• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN SISTEM AGROFORESTRY BERBASIS SALAK DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN TESIS. Oleh IDASARI SIREGAR NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN SISTEM AGROFORESTRY BERBASIS SALAK DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN TESIS. Oleh IDASARI SIREGAR NIM"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN SISTEM AGROFORESTRY

BERBASIS SALAK DI KABUPATEN

TAPANULI SELATAN

TESIS

Oleh

IDASARI SIREGAR

NIM. 107001033

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

PASCASARJANA FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

(2)

KAJIAN SISTEM AGROFORESTRY

BERBASIS SALAK DI KABUPATEN

TAPANULI SELATAN

TESIS

Untuk memperoleh Gelar Magister Pertanian dalam Program Studi Agroekoteknologi Pascasarjana

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Oleh

IDASARI SIREGAR

NIM. 107001033

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

PASCASARJANA FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

(3)

Judul : KAJIAN SISTEM AGROFORESTRY BERBASIS SALAK DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN Nama Mahasiswa : Idasari Siregar

NIM : 107001033

Program Studi : Agroekoteknologi

Menyetujui Komisi Pembimbing :

Ketua, Anggota,

Prof.Dr.Ir. Abdul Rauf, MP Rahmawaty, S.Hut,M.Si,Ph.D

Ketua Program Studi, Dekan,

Prof.Dr.Ir. Abdul Rauf, MP Prof.Dr.Ir. Darma Bakti, MS

(4)

Telah diuji pada hari : Senin

Tanggal : 11 Pebruari 2013

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof.Dr.Ir. Abdul Rauf, MP Anggota : Rahmawaty, S.Hut,M.Si, Ph.D

Dr.Ir. Edy Batara Mulya Siregar, MS Dr. Deni Elfiati, MP

(5)
(6)

ABSTRAK

Idasari Siregar. Kajian Sistem Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten

Tapanuli Selatan. Dibimbing oleh Abdul Rauf dan Rahmawaty.

Di Kabupaten Tapanuli Selatan sebagian besar petani salak menerapkan sistem agroforestry di lahan kebunnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengklasifikasikan sistem agroforestry berbasis salak kedalam beberapa tipe dan subtipe berdasarkan komponen penyusunnya, mengevaluasi dampak sistem agroforestry berbasis salak terhadap sifat tanah dan penghasilan petani serta untuk memperoleh tipe agroforestry berbasis salak yang paling sesuai dan berkesinambungan di Kabupaten Tapanuli Selatan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan Analytical Hirarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem agroforestry berbasis salak terdiri dari tipe agrisilvikultural dengan subtipe ASCkpb, dan ASCkpbs; tipe agrosilvopastural dengan subtipe ASPkpbt, ASPkpbst; tipe agroaquaforestry dengan subtipe AQFkpbi, dan AQFkpbsi. Berdasarkan penghasilan bersih, diperoleh penghasilan bersih tertinggi adalah subtipe agrisilvikultural kombinasi pohon kayu, tanaman perkebunan, tanaman buah-buahan, dan tanaman semusim (ASCkpbs). Hasil analisis sifat kimia tanah menunjukkan unsur N terendah ditemukan pada tipe agroaquaforestry, sedangkan unsur N tertinggi ditemukan pada tipe agrosilvopastural. Unsur P dan K pada tipe agrosilvopastural lebih tinggi dibandingkan tipe agroforestry lainnya. C-organik pada tipe agrisilvikultural dan agroaquaforestry lebih rendah bila dibandingkan dengan tipe agrosilvopastural. Berdasarkan AHP Tipe Sistem agroforestry berbasis salak yang paling sesuai dan berkesinambungan di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah tipe agrosilvopastural. Kata kunci : Salak, Agroforestry, Tapanuli Selatan

(7)

ABSTRACT

Idasari Siregar. Salak-Based Agroforestry System Study in Tapanuli Selatan

District, supervised by Abdul Rauf and Rahmawaty.

Most of the salak farmers in Tapanuli Selatan District apply the agroforestry system in their farm land. The study aimed to classify agroforestry system salak-based into several types and sub-types based on their constituent components,to evaluate the impact of the salak-based agroforestry system to the soil characteristics and the income of the farmers, and to obtain the most appropriate and sustainable type of salak-based agroforestry system in Tapanuli Selatan District. This study employed descriptive analysis and Analytical Hirarchy Process (AHP) methods. The results of this study showed that the salak-based agroforestry system salak-salak-based consist of agrisilvicultural type with ASCkpb and ASCkpbs sub-types, agrosilvopastural type with ASPkpbt and ASPkpbst sub-types, and agroaquaforestry type with AQFkpbi and AQFkpbsi sub-types. Based on the net income, the highest net income was obtained from agrisilvicultural type consisting of the combination of trees, plantation crops, fruit trees, and seasonal crops (ASCkpbs). The results of soil chemical characteristic analysis showed the lowest N elements was found in agroaquaforestry type, while the highest N element was found in agrosilvopastural type. The elements of P and K in agrosilvopastural type was higher compared that of the other agroforestry types. The C-organic in agroaquaforestry and agrisilvicultural types was lower compared to that of agrosilvopastural type. The result of AHP showed that the most appropriate and sustainable type of salak-based agroforestry system in Tapanuli Selatan District was agrosilvopastural type.

Keywords: Salak, Agroforestry, Tapanuli Selatan.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul : “Kajian Sistem Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan”. Selesainya tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Prof.Dr.Ir.Abdul Rauf,MP, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan masukan mulai dari awal penelitian hingga tesis ini dapat diselesaikan.

2. Rahmawaty,S.Hut,M.Si,Ph.D, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan masukan hingga tesis ini dapat diselesaikan.

3. Dr.Ir.Edy Batara Mulya Siregar,MS, selaku dosen penguji yang telah memberi

banyak masukan demi kelengkapan tesis ini.

4. Dr.Deni Elfiati,MP, selaku dosen penguji yang telah memberi banyak

masukan demi kelengkapan tesis ini.

5. Prof.Dr.Ir.Erwin Masrul Harahap,MS, selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran untuk kelengkapan tesis ini.

6. Bapak dan Ibu staf pengajar Program Studi Agroekoteknologi Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas ilmu yang telah disampaikan selama penulis mengikuti perkuliahan.

(9)

7. Prof.Dr.Ir.Darma Bakti,MS, selaku Dekan Program Studi Agroekoteknologi

Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Prof.Dr.dr.Syahril Pasaribu,DTM&H,M.Sc(CTM),Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

8. Seluruh rekan mahasiswa Program Studi AET angkatan 2010, serta semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

9. Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada Ayahanda

Mukmin Yus Siregar, SH (alm) dan Ibunda Darlia Harahap, mertua Timan Harahap (alm) dan Jadiatas (alm), atas dorongan dan doa yang telah diberikan selama ini.

10. Khusus kepada suami tercinta Mhd.Rasad,SH serta anak-anak tersayang

Sofyan dan Arifin yang dengan sabar dan ikhlas mendampingi penulis dalam mengatasi segala kesulitan yang dihadapi sejak dari awal penelitian hingga selesainya tesis ini.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan tak dapat penulis urutkan namanya satu demi satu, penulis ucapkan terima kasih. Semoga amalan baik yang telah diberikan akan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Amin Yaa Rabbal Alamin.

Padangsidimpuan, Oktober 2012

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1966 di Binjai Sumatera Utara. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara, puteri dari Bapak Mukmin Yus Siregar, SH (alm.) dan Ibu Darlia Harahap. Pada tahun 1980 penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 12 Binjai, tahun 1983 lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Padangsidimpuan, dan tahun 1986 lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Padangsidimpuan. Pada tahun 1991 penulis memperoleh gelar Sarjana Kehutanan (S1) pada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan, Universitas Mulawarman Samarinda. Pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan S2 pada Program Studi Agroekoteknologi Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, dan selesai tahun 2013. Pada tahun 1997 penulis diangkat sebagai staf di Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah Kabupaten Tapanuli Selatan. Pada tahun 2000 penulis dimutasikan ke Dinas Kehutanan Kabupaten Tapanuli Selatan sebagai staf pada Dinas tersebut sampai dengan sekarang.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……….. ... i

ABSTRACT……… ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ……… iv

DAFTAR ISI …... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... xi I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 5 D. Kegunaan Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Sistem Agroforestry ……... 6

B. Sistem Agroforestry Berbasis Salak ... 8

C. Klassifikasi Sistem Agroforestry... ... 11

D. Keuntungan dan Kelemahan Sistem Agroforestry ... 13

1. Keuntungan Sistem Agroforestry ……… 13

2. Kelemahan Sistem Agroforestry... 15

3. Mengatasi Kelemahan Sistem Agroforestry …... 16

E. Sifat Tanah pada Beberapa Tipe Penggunaan Lahan ... 16

(12)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian... 29

B. Alat dan Bahan Penelitian…... 29

C. Tahapan Penelitian ... 29

D. Metode Penelitian……… 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………... 34

A. Tipe Agroforestry Berbasis Salak Berdasarkan Struktur/ Komponen Penyusun... 34 1. Subtipe Agrisilvikultural Berbasis Salak Kombinasi Pohon Kayu, Tanaman Perkebunan, dan Tanaman Buah-buahan (ASCkpb) ………. 36 2. Subtipe Agrisilvikultural Berbasis Salak Kombinasi Pohon Kayu, Tanaman Perkebunan, dan Tanaman Buah-buahan, dan Tanaman Semusim (ASCkpbs) ……… 38 3. Subtipe Agrosilvopastural Berbasis Salak Kombinasi Pohon Kayu, Tanaman Perkebunan, dan Tanaman Buah-buahan, dan Rumput Pakan Ternak (ASCkpbt)………. 40 4. Subtipe Agrosilvopastural Berbasis Salak Kombinasi Pohon Kayu, Tanaman Perkebunan, Tanaman Buah-buahan, Tanaman Semusim dan Rumput Pakan Ternak (ASCkpbst)… 42 5. Subtipe Agroaquaforestry Berbasis Salak Kombinasi Pohon Kayu, Tanaman Perkebunan, Tanaman Buah-buahan, dengan Kolam Ikan (AQFkpbsi)……… 44 6. Subtipe Agroaquaforestry Berbasis Salak Kombinasi Pohon Kayu, Tanaman Perkebunan, Tanaman Buah-buahan, Tanaman Semusim dengan Kolam Ikan (AQFkpbsi)………… 45 B. Tingkat Penghasilan Petani Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan ………... 48 C. Tipe Sistem Agroforestry Berbasis Salak yang Paling Sesuai dan Berkesinambungan di Kabupaten Tapanuli Selatan……… 54 V. KESIMPULAN DAN SARAN ……… 59

A. Kesimpulan ……… B. Saran ………... 59 59 DAFTAR PUSTAKA ……….. 60 LAMPIRAN ………. 64

(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman 1 Estimasi Persentase Usahatani Tanaman Salak Berdasarkan Sistem

Pengusahaannya ... 8

2 Deskripsi Usahatani Salak yang Dilakukan Petani …….……….. 9 3 Pemasaran salak dari Kabupaten Malang ke luar Wilayah

Kabupaten... 9

4 Keadaan Sosio-Teknologi Budidaya Salak di Wilayah Kabupaten Malang ...

10

5 Analisis Keuntungan Usahatani kebun Salak ……… 11 6 Hasil Analisis Sifat Kimia Tanah pada Beberapa Pola Agroforestry di

Desa Cikanyere ……….. 17 7 Nilai Skala AHP ... 26 8 Nilai Indeks Konsistensi Random ………. 27 9 Sasaran dan Teknik Pengumpulan Data Pada Kajian Sistem

Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan ………... 31 10 Subtipe Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan,

berdasarkan Komponen Penyusunnya, Tahun 2012……….. 35

11 Distribusi petani agroforestry berdasarkan tingkat penghasilan kotor dan tingkat penghasilan bersih dari sistem agroforestry berbasis salak di Kabupaten Tapanuli Selatan……….

49

12 Subtipe Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan, berdasarkan tingkat penghasilan bersih, Tahun 2012……….

50

13 Komposisi petani agroforestry berdasarkan jumlah anggota keluarga dari Sistem agroforestry berbasis salak di Kabupaten Tapanuli Selatan

51

14 Rekapitulasi Hasil Akhir Perhitungan Kriteria …………... 54 15 Hubungan Sistem Agroforestry Berbasis Salak Terhadap Sifat Tanah

di Kabupaten Tapanuli Selatan………. 55

(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman 1 Tahapan penelitian kajian sistem agroforestry berbasis salak di

Kabupaten Tapanuli Selatan ………... 30

2 Struktur hierarki tipe agroforestry berbasis salak yang sesuai dan berkesinambungan ...

33

3 Skema subtipe agrisilvikultural berbasis salak kombinasi pohon kayu, tanaman perkebunan, dan tanaman buah-buahan di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012 ………

37

4 Subtipe agrisilvikultural berbasis salak kombinasi pohon kayu, tanaman perkebunan, dan tanaman buah-buahan (ASCkpb) di Desa Padang Lancat, Kec. Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012 ………

37

5 Skema subtipe agrisilvikultural berbasis salak kombinasi pohon kayu, tanaman perkebunan, dan tanaman buah-buahan, dan tanaman semusim di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012 ……… 39 6 Subtipe agrisilvikultural berbasis salak kombinasi pohon kayu,

tanaman perkebunan, tanaman buah-buahan dan tanaman semusim (ASCkpbs) di Desa Situmbaga Julu, Kec. Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012 ………

39 7 Skema subtipe agrosilvopastural berbasis salak kombinasi pohon

kayu, tanaman perkebunan, tanaman buah-buahan, dan rumput pakan ternak di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012 …………

40

8 Subtipe agrosilvopastural berbasis salak kombinasi pohon kayu, tanaman perkebunan, tanaman buah-buahan dan rumput pakan ternak (ASPkpbt) di Desa Aek Tinjak, Kec. Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012 ………

41

9 Skema subtipe agrosilvopastural berbasis salak kombinasi pohon kayu, tanaman perkebunan, tanaman buah-buahan, tanaman semusim dan rumput pakan ternak di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012

43

10 Subtipe agrosilvopastural berbasis salak kombinasi pohon kayu, tanaman perkebunan, tanaman buah-buahan, tanaman semusim dan rumput pakan ternak (ASPkpbst) di Desa Padang Natikko, Kec. Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012 ………….

43

11 Skema subtipe agroaquaforestry berbasis salak kombinasi pohon kayu, tanaman perkebunan, dan tanaman buah-buahan, dengan kolam ikan di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012 ………

44

12 Subtipe agroaquaforestry berbasis salak kombinasi pohon kayu, tanaman perkebunan, dan tanaman buah-buahan, dengan kolam ikan (AQFkpbi) di Desa Sanggarudang Tobotan, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012 ……….

(15)

Nomor Halaman 13 Skema subtipe agroaquaforestry berbasis salak kombinasi pohon

kayu, tanaman perkebunan, dan tanaman buah-buahan, tanaman semusim dengan kolam ikan di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012 ……….

46

14 Subtipe agroaquaforestry berbasis salak kombinasi pohon kayu, tanaman perkebunan, dan tanaman buah-buahan, tanaman semusim dengan kolam ikan (AQFkpbsi) di Desa Sibongbong, Kec. Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012 ……….

46

15 Persentase petani agroforestry berbasis salak di Kabupaten Tapanuli Selatan berdasarkan KHM dan KHL Tahun 2012 ...

52

16 Hubungan antara suhu tanah dengan tipe agroforestry berbasis salak di Kabupaten Tapanuli SelatanTahun 2012...

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman 1 Komoditi Tanaman Buah-buahan yang terdapat pada Sistem

Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012………

64

2 Komoditi Tanaman Pangan yang terdapat pada Sistem Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012…………..

64

3 Komoditi Tanaman Perkebunan dan Industri yang terdapat pada Sistem Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012……….

65

4 Komoditi Tanaman Hutan yang terdapat pada Sistem Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012…………..

65

5 Komoditi Tanaman Sayuran yang terdapat pada Sistem Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012…………..

66

6 Kolam, rumput, dan keladi yang terdapat pada Sistem Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012…………..

66

7 Distribusi Petani Agroforestry Berbasis Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan berdasarkan kelas kemiringan lereng Tahun 2012………

66

8 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Miil Azhar Siregar………...

67

9 Komposisi dan produksi sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Ganda Nainggolan………...

67

10 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrosilvopastural model Sutan Ritonga……….

68

11 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agroaquaforestry model Maraganti Siregar………

68

12 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrosilvopastural model Muslim Siregar………...

69

13 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Mara Muda Siregar………...

69

14 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrosilvopastural model Agus Salim Siregar………..

70

15 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Abu Dahrun Pasaribu………..

70

16 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Ali Naruddin……..………..

71

17 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Akhmad Harahap………..

(17)

Nomor Halaman 18 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe

agrisilvikultural model Akhir Siregar………. 72

19 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agroaquaforestry model Mardin Samosir………..

72

20 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Samuddin Simamora……..………..

73

21 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Mara Halim Siregar………..

73

22 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Malim……….………..

74

23 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Nazaruddin Harahap………..

74

24 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agroaquaforestry model Samsuddin Harahap………..

75

25 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Mawardi Siregar…………..………..

75

26 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Rapotan…………...………..

76

27 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrosilvopastural model Irwan Efendi Sikumbang..………..

76

28 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrosilvopastural model Muklis Sarumpaet………..

77

29 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Judan Siregar……...………..

77

30 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Basarullah Rambe…...………..

78

31 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrosilvopastural model Safruddin Lubis….………..

78

32 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Akhiruddin Batubara..………..

79

33 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Irsan Siregar………...………..

79

34 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agroaquaforestry model Irwan Siregar…..…...………..

80

35 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrosilvopastural model Sawali Sihombing...……….

80

36 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe agrisilvikultural model Irwan Tambunan.…...………..

(18)

Nomor Halaman

37 Komposisi dan produksi dari sistem agroforestry berbasis salak tipe

agrisilvikultural model Nuraini………….…...……….. 81

38 Data Responden ahli……… 82

39 Kuisioner Analytical Hierarchy Process……….. 83

40 Responden ahli penyebaran kuisioner AHP………. 85

41 Overall inconsistency alternatif………... 86

42 Sifat kimia dan fisika tanah pada beberapa subtipe agroforestry berbasis salak di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012………… 87 43 Tabel rataan tahunan curah hujan Kecamatan Batang Angkola…….. 88

44 Tabel rataan tahunan curah hujan Kecamatan Batangtoru…………... 88

45 Tabel rataan tahunan curah hujan Kecamatan Angkola Barat………. 88

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang akan dipecahkan adalah bagaimana Kantor Pariwisata Kabupaten Tapanuli Selatan dapat memanfaatkan aplikasi web sebagai suatu sarana untuk penyajian dan

Laila Nurhasanah Siregar : Analisis Finansial Industri Pengolahan Dodol Salak Dan Prospek Pengembangannya Di Kabupaten Tapanuli Selatan (Studi Kasus : Desa Parsalakan, Kec..

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap dua olahan salak di Desa Parsalakan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013 dapat diketahui

3) Agrosilvo-pasturalsystems , yaitu sistem pengelolaan lahan yang memiliki tiga fungsi produksi sekaligus, antar lain sebagai penghasil kayu, penyedia tanaman pangan dan

Metode yang digunakan dalam analisis terhadap peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pendatapan petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli

Analisis Pengolahan Salak (Studi Kasus : Industri Desa Parsalakan, Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.. Fakultas Pertanian Universitas

Hasil tertinggi interaksi kedua perlakuan terhadap salak pada umur 3 HSP terdapat pada perlakuan T0W0 (110.85 a skala) diikuti huruf notasi (a), dan nilai

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan sifat kimia tanah dan komponen produksi tanaman terhadap produksi salak Sidimpuan pada berbagai kemiringan lahan yang