2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020-2024. Adapun

(16)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

3

Sistematika Penyusunan Renstra Unit Kerja Eselon II dan Renstra UPT berdasarkan P.63/MENLHK/SETJEN/SET.1/10/2019 adalah sebagai berikut :

- Halaman Judul

- SK Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan - Daftar Isi/Gambar/Tabel

- Pengantar

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

1.2. Potensi dan Permasalahan BAB II. VISI, MISI, TUJUAN 2020-2021

2.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis KLHK

2.2. Visi, Misi, Tujuan Program, Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Unit Kerja Eselon I

BAB III. KEGIATAN DAN KOMPONEN KEGIATAN

3.1. Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan Output Kegiatan (Output) Unit Kerja Eselon II dan UPT

3.2. Komponen Kegiatan untuk masing-masing Output Kegiatan Unit Kerjasama Eselon II dan UPT

3.3. Pengarusutamaan

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1. Peta Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Komponen Kegiatan Unit

4.2. Target Kinerja

4.3. Kerangka Pendanaan BAB V. PENUTUP

LAMPIRAN

Lampiran 1. : Matrik Kinerja dan Pendanaan Program, Kegiatan dan Komponen

Dalam rangka menjaga Kesinambungan antara Dokumen yang harus diacu, Pencapaian hasil-hasil pembangunan litbang dan Inovasi dibidang Pengelolaan Hutan, Isu-isu aktual bidang pengelolaan hutan, maka Renstra Puslitbang Hutan TA 2020-2024 diformulasikan sebagaimana skema berikut :

(17)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

4 Gambar 1. Skema proses perumusan Renstra Puslitbang Hutan

1.1.2. Capaian Kinerja Puslitbang Hutan Tahun 2015-2019

Pada tahun 2015 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan baru terbentuk dan merupakan penggabungan dua kementerian yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan. Pada tahun yang sama Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan juga terbentuk dan merupakan penggabungan dari dua Eselon II pada Badan Litbang Kementerian Kehutanan yaitu Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi dengan Pusat Peningkatan Produktivitas Hutan. Periode Renstra tahun 2019 tujuan pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015-2019 adalah “Mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta pengelolaan sumber daya alam yang lestari untuk kesejahteraan rakyat, dan menuju pada pembangunan yang berkelanjutan”.

Salah satu wujud dukungan Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (BLI) terhadap tujuan pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan peran KLHK, adalah dengan menghasilkan Iptek bidang pengelolaan hutan melalui hasil riset yang berkualitas. Indikator Kinerja Program (IKP) Badan Litbang dan Inovasi pada periode 2015-2019 yaitu :

1. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan hutan, peningkatan nilai tambah hasil hutan, kualitas lingkungan, sosial ekonomi kebijakan, dan perubahan iklim meningkat setiap tahun (15 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% termanfaatkan);

2. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (7 Pilot Iptek di KPH dan 4 Paket Pengembangan Iptek, serta Demonstration Activity di 10 ekosistem);

3. Jumlah Pengelolaan Laboratorium Lingkungan (1 unit Laboratorium Rujukan dan 15 Laboratorium Lingkungan di Daerah); dan

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024 RPJPN 2005-2025; RPJMN 2020-2024; Renstra KLHK 2020-2024; Renstra BLI 2020-2024; RKTN 2011-2030; RIRN 2017-2045;

Roadmap Litbang Kehutanan 2010-2025,

Peta Jalan SDGs KLHK 2018-2030

Renstra Puslitbang Hutan 2014-2019

Gap Target Renstra Puslitbang Hutan 2014-2019

Isu Aktual strategsi bidang pengelolaan hutan Konvensi Internasional Capaian Target Renstra Puslitbang Hutan 2014-2019

(18)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

5

4. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset keanekaragaman hayati (kehati) terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 34 KHDTK.

Puslitbang Hutan sebagai salah satu Eselon II Teknis di BLI melaksanakan 3 Indikator Kinerja Program (IKP) Badan Litbang dan Inovasi yang diterjemahkan menjadi 4 Indikator Kinerja Kegiatan Puslitbang Hutan yaitu :

Tabel 1. Hasil iptek bidang pengelolaan hutan

No Indikator Kinerja Program (IKP) IKK Puslitbang Hutan 1. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen

kemanfaatan IPTEK pengelolaan hutan, peningkatan nilai tambah hasil hutan, kualitas lingkungan, sosial ekonomi kebijakan, dan perubahan iklim

meningkat setiap tahun (15 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70%

termanfaatkan)

Jumlah capaian IPTEK dan kemanfaatan IPTEK Bidang Pengelolaan Hutan : 1) Konservasi Keanekaragaman Hayati; 2) Konservasi Sumberdaya Air; 3) Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); 4) Sumber Pakan Alternatif; 5) Sumber Energi Alternatif dari Hutan; 6) Obat-Obatan Alternatif

Tanaman Hutan 2. Persen capaian paket pengembangan

hasil penelitian meningkat setiap tahun (7 Pilot Iptek di KPH dan 4 Paket Pengembangan Iptek, serta

Demonstration Activity di 10 ekosistem)

Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek)

3. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset keanekaragaman hayati (kehati) terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 34 KHDTK

Jumlah Rancangan Pengelolaan Stasiun Riset Kehati Terintegrasi di Taman Nasional

Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian

1. Hasil IPTEK dan kemanfaatan IPTEK Bidang Pengelolaan Hutan: 1) Konservasi Keanekaragaman Hayati; 2) Konservasi Sumberdaya Air; 3) Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); 4) Sumber Pakan Alternatif; 5) Sumber Energi Alternatif dari Hutan; 6) Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan

Untuk pelaksanaan IKK ini adalah dilaksanakannya kegiatan penelitian bidang pengelolaan hutan yang terbagi ke dalam 6 Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif (RPPI). Puslitbang Hutan merupakan penanggung jawab atas pelaksanaan keenam RPPI yang pelaksana kegiatannya tidak hanya dilakukan oleh Puslitbang Hutan tapi juga dilakukan oleh UPT badan Litbang dan Inovasi. Adapun hasil IPTEK litbang yang dihasilkan dalam kurun waktu 2015-2019 adalah sebagaimana tabel berikut:

(19)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

6

Tabel 2. Hasil iptek RPPI bidang pengelolaan hutan

No RPPI 2015-2019 Hasil Litbang

1. RPPI 1. Konservasi Keanekaragaman Hayati;

- Teknik Konservasi Eks-situ Dipterocarpus gracilis;

- Demplot Konservasi Eksitu Shorea beccariana dan

Shorea pilosa di KHDTK Labanan;

- Demplot Konservasi Eksitu kayu kuku di KHDTK Watu Sipat Gunung Kidul;

- Demplot Konservasi Eks-situ kayu merah di KHDTK Wonogiri;

- Konservasi Eks-situ anoa di Manado;

- Konservasi Eks-situ kura-kura leher ular rote di Kupang;

- Karakteristik ekologi dan sosial lokasi pelepasliaran orang utan di TN Bukit Tigapuluh;

- Peta sebaran dan kualitas habitat, populasi dan potensi konflik macan tutul di Jawa Barat dan Banten; - Teknik konservasi dan restorasi habitat badak di

Kalimantan Timur;

- Produk Pupuk Produk pupuk hayati jamur endofit –

EndoPeat dan mikoriza arbuskula – MycoPeat;

- Teknik Restorasi lahan bekas tambang nikel dengan meanfaatkan mikroba simbiotik;

- Model konservasi dan pemanfaatan ekosistem mangrove;

- Teknik konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam Pulau perbatasan (Pulau Miangas dan Pulau Merapit) Bersama masyarakat;

- Pengelolaan lahan gambut;

- Pola akses masyarakat desa hutan terhadap Kawasan konservasi dan desa hutan;

- Model pengelolaan jasa lingkungan air, keanekaragaman hayati satwa liar dan wisata di TN Bantimurung Bulusaraung;

- Evaluasi fungsi suaka alam dan hutan lindung di Pulau Jawa;

- Teknik rehabilitasi lahan pasca tambang bahan galian golongan C di KHDTK Labanan;

- Resolusi konflik gajah di TN Gunung Leuser dan Kawasan Hutan produksi dan perkebuanan kelapa sawit di Sumatera Selatan;

- Data dan informasi terkait keragaman hayati di KPHL kota sorong selatan dan KPHP Teluk Wondama; - Penemuan 5 jenis tumbuhan jenis baru di Papua; 2. RPPI 2. Konservasi

Sumber Daya Air

- Data dan Informasi tata air dari berbagai luas penutupan lahan (hutan pinus, hutan jati, hutan alam, tegal, sawah, kebun sawit), dari penelitian ini bisa diketahui luas hutan optimal dari aspek tata air,

(20)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

7 respon penutupan lahan dalam menurunkan puncak

banjir, menjaga kelestarian base flow;

- Neraca air di pulau-pulau kecil (P. Batam, P. Bintan, P. Moyo, dan P. Rote) dari penelitian ini dapat diketahui antara supply and demand air di pulau-pulau kecil, kemudian solusi untuk melestarikan sumber daya air yang ada melalui perencanaan pengelolaan DAS termasuk kelembagaan pengelolaan DAS;

- Indeks kelestarian DAS yang meliputi kelestarian air, lahan, dan sosial ekonomi dari beberapa DAS, dari penelitian ini diperoleh metode penentuan kondisi suatu DAS apakah termasuk dipertahankan atau dipulihkan;

- Kesesuaian lahan untuk mendukung kelestarian air, dari penelitian ini diperoleh jenis-jenis pohon yang sesuai untuk merehabilitasi lahan kritis dan sesuai dengan keinginan penduduk setempat;

- Tehnik mitigasi banjir, banjir bandang, kekeringan dan tanah longsor, (tehnik mitigasi untuk daerah pasokan air banjir dan daerah kebanjiran);

- Mitigasi di daerah pasokan air banjir dilakukan dengan rehabilitasi lahan kritis dengan penanaman dan tehnik-tehnik konservasi tanah dan air;

- tehnik mitigasi banjir bandang yang biasanya disebabkan oleh longsor daerah hulu yang menyebabkan terbentuknya bendung alami;

- tehnik-tehnik pengendalian tanah longsor; 3. RPPI 3. Peningkatan

Produktivitas Hutan (kayu dan HHBK)

- Formulasi dan teknik penilaian pemulihan tegakan hutan alam setelah penebangan;

- Teknik rehabilitasi di areal hutan tidak produktif; - Teknik Perbenihan dan demplot tanaman hutan

(gmelina, mahoni, suren, gelam, tembesu, tusam, Bambang lanang, jati muna, jabon merah;

- Teknik Pemuliaan dan demplot tanaman jenis jati, mahoni, gmelina, nyawai, manglid, dan tisuk;

- Pemuliaan dan demplot sengon tahan karat puru; - Pemulian dan demplot jenis-jenis unggul Acacia

mangium, Eucalyptus pellita, dan Akasia hybrid, sedangkan jenis alternatif yaitu jobon merah dan jabon putih;

- Teknik Silvikultur mahoni, binuang bini dan trema (Trema orientalis);

- Demplot gronggang; - Demplot paludikultur;

- Peta kerawanan penyakit karat puru di Jawa; - Demplot pengendalian karat puru;

(21)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

8 manglid dengan tanaman perkebunan dan pertanian;

- Teknik Budidaya Sutera alam (murbei dan ulat sutera);

- Hybrid ulat sutera unggul;

- Teknik budidaya penghasil pewarna alami Indigofera sp.;

- Teknik budidaya masoyi;

- Teknik budidaya dan demplot kemenyan; - Teknik budidaya rumput ketak.

4. RPPI 4. Sumber Pangan Alternatif dari Hutan

- Informasi jenis pohon buah-buahan hutan pada masyarakat batak dan simalungun;

- Demplot agroforestry tanaman pangan; - Teknik budidaya dab demplot tanaman sagu;

- Demplot agroforestry tanaman kehutanan dengan tanaman pangan (sengon dengan garut; jati dengan jalawure; jati dengan kimpul);

- Budidaya jenis mangrove penghasil pangan;

- Teknik Budidaya jamur ekstomikoriza (jamur pelalawan);

- Teknik konservasi dan pengamanan lebah hutan dan pohon sialang;

- Database karakteristik sifat fisiokimia dan serbuk sari berbagai jenis madu Indonesia sebagai bahan rujukan dalam pengujian dan deteksi kesesuaian nama jenis dan asal usul madu;

- Iptek usaha budidaya dan peningkatan produktifitas lebah Trigona spp.

5. RPPI 5. Sumber Energi Alternatif dari Hutan

- Demplot uji provenan rendemen minyak tinggi tanaman nyamplung;

- Demplot agroforestry kayu energi. 6. RPPI 6. Obat-Obatan

Alternatif Tanaman Hutan

- Paten inokulan bubuk gaharu fusarium;

- teknik pengolahan dan formula teh herbal terbaik dalam mengolah daun pirdot menjadi teh herbal dalam bentuk teh kantong;

- data hasil analisis fitokimia gemor;

- Teknik pengolahan faloak sebagai teh anti kanker antioksidan, pengobatan gagal ginjal dan hipertensi; - Data dan informasi senyawa aktif pada Aquilaria

malaccensis dan Gyrinops veersteegii;

- Teknik pembibitan pronojiwo;

- Paten untuk teh celup kulit batang faloak dan paten komposisi teh celup batang faloak;

(22)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

9

2. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek)

Pada awal Periode Renstra 2015-2019 Puslitbang Hutan mendapat tugas untuk menerapkan hasil litbang untuk mendukung operasionalisasi KPHP. Dukungan Iptek Puslitbang Hutan terhadap Operasionalisasi KPH adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Dukungan iptek untuk operasionalisasi KPH

No KPH dan Lokasi Dukungan Iptek

1. KPHP Boalemo di

Gorontalo - - Iptek persuteraan alam Iptek budidaya rotan jernang - Budidaya masohi

2. KPHP Jeneberang di

Sulawesi Selatan - - Iptek budidaya bambu Pembangunan demplot bambu 5 ha 3. KPHP Tasik Besar Serkap

di Prov. Riau - - Iptek Budidaya tanaman dengan Koffco System Demplot agroforestry dengan tanaman perkebunan dan pertanian

4. KPH Kubu Raya di

Kalimantan barat - - Pemanfaatan mangrove untuk peternakan Ekowiisata berbasis mangrove 5. KPHP gedong wani di

lampung - Iptek agroforestry sepanjang daur

3. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset keanekaragaman hayati (kehati) terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK

Untuk IKK Puslitbang Hutan yang mengamanatkan untuk menyusun Rancangan Stasiun Riset Kehati Terintegrasi di Taman Nasional, dari 12 Stasiun Riset yang ditargetkan dalam 5 Tahun berhasil mencapai 13 Rancangan Stasiun Riset di 13 Taman Nasional. Adapun pencapaian per tahunnya sesuai gambar berikut :

Gambar 2. Pelaksanaan penyusunan stasiun riset kehati terintegrasi di TN

2015 2016 2019 2017 2018 • Mewakili TN Pegunungan/Dataram Tinggi

• Mewakili TN Ekosistem Dataran

Rendah

• Mewakili TN Ekosistem Laut

• Mewakili TN Pulau Besar di Indonesia • Mewakili TN dg Ekosistem Esensial

(23)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

10

Dari 13 TN tersebut mewakili ekosistem sebagai berikut :

a. Mewakili TN Pegunungan/Dataran Tinggi : TN Halimun Salak, TN Bromo Tengger, TN Rinjani, TN Merbabu, TN Bukit Barisan Selatan

b. Mewakili TN Ekosistem Dataran Rendah : TN Baluran, TN Ujung Kulon

c. Mewakili TN Ekosistem Laut : TN Bunaken, TN Boganinani Wartabone, TN Teluk Cendrawasih

d. Mewakili TN Ekosistem Essensial (Kars) : TN Bantimurung Bulusaraung

Puslitbang Hutan sebagai satu-satunya Satker Pusat yang diamanati untuk mengelola 4 Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dan 7 Hutan Penelitian (HP) pada tahun 2015 sampai dengan sekarang. Adapun KHDTK yang dikelola Puslitbang Hutan sebagai berikut :

Tabel 4. KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola Puslitbang Hutan

NO. KHDTK/HUTAN PENELITIAN

LUAS (HA)

DASAR HUKUM LOKASI

1. KHDTK Carita, Pandeglang

1.531,50 - Berdiri tahun 1955 dengan luas ± 1.400 ha - SK Penunjukan No. 290/Kpts-II/2003, - Tgl 26 Agustus 2003 - SK Menhut No. SK 221/Menhut-II/2012, - Tgl 4 Mei 2012 (Tentang Tahura Banten)

- Kecamatan: Carita atau Labuan

- Kabupaten: Pandeglang - Provinsi: Banten

- RPH: Carita dan Pasauran - BKPH: Pandeglang - KPH: Banten

- Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

- Koordinat: 06º8’ - 06º14’ LS dan 105º50’ - 105º55’ BT - Batas Luar:

 Utara: Desa Cinoyong

 Selatan: Desa Sindang Laut

 Barat: Desa Sukanagara dan Desa Sukarame

 Timur: Desa Jaya Mekar dan Desa Citaman - Fungsi Kawasan: Hutan

Produksi 2. KHDTK Cikampek 51,10 - SK Menhut Nomor: 305. Kpts.II/2003 tanggal 11 September 2003 tentang Penunjukan KHDTK Cikampek sebagai Hutan Penelitian.

- SK Menhut nomor: 306/Kpts.II/2003 tanggal 11 September 2003 tentang penggunaan KHDTK Cikampek sebagai Hutan

- Lokasi batas Utara: Desa Cikampek Timur, Batas Selatan Desa Kamojing, Batas Barat Desa Kamojing, batas Timur Desa Sari Mulya, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.

(24)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024 11 NO. KHDTK/HUTAN PENELITIAN LUAS (HA)

DASAR HUKUM LOKASI

Penelitian 3. KHDTK

Haurbentes

105,5 - SK Menhut No.

288/Kpts.II/2003 tanggal 26 Agustus tentang Penunjukan KHDTK Haurbentes sebaga Hutan Penelitian - SK Menhut No. 289/Kpts.II/2003 tanggal 26 Agustus 2003 tentang Penggunaan KHDTK Haurbentes sebagai Hutan Penelitian

- Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan: Nomor SK 90/Kpts/VIII/2007 tanggal 25 Mei 2007 tentang Penunjukan Pengelola KHDTK Lingkup Badan Litbang Kehutanan. - SK Menhut No. SK. 340/Menhut-II/2010 tentang penetapan KHDTK

Haurbentes sebagai Hutan Penelitian Haurbentes

- Kampung Haurbentes - Desa Jugala Jaya dan Desa

Wirajaya

- Kecamatan Jasinga - Kabupaten Bogor

4. KHDTK Yanlapa, Bogor

47 - Berdiri tahun 1953 dengan luas ± 47,70 ha - SK Menhut No. SK. 60/Menhut-II/2005 - Tanggal 9 Maret 2005 - SK Penetapan No.SK.339/Menhut-II/2010, Tanggal 25 Mei 2010 - Desa Barengkok - Kecamatan Jasinga - Desa Tapos

- Kecamatan Parung Panjang - Kabupaten Bogor

- Provinsi Jawa Barat - RPH Maribaya

- BKPH Parung panjang - KPH Bogor

- Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

- Koordinat: 06º24´40” - 06º25´40” LS dan 106º29´20” - 106º30´40” BT

- Batas Luar:

 Cagar Alam: Dungus Iwul

 Kampung Gardu (Timur)

 Kampung Citatah (Selatan)

- Fungsi Kawasan: Hutan Produksi

5. HP Pasir Awi, Bogor

14,25 - Berdiri tahun 1938 dengan luas ± 14,25 ha

- PKS antara Puslitbang

- Desa: Leuwibatu - Kecamatan: Rumpin

(25)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024 12 NO. KHDTK/HUTAN PENELITIAN LUAS (HA)

DASAR HUKUM LOKASI

Hutan dengan Perhutani dengan Perjanjian Kerjasama : No. BA 22/VIII/P3KR-1/2012 dan No.004/SJ/PLB/2012, tanggal 5 September 2012 - Pemanfaatan Kawasan Hutan Arcamanik, Cikole, Gunung Dahu, Pasirawi untuk Penelitian dan Pengembangan Kehutanan di Provinsi Jawa Barat - Pinjam pakai dengan

Perhutani (dalam proses perjanjian kerjasama yang baru)

- Kabupaten: Bogor - Provinsi: Jawa Barat - Batas Luar:

 Desa Leuwibatu

 Desa Gobang - Fungsi Kawasan: Hutan

Produksi

6. HP Arcamanik, Bandung

16,27 - Berdiri tahun 1954 dengan luas ± 16,27 ha

- Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Puslitbang Hutan dengan Perhutani No.BA 22/VIII/P3KR-1/2012 dan No.004/SJ/PLB/2012 - Tanggal 5 September 2012 - Pemanfaatan Kawasan

Hutan Arcamanik, Cikole, Gunung Dahu, Pasirawi untuk Penelitian dan Pengembangan Kehutanan di Provinsi Jawa Barat - Pinjam pakai dengan

Perhutani (dalam proses perjanjian kerjasama yang baru)

- Desa Mekarmanik/ Arcamanik - Kecamatan Cimenyan/ Ujung

Berung

- Kabupaten Bandung - Provinsi Jawa Barat

- RPH Ujung Berung/Arcamanik - BKPH Manglayang Barat - KPH Bandung Utara - Fungsi Kawasan: Hutan

Produksi - Batas Luar

 Batas hutan penelitian di kelilingi oleh hutan perhutani

7. HP Pasirhantap, Sukabumi

35 - Berdiri tahun 1937 dengan luas ± 35 ha

- Masuk dalam perluasan Kawasan BB – TNGP - Dasar hukumnya Masih

dalam proses rencana pembuatan(draft)

Perjanjian Kerjasama (PKS).

- Desa: Ginanjar - Kecamatan: Ciambar - Kabupaten: Sukabumi - Provinsi: Jawa Barat - Resort: Pasirhantap - Batas Luar:

 Batas utara, selatan dan timur: Taman Nasional

 Barat: Perkampungan (Kampung Lembur Pasir) - Fungsi Kawasan: Hutan

Produksi 1. 8. HP Cikole,

Bandung

39,8 - Berdiri tahun 1953 dengan luas ± 46 ha

- SK Menhut No. SK.

- Kampung Cikole - Desa Cikole

(26)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024 13 NO. KHDTK/HUTAN PENELITIAN LUAS (HA)

DASAR HUKUM LOKASI

60/Menhut-II/2005 - Tanggal 9 Maret 2005 - SK Penetapan No.SK.339/Menhut-II/2010, Tanggal 25 Mei 2010 - Perjanjian kerjasama (PKS)

antara Puslitbang Hutan dengan Perhutani

- No.BA 22/VIII/P3KR-1/2012 dan No.004/SJ/PLB/2012 tanggal 5 September 2012 Pemanfaatan kawasan Hutan Arcamanik, Cikole, Gunung Dahu, Pasirawi untuk penelitian dan pengembangan Kehutanan di Propinsi Jawa Barat

- Kecamatan Lembang - Kabupaten Bandung - Provinsi Jawa Barat - RPH Cikole

- BKPH Lembang - KPH Bandung Utara

- Unit: Perum Perhutani Unit III Jawa

- Barat

- Koordinat: 6º45´30” - 6º47´30” LS dan

- 107º39´59” - 107º41´30” BT - Fungsi Kawasan: Huta

Produksi

2. 9. HP Dramaga, Bogor

60 - Berdiri tahun 1956 dengan luas ± 60 ha

- Sertifikat Hak Milik No.4390 Tahun 1986, Tertanggal 12 Februari 1988, dengan luas: 57,75 ha dimana seluas 10 ha digunakan oleh CIFOR (Center for International Forestry Research.

- Desa Situ Gede dan Desa Bubulak

- Kecamatan Bogor Barat - Kotamadya Bogor

- Koordinat: 6º33´8” – 6º33´35” LS dan 106º44´50” –

106º105´19”BT - Batas Luar:

 Desa Situ Gede

 Desa Bubulak

 Sebelah Utara dan Barat: Sungai Cisadane

 Sebelah Selatan: Tanah masyarakat yang dibatasi oleh alur

 Sebelah Timur: Tanah masyarakat

3. 10. HP Sobang 167,45 SK Menhut Nomor: PKS.1/VIII/P3PPH-3/2014 Tanggal 5 Juni 2014 Tentang Perjanjian Kerjasama antara Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan dengan Puslitbang Perhutani. - Desa/Kelurahan Karang Bolong - Kecamatan Cigeulis - Kabupaten Pandeglang - Provinsi Banten.

4. 11. HP Gn. Dahu 250 - Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Puslitbang Hutan dgn Perhutani No. BA 22/VIII/P3KR-1/2012 dan No. 004/SJ/PLB/2012

- tanggal 5 September 2012 - Pemanfaatan Kawasan

- Desa Pabangbon (Kecamatan Leuwiliang dan Desa Bantar Karet (Kec. Nanggung) - Kabupaten Bogor - Provinsi Jawa Barat - Koordinat : 06o36’30” -

(27)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024 14 NO. KHDTK/HUTAN PENELITIAN LUAS (HA)

DASAR HUKUM LOKASI

Hutan Arcamanik, Cikole, Gunung Dahu, Pasirawi untuk Penelitian dan Pengembangan Kehutanan di Propinsi Jawa Barat. - Pinjam pakai dengan

Perhutani (dalam proses Perjanjian kerjasama yang baru)

106o35’30” BT

Pada KHDTK dan HP sudah sejak lama mengoleksi baik tanaman lokal Indonesia maupun tanaman introduksi dari negara lain yang telah berusia bertahun-tahun. Dari tegakan tersebut terpilih tegakan yang ditetapkan sebagai sumber benih bersertifikat. Adapun sertifikat benih tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dipterocarpus retusus di HP Dramaga 2. Callophyllum tomentosum di HP Dramaga 3. Shorea leprosula di KHDTK Haurbentes 4. Shorea palembanica di KHDTK Haurbentes 5. Shorea mecysopteryx di KHDTK Haurbentes 6. Khaya anthoteca di HP Pasirawi

7. Instsia bijuga di HP Pasirawi 8. Khaya ivorensis di HP Pasirawi

9. Terminalia kaebanchi di KHDTK Yanlapa 10. Agathis loranthifolia di HP Cikole

11. Agathis alba di HP Cikole

12. Pericopsis moonana di KHDTK Cikampek

Gambar 3. Peta KHDTK dan HP Puslitbang Hutan

Untuk pelaksanaan IKK, target per tahun dan pelaksanaannya oleh Puslitbang Hutan pada kurun 2015-2019 sebagaimana tabel berikut.

(28)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

15

Tabel 5. Posisi IKK Puslitbang Hutan terhadap IKP BLI tahun 2015-2019

NO. IKP BLI

IKK Puslitbang Hutan

TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019

1. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan hutan, peningkatan nilai tambah hasil hutan, kualitas lingkungan, sosial ekonomi kebijakan, dan perubahan iklim meningkat setiap tahun (15 sintesa hasil penelitian dan minimal 70% termanfaatkan) Jumlah capaian IPTEK dan kemanfaatan IPTEK Bidang Pengelolaan Hutan : Konservasi Keanekaragaman Hayati; Konservasi Sumberdaya Air; Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); Sumber Pakan Alternatif; Sumber Energi Alternatif dari Hutan; Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan Jumlah capaian IPTEK dan kemanfaatan IPTEK Bidang Pengelolaan Hutan : Konservasi Keanekaragaman Hayati; Konservasi Sumberdaya Air; Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); Sumber Pakan Alternatif; Sumber Energi Alternatif dari Hutan; Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan

Sintesis Hasil Penelitian Bidang Pengelolaan Hutan; (1) Konservasi Keanekaragaman Hayati; (2) Konservasi Sumber Daya Air; (3) Peningkatan

Produktivitas Hutan; (4) Sumber Pangan

Alternatif dari Hutan; (5) Sumber Energi Alternatif dari Hutan (6) Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan yang mendukung Program-Program LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2017; Persen

Kemanfaatan IPTEK; Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi

Sintesis Hasil Penelitian Bidang Pengelolaan Hutan; (1) Konservasi Keanekaragaman Hayati; (2) Konservasi Sumber Daya Air; (3) Peningkatan

Produktivitas Hutan; (4) Sumber Pangan

Alternatif dari Hutan; (5) Sumber Energi Alternatif dari Hutan (6) Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan yang mendukung Program-Program LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2018; Persen

Kemanfaatan IPTEK; Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi

Jumlah capaian paket IPTEK dan Persen Kemanfaatan IPTEK Bidang Pengelolaan Hutan: Konservasi Keanekaragaman Hayati; Konservasi Sumber Daya Air; Peningkatan

Produktivitas Hutan; Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; Sumber Energi Alternatif dari Hutan; Obat-Obatan

Alternatif Tanaman Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian)

Target 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa

Realisasi 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa dan 6 Bunga Rampai

(29)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

16 NO. IKP BLI

IKK Puslitbang Hutan

TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019 paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (7 Pilot Iptek di KPH dan 4 Paket Pengembangan Iptek, serta demonstration activity di 10 ekosistem); paket pengembangan hasil penelitian yang meningkat setiap tahun paket pengembangan hasil penelitian yang meningkat setiap tahun LHK di KPH melalui pilot iptek : (1) Inokulan gaharu; (2) Sutera alam; (3) Rotan jernang; (4) Bambu; (5) Teknologi KOFFCO; (6)

Agroforestry; (7) Teknologi Introf-CC; (8) Jenis tanaman hutan energi

LHK di KPH atau pilot iptek : (1) Persuteraan alam; (2) Hasil Hutan Bukan Kayu; (3) Inokulan gaharu; (4) KOFFCO; (5) Mikroba hutan tropis Pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun

Target 5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket

pengembangan

4 Pilot Iptek di

KPH 8 Pilot Iptek di KPH 5 Pilot Iptek di KPH 2 Pilot Iptek di KPH Realisasi 5 Pilot Iptek di KPH

dan 1 Paket pengembangan

4 Pilot Iptek di KPH

8 Pilot Iptek di KPH 5 Pilot Iptek di KPH 2 Pilot Iptek di KPH dan 4 Sintesa RPPI Pengembangan 3. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset keanekaragaman hayati (kehati) terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 34 KHDTK. Terlaksanakannya Rancangan dan Pengelolaaan Riset Kehati Terintegrasi pada 12 Taman Nasional serta pengelolaan 4 KHDTK Terlaksanakannya Rancangan dan Pengelolaaan Riset Kehati Terintegrasi pada 12 Taman Nasional serta pengelolaan 4 KHDTK Jumlah Rancangan Pengelolaan Stasiun Riset Kehati Terintegrasi di Taman Nasional

Jumlah Rancangan Pengelolaan Stasiun Riset Kehati Terintegrasi di Taman Nasional Jumlah Rancangan Pengelolaan Stasiun Riset Kehati Terintegrasi di Taman Nasional

(30)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

17 NO. IKP BLI

IKK Puslitbang Hutan

TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019

Target 3 Rancangan Stasiun Riset dan 4 KHDTK

1 Rancangan Stasiun Riset dan 4 KHDTK

2 Rancangan Stasiun 2 Rancangan Stasiun 1 Rancangan Stasiun

Realisasi 3 Rancangan Stasiun Riset dan 4 KHDTK

1 Rancangan Stasiun Riset dan 4 KHDTK

3 Rancangan Stasiun 5 Rancangan Stasiun 1 Rancangan Stasiun

4. Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian Target 4 KHDTK 4 KHDTK 4 KHDTK Realisasi 4 KHDTK 4 KHDTK 4 KHDTK

(31)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

18

Selain capaian yang telah ditargetkan pada IKK Puslitbang Hutan, capaian lain yang diperoleh pada periode 2015-2019 adalah:

Tabel 6. Capaian Iptek pada periode 2015-2019

NO IPTEK HASIL KEGIATAN PENGGUNA

1 Peluncuran bibit ulat sutera

unggul hibrid baru “Sinar” Teknologi hibrid ulat sutera unggul PS 01

Sukabumi, Boalemo dan Garut

2 Pengembangan teknologi peningkatan kelahiran anak rusa timor betina melalui rekayasa pakan dan perkawinan

Teknologi penangkaran rusa timor dan anakan >F2 rusa timor

PT. Cibaliung Sumber Daya Prop. Banten, CSR Bank Mandiri dan Taman Wisata Matahari.

3 Penerapan IPTEK KOFFCO Teknik stek pucuk KOFFCO ( Komatsu-FORDA Fog Cooling System)

PT. Sari Bumi Kusuma, PT. Erna Djuliawati, PT. Sarpatim, PT. Bali 4 Penerapan teknologi

persuteraan alam Design rumah ulat kecil dan besar Pati, Garut, Sukabumi, Boalemo, Enrekang 5 Penerapan teknologi

persuteraan alam Hibrid murbei unggul Suli 01 Pati, Garut, Sukabumi, Boalemo, Enrekang 6 Penerapan teknologi

persuteraan alam Hibrid ulat sutera unggul PS 01 Pati, Sopeng, Sukabumi, Boalemo dan Garut 7 Teknologi baru formulasi

inokulan gaharu untuk pengadaan bahan baku obat (incense) dan produk turunannya

Inokulan pemicu

pembentuk gaharu Petani gaharu perorangan di seluruh Indonesia, PT. REKI, PT. Tambang Emas Cibaliung (Banten), Kelompok petani gaharu Lumajang, Dinas Kehutanan tingkat propinsi dan kabupaten

Capaian Puslitbang Hutan Non Riset lainnya pada periode 2015-2019 adalah: 1. Penetapan Puslitbang Hutan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Konservasi

Sumberdaya Hutan Tropis 2. Terakreditasi KNAPPP

3. Reakreditasi Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (Jurnal PHKA) 4. Terakreditasinya kembali Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (Jurnal JPHT) 5. Tersertifikasinya 12 Sumber Benih

6. Terdapat 3 Orang Profesor Riset Baru

7. Penetapan Rekor MURI untuk Materi Ajar Mangrove

8. Penghargaan MPPI Award 2017 untuk peneliti penemu varietas unggul bibit ulat sutera PS 01 dan bibit murbei unggul hibrida SULI 02

(32)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

19 1.1.3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puslitbang Hutan

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapkan perumusan kebijakan teknis penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan hutan;

b. Penyiapan pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan hutan;

c. Pelaksanaan pengelolaan data dan tindak lanjut penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan hutan;

d. Pelaksanaan kerjasama penelitian, pengembangan dan inovasi serta diseminasi hasil penelitian pengelolaan hutan;

e. Pelaksanaan administrasi pusat.

Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dibagi menjadi bidang/bagian dan Jabatan Fungsional sebagai berikut :

1. Bidang Program dan Evaluasi;

2. Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut Penelitian; 3. Bidang Kerjasama dan Diseminasi Penelitian;

4. Bagian Tata Usaha;

5. Kelompok Jabatan Fungsional (Fungsional Peneliti; Fungsional Teknisi Litkayasa; Fungsional Pranata Komputer; Fungsional Pengada Barang dan Jasa).

Untuk tugas dan fungsi masing-masing bidang/bagian adalah sebagai berikut :

1. Bidang Program dan Evaluasi

Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, kegiatan, anggaran, penyiapan evaluasi dan pelaporan, serta sintesa hasil penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis penyusunan rencana, program dan anggaran penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan hutan;

b. Penyiapan pelaksanaan tugas penyusunan rencana, program dan anggaran penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan; dan

c. Penyiapan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi serta sintesa hasil penelitian di bidang pengelolaan hutan.

(33)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

20

Bidang Program dan Evaluasi terdiri atas: a. Sub Bidang Program dan Anggaran

Sub Bidang Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan.

b. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pemantauan, evaluasi termasuk evaluasi umpan balik pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, sintesa penelitian, pengembangan dan inovasi serta pelaporan pusat.

2. Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut Penelitian

Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut Penelitian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data hasil penelitian, pembinaan dan pengendalian teknis penelitian, penyiapan bahan pengembangan dan inovasi, penyiapan bahan hak kekayaan intelektual, pengelolaan laboratorium, serta pengelolaan hutan penelitian dan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk penelitian, pengembangan dan inovasi.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut Penelitian menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengelolaan data hasil penelitian, pengembangan dan inovasi, pembinaan dan pengendalian teknis penelitian pengelolaan hutan;

2. Penyiapan pelaksanaan tugas pengelolaan data hasil penelitian, pengembangan dan inovasi, pembinaan dan pengendalian teknis penelitian pengelolaan hutan; dan 3. Penyiapan pengembangan dan inovasi, penyiapan bahan hak kekayaan intelektual,

serta pengelolaan hutan penelitian dan kawasan hutan dengan tujuan khusus penelitian, pengembangan dan inovasi;

Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut Penelitian terdiri atas: a. Sub Bidang Pengelolaan Data dan Informasi

Sub Bidang Pengelolaan Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengelolaan data hasil penelitian, pengembangan dan inovasi, pembinaan dan pengendalian teknis penelitian dan pengembangan.

b. Sub Bidang Tindak Lanjut Hasil Penelitian

Sub Bidang Tindak Lanjut Hasil Penelitian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengembangan dan inovasi, bahan pengelolaan hak kekayaan intelektual, serta penyiapan bahan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengelolaan laboratorium, hutan penelitian dan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk penelitian, pengembangan dan inovasi.

(34)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

21 3. Bidang Kerjasama dan Diseminasi

Bidang Kerjasama dan Diseminasi mempunyai tugas menyiapkan kerjasama, diseminasi dan publikasi hasil penelitian, pengembangan dan inovasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Kerjasama dan Desiminasi menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis kerjasama penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan hutan;

b. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengelolaan diseminasi dan publikasi hasil penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan hutan; dan

c. Penyiapan pelaksanaan tugas di bidang kerjasama penelitian, diseminasi dan publikasi hasil penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan hutan.

Bidang Kerjasama dan Diseminasi terdiri atas: a. Sub Bidang Kerjasama;

Sub Bidang Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan Kerjasama, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerjasama penelitian, pengembangan dan inovasi.

b. Sub Bidang Diseminasi.

Sub Bidang Diseminasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan publikasi dan diseminasi hasil penelitian, pengembangan dan inovasi.

4. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan dan rumah tangga, kepegawaian dan ketatalaksanaan, keuangan dan Barang Milik Negara.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian serta ketatalaksanaan; dan 2. Pelaksanaan urusan keuangan dan Barang Milik Negara.

Bagian Tata Usaha terdiri atas:

a. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian

Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kerumahtanggaan dan penyiapan bahan laporan serta urusan kepegawaian.

b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan

Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan administrasi keuangan, tindak lanjut hasil pemeriksaan, penyusunan laporan keuangan, pengelolaan Barang Milik Negara dan pengelolaan laboratorium penelitian.

(35)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

22 5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional di Puslitbang Hutan terdiri atas Jabatan Fungsional Peneliti; Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa; Pejabat Fungsional Pranata Komputer dan Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

Untuk Kelompok Jabatan Fungsional Peneliti dan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa, diwadahi dalam satu Kelompok Peneliti (Kelti) yang diketuai oleh Ketua Kelti. Sedangkan pejabat fungsional pranata komputer dan pejabat fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa berada di salah satu bidang/bagian. Ketua Kelti dipilih oleh para peneliti dan teknisi litkayasa secara periodik dan ditetapkan dengan SK Kepala Badan Litbang dan Inovasi. Masa jabatan Ketua Kelti adalah 2 tahun. Ketua Kelompok Peneliti mempunyai tugas:

1. Mengkoordinir penyusunan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi penelitian maupun kajian lingkup kelompok peneliti sesuai dengan kebijakan Kepala Badan; 2. Mencermati Rencana Penelitian Tingkat Peneliti (RPTP), Rencana Operasional

Penelitian (ROP), Rencana Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan (RPKP), Laporan Hasil Penelitian (LHP) dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan (LPKP) setelah diperbaiki sesuai dengan saran-saran Tim Pakar;

3. Mencermati usulan naskah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang diajukan oleh peneliti Kelti yang bersangkutan dan menandatangani surat pengantar pengajuan naskah KTI tersebut;

4. Mengusulkan peneliti, calon peneliti, teknisi litkayasa dan calon teknisi litkayasa untuk menghadiri forum ilmiah/seminar yang relevan dengan bidang keahlian dan keterampilannya;

5. Memberikan saran perbaikan dan rekomendasi untuk artikel publikasi ataupun artikel bahan seminar/lokakarya yang disusun dan diajukan oleh anggota kelompok penelitinya;

6. Melaksanakan database di bidangnya yang diperoleh dari data dan informasi yang dikumpulkan oleh peneliti dan selanjutnya diserahkan ke Kepala Unit Kerja;

7. Melaporkan kegiatan Kelompok Peneliti kepada Kepala Pusat;

8. Mengatur pemanfaatan fasilitas sarana penelitian dan pengembangan;

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pusat sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Sedangkan Tugas Teknisi Litkayasa adalah membantu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di masing-masing kelompok peneliti

Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan terdapat 8 (delapan) Kelompok Peneliti (Kelti). Berdasarkan SK Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Nomor SK.49/LITBANG/SET/OTL.2/10/2017 tanggal 30 Oktober 2017 tentang Penetapan Nama dan Ketua Kelompok Peneliti (Kelti) Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Unit Kerja Lingkup Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi, sebagai berikut:

(36)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

23

1. Kelompok Peneliti Silvikultur (Ketua: Dr. Ika Heriansyah, S.Hut., M.Agr.) 2. Kelompok Peneliti Pengaruh Hutan (Ketua: Prof. Riset. Dr. Ir. Pratiwi, M.S.) 3. Kelompok Peneliti Perlindungan Hutan (Ketua: Dr. Neo Endra Lelana, S.Si., M.Si.) 4. Kelompok Peneliti Nilai Hutan dan Biometrika (Ketua: Dr. Haruni Krisnawati, S.Hut.,

M.Si.)

5. Kelompok Peneliti Mikrobiologi Hutan (Ketua: Dr. Ir. Maman Turjaman, D.E.A.) 6. Kelompok Peneliti Konservasi Keanekaragaman Hayati (Ketua: Dr. Ir. Hendra

Gunawan, M.Si.)

7. Kelompok Peneliti Botani dan Ekologi Hutan (Ketua: Ir. Adi Susilo, M.Sc.) 8. Kelompok Peneliti Perhutanan Sosial (Ketua: Dra. Lincah Andadari, M.Si.)

Pusat Penelitan dan Pengembangan Hutan (Puslitbang Hutan) merupakan salah satu Eselon II yang ada di bawah Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (BLI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Gambar 4. Struktur Organisasi Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL

EKONOMI, KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN IKLIM PUSAT PENELITIAN

DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI

SEKRETARIAT BADAN

(37)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

24

Adapun Struktur Organisasi Puslitbang Hutan adalah sebagai berikut :

Gambar 5. Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

1.2. Potensi dan Permasalahan 1.2.1. Potensi Sumber Daya Manusia

Puslitbang Hutan berdasarkan Laporan Kepegawaian Bulan Desember 2019 mempunyai Sumber Daya Manusia sebanyak 220 orang, yang terdiri atas 164 orang ASN dan 56 orang Tenaga Kontrak. Untuk kondisi Sumber Daya Manusia Puslitbang Hutan ditunjukan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 7. Sumber Daya Manusia Puslitbang Hutan per 1 Januari 2020

No. Kelompok Pegawai Jumlah (Orang)

1. Tenaga Struktural dan Fungsional Umum 65

a. Struktural 13

b. Fungsional Umum 51

2. Tenaga Fungsional Tertentu 100

a. Peneliti 65

b. Calon Peneliti 1

c. Teknisi Litkayasa 30

d. Calon Teknisi Litkayasa 1

BID PENGEMBANGAN DATA DAN TINDAK LANJUT PENELITIAN

BIDANG KERJASAMA DAN DISEMINASI SUB BIDANG PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI SUB BIDANG KERJASAMA BAGIAN TATA USAHA

SUB BAGIAN TATA USAHA DAN KEPEGAWAIAN KEPALA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN

SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI SUB BIDANG PROGRAM DAN ANGGARAN SUB BIDANG DISEMINASI SUB BIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN

SUB BIDANG TINDAK LANJUT HASIL

PENELITIAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL (PENELITI; TEKNISI LITKAYASA: PRANATA

KOMPUTER; PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA)

(38)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

25

No. Kelompok Pegawai Jumlah (Orang)

e. Pranata Komputer 1

f. Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Muda 1

Jumlah PNS dan CPNS 164

3 Honorer/Kontrak Kerja 56

Jumlah seluruhnya 220

Sebagai Lembaga Litbang di Kementerian LHK, Puslitbang Hutan dalam menjalankan tupoksinya tidak lepas dari peran para peneliti dan teknisi litkayasa dalam menghasilkan IPTEK pengelolaan Hutan. Keberadaan Peneliti dan Teknisi Litkayasa dikelompokan ke dalam Kelompok Peneliti yang dengan berbagai tingkat jabatan fungsional dan kepakaran. Komposisi Peneliti Puslitbang Hutan berdasar jabatan fungsionalnya sebagai berikut :

Gambar 6. Komposisi Peneliti Puslitbang Hutan berdasarkan Jabatan Fungsional

Adapun Komposisi Peneliti berdasarkan Jabatan peneliti pada kelti lingkup Puslitbang Hutan sebagaimana berikut :

Gambar 7. Komposisi Jabatan Fungsional Peneliti per Kelti Lingkup Puslitbang Hutan

Dari sebanyak 65 orang peneliti lingkup Puslitbang Hutan, terdapat 30 kepakaran peneliti sebagaimana tabel berikut :

17

30

16

2 1

JUMLAH PENELITI

Jabatan Peneliti Lingkup P3H

Peneliti Ahli Utama Peneliti Ahli madya Peneliti Ahli Muda Peneliti Ahli Pertama Calon Peneliti

0 2 4 6 8 10 12 14

SILVIKULTUR PERLINDUNGAN HUTAN BOTANI DAN EKOLOGI HUTAN KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Jumlah PenelitI (Orang)

N A M A KE LTI D I P3H

Komposisi Peneliti per Kelti

Peneliti Ahli Utama Peneliti Ahli madya Peneliti Ahli Muda Peneliti Ahli Pertama Calon Peneliti

26% 45% 24%

3% 2%

Komposisi Peneliti

Peneliti Ahli Utama Peneliti Ahli madya

Peneliti Ahli Muda Peneliti Ahli Pertama

(39)

RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024

26

Tabel 8. Kepakaran Peneliti lingkup Puslitbang Hutan

No Kepakaran Peneliti Jumlah No Kepakaran Peneliti Jumlah

1. Silvikultur 17 16. Botani umum 1 2. Teknologi Budidaya Hutan 1 17. Konservasi Sumber daya

Hutan

1 3. Teknologi Agrofrorestry 1 18. Ekologi Umum 1 4. kesuburan tanah hutan 1 19. Obat dan Herbal 1

5. genetika hutan 1 20. Botani 1

6. Pengelolaan Konservasi Tanah

dan Air 2 21. Mikrobiologi hutan 2 7. Konservasi dan Pengaruh

Hutan Lainnya 1 22. Mikologi 2

8. Hidrologi dan konservasi tanah 2 23. Mikrobiologi 1 9. Pelestarian Sumber Daya

Alam 1 24. Konservasi Keanekaragaman Hayati 5 10. Perlindungan hutan 4 25. Konservasi dan Pengaruh

Hutan 4

11. Hama dan Penyakit 1 26. Ekonomi Sosial Kehutanan 2 12. Perencanaan Hutan 3 27. Agroforestr I dah hutan

kemasyarakatan 2 13. Biometrika hutan 1 28. Zoologi 1 14. Ekonomi Sumber Daya Alam

dan Lingkungan 1 29. Hasil Hutan Bukan Kayu 1 15. Konservasi dan Pengelolaan 1 30. Ekonomi Kehutanan 1

Berdasarkan laporan kepegawaian Bulan Desember 2019, peneliti dengan tingkat pendidikan S1 sebanyak 11 orang (16,67%), peneliti dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 33 orang (50%), dan peneliti dengan tingkat pendidikan S3 sebanyak 22 orang (33,33%). Adapun komposisi peneliti berdasarkan pendidikan pada setiap kelti sebagaimana berikut:

Gambar

Tabel 1.  Hasil iptek bidang pengelolaan hutan
Gambar 2.  Pelaksanaan penyusunan stasiun riset kehati terintegrasi di TN 2015 2016 2019 2017 2018 • Mewakili TN Pegunungan/Dataram Tinggi
Tabel 4.  KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola Puslitbang Hutan
Gambar 3.  Peta KHDTK dan HP Puslitbang Hutan
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dalam rangka menyebarluaskan dan mempromosikan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat luas khususnya pengguna IPTEK bidang keteknikan kehutanan dan pengolahan hasil

Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini tidak berbeda dengan penelitian (Supriyanto, Siregar, Suryani, Aminah, & Sudrajat, 2017) yang melaporkan pertumbuhan

Ditjen PKTL telah berkomitmen untuk mengintegrasikan gender dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, sesuai dengan Bab III RENSTRA PKTL 2020-2024, dimana peran Ditjen PKTL

Hasil ini mengindikasikan bahwa pohon JUN, yang merupakan hasil pengembangan dari jati unggul JPP, pada umur yang lebih muda telah mampu menghasilkan sifat kayu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pohon induk dan bahan stek yang digunakan terhadap pertumbuhan stek cabang timoho di persemaian.. BAHAN

18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, definisi inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara batang sengon yang berasal dari Wamena yang kemungkinan tahan karat tumor dengan batang sengon yang berasal dari Solomon yang

Tidak ada perbedaan yang nyata untuk pertumbuhan miselium dari 8 isolat Phlebiopsis sp.1, tetapi tampak berbeda nyata dengan 1 isolat yang secara morfologi juga