BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Profil perusahaan
a. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. INDOMOBIL NIAGA INTERNASIONAL adalah anak perusahaan dari PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNASIONAL di mana masih satu perusahaan dengan PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNASIONAL yang bergerak sebagai sole distributor untuk kendaraan bermotor merek SUZUKI. PT. INDOMOBIL NIAGA INTERNASIONAL berdiri berdasarkan akte Notaris Budiarti Kartini, SH tertanggal 15 Oktober 1989 yang berkantor pusat di Wisma Indomobil JLN. MT. Haryono kav.8 Jakarta Timur. Sedangkan PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNASIONAL merupakan pabrik komponen dan perakitan kendaraan bermotor merek Suzuki, yang berlokasi di Tambun-Bekasi. PT. INDOMOBIL NIAGA INTERNASIONAL ini merupakan gabungan dari beberapa perusahaan dalam bentuk merger. Perusahaan ini di sahkan dengan Surat Keputusan Presiden no. 05/PM/1990 pada tanggal 6 Januari 1990. adapun perusahaan yang bergabung tersebut adalah :
1. PT. INDOHERO STEEL and ENGINEERING COMPANY , berlokasi di Tambun 1 dan Tambun 2 adalah sebagai tempat proses produksi. Di Tambun 1 merakit berbagai komponen dan bagian kendaraan roda dua merek SUZUKI dan memproduksi berbagai jenis sepeda motor SUZUKI. Di Tambun 2 merupakan proyek khusus untuk kendaraan roda empat merek SUZUKI yang disahkan pada tanggal 14 Mei 1991. Di sini dilakukan pengelasan, pengecatan, perakitan
kendaraan roda empat dalam jajaran SUZUKI dengan menggunakan teknologi tinggi.
2. PT. INDOMOBIL UTAMA, berlokasi di Pulo Gadung yang merakit berbagai kendaraan roda empat merek SUZUKI seperti SUPER CARRY EXTRA, CARRY FUTURA serta sedan ESTEEM.
3. PT SUZUKI INDONESIA MANUFACTURING, didirikan pada tanggal 4 Juli 1975, berlokasi di Cakung 1. PT. SUZUKI INDONESIA MANUFACTURING merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan komponen-komponen kendaraan bermotor roda dua dan roda empat merek SUZUKI.
4. PT. SUZUKI ENGINE INDUSTRY, berlokasi di Cakung 1 yang memproduksi berbagai komponen dan spare part sepeda motor, mobil SUZUKI melalui sharing, welding, bending, buffing dan lain-lain.
5. PT. FIRST CHEMICAL INDUSTRY, berlokasi di Cakung 2. di sini diproses dan diproduksi spare part yang terbuat dari plastik.
Sedangkan telah disebutkan di atas bahwa pengesahan merger dari beberapa perusahaan menjadi satu dengan nama PT. INDOMOBIL NIAGA INTERNASIONAL sesuai dengan Surat Keputusan Presiden no.05/I/P/PMA/1990 pada tanggal 6 Januari 1990. Penanaman modal asing yaitu terdiri dari 49% pihak Jepang dan 51% pihak Indonesia.
b. Kondisi Bisnis Perusahaan
PT. INDOMOBIL NIAGA INTERNASIONAL adalah sebagai distributor tunggal (sole distributor). Kendaraan SUZUKI bermula dari pembelian komponen-komponen kendaraan bermotor dari Jepang yang kemudian dirakit menjadi sebuah mobil oleh PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNASIONAL.
Berdasarkan data GAIKINDO (Gabungan Agen Tunggal dan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), tiga Industri mobil terbesar di Indonesia berdasarkan market share adalah PT. ASTRA INTERNASIONAL, PT INDOMOBIL, PT KARMA YUDHA (MITSHUBISHI).
Dalam persaingan yang ada PT. INDOMOBIL NIAGA INTERNATIONAL ini mengeluarkan produk baru yaitu Suzuki Grand Vitara yang berkategorikan mobil SUV ( Sport Utility Vehicle)
Situasi persaingan dalam suatu Industri bergantung pada lima kekuatan pokok yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.1 Lima Kekuatan Porter
Sumber: P.Kotler, Manajemen Pemasaran, edisi kesembilan, jilid 1, (Jakarta : PT. INDEKS Kelompok Gramedia, 2005 )
Analisis terhadap lima kekuatan Porter, hal tersebut dilakukan karena dengan menganalisis kekuatan Porter maka perusahaan dapat merancang tindakan strategik untuk menghadapi pesaing.
Persaingan (Persaingan Antar Perusahaan yang Ada)
Pendatang Baru
Pemasok
Pembeli
Persaingan Industri
Persaingan di Antara Perusahaan yang Ada
Produk Pengganti
Kekuatan TawarMenawar Pemasok Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Ancaman Pendatang
Baru
Ancaman Produk Pengganti
PT. Indomobil Niaga International ini terutama bersaing dengan PT. Astra Honda Motor dan PT. Nissan Motor Indonesia. Persaingan tersebut dapat dilihat dari tipe mobil yang dimiliki, yaitu SUV kelas menengah dan asal pabrikan yang dari Jepang. Persaingan ini melibatkan Honda CR-V dan Nissan X-Trail. Selain itu , juga ada produsen lain dari Amerika Serikat dan Korea seperti Ford Escape, Hyundai Tucson dan KIA Sportage . PT. Indomobil Niaga International untuk membuat produknya lebih unggul harus memperhatikan dalam meluncurkan produk-produknya dengan lebih bervariatif dalam segi warna, harga, dan teknologi. Hal tersebut digunakan agar dapat merebut pangsa pasar. PT. Indomobil Niaga International selalu berusaha mengantisipasi persaingan yang ada , terutama dalam hal ini adalah terhadap Honda CR-V dan Nissan X-Trail sebagai pesaing utamanya.
Pemasok (Kekuatan Tawar Menawar Pemasok)
PT. Indomobil Niaga International menjalin hubungan yang kuat dengan pemasok dimana pemasoknya ini masih satu perusahaan, yaitu PT. Indomobil Suzuki International sebagai pemasok tunggal sehingga membuat kekuatan tawar menawar pemasok menjadi kuat. Selain itu, dari PT. Indomobil Suzuki International ini mempunyai banyak pemasok untuk menghasilkan satu unit mobil, Karena satu unit mobil mempunyai komponen-komponen yang jumlahnya ratusan. Pemasoknya antara lain adalah: PT. KAYABA; shock becker, PT. NIPPODENSO; busi, AC , SUZUKI Genuine Part, PT. EXEL METAL; Veleg, PT. YUASA; AKI, PT. KRAKATAU STEEL; besi, PT. DWA; jok mobil, PT. DUNLOP & BRIDGESTONE; untuk ban mobil, PT. ASAHI MAS; kaca mobil. Dengan adanya banyak pemasok maka dapat membuat kekuatan tawar menawar pemasok menjadi lemah, hal tersebut dikarenakan banyaknya pemasok yang sama sehingga membuat banyak pilihan bagi PT. Indomobil Suzuki International.
Persaingan dalam suatu Industri juga dipengaruhi oleh adanya kekuatan dari pembeli untuk membeli barang tersebut. Konsumen saat ini dihadapkan dengan banyak pilihan untuk membeli mobil SUV kelas menengah seperti Honda CR-V , Nissan X-Trail , Hyundai Tucson , KIA Sportage , dan Ford Escape. Dengan banyaknya pilihan maka konsumen mudah berpindah kepada produk lain, jadi kekuatan tawar menawar bagi pembeli kuat. Tetapi sebaliknya loyalitas pembeli terhadap merek tertentu tinggi maka tawar menawar juga dapat menjadi rendah.
Produk Pengganti (Ancaman Produk Pengganti)
Ancaman produk pengganti ada bila konsumen telah beralih ke produk lain yang mempunyai kemiripan fungsi. Produk pengganti tersebut adalah sepeda motor, karena dilihat dari segi efisiensi waktu untuk di Jakarta orang dapat memilih sepeda motor sebagai alat transportasi yang bermanfaat. Serta dilihat dari sudut pandang ekonomis sepeda motor lebih hemat. Busway (transportasi umum) menjadi pilihan alternatif karena tentu dilihat dari segi ekonomis, efektif dan kualitas jasanya yang berbeda dengan transportasi umum lainnya.
Ancaman Pendatang Baru
Ancaman pendatang baru pada kelas SUV menengah ini datang dari PT. General Auto World Indonesia dengan produknya Chevrolet Captiva dan PT. Cherry dengan produknya SUV Cherry Tiggo. Dengan munculnya pendatang baru maka untuk menghambat pendatang baru masuk ke dalam Industri para produsen harus membuat hambatan-hambatan. Hambatan tersebut dapat dilihat dengan adanya diferensiasi produk yang dikeluarkan oleh masing-masing produsen hal tersebut digunakan untuk dapat mengantisipasi pendatang baru yang akan masuk ke dalam Industri.
c. Struktur Organisasi Dan Uraian Pekerjaan
President
director Vice PresidentDirector
Management Planing Managing Adm&Fnance Managing Director Finance Director Banking Div Treasury Div
Act Director Tax Div Budget
Div
Acc. Dep DivDealer Sales Gov. Sales Marketing Managing Director Marketing Director Sales Div Promoti on Marketi ng Adm Div Serv & sparep art Div. Dealer Dev. Div. Management Planing Managing Exhibition Advertising PR Event Adm&Budget control Stock Control & Warehouse Workshop Field Training operational Warr Claim Management Dev & sys Network Dev
Direct Sales
Sumber : PT. Indomobil Niaga International
HRD & GA
Director HRD Div GA Div CCD Div
Gambar 4.2 Struktur Organisasi
Susunan kepengurusan PT. INDOMOBIL NIAGA INTERNASIONAL Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Soedono Salim Wakil Komisaris : Atang Latief
Komisaris : Anthony Salim, Andree halim, Mochtar Riady Dewan Direksi
Presiden Direktur : Soebronto Laras Wakil Direktur : Winarto
Direktur : Heru Djuanto, Angky Camoro, Poeng Lubis.
Setiap personil dalam organisasi perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut :
1. Executive Board (Excv. Board)
Adalah pimpinan executive PT. INDOMOBIL NIAGA INTERNASIONAL atau PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNASIONAL yang berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 orang Jepang dan 5 orang Indonesia. Excv. Board adalah Presiden Direktur yang tugasnya adalah melaksanakan kebijakan dan program perusahaan untuk mendapatkan operasi dan perkembangan yang efektif serta menguntungkan, bertugas mengkoordinasi dan melakukan pengawasan terhadap proses kegiatan perusahaan.
Executive board (Excv. Board) adalah kumpulan Direktur yang berwenang membuat keputusan terhadap PT. INDOMOBIL NIAGA INTERNASIONAL atau PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNASIONAL.
2. Assistant Executive Board (Asstd Excv. Board),
Adalah wakil dari para Excv. Board yang berfungsi membantu Excv. Board dalam menjalankan tugas dan kewajiban mewakili Excv. Board, serta bertanggung jawab sepenuhnya atas laju kegiatan interen perusahaan. Wewenang Asstd Excv. Board antara lain :
a. Mengkoordinir dan membantu, memberikan petunjuk kepada para Direktur dalam menjalankan tugasnya.
b. Bekerjasama dengan Management Planning atau bagian perencanaan dalam hal menangani masalah-masalah interen sebelum masalah tersebut sampai pada Executive board.
3. Management Planning
Adalah bagian perencanaan yang sama jabatannya dengan Assistant Executive Board yaitu sebagai wakil dari Executive board atau Presiden Direktur yang bertugas melaksanakan segala bentuk perencanaan dan kebijakan yang dibuat oleh para Ex. Board.
4. Direktur Pemasaran
Membantu Direktur Utama dalam menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang pemasaran dan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh General Manager Pemasaran yang bertugas mengkoordinir, juga melaksanakan kegiatan-kegiatan pengenalan keadaan pasar dan menganalisa langkah yang dinilai dapat mencapai sasaran penjualan yang telah ditetapkan.
5. Marketing Director
Marketing Director memiliki tugas untuk mengkoordinir seluruh kegiatan marketing dan sales, serta menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pemasaran dan penjualan. Marketing Director membawahi 4 Divisi yaitu:
a. Sales Director
Bagian ini dipimpin oleh seorang Sales General Manager yang bertugas untuk mengkoordinir, memimpin dan memberikan petunjuk terhadap aktivitas penjualan produk melalui sistem dealer. Selain itu juga melaksanakan kegiatan pengenalan keadaan pasar dan menganalisis langkah yang dinilai dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Sales Division ini terdiri dari 3 bagian yaitu:
i. Direct Sales
Dipimpin oleh seorang Manager dan bertugas membuat program penjualan yang mendukung aktivitas penjualan dealer guna pencapaian target yang telah ditentukan oleh perusahaan. ii. Dealer Sales
Dipimpin oleh seorang Manager dan bertugas membuat program penjualan yang mendukung aktivitas penjualan dealer guna pencapaian target yang telah ditentukan oleh perusahaan. iii. Government Sales
Dipimpin oleh seorang Manager yang bertugas mengkoordinir penjualan serta mencari perluasan daerah pemasaran yang berhubungan dengan penjualan ke pemerintah dan non BUMN. b. Promotions
Dalam divisi ini dipimpin oleh seorang Marketing General Manager yang bertugas untuk mengkoordinir dan memberikan petunjuk terhadap aktivitas pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan promosi. Dalam divisi ini terdiri dari 4 bagian yaitu : Advertising, public Relations, Event, Exhibitions.
c. Research
Dalam divisi ini memantau perkembangan data-data penjualan dan hal-hal yang berkaitan dengan keadaan perusahaan.
d. Development
Divisi ini menangani perkembangan keadaan main dealer dan dealer-dealer SUZUKI.
4.2 Analisis Perubahan - perubahan Suzuki Grand Vitara
PT. Indomobil Niaga International melakukan pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara dengan melakukan berbagai macam perubahan dibanding produk sebelumnya, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1
Bagian Perubahan Produk
Dimensi / dimension Suzuki Escudo 2.0 A/T Suzuki Grand Vitara A/T
Panjang (mm) 4195 4470
Lebar (mm) 1780 1810
Tinggi (mm) 1740 1695
Jarak pijak depan / front tread 1500 1540 Jarak pijak belakang / rear tread 1500 1570 Jarak terendah / ground clearance 195 200 Radius putar min / min turning radius 5.2 5.5 Berat kosong / curb weight (kg) 1455 1520 Berat kotor / gross vehicle weight (kg) 2100 2070
Mesin / machine
Tipe mesin J20A J20A throttle by wire
Perbandingan kompresi / compretion
ratio 9.3 : 1
10.5:1
Daya maksimum / engine max output
(ps/rpm) 128/5900
140/6000
Torsi maksimum / engine max torque
(kgm/rpm) 174/2900
183/4000
Rangka / chasis
Rem depan / front brakes Ventilated disc Ventilated disc, ABS, EBD , BA
Rem belakang / rear brakes Leading & trailing drums
Drum/tromol , ABS , EBD , BA
Suspensi belakang / rear suspension 5 link coil, rigit axle Multi links Ukuran ban / tyre size 235/60 R16 225/65R17
Transmisi / transimission
Transmisi otomatis Otomatis
1st gear transmission ratio 2.826 2.826 2nd gear transmission ratio 1.493 1.493
3rd gear transmission ratio 1.000 1.000 4th gear transmission ratio 0.685 0.688 Reverse transmission ratio 2.703 2.703 Final gear transmission ratio 4.875 5.125
Fitur
Immobilizer Alarm - Ada
Keyless Entry - Ada
Keyless Starter - Ada
Headlight Halogen HID Projector
MID - Ada
Setir dengan tombol audio - Ada
Head Unit double din CD Player double dinCD/MP3indash Kaca Spion Tambahan ( side underview
mirror)
- Ada
Interior
Jok Kain kulit
Dasbor Hitam dua warna (two tone)
Takometer Analog Digital
Tombol AC Geser Putar
Sumber : PT. Indomobil Niaga International
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa perubahan - perubahan yang dilakukan oleh PT. Indomobil Niaga International ini meliputi
• Bagian Eksterior
- bodi yang lebih panjang (4195mm - 4470mm), lebih lebar (1780mm - 1810mm) dan lebih rendah (1740mm - 1695mm)
- jarak sumbu (2480mm - 2640mm), jarak pijak depan (1500mm - 1540 mm), jarak pijak belakang (1500mm - 1570mm)
- jarak ke tanah (ground clearance) yang lebih tinggi ( 195mm - 200mm ) - radius putar dari 5.2 menjadi 5.5
- berat kosong yang lebih tinggi(1455kg - 1520kg) dan berat kotor yang lebih rendah (2100kg - 2070kg)
- desain dan ukuran velg (16 ” - 17 ”) • Bagian Mesin
- mesin J20A yang sudah menggunakan teknologi throttle by wire ( sistem katup elektronik) dan intake manifold tuning system ( sistem pengaturan pasokan bahan bakar ke dalam ruang bakar )
- kompresi yang lebih tinggi (9.3 : 1 - 10.5 : 1)
- daya maksimum yang meningkat (128 dk - 140 dk) dan torsi maksimum yang meningkat ( 174 kgm - 183 kgm)
- konsumsi bahan bakar yang lebih hemat ( 1 liter : 7.04 km - 1 liter : 8.9 km ) • Bagian Rangka
- suspensi belakang 5 link coil menjadi multi links
- ukuran ban yang lebih besar ( 235/60 r 16 - 225/65 r 17 ) - rem ABS , EBD , dan BA
• Bagian Fitur
- tersedianya Immobilizer alarm , keyless entry dan keyless starter yang memudahkan konsumen untuk masuk dan menyalakan mobil tanpa kunci serta menjaga keamanan mobil - tersedianya MID (Multi Information Display) yang menyajikan informasi mengenai temperatur / suhu di dalam mobil dan konsumsi bahan bakar
- tersedianya fitur keselamatan Dual SRS Airbag untuk penumpang depan - tersedianya tombol audio pada setir yang memudahkan pengoperasian audio - tersedianya audio dengan fasilitas MP3
- tersedianya lampu HID Projector dengan auto leveling pada lampu utama/ lampu depan • Bagian Interior
- bentuk dasbor yang lebih elegan dengan garis yang lebih tegas dengan wood dan metal / aluminium panel
- warna dasbor menjadi two tone (dua warna)
- tombol AC yang sudah menggunakan model putar sebelumnya geser - takometer pada panel indikator menggunakan model digital
- material pada jok (kain - kulit)
- sisi pintu dengan bentuk yang lebih elegan dan mewah - desain jok dan setir yang lebih elegan
- desain panel instrumen yang lebih modern dengan audio yang menyatu dengan dasbor dan tombol- tombol instrumen yang menarik dan mudah dijangkau.
Dari hal ini dapat dilihat bahwa pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara meliputi perubahan dari keseluruhan bagian produk. Selain itu, juga terdapat perubahan dari harga jual produk baru ini, yaitu dari antara Rp 197.000.000 – Rp 213.000.000 menjadi antara Rp 199.500.000 – Rp 229.500.000,00
4.3 Analisis Tanggapan Konsumen Terhadap Pengembangan Produk Baru Suzuki Grand Vitara
Analisa ini dilakukan terhadap hasil pengisian kuesioner penilaian pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara. Sebelum dilakukan analisis terhadap kuesioner tersebut , dilakukan terlebih dahulu pengujian validitas dan reliabilitas dari data kuesioner yang diperoleh.
4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik, sudah semestinya jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang mutlak diperlukan, lalu alat- alat yang digunakan juga harus dalam kondisi baik. Oleh
karena itulah seringkali sebelum penelitian dilakukan alat- alat yang digunakan ditera lebih dahulu. Tidak lain dan tidak bukan, supaya data- data yang diperoleh valid dan reliabel.
Valid artinya data- data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya konsisten atau stabil. Uji validitas merrupakan kegiatan yang dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur sesuai dengan apa yang hendak kita ukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrumen , maka instrumen tersebut akan semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Dalam penggunaannya uji validitas dipakai untuk menguji apakah instrumen penelitian (pertanyaan -pertanyaan dalam kuesioner) sudah layak dan representatif (agar tidak melenceng) untuk pertanyaan yang jawabannya tidak pasti, dimana tiap persepsi respondennya dapat berbeda- beda seperti pada pertanyaan yang jawabannya : setuju , cukup, atau tidak setuju. Pertanyaan - pertanyaan dalam kuesioner penilaian pengembangan produk baru ini perlu diuji kevalidannya dan reliabelnya. Untuk itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan cara one shot (sekali ukur) untuk total 18 pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner di penelitian ini dengan menggunakan sampel awal sebesar 20 orang. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 12
r tabel pada α 0.05 dengan derajat bebas df = jumlah pertanyaan - 2 Jumlah pertanyaan yang digunakan adalah 18 jadi 18 -2 = 16
r ( 0.05 ; 16 ) pada uji satu arah = 0.3170
Tabel 4.2 Validitas Pertanyaan
Pertanyaan 1 0.571 0.3170 Valid Pertanyaan 2 0.565 0.3170 Valid Pertanyaan 3 0.334 0.3170 Valid Pertanyaan 4 0.714 0.3170 Valid Pertanyaan 5 0.590 0.3170 Valid Pertanyaan 6 0.457 0.3170 Valid Pertanyaan 7 0.589 0.3170 Valid Pertanyaan 8 0.617 0.3170 Valid Pertanyaan 9 0.550 0.3170 Valid Pertanyaan 10 0.576 0.3170 Valid Pertanyaan 11 0.461 0.3170 Valid Pertanyaan 12 0.516 0.3170 Valid Pertanyaan 13 0.340 0.3170 Valid Pertanyaan 14 0.664 0.3170 Valid Pertanyaan 15 0.602 0.3170 Valid Pertanyaan 16 0.344 0.3170 Valid Pertanyaan 17
(Harga Relatif Suzuki Grand Vitara) terhadap CR-V
0.553 0.3170 Valid
Pertanyaan 18
(Harga Relatif Suzuki Grand Vitara terhadap X-Trail)
0.353 0.3170 Valid
Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan seluruh pertanyaan yang ada valid. Kemudian setelah validitasnya teruji maka dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas merupakan salah satu atau ciri karakter utama instrumen pengukuran yang baik, karena pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Maka reliable disebut keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan dan sebagainya. Pengujian reliablitas dilakukan untuk menilai konsistensi dan stabilitas instrumen penelitian dengan menggunakan koefisien Alpha Crombach. Instrumen dianggap reliabel apabila Alpha Crombach > r Tabel (Arif Pratisto, 2004). Di bawah ini adalah hasil dari uji reliabilitas yang dilakukan terhadap total 18 pertanyaan , yaitu Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .890 18 Sumber : Output SPSS 12
Dari hasil ini, diperoleh nilai Alpha Crombach dari 18 pertanyaan tersebut adalah 0.890. Hal ini berarti pertanyaan - pertanyaan tersebut reliabel (Alpha Crombach 0.890 > 0.317) dan dapat digunakan dalam penelitian.
4.3.2 Batas - batas Kelas
Untuk menentukan hasil penilaian yang diberikan oleh konsumen maka diperlukan batas - batas kelas sehingga dari nilai rata - rata yang diperoleh dari penilaian konsumen dapat diketahui kelas dari penilaian konsumen tersebut. Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban dari responden dapat diberi skor :
sangat bagus = 5 cukup bagus = 4 biasa = 3 kurang bagus = 2 sangat tidak bagus = 1
Berdasarkan skor - skor yang ditetapkan untuk jawaban dari responden tersebut maka dapat diketahui panjang kelasnya :
Panjang kelas =
= 5 - 1 5 = 0.8
Berdasarkan panjang kelas / interval ini maka batas - batas kelas terhadap bagian- bagian yang dievaluasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Tabel 4.3 Batas- batas Kelas
Batasan Keterangan
1 - 1.8 Sangat Tidak Bagus
1.81 - 2.61 Kurang Bagus
Rentang Kelas X maks - X min =
2.62 - 3.42 Biasa
3.43 - 4.23 Cukup Bagus
4.24 - 5.04 Sangat Bagus
Sumber : Andi Supangat 2007, p19
4.3.3 Profil Responden
Untuk memperoleh data dalam menilai pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara , maka digunakan kuesioner yang dibagikan terhadap 82 responden yang dapat dibagi berdasarkan :
a. Jenis Kelamin
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 65 79.27 %
Wanita 17 20.73 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa sebanyak 65 orang atau 79.27 % yang mengisi kuesioner adalah pria dan sebayak 17 orang atau 20.73% adalah wanita
b. Pekerjaan
Tabel 4.5
Pekerjaan Jumlah Persentase
Wiraswata 27 32.93 %
Karyawan 40 48.78 %
Lainnya 15 18.29 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa sebanyak 27 orang atau 32.93 % yang mengisi kuesioner adalah wiraswasta, 40 orang atau 48.78 % adalah karyawan dan 15 orang atau 18.29 % memiliki pekerjaan selain karyawan atau wiraswasta
c. Umur
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia ( tahun ) Jumlah Persentase
17 - 23 6 7.32 %
24 - 30 22 26.83 %
31 - 40 30 36.58 %
> 40 24 29.27 %
Total 82 100%
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa sebanyak 6 orang atau 7.32 % yang mengisi kuesioner berusia antara 17 - 23 tahun, 22 orang atau 26.83 % berusia antara 24 -
30 tahun , 30 orang atau 36.58 % berusia antara 31 - 40 tahun dan 24 orang atau 29.27 % berusia di atas 40 tahun.
4.3.4 Analisis Kuesioner Penilaian Konsumen Terhadap Pengembangan Produk Baru Suzuki Grand Vitara
Kuesioner penilaian pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara yang dibagikan terhadap 82 responden tersebut berisi mengenai bagian - bagian perubahan dalam pengembangan produk baru, yang secara keseluruhan nilai rata- rata dari jawaban responden terhadap masing - masing bagian perubahan tersebut dapat ditampilkan dalam diagram batang berikut ini :
3.97 3.97 4.34 3.96 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Eksterior Interior Fitur Mesin
Sumber : Data diolah
Gambar 4.3
Diagram Batang Total Rata – Rata Penilaian Bagian - bagian Perubahan Dalam Pengembangan Produk Baru
Dari diagram ini dapat dilihat bahwa penilaian yang tertinggi dimiliki oleh bagian fitur dimana nilai rata- ratanya mencapai 4.34 yang termasuk dalam interval sangat bagus. Selain itu, juga diketahui total rata-rata secara keseluruhan penilaian pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara , yaitu 4.06. Nilai rata -rata ini termasuk dalam kelas interval cukup bagus. Penilaian terhadap bagian - bagian perubahan dalam pengembangan produk baru ini dapat diuraikan sebagai berikut :
• EKSTERIOR
Dari hasil analisis penilaian kuesioner penilaian pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara bagian Eksterior diperoleh nilai rata - rata dari jawaban responden atas masing- masing pertanyaan yang ditampilkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut , yaitu
4.26 4.01 3.8 4.2 3.87 3.67 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
pert1 pert2 pert3 pert4 pert5 pert6
Sumber : Data diolah
Gambar 4.4
Dari bagian eksterior ini dapat diketahui bahwa total nilai rata - ratanya , yaitu sebesar 3.97. Jadi untuk bagian eksterior ,nilai rata- rata penilaian konsumen berada di kelas interval cukup bagus. Penilaian konsumen terhadap bagian eksterior ini terdiri dari :
1. Penilaian Konsumen terhadap desain bodi depan Suzuki Grand Vitara
Tabel 4.7
Penilaian Konsumen Terhadap Desain Bodi Depan Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 - -
Biasa 3 9 11 %
Cukup Bagus 4 43 52.4 %
Sangat Bagus 5 30 36.6 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 9 orang atau 11% memberikan penilaian biasa , 43 orang atau 52.4 % memberikan penilaian cukup bagus dan 30 orang atau 36.6 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap desain bodi depan Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 4.26. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap desain bodi depan Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian sangat bagus
2. Penilaian Konsumen Terhadap Desain Bodi Samping
Tabel 4.8
Penilaian Konsumen Terhadap Desain Bodi Samping Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 2 2.4 %
Biasa 3 14 17.1 %
Cukup Bagus 4 47 57.3 %
Sangat Bagus 5 19 23.2 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang atau 2.4% memberikan penilaian kurang bagus , 14 orang atau 17.1 % memberikan penilaian biasa, 47orang atau 57.3 % memberikan penilaian cukup bagus dan 19 orang atau 23.2 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap desain bodi samping Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 4.01. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap desain bodi samping Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus
3. Penilaian Konsumen Terhadap Desain Bodi Belakang
Tabel 4.9
Penilaian Konsumen Terhadap Desain Bodi Belakang Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 6 7.3 %
Biasa 3 22 26.8 %
Cukup Bagus 4 36 43.9 %
Sangat Bagus 5 18 22 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 6 orang atau 7.3% memberikan penilaian kurang bagus , 22 orang atau 26.8 % memberikan penilaian biasa, 36 orang atau 43.9 % memberikan penilaian cukup bagus dan 18 orang atau 22 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap desain bodi belakang Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 3.80. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap desain bodi belakang Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus
4. Penilaian Konsumen Terhadap Desain Lampu Depan Tabel 4.10
Penilaian Konsumen Terhadap Desain Lampu Depan Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 2 2.4 %
Biasa 3 10 12.2 %
Cukup Bagus 4 40 48.8 %
Sangat Bagus 5 30 36.6 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang atau 2.4% memberikan penilaian kurang bagus , 10 orang atau 12.2 % memberikan penilaian biasa, 40 orang atau 48.8 % memberikan penilaian cukup bagus dan 30 orang atau 36.6 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap desain lampu depan Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif i pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 4.20. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap desain lampu depan Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus
5. Penilaian Konsumen Terhadap Desain Lampu Belakang
Tabel 4.11
Penilaian Konsumen Terhadap Desain Lampu Belakang Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 1 1.2 %
Kurang Bagus 2 8 9.8 %
Biasa 3 12 14.6 %
Cukup Bagus 4 41 50 %
Sangat Bagus 5 20 24.4 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 1 orang atau 1.2 % memberikan penilaian sangat tidak bagus, sebanyak 8 orang atau 9.8% memberikan penilaian kurang bagus , 12 orang atau 14.6 % memberikan penilaian biasa, 41 orang atau 50 % memberikan penilaian cukup bagus dan 20 orang atau 24.4 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap desain lampu belakang Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 3.87. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap desain bodi lampu belakang Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus
6. Penilaian Konsumen Terhadap Desain Velg Palang Lima
Tabel 4.12
Penilaian Konsumen Terhadap Desain Velg Palang Lima Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 1 1.2 %
Kurang Bagus 2 8 9.8 %
Biasa 3 21 25.6 %
Cukup Bagus 4 39 47.6 %
Sangat Bagus 5 13 15.9 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 1 orang atau 1.2 % memberikan penilaian sangat tidak bagus, sebanyak 8 orang atau 9.8% memberikan penilaian kurang bagus , 21 orang atau 25.6 % memberikan penilaian biasa, 39 orang atau 47.6 % memberikan penilaian cukup bagus dan 13 orang atau 15.9 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap desain velg palang lima Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 3.67. Nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap desain velg palang lima Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus
• INTERIOR
Dari hasil analisis kuesioner penilaian pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara bagian Interior diperoleh nilai rata - rata dari jawaban responden atas masing- masing pertanyaan yang ditampilkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut , yaitu
4 4.09 3.89 3.9 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
pert7 pert8 pert9 pert10
Sumber : Data diolah
Gambar 4.5
Diagram Batang Penilaian Bagian Interior
Dari bagian interior ini dapat diketahui bahwa total nilai rata - ratanya , yaitu sebesar 3.97. Jadi untuk bagian interior ,nilai rata - rata penilaian konsumen berada di kelas interval cukup bagus. Penilaian konsumen terhadap bagian interior ini terdiri dari :
7. Penilaian Konsumen Terhadap Desain Dasbor
Tabel 4.13
Penilaian Konsumen Terhadap Desain Dasbor Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 2 2.4 %
Biasa 3 15 18.3 %
Cukup Bagus 4 46 56.1 %
Sangat Bagus 5 19 23.2 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang atau 2.4% memberikan penilaian kurang bagus , 15 orang atau 18.3 % memberikan penilaian biasa, 46 orang atau 56.1 % memberikan penilaian cukup bagus dan 19 orang atau 23.2 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap desain dasbor Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif i pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 4.00. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap desain dasbor Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus
8. Penilaian Konsumen Terhadap Desain Panel Instrumen Tabel 4.14
Penilaian Konsumen Terhadap Desain Panel Instrumen Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 1 1.2 %
Biasa 3 17 20.7 %
Cukup Bagus 4 38 46.3 %
Sangat Bagus 5 26 31.7 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 1 orang atau 1.2% memberikan penilaian kurang bagus , 17 orang atau 20.7 % memberikan penilaian biasa, 38 orang atau 46.3 % memberikan penilaian cukup bagus dan 26 orang atau 31.7 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap desain panel instrumen Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 4.09. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap desain panel instrumen Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus.
9. Penilaian Konsumen Terhadap Desain Jok / Kursi Penumpang
Tabel 4.15
Penilaian Konsumen Terhadap Desain Jok / Kursi Penumpang Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 - -
Biasa 3 24 29.3 %
Cukup Bagus 4 43 52.4 %
Sangat Bagus 5 15 18.3 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 24 orang atau 29.3 % memberikan penilaian biasa, 43 orang atau 52.4 % memberikan penilaian cukup bagus dan 15 orang atau 18.3 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap desain jok / kursi penumpang Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 3.89. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap desain jok / kursi penumpang Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus.
10. Penilaian Konsumen Terhadap Desain Setir
Tabel 4.16
Penilaian Konsumen Terhadap Desain Setir Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden Total Skor
Sangat Tidak Bagus 1 - - -
Kurang Bagus 2 1 1.2 % 2
Biasa 3 24 29.3 % 72
Cukup Bagus 4 39 47.6 % 156
Sangat Bagus 5 18 22 % 90
Total 82 100 % 320
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang atau 1.2 % memberikan penilaian kurang bagus, 24 orang atau 29.3 % memberikan penilaian biasa, 39 orang atau 47.6 % memberikan penilaian cukup bagus dan 18 orang atau 22 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap desain setir Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 3.90. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap desain setir Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus.
• FITUR
Dari hasil analisis kuesioner penilaian pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara bagian Fitur diperoleh nilai rata - rata dari jawaban responden atas masing- masing pertanyaan yang ditampilkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut , yaitu
4.51 4.22 4.49 4.13 4.35 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
pert11 pert12 pert13 pert14 pert15
Sumber : Data diolah
Gambar 4.6
Diagram Batang Penilaian Bagian Fitur
Dari bagian interior ini dapat diketahui bahwa total nilai rata - ratanya , yaitu sebesar 4.34. Jadi untuk bagian fitur , nilai rata - rata penilaian konsumen berada di kelas interval sangat bagus. Penilaian konsumen terhadap bagian fitur ini terdiri dari :
11. Penilaian Konsumen Terhadap Lampu Depan HID auto levelling
Tabel 4.17
Penilaian Konsumen Terhadap Lampu Depan HID auto levelling Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 - -
Biasa 3 2 2.4 %
Cukup Bagus 4 36 43.9 %
Sangat Bagus 5 44 53.7 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang atau 2.4 % memberikan penilaian biasa, 36 orang atau 43.9 % memberikan penilaian cukup bagus dan 44 orang atau 53.7 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap lampu depan HID auto leveling Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 4.51. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap lampu depan HID auto levelling Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian sangat bagus.
12. Penilaian Konsumen Terhadap Multi Information Display
Tabel 4.18
Penilaian Konsumen Terhadap Multi Information Display Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 1 1.2 %
Biasa 3 7 8.5 %
Cukup Bagus 4 47 57.3 %
Sangat Bagus 5 27 32.9 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 1 orang atau 1.2 % memberikan penilaian kurang bagus, 7 orang atau 8.5 % memberikan penilaian biasa, 47 orang atau 57.3 % memberikan penilaian cukup bagus dan 27 orang atau 32.9 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap Multi Information Display Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 4.22. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap Multi Information Display Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus.
13. Penilaian Konsumen Terhadap Keyless Entry, Starter & Immobilizer
Tabel 4.19
Penilaian Konsumen Terhadap Keyless Entry, Starter & Immobilizer Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 - -
Biasa 3 5 6.1 %
Cukup Bagus 4 32 39 %
Sangat Bagus 5 45 54.9 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 5 orang atau 6.1 % memberikan penilaian biasa, 32 orang atau 39 % memberikan penilaian cukup bagus dan 45 orang atau 54.9 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap Keyless Entry, Starter & Immobilizer Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 4.49. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap Keyless Entry, Starter & Immobilizer Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian sangat bagus.
14. Penilaian Konsumen Terhadap Setir dengan Tombol Audio
Tabel 4.20
Penilaian Konsumen Terhadap Setir dengan Tombol Audio Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 - -
Biasa 3 11 13.4 %
Cukup Bagus 4 49 59.8 %
Sangat Bagus 5 22 26.8 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 11 orang atau 13.4 % memberikan penilaian biasa, 49 orang atau 59.8 % memberikan penilaian cukup bagus dan 22 orang atau 26.8 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap Setir dengan Tombol Audio Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 4.13. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap Keyless Entry, Starter & Immobilizer Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus
15. Penilaian Konsumen Terhadap Dual SRS Airbag
Tabel 4.21
Penilaian Konsumen Terhadap Dual SRS Airbag Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 - -
Biasa 3 6 7.3 %
Cukup Bagus 4 41 50 %
Sangat Bagus 5 35 42.7 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 6 orang atau 7.3 % memberikan penilaian biasa, 41 orang atau 50 % memberikan penilaian cukup bagus dan 35 orang atau 42.7 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap Dual SRS Airbag Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 4.35. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap Dual SRS Airbag Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian sangat bagus.
• MESIN
Dari hasil analisis kuesioner penilaian pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara bagian Mesin diperoleh nilai rata - rata dari jawaban responden yang ditampilkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut , yaitu
pert16 3.96 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Sumber : Data diolah
Gambar 4.7
Diagram Batang Penilaian Bagian Mesin
Dari bagian mesin ini dapat diketahui bahwa total nilai rata - ratanya , yaitu sebesar 3.96. Jadi untuk bagian mesin ,nilai rata - rata penilaian konsumen berada di kelas interval cukup bagus. Penilaian konsumen terhadap bagian mesin ini , yaitu
16. Penilaian Konsumen Terhadap Mesin J20A throttle by wire
Tabel 4.22
Penilaian Konsumen Terhadap Mesin J20A throttle by wire Tanggapan Responden Skor Jumlah
Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 4 4.9 %
Biasa 3 12 14.6 %
Cukup Bagus 4 49 59.8 %
Sangat Bagus 5 17 20.7 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 4 orang atau 4.9 % memberikan penilaian kurang bagus , 12 orang atau 14.6 % memberikan penilaian biasa, 49 orang atau 59.8 % memberikan penilaian cukup bagus dan 17 orang atau 20.7 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap Mesin J20A throttle by wire Suzuki Grand Vitara.
Dari hasil analisis frekuensi pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 3.96. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap Mesin J20A throttle by wire Suzuki Grand Vitara ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus.
Selain bagian - bagian dalam pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara tersebut , diteliti juga mengenai harga yang ditetapkan untuk Suzuki Grand Vitara untuk melihat apakah harga yang ditetapkan perusahaan untuk produk baru Suzuki Grand Vitara ini kompetitif. Dari hasil analisis penilaian kuesioner penilaian pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara mengenai harga jual ini diperoleh nilai rata - rata dari jawaban responden atas masing- masing pertanyaan yang ditampilkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut , yaitu
3.72 3.78 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 CRV Xtrail
Sumber : Data diolah
Gambar 4.8
Diagram Batang Penilaian Rata -rata Harga Relatif Suzuki Grand Vitara
Dari penilaian konsumen terhadap harga jual ini dapat diketahui bahwa total nilai rata - ratanya , yaitu sebesar 3.75. Jadi untuk penilaian mengenai harga jual Suzuki Grand Vitara ,kelas interval penilaian konsumen berada di interval cukup bagus. Penilaian konsumen terhadap harga ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
- Penilaian Konsumen terhadap Harga Jual Relatif Suzuki Grand Vitara dibanding Honda CR-V
Tabel 4.23
Penilaian Konsumen Terhadap Harga Jual Relatif Suzuki Grand Vitara dibanding Honda CR-V
Tanggapan Responden Skor Jumlah Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 7 8.5 %
Biasa 3 20 24.4 %
Cukup Bagus 4 44 53.7 %
Sangat Bagus 5 11 13.4 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 7 orang atau 8.5 % memberikan penilaian kurang bagus, 20 orang atau 24.4 % memberikan penilaian biasa,, 44 orang atau 53.7 % memberikan penilaian cukup bagus dan 11 orang atau 13.4 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap Harga Jual Relatif Suzuki Grand Vitara dibanding Honda CR-V.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 3.72. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap harga jual relatif Suzuki Grand Vitara dibanding Honda CR-V ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus.
- Penilaian Konsumen terhadap Harga Jual Relatif Suzuki Grand Vitara dibanding Nissan X- Trail
Tabel 4.24
Penilaian Konsumen Terhadap Harga Jual Relatif Suzuki Grand Vitara dibanding Nissan X- Trail
Tanggapan Responden Skor Jumlah Responden
Persentase Responden
Sangat Tidak Bagus 1 - -
Kurang Bagus 2 5 6.1 %
Biasa 3 17 20.7 %
Cukup Bagus 4 51 62.2 %
Sangat Bagus 5 9 11 %
Total 82 100 %
Sumber : Data Diolah
Dari total 82 orang yang mengisi kuesioner ini dapat diketahui bahwa sebanyak 5 orang atau 6.1 % memberikan penilaian kurang bagus, 17 orang atau 20.7 % memberikan penilaian biasa,, 51 orang atau 62.2 % memberikan penilaian cukup bagus dan 9 orang atau 11 % memberikan penilaian sangat bagus terhadap Harga Jual Relatif Suzuki Grand Vitara dibanding Nissan X-Trail.
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada SPSS diketahui nilai mean / nilai rata -rata untuk pertanyaan ini sebesar 3.78. Jadi nilai rata - rata penilaian konsumen terhadap harga jual Suzuki Grand Vitara dibanding Nissan X-Trail ini berada di kelas interval penilaian cukup bagus.
4.4 Analisis Perbedaan Penjualan Suzuki Grand Vitara Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pengembangan Produk Baru
Untuk menganalisis perbedaan penjualan Suzuki Grand Vitara sebelum dan sesudah pengembangan produk baru maka dilakukan analisis data dengan menggunakan Uji t Dua Sampel Berpasangan (Analisis Paired Sample t Test). Sampel berpasangan adalah sebuah sampel dengan subjek sama namun mengalami perlakuan yang berbeda. Sampel berpasangan dalam penelitian ini, yaitu penjualan Suzuki Grand Vitara sebelum pengembangan produk baru dan sesudah pengembangan produk baru, yang ditampilkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.25
Penjualan Sebelum dan Sesudah Pengembangan Produk Baru
Penjualan Suzuki Escudo
2.0 (sebelum) Penjualan Suzuki Grand Vitara (sesudah) 19 518 59 484 47 431 40 491 43 671 6 348 102 264 13 427 8 520 4 620 6 534 1 906
Data penjualan ini dianalisis dengan menggunakan paired sample t test , dengan hasil sebagai berikut :
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean penjualan.s blm 29.00 12 30.352 8.762 Pair 1 penjualan.s sdh 517.83 12 163.976 47.336 Sumber : Output SPSS 12
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig. Pair 1 penjualan.sbl m & penjualan.ss dh 12 -.507 .093 Sumber : Output SPSS 12
Paired Samples Test
Sumber : Output SPSS 12
Interpretasi
1. Tabel Paired Samples Statistics
Terlihat bahwa rata - rata penjualan sebelum pengembangan produk baru adalah 29 , sedangkan penjualan sesudah pengembangan produk baru adalah 517.83
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean
Std. Deviatio
n Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper P ai r 1 PenjualanS E2.0 - PenjualanS GV -488.83 3 181.254 52.324 -603.997 -373.670 -9. 34 3 11 .000
2. Tabel Paired Sample Correlations
Menguji kekuatan hubungan antara penjualan sebelum dan sesudah pengembangan produk baru. Korelasi (hubungan) penjualan sebelum dan sesudah pengembangan produk baru adalah -0.507. Dengan melihat nilai probabilitas 0.093 (> 0.05), berarti korelasi penjualan sebelum dan sesudah pengembangan produk baru adalah tidak signifikan atau tidak erat 3. Tabel Paired Sample Test
- Hipotesis
Ho = tidak ada perbedaan antara penjualan Suzuki Grand Vitara sebelum dan sesudah pengembangan produk baru
H1 = ada perbedaan antara penjualan Suzuki Grand Vitara sebelum dan sesudah pengembangan produk baru
-
Dasar Pengambilan Keputusan Berdasarkan Sig Jika Sig < 0.05, maka Ho ditolakJika Sig > 0.05, maka Ho diterima
Sig yang diperoleh dalam analisis penjualan ini adalah 0.000 , berarti 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak
- Berdasarkan t hitung
t hitung > t tabel , maka Ho ditolak t hitung < t tabel , maka Ho diterima
t hitung = - 9.343 ( dalam t hitung tanda minus tidak dianggap) Jika dibandingkan dengan t tabel ( 0.025 ; 11) = 2.201
Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan penjualan sebelum dan sesudah pengembangan produk baru dan penjualan terbukti meningkat sesudah pengembangan produk baru.
Untuk mengetahui adanya perbedaan penjualan sebelum dan sesudah pengembangan produk baru dengan lebih signifikan, maka dilakukan analisis dari sisi tingkat / persentase pertumbuhan dan perbedaan penjualan yang ada.
Tabel 4.26
Tingkat Pertumbuhan Suzuki Escudo 2.0 (Sebelum Pengembangan Produk Baru)
Bulan Penjualan Bulan Tingkat Pertumbuhan
Juli 19 Juli - Agustus 210.53 %
Agusutus 59 Agustus - September - 20.34 % September 47 September - Oktober - 14.89 %
Oktober 40 Oktober - November 7.5 %
November 43 November-Desember - 86.05 %
Desember 6 Desember - Januari 1600 %
Januari 102 Januari - Februari - 87.25 % Februari 13 Februari - Maret - 38.46 %
Maret 8 Maret - April - 50 %
April 4 April - Mei 50 %
Mei 6 Mei - Juni - 83.33 %
Juni 1 - -
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan penjualan sebelum pengembangan produk baru banyak terjadi penurunan. Penurunan ini terjadi pada 7 periode, yaitu Agustus - September, September - Oktober, November - Desember , Januari - Februari , Februari - Maret , Maret - April dan Mei - Juni. Sedangkan peningkatan hanya terjadi pada 4 periode.
Tabel 4.27
Tingkat Pertumbuhan Suzuki Grand Vitara (Sesudah Pengembangan Produk Baru)
Bulan Penjualan Bulan Tingkat Pertumbuhan
Juli 518 Juli - Agustus - 6.56 %
Agusutus 484 Agustus - September - 10.95 % September 431 September - Oktober 13.92 %
Oktober 491 Oktober - November 36.66 % November 671 November-Desember - 48.14 % Desember 348 Desember - Januari - 24.14 % Januari 264 Januari - Februari 61.74 %
Februari 427 Februari - Maret 21.78 %
Maret 520 Maret - April 19.23 %
April 620 April - Mei - 13.87 %
Mei 534 Mei - Juni 69.66 %
Juni 906 - -
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan penjualan sesudah pengembangan produk baru banyak terjadi peningkatan. Peningkatan ini terjadi pada 6 periode, yaitu September - Oktober, November - Desember , Januari - Februari , Februari - Maret , Maret - April dan Mei - Juni. Sedangkan penurunan hanya terjadi pada 5 periode.
Dari tingkat pertumbuhan ini dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan penjualan sesudah pengembangan produk baru lebih baik dibanding sebelum pengembangan produk baru.
Setelah diketahui dari sisi tingkat pertumbuhan ,maka dilakukan analisis dari tingkat perbedaan penjualan sebelum dan sesudah pengembangan produk baru
Tabel 4.28
Tingkat Perbedaan Penjualan Sebelum dan Sesudah Pengembangan Produk Baru PenjualanSE2.0(sebelum) PenjualanSGV(sesudah) Presentase Perbedaan
19 518 2626, 32 % 59 484 720,34 % 47 431 817 ,02% 40 491 1127,5% 43 671 1460,47% 6 348 5700% 102 264 158,82% 13 427 3184,62% 8 520 6400% 4 620 15400% 6 534 8800%
1 906 90500%
Sumber : Data Diolah
Perbedaan penjualan ini juga dapat dilihat dari diagram pencar , merupakan model penyajian data yang dituangkan dalam bentuk garis (Supangat 2007,p15), berikut ini
Sumber : Data diolah
Gambar 4.9
Diagram Pencar Penjualan Sebelum dan Sesudah Pengembangan Produk Baru
Dari tabel dan grafik ini dapat dilihat terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara dimana total penjualan sebelum pengembangan produk baru SGV, yaitu 348 dan sesudah pengembangan produk baru , yaitu 6214. Hal ini berarti terdapat perbedaan penjualan yang mengarah pada
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PenjualanSE2.0(sebelum) PenjualanSGV(sesudah)
peningkatan penjualan sebesar 1685,63 % (6214 -348/348 x 100%) sesudah pengembangan produk baru.
Peningkatan penjualan Suzuki Grand Vitara ini juga harus dilihat dari adanya pasar yang membaik dengan adanya peningkatan total penjualan pasar SUV Jepang kelas menengah secara keseluruhan, yaitu periode sebelum pengembangan produk baru total penjualan sebesar 7515 unit (Honda CR-V 4447 unit, Nissan X-Trail 2720 unit dan Suzuki Escudo 348 unit) dan periode sesudah pengembangan produk baru sebesar 16192 unit (Honda CR-V 7247 unit, Nissan X-Trail 2731 unit dan Suzuki Grand Vitara 6214 unit) , dimana terdapat perbedaan penjualan dengan peningkatan sebesar 115,46% ( sedangkan peningkatan penjualan dari Suzuki Grand Vitara lebih tinggi , yaitu sebesar 1685,63%). Selain itu, untuk mendukung bukti adanya peningkatan penjualan sesudah pengembangan produk baru digunakan perhitungan pangsa pasar. Rumus dan Komponennya, yaitu
Dimana
Ms = pangsa pasar, dinyatakan dalam istilah persentase
S = penjualan Mt = total pasar
M
s= S
Pangsa pasar sebelum pengembangan produk baru, yaitu
M
s= 348 = 0.046 atau 4.6 %
7515
Pangsa pasar sesudah pengembangan produk baru , yaitu
M
s= 6214 = 0.384 atau 38.4 %
16192
Pangsa pasar yang ada juga dapat dilihat dalam diagram pie, merupakan model penyajian data yang dituangkan dalam bentuk lingkaran / pie (Supangat 2007,p14), berikut ini :
Periode Juli 2005 - Juni 2006 (sebelum pengembangan produk baru - Suzuki Escudo)
59% 36%
5%
Honda CR-V Nissan X-Trail Suzuki Escudo
Sumber : Data diolah
Gambar 4.10
Periode Juli 2006 - Juni 2007 (sesudah pengembangan produk baru - Suzuki Grand Vitara)
45%
17% 38%
Honda CR-V Nissan X-Trail Suzuki Grand Vitara
Sumber : Data diolah
Gambar 4.11
Diagram Pie Pangsa Pasar Sesudah Pengembangan Produk Baru
Dari perhitungan pangsa pasar yang ada dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan peningkatan pangsa pasar yang mencapai lebih dari 33 % yang membuktikan di luar kondisi pasar yang membaik, terjadi peningkatan penjualan yang signnifikan sesudah dilakukan pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara ini.
Selain kondisi pasar ,perbedaan penjualan yang signifikan antara penjualan sebelum dan sesudah pengembangan produk baru ini dapat dikarenakan adanya varian lain dari Suzuki Grand Vitara (Escudo 2.0) sebelum pengembangan produk baru, yaitu Escudo 1.6 dan Escudo XL-7 sedangkan sesudah pengembangan hanya terdiri dari 1 varian sehingga hal ini tentunya dapat mempengaruhi penjualan. Untuk mendukung bahwa terjadi perbedaan penjualan yang menunjukkan peningkatan penjualan tidak hanya dari 1 varian tetapi juga dari keseluruhan varian, maka dilakukan analisis ini.
Tabel 4.29
Data Penjualan Seluruh Varian Sebelum Pengembangan Produk Baru Suzuki Escudo 2.0 Suzuki Escudo 1.6 Suzuki Escudo XL - 7 Total
19 326 36 381 59 179 19 257 47 127 3 177 40 130 18 188 43 95 1 139 6 209 24 239 102 81 10 193 13 128 8 149 8 97 17 122 4 94 8 106 6 156 15 177 1 139 9 149
Sumber : PT. Indomobil Niaga International
Tabel 4.30
Tingkat Perbedaan Penjualan Seluruh Varian Sebelum dan Sesudah Pengembangan Produk Baru
Sebelum Sesudah Tingkat Perbedaan
381 518 35.96 %
257 484 88.33 %
188 491 161.17 % 139 671 382.73 % 239 348 45.61 % 193 264 36.79 % 149 427 186.58 % 122 520 326.23 % 106 620 484.9 % 177 534 201.69 % 149 906 508.05 %
Sumber : Data Diolah
Sumber : Data diolah
Gambar 4.12
Diagram Pencar Perbedaan Penjualan Seluruh Varian Sebelum dan Sesudah Pengembangan Produk Baru
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
Sebelum SesudahDari tabel dan diagram pencar (garis) ini dapat dilihat bahwa secara keseluruhan terjadi perbedaan dan peningkatan penjualan yang signifikan sesudah pengembangan produk baru, dimana total volume penjualan seluruh varian Suzuki Escudo (sebelum pengembangan produk baru) sebesar 2277 unit dan Suzuki Grand Vitara (sesudah pengembangan produk baru) sebesar 6214 unit . Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan penjualan dengan kenaikan sebesar 172.9 %. Hal ini tentunya membuktikan walaupun ketiga varian sebelum pengembangan produk baru ini digabung tidak mempengaruhi adanya peningkatan penjualan yang terjadi sesudah dilakukan pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara atau dapat dikatakan tetap terjadi peningkatan penjualan.
4.5 Analisis Tingkat Penerimaan Produk Baru Suzuki Grand Vitara
Tingkat penerimaan produk baru ini dianalisis untuk mengetahui pengaruh dari produk baru ini terhadap penjualan dalam lima tahun ke depan. Untuk menentukan tingkat penerimaan produk baru Suzuki Grand Vitara dalam lima tahun sejak produk ini diluncurkan, dilakukan analisis dengan menggunakan rumus tingkat pembelian produk baru , yaitu
Dimana
qt = persentase total konsumen yang diharapkan mencoba produk ini dalam periode t r = tingkat penetrasi dari potensi yang belum dimanfaatkan
q = persentase total konsumen yang pada akhirnya diharapkan mencoba produk baru ini t = periode waktu
qt = rq ( 1 - r )
t-1Penjualan = qt x total konsumen x harga pembelian produk
Rumus tingkat pembelian produk baru ini tidak seratus persen akurat tetapi dapat menjadi panduan ataupun masukan bagi perusahaan untuk melihat bagaimana penerimaan produk baru ini dalam lima tahun ke depan.
Diketahui dari perusahaan bahwa total pemilik mobil di indonesia, yaitu sebesar 1.508.934 orang dan tingkat penetrasi yang ditetapkan perusahaan untuk produk barunya Suzuki Grand Vitara ini adalah sebanyak 21.670 konsumen dalam satu tahun atau dalam lima tahun totalnya sebesar 108.350 konsumen dengan persentase sebesar 7.18 % dari total keseluruhan pemilik mobil di Indonesia (r) dan perusahaan menetapkan target konsumen yang membeli sebesar 6.000 unit /tahun atau dalam lima tahun sebesar 30.000 unit dengan persentase total sebesar 2 % (q). Periode waktu yang digunakan adalah selama 5 tahun Tingkat penetrasi per tahun atau persentase total konsumen yang diharapkan mencoba produk ini dalam periode 5 tahun, yaitu
q1 = (0.0718)(0.02)(0.9282)1-1 = 0.00144
q2 = (0.0718)(0.02)(0.9282)2-1 = 0.00133
q3 = (0.0718)(0.02)(0.9282)3-1 = 0.00124
q4 = (0.0718)(0.02)(0.9282)4-1 = 0.00115
q5 = (0.0718)(0.02)(0.9282)5-1 = 0.00107
Hasil ini menunjukkan bahwa, dari waktu ke waktu, tingkat penetrasi atau persentase total konsumen yang diharapkan mencoba produk ini menurun pada saat 2% konsumen potensial tertarik.
Dari sini, kita dapat menentukan penjualan hanya dengan mengambil hasil tingkat penetrasi untuk setiap periode dan mengalikannya dengan total pemilik mobil di Indonesia, kemudian mengalikannya dengan harga yang diharapkan untuk pembelian pertama. Harga pembelian
awal untuk Suzuki Grand Vitara ini menggunakan Suzuki Grand Vitara tipe JLX A/T dengan harga diestimasikan sebesar Rp 229.500.000,00
q1(2007) = (0.0718)(0.02)(0.9282)1-1 = 0.00144 > 0.00144 x 1.508.934 x Rp 229.500.000 = Rp 498.672.508.320 atau 2172 unit q2(2008) = (0.0718)(0.02)(0.9282)2-1 = 0.00133 > 0.00133 x 1.508.934 x Rp 229.500.000 = Rp 460.579.469.500 atau 2006 unit q3(2009)= (0.0718)(0.02)(0.9282)3-1 = 0.00124 > 0.00124 x 1.508.934 x Rp 229.500.000 = Rp 429.412.437.700 atau 1871 unit q4(2010) = (0.0718)(0.02)(0.9282)4-1 = 0.00115 > 0.00115 x 1.508.934 x Rp 229.500.000 = Rp 398.245.406.000 atau 1735 unit q5(2011)= (0.0718)(0.02)(0.9282)5-1 = 0.00107 > 0.00107 x 1.508.934 x Rp 229.500.000 = Rp 370.541.377.700 atau 1614 unit
Dari hasil ini dapat diketahui bahwa total dan volume penjualan akan perlahan menurun dalam lima tahun ke depan (2007 - 2011) dengan asumsi bahwa tidak ada perubahan dalam penetrasi terhadap konsumen sasaran, ukuran audiens, fitur produk, ataupun penetapan harga. Dari perusahaan juga telah diketahui bahwa penjualan untuk tahun pertama (2007) adalah 6214 unit, berbeda dengan hasil dari analisis ini yang sebesar 2172 unit dan juga dari target awal penjualan, yaitu 6000 unit. Ini merupakan hal yang sangat baik bagi perusahaan karena penjualan untuk tahun pertama sesuai dengan yang diharapkan dimana penjualan ini berhasil mencapai dan melampaui prediksi penjualan dalam penelitian ini dan target penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan.
4.6 Implikasi Hasil Penellitian
Pada sub bab Implikasi Hasil Penelitian ini akan dijelaskan bagaimana implikasi dari hasil penelitian ini terhadap perusahaan , yaitu
- dari hasil penelitian yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa pengembangan produk baru dengan perubahan - perubahan yang meliputi bagian eksterior , interior , fitur, mesin ini berpengaruh terhadap penjualan dari Suzuki Grand Vitara. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis paired sample t- test yang menunjukkan Sig sebesar 0.000 (< 0.05) yang berarti Ho ditolak atau terdapat perbedaan penjualan sebelum dan sesudah pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara ini dimana perbedaan penjualan ini menunjukkan peningkatan sesudah pengembangan produk baru. Adanya perbedaan penjualan yang menunjukkan peningkatan sesudah pengembangan produk baru ini juga dapat dilihat dari hasil analisis tingkat pertumbuhan dan perbedaan penjualan , pangsa pasar , dan perbedaan penjualan seluruh varian sebelum pengembangan produk baru dengan sesudah pengembangan produk baru yang menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan karena pengaruh dari dilakukannya pengembangan produk baru. Pengaruh dari pengembangan produk baru terhadap penjualan ini juga dapat ditunjukkan oleh total rata – rata penilaian konsumen terhadap pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara yang berada pada interval cukup bagus (4.06) sehingga mendukung peningkatan penjualan yang terjadi. Hasil dari analisis tingkat penerimaan produk baru juga dapat memberikan informasi bagi perusahaan bahwa penjualan tahun pertama (6214 unit) dari produk baru Suzuki Grand Vitara ini sesuai dengan yang diharapkan karena berhasil melampaui target penjualan perusahaan (6000 unit) dan prediksi penjualan tahun pertama (2172 unit) dari rumus tingkat pembelian produk baru.