• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 KALIGONDANG PURBALINGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 KALIGONDANG PURBALINGGA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI

DI SMK NEGERI 1 KALIGONDANG PURBALINGGA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh : NAJIB ROFI’I

J 500110020

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

(2)
(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirahmanirrahim,

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama : Najib Rofi’i NIM : J 500110020

Fakultas/Jurusan : Kedokteran/Pendidikan Dokter Jenis : Skripsi

Judul : Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dengan Prestasi Belajar Matematika Kelas XI di SMK N 1 Kaligondang Purbalingga

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulis karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan , mengalih mediakan/mengalih formatika mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Dengan pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan dapat digunakan sebagaimana mestinya

Surakarta, 5 Februari 2015

(4)

Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dengan Prestasi Belajar

Matematika Kelas XI di SMK N 1 Kaligondang Purbalingga

Najib Rofi’i, Rh. Budhi Muljanto, Erna Herawati Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Usia remaja merupakan usia dimana terjadi proses perubahan psikologi dan pembentukan kepribadian sehingga rentan dengan tingginya tingkat kecemasan. Kecemasan merupakan salah satu faktor resiko yang mempengaruhi proses belajar, terutama pelajaran matematika. Karena dalam belajar matematika membutuhkan pemahaman dan konsentrasi yang tinggi, maka untuk meraih prestasi belajar matematika yang optimal diperlukan keadaan yang kondusif.Tujuan penelitian ini yaitu ntuk menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar matematika Siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Kaligondang Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi penelitian sebesar 373 Siswa, dan sampel penelitian sebanyak 96 responden yang memenuhi criteria inklusi, diambil dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data responden dilakukan dengan cara mengisi biodata, kuesioner L-MMPI, dan kuesioner TMAS. Data dianalisis dengan uji Korelasi Spearman.Dari hasil analisis data menunjukkan nilai p value 0,001 dan r -0,329 yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar matematika Siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Kaligondang Purbalingga secara statistik yang mempunyai kekuatan hubungan lemah serta sifat hubunganya negatif. Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar matematika Siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Kaligondang Purbalingga.

(5)

Relationship Between Anxiety Level and Mathematics Learning Achievement of XI Grade Class of Student at SMK Negeri 1 KaligondangPurbalingga

Najib Rofi’i, RH Budhi Muljanto, Erna Herawati

Faculty of Medicine, Muhammadiyah University ofSurakarta

Abstract

Teen age is a period where a process of personality and psychological changes so as susceptible with the high levels of anxiety. Anxiety is one of the risk factors can affect the learning process, especially math. Because of the learning of mathematics need a high concentrations and comprehension to rearch an optimal achievement in mathematics study need conducive conditions. This study aims to analyze the relationship between anxiety level and mathematics learning achievement of XI grade Science Class of Female Student at SMK Negeri 1 KaligondangPurbalingga.This study used observational analytic witch cross sectional approach, Total observasional population were 373 students, and the number of sample were 96 respondents who met the inclusion criteria, by using a simple random sampling technique. Then respondent fill out the instrument to get data. Data were analyzed by correlation Spearman. From the analysis of the data showed p value < 0,05 that was equal to 0,001 and r 0,329 that have significant value indicates there was a relationship between anxiety level with mathematics learning achievement of XI grade Science Class of Female Student at SMK Negeri 1 KaligondangPurbalingga.

The conclution is there was a relationship between anxiety level and mathematics learning achievement of XI grade Science Class of Student at SMK Negeri 1 KaligondangPurbalingga.

Keywords :Anxiety Level, Mathematics Learning Achievement, Student

Pendahuluan

Saat ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika, para siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit, membingungkan, menakutkan, membosankan, dan menjadi beban bagi siswa karena bersifat

abstrak,penuh dengan angka dan rumus1.

Kecemasan terhadap matematika tidak bisa dipandang sebagai hal biasa, karena ketidak mampuan siswa dalam beradaptasi pada pelajaran menyebabkan siswa kesulitan terhadap pelajaran matematika yang akhirnya

(6)

menyebabkan hasil belajardan prestasi siswa dalam matematika rendah2.

Kecemasan matematika sangat nyata dan terjadi pada sebagian seseorang. Sebagian besar kekhawatiran ini terjadi karena kurangnya pertimbangan model belajar yang sesuai untuk siswa. Matematika harus dipandang secara positif untuk mengurangi kecemasan matematika itu sendiri. Oleh karena itu, guru harus mengkaji kembali metode pengajaran tradisional yang sering tidak cocok dengan model belajar siswa. Akibatnya setelah siswa melihat matematika menyenangkan, mereka akan menikmatinya, yang selanjutnyabisa menumbuhkan minat pada siswa terhadap matematika yang nantinya bisa meningkatkan prestasi belajar matematika siswa3. Penelitian ini bertujuan untuk menegetahui korelasi antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar matematika kelas XI.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross

sectional yaitu mencari hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat diukur satu kali dalam waktu yang bersamaan dan tidak ada follow up4.

Dalam hal ini penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestai belajar matematika kelas XI. Pengambilan sampel didapatkan 96 responden dari total populasi 373 yang sesuai kriteria restriksi di SMK N 1 Kaligondangt Purbalingga. Pengambilan sampel dilakukan pada saat selesai jam pelajaran di sekolah dengan membagikan kuisioner L-MMPI dan TMAS.Pengambilan data dilakukan pada tanggal 21 Januari 2015.

Semua data responden dicatat dilakukan editing kemudian coding dan dianalisis menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 22.0 for Windows. Analisis menggunakan uji korelasi Spearman.

Hasil

Dari 96 sampel siswa di SMK N 1 Kaligondang Purbalingga kelas XI didapatkan hasil siswa yang mengalami kecemasan sebanyak 69

(7)

siswa, sedangkan 27 siswa tidak

mengalami kecemasan.

Dari hasil nilai ujian matematika tengah semester I didapatkan hasil yaitu siswa yang memperoleh nilai matematika 1-25 sebanyak 1 siswa, nilai matematika 26-50 sebanyak 30 siswa, nilai 51-75 sebanyak 40 siswa, nilai matematika 76-100 sebanyak 25 siswa, atau jika dikategorikan menurut passing grade yaitu nilai 75, siswa yang memperoleh nilai matematika baik sebanyak 26 siswa, sedangkan siswa yang memperoleh nilai matematika

buruk yaitu sebanyak 51 siswa.

Setelah data sampel dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman, diperoleh nilai p sebesar 0,001 yang menunjukan terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar matematika siswa kelas XI SMKN 1 Kaligondang Purbalingga. Nilai r sebesar -0,329 tingkatan hubungan yang lemah.Serta terdapat tanda negatif (-) menunjukan sifat hubunganya berlawanan arah yang berarti jika tingkat kecemasan naik maka prestasi belajar matematika

Tabel. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan

No. Tingkat Kecemasan (Skor) Frekuensi Persentase (%)

1. 1-21 27 28,1

2. 22-50 69 71.9

Jumlah 96 100

Tabel. Karakteristik Responden Berdasarkan Prestasi Belajar Matematika

No Prestasi Belajar Matematika (Nilai) Frekuensi Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 1-25 26-50 51-75 76-100 1 30 40 25 1 31 42 26 Jumlah 96 100

Tabel. Analisis Data Statistik Uji Korelasi Spearman Tingkat Kecemasan dengan Prestasi Belajar Matematika

Spearman p r n

Nilai Matematika

0,001 -0,329 96

(8)

akan turun.

Diskusi

Dari hasil penelitian tersebut, rnenunjukkan bahwa responden yang mengalami kecemasan sebanyak 69 siswa (71,9%) dan responden yang tidak mengalami kecemasan sebanyak 27 siswa (28,1%). Hal ini didukung dengan pernyataan bahwa kecemasan sering dialami oleh remaja, di mana pada usia tersebut terjadi proses perubahan psikologi dan pembentukan kepribadian sehingga rentan dengan tingginya tingkat kecernasan5.

Dari nilai matematika tengah semester I diperoleh hasil bahwa, siswa yang mendapatkan nilai matematika baik sebanyak 26 ,sedangkan siswa yang mendapatkan nilai matematika buruk sebanyak 70 siswa. Dengan ketentuan standar passing grade baruyang ditentukan yaitu 75 6. Karena menurut siswa mata pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dan membutuhkan konsentrasi tinggi untuk mempelajarinya, karena matematika sendiri penuh dengan

angka, bilangan dan rumus yang membingungkan siswa.

Sedangkan dari hasil uji hipotesis pada penelitian ini, didapatkan hasil bahwa hipotesis peneliti diterima. Dalam hal tersebut menunjukkan bahwa, terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar matematika siswa kelas XI di SMK N I Kaligondang Purbalingga. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Brian F. Sherman dan David P. Wither di Australia pada tahun 20037, penelitian yang dilakukan oleh Khatoon T. Dan Mahmood S. di India pada tahun 20108 dan penelitian yang dilakukan oleh Fitriana S. di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2013 yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kecemasan dan prestasi matematika.

Dalam penelitian ini didapatkan nilai r sebesar -0,329 yang menunjukan adanya hubungan yang lemah antar dua variabel serta menunjukan sifat hubunganya negatif yang artinya jika tingkat

(9)

kecemasan semakin tinggi maka prestasi belajar matematika menurun. Tingkat kekuatan hubungan yang lemah mungkin disebabkan karena prestasi belajar matematika tidak mutlak hanya dipengaruhi kecemasan saja namun banyak faktor intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi belajar matematika siswa.

Meskipun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu, namun masih terdapat kelemahan, antara lain jenis metode peneltian yang digunakan yaitu cross sectional sehingga tidak bisa mengetahui perkembangan siswa dari awal masuk sekolah serta tidak bisa diketahui kesulitan siswa dalam proses belajar matematika. Lalu adanya perbedaan jenis kelamin dalam sebaran subjek peneltian yang perbandinganya tidak rata antara laki-laki dan perempuan, karena dalam peneltian ini menggunakan simple random sampling sebagai teknik samplingnya sehingga sebaran data jenis kelamin tidak bisa dibatasi dan ditentukan. Selain itu juga karena perempuan dua kali lipat

lebih beresiko menderita kecemasan dibanding laki-laki 9. Selain itu ada perbedaan jurusan siswa pada subjek penelitian, walaupun materi matematika yang diberikan sama, tetapi terdapat perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pelajaran yang sesuai jurusanya sehingga dapat pula mempengaruhi tingkat kecemasan pada matematika yang akhirnya dapat menurunkan prestasi belajar matematika. Selain itu jenis metode belajar matematika yang dilakukan di sekolah tidak diperhitungkan sehingga tidak bisa diketaui kendala yang terjadi pada siswa dalam menerima pelajaran matematika. Lalu tidak terdapat pengendalian ada atau tidaknya gangguan psikologis pada siswa. Serta adanya variabel perancu yang mempengaruhi prestasi belajar matematika yaitu keadaan jasmani, kecerdasan dasar, motivasi, minat, sikap, bakat, pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkunganmasyarakat dan kelengkapan intrumen pendukung belajar siswa.

(10)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar matematika siswa kelas XI SMKN 1 Kaligondang Purbalingga yang bermakna secara statistik dengan nilai p sebesar 0,001 serta mempunyai tingkat hubungan yang lemah dengan nilai r sebesar -0,329. Terdapat tanda negatif (-) menunjukan sifat hubunganya berlawanan arah yang berarti jika tingkat kecemasan naik maka prestasi belajar matematika akan turun.

Saran

Guru dan sekolah diharapkan memberi motivasi, bimbingan belajar dan suasana proses belajar di kelas yang nyaman dan kondusif.Untuk peneliti selanjutnya menggunakan metode penelitian case control atau cohort agar mendapatkan hasil yang lebih akurat. Lebih memperhatikan variabel perancu dan dilakukan pada sampel yang lebih luas.

Daftar Pustaka

1. Leonard, 2009. Pengaruh Konsep Diri, Sikap Siswa pada Matematika dan Kecemasan Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Exacta. Vol 1. No. 3.

2. Ika, W.A., 2014. Pengaruh Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Vol 3. No. 1.

3. Curtain-Philips, Marylyn., 2012. The Causes and Prevention of

Math Anxiety,

http://www.mathgoodies.com/art icles/math_anxiety.html.

Diakses tanggal 6 Juni 2014. 4. Notoatmodjo, S., 2010.

Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, PT Asdi Mahasatya.

5. Sadock, B.J., dan Sadock, V.A., 2007. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

6. Syah. M., 2014. Psikologi Pendidikan. Bandung, PT Remaja Rosdakarya

7. Sherman, Brian F., Dan Wihther, David P., 2003. Mathematics Anxiety and Mathematics Achievement. Mathematics

(11)

Education Research Journal. Vol 15. No 2.

8. Khatoon, T., & Mahmood, S. (2010). Mathematics anxiety among secondary school students in India and its relationship to achievement in mathematics. European Journal of Social Sciences, 16(1), 75-86. 9. Puri, B.K., Laking, J. Paul., dan

Treasaden. 2011. Buku Ajar Psikiatri Edisi 2. Jakarta, EGC.

Referensi

Dokumen terkait

materi promosi dalam bentuk apapun untuk kegiatan bisnis lain, yang materi tersebut dipakai Marketing Executive atau pihak ketiga untuk merekrut Marketing Executive atau

Biaya Kepatuhan Pajak (dalam kondisi informasi a-simetris, perilaku oportunistik, dan bounded rationality ) cenderung meningkat manakala Uniformity dan Kesamaan Persepsi

[r]

Berdasarkan analisis hasil penelitian, model Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan model penilaian Assessment for Learning (AfL) berbatuan smartphone dan

Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang bersifat studi kasus karena dalam hal ini hanya menggambarkan tentang perkembangan yang berlaku di perusahaan yang

Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul: “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Di

A teacher training program, named Model-Supported Scientific Inquiry Training Program (MSSITP) has been successfully developed to improve the inquiry skills of Indonesian

Untuk mengetahui pengaruh Require Leaner Participation Terhadap kedisiplinan peserta didik Dalam Pembelajaran Mata Pelajaran PAI di SMPIT AL Kautsar Jepang Mejobo