• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORETIS. Belajar bahasa adalah proses penguasan bahasa, baik pada bahasa pertama yaitu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORETIS. Belajar bahasa adalah proses penguasan bahasa, baik pada bahasa pertama yaitu"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Analisis Kesalahan Berbahasa 1. Kesalahan Berbahasas

Belajar bahasa adalah proses penguasan bahasa, baik pada bahasa pertama yaitu bahasa ibu maupun pada bahasa kedua yaitu bahasa asing. Proses penguasaan bahasa dapat dilakukan secara alamiah maupun secara formal. Dalam proses penguasaan bahasa peran pengajaran bahasa sangatlah penting, yaitu dalam membantu pembelajar dalam menguasai bahasa, akan tetapi pengajaran bahasa selama ini selalu memandang bahwa penyimpangan berbahasa seorang pembelajar yang sedang berusaha menguasai bahasa selalu dianggap sebagai kesalahan, padahal kesalahan dan kekeliruan merupakan aspek yang lumrah terjadi dalam mempelajari sebuah bahasa khususnya bahasa asing. Kekeliruan yang dilakukan oleh pembelajar selama dalam proses belajar tidak dapat dipandang sebagai kesalahan begitu saja, akan tetapi harus dipandang sebagai suatu bagian dari strategi belajar.

Dalam literatur bahasa Inggris kesalahan berbahasa dibedakan menjadi dua jenis dengan istilah mistake dan error. Berdasarkan dua jenis kesalahan tersebut, Corder seperti yang dikutip oleh Parera (1997:143) memberikan perbedaan antara mistake dan error. ‘Mistake adalah penyimpangan yang disebabkan oleh faktor-faktor performance seperti keterbatasan ingatan, mengeja lafal, tekanan emosional, dan sebagainya’.

(2)

Kesalahan ini mudah diperbaiki jika penutur atau pembicara diingatkan. Sementara itu, ‘error adalah penyimpangan-penyimpangan yang sistematis dan konsisten dan menjadi ciri khas berbahasa siswa yang belajar bahasa pada tingkat tertentu’.

Dalam literatur lain, Corder (Pranowo,1996:51) membedakan kesalahan berbahasa dengan istilah di antaranya :

a. Salah (mistake)

Merupakan penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang tepat sesuai dengan situasi yang ada b.Selip (lapses)

Merupakan penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topik pembicaraan secara sesaat. Kelelahan fisik tubuh dapat menimbulkan selip bahasa. Dengan demikian selip bahasa dapat terjadi secara tidak sengaja

c. Silap (error)

Merupakan penyimpangan bentuk lahir dari struktur baku yang terjadi karena pemakai belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa. Faktor yang mendorong timbulnya kesilapan adalah faktor kebahasaan yang mengikuti pola-pola tertentu.

Wiki (Internet:2008) menjelaskan tentang Fehler von Fremdsprachenlernen yaitu “der Fremdsprachenlerner wird seine “dummen Fehler” erkennen und zum Teil auch verbessern können; andere Fehler wird er nicht ohne Hilfe ausmachen können”.

Dalam pemahaman tersebut dapat dijelaskan bahwa pembelajar bahasa asing akan mengenali “kesalahan bodohnya” sendiri dan sebagian dapat diperbaiki, akan tetapi untuk kesalahan yang lain pembelajar bahasa asing sulit untuk mengetahuinya.

(3)

Dari beberapa pernyataan kesalahan berbahasa di atas, dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa adalah penyimpangan yang dilakukan pembelajar secara umum yang sedang belajar bahasa asing yang disebabkan karena pembelajar memang kurang menguasai kaidah bahasa yang sedang dipelajarinya. Hal tersebut terjadi karena adanya faktor terbatasnya daya ingat, tekanan yang sedang dirasakan pembelajar dan kesulitan dalam mengeja lafal.

2. Analisis Kesalahan Berbahasa

Analisis kesalahan berbahasa adalah penyelidikan terhadap suatu kesalahan atau kekeliruan dari suatu peristiwa atau kejadian sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya kesalahan tersebut, kesalahan atau kekeliruan yang dimaksud ialah kesalahan atau kekeliruan berbahasa seseorang yang sedang belajar bahasa kedua atau bahasa asing

Hufeisen-Neuner {1999:105) berpendapat bahwa “Fehleranalyse ist ein aus verschiedenen Schritten bestehendes Vorgehen zur Identifizierung, Klassifizierung, Erklärung, Korrektur und Bewertung, Therapie und Prophylaxe von Fehlern“. Dalam pemahaman tersebut dapat dijelaskan bahwa analisis kesalahan ialah cara atau langkah untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, menjelaskan, mengoreksi, menimbang dan memperbaiki sebuah kesalahan.

Podgórni (internet online:2008) juga menjelaskan bahwa :

Der Terminus Fehleranalyse weisst nicht nur auf die Tatsache hin, daβ eine Analyse von Fehlern stattfindet, er steht aber auch für eine Art“Methode“, mit der fehlerhafte Äuβerungen von Lernern einer fremden Sprache identifieziert, im nächsten Schritt beschrieben, erklärt und in Form von Typologien nach bestimmten Kriterien zusammengestellt.

(4)

Dalam pengertian di atas terlihat bahwa analisis kesalahan mendefinisikan atau menunjukan tidak hanya suatu fakta sebuah analisis dari kesalahan yang terjadi, akan tetapi juga merupakan sebuah bentuk cara dalam identifikasi, mengurai dan menjelaskan atau mungkin mengkriteriakan kesalahan dalam pembelajaran bahasa.

Dari semua definisi tentang analisis kesalahan berbahasa di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis kesalahan berbahasa ialah sebuah media, metode atau cara untuk melakukan sebuah analisis terhadap kesalahan berbahasa yang terjadi melalui identifikasi, klasifikasi, koreksi dan evaluasi.

3. Langkah-langkah Analisis Kesalahan Berbahasa

Langkah-langkah analisis kesalahan berbahasa merupakan sebuah metode dalam menganalisis kesalahan berbahasa. Dengan adanya langkah-langkah analisis kesalahan berbahasa, sebuah kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh pembelajar dapat terditeksi.

Parera (1997:145) memberikan pendapatnya tentang metodologi analisis kesalahan berbahasa, baik yang tradisional maupun yang diperbaharui. Pada umumnya dilakukan dengan langkah-langkah seperti di bawah ini :

a. Pengumpulan data dari hasil-hasil ujian

b. Identifikasi kesalahan baik yang mendapat perhatian khusus dengan tujuan tertentu maupun penyimpangan yang umum

c. Klasifikasi atau pengelompokan kesalahan d. Pernyataan tentang frekuensi tipe kesalahan e. Identifikasi lingkup tipe kesalahan; dan f. Usaha perbaikan.

(5)

Sintaksis adalah pembicaraan mengenai unit bahasa kalimat, klausa dan frase. Fungsi sintaksis pada dasarnya adalah membahas tata bahasa di antara kata-kata di dalam tuturan.

Peter (1980:211) mengemukakan bahwa “unter Syntax versteht man in der Linguistik die Lehre vom Bau der Sätze einer Sprache”. Dalam pemahaman tersebut dapat dijelaskan bahwa sintaksis dalam linguistik ialah ilmu yang membahas tentang susunan kalimat-kalimat di dalam bahasa selanjutnya Peter (1980:211) juga menjelaskan bahwa sintaksis dalam arti yang lebih jelas yaitu ilmu yang mendeskriptifkan sifat struktur kalimat sebagai bentuk ungkapan.

Hoffmann (1996:496) mendefinisikan bahwa “die Syntax ist ein Teil der Bedeutungslehre, und zwar derjenige, was schon das Wort besagt, dessen Aufgabe es ist, darzulegen, wie die einzelnen Wörter zum Zwecke der Mitteilung zusammengeordnet werden”. Dalam pemahaman tersebut dapat dijelaskan bahwa sintaksis ialah bagian dari ilmu makna, yakni apa yang tersirat dalam kata dan merupakan uraian seperti kata-kata yang terperinci yang memberikan informasi secara jelas.

Duden, Die Grammatik (1984:559) mengatakan bahwa “Gegendstand der Satzlehre (Syntax) ist der Bau, die Struktur von Sätzen“. Dalam pengertian tersebut dapat dipahami bahwa inti dari ilmu kalimat (sintaksis) ialah bentuk, struktur dari kalimat-kalimat.

Soenardi (1989:48-50) mendefinisikan sintaksis sebagai “bagian ilmu bahasa yang membicarakan struktur dan upaya perumusan kaidah, sintaksis disebut juga tata kalimat atau tata bahasa”. Dalam sintakis terdapat sebuah kaidah yang menetapkan agar

(6)

urutan atau susunan kata dalam kalimat benar. Pengetahuan tentang kaidah sintaksis sangat penting, karena dapat digunakan untuk menilai apakah kalimat yang dibaca atau didengar mempunyai ambiguitas atau tidak.

Wikipedia (Internet:2007) mengatakan bahwa “unter Syntax versteht man die rein formalen Beziehungen zwischen (sprachlichen) Zeichen oder die Lehre (die Theorie) davon”. Dalam pengertian tersebut dapat dipahami bahwa sintaksis merupakan hubungan murni antara simbol kebahasaan atau tentang ilmu teorinya.

Kürschner (1997:20) menyatakan bahwa “die Syntax ist die grammatische Teildisziplin, die sich mit dem Aufbau von Sätzen und ihren grammatischen beschäftigt”. Dalam pengertian tersebut dapat dipahami bahwa sintaksis merupakan bagian dari aturan tata bahasa, dimana aturan tata bahasa tersebut berhubungan dengan pembentukan kalimat-kalimat dan sifat-sifat dari kalimat tersebut.

Berdasarkan beberapa kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa sintaksis ialah ilmu kebahasaan yang mendefinisikan tentang tata aturan bahasa khususnya mengenai struktur dan kaidah dalam perumusan pembentukan kalimat-kalimat, agar tercipta atau tersusun satuan kalimat yang benar.

Contoh analisis sintaksis pada kalimat :

1) Die Studenten machen die Aufgabe Zusammen

‘Para mahasiswa mengerjakan tugas secara bersama-sama’ • Analisis berdasarkan IC-Grammatik.

Die Studentent machen die Aufgabe zusammen. Satz

(7)

NP VP

Det N V NP

Det N PP

Adv Die Studenten machen die Aufgabe zusammen

•Analisis berdasarkan Traditionelle Grammatik.

Satz Elemente

Wortart Satzglied Morphologischen kategorien Die best. Artikel

Subjekt

Nomin. Plur. (maskulinum)

Studenten Substantive Nomin. Plur.

(maskulinum)

Machen Verb Prädikat 3.Pers.Plur.Präs

Die best. Artikel

Objekt

Nomin. Sing. Femininum

Aufgabe Substantive Nomin. Sing.

Femininum

Zusammen Adv Angabe

2) Sie ist zufrieden, obwohl sie nicht viel Geld verdient

‘Dia merasa puas, meskipun dia tidak mendapatkan banyak uang’ • Analisis berdasarkan IC-Grammatik

Sie ist zufrieden, obwohl sie nicht viel Geld verdient

(8)

NP PP

NP VP

PP Adv Pron NP Pron V Adv Pron N

Adj VP

Sie ist zufrieden, obwohl sie nicht viel Geld verdient •Analisis berdasarkan Traditionelle Grammatik

C. Kalimat 1. Definisi Kalimat Kalimat merupakan sebuah lingkup bahasa yang mempunyai ciri dasar adanya wujud subjek, predikat dan objek. Kalimat ialah bentuk konkret dari fungsi sebagai alat komunikasi dan alat berfikir. Secara sederhana kalimat sendiri dapat diartikan sebagai rangkaian kata-kata yang

Satz Elemente

Wortart Satzglied Morphologischen kategorien

Sie Pronomen Subjekt 3 Pers Sing.

Nomin.Pers Pron

Ist Verb Prädikat 1 Pers Sing. Präs

Zufrieden Adjektiv Angabe

Obwohl Adverb

Angabe

Sie Pronomen 3 Pers Sing. Pers

Pron

Nicht Adverb

Viel Pronomen

Geld Substantiv Nomen. Sing.

Maskulin

(9)

mempunyai makna sendiri yang disampaikan melalui sebuah gagasan dan memiliki wujud.

Hoffmann {1996:498} mengatakan bahwa :

Der Satz ist der sprachliche Ausdruck, das Symbol dafür, daβ die Verbindung mehrerer Vorstellungen oder Vorstellungmassen in der Seele des Sprechenden sich vollzogen hat, und das Mittel dazu, die nämliche Verbindung der nämlichen Vorstellungen in der Seele des Hörenden zu erzeugen.

Dalam pemahaman tersebut dapat dijelaskan bahwa kalimat merupakan sebuah ungkapan bahasa, simbol bahasa, perangkai dari beberapa atau banyak makna dalam inti sebuah ekspresi dan merupakan sarana, kalimat menghasilkan sebuah penghubung yang sama dari makna yang sama dari apa yang didengar.

Wikipedia (Internet:2007) juga menjelaskan bahwa “ein Satz ist eine aus (einem Wort) oder mehreren Wörtern bestehende in sich geschlossene spracliche Einheit, mit der eine Sprechandlung (Aussage, Frage, Aufforderung) vollzogen wird“. Dalam pemahaman tersebut dapat dijelaskan bahwa kalimat ialah susunan dari sebuah kata atau kata-kata yang ada dan lengkap dalam kesatuan bahasa dan di dalam kalimat terdapat jenis-jenis kalimat seperti kalimat berita, kalimat tanya dan kalimat permintaan.

Sedangkan d-seite.de (internet:2008) berpendapat bahwa “der Satz ist die kleinste zusammengehörende Redeeinheit, er besteht in der Regel aus mehreren Satzbausteinen”.

(10)

Dalam pemahaman tersebut dapat dijelaskan bahwa kalimat adalah sejenis kesatuan kelompok kecil kata, kalimat biasanya terdiri dari beberapa susunan.

Engel (1988:180) menjelaskan tentang kalimat bahwa :

Der Satz kann nun definiert werden als sprachliches Konstrukt, das a. ein finites Verb enthält

b. kein Element enthält, das ihn anderen Elementen unter Ordner, somit (mindestenspotentiell) autonom ist und

c. sich in besonderer Weise zur Vereindeutigung von Sprechakten eignet.

Pada pengertian di atas terlihat bahwa kalimat dapat dipahami sebagai ungkapan bahasa yang mempunyai ciri tertentu. Hal tersebut semakin meyakinkan bahwa kalimat merupakan bagian tersendiri atau ciri simbol dari bahasa yang digunakan dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan. Hal ini sesuai dengan pendapat Arifin (2004:58) yang mengatakan bahwa :

“Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun atau keras lembut, disela atau dijeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan (berhuruf latin) kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).”

Kalimat sebagai susunan kata-kata merupakan sebuah kaitan dengan grammatik atau tata bahasa dan kata-kata itu sendiri dalam sebuah kalimat memiliki posisi atau aturan berdasarkan fungsinya masing-masing. Duden, Die Grammatik (1984:715) menjelaskan tentang Wortstellung atau posisi kata yaitu bahwa :

Wörter, Teilglieder im Satzglied, Satzglieder im Satz und Teilsätze im zusammen gesetzten Satz sind nicht beliebig angeordnet. Für ihre Anordnung gelten Regeln. Allerdings spielen hier nur zum Teil grammatische Gesichtspunkte eine Rolle wie z. B. der Satzgliedwert einer Wortgruppe oder die Wortart verwendeter Wörter.

(11)

Pada pengertian di atas dapat dipahami dengan jelas bahwa Wortstellung atau posisi kata merupakan bagian dari kaitan grammatik, dalam penyusunannya tidak boleh sembarangan dan berlaku sebuah aturan. Posisi kata yang dimaksudkan yaitu unsur subjek, predikat, objek dan keterangan.

Lewandowski (1990:935) juga menjelaskan tentang Wortstellung yaitu bahwa : Die Wortstellung erfüllt grammatische bzw. syntaktische Funktionen, in dem sie die Satzarten kennzeichnet (Hauptsatz mit zweistellung, Nebensatz mit endstellung des Verbs : Aussage, Aufforderung, Frage) und eine strukturell grammatische Funktionen und kommunikative bzw. kommunikativpsycologie Funktionen durch die Kennzeichnung von Thema und Rhema.

Dalam pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa Wortstellung merupakan kaitan tata bahasa atau yang lebih tepatnya adalah fungsi sintaksis yang dapat digambarkan dalam jenis kalimat seperti induk kalimat dengan posisi kedua atau anak kalimat dengan posisi akhir kata kerja (kalimat berita, kalimat permintaan dan kalimat Tanya) dan sebuah fungsi struktur grammatik atau fungsi psikologi komunikatif.

Berdasarkan dua pengertian tentang Wortstellung di atas dapat dipahami dengan jelas bahwa Wortstellung adalah fungsi grammatik dalam posisi kata yang dapat digambarkan pada jenis unsur kalimat baik subjek, verba atau predikat, objek maupun keterangan yang posisinya dalam kalimat dapat berubah-ubah.

Dari semua definisi tentang pengertian kalimat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kalimat terbentuk dari beberapa kata atau rangkaian kata yang merupakan bagian dari sebuah ungkapan bahasa dan menghasilkan sebuah pikiran inti atau makna yang dapat berwujud lisan maupun tulisan, sedangkan Wortstellung merupakan ruang lingkup dari unsur-unsur kalimat yang mempunyai kaitan grammatik, di mana dalam fungsinya berlaku sebuah aturan.

(12)

2. Jenis-Jenis Kalimat

Pengertian atau makna kalimat tentu saja tidak hanya terbatas pada unsur-unsur pemahaman di atas, tetapi masih banyak pengertian-pengertian kalimat yang lain yang merujuk pada aspek lain. Ciri, fungsi dan jenis kalimat didasarkan pada latar belakang dan aspek yang berbeda untuk memperjelas bentuk atau jenis-jenis kalimat. Universal Grosswörterbuch (2003:1326) membedakan jenis-jenis kalimat menurut fungsinya, di antaranya yaitu :

a. Aussagesatz (Kalimat Berita)

Aussagesatz merupakan jenis kalimat yang berisikan mengenai peristiwa atau keadaan. Dalam kalimat ini orang mengunakannya untuk melaporkan atau memberitahukan sebuah peristiwa atau keadaan, misalnya :

- Er fliegt heute nach Batam ‘Dia pergi ke Batam hari ini’ - Sie fahren nicht zum Büro ‘Mereka tidak pergi ke kantor’ b. Fragesatz (Kalimat Tanya)

Fragesatz ialah jenis kalimat yang memiliki tujuan untuk menimbulkan terjadinya timbal balik dalam suatu percakapan. Dalam kalimat ini terdapat sebuah jawaban, sebagai akibat dari terjadinya percakapan, misalnya :

- Ist Herr Müller heute im Haus ?

(13)

- Ja, Herr Müller ist im Haus. ‘Ya, tuan Müller sedang di rumah’

c. Aufforderungsatz (Kalimat Permintaan)

Dalam jenis kalimat ini orang berharap sesuatu dapat dilakukan dari lawan bicaranya. Aufforderungsatz dibedakan ke dalam beberapa bentuk, di antaranya yaitu :

1) Vorschlag : Nimm doch den Regenschirm mit ! ‘Bawalah payung itu!’

2) Befehl : Mach das Fenster auf ! ‘Tolong buka jendelanya!’

3) Frage : Darf ich Ihnen meinen Chef vorstellen ?

‘Bolehkah saya memperkenalkan atasan saya kepada Anda ?’ d. Ausrufesatz (Kalimat Seruan)

Ausrufesatz merupakan jenis kalimat yang mengambarkan tentang sebuah ungkapan berupa penilaian, perhatian atau spontanitas perasaan, misalnya :

- Was für ein schöner Garten ! (Anteilnahme) ‘Betapa indahnya taman itu’! (Perhatian)

- Wie dumm habe ich damals benommen ! (Wertung) ‘Betapa bodohnya aku dulu’! (Penilaian)

Sedangkan Duden, Die Grammatik (1984:716) membedakan jenis-jenis kalimat di antaranya yaitu :

(14)

Irreale Wunschsätze merupakan jenis kalimat yang berisikan sebuah ungkapan pengandaian. Dalam kalimat ini orang mengandaikan atau berharap sesuatu yang di inginkannya terjadi, misalnya :

- Wenn er doch käme !

‘Seandainya saja dia datang !’ - Wenn sie doch fleiβig wäre ! - ‘Seandainya saja dia rajin !’

b. Eingeleitete Nebensätze (Kalimat Sambung)

Eingeleitete Nebensätze ialah jenis kalimat yang mempunyai kata sambung dan memposisikan kata kerjanya pada akhir kalimat, misalnya :

- Ich bin sicher, daβ sie kommt ‘Saya yakin, bahwa dia akan datang’ - Ich weiβ nicht, ob er klavier spielt

‘Saya tidak tahu, apakah dia sedang bermain piano’ c. Aussagesätze (Kalimat Berita)

Dalam jenis kalimat ini posisi predikat atau kata kerjanya berada pada posisi ke dua dan kalimat ini menggambarkan tentang suatu peritiwa atau keadaan, misalnya :

- Gaby ging um 8 uhr ins Theater ‘Gaby pergi ke opera pukul 8

- In diesem Jahr ist der Winter zu warm ‘Tahun ini musim dingin terasa begitu panas’

(15)

Dari beberapa pemaparan tentang jenis-jenis kalimat di atas, terlihat jelas bahwa kalimat bahasa Jerman ialah bahasa yang sangat terstruktur, sehingga jika seseorang ingin memahami atau menguasai makna kalimat dengan baik, ia pun harus menguasai struktur dalam kalimat tersebut.

3. Unsur-Unsur Kalimat

kalimat merupakan gabungan dari kata-kata dan membentuk sebuah arti yang utuh. Dalam kalimat terdapat unsur-unsur, dimana unsur-unsur itu adalah wujud dari struktur kalimat dan merupakan satu kesatuan dari sebuah kalimat. Setiap kata mempunyai fungsi dan menempati posisinya masing-masing, fungsi kata dalam unsur-unsur kalimat atau Satzglied dalam Duden, Deutsches Universalwörterbuch (2006:765) adalah “das (Sprachw): aus einem od mehreren Wörtern bestehender Teil eines Satzes mit einer bestimmten syntaktishen Funktion (z.b. Subjekt, Prädikat, Objekt, Umstandangabe)”. Dalam pengertian diatas dapat dipahami bahwa bahasa atau ujaran terdiri dari satu atau beberapa kata yang merupakan bagian dari kalimat dengan fungsi sintaksis masing-masing seperti subjek, predikat, objek dan keterangan.

Lewandowski (1990:898) mengatakan tentang Saztglied bahwa “der begriff des Satzglied deutet eine besondere Ebene im Aufbau der Satzstruktur an, die (hierarchisch) über der Ebene der Wörter bzw”. Dalam pengertian diatas dapat dipahami bahwa unsur kalimat merupakan bentuk dasar dari sebuah susunan struktur kalimat yang mempunyai hirarki dari kata-kata.

Setiap unsur kalimat terikat pada struktur atau tata bahasanya, dalam posisinya unsur kalimat dapat berubah tanpa mengubah makna asli dari kalimat tersebut.

(16)

Dari semua pengertian tentang unsur kalimat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa unsur kalimat merupakan bagian dari sebuah kalimat yang terdiri dari kelompok kata dan mempunyai fungsi sintaksisnya masing-masing. Unsur kalimat mengidentifikasi sebuah tatanan kalimat atau struktur bahasa, dimana tatanan kalimat atau struktur bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk sebuah kalimat.

4. Jenis Unsur-Unsur Kalimat

Hall dan Scheiner (2001:278) memberikan penjelasan mengenai jenis unsur-unsur kalimat yaitu sebagai berikut :

a. Das Subjekt (Satzgegenstand)

Subjek berdiri sebagai Nominativ, subjek memegang peranan yang sangat penting sebagai pokok dari inti kalimat dan subjek merupakan bagian dari fungsi kalimat yang ditandai dengan orang atau benda yang merupakan topik pembicaraan. Subjek biasanya terdiri atas Substantiv atau Pronomen, misalnya :

- Substanstiv : - Ich mache Sie glücklich

‘Saya akan membuat anda senang’ - Pronomen : - Er lacht

‘Dia tertawa’

b. Das Prädikat (Satzaussage)

Predikat merupakan ciri khusus atau makna inti dari sebuah kalimat. Predikat dalam bahasa Jerman terdiri atas satu bagian kata atau lebih, misalnya :

- Wir fliegen am Montag nach Bali ‘kita akan pergi ke Bali hari senin’

(17)

- Ich kann heute nicht zur schule gehen, weil ich krank bin ‘Saya tidak bisa ke sekolah hari ini, karena sakit ’

c. Das Objekt (Satzergänzung)

Objekt berdiri sebagai penjelas predikat atau sebagai pelengkap dalam suatu kalimat. Objek tergantung kepada kata kerjanya dan terbagi menjadi empat jenis yaitu di antaranya :

1) Das Akkusativ-objekt

Objek Akkusativ menerangkan maksud atau tujuan dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh subjek, misalnya :

- Wir kaufen eine Wiese

‘kami membeli sebuah padang rumput’ - Der Man nimmt das Bild von der Wand ab ‘orang itu mengambil gambar dari dinding’ 2) Das Dativ-objekt

Objek Dativ menerangkan tentang orang atau benda yang mengacu pada suatu peristiwa, misalnya :

- Ich möchte Ihnen zum Geburstag herzlich gratulieren ‘saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada Anda’ - Dieser Pudding schmeck mir besonders gut

‘saya sangat menyukai puding ini’ 3) Das Genetiv-objekt

Objek Genetiv menunjukan orang atau benda yang berhubungan dalam suatu kejadian, misalnya :

(18)

- Das Gesetz bedarf der Zustimmung des Bundesrates

‘undang-undang itu memerlukan persetujuan dari pemerintah (federal)’ d. Adverbiale Angaben und Ergänzungen

Adverbiale Angaben und Ergänzungen menerangkan tentang situasi atau kondisi dari suatu peristiwa dan Adverbiale Angaben und Ergänzungen dibedakan menjadi temporal, lokal, modal dan kausal, misalnya :

- Nächste woche will ich nach Batam fahren (Temporal) ‘minggu depan saya akan pergi ke Batam’

- Jeden Tag gehen wir zur Schule (Lokal) ‘setiap hari kami pergi ke sekolah’

- Er hat glücklichenweise die Prüfung bestanden (Modal) ‘dia beruntung telah lulus ujian’

- Ich gehe heute nicht zum Büro, weil ich krank bin (Kausal) ‘saya tidak akan kerja hari ini, karena sakit’

D. Kerangka Berpikir

Seperti yang telah dijelaskan sebelumya bahwa bentuk-bentuk atau susunan kalimat bahasa Jerman memiliki sifat dan keragaman tersendiri, untuk menguasainya dibutuhkan pemahaman yang baik dan menyeluruh tentang hal tersebut, baik pola atau jenisnya maupun kaidah tata bahasanya yaitu yang disebut sintaksis. Sintaksis sebagai ilmu kalimat memberikan definisi bahwa dalam sebuah kalimat terdapat sebuah tata aturan atau kaidah yang yang menetapkan agar urutan atau susunan kata dalam kalimat benar. Ketidakpahaman atau kurangnya pemahaman akan sintaksis akan menimbulkan

(19)

masalah dalam menilai apakah kalimat yang terbentuk atau yang disusun mempunyai ambiguitas atau tidak.

Grundstellung, Umstellung dan Endstellung (Wortstellung) merupakan bentuk variasi susunan kalimat bahasa Jerman. Menguasai Grundstellung, Umstellung dan Endstellung sebagai keterampilan dalam menyusun kalimat-kalimat bahasa Jerman oleh mahasiswa, tentunya harus diiringi pula dengan penguasaan sintaksis sebagai ilmu tata bahasanya dan hal ini ialah salah satu unsur yang dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, akan tetapi dalam penguasaan penyusunan kalimat bahasa Jerman khususnya dengan pola Grundstellung, Umstellung dan Endstellung, mahasiswa sering menemui kesulitan atau bahkan sering melakukan kesalahan, sehingga kaidah atau tata aturan yang ada tidak berlaku dan hal ini menyebabkan kompherensif kemampuan penguasaan mahasiswa diragukan.

Jika seorang mahasiswa menguasai dalam menyusun kalimat bahasa Jerman dengan baik atau secara kompherensif, maka ia pun akan terhindar dari kesalahan-kesalahan atau kesulitan-kesulitan pada kaidah kalimat atau tata bahasanya (sintaksis) maupun dalam pemahaman pada bentuk atau jenis kalimatnya.

Mengacu pada pemaparan di atas, kesulitan dan kesalahan-kesalahan mahasiswa dalam menyusun kalimat bahasa Jerman dengan pola Grundstellung, Umstellung dan Endstellung, penulis jadikan acuan analisis data dalam penelitian ini.

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Penyajian dengan matriks untuk (2.1) diatas dapat ditulis sebagai berikut. Jika kita perhatikan matriks X di atas, ma- ka terlihat bahwa kolom matrik X tidak bebas

(1) Subdivisi Operasional sebagaimana dimaksud Pasal 11 huruf a mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan operasional Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan

Metode yang digunakan adalah isolasi mRNA, sintesis cDNA, amplifikasi gen GnRHR dengan proses Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan primer Promotor F dan Exon 1 R

Pada perlakuan hormon lain tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan kontrol bahkan rata-rata luas yang dihasilkan lebih kecil dari kontrol yaitu dibawah 0,335 cm 2

Maret 2020 bahwa karena terjadinya pandemi COVID-19, maka penilaian IKPA tahun 2020 pada aplikasi OM-SPAN tidak dilakukan sampai dengan batas waktu yang akan diatur lebih

Semua form tambah data Barang diisi dengan benar kemudian Klik Simpan Nama Barang: (Diisi) Harga Modal(Rp): (Diisi Angka) Harga Jual (Rp): (Diisi Angka) Jumlah Stok:

§ Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan riwayat prilaku kekerasan yang perlu dikaji pengetahuan tentang akibat lanjut

Berdasarkan Tabel 8, ditemukan ciri warna khusus pada domba Garut yaitu fenotip tubuh coklat belang kepala hitam, karena tidak ditemukan pada kelompok jenis domba lain yang