• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas: Kohesivitas keluarga dan harga diri 2. Variabel tergantung: Kesepian

B. Definisi Operasional 1. Kesepian

Kesepian merupakan perasaan tidak menyenangkan yang dialami sebagai suatu keadaan reaksi emosi dan kognisi dari kurangnya hubunga n timbal balik yang mendalam dengan orang lain, baik secara sosial, yaitu memiliki lebih sedikit interaksi sosial dari yang diharapkan; maupun emosional, yaitu kurangnya keintiman hubungan dengan orang lain.

Kesepian dalam penelitian ini diungkap dengan skala kesepian berdasarkan dimensi kesepian menurut Weiss (dalam Gierveld & Tilbur g, 2006), meliputi kesepian emosi (emotional loneliness) dan kesepian sosial (social loneliness). Skor tinggi yang diperoleh subjek mengindikas ika n kesepian yang dirasakan subjek tinggi, sebaliknya skor rendah mengindikas ika n kesepian yang dialami subjek rendah.

2. Kohesivitas Keluarga

Kohesivitas keluarga merupakan ikatan antaranggota keluarga dengan adanya interaksi sosial dan interaksi emosional antaranggota keluarga dalam

(2)

commit to user

sistem keluarga yang memunculkan penerimaan dan dukungan, perasaan kedekatan, perasaan saling memiliki, serta pembentukan keterampila n interpersonal.

Kohesivitas keluarga dalam penelitian ini diungkap dengan skala kohesivitas keluarga yang dimodifikasi dari skala kohesi keluarga Moos & Moos (2009). Skor tinggi yang diperoleh subjek mengindikasikan kohesivitas keluarga yang dirasakan subjek tinggi, sebaliknya skor rendah mengindikas ika n kohesivitas keluarga yang dialami subjek rendah.

3. Harga Diri

Harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya yang diasosiasikan pada sikap menerima atau menolak, indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuannya, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan dirinya.

Harga diri dalam penelitian ini diungkap dengan skala harga diri yang berdasarkan aspek harga diri yang meliputi aspek Self Competency dan Self Liking. Skor tinggi yang diperoleh subjek mengindikasikan harga diri yang dirasakan subjek tinggi, sebaliknya skor rendah mengindikasikan harga diri yang dialami subjek rendah.

C. Populasi, Sampel, dan Sampling 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja akhir yang tinggal di Pulau Jawa dengan karakteristik sebagai berikut:

(3)

a. Remaja akhir usia 18-21 tahun,

b. Sedang menempuh pendidikan di tingkat perguruan tinggi, c. Sehari-hari tinggal bersama keluarga kandung.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini sebanyak minimal 250 remaja akhir yang memenuhi keriteria. Penentuan jumlah ini sesuai dengan pendapat Roscoe (dalam Sugiyono, 2012) yang memberikan saran bahwa dalam penelitian yang melakukan analisis multivariat (korelasi atau regresi berganda), maka jumlah minimal anggota sampel adalah 10 kali dari jumlah variabel yang ditelit i. Penelitian ini memiliki tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung, maka jumlah anggota sampel yang diperlukan adalah sebanyak minimal 30 orang. Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan uji-coba terpakai.

3. Sampling

Peneliti melakukan jarkom (jaringan komunikasi) berisi sosialisas i penelitian yang memuat tentang identitas peneliti, garis besar penelitian, kriteria subjek yang diteliti, dan alamat web untuk mengakses skala melalui media sms, whatsapp, dan line. Jarkom berisi sosialisasi penelitian ini disampaikan melalui pengurus dan anggota ILMPI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia) sebagai jaringan untuk menyampaikan kembali jarkom ini kepada mahasiswa fakultas lain di universitasnya. Sampel penelitian ini adalah subjek yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian dan mengisi skala online yang dapat diakses melalui web Google Form (formulir google), yaitu alat untuk membantu

(4)

commit to user

mengirim survei, memberikan kuesioner, atau mengumpulkan informasi secara efisien dengan menyimpan file dokumen di internet dan bisa membagi isi formulir agar dapat diisikan oleh subjek.

Teknik sampling penelitian ini adalah teknik insidental sampling, karena sampel yang representatif dalam penelitian ini diambil secara kebetulan, yaitu yang mengisi skala online dan yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer. Data primer adalah data yang didapatkan dari subjek penelitian langsung dengan menggunakan alat ukur pengambilan data sebagai sumber informasi (Azwar, 2012). Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulka n informasi langsung dari subjek berupa skala sikap yang diisi sendiri oleh subjek penelitian.

2. Alat Pengumpul Data

Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa skala, yaitu skala kesepian, skala kohesivitas keluarga, dan skala harga diri. Tiga skala tersebut disusun dengan model skala Likert yang terdiri dari empat piliha n jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Tiap skala dipisahkan menjadi pernyataan favorable dan unfavorable. Cara penilaian skala dengan empat jawaban adalah sebagai berikut:

(5)

Tabel 1

Penilaian Pernyataan Favorable dan Unfavorable

Kategori Jawaban Favorable Unfavorable

SS (Sangat Sesuai) 4 1

S (Sesuai) 3 2

TS (Tidak Sesuai) 2 3

STS (Sangat Tidak Sesuai) 1 4

a. Skala kesepian

Skala kesepian berdasarkan dimensi kesepian menurut Weiss (dalam Gierveld & Tilburg, 2006) yang meliputi kesepian emosi (emotional loneliness) dan kesepian sosial (social loneliness). Skala kesepian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 33 aitem pernyataan dengan 17 aitem favorable dan 16 aitem unfavorable.

Tabel 2

Blue Print Skala Kesepian

No Aspek Indikator Perilaku Aitem Jumlah

Fav Unfav 1 Kesepian emosi (emotional loneliness)

Tidak memiliki ikatan

emosi dengan seseorang 2, 19 10, 28 4 Memiliki hubungan yang

kurang memuaskan 3, 12, 20 21, 29, 30 6 Merasa lingkungan sosial

kurang memahami 4, 31 5, 13, 14, 33 6 2 Kesepian sosial (social loneliness)

Kurangnya jaringan sosial

yang dapat diperoleh 11, 15, 24 1, 6, 23 6 Tidak adanya jaringan

sosial dalam berbagi aktivitas dan kepentingan

8 7, 16, 17,

25 5

Terasing dari lingkungan sosial

9, 18, 22,

26, 27, 32 - 6

(6)

commit to user b. Skala kohesivitas keluarga

Skala kohesivitas keluarga dimodifikasi dari skala kohesivitas keluarga Moos dan Moos (2009) berdasarkan aspek kohesivitas keluarga, meliputi aspek sosial dan emosional. Skala kohesivitas keluarga Moos & Moos (2009) pernah diujicobakan pada remaja dan dewasa dengan reliabilitas 0,86. Skala kohesi keluarga yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 18 aitem pernyataan dengan 13 aitem favorable dan 5 aitem unfavorable.

Tabel 3

Blue Print Skala Kohesi Keluarga

No Aspek Indikator Perilaku Aitem Jumlah

Fav Unfav

1 Sosial

Melakukan aktivitas bersama 2, 14,

18 10, 16 5

Kerja sama antaranggota keluarga

3, 5,

11, 17 - 4

2 Emosional

Anggota keluarga memiliki perasaan saling dekat dan akrab

8 15 2

Anggota keluarga saling memberi perhatian dan kasih sayang

4, 9 13 3

Anggota keluarga saling

mendukung 1, 6, 7 12 4

13 5 18

c. Skala harga diri

Skala harga diri berdasarkan aspek harga diri Tafarodi dan Swann (dalam Richardson, Ratner, dan Zumbo, 2009) yang meliputi aspek self competency dan self liking. Skala harga diri yang digunakan dalam

(7)

penelitian ini terdiri atas 24 aitem pernyataan dengan 15 aitem favorable dan 9 aitem unfavorable.

Tabel 4

Blue Print Skala Harga Diri

No Aspek Indikator Perilaku Aitem Jumlah

Fav Unfav

1 Self

competency

Menilai diri berdasarkan pengalaman dari upaya untuk mencapai tujuan yang mengarahkan pada rasa kompetensi diri

1, 6, 14,

23 9, 20 6

Pemahaman secara menyeluruh kompetensi positif dan negatif dalam diri yang menjadikan sumber efikasi dan kekuasaan

4, 8, 13,

17 11, 24 6

2 Self liking

Memberikan penilaian terhadap diri berdasarkan pengalaman sebagai objek sosial

2, 5, 18,

21 10, 19 6

Memiliki kriteria yang terinternalisasi untuk penilaian diri 3, 7, 15, 12, 16, 22 6 15 9 24 E. Teknik Analisis 1. Validitas

Pengukuran validitas penelitian ini didasarkan pada uji validitas isi (content validity) dan uji validitas internal (internal validity). Uji validitas isi dilakukan dengan menggunakan telaah dan revisi butir pernyataan berdasarkan pendapat profesional (expert judgement) oleh dosen pembimbing, karena penilaian terhadap relevansi aitem dengan tujuan ukur skala tidak dapat hanya didasarkan pada penilaian penulisan saja tetapi juga memerlukan kesepakatan

(8)

commit to user

penilaian oleh beberapa penilai yang kompeten (Azwar, 2013). Adapun untuk uji validitas internal (internal validity) digunakan teknik korelasi product-moment Pearson dengan program IBM Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 22.

2. Reliabilitas

Reliabilitas penelitian ini diuji menggunakan Cronbach’s Alpha dengan program IBM Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 22. Koefisien reliabilitas secara teoretis berkisar antara 0 sampai 1,00 (Azwar, 2013).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Dua variabel bebas penelitian ini adalah kohesivitas keluarga dan harga diri, sedangkan variabel tergantungnya adalah kesepian. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda, karena berdasarkan pengertiannya bahwa analisis regresi berganda adalah analasis pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat (Riduan dan Sunarto, 2013). Analisis dalam penelitian ini akan menggunakan IBM Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 22.

Menurut Setyadharma (2010), model regresi berganda dapat disebut sebagai model yang baik apabila memenuhi kriteria Best Linear Unbias

(9)

Estimator (BLUE) yang dapat dicapai dengan memenuhi uji asumsi klasik sebagai berikut:

a. Uji normalitas data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya apakah mempunyai distribus i normal atau tidak. Cara menguji normalitas data adalah dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data dilihat pada nilai probabilitasnya (Juliadi, Irfan, Manurung, 2014). Data adalah normal jika nilai Kolmogorov Smirnov adalah tidak signifikan, yaitu apabila diperoleh signifikansi lebih dari 0,05. b. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas (independen). uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF > 5, dapat disimpulkan terjadi gejala multikolinear itas (Priyatno, 2008).

c. Uji otokorelasi

Uji otokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat (Priyatno, 2008). Syaratnya model regresi yang baik adalah tidak terjadinya otokorelasi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (d) dengan ketentuan Jika d terletak antara dU (upper bound) dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

(10)

commit to user d. Uji heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas (Priyatno, 2008).

Cara mendeteksi apakah telah terjadi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan membuat plot data antara nilai-nilai prediksi (ZPRED = Regression Standardized Predicted Value) pada sumbu X dengan nilai residualnya (SRESID = Regression Studentized Predicted Value) pada sumbu Y. Jika dalam plot tidak ada pola yang jelas, seperti titik-tit ik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas.

Referensi

Dokumen terkait

Kompetisi di industri perbankan sudah sangat ketat sehingga bank syariah tidak dapat lagi sekedar mengandalkan produk-produk standar untuk menarik nasabah.Pengembangan produk

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Agustus 2015 dan dikoordinatori oleh Bapak Adri dari divisi FPMP. Persiapan yang dilakukan meliputi menyiapkan Seminar Kit

N., (2016) Perbandingn Efektivitas Pendidikan Kesehatan Gigi Menggunakan Media Video dan Flip Chart Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak.. Jurnal

Pen- gukuran daya dukung habitat dilakukan secara kuantitatif melalui pengukuran produktivitas tumbuhan pakan MEP yang dalam hal ini dibatasi pada produktivitas buah dan

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 < 0,05 yang artinya Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

Kegiatan Pembelajaran siswa MI Miftahul Huda Wonorejo Gandusari dan MI Hidayatul Mubtadiin Sukorame Gandusari Trenggalek, di dalam dan luar kelas4. Observasi dan