KEMENTERIAN
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Triwulan I Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan ini merupakan media akuntabilitas yang merinci pertanggungjawaban sebagai amanah yang diemban organisasi dan tanggung jawab pemakaian sumber daya untuk menjalankan misi organisasi. Di samping itu, informasi perihal pengelolaan kegiatan dan sasaran organisasi diuraikan dalam rangka pencapaian visi dan misinya.
Sebagai landasan penyusunan Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 adalah Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Rencana Strategis Ditjen PDSPKP Tahun 2015-2019 serta Target Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 berikut realisasinya. Laporan ini memuat pula pencapaian kinerja sasaran dan kinerja kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Ditjen PDSPKP.
Kami berharap agar laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai media pertanggungjawaban kepada stakeholders dan pemacu peningkatan kinerja bagi organisasi Ditjen PDSPKP.
Jakarta, April 2017
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
ii | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
LAPORAN KINERJA TRIWULAN I
DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Triwulan I Tahun 2017 disusun sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja (performance results) Ditjen PDSPKP selama triwulan I tahun 2017, dikaitkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) tahun 2016 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Rencana Strategis Ditjen PDSPKP Tahun 2015-2019.
Sesuai dengan Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja tahun 2016, Ditjen PDSPKP melakukan pengukuran terhadap 5 (lima) kegiatan pokok dan 1 (satu) kegiatan penunjang yang tercakup dalam 1 (satu) program Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan untuk mencapai tujuan strategis sebagai berikut: (1) Meningkatkan nilai ekspor produk kelautan dan perikanan; (2) Meningkatkan rata-rata konsumsi ikan per kapita nasional; (3) Meningkatkan volume produk olahan hasil perikanan yang bernilai tambah; (4) Meningkatnya nilai produk kelautan dan perikanan; (5) Menjamin ketersediaan pasokan ikan di Unit Pengolahan Ikan (UPI); (6) Meningkatkan nilai investasi hasil kelautan dan perikanan; (7) Meningkatkan nilai pembiyaan usaha hasil kelautan dan perikanan dari lembaga keuangan bank dan bukan bank; (8) Meningkatkan uji terap inovasi teknologi hasil kelautan dan perikanan; dan (9) Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis di lingkungan Ditjen PDSPKP.
Tujuan strategis di atas selanjutnya dijabarkan dalam sasaran strategis Ditjen PDSPKP yang telah ditetapkan dalam bentuk kontrak kinerja antara Direktur Jenderal PDSPKP dengan Menteri Kelautan dan Perikanan terdiri dari 15 sasaran strategis dan 36 indikator kinerja utama.
Secara garis besar, beberapa saran dan rekomendasi yang dapat diberikan terkait dengan permasalahan-permasalahan dalam pencapaian target sasaran yang telah ditetapkan dan sebagai langkah antisipatif dalam pelaksanaan kegiatan mendatang, antara lain:
iv | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
1. Perlu adanya akselerasi pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan yang secara langsung berkontribusi dalam pencapaian Indikator Kinerja Ditjen PDSPKP sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Untuk itu, koordinasi dan integrasi pelaksanaan program dan kegiatan antara pusat, daerah dan instansi lintas sektoral perlu dilakukan secara intensif agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaan;
2. Melakukan koordinasi lingkup Unit Kerja Ditjen PDSPKP, KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta instansi terkait lainnya untuk melakukan rekonsiliasi dan menyampaikan kemajuan pelaksanaan dan pemanfaatan pekerjaan secara periodik.
Pencapaian terhadap target sasaran kinerja pembangunan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan yang telah dicapai selama tahun 2016 serta rencana tindak lanjut penyelesaian permasalahan yang dihadapi diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk merumuskan langkah-langkah percepatan pelaksanaan kegiatan di tahun selanjutnya. Hasil analisis yang komprehensif terhadap masing-masing indikator kinerja tahun 2016 diharapkan dapat dijadikan umpan balik dan acuan perencanaan berikutnya.
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | v
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar ... i Ikhtisar Eksekutif ... ii Daftar Isi... ... iv I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 11.2 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3 Tugas dan Fungsi ... 2
1.4 Keragaan Sumber Daya Manusia ... 4
1.5 Permasalahan Utama ... 7
1.6 Sistematika Penyajian ... 9
II. Perencanaan Kinerja ... 11
2.1 Rencana Strategis ... 11
2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ... 15
III. Akuntabilitas Kinerja ... 18
3.1 Capaian Kinerja ... 18
3.2 Evaluasi dan Analisis Kinerja ... 20
3.2.1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat KP ... 20
1. Nilai Tukar Pengolah ... 21
2. Pertumbuhan PDB Perikanan ... 22
3.2.2 Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP... 23
3. Tingkat Kemandirian SKPT di bawah Tanggung Jawab Ditjen PDSPKP ... 23
3.2.3 Terwujudnya Pengelolaan SDKP yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan ... 25
4. Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan dari Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank ... 25
5. Nilai Ekspor Hasil Perikanan ... 26
vi | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
7. PNBP pada Sektor Penguatan Daya Saing Produk KP . 27
8. Nilai Kesesuaian BP Ditjen PDSPKP. ... 28
3.2.4 Tersedianya Produk KP yang Berdaya Saing, Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan ... 29
9. Volume Produk Olahan Hasil Perikanan ... 29
10. Nilai Investasi Hasil Kelautan dan Perikanan ... 30
11. Terkendalinya Inflasi Ikan Tahunan ... 31
3.2.5 Tersedianya Kebijakan Pembangunan Penguatan Daya Saing yang Efektif ... 32
12. Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah Bidang PDSPKP ... 32
13. Jumlah Draft Peraturan Perundang-Undangan Bidang PDSPKP... 33
3.2.6 Akses Pasar Produk Kelautan dan Perikanan di Negara Tujuan Ekspor yang Ditingkatkan ... 34
14. Negara yang Tertangani Hambatan Ekspornya ... 34
3.2.7 Promosi Produk Kelautan dan Perikanan di Pameran Skala Internasional ... 35
15. Jumlah Nilai Potensi Transaksi yang Dihasilkan dari Promosi di Pameran Skala Internasional ... 35
3.2.8 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun ... 36
16. Jumlah RSNI Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun ... 36
3.2.9 Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan ... 37
17. Jumlah Sertifikat Kelayakan Pengolahan yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan ... 37
3.2.10 Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP 38
18. Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP ... 39
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | vii 3.2.11 Usaha Sektor KP yang Mendapatkan layanan Pembiayaan
Bank dan Non-Bank ... 39 19. Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh Bank ... 39 20. Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh Non-Bank
... 40 3.2.12 Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran
Hasil kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan ... 40 21. Jumlah Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan ... 41 3.2.13 Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk
Penggunaan Tanda (SPPT) SNI ... 42 22. Jumlah Produk Perikanan yang Mendapatkan
Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI ... 42 3.2.14 Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis ... 43
23. Jumlah Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis ... 43 3.2.15 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Ditjen PDSPKP yang
Kompeten, Profesional, dan Berintegritas ... 44 24. Indeks Kompetensi dan Integritas Ditjen PDSPKP ... 44 3.2.16 Tersedianya Manajemen Pengetahuan Ditjen PDSPKP
yang Handal dan Mudah Diakses ... 45 25. Persentase Unit Kerja Ditjen PDSPKP yang
Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar ... 46 3.2.17 Terwujudnya Birokrasi Ditjen PDSPKP yang Efektif,
Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima ... 47 26. Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup Ditjen
PDSPKP (%) ... 47 27. Nilai AKIP Ditjen PDSPKP ... 50 28. Level Maturitas SPIP Ditjen PDSPKP... 50
viii | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
29. Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan Lingkup
Ditjen PDSPKP ... 51
30. Jumlah Inovasi Pelayanan Publik Lingkup Ditjen PDSPKP... 51
3.2.18 Terkelolanya Anggaran Pembangunan Ditjen PDSPKP secara Efisien dan Akuntabel ... 52
31. Nilai Kinerja Anggaran lingkup Ditjen PDSPKP (%) ... 52
32. Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup Ditjen PDSPKP... 53 3.3 Realisasi Anggaran ... 54 IV. Penutup ... 55 4.1 Kesimpulan ... 55 4.2 Tindak Lanjut ... 55 Lampiran
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kelautan dan perikanan melalui program penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan diarahkan dalam rangka mewujudkan produk kelautan dan perikanan yang memiliki daya saing di pasar domestik dan internasional dengan menerapkan sistem industri yang efisien dan nir-limbah. Kebijakan dimaksud mengacu pada pendekatan market driven atau pasar yang menjadi acuan kebijakan, sehingga ketersediaan produk dapat diterima dan diminati oleh konsumen. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus merupakan produk kelautan dan perikanan yang memiliki sifat high quality, safe, traceable, high value
content dan competitive. Kebijakan ini akan dilaksanakan dalam dalam kurun waktu
tahunan dan lima tahunan.
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Tahun 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan strategis Ditjen PDSPKP yang menjadi acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun waktu lima tahunan. Mengacu pada dokumen Renstra tersebut, setiap unit kerja lingkup Ditjen PDSPKP membuat perencanaan tahunan guna mencapai indikator sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan program yang termuat dalam Renstra. Perencanaan tersebut dibuat dengan disertai indikator sasaran dan cara mencapai sasaran tersebut secara strategis.
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Ditjen PDSPKP sebagai Entitas Akuntabilitas Kinerja berkewajiban menyusun perjanjian kinerja, melakukan pengukuran kinerja dan pengelolaan data kinerja, serta menyampaikan Laporan Kinerja yang merupakan wujud akuntabilitas dari mandat yang diemban.
2 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
Dokumen Laporan Kinerja merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Instansi Pemerintah dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan Renstra maupun Rencana Kinerja Tahunan yang dibuat sebelumnya, serta merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Untuk menilai efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta mengukur sejauh mana pencapaian sasaran berdasarkan indikator yang ada, Ditjen PDSPKP menyusun Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP triwulan I tahun 2017. Laporan Kinerja ini secara terstruktur akan menginformasikan capaian kinerja dari setiap pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun waktu triwulan I tahun 2017.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP triwulan I tahun 2017 adalah untuk mengkomunikasikan pencapaian sasaran strategis pada triwulan I tahun 2017 kepada para stakeholders guna mewujudkan akuntabilitas kepada pihak-pihak yang memberi mandat atau amanah. Dengan demikian, Laporan Kinerja ini merupakan sarana untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang telah dicapai pada triwulan I tahun 2017 dan bagaimana proses pencapaiannya.
1.3 Tugas dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), kedudukan Ditjen PDSPKP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kelautan dan Perikanan.
Ditjen PDSPKP mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan daya saing dan sistem logistik produk kelautan dan perikanan serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Ditjen PDSPKP menyelenggarakan fungsi:
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 3 1. Perumusan kebijakan di bidang pembinaan mutu dan diversifikasi produk,
penguatan promosi produk kelautan dan perikanan, peningkatan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan mutu dan diversifikasi produk, penguatan promosi produk kelautan dan perikanan, peningkatan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan mutu dan diversifikasi produk, penguatan promosi produk kelautan dan perikanan, peningkatan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan mutu dan diversifikasi produk, penguatan promosi produk kelautan dan perikanan, peningkatan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan;
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan mutu dan diversifikasi produk, penguatan promosi produk kelautan dan perikanan, peningkatan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, serta peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan;
6. Pelaksanaan administrasi Ditjen PDSPKP; dan 7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Ditjen PDSPKP dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal dan terdiri atas: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal (Setditjen);
2. Direktorat Logistik;
3. Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu; 4. Direktorat Pemasaran;
5. Direktorat Usaha dan Investasi;
6. Unit Pelaksana Teknis, Balai Besar Pengujian dan Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP), dan
4 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 Gambar 1.1. Struktur Organisasi Ditjen PDSPKP
1.4 Keragaan Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai di Ditjen PDSPKP Tahun 2016 mencapai 397 orang, dengan rincian sebagai berikut:
1. Jumlah pegawai menurut unit kerja eselon II
Apabila dilihat dari gambar di bawah, jumlah pegawai menurut unit kerja Eselon II terbanyak terdapat di UPT Ditjen PDSPKP, BBP2HP, yakni 119 orang, atau
Direktorat Logistik Direktorat Usaha dan Investasi Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu Direktorat Pemasaran Subdit Pemetaan dan Pemantauan
Subdit Tata Niaga
Subdit Pengadaan dan Penyimpanan Subdit Distribusi Subdit Standardisasi Subdit Industri Skala Mikro dan
Kecil Subdit Industri Skala Menengah dan Besar Subdit Diversifikasi Subdit Pemetaan dan Akses Pasar Dalam Negeri Subdit Pemetaan dan Akses Pasar
Luar Negeri Subdit Promosi Subdit Kemitraan Publik Subdit Pemetaan dan Peluang Investasi Subdit Pelayanan dan Kemitraan Usaha Subdit Akses Permodalan Subdit Kewirausahaan dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan
Sekretariat Direktorat Jenderal
Bagian Program Bagian SDM Aparatur dan Organisasi Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas Bagian Keuangan dan Umum
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 5 sekitar 29,60% dari total pegawai Ditjen PDSPKP. Sedangkan jumlah pegawai yang paling sedikit terdapat di Direktorat Pemasaran, yakni 32 orang atau setara dengan 7,96% dari total jumlah pegawai Ditjen PDSPKP.
Gambar 1.2. Jumlah Pegawai menurut Unit Kerja
2. Jumlah pegawai menurut kedudukan, untuk Pusat sebanyak 283 orang atau 70,40%, sedangkan UPT sebanyak 119 orang atau 29,60%.
Gambar 1.3. Jumlah Pegawai menurut Kedudukan
3. Jumlah pegawai menurut golongan: golongan IV sebanyak 84 orang, golongan III sebanyak 254 orang, golongan II sebanyak 61 orang, dan golongan I sebanyak 3 orang. Dilihat pada gambar di bawah, menurut golongannya, pegawai Ditjen PDSPKP terbanyak pada golongan III, yakni mencapai 63,18%, sedangkan yang paling sedikit adalah golongan I, yakni sekitar 0,75%.
[CATEGORY NAME] 17,91% [CATEGORY NAME] 12,69% [CATEGORY NAME] 13,93% [CATEGORY NAME] 7,96% [CATEGORY NAME] 17,91% [CATEGORY NAME] 29,60% [CATEGORY NAME] 70,40% [CATEGORY NAME] 29,60%
6 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 Gambar 1.4. Jumlah Pegawai menurut Golongan
4. Jumlah pegawai menurut jenis kelamin: laki-laki sebanyak 231 orang, atau setara dengan 57,46% dari total pegawai Ditjen PDSPKP, dan perempuan sebanyak 171 orang, atau setara dengan 42,54% dari total pegawai Ditjen PDSPKP.
Gambar 1.5. Jumlah Pegawai menurut Jenis Kelamin
5. Jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan: S3 sebanyak 6 orang, S2 sebanyak 135 orang, S1 sebanyak 146 orang, D4 sebanyak 15 orang, SM sebanyak 2 orang, D3 sebanyak 32 orang, D2 sebanyak 1 orang, SLTA sebanyak 57 orang, SLTP sebanyak 6 orang, dan SD sebanyak 2 orang. Menurut tingkat pendidikannya, pegawai Ditjen PDSPKP terbanyak dengan tingkat pendidikan S1, yakni mencapai 36,32%, sedangkan yang paling sedikit adalah dengan tingkat pendidikan D2, yakni sebanyak 0,25%.
Gol I 1% Gol II 15% Gol III 63% Gol IV 21% [CATEGORY NAME] 57,46% [CATEGORY NAME] 42,54%
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 7 Gambar 1.6. Jumlah Pegawai menurut Pendidikan
1.5 Permasalahan Utama
Untuk mengimbangi permintaan masyarakat dunia yang terus meningkat terhadap produk ikan yang bermutu dan aman dikonsumsi, maka berbagai upaya peningkatan produksi dan penanganan pasca panen yang baik, diversifikasi produk, penguatan sistem logistik dan keberlanjutan usaha perlu terus dilakukan dalam rangka penguatan daya saing. Perkembangan dimaksud tentunya harus didukung dengan sarana dan prasarana (infrastruktur), teknologi, sumbedaya manusia, dan
financial sector yang memadai. Namun demikian sampai saat ini dukungan tersebut
dinilai masih terbatas. Untuk itu, beberapa permasalahan yang berasal dari dalam/internal (internal factors) dalam rangka penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan antara lain adalah:
a. Masih rendahnya nilai tambah dari produk perikanan dan kelautan
b. Terbatasnya ragam dan diversifikasi produk olahan hasil kelautan dan perikanan yang bernilai tambah;
c. Belum memadainya sarana dan prasarana di sentra produksi dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan;
S3 1% S2 34% [CATEGORY NAME] 36,32% D4 4% SM 1% D3 8% [CATEGORY NAME] 0,25% SLTA 14% SLTP 1% SD 1%
8 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
d. Belum optimalnya kelembagaan yang dapat memanfaatkan sarpras pasca panen yang tersedia;
e. Terbatasnya informasi yang tepat, akurat dan aktual tentang ketersediaan produk kelautan dan perikanan;
f. Terbatasnya promosi dan kerjasama usaha dan pemasaran hasil perikanan;
g. Terbatasnya jaringan distribusi dan konektivitas hulu-hilir hasil kelautan dan perikanan;
h. Tingkat susut hasil yang relatif masih tinggi di sentra produksi dan pasca panen; i. Terbatasnya jumlah Unit Pasca Panen dan Pasar Ikan yang memenuhi standar; j. Terbatasnya ketersediaan bahan baku Unit Pengolahan Ikan, yang menyebabkan
masih rendahnya tingkat utilitas Unit Pengolahan Ikan;
k. Sebagian besar UMKM, belum memenuhi standar mutu dengan kemampuan SDM dan finansial yang sangat terbatas
l. Makin ketatnya syarat pasar global (mutu dan keamanan pangan, ketelusuran, keberlanjutan/ lingkungan, isu sosial);
m. Jumlah impor hasil perikanan relatif belum sesuai dengan standar, jumlah kebutuhan pasar dan industri di dalam negeri dalam rangka melindungi produsen dan konsumen di dalam negeri;
n. Terbatasnya kegiatan dalam rangka pemberdayaan kelompok pasca panen; o. Terbatasnya wilayah pengembangan pasca panen hasil kelautan dan perikanan
yang berbasis kawasan dan terpadu dengan stakeholder terkait lainnya;
p. Terbatasnya kompetensi dan jumlah tenaga kerja dibidang pasca panen dan pemasaran;
q. Terbatasnya kompetensi dan jumlah pembina mutu dan pembina pasar hasil kelautan dan perikanan;
r. Belum meratanya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap produk ikan yang bermutu dan aman dikonsumsi, terbukti dengan masih maraknya penggunaan bahan kimia berbahaya dalam penanganan dan pengolahan hasil perikanan; s. Biaya Logistik Indonesia yang masih mahal bila dibandingkan dengan
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 9 t. Belum efektifnya koordinasi antar stakeholder bidang pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan.
Sementara permasalahan yang berasal dari faktor luar eksternal (external
factors) bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan antara lain adalah:
1. Semakin ketatnya persyaratan ekspor yang berlaku di negara-negara tujuan ekspor hasil perikanan;
2. Belum meratanya minat mengkonsumsi ikan pada konsumen lokal dan banyaknya gejala gizi buruk masyarakat;
3. Semakin berkembangnya produk pangan substitusi yang disuplai dari negara-negara penghasil utama daging ternak, seperti Australia dan beberapa negara-negara Amerika Latin;
4. Masih terbatasnya akses mendapatkan kredit perbankan bagi usaha investasi dan permodalan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan khususnya yang skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM);
5. Masih terbatasnya kebijakan pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
6. Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang berbiaya murah untuk mendukung distribusi dan pemasaran produk perikanan antar daerah dan antar pulau.
1.6 Sistematika Penyajian
Penyusunan Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Tahun 2016 mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pada dasarnya Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan capaian kinerja Ditjen PDSPKP selama Tahun 2016. Capaian Kinerja (Performance Results) Tahun 2016 tersebut dibandingkan dengan Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.
10 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
1. Ikhtisar Eksekutif, menyajikan tujuan, sasaran, capaian kinerja selama tahun 2016;
2. Bab I Pendahuluan, menyajikan penjelasan umum tentang Ditjen PDSPKP, dengan penekanan kepada aspek strategis Ditjen PDSPKP serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi oleh Ditjen PDSPKP;
3. Bab II Perencanaan Kinerja, menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Ditjen PDSPKP Tahun 2016;
4. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja Ditjen PDSPKP untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Ditjen PDSPKP sesuai dengan hasil pengukuran kinerja Ditjen PDSPKP. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja. Disamping itu, dalam Bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Ditjen PDSPKP sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. 5. Bab IV Penutup, menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja Ditjen PDSPKP serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Ditjen PDSPKP untuk meningkatkan kinerjanya;
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | 11
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menyusun Rencana Strategis Tahun 2015-2019 berdasarkan Renstra KKP Tahun
2015-2019 dengan fokus pada program dan kegiatan yang menjadi
kewenangannya. Renstra tersebut telah ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal PDSPKP Nomor 01/KEP-DJPDSPKP/2015 tentang Rencana Strategis Ditjen PDSPKP Tahun 2015-2019.
Dalam rangka mendorong percepatan pencapaian misi pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, maka langkah-langkah strategis pembangunan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan adalah sebagai berikut:
“Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat”
VISI
MISI
Kedaulatan (Sovereignty): mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan SDKP, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. Keberlanjutan (Sustainability): mewujudkan pengelolaan SDKP yang berkelanjutan. Kesejahteraan (Prosperity): mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam
12 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
1. Mengembangkan akses pasar dan promosi hasil kelautan dan perikanan di pasar dalam dan luar negeri;
2. Mengembangkan mutu dan diversifikasi produk kelautan dan perikanan; 3. Mengembangkan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan;
4. Mengembangkan investasi dan keberlanjutan usaha hasil kelautan dan perikanan;
5. Mengembangkan pengujian penerapan hasil kelautan dan perikanan;
6. Mengembangkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis di
bidang penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan.
2.1.1 Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan pembangunan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan disusun berdasarkan langkah-langkah strategis adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan konsumsi ikan per kapita nasional
2. Meningkatkan nilai ekspor produk kelautan dan perikanan 3. Meningkatkan volume produk olahan hasil perikanan 4. Meningkatnya nilai produk kelautan dan perikanan
5. Jaminan ketersediaan pasokan ikan di Unit Pengolahan Ikan (UPI) 6. Meningkatkan nilai investasi hasil kelautan dan perikanan
7. Meningkatkan nilai pembiyaan usaha hasil kelautan dan perikanan dari lembaga keuangan bank dan bukan bank
8. Meningkatkan uji terap inovasi teknologi hasil kelautan dan perikanan
9. Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis di lingkungan Ditjen PDSPKP
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | 13 Gambar 2.1. Peta Sasaran Strategis Ditjen PDSPKP Tahun 2017
2.1.2 Kebijakan
Dalam rangka mendukung pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaulat, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat, maka kebijakan Ditjen PDSPKP periode tahun 2015-2019 diarahkan untuk mewujudkan daya saing produk kelautan dan perikanan yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional. Dalam implementasi kebijakan dimaksud, strategi pembangunan yang akan dilaksanakan, antara lain:
1. Penguatan Koneksitas Hulu-Hilir
Penguatan Koneksitas Hulu-Hilir mutlak diperlukan dalam rangka mewujudkan sistem produksi dan distribusi yang dapat menjamin ketersediaan pasokan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat secara merata dan terjangkau
Terwujudnya kesejahteraan Masyarakat KP Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP Terwujudnya pengelolaan SDKP yang bertanggungjawab dan
berkelanjutan
Tersedianya produk KP yang berdaya saing, bertanggungjawab, dan berkelanjutan
pengelolaan SDKP
Tersedianya kebijakan pembangunan penguatan daya saing yang efektif
Akses pasar produk KP di negara tujuan ekspor yang ditingkatkan Promosi produk KP di pameran skala internasional RSNI Pengolahan dan Pemasaran Hasil KP yang disusun SKP yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP Usaha Sektor KP yang Mendapatkan Layanan Pembiayaan Bank dan Non
Bank Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil KP yang Dihasilkan Produk Perikanan yang Mendapatkan SPPT SNI Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis Terwujudnya ASN Ditjen PDSPKP yang kompeten, professional, dan berintegritas Tersedianya manajemen pengetahuan Ditjen PDSPKP yang handal
dan mudah diakses
Terwujudnya birokrasi Ditjen PDSPKP yang
efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan Ditjen PDSPKP secara efisien dan akuntabel
14 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
serta memenuhi kebutuhan permintaan industri secara berkelanjutan sehingga dapat memberikan nilai tambah dan daya saing. Langkah-langkah operasional strategi kebijakan tersebut meliputi: a. pengembangan komoditas dan produk unggulan berorientasi pasar; b. penataan dan pengembangan kawasan dan sentra produksi secara berkelanjutan; c. pengembangan konektivitas dan infrastruktur; d. pengembangan usaha dan investasi; d. pengendalian mutu dan keamanan produk kelautan dan perikanan; e. pengembangan sistem manajemen.
2. Standardisasi dan Sertifikasi Produk Kelautan dan Perikanan
Standardisasi produk diamanatkan melalui UU Perikanan No. 31/2004 yang telah diubah menjadi No. 45/2009. Secara nasional, kegiatan standardisasi dikoordinasikan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagaimana dituangkan dalam PP 102/2000 tentang Standardisasi Nasional. Standardisasi akan lebih fokus diarahkan pada standar pasca panen produk pangan dan non pangan dengan ragam jenis produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pasar baik untuk lokal, ekspor maupun impor. Standardisasi yang diberlakukan di Indonesia adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dinyatakan dalam Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar NasionaI Indonesia (SPPT SNI).
3. Pengembangan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) adalah sistem manajemen rantai pasokan ikan dan produk perikanan, bahan dan alat produksi, serta informasi mulai dari pengadaan, penyimpanan, sampai dengan distribusi, sebagai suatu kesatuan dari kebijakan untuk meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi perikanan hulu-hilir, pengendalian disparitas harga, serta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
4. Pemberdayaan Masyarakat dan/atau Kelompok Masyarakat
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan/atau kelompok masyarakat pengolah dan pemasar (Poklahsar) hasil kelautan dan perikanan, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: (i) identifikasi potensi dan permasalahan wilayah, (ii) identifikasi masyarakat dan/atau kelompok masyarakat penerima bantuan terutama usaha skala rumah tangga/mikro kecil, (iii) melibatkan para pemangku kepentingan, (iii) bimbingan teknis bagi aparatur
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | 15 dan masyarakat dan/atau kelompok masyarakat sasaran penerima bantuan, (v) mengoptimalkan peran tenaga pendamping/penyuluh sebagai fasilitator sekaligus motivator dalam proses perencanaan partisipatif, pelaksanaan dan pelaporan serta melakukan sosialisasi, serta (vi) menerapkan upaya pemberdayaan secara konsisten dan berkelanjutan.
Kebijakan dan strategi pembangunan dimaksud dilaksanakan dalam satu program penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan dengan didukung oleh 5 (lima) kegiatan pokok dan 1 (satu) kegiatan penunjang, yaitu:
1. Pembinaan Mutu dan Diversifikasi Produk;
2. Penguatan Promosi Produk Kelautan dan Perikanan;
3. Peningkatan Sistem Logistik Produk Kelautan dan Perikanan; 4. Peningkatan Keberlanjutan Usaha Kelautan dan Perikanan; 5. Pengujian Penerapan Hasil Perikanan
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya DJPDSKP
2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Penetapan sasaran strategis yang akan dicapai dan pengukuran tingkat keberhasilan dituangkan dalam dokumen rencana kinerja (performance plan) 2016. Setiap sasaran strategis memiliki indikator kinerja dengan target kinerja. Target kinerja tersebut dikelompokkan ke dalam 4 (empat) perspektif Balanced Scorecard, yakni: 1) Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective); 2) Perspektif Pelanggan (Customer Perspective); 3) Perspektif Internal (Internal Process
Perspective); dan 4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective).
Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
STAKEHOLDER PERSPECTIVE
1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat KP
1 Nilai Tukar Pengolah 102.5 2 Pertumbuhan PDB Perikanan 8 CUSTOMER PERSPECTIVE 2 Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP 3 Tingkat Kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab Ditjen PDSPKP
Pra Mandiri 3 (Terbangun) 3 Terwujudnya Pengelolaan
SDKP yang
4 Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan dan
16 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Bertanggungjawab dan
Berkelanjutan
Perikanan dari Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank (Rp. Triliun)
5 Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD Miliar)
7.62 6 Konsumsi Ikan per Kapita
Nasional (Kg/Kap)
47.12 7 PNBP pada Sektor
Penguatan Daya Saing Produk KP (Rp Juta)
229.53 8 Nilai Kesesuaian Bantuan
Pemerintah Ditjen PDSPKP (%)
80 4 Tersedianya Produk KP yang
Berdaya Saing,
Bertanggungjawab, dan Berkelanjutan
9 Volume produk olahan hasil perikanan (Juta Ton)
6.2 10 Nilai Investasi Hasil
Kelautan dan Perikanan (Rp. Triliun)
5.94 11 Terkendalinya Inflasi Ikan
Tahunan (%)
<15
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
5 Tersedianya Kebijakan Pembangunan Penguatan Daya Saing Yang Efektif
12 Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah Bidang PDSPKP
7,7 13 Jumlah Draft Peraturan
Perundang-Undangan Bidang PDSPKP (draft peraturan)
14
6 Akses Pasar Produk Kelautan dan Perikanan di Negara Tujuan Ekspor yang Ditingkatkan
14 Negara yang Tertangani Hambatan Ekspornya (negara)
1
7 Promosi Produk Kelautan dan Perikanan di Pameran Skala Internasional
15 Jumlah Nilai Potensi Transaksi yang Dihasilkan dari Promosi di Pameran Skala Internasional (juta USD)
200
8 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun
16 Jumlah RSNI Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun
15
9 Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan
17 Jumlah Sertifikat Kelayakan Pengolahan yang
Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan (SKP)
1500
10 Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP
18 Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP (%)
60 11 Usaha Sektor KP yang 19 Jumlah Usaha Sektor KP 50,000
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | 17
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Mendapatkan Layanan
Pembiayaan Bank dan Non-Bank
yang Dibiayai oleh Bank (unit usaha)
20 Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh Non-Bank (unit usaha)
100 12 Ragam Inovasi Teknologi
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan
Perikanan yang Dihasilkan
21 Jumlah Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan (Ragam)
4
13 Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI
22 Jumlah Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI (Produk)
3
14 Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis
23 Jumlah Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis (UMKM)
7
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
15 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Ditjen PDSPKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas
24 Indeks Kompetensi dan Integritas Ditjen PDSPKP (%)
80
16 Tersedianya Manajemen Pengetahuan Ditjen PDSPKP yang Handal dan Mudah Diakses
25 Persentase Unit Kerja
Lingkup Ditjen PDSPKP yang Menerapkan Sistem
Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%)
65
17 Terwujudnya Birokrasi Ditjen PDSPKP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada
Layanan Prima
26 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup DJPDSPKP
A (80) 27 Nilai AKIP Ditjen PDSPKP A (88) 28 Level Maturitas SPIP Ditjen
PDSPKP (Level)
2 29 Persentase Tindak Lanjut
Direktif Pimpinan lingkup Ditjen PDSPKP (%)
100 30 Jumlah Inovasi Pelayanan
Publik lingkup Ditjen PDSPKP
1 18 Terkelolanya Anggaran
Pembangunan Ditjen PDSPKP secara Efisien dan Akuntabel
31 Nilai Kinerja anggaran lingkup Ditjen PDSPKP
Baik (85) 32 Persentase kepatuhan
terhadap SAP lingkup Ditjen PDSPKP
18 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) pada tahun 2017 menetapkan 18 (delapan belas) Sasaran Strategis (SS) dengan 32 Indikator Kinerja.
Pengukuran capaian kinerja Ditjen PDSPKP 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi indikator kinerja pada masing-masing perspektif.
Tabel 3.1. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Ditjen PDSPKP Tahun 2017
No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi %
STAKEHOLDER PERSPECTIVE
1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat KP
Nilai Tukar Pengolah 102.5 - - Pertumbuhan PDB Perikanan 8 - - CUSTOMER PERSPECTIVE 2 Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP Tingkat Kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab Ditjen PDSPKP Pra Mandiri 3 (Terbangun) - -3 Terwujudnya Pengelolaan SDKP yang Bertanggungjawab dan Berkelanjutan
Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan dari Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank (Rp. Triliun)
3 1,83 61
Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD Miliar)
7.62 0,97 12,72 Konsumsi Ikan per Kapita
Nasional (Kg/Kap)
47.12 - -
PNBP pada Sektor Penguatan Daya Saing Produk KP (Rp Juta)
229.53 54,81 23,88
Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah Ditjen PDSPKP (%)
80 -
-4 Tersedianya Produk KP yang Berdaya Saing, Bertanggungjawab, dan Berkelanjutan
Volume produk olahan hasil perikanan (Juta Ton)
6.2 -
-Nilai Investasi Hasil Kelautan dan Perikanan (Rp. Triliun)
5,94 1,12 18,86 Terkendalinya Inflasi Ikan <15 <15 100
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | 19
No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi % Tahunan (%)
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
5 Tersedianya Kebijakan Pembangunan
Penguatan Daya Saing yang Efektif
Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah Bidang PDSPKP
7,7 -
-Jumlah Draft Peraturan Perundang-Undangan Bidang PDSPKP (draft peraturan)
14 -
-6 Akses Pasar Produk Kelautan dan Perikanan di Negara Tujuan Ekspor yang Ditingkatkan
Negara yang Tertangani Hambatan Ekspornya (negara) 1 - -7 Promosi Produk Kelautan dan Perikanan di Pameran Skala Internasional
Jumlah Nilai Potensi Transaksi yang Dihasilkan dari Promosi di Pameran Skala Internasional (juta USD)
200 174 87
8 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun
Jumlah RSNI Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil KP yang Disusun
15 -
-9 Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan
Jumlah Sertifikat Kelayakan Pengolahan yang Diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan (SKP) 1500 424 28,27 10 Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP
Utilitas Unit Penanganan dan Pengolahan Produk Hasil KP (%)
60 -
-11 Usaha Sektor KP yang Mendapatkan Layanan Pembiayaan Bank dan Non-Bank
Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh Bank (unit usaha)
50,000 10.787 21,57
Jumlah Usaha Sektor KP yang Dibiayai oleh Non-Bank (unit usaha)
100 2.716 2.716
12 Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan
Perikanan yang Dihasilkan
Jumlah Ragam Inovasi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan yang Dihasilkan (Ragam)
4 -
-13 Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI
Jumlah Produk Perikanan yang Mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI (Produk)
3 -
-14 Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis
Jumlah Pelaku Usaha yang Dibina dalam Inkubator Bisnis (UMKM)
7 -
-LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
15
Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Ditjen PDSPKP yang
Indeks Kompetensi dan Integritas Ditjen PDSPKP (%)
20 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi % Kompeten, Profesional, dan Berintegritas 16 Tersedianya Manajemen Pengetahuan Ditjen PDSPKP yang Handal dan Mudah Diakses
Persentase Unit Kerja Lingkup Ditjen PDSPKP yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%) 65 29.16 44.86 17 Terwujudnya Birokrasi Ditjen PDSPKP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima
Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup DJPDSPKP
A (80) -
-Nilai AKIP Ditjen PDSPKP A (88) - -Level Maturitas SPIP Ditjen
PDSPKP (Level)
2 -
-Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan lingkup Ditjen PDSPKP (%)
100 0 0
Jumlah Inovasi Pelayanan Publik lingkup Ditjen PDSPKP
1 - -18 Terkelolanya Anggaran Pembangunan Ditjen PDSPKP secara Efisien dan Akuntabel
Nilai Kinerja anggaran lingkup Ditjen PDSPKP
Baik (85) 3.58 4.21 Persentase kepatuhan
terhadap SAP lingkup Ditjen PDSPKP
100 -
-3.2 Evaluasi dan Analisis Kinerja
STAKEHOLDER PERSPECTIVE
Capaian kinerja Ditjen PDSPKP pada Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective) berasal dari 1 (satu) Sasaran Strategis, yakni terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
3.2.1
Sasaran Strategis 1
Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan
Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan menjadi tolok ukur dari dampak keberhasilan program dan kegiatan Ditjen PDSPKP. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan terdiri atas 2 (dua) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | 21 Tabel 3.2. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya
Kesejahteraan Masyarakat KP Tahun 2017
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 Nilai Tukar Pengolah 102.5 - -
2 Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 8 - -
1. Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan (NTPHP)
Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan (NTPHP) merupakan proxy tingkat kesejahteraan pengolah hasil perikanan, dengan asumsi kesamaan kuantitas produksi antar waktu. NTPHP merupakan perbandingan indeks harga jual hasil pengolahan ikan dengan indeks harga konsumsi rumah tangga dan indeks harga usaha pengolahan ikan.
NTPHP diperoleh melalui survei unit usaha pengolah hasil perikanan, dimana objek pendataan adalah rumah tangga pengolah ikan yang memiliki nilai produksi (harga jual hasil pengolahan) dengan nilai diatas 50% dari total penghasilan rumah tangganya. NTPHP dihitung dengan formula sebagai berikut:
Penjelasan:
a. NTPHP >100, maka kenaikan harga produksi lebih besar dari kenaikan harga konsumsi, artinya pendapatan pengolah hasil perikanan naik lebih besar dari pengeluarannya atau surplus.
b. NTPHP =100, maka kenaikan harga produksi sama dengan kenaikan harga konsumsi sehingga impas.
c. NTPHP <100, maka kenaikan harga produksi lebih rendah dari kenaikan harga konsumsi
Target pencapaian NTPHP tahun 2017 adalah sebesar 102,5. Akan tetapi nilai NTPHP tidak dapat dihitung pada triwulan I tahun 2017, pencapaiannya dapat diketahui pada akhir tahun 2017.
22 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
2. Pertumbuhan PDB Perikanan
Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor perikanan. Pertumbuhan ekonomi sektor perikanan merupakan perubahan PDB (atas dasar harga konstan) sektor perikanan dari satu periode ke periode berikutnya (dalam persen). PDB Perikanan tersebut hanya didasarkan pada sektor primer yang mencakup perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Pertumbuhan PDB Perikanan dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan sumberdaya perikanan sebagai andalan dalam perekonomian nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan selalu mendorong masyarakat dari dunia usaha untuk melakukan kegiatan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan mengingat besarnya potensi pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan di Indonesia. PDB perikanan memegang peranan strategis dalam memberikan kontribusi bukan hanya untuk PDB kelompok pertanian secara umum, tetapi juga pada PDB Nasional.
PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa perikanan yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (per tahun). Adapun angka persentase pertumbuhan PDB Perikanan diperoleh dengan membandingkan nilai PDB Perikanan (berdasarkan harga konstan) tahun 2017 dibandingkan dengan nilai PDB Perikanan tahun 2016.
Target pencapaian PDB Perikanan tahun 2017 adalah sebesar 8%. Akan tetapi nilai PDB Perikanan tidak dapat dihitung pada triwulan I tahun 2017, pencapaiannya hanya dapat diketahui pada akhir tahun 2017.
CUSTOMER PERSPECTIVE
Capaian kinerja Ditjen PDSPKP pada customer perspective berasal dari 3 (tiga) sasaran strategis yaitu terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP, terwujudnya pengelolaan SDKP yang bertanggungjawab dan berkelanjutan, serta tersedianya produk KP yang berdaya saing, bertanggungjawab, dan berkelanjutan.
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | 23
3.2.2
Sasaran Strategis 2
Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 3.3. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP Tahun 2017
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 3 Tingkat Kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab
Ditjen PDSPKP
Pra Mandiri 3 (Terbangun)
-
-3. Tingkat Kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab Ditjen PDSPKP
Program pembangunan SKPT adalah suatu program KKP sebagai upaya bangsa dalam membantu daerah perbatasan dan terluar untuk membangun kemandirian, kedaulatan bangsa serta menjaga teritorial wilayah perbatasan secara detail dan terperinci sesuai dengan Nawacita ke-3 yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Tujuan dari SKPT adalah membangun dan mengintegrasikan proses bisnis kelautan dan perikanan berbasis masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan secara berkelanjutan.
Lokasi SKPT di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 51/KEPMEN-KP/2016 tentang Penetapan lokasi pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan. Terdapat 2 (dua) lokasi SKPT yang menjadi tanggung jawab PDSPKP yaitu: (1) Biak, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua dan (2) Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Kriteria pemilihan lokasi SKPT antara lain:
a. Merupakan PPKT (Pulau-Pulau Kecil Terluar) atau Kabupaten/Kota yang memiliki PPKT dan/atau daerah perbatasan atau Kawasan Strategis Nasional;
24 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
b. Mempunyai komoditas unggulan sektor kelautan dan perikanan yang berpeluang untuk dikembangkan;
c. Terdapat ketergantungan masyarakat akan sumber daya kelautan dan perikanan sangat tinggi;
d. Adanya dukungan dan komitmen pemerintah daerah; e. Memiliki SDM di bidang kelautan dan perikanan;
f. Telah tersedia sarana dan prasarana di bidang kelautan dan perikanan.
Gambar 3.1. Lokasi Sentra KP Terpadu yang menjadi Tanggung Jawab Ditjen PDSPKP Tahun 2017
Telah diterbitkan Peraturan Menteri Nomor 48 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Pembangunan SKPT yang mengatur fokus pembangunan kawasan kelautan dan perikanan terintegrasi di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan diarahkan pada 4 (empat) aspek, yaitu peningkatan nilai tambah, peningkatan daya saing, modernisasi dan korporatisasi usaha, dan penguatan produksi dan produktivitas pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | 25 Pada tahun 2016, SKPT Timika telah berhasil melakukan ekspor kepiting ke Singapura dan Malaysia. Pada tahun 2017, tingkat kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab Ditjen PDSPKP ditargetkan berstatus Pra Mandiri 3 (Terbangun). Akan tetapi sampai dengan triwulan I tahun 2017, SKPT yang berada di bawah tanggung jawab Ditjen PDSPKP belum bisa ditetapkan statusnya dan akan dapat diketahui pada akhir tahun 2017.
3.2.3
Sasaran Strategis 3
Terwujudnya Pengelolaan SDKP yang Bertanggung Jawab dan
Berkelanjutan
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran terwujudnya pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan terdiri atas 5 (lima) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 3.4. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Terwujudnya Pengelolaan SDKP yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan Tahun 2017
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 4 Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan
dari Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank (Rp. Triliun)
3 1,83 61
5 Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD Miliar) 7,62 0,97 12,72 6 Konsumsi Ikan per Kapita Nasional (Kg/Kap) 47,12 - - 7 PNBP pada Sektor Penguatan Daya Saing Produk KP (Rp
Juta)
229,53 54,81 23,88 8 Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah Ditjen PDSPKP (%) 80 -
-4. Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan dari Lembaga
Keuangan Bank dan Bukan Bank
Indikator kinerja ini menunjukkan jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga perbankan dan non perbankan kepada UMKM hasil kelautan dan perikanan. Penyaluran permodalan dari Perbankan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) dan skim kredit komersil lainnya, dan Non perbankan berupa pegadaian dan LBPD.
26 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
Adapun teknik menghitung capaian indikator kinerja ini adalah dengan menjumlahkan seluruh penyaluran usaha baik dengan skema perbankan maupun non perbankan.
Tabel 3.5. Capaian Nilai Pembiayaan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan dari Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank
No Lembaga Penyalur Bulan Total Triwulan I
Januari Februari Maret
1 Bank 153,800,000,000 644,400,000,000 885,700,000,000 1,683,900,000,000 2 Non Bank 44,090,345,241 54,170,968,079 47,709,473,453 145,970,786,773
TOTAL 1,829,870,786,773
Pada tahun 2017 ditargetkan nilai pembiayaan usaha hasil KP mencapai 3 triliun rupiah. Adapun capaian triwulan I tahun 2017 sebesar 1,83 triliun rupiah. Nilai ini setara dengan 61% terhadap target tahun 2017 atau 244% dari target triwulan II tahun 2017 yakni sebesar 0,75 triliun rupiah.
5. Nilai Ekspor Hasil Perikanan
Nilai Ekspor hasil perikanan adalah jumlah komoditas produk perikanan, baik hidup, segar, dingin, maupun olahan yang dikategorikan dalam kode HS (Harmonized System) tahun 2012 sebanyak 475 kode HS dalam 10 digit yang dijual ke luar negeri yang dikonversi dalam bentuk uang (US Dollar). Ekspor hasil perikanan Indonesia tercatat nomor 3 di Asia Tenggara padahal Indonesia memiliki luas laut dan potensi sumber daya ikan yang jauh lebih tinggi dibanding negara lain.
Pada tahun 2017, nilai ekspor produk perikanan ditargetkan sebesar USD 7,62 miliar. Sampai dengan triwulan I tahun 2017 (Januari-Maret), nilai ekspor hasil perikanan Indonesia mencapai USD 0,97 Miliar. Nilai capaian indikator kinerja tersebut setara dengan 54,64% terhadap target triwulan I tahun 2017 atau setara dengan 12,72% terhadap target nilai ekspor hasil perikanan tahun 2017.
Pada tahun 2017, nilai ekspor sangat memungkinkan untuk mengalami kenaikan mengingat sumberdaya perikanan Indonesia telah mengalami pemulihan stok ikan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan nilai ekspor produk kelautan dan perikanan antara lain (1) peningkatan mutu produk kelautan dan perikanan untuk komoditas ekspor yang bernilai ekonomis penting
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | 27 seperti udang, tuna, rajungan dll melalui pengembangan sistem rantai dingin, sertifikasi mutu, pemenuhan persyaratan dari negara pengimpor dll, (2) Pengembangan diversifikasi produk ekspor yang didukung dengan hasil riset dan market intelligence, (3) Peningkatan jejaring internasional melalui promosi dagang seperti partisipasi dalam pameran internasional, (4) pembentukan wisma niaga ikan di beberapa negara, (5) perluasan pasar ekspor/negara tujuan/negara mitra dan (6) penguatan branding produk kelautan perikanan di dunia internasional.
6. Konsumsi Ikan Per Kapita Nasional
Konsumsi ikan adalah jumlah kebutuhan/permintaan ikan yang
menggambarkan fungsi dari jumlah penduduk dan necara permintaan ikan untuk konsumsi domestik. Ikan mencakup ikan segar dan olahan sesuai dengan ketentuan dari BPS.
Target pencapaian konsumsi ikan per kapita nasional tahun 2017 adalah sebesar 47,12 kg/kapita. Akan tetapi capaian indikator kinerja ini tidak dapat dihitung pada triwulan I tahun 2017, pencapaiannya hanya dapat diketahui pada akhir tahun 2017.
Kegiatan yang dapat dilakukan guna mendukung pencapaian target peningkatan konsumsi ikan adalah Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang dilaksanakan di 34 provinsi. Selain itu dilakukan bazar produk perikanan, lomba memasak menu ikan, pembangunan sentra kuliner di daerah potensial, dan promosi dalam negeri produk olahan dan segar.
7. PNBP pada Sektor Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan
PNBP sektor penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat pada sektor KP melalui Ditjen PDSPKP yang bukan berasal dari penerimaan perpajakan. Penerimaan PNBP dari sektor KP diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2015 tentang Jenis Dan Tarif Atas
28 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pada tahun 2017, PNBP sektor penguatan daya saing produk KP ditargetkan sebesar Rp 229,53 juta. Sampai dengan triwulan I tahun 2017 (Januari-Maret), indikator kinerja ini telah mencapai Rp 54,81 Juta. Nilai tersebut setara dengan 137,03% terhadap target triwulan I tahun 2017 yakni Rp 40 Juta atau setara dengan 23,88% terhadap target PNBP sektor penguatan daya saing produk KP tahun 2017.
8. Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah Ditjen PDSPKP
Nilai kesesuaian bantuan pemerintah Ditjen PDSPKP dihitung dengan mengukur realisasi bantuan Ditjen PDSPKP kepada masyarakat/pemda/BUMN/D, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi secara populasi berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dalam pedoman (bantuan sarana dan prasarana,
asuransi nelayan, biaya operasional serta rehabilitasi/pembangunan
gedung/bangunan). Pengukuran tersebut dilakukan berdasarkan hasil pengadaan tahun 2017 terhadap kesesuaian: 1) kebutuhan; 2) sasaran; 3) kontrak (spesifikasi, jumlah dan waktu); dan 4) Infrastruktur Pendukung. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakat/pemda/BUMN/D untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Kontrak adalah persetujuan yang bersanksi hukum antara dua atau lebih pihak untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan/perikatan. Infrastruktur Pendukung adalah seluruh fasilitas baik fisik maupun non fisik yang sengaja dibangun oleh pemerintah atau perorangan untuk mendukung terlaksananya kegiatan bantuan pemerintah.
Target pencapaian nilai kesesuaian bantuan pemerintah Ditjen PDSPKP tahun 2017 adalah sebesar 80%. Akan tetapi capaian indikator kinerja ini tidak dapat dihitung pada triwulan I tahun 2017, pencapaiannya hanya dapat diketahui setelah berakhirnya T.A. 2017.
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | 29
3.2.4
Sasaran Strategis 4
Tersedianya Produk KP yang Berdaya Saing, Bertanggung Jawab, dan
Berkelanjutan
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersedianya produk KP yang berdaya saing, bertanggung jawab, dan berkelanjutan terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 3.6. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Tersedianya Produk KP yang Berdaya Saing, Bertanggung Jawab, dan Berkelanjutan Tahun 2017
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 9 Volume produk olahan hasil perikanan (Juta Ton) 6.2 - -10 Nilai Investasi Hasil Kelautan dan Perikanan (Rp. Triliun) 5.94 1,12 18,86 11 Terkendalinya Inflasi Ikan Tahunan (%) <15 <15 100
9. Volume Produk Olahan Hasil Perikanan
Peningkatan volume produk olahan hasil perikanan adalah indikator kinerja utama keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengembangan produk dan usaha pengolahan hasil kelautan dan perikanan yang dilakukan oleh Ditjen PDSPKP. Peningkatan volume produk olahan sangat ditentukan oleh berkembangnya Unit Pengolahan Ikan (UPI), baik skala UMKM maupun skala besar.
Kegiatan perhitungan volume produk olahan yang dihasilkan oleh UPI skala besar dilakukan melalui metode penghitungan langsung ke seluruh UPI skala besar. Sedangkan perhitungan yang dihasilkan oleh UPI skala UMKM dilakukan melalui metode sampling.
Pada tahun 2016, Ditjen PDSPKP ditargetkan dapat mencapai volume produk olahan hasil perikanan sebesar 6,2 Juta Ton. Sampai dengan saat penyusunan laporan ini, masih dilakukan penghitungan capaian volume produk olahan hasil perikanan sampai dengan semester I tahun 2017. Indikator ini bersifat semesteran, capaiannya akan dapat dihitung pada akhir Juni 2017.
Untuk mengetahui perkembangan volume olahan hasil perikanan yang diproduksi selama tahun 2017, saat ini masing dilaksanakan pendataan ke UPI, baik skala UMKM maupun besar. Secara simultan juga dilakukan penginputan data dan penghitungan volume produk olahan hasil perikanan.
30 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
10. Nilai Investasi Hasil Kelautan dan
Perikanan
Secara garis besar nilai investasi hasil kelautan dan perikanan dapat berasal dari investasi pemerintah dan investasi masyarakat. Investasi pemerintah merupakan kontribusi pemerintah terhadap pembangunan perikanan yang
dialokasikan melalui anggaran negara baik pusat, Provinsi maupun
Kabupaten/Kota. Sedangkan investasi masyarakat dapat berasal dari PMA, PMDN, dan UMKM. Investasi yang berasal dari PMA merupakan kontribusi perusahaan swasta asing (menggunakan modal asing dan/atau tenaga kerja asing) terhadap pembangunan perikanan, sedangkan PMDN merupakan kontribusi perusahaan swasta dalam negeri (menggunakan fasilitas penanaman modal dalam negeri dan/atau tenaga kerja lokal) terhadap pembangunan perikanan. Investasi masyarakat yang berasal dari UMKM merupakan kontribusi swasta dan masyarakat pengolah hasil kelautan dan perikanan (menggunakan modal sendiri dan/atau tenaga kerja sendiri).
Tabel 3.7. Capaian Nilai Investasi Hasil KP
KREDIT INVESTASI (Rp) PMDN (Rp) PMA (Rp) TOTAL (Rp) 576,801,562,210 314,883,700,000 231,068,880,000 1,122,754,142,210
Pada tahun 2017, nilai investasi hasil kelautan dan perikanan ditargetkan sebesar Rp 5,94 triliun rupiah. Sampai dengan triwulan I tahun 2017, telah tercapai Rp 1,12 triliun rupiah. Capaian ini setara dengan 18,86% jika dibandingkan dengan target tahun 2017 dan 94,12% jika dibandingkan dengan target triwulan I tahun 2017, yakni sebesar Rp 1,19 triliun rupiah.
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17/PERMEN-KP/2015 tentang kriteria pemberian fasilitas pajak penghasilan di bidang usaha tertentu dan atau di daerah tertentu pada sektor kelautan dan perikanan, diharapkan dapat menarik investor untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Dengan demikian investasi akan semakin meningkat, mengingat potensi sumber daya perikanan merupakan peluang pasar yang sangat potensial di Indonesia.
Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017 | 31
11. Terkendalinya Inflasi Ikan
Pada tahun 2017, indikator kinerja terkendalinya inflasi ikan ditargetkan <15%. Inflasi ikan kelompok ikan segar pada bulan Februari 2017 sebesar 0,42% dan inflasi dari tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,78%. Tingkat inflasi juga tercatat mengalami penurunan 2,05% dibandingkan bulan Januari 2017. Dari 82 Kab/Kota yang dipantau, inflasi bulan ke bulan periode Februari 2017 menunjukkan dari kelompok ikan segar tercatat 47 Kab/Kota mengalami inflasi dan 35 Kab/Kota mengalami deflasi.
Inflasi ikan kelompok ikan diawetkan pada bulan Februari 2017 sebesar 1,14% dan inflasi dari tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 7,36%. Tingkat inflasi juga tercatat mengalami penurunan 1,32% dibandingkan bulan Januari 2017. Dari 82 Kab/Kota yang dipantau, inflasi bulan ke bulan periode Februari 2017 menunjukkan dari kelompok ikan diawetkan tercatat 61 Kab/Kota mengalami inflasi dan 21 Kab/Kota mengalami deflasi.
Dalam pemantauan inflasi, beberapa hal yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan koordinasi dan menyampaikan surat kepada Kepala Departemen Kebijakan Moneter – Bank Indonesia perihal usulan penambahan komoditas ikan untuk didata dan dipantau melalui website Pusat Informasi Pangan Strategis Nasional (PIHPS).
b. Melakukan koordinasi dengan Direktorat Statistik Harga – Badan Pusat Statistik dalam penyajian data inflasi komoditas ikan setiap bulan.
c. Melakukan koordinasi dan menyampaikan surat perintah laporan bulanan perkembangan serapan, stock, dan harga ikan kepada operator utama logistic ikan nasional (Perindo dan Perinus).
d. Melakukan koordinasi dan menyampaikan surat permintaan laporan bulanan perkembangan serapan, stock, dan harga ikan kepada Kepala Dinas KP Kab/Kota dan Pengelola Cold Storage yang menerima Tugas Perbantuan (TP) pembangunan cold storage T.A. 2016.
32 | Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP Triwulan I Tahun 2017
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Capaian kinerja Ditjen PDSPKP pada internal process perspective berasal dari 10 (sepuluh) sasaran strategis yaitu tersedianya kebijakan pembangunan penguatan daya saing yang efektif, akses pasar produk KP di negara tujuan ekspor yang ditingkatkan, promosi produk KP di pameran skala internasional, Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) pengolahan dan pemasaran produk hasil KP yang disusun, Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang diterbitkan bagi unit pengolahan ikan, utilitas unit penanganan dan pengolahan produk hasil KP, usaha sektor KP yang mendapatkan layanan pembiayaan bank dan non-bank, ragam inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil KP yang dihasilkan, produk perikanan yang mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI, serta pelaku usaha yang dibina dalam inkubator bisnis.
3.2.5
Sasaran Strategis 5
Tersedianya Kebijakan Pembangunan Penguatan Daya Saing yang
Efektif
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersedianya kebijakan pembangunan penguatan daya saing yang efektif terdiri atas 2 (dua) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 3.8. Ikhtisar Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis Tersedianya Kebijakan Pembangunan Penguatan Daya Saing yang Efektif Tahun 2017
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 12 Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah Bidang PDSPKP 7,7 - -13 Jumlah Draft Peraturan Perundang-Undangan Bidang
PDSPKP (draft peraturan)
14 -
-12. Indeks Efektivitas Kebijakan Bidang PDSPKP
Efektivitas adalah suatu kriteria yang digunakan untuk menilai hasil atau akibat dari implementasi suatu kebijakan publik berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan dalam dokumen kebijakan tersebut. Kebijakan pemerintah adalah keputusan yang diambil oleh KKP melalui penerbitkan Peraturan/Surat Edaran untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan tujuan pembuatan kebijakan tersebut.