• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diabetes Mellitus Dan Penyakit Periodontal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diabetes Mellitus Dan Penyakit Periodontal"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN I.1Latarbelakang I.1Latarbelakang

Penyakit periodontal merupakan penyakit multi faktorial dengan

Penyakit periodontal merupakan penyakit multi faktorial dengan penyebabpenyebab utama bakteri gram negatif anaerob serta adanya

utama bakteri gram negatif anaerob serta adanya gangguan kelainan sistemikgangguan kelainan sistemik dan kelainan imunologi. Periodontitis merupakan salah satu manifestasi dari dan kelainan imunologi. Periodontitis merupakan salah satu manifestasi dari diabetes mellitus dengan gejala adanya poket periodontal, gigi

diabetes mellitus dengan gejala adanya poket periodontal, gigi goyang dangoyang dan resorpsi tulang. Dilaporkan pula bahwa pada penderita

resorpsi tulang. Dilaporkan pula bahwa pada penderita diabetes mellitus tipe 2diabetes mellitus tipe 2 teregulasi jelek mempunyai keparahan penyakit periodontal lebih

teregulasi jelek mempunyai keparahan penyakit periodontal lebih tinggitinggi dibandingkan diabetes mellitus regulasi baik .

dibandingkan diabetes mellitus regulasi baik .

I.2Tujuan I.2Tujuan

Tujuan penulisan ini untuk

Tujuan penulisan ini untuk mengetahui pengaruh Diabetes Mellitus terhadapmengetahui pengaruh Diabetes Mellitus terhadap  jaringan periodontal d

 jaringan periodontal dan untuk melenan untuk melengkapi tugas akhir di gkapi tugas akhir di stase gigi dan mustase gigi dan mulutlut RSUD WALED

RSUD WALED I.3Manfaat I.3Manfaat

Dengan adanya tulisan ini ,

Dengan adanya tulisan ini , diharapkan dapat menambah wawasan dandiharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang pengaruh Diabetes mellitus terhadap

pemahaman tentang pengaruh Diabetes mellitus terhadap jaringanjaringan periodontal serta pencegahan nya bagi

(2)

BAB II

BAB II

ISI

ISI

II.1.Diabetes Mellitus II.1.Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme tubuh di mana Diabetes Mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme tubuh di mana hormon insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya. Insulin adalah hormon hormon insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas dan berfungsi untuk mengontrol kadar yang diproduksi oleh kelenjar pankreas dan berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam darah dengan mengubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi gula dalam darah dengan mengubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi.

energi.

Jumlah penderita Diabetes Mellitus atau yang biasa dikenal oleh masyarakat Jumlah penderita Diabetes Mellitus atau yang biasa dikenal oleh masyarakat awam sebagai penyakit kencing manis semakin meningkat tiap tahunnya. Dari awam sebagai penyakit kencing manis semakin meningkat tiap tahunnya. Dari data yang dilansir WHO, Indonesia menempati urutan keempat dalam urutan data yang dilansir WHO, Indonesia menempati urutan keempat dalam urutan negara-negara yang memiliki jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia.

negara-negara yang memiliki jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik sebagai akibat kurangnya Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik sebagai akibat kurangnya insulin di dalam tubuh sehingga glukosa darah

insulin di dalam tubuh sehingga glukosa darah diatas normal hampir sepanjangdiatas normal hampir sepanjang waktu, dengan tanda

waktu, dengan tanda – – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai gejala tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai gejala klinisklinis akut 3P (poliuria, polidipsi, polifagia ) atau

akut 3P (poliuria, polidipsi, polifagia ) atau kadangkadang – – kadang tanpa gejala.kadang tanpa gejala. Hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas (terletak pada lekukan Hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas (terletak pada lekukan usus dua belas jari ) penting untuk menjaga keseimbanagan kadar gula /

usus dua belas jari ) penting untuk menjaga keseimbanagan kadar gula / glukosa darah antara 60

glukosa darah antara 60 – – 100 mg/dl pada waktu puasa dan kadar gula darah100 mg/dl pada waktu puasa dan kadar gula darah dua jam sesudah makan sekitar 100

dua jam sesudah makan sekitar 100 – – 140 mg /dl. Apabila terdapat gangguan140 mg /dl. Apabila terdapat gangguan kerja insulin baik kualitas

kerja insulin baik kualitas maupun kuantitias, maka keseimbangan tersebutmaupun kuantitias, maka keseimbangan tersebut menjadi terganggu dan glukosa darah akan

menjadi terganggu dan glukosa darah akan cenderung naik menjadi 4 kali cenderung naik menjadi 4 kali lipat.lipat.

II.2Mekanisme terjadinya diabetes mellitus II.2Mekanisme terjadinya diabetes mellitus

Penyebab terjadinya diabetes mellitus adalah

Penyebab terjadinya diabetes mellitus adalah ketidakmketidakmampuan sel β ampuan sel β pulaupulau langerhans pada pankreas untuk memproduksi hormon insulin ( dalam jumlah langerhans pada pankreas untuk memproduksi hormon insulin ( dalam jumlah cukup ) yang

cukup ) yang mengakibatkan kuantimengakibatkan kuantitas dan kualitas tas dan kualitas insulin yang diproduksiinsulin yang diproduksi tidak sesuai dengan kebutuhan metabolisme glukosa.Bila terjadi cacat pada sel tidak sesuai dengan kebutuhan metabolisme glukosa.Bila terjadi cacat pada sel β pankreas , maka insulin tidak dihasilkan secara

β pankreas , maka insulin tidak dihasilkan secara normal, akibatnya sebagiannormal, akibatnya sebagian besar glukosa didalam darah tidak dapat masuk kedalam sel jar

(3)

untuk proses metabolisme, sehingga glukosa yang tertimbun didalam darah untuk proses metabolisme, sehingga glukosa yang tertimbun didalam darah makin lama makin bertambah banyak. Hal ini mengakibatkan kadar glukosa di makin lama makin bertambah banyak. Hal ini mengakibatkan kadar glukosa di dalam darah akan berlebihan (

dalam darah akan berlebihan ( disebut hiperglikemidisebut hiperglikemia ) a ) dan sel jaringan tubuhdan sel jaringan tubuh kekurangan glukosa, karena glukosa darah berlebihan maka sebagian glukosa kekurangan glukosa, karena glukosa darah berlebihan maka sebagian glukosa akan dikeluarkan bersama urin.

akan dikeluarkan bersama urin. Atas dasar uraian diatas ,

Atas dasar uraian diatas , maka yang disebut diabetes mellitus adalah penyakitmaka yang disebut diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang biasanya herediter ( dapat menurun ) yang ditandai dengan

kronis yang biasanya herediter ( dapat menurun ) yang ditandai dengan adanyaadanya glukosa didalam urin.

glukosa didalam urin.

II.3 Klasifikasi diabetes mellitus II.3 Klasifikasi diabetes mellitus

Klasifikas

Klasifikasi diabetes mellitus berdasarkan PERKENI i diabetes mellitus berdasarkan PERKENI ( Perkumpulan Endokrinologi( Perkumpulan Endokrinologi Indonesia ), sesuai dengan anjuran klasifikasi diabetes mellitus yang dibuat Indonesia ), sesuai dengan anjuran klasifikasi diabetes mellitus yang dibuat oleh American Diabetes Assosiation (ADA) 1997, yang ditetapkan berdasarkan oleh American Diabetes Assosiation (ADA) 1997, yang ditetapkan berdasarkan penyebabnya :

penyebabnya : 1.

1. Diabetes mellitus tipe 1Diabetes mellitus tipe 1 A

Adanya kerusakan sel β pankreas ( sel penghasil insulin ) pada pankreas ,danya kerusakan sel β pankreas ( sel penghasil insulin ) pada pankreas , umumnya menjurus pada kekurangan insulin absolut

umumnya menjurus pada kekurangan insulin absolut / mutlak, penyebabnya/ mutlak, penyebabnya adalah : autoinmun dan idiopatik.Diabetes mellitus tipe 1 disebut insulin adalah : autoinmun dan idiopatik.Diabetes mellitus tipe 1 disebut insulin dependent diabetes ( IDDM-diabetes yang bergantung pada insulin ).Sampai dependent diabetes ( IDDM-diabetes yang bergantung pada insulin ).Sampai saat ini diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah .Diet dan olahraga tidak dapat saat ini diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah .Diet dan olahraga tidak dapat menyembuhkan ataupun mencegah diabetes tipe 1.Kebanyakan penderita menyembuhkan ataupun mencegah diabetes tipe 1.Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 ,memiliki kesehatan dan berat badan yang

diabetes tipe 1 ,memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit inibaik saat penyakit ini mulai diderita.Selain itu sensitivitas maupun respon tubuh

mulai diderita.Selain itu sensitivitas maupun respon tubuh terhadap insulinterhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini terutama pada

umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini terutama pada tahap awal.tahap awal. Penyebap terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah

Penyebap terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi au

kesalahan reaksi autoimunitas yang toimunitas yang menghancurkan sel menghancurkan sel beta pancreas.Reaksibeta pancreas.Reaksi autiomunitas ini dapat dipacu oleh adanya infeksi pada

autiomunitas ini dapat dipacu oleh adanya infeksi pada tubuh.Saat ini diabetestubuh.Saat ini diabetes tipe 1 hanya dapat

tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin ,dengan pengawasandiobati dengan menggunakan insulin ,dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah.Pengobatan dasar diabetes tipe yang teliti terhadap tingkat glukosa darah.Pengobatan dasar diabetes tipe 1,bahkan untuk tahap paling

1,bahkan untuk tahap paling awal sekalipun adalah penggantian awal sekalipun adalah penggantian insulin.Tanpainsulin.Tanpa insulin,ketosi

insulin,ketosis dan s dan diabetic ketoasidosis bias menyebapkan koma bahkan diabetic ketoasidosis bias menyebapkan koma bahkan bisabisa mengakibatka

mengakibatkan kematian,penekanan juga diberikan pada n kematian,penekanan juga diberikan pada penyesuaian gayapenyesuaian gaya hidup ( diet dan olahraga ).

hidup ( diet dan olahraga ). 2.

(4)

penyebabnya bervariasi yang terutama adalah resistensi insulin ( jumlah insulin penyebabnya bervariasi yang terutama adalah resistensi insulin ( jumlah insulin banyak, tetapi tidak dapat berfungsi )

banyak, tetapi tidak dapat berfungsi ) dapat juga disertai kekurangan insulindapat juga disertai kekurangan insulin relatif , gangguan produksi (

relatif , gangguan produksi ( sekresi ) insulin.Diabetes mellitus tipe 2 disebutsekresi ) insulin.Diabetes mellitus tipe 2 disebut non insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM- Diabetes yang tidak

non insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM- Diabetes yang tidak bergantung pada insulin ) terjadi karena

bergantung pada insulin ) terjadi karena kombinasi dari kecacatan dalamkombinasi dari kecacatan dalam produksi insulin dan resistensi terhadap

produksi insulin dan resistensi terhadap insulin.insulin.

Pada tahap awal abnormalitas yang paling utama adalah

Pada tahap awal abnormalitas yang paling utama adalah berkurangnyaberkurangnya sensitifitas terhadap insulin yang ditandai dengan

sensitifitas terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulinmeningkatnya kadar insulin dalam darah.Pada tahap ini hiperglikemia dapat diatasi dengan Obat Anti dalam darah.Pada tahap ini hiperglikemia dapat diatasi dengan Obat Anti Diabetes yang dapat

Diabetes yang dapat meningkatkan sensitifitameningkatkan sensitifitas terhadap terhadap s terhadap terhadap insulin atauinsulin atau mengurangi produksi glukosa dari

mengurangi produksi glukosa dari hepar,namun semakin parahhepar,namun semakin parah penyakit,sekresi insuli

penyakit,sekresi insulin semakin berkurang n semakin berkurang dan terapi dengan dan terapi dengan insulininsulin terkadang dibutuhkan

terkadang dibutuhkan 3.

3. Diabetes mellitus gestasionalDiabetes mellitus gestasional

kondisi diabetes sementara yang dialami

kondisi diabetes sementara yang dialami selama masa kehamilan. Diabetesselama masa kehamilan. Diabetes mellitus gestasional di defenisikan sebagai intoleransi glukosa yang

mellitus gestasional di defenisikan sebagai intoleransi glukosa yang terjaditerjadi pada saat hamil.Dengan resiko tinggi pada umur

pada saat hamil.Dengan resiko tinggi pada umur lebih dari 30 tahun, obesitas,lebih dari 30 tahun, obesitas, riwayat diabetes mellitus dalam keluarga, pernah

riwayat diabetes mellitus dalam keluarga, pernah diabetes mellitus gestasionaldiabetes mellitus gestasional sebelumnya, pernah melahirkan anak besar > 4000

sebelumnya, pernah melahirkan anak besar > 4000 gram,glukosuria.gram,glukosuria. Komplikasi yang sering ditemukan pada ibu antara lain adalah

Komplikasi yang sering ditemukan pada ibu antara lain adalah preeklampsi,i

preeklampsi,infeksi saluran kemih dan nfeksi saluran kemih dan trauma persalinan akibat bayitrauma persalinan akibat bayi besar.Sedang komplikasi pada bayi anatara lain adalah hambatan besar.Sedang komplikasi pada bayi anatara lain adalah hambatan pertumbuhan janin,cacat bawaan dan gawat nafas neonatal

pertumbuhan janin,cacat bawaan dan gawat nafas neonatal 4. Diabetes tipe lain disebabkan bermacam

4. Diabetes tipe lain disebabkan bermacam – – macam mis defek / cacat macam mis defek / cacat genetikgenetik fungsi sel β ,

fungsi sel β , defek genetik kerja insulin, pankreatitis, dan obat / defek genetik kerja insulin, pankreatitis, dan obat / zat kimia,zat kimia, infeksi.

infeksi.

II.4 Manifestasi oral diabetik II.4 Manifestasi oral diabetik

(5)

Segala manifestasi didalam rongga mulut yang meliputi saliva, lidah , mukosa , Segala manifestasi didalam rongga mulut yang meliputi saliva, lidah , mukosa , gingiva , periodontium dan gigi sebagai

gingiva , periodontium dan gigi sebagai akibat dari diabetes meliitus disebutakibat dari diabetes meliitus disebut Oral diabetik /

Oral diabetik / Diabetik Oral manifestation.Diabetik Oral manifestation.

Ciri utama manifestasi penyakit Diabetes Mellitus [DM]

Ciri utama manifestasi penyakit Diabetes Mellitus [DM] di rongga mulutdi rongga mulut adalah adanya peradangan gusi yang berlebihan. Penderita DM yang tidak adalah adanya peradangan gusi yang berlebihan. Penderita DM yang tidak terkontrol pada umumnya mudah mengalami luka atau perdarahan pada saat terkontrol pada umumnya mudah mengalami luka atau perdarahan pada saat menyikat gigi atau sedang menggunakan benang gigi.

menyikat gigi atau sedang menggunakan benang gigi. Hal ini disebabkanHal ini disebabkan karena pada penderita DM ditemukan pembengkakan lapisan epitel dari karena pada penderita DM ditemukan pembengkakan lapisan epitel dari pembuluh darah gusi yang dapat

pembuluh darah gusi yang dapat menghalangi difusi oksigen.menghalangi difusi oksigen.

Selain itu, juga terjadi perubahan flora normal dari plak gigi yaitu berupa Selain itu, juga terjadi perubahan flora normal dari plak gigi yaitu berupa peningkatan jumlah bakteri-bakteri patogen yang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah bakteri-bakteri patogen yang menyebabkan terjadinya penyakit gusi [gingivitis / periodontitis]. Penurunan fungsi dari salah satu penyakit gusi [gingivitis / periodontitis]. Penurunan fungsi dari salah satu selsel darah putih [Poly Morpho Nuclear cell / PMN] yang terjadi pada penderita DM darah putih [Poly Morpho Nuclear cell / PMN] yang terjadi pada penderita DM  juga diperkirakan

 juga diperkirakan dapat memperpdapat memperparah penyakit gusi yang ada.arah penyakit gusi yang ada.

Selain penyakit gusi, DM juga menyebabkan bau mulut [acetone breath], Selain penyakit gusi, DM juga menyebabkan bau mulut [acetone breath], penurunan produksi liur [xerostomia]

penurunan produksi liur [xerostomia] sehingga mulut menjadi kering,sehingga mulut menjadi kering,

pembesaran kelenjar liur [sialosis], dan adanya pertumbuhan jamur di rongga pembesaran kelenjar liur [sialosis], dan adanya pertumbuhan jamur di rongga mulut [Candidiasis].

mulut [Candidiasis]. Perubahan

Perubahan – – perubahan patologis yang dapat dijumpai dalam mulutperubahan patologis yang dapat dijumpai dalam mulut

penderita diabetes mellitus adalah pada penderita diabetes mellitus yang tidak penderita diabetes mellitus adalah pada penderita diabetes mellitus yang tidak terawat dengan baik seringkali timbul hiposalivasi atau sekresi ludah

terawat dengan baik seringkali timbul hiposalivasi atau sekresi ludah berkurang. Ludah menjadi lebih kental dan mulut terasa

berkurang. Ludah menjadi lebih kental dan mulut terasa kering yang disebutkering yang disebut xerostomia diabetik. Selain karena perubahan pada kelenjar parotis ,

xerostomia diabetik. Selain karena perubahan pada kelenjar parotis , xerostomia diabetik ini juga disebabkan karena poliuria yang

xerostomia diabetik ini juga disebabkan karena poliuria yang berat. Efekberat. Efek xerostomia diabetik antara lain adalah meningkatnya prevalensi karies dan xerostomia diabetik antara lain adalah meningkatnya prevalensi karies dan memudahkan timbulnya infeksi didalan rongga mulut.

memudahkan timbulnya infeksi didalan rongga mulut.

Lidah penderita diabetes mellitus terasa tebal , kadang

Lidah penderita diabetes mellitus terasa tebal , kadang – – kadang terasakadang terasa kering seperti terbakar atau timbul ganngguan pengecapan pada

(6)

sehingga mengganggu nafsu makan

sehingga mengganggu nafsu makan penderita diabetes mellitus. Lidah tampakpenderita diabetes mellitus. Lidah tampak membesar , hiperemi, otot lidah lebih lunak. Mukosa ro

membesar , hiperemi, otot lidah lebih lunak. Mukosa rongga mulut tampakngga mulut tampak merah tua. Mukosa mulut terasa terbakar atau

merah tua. Mukosa mulut terasa terbakar atau parestesia akibat nueropatiparestesia akibat nueropati diabetik, mudah timbul kandidias

diabetik, mudah timbul kandidiasis dan liken planus karena is dan liken planus karena resistensi terhadapresistensi terhadap infeksi menurun.

infeksi menurun.

Oral Manifestasi dari DM: Oral Manifestasi dari DM: 1. Pada Uncontrolled DM 1. Pada Uncontrolled DM

a. cheilosis (luka di sudut bibir) a. cheilosis (luka di sudut bibir) b. bibir kering dan pecah-pecah b. bibir kering dan pecah-pecah

c. rasa panas dan terbakar pada oral

c. rasa panas dan terbakar pada oral mucosa (burning sensation)mucosa (burning sensation) d. penurunan aliran saliva, saliva kental sehingga mulut terasa

d. penurunan aliran saliva, saliva kental sehingga mulut terasa keringkering e. Perubahan flora bakteri di rongga mulut

e. Perubahan flora bakteri di rongga mulut - candida albicans (

- candida albicans ( jika gula tinggi, maka pertumbuhan jamur tinggi)jika gula tinggi, maka pertumbuhan jamur tinggi) - hemolytic streptococcus

- hemolytic streptococcus - Staphylococcus

- Staphylococcus

f. perubahan pola erupsi f. perubahan pola erupsi

g. gigi sensitif terhadap perkusi g. gigi sensitif terhadap perkusi h. pada koronanya emailnya ada

h. pada koronanya emailnya ada bercak-bercak putih karena ada hipoplasiabercak-bercak putih karena ada hipoplasia enamel

enamel

i. insidens kariesnya tinggi i. insidens kariesnya tinggi  j. pada penderita yang

 j. pada penderita yang parah mulutnya akan parah mulutnya akan tercium bau asetontercium bau aseton

2. pada controlled DM 2. pada controlled DM

respon jaringan normal, hampir semua normal respon jaringan normal, hampir semua normal

II.5 Kelainan yang terjadi pada j

(7)

Penyakit periodontal memang tidak populer,

Penyakit periodontal memang tidak populer, jarang diperbincangkan,tapijarang diperbincangkan,tapi perlu diketahui karena merupakan salah satu penyakit dalam rongga

perlu diketahui karena merupakan salah satu penyakit dalam rongga mulutmulut yang sering terjadi. Penyakit ini mengena jaringan gusi dan penyanggah gigi yang sering terjadi. Penyakit ini mengena jaringan gusi dan penyanggah gigi lainnya. Yang termasuk penyanggah gigi adalah gusi, serat

lainnya. Yang termasuk penyanggah gigi adalah gusi, serat perekat gigi danperekat gigi dan tulang di sekitar gigi.

tulang di sekitar gigi.

Penyakit periodontal merupakan penyebab utama tanggalnya gigi pada Penyakit periodontal merupakan penyebab utama tanggalnya gigi pada orang dewasa yang disebabkan infeksi bakteri dan menimbulkan kerusakan orang dewasa yang disebabkan infeksi bakteri dan menimbulkan kerusakan gusi, serat perekat dan tulang

gusi, serat perekat dan tulang di sekitar gigi. Penyebab utamanya adalah plak.di sekitar gigi. Penyebab utamanya adalah plak. Umumnya tidak menimbu

Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Kunjungan berkala ke lkan rasa sakit. Kunjungan berkala ke dokter gigidokter gigi sangat berarti untuk mendapatkan diagnosa dini dan perawatan penyakit sangat berarti untuk mendapatkan diagnosa dini dan perawatan penyakit periodontal. Kira-kira 15% orang dewasa usia 21

periodontal. Kira-kira 15% orang dewasa usia 21 – – 50 tahun dan 30% usia di50 tahun dan 30% usia di atas 50 tahun mengalami penyakit ini.

atas 50 tahun mengalami penyakit ini.

Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang

Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang sangat meluassangat meluas dalam kehidupan manusia, sehingga kebanyakan masyarakat menerima dalam kehidupan manusia, sehingga kebanyakan masyarakat menerima keadaan ini sebagai sesuatu yang tidak terhindari. Namun studi etiologi, keadaan ini sebagai sesuatu yang tidak terhindari. Namun studi etiologi, pencegahan dan perawatan penyakit periodontal menunjukkan bahwa pencegahan dan perawatan penyakit periodontal menunjukkan bahwa penyakit ini dapat dicegah. Penyakit yang paling sering mengenai jaringan penyakit ini dapat dicegah. Penyakit yang paling sering mengenai jaringan periodontal adalah gingivitis dan

periodontal adalah gingivitis dan periodontitis.periodontitis.

Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang disebabkan bakteri dengan Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang disebabkan bakteri dengan tanda-tanda klinis perubahan warna lebih merah dari normal, gusi bengkak tanda-tanda klinis perubahan warna lebih merah dari normal, gusi bengkak dan berdarah pada tekanan ringan. Penderita biasanya tidak merasa sakit pada dan berdarah pada tekanan ringan. Penderita biasanya tidak merasa sakit pada

(8)

gusi. Gingivitis bersifat

gusi. Gingivitis bersifat reversiblereversible yaitu jaringan gusi dapat kembali normalyaitu jaringan gusi dapat kembali normal

apabila dilakukan pembersihan plak dengan sikat gigi secara teratur. apabila dilakukan pembersihan plak dengan sikat gigi secara teratur.

Periodontitis menunjukkan peradangan sudah sampai ke jaringan Periodontitis menunjukkan peradangan sudah sampai ke jaringan pendukung gigi yang lebih dalam. Penyakit ini bersifat progresif dan

pendukung gigi yang lebih dalam. Penyakit ini bersifat progresif dan irreversibleirreversible

dan biasanya dijumpai antara usia 30-40 tahun. Apabila tidak dirawat dapat dan biasanya dijumpai antara usia 30-40 tahun. Apabila tidak dirawat dapat menyebabkan kehilangan gigi. Apabila sampai terjadi kehilangan gigi ini menyebabkan kehilangan gigi. Apabila sampai terjadi kehilangan gigi ini menunjukk

menunjukkan kegagalan an kegagalan dalam mdalam mempertahankan empertahankan keberadaan gigi keberadaan gigi di ronggadi rongga mulut sampai seumur hidup yang merupakan tujuan dari pemeliharaan mulut sampai seumur hidup yang merupakan tujuan dari pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.

kesehatan gigi dan mulut.

Berbagai gangguan kualitas hidup yang berhubungan dengan kese-hatan Berbagai gangguan kualitas hidup yang berhubungan dengan kese-hatan gigi dapat terjadi pada penderita antara lain keterbatasan fungsi seperti nafas gigi dapat terjadi pada penderita antara lain keterbatasan fungsi seperti nafas bau, sulit mengunyah; rasa sakit

bau, sulit mengunyah; rasa sakit dan disabilitas fisik seperti tidak bisa dan disabilitas fisik seperti tidak bisa menyikatmenyikat gigi dengan baik.

gigi dengan baik.

Etiologi penyakit periodontal terbagi 2 : Etiologi penyakit periodontal terbagi 2 : 1.Etiologi Lokal 1.Etiologi Lokal Terbagi menjadi : Terbagi menjadi : a. Iritasi a. Iritasi

Menyebabkan jaringan mengalami peradangan karena adanya iritan Menyebabkan jaringan mengalami peradangan karena adanya iritan Inisiasi : penyebab utama. Co: plak

Inisiasi : penyebab utama. Co: plak bakteribakteri Predisposisi : Faktor pendukung yang

Predisposisi : Faktor pendukung yang mempermudah terjadinya pengumpulanmempermudah terjadinya pengumpulan plak. Contoh: kalkulus, overhanging margin, ortho,

plak. Contoh: kalkulus, overhanging margin, ortho, caries, impaksi makanan.caries, impaksi makanan. b. Fungsional

b. Fungsional

Menyebabkan jaringan mengalami degenerasi/degeneratif jaringan. Menyebabkan jaringan mengalami degenerasi/degeneratif jaringan. Yaitu kondisi-kondisi yang menyebabkan trauma oklusi

Yaitu kondisi-kondisi yang menyebabkan trauma oklusi (trauma from(trauma from occlusion) Kerusakan di bagian jaringan perio

occlusion) Kerusakan di bagian jaringan perio di bagian attachment apparatusdi bagian attachment apparatus (ligamentum perio, tulang alveolar) oleh karena gaya-gaya

(ligamentum perio, tulang alveolar) oleh karena gaya-gaya yang melampauiyang melampaui adaptasi jaringan. adaptasi jaringan. 2. Etiologi sistemik 2. Etiologi sistemik Terbagi : Terbagi :

(9)

a. Modifying Primer a. Modifying Primer

Tanpa adanya iritasi lokal dapat menyebabkan pembesaran gingiva

Tanpa adanya iritasi lokal dapat menyebabkan pembesaran gingiva (gingiva(gingiva enlargement). Misalnya pada orang yang diterapi obat-obat

enlargement). Misalnya pada orang yang diterapi obat-obat hipertensi atauhipertensi atau dilantin dapat terjadi pembesaran gingiva walaupun sebenarnya oral

dilantin dapat terjadi pembesaran gingiva walaupun sebenarnya oral hygienenya baik (tanpa iritasi)

hygienenya baik (tanpa iritasi)

Dapat juga disebabkan karena keturunan Dapat juga disebabkan karena keturunan

b. Modifying sekunder b. Modifying sekunder

Harus terdapat iritasi lokal baru bisa

Harus terdapat iritasi lokal baru bisa terjadi pembesaran gingivaterjadi pembesaran gingiva Berikut ini adala

Berikut ini adalah penjelasan menh penjelasan mengenai genai jaringan periodontal yang jaringan periodontal yang sehat dansehat dan tahap-tahap perkembangan penyakit periodontal :

tahap-tahap perkembangan penyakit periodontal : 1. Gusi yang sehat

1. Gusi yang sehat

Tanda-tanda gusi yang sehat adalah

Tanda-tanda gusi yang sehat adalah berwarna merah muda, lembut danberwarna merah muda, lembut dan kenyal, bertekstur seperti kulit jeruk, bentuknya mengikuti kontur gigi dan kenyal, bertekstur seperti kulit jeruk, bentuknya mengikuti kontur gigi dan tepinya berbentuk seperti kulit kerang serta tidak ada

tepinya berbentuk seperti kulit kerang serta tidak ada perdarahan pada saatperdarahan pada saat penyikatan gigi

penyikatan gigi

2. Gingivitis (peradangan pada gusi) 2. Gingivitis (peradangan pada gusi)

Gingivitis umumnya ditandai dengan penumpukan plak di

Gingivitis umumnya ditandai dengan penumpukan plak di sepanjang tepisepanjang tepi gusi, gusi yang terasa sakit, mudah berdarah, lunak dan bengkak. Selain itu gusi, gusi yang terasa sakit, mudah berdarah, lunak dan bengkak. Selain itu seringkali terjadi perdarahan pada waktu menyikat gigi atau menggunakan seringkali terjadi perdarahan pada waktu menyikat gigi atau menggunakan benang gigi

benang gigi

Gingivitis dapat dicegah dan disembuhkan melalui penyikatan gigi dan Gingivitis dapat dicegah dan disembuhkan melalui penyikatan gigi dan pembersihan sela gigi yang baik. Sebaliknya, bila hygiene mulut

pembersihan sela gigi yang baik. Sebaliknya, bila hygiene mulut jelek, gingivitisjelek, gingivitis akan berkembang menjadi

akan berkembang menjadi periodontitis.periodontitis.

3. Periodontitis awal 3. Periodontitis awal

(10)

Pada tahap ini mulai

Pada tahap ini mulai terjadi kerusakan tulang penyanggah gigi. Kerusakanterjadi kerusakan tulang penyanggah gigi. Kerusakan ini disebabkan oleh desakan karang gigi yang terus tumbuh ke arah ujung akar ini disebabkan oleh desakan karang gigi yang terus tumbuh ke arah ujung akar gigi, akibatnya perlekatan jaringan penyanggah gigi dengan gigi

gigi, akibatnya perlekatan jaringan penyanggah gigi dengan gigi menjadi rusak.menjadi rusak. Kerusakan yang terjadi

Kerusakan yang terjadi menyebabkan menurunnya ketinggian tulangmenyebabkan menurunnya ketinggian tulang penyanggah gigi. Kerusakan ini tidak dapat dipulihkan, tapi penjalarannya penyanggah gigi. Kerusakan ini tidak dapat dipulihkan, tapi penjalarannya dapat dihentikan membersihk

dapat dihentikan membersihkan karang gigi dan an karang gigi dan mengangkat jaringan yangmengangkat jaringan yang mati.

mati.

Kadang-kadang, meskipun tulang penyanggah gigi sudah menurun Kadang-kadang, meskipun tulang penyanggah gigi sudah menurun

ketinggiannya, tinggi gusi tidak berubah. Akibatnya terbentuk kantong yang ketinggiannya, tinggi gusi tidak berubah. Akibatnya terbentuk kantong yang mengelilingi gigi, disebut sebagai periodontal pocket. Kantong ini akan menjadi mengelilingi gigi, disebut sebagai periodontal pocket. Kantong ini akan menjadi tempat menumpuknya sisa makanan dan menjadi tempat yang nyaman bagi tempat menumpuknya sisa makanan dan menjadi tempat yang nyaman bagi kuman-kum

kuman-kuman untuk an untuk hidup.hidup. Tanda

Tanda – – tanda periodontitis awal seperti tanda-tanda gingivitis (nomor 1),tanda periodontitis awal seperti tanda-tanda gingivitis (nomor 1), ditambahkead

ditambahkeadaan gusi yang aan gusi yang kemerahan dan bengkak serta terdorong menjauhikemerahan dan bengkak serta terdorong menjauhi gigi. Sedangkan periodontal pocket yang sedang meradang akan

gigi. Sedangkan periodontal pocket yang sedang meradang akan terasa gatalterasa gatal dan terasa nyaman bila melakukan gerakan menghisap.

dan terasa nyaman bila melakukan gerakan menghisap. 4. Periodontitis lanjut

4. Periodontitis lanjut

Tanda-tanda Periodontitis tingkat lanjut adalah terjadi perubahan cara Tanda-tanda Periodontitis tingkat lanjut adalah terjadi perubahan cara menggigit, perubahan kecekatan gigi palsu karena berkurangnya dukungan menggigit, perubahan kecekatan gigi palsu karena berkurangnya dukungan tulang penyanggah gigi. Akibat pengurangan tinggi tulang penyanggah tulang penyanggah gigi. Akibat pengurangan tinggi tulang penyanggah gigi,gigi, akar gigi terbuka, sehingga sensitif terhadap panas atau dingin atau rasa sakit akar gigi terbuka, sehingga sensitif terhadap panas atau dingin atau rasa sakit ketika menyikat. Peradangan pada jaringan

ketika menyikat. Peradangan pada jaringan periodontal seringkali ditandaiperiodontal seringkali ditandai dengan keluarnya nanah di antara gigi dan gusi bila gusi ditekan, bau mulut dengan keluarnya nanah di antara gigi dan gusi bila gusi ditekan, bau mulut dan rasa gatal pada gusi. Berkurangnya dukungan jaringan penyanggah akan dan rasa gatal pada gusi. Berkurangnya dukungan jaringan penyanggah akan menyebabkan gigi akan goyang bahkan tanggal.

menyebabkan gigi akan goyang bahkan tanggal. Beberapa keadaan medis yang

Beberapa keadaan medis yang bisa mempermudah terjadinya periodontitis:bisa mempermudah terjadinya periodontitis: - diabetes melitus

- diabetes melitus - sindroma

- sindroma DownDown

- penyakit

- penyakitCrohnCrohn

- kekurangan sel darah putih - kekurangan sel darah putih - AIDS.

(11)

Penelitian mengenai hubungan diabetes mellitus dengan adanya kelainan Penelitian mengenai hubungan diabetes mellitus dengan adanya kelainan pada jaringan periodontal sudah

pada jaringan periodontal sudah sering dilakukan, tetapi belum didapatkansering dilakukan, tetapi belum didapatkan kesatuan pendapat mengenai hubungan tersebut.

kesatuan pendapat mengenai hubungan tersebut. Penderita diabetes mellitusPenderita diabetes mellitus tidak terkontrol dijumpai adanya peradangan gingival mulai dari gingivitis

tidak terkontrol dijumpai adanya peradangan gingival mulai dari gingivitis marginalis sampai periodontitis supuratif akut, gigi goyang , rasa

marginalis sampai periodontitis supuratif akut, gigi goyang , rasa sakit padasakit pada perkusi gigi, resorpsi tulang alveolar yang

perkusi gigi, resorpsi tulang alveolar yang cepat dan abses gingival multiple.cepat dan abses gingival multiple. Sedang pada penderita diabetes terkontrol

Sedang pada penderita diabetes terkontrol didapatkan bahwa gejaladidapatkan bahwa gejala – – gejala tersebut menurun keparahannya dan bahkan ada

gejala tersebut menurun keparahannya dan bahkan ada kalanya hilang samakalanya hilang sama sekali. Penderita diabetes terkontrol menunjukkan resorpsi tulang

sekali. Penderita diabetes terkontrol menunjukkan resorpsi tulang alveolaralveolar yang lebih lambat dibandingkan penderita diabetes yang tidak terkontrol. yang lebih lambat dibandingkan penderita diabetes yang tidak terkontrol. Resorbsi tersebut ada hubungannya dengan lamanya

Resorbsi tersebut ada hubungannya dengan lamanya seseorang menderitaseseorang menderita diabetes. Penderita diabetes dijumpai peningkatan keparahan penyakit diabetes. Penderita diabetes dijumpai peningkatan keparahan penyakit periodontal. Penyakit tersebut juga dipengaruhi oleh adanya peningkatan periodontal. Penyakit tersebut juga dipengaruhi oleh adanya peningkatan iritasi lkal pada gingival, pada penderita diabetes dijumpai adanya

iritasi lkal pada gingival, pada penderita diabetes dijumpai adanya peningkatanpeningkatan prevalensi dan keparahan penyakit periodonta. Peradangan gingival yang

prevalensi dan keparahan penyakit periodonta. Peradangan gingival yang sangat parah , poket periodontal yang dalam dan abses periodontal sering sangat parah , poket periodontal yang dalam dan abses periodontal sering terjadi pada penderita diabetes

terjadi pada penderita diabetes mellitus.mellitus.

Selain itu juga gingiva tampak merah tua, turun , dan agak nyeri bila Selain itu juga gingiva tampak merah tua, turun , dan agak nyeri bila ditekan bahkan kadang terdapat nanah pada

ditekan bahkan kadang terdapat nanah pada marginal gingival dan interdentalmarginal gingival dan interdental papil karena adanya infeksi rekuren. Supurasi gingiva

papil karena adanya infeksi rekuren. Supurasi gingiva ini dapat ditemukanini dapat ditemukan secara palpasi yang dilaksanakan dengan halus dan

secara palpasi yang dilaksanakan dengan halus dan pelan. Akibat gingiva turun,pelan. Akibat gingiva turun, maka gigi penderita diabetes mellitus tampak menonjol keluar dari soket.

maka gigi penderita diabetes mellitus tampak menonjol keluar dari soket. Menurunnya resistensi gingiva pada oral diabetik ini antara

Menurunnya resistensi gingiva pada oral diabetik ini antara lainlain disebabkan oleh karena perubahan komposisi kolagen pada jaringan ikat disebabkan oleh karena perubahan komposisi kolagen pada jaringan ikat gingiva. Pada jaringan

gingiva. Pada jaringan periodontal, periodontium merupakan tempatperiodontal, periodontium merupakan tempat manifestasi oral dibetik yang paling penting dan prevalensinya nomor manifestasi oral dibetik yang paling penting dan prevalensinya nomor duadua sesudah karies. Sejak sebelum tahun 1920 dilaporkan bahwa hampir

sesudah karies. Sejak sebelum tahun 1920 dilaporkan bahwa hampir semuasemua penderita Diabetes mellitus yang tidak terkontrol disertai radang

penderita Diabetes mellitus yang tidak terkontrol disertai radang periodontioum yang berat dengan gingivitis dan resorbsi

periodontioum yang berat dengan gingivitis dan resorbsi prosesus alveolarisprosesus alveolaris yang disertai dengan adanya pus.

yang disertai dengan adanya pus. Prevalensi penyakit periodontal padaPrevalensi penyakit periodontal pada diabetes mellitus selain lebih tinggi, juga lebih berat dan

diabetes mellitus selain lebih tinggi, juga lebih berat dan berjalan lebih cepatberjalan lebih cepat dibandingkan dengan penderita non diabetes. Penyakit periodontal biasanya dibandingkan dengan penderita non diabetes. Penyakit periodontal biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang progresif dan kronik.

(12)

Terutama pada penderita diabetes mellitus dengan kebersihan mulut yang Terutama pada penderita diabetes mellitus dengan kebersihan mulut yang  jelek, bakteri

 jelek, bakteri gram negatif dan aerobigram negatif dan aerobik akan memk akan membentuk plak, apabibentuk plak, apabila plak inila plak ini tidak segera dihilangkan akan terus menyebar ke

tidak segera dihilangkan akan terus menyebar ke jaringan periodontal danjaringan periodontal dan prosesus alveolaris. Apabila keadaan ini

prosesus alveolaris. Apabila keadaan ini tidak dirawat terjadilah periodontitistidak dirawat terjadilah periodontitis diabetik yang manifestasinya klininiknya dapat berupa

diabetik yang manifestasinya klininiknya dapat berupa mobilitas, migrasi danmobilitas, migrasi dan lepasnya gigi disertai dengan keroposnya tulang alveolaris.

lepasnya gigi disertai dengan keroposnya tulang alveolaris.

Sehubungan dengan adanya periodontopati diabetika terjadi peningkatan Sehubungan dengan adanya periodontopati diabetika terjadi peningkatan

prevalensi destruksi, mobilitas gigi dan lepasnya gigi ataupun kalkulus. Kalkulus prevalensi destruksi, mobilitas gigi dan lepasnya gigi ataupun kalkulus. Kalkulus subgingiva merupakan salah satu faktor yang dapat

subgingiva merupakan salah satu faktor yang dapat merusak jaringanmerusak jaringan periodontium . Mobilitasgigi pada diabetes mellitus tidak selalu

periodontium . Mobilitasgigi pada diabetes mellitus tidak selalu merupakanmerupakan indikasi untuk ekstraksi gigi.

indikasi untuk ekstraksi gigi.

II.6 Mekanisme terjadinya penyakit

II.6 Mekanisme terjadinya penyakit periodontal pada penderita diabetesperiodontal pada penderita diabetes mellitus

mellitus

Setelah etiologi penyakit periodontal pada penderita dengan penyakit Setelah etiologi penyakit periodontal pada penderita dengan penyakit diabetes mellitus dievaluasi, ternyata penyakit diabetes mellitus berpengaruh diabetes mellitus dievaluasi, ternyata penyakit diabetes mellitus berpengaruh aktif terhadap kerusakan jaringan. Oleh karena itu perlu

aktif terhadap kerusakan jaringan. Oleh karena itu perlu diketahui sifatdiketahui sifat penyakit diabetes tersebut terhadap struktur periodontal dan tindakan apa penyakit diabetes tersebut terhadap struktur periodontal dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah berbagai

yang harus dilakukan untuk mencegah berbagai perubahan yang merugikan.perubahan yang merugikan. Pada penderita diabetes mellitus dengan kelainan periodontal selalu diikuti Pada penderita diabetes mellitus dengan kelainan periodontal selalu diikuti dengan factor iritasi

dengan factor iritasi lokal. Disebutkan bahwa diabetes mellitus merupakanlokal. Disebutkan bahwa diabetes mellitus merupakan factor predisposisi yang dapat mempercepat kerusakan jaringan periodontal factor predisposisi yang dapat mempercepat kerusakan jaringan periodontal yang dimulai oleh agen microbial, perubahan vaskuler

yang dimulai oleh agen microbial, perubahan vaskuler pada penderita diabetespada penderita diabetes dapat mengenai pembuluh darah besar dan

dapat mengenai pembuluh darah besar dan kecil.kecil.

Perubahan pada pembuluh darah kecil dapat dijumpai pada

Perubahan pada pembuluh darah kecil dapat dijumpai pada arteriol, kapilerarteriol, kapiler dan venula pada bermacam

dan venula pada bermacam – – macam organ serta jaringan. Akibat adanyamacam organ serta jaringan. Akibat adanya angiopati pada penderita diabetes mellitus , pada jaringan

angiopati pada penderita diabetes mellitus , pada jaringan periodontal akanperiodontal akan mengalami kekurangan suplai darah dan terjadi kekurangan oksigen, akibatnya mengalami kekurangan suplai darah dan terjadi kekurangan oksigen, akibatnya akan terjadi kerusakan jaringan

akan terjadi kerusakan jaringan periodontal. Selanjutnya akibat kekuranganperiodontal. Selanjutnya akibat kekurangan oksigen pertumbuhan bakteri anaerob akan meningkat. Dengan adanya infeksi oksigen pertumbuhan bakteri anaerob akan meningkat. Dengan adanya infeksi bakteri anaerob pada diabetes mellitus akan menyebabkan pertahanan dan bakteri anaerob pada diabetes mellitus akan menyebabkan pertahanan dan perfusi jaringan menurun dan

perfusi jaringan menurun dan mengakibatkan hipoksia jaringan sehinggamengakibatkan hipoksia jaringan sehingga bakteri anaerob yang terdapat pada

bakteri anaerob yang terdapat pada plak subgingiva menjadi berkembang danplak subgingiva menjadi berkembang dan lebih pathogen serta menimbulkan infeksi pada jaringan periodontal. Pada lebih pathogen serta menimbulkan infeksi pada jaringan periodontal. Pada neuropati diabetes mellitus yang mengenai syaraf otonom yang

neuropati diabetes mellitus yang mengenai syaraf otonom yang menginervasimenginervasi kelenjar saliva, akan mengakibatkan produksi saliva berkurang dan terjadi kelenjar saliva, akan mengakibatkan produksi saliva berkurang dan terjadi xerostom

(13)

Menurunnya kepadatan tulang seringkali

Menurunnya kepadatan tulang seringkali mempunmempunyai kaitan yai kaitan dengandengan diabetes mellitus. Sehubungan dengan kejadian ini,

diabetes mellitus. Sehubungan dengan kejadian ini, perlu diketahui bahwaperlu diketahui bahwa insulin dan regulasi diabetes

insulin dan regulasi diabetes mellitus mempunyai pengaruh pada metabolismemellitus mempunyai pengaruh pada metabolisme tulang, antara lain insulin meningkatkan uptake asam amino dan sintesis

tulang, antara lain insulin meningkatkan uptake asam amino dan sintesis kolagen oleh sel tulang, yang

kolagen oleh sel tulang, yang penting untuk formasi tulang oleh osteoblast.penting untuk formasi tulang oleh osteoblast. Regulasi jelek diabetes mellitus menyebabkan hipokalsemia yang akan

Regulasi jelek diabetes mellitus menyebabkan hipokalsemia yang akan menimbul

menimbulkan peningkatan hormon paratiroid ( reskan peningkatan hormon paratiroid ( resorbsi tulang akanorbsi tulang akan meningkat) regulasi jelek diabetes mellitus juga

meningkat) regulasi jelek diabetes mellitus juga mengganggu metabolismemengganggu metabolisme vitamin D3 dengan kemungkinan menurunnya absorbsi kalsium di usus. Selain vitamin D3 dengan kemungkinan menurunnya absorbsi kalsium di usus. Selain itu juga akan merangsang makrofag untuk sintesis beberapa sitokin yang

itu juga akan merangsang makrofag untuk sintesis beberapa sitokin yang akanakan meningkatkan

meningkatkanresorbsi tulang. Semua resorbsi tulang. Semua pengaruh diabetes mellitus pada tulangpengaruh diabetes mellitus pada tulang inilah yang menyebabkan adanya hubungan antara

inilah yang menyebabkan adanya hubungan antara diabetes mellitus dengandiabetes mellitus dengan penurunan kepadatan tulang.

penurunan kepadatan tulang.

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang sangat

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang sangat berpengaruhberpengaruh terhadap kesehatan jaringan periodontal. Ada beberapa hal yang terjadi pada terhadap kesehatan jaringan periodontal. Ada beberapa hal yang terjadi pada pasien diabetes sehingga penyakit ini cenderung untuk memperparah kesehatan pasien diabetes sehingga penyakit ini cenderung untuk memperparah kesehatan dari jaringan periodontal :

dari jaringan periodontal :

Bacterial Pathogens Bacterial Pathogens

Kandungan glukosa yang terdapat di dalam cairan gusi dan darah pada pasien Kandungan glukosa yang terdapat di dalam cairan gusi dan darah pada pasien diabetes dapat mengubah lingkungan dari mikroflora, meliputi perubahan diabetes dapat mengubah lingkungan dari mikroflora, meliputi perubahan kualitatif bakteri yang berpengaruh terhadap keparahan dari penyakit kualitatif bakteri yang berpengaruh terhadap keparahan dari penyakit periodontal.

periodontal.

Polymorphonuclear Leukocyte Function Polymorphonuclear Leukocyte Function

Penderita diabetes rentan terhadap terjadinya infeksi. Hal ini d

Penderita diabetes rentan terhadap terjadinya infeksi. Hal ini dihipotesiskanihipotesiskan sebagai akibat dari polymorphonuclear leukocyte deficiencies yang

sebagai akibat dari polymorphonuclear leukocyte deficiencies yang

menyebabkan gangguan chemotaxis, adherence, dan defek phagocytosis. menyebabkan gangguan chemotaxis, adherence, dan defek phagocytosis. Pada pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol terjadi pula gangguan pada Pada pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol terjadi pula gangguan pada fungsi PMN (polymorphonuclear leukocytes) dan monocytes/macrophage yang fungsi PMN (polymorphonuclear leukocytes) dan monocytes/macrophage yang berperan sebagai pertahanan terhadap bakteri patogen.

(14)

Altered Collagen Metabolism Altered Collagen Metabolism Pada pasien diabetes yang tidak

Pada pasien diabetes yang tidak terkontrol yang mengalami hiperglikemi kronisterkontrol yang mengalami hiperglikemi kronis terjadi pula perubahan metabolisme kolagen, dimana terjadi peningkatan

terjadi pula perubahan metabolisme kolagen, dimana terjadi peningkatan aktivitas collagenase dan penurunan collagen synthesis.

aktivitas collagenase dan penurunan collagen synthesis. Kolagen yang terdapat di dalam jaringan

Kolagen yang terdapat di dalam jaringan cenderung lebih mudah mengalamicenderung lebih mudah mengalami kerusakan akibat infeksi periodontal. Hal ini mempengaruhi integritas jaringan kerusakan akibat infeksi periodontal. Hal ini mempengaruhi integritas jaringan tersebut.

tersebut.

II.7 Pengaruh glukosa terhadap jaringan periodontal II.7 Pengaruh glukosa terhadap jaringan periodontal

Pada diabetes mellitus dapat

Pada diabetes mellitus dapat timbul sejumlah komplikasi yangtimbul sejumlah komplikasi yang disebabkan kadar glukosa darah tinggi (

disebabkan kadar glukosa darah tinggi ( hiperglikemia ). Beberapa proteinhiperglikemia ). Beberapa protein tubuh pada diabetes

tubuh pada diabetes mellitus dengan hiperglikemia akan mengalami glikosilasi,mellitus dengan hiperglikemia akan mengalami glikosilasi, dengan akibat meningkatnya jumlah IgG

dengan akibat meningkatnya jumlah IgG terglikasi. Pada keadaan hiperglikemiaterglikasi. Pada keadaan hiperglikemia dan mengalami glikosilasi akan menurunkan afinitas antibody

dan mengalami glikosilasi akan menurunkan afinitas antibody IgG terhadapIgG terhadap antigen, sehingga penderita diabetes mellitus mudah terserang infeksi . antigen, sehingga penderita diabetes mellitus mudah terserang infeksi . Dilaporkan bahwa ada korelasi antara kadar glukosa

Dilaporkan bahwa ada korelasi antara kadar glukosa darah dengan prevalensidarah dengan prevalensi keparahan keradangan gingival , periodontal , resorbsi tulang alveolar dan keparahan keradangan gingival , periodontal , resorbsi tulang alveolar dan kedlaman poket

kedlaman poket

Resistensi jaringan gigngiva dan jaringan peridontal penderita diabetes Resistensi jaringan gigngiva dan jaringan peridontal penderita diabetes mellitus menurun , disebabkan karena adanya perubahan komposisi kolagen, mellitus menurun , disebabkan karena adanya perubahan komposisi kolagen, regulasi diabetes mellitus dan hygiene mulut.

regulasi diabetes mellitus dan hygiene mulut.

Penelitian dentin akibat diet tinggi sukrosse melaporkan bahwa sucrose dapat Penelitian dentin akibat diet tinggi sukrosse melaporkan bahwa sucrose dapat mengurangi pembentukan dentin termasuk perputaran

mengurangi pembentukan dentin termasuk perputaran metabolisme kalsium.metabolisme kalsium. Oleh karena itu sucrose dapat

Oleh karena itu sucrose dapat menyebabkan perubahan pada metabolismemenyebabkan perubahan pada metabolisme kalsium juga dapat berpengaruh pada pembentukan mineral lain di

kalsium juga dapat berpengaruh pada pembentukan mineral lain di jaringan ,jaringan , dentin , karena komposisi tulang dan dentin

dentin , karena komposisi tulang dan dentin serta proses pembentukan sangatserta proses pembentukan sangat mirip. Lebih lanjut dilaporkan dengan berkurangnya beberapa mineral seperti mirip. Lebih lanjut dilaporkan dengan berkurangnya beberapa mineral seperti keselurhan isi mineral dalam dentin sebagai akibat tingginya kadar sucrose keselurhan isi mineral dalam dentin sebagai akibat tingginya kadar sucrose pada gigi molar tikus percobaan.

(15)

Diet yang kaya sucro

Diet yang kaya sucrose dapat menyebabkan hiperinsulinemia, insulise dapat menyebabkan hiperinsulinemia, insulinn resistance dan peningkatan glukosa plasma. Beberapa pengurangan resistance dan peningkatan glukosa plasma. Beberapa pengurangan pembentukan dentin juga ditemikan pada kelompok

pembentukan dentin juga ditemikan pada kelompok pembanding diet sucrose.pembanding diet sucrose. Dan didapatkan perbedaan ukuran dari ketebalan pembentukan dentin selama Dan didapatkan perbedaan ukuran dari ketebalan pembentukan dentin selama penelitian. Respon dari dalam ini dapat berubah

penelitian. Respon dari dalam ini dapat berubah oleh karena sucrose selamaoleh karena sucrose selama terjadinya proses kariogenik. Pembentukan dentin selama periode

terjadinya proses kariogenik. Pembentukan dentin selama periode penelitianpenelitian adalah dentin primer . oleh karena itu pengaturan dari dentinogenesis oleh tes adalah dentin primer . oleh karena itu pengaturan dari dentinogenesis oleh tes diet menunjukkan adanya hasil.

diet menunjukkan adanya hasil. Pembentukan dentin primer menjadi lebihPembentukan dentin primer menjadi lebih lambat oleh karena efek racun dari

lambat oleh karena efek racun dari metabolisme bakteri selama proses kariesmetabolisme bakteri selama proses karies lesi pada dentin , tra

lesi pada dentin , trauma atau menghalangi fungsi normal dari odontoblast.uma atau menghalangi fungsi normal dari odontoblast.

II.8 Infeksi dan

II.8 Infeksi dan kesulitan regenerasi pada penderita diabeteskesulitan regenerasi pada penderita diabetes

Penyakit diabetes mellitus sangat erat hubungannya dengan turunnya Penyakit diabetes mellitus sangat erat hubungannya dengan turunnya kekebalan tubuh terhadap suatu infeksi. Pada penderita diabetes mellitus kekebalan tubuh terhadap suatu infeksi. Pada penderita diabetes mellitus kadar glukosa dalam darah tinggi, sehingga

kadar glukosa dalam darah tinggi, sehingga merupakan media yang cocok bagimerupakan media yang cocok bagi perkembangan kuman pada daerah luka tersebut7.Dalam susunan darah , perkembangan kuman pada daerah luka tersebut7.Dalam susunan darah , kapasitas fagositosis berkurang yang menyebabkan tidak efisiennya

kapasitas fagositosis berkurang yang menyebabkan tidak efisiennya

pembunuhan kuman sehingga penderita mudah terserang infeksi yang serius. pembunuhan kuman sehingga penderita mudah terserang infeksi yang serius. Pada dasarnya penderita diabetes mellitus lebih mudah mengalami infeksi , Pada dasarnya penderita diabetes mellitus lebih mudah mengalami infeksi , sehingga tindakan sekecil apapun yang melukai organ atau

sehingga tindakan sekecil apapun yang melukai organ atau jaringan dapatjaringan dapat menimbul

menimbulkan resiko kan resiko infeksi. Hal ini diakibatkan oleh ganngguan infeksi. Hal ini diakibatkan oleh ganngguan terhadapterhadap mekanisme pertahanan imun.

mekanisme pertahanan imun.

Beberapa factor yang memudahkan terjadinya infeksi : Beberapa factor yang memudahkan terjadinya infeksi : 1. Faktor metabolik :

1. Faktor metabolik :

- glikogen dihati menurun - glikogen dihati menurun - dehidrasi sering terjadi pada

- dehidrasi sering terjadi pada penderita diabetes mellitus sebagai akibat daripenderita diabetes mellitus sebagai akibat dari hiperglikemia dan poliurea.

hiperglikemia dan poliurea. 2. Faktor imunologik :

2. Faktor imunologik : - Sifat

- Sifat fagositosis dari leukosit menurun.fagositosis dari leukosit menurun. - Pembentukan antibodi menurun

- Pembentukan antibodi menurun - Turunnya daya tahantubuh.

(16)

3. Faktor angiopati diabetika 3. Faktor angiopati diabetika - Mikroangiopati

- Mikroangiopati – –diabetika , yaitu : angiopati yang terjadi pada kapiler dandiabetika , yaitu : angiopati yang terjadi pada kapiler dan arteriol. Disfungsi endotel dan agregasi trombosit yang meningkat merupakan arteriol. Disfungsi endotel dan agregasi trombosit yang meningkat merupakan penyebabnya

penyebabnya - Makroangiopati

- Makroangiopati – –diabetika, yaitu : penebalan diabetika, yaitu : penebalan basement membrane,basement membrane,

pengendapan fibrin pada dinding pembuluh darah dan hilangnyaelastisitas pengendapan fibrin pada dinding pembuluh darah dan hilangnyaelastisitas dinding arteri, karena terjadinya proses sclerosis pada arteriolnya, sehingga dinding arteri, karena terjadinya proses sclerosis pada arteriolnya, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteriol.Elastisitas pembuluh darah terjadi penyempitan pembuluh darah arteriol.Elastisitas pembuluh darah hilang dan penebalan

hilang dan penebalan berupa priliferasi , hialinisasi menyebabkan pembuluberupa priliferasi , hialinisasi menyebabkan pembulu darah menjadi kaku dan mudah pecah, timbullah kebocoran. Kebocoran ini darah menjadi kaku dan mudah pecah, timbullah kebocoran. Kebocoran ini mengakibatka

mengakibatkan keluarnya n keluarnya protein dan butirprotein dan butir – – butir darah yang berakibatbutir darah yang berakibat menurunnya pertahanan jaringan setempat karena keluarnya butir

menurunnya pertahanan jaringan setempat karena keluarnya butir – – butirbutir darah seperti lekosit dan berkurangnya pasokan

darah seperti lekosit dan berkurangnya pasokan nutrisi dan oksigen ke jaringannutrisi dan oksigen ke jaringan sehingga menghambat penyembuhan luka.

sehingga menghambat penyembuhan luka. 4. Faktor neuropati

4. Faktor neuropati – –diabetika , menyebabkan turunnya reflek saraf otonom ,diabetika , menyebabkan turunnya reflek saraf otonom , sensorik dan motorik, sehingga timbul rasa parestesi, panas mukosa mulut sensorik dan motorik, sehingga timbul rasa parestesi, panas mukosa mulut kering dan gerak

kering dan gerak – – gerak otot jadi gerak otot jadi lamban. Kesulitan regenerasi dan mudahnyalamban. Kesulitan regenerasi dan mudahnya infeksi pada penderita dibetes

infeksi pada penderita dibetes mellitus disebabkan terjadinya kelainan padamellitus disebabkan terjadinya kelainan pada membrane basalis, antara lain: berkurangnya

membrane basalis, antara lain: berkurangnya multiplikmultiplikasi fibroblast,asi fibroblast,

menurunnya kapasitas sintesa kolagen, meningkatnya kadar glikoprotein di menurunnya kapasitas sintesa kolagen, meningkatnya kadar glikoprotein di membran basalis ,turunnya kadar GAG ( glycoaminoglycans) di membrane membran basalis ,turunnya kadar GAG ( glycoaminoglycans) di membrane basalis yang penting untuk mengatur metabolisme lipoprotein dan karena basalis yang penting untuk mengatur metabolisme lipoprotein dan karena kadarnya menurun maka akanmudah timbul pengendapan lipoprotein kadarnya menurun maka akanmudah timbul pengendapan lipoprotein didi  jaringan. Berkurangnya m

 jaringan. Berkurangnya multiplikasi fultiplikasi fibroblast mengakibroblast mengakibatkan terhambibatkan terhambatnyaatnya  jaringan granulasi dan

(17)

BAB III

BAB III

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Diabetes mellitus yang dikenal dengan

Diabetes mellitus yang dikenal dengan istilah kencing manis merupakanistilah kencing manis merupakan penyakit yang disebabkan kurangnya insulin didalam tubuh sehingga terjadi penyakit yang disebabkan kurangnya insulin didalam tubuh sehingga terjadi ganngguan primer berupa ganngguan metabolisme glukosa yang ditandai ganngguan primer berupa ganngguan metabolisme glukosa yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah melebihi nilai normal. dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah melebihi nilai normal.

Penderita Diabetes Mellitus rentan terhadap masalah-masalah dalam rongga Penderita Diabetes Mellitus rentan terhadap masalah-masalah dalam rongga mulut seperti:

mulut seperti:

 Mulut kering (xerostomia)Mulut kering (xerostomia)..

Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran

Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran salivasaliva (air(air liur), sehingga mulut terasa kering. Saliva memiliki efek 

liur), sehingga mulut terasa kering. Saliva memiliki efek  self-cleansingself-cleansing, di, di mana alirannya dapat berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan mana alirannya dapat berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan kotoran dari dalam mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan kotoran dari dalam mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan menyebabkan timbulnya rasa tak nyaman, lebih rentan untuk terjadinya menyebabkan timbulnya rasa tak nyaman, lebih rentan untuk terjadinya ulserasi (luka), infeksi, dan lubang gigi.

ulserasi (luka), infeksi, dan lubang gigi.

 Radang gusi (Radang gusi (gingivitisgingivitis) dan radang jaringan periodontal () dan radang jaringan periodontal (periodontitisperiodontitis).).

Selain ,merusak sel darah putih, komplikasi lain dari diabetes adalah Selain ,merusak sel darah putih, komplikasi lain dari diabetes adalah menebalnya pembuluh darah sehingga memperlambat aliran nutrisi dan menebalnya pembuluh darah sehingga memperlambat aliran nutrisi dan produk sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah ini menurunkan produk sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah ini menurunkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, sedangkan periodontitis kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, sedangkan periodontitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Jadi infeksi bakteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Jadi infeksi bakteri pada penderita diabetes lebih berat.

pada penderita diabetes lebih berat.

Ada banyak faktor yang menjadi pencetus atau yang memperberat Ada banyak faktor yang menjadi pencetus atau yang memperberat periodontitis, di antaranya akumulasi plak, kalkulus (karang gigi), dan periodontitis, di antaranya akumulasi plak, kalkulus (karang gigi), dan faktor sistemik atau kondisi tubuh secara umum. Rusaknya jaringan faktor sistemik atau kondisi tubuh secara umum. Rusaknya jaringan periodontal membuat gusi tidak lagi melekat ke gigi, tulang menjadi periodontal membuat gusi tidak lagi melekat ke gigi, tulang menjadi rusak, dan lama kelamaan gigi menjadi goyang. Angka kasus penyakit rusak, dan lama kelamaan gigi menjadi goyang. Angka kasus penyakit periodontal di masyarakat cukup tinggi meski banyak yang tidak  periodontal di masyarakat cukup tinggi meski banyak yang tidak  menyadarinya, dan penyakit ini merupakan penyebab utama hilangnya menyadarinya, dan penyakit ini merupakan penyebab utama hilangnya gigi pada orang dewasa.

gigi pada orang dewasa.

 Luka sukar sembuh.Luka sukar sembuh.

Diabetes yang

Diabetes yang tidak terkontrol tidak terkontrol membuat penymembuat penyembuhan luka embuhan luka padapada penderita diabetes lebih lama dan lebih sulit daripada orang normal, penderita diabetes lebih lama dan lebih sulit daripada orang normal, karena adanya gangguan aliran darah ke tempat terjadinya luka.

(18)

 Oral thrushOral thrush..

Penderita diabetes yang sering mengkonsumsi antibiotik untuk  Penderita diabetes yang sering mengkonsumsi antibiotik untuk  memerangi infeksi sangat rentan mengalami infeksi jamur pada mulut memerangi infeksi sangat rentan mengalami infeksi jamur pada mulut dan lidah. Apalagi penderita diabetes yang merokok, resiko terjadinya dan lidah. Apalagi penderita diabetes yang merokok, resiko terjadinya infeksi jamur jauh lebih besar.

infeksi jamur jauh lebih besar.

Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada penderita diabetes adalah :

penderita diabetes adalah :

 Jaga kadar gula darah sedekat mungkin dengan kadar gula darah normal,Jaga kadar gula darah sedekat mungkin dengan kadar gula darah normal,

terutama dengan cara menerapkan gaya hidup sehat. terutama dengan cara menerapkan gaya hidup sehat.

 Jaga kebersihan gigi dan mulut sebaik Jaga kebersihan gigi dan mulut sebaik mungkin, agar memperkecil resikomungkin, agar memperkecil resiko

terjadinya karies, gingivitis, ataupun periodontitis. Masalah yang terjadi terjadinya karies, gingivitis, ataupun periodontitis. Masalah yang terjadi di rongga mulut penderita diabetes dapat

di rongga mulut penderita diabetes dapat mengarah ke penyakit lain.mengarah ke penyakit lain.

 Jangan lupa informasikan mengenai kondisi diabetes bila Jangan lupa informasikan mengenai kondisi diabetes bila berkunjung keberkunjung ke

dokter gigi, terutama bila hendak mencabut gigi. Seperti yang telah dokter gigi, terutama bila hendak mencabut gigi. Seperti yang telah dijelaskan di atas, luka pada penderita diabetes sukar sembuh. Ini dijelaskan di atas, luka pada penderita diabetes sukar sembuh. Ini termasuk juga luka setelah pencabutan gigi. Selain

termasuk juga luka setelah pencabutan gigi. Selain itu juga ada resikoitu juga ada resiko terjadinya infeksi sekunder dan pendarahan yang cukup banyak setelah terjadinya infeksi sekunder dan pendarahan yang cukup banyak setelah tindakan oleh dokter gigi. Oleh karena itu dokter

tindakan oleh dokter gigi. Oleh karena itu dokter gigi akan memberikangigi akan memberikan tindakan premedikasi bila dipandang perlu, sebelum melakukan tindakan tindakan premedikasi bila dipandang perlu, sebelum melakukan tindakan perawatan pada penderita diabetes.

perawatan pada penderita diabetes.

 Kecuali sangat mendesak, sebaiknya hindari perawatan gigi Kecuali sangat mendesak, sebaiknya hindari perawatan gigi bila kadarbila kadar

gula darah sedang tinggi. Normalkan dahulu kadar gula darah, baru gula darah sedang tinggi. Normalkan dahulu kadar gula darah, baru kunjungi dokter gigi kembali.

kunjungi dokter gigi kembali.

 Pemakaian alat-alat seperti Pemakaian alat-alat seperti gigi tiruan atagigi tiruan atau u kawat orthodontik perlkawat orthodontik perluu

mendapat perhatian khusus. Pemakai gigi tiruan harus

mendapat perhatian khusus. Pemakai gigi tiruan harus melepas gigi tiruanmelepas gigi tiruan sebelum tidur dan dibersihkan dengan

sebelum tidur dan dibersihkan dengan seksama agar meminimalkanseksama agar meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi jamur karena kebersihan yang tidak  kemungkinan terjadinya infeksi jamur karena kebersihan yang tidak  terjaga

terjaga

Komplikasi diabetes mellitus dalam rongga mulut sangat kompleks melibatkan Komplikasi diabetes mellitus dalam rongga mulut sangat kompleks melibatkan banyak struktur dari gigi sampai kelenjar ludah y

banyak struktur dari gigi sampai kelenjar ludah yang disebut oral diabeticang disebut oral diabetic meliputi saliva, lidah , mukosa , gingival ,

meliputi saliva, lidah , mukosa , gingival , periodontium dan gigi sebagai akibatperiodontium dan gigi sebagai akibat dari diabetes mellitus. Perubahan

dari diabetes mellitus. Perubahan – – perubahan patoligis yang dapat perubahan patoligis yang dapat dijumpaidijumpai dalam mulut penderita diabetes mellitus adalah sebagai berikut : hiposaliva dalam mulut penderita diabetes mellitus adalah sebagai berikut : hiposaliva sehingga ludah mudah kental , mulut kering

sehingga ludah mudah kental , mulut kering (xerostomia) , prevalensi karies(xerostomia) , prevalensi karies meningkat dan mudah timbul infeksi didalam rongga

(19)

Lidah terasa tebal /

Lidah terasa tebal / hiperemi, hingga timbul ganngguan pengecapan padahiperemi, hingga timbul ganngguan pengecapan pada lidah. Mukosa mulut terasa terbakar dan mudah timbul kandidiasis dan liken lidah. Mukosa mulut terasa terbakar dan mudah timbul kandidiasis dan liken planus.. Gingiva turun terasa nyeri bila

planus.. Gingiva turun terasa nyeri bila ditekan bahkan kadang terdapat nanah.ditekan bahkan kadang terdapat nanah. Akibat gingival turun , maka gigi

Akibat gingival turun , maka gigi penderita diabetes mellitus tampak menonjpenderita diabetes mellitus tampak menonjolol keluar dari soket. Menurunnya resistensi gingival pada oral

keluar dari soket. Menurunnya resistensi gingival pada oral diabetic ini antaradiabetic ini antara lain disebabkan oleh karena perubahan kolagen pada

lain disebabkan oleh karena perubahan kolagen pada jaringan ikat gingiva.jaringan ikat gingiva. Pada jaringan periodontal terjadi radang periodontal disertai dengan

Pada jaringan periodontal terjadi radang periodontal disertai dengan keroposnya tulang alveolaris. Penyakit periodontal biasanya

keroposnya tulang alveolaris. Penyakit periodontal biasanya disebabkan olehdisebabkan oleh infeksi bakteri yang progresif dan kronik. Terutama pada

infeksi bakteri yang progresif dan kronik. Terutama pada penderita diabetespenderita diabetes mellitus dengan kebersihan mulut yang jelek , bakteri gram

mellitus dengan kebersihan mulut yang jelek , bakteri gram negative dannegative dan anaerobic akan membentuk plak, apabila ini tidak segera dihilangkan akan anaerobic akan membentuk plak, apabila ini tidak segera dihilangkan akan terus menyebar ke jaringan periodontal dan terus menuju ke akar gigi yang terus menyebar ke jaringan periodontal dan terus menuju ke akar gigi yang mengakibatka

(20)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

1. Brian L.Mealey and Thomas

1. Brian L.Mealey and Thomas W.Oates : Diabetes Mellitus and PeriodontalW.Oates : Diabetes Mellitus and Periodontal Disease : J Periodontal .August. 2006 : 8 .19

Disease : J Periodontal .August. 2006 : 8 .19 – – 11

2. Ganong WF.1995. Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-17 .Penerjemah: 2. Ganong WF.1995. Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-17 .Penerjemah: Widjajakusum

Widjajakusuma D. a D. Jakarta,EGC Penerbit Buku Kedokteran :hlm 183-6,328-Jakarta,EGC Penerbit Buku Kedokteran :hlm 183-6,328-37,349-50,485.

37,349-50,485.

3. Tjokroprawiro A 1998. Diabetes Mellitus dan Macam

3. Tjokroprawiro A 1998. Diabetes Mellitus dan Macam – – macam Diit Diabetesmacam Diit Diabetes Mellitus B, B1,B2,B3 .Edisi ke -10 Surabaya,

Mellitus B, B1,B2,B3 .Edisi ke -10 Surabaya, Airlangga University Press: hlm.1-Airlangga University Press: hlm.1-9,15-6.

9,15-6.

4. Tjokroprawiro A 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam . Edisi ke-3 Jakarta, 4. Tjokroprawiro A 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam . Edisi ke-3 Jakarta, Gaya Baru:

Gaya Baru: hlm.606-7.hlm.606-7.

5. Donoseputro M.2003. Kumpulan makalah Basic Mol Biology course 5. Donoseputro M.2003. Kumpulan makalah Basic Mol Biology course onon Mitochondrial. Hlm.1-7

Mitochondrial. Hlm.1-7

6. Tjokroprawiro A 2000 Diabetes mellitus klasifikasi, Diagnosis, terapi. Edisi 6. Tjokroprawiro A 2000 Diabetes mellitus klasifikasi, Diagnosis, terapi. Edisi ke-3 Jakarta,PT.Gramedia Pustaka Utama : hlm

3 Jakarta,PT.Gramedia Pustaka Utama : hlm 8,65-66.8,65-66. 7. Guyton A.1996. Fisiologi Kedokteran .Eke -9.

7. Guyton A.1996. Fisiologi Kedokteran .Eke -9. Penerjemah : Setiawan I.Penerjemah : Setiawan I. Jakarta,EGC .Penerbit Buku Kedokteran ; hlm. 841

Jakarta,EGC .Penerbit Buku Kedokteran ; hlm. 841 – – 5,1221-34.5,1221-34. 8. Jones JH, Mason

8. Jones JH, Mason DK. 1980. Oral Manifestation of Sistemic Disease. Ed. 8.DK. 1980. Oral Manifestation of Sistemic Disease. Ed. 8. London W.B. Saunders Co. Ltd; pp 331 -13.

London W.B. Saunders Co. Ltd; pp 331 -13. 9. Carranza FA , et

9. Carranza FA , et al . 2006 : Clinical Periodontology , 10th. Philadelphia, W.B.al . 2006 : Clinical Periodontology , 10th. Philadelphia, W.B. Saunders Co.Ltd: pp 309 -41,

Saunders Co.Ltd: pp 309 -41, 391, 461-65,654-65.391, 461-65,654-65.

10. Cohen DW.1990. Diabetes Mellitus and Periodontal Disease. J

10. Cohen DW.1990. Diabetes Mellitus and Periodontal Disease. J PeriodontalPeriodontal 41 : hlm 709.

41 : hlm 709.

11. Marwati E.1992. Infeksi Jaringan Lunak mulut pada Penderita

11. Marwati E.1992. Infeksi Jaringan Lunak mulut pada Penderita DiabetesDiabetes Mellitus . Majalah Ilmu Kedokteran Gigi FKG USAKTI .No 11

(21)

FAKULTAS KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI

UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2010

2010

PERIODONTITIS PADA PENDERITA DIABETES

PERIODONTITIS PADA PENDERITA DIABETES

MELLITUS

MELLITUS

OLEH OLEH DICKY WAHYUDI DICKY WAHYUDI 04310026 04310026

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya sistem informasi penjadwalan ini diharapkan dapat membantu menyusun jadwal mata pelajaran sehingga proses belajar-mengajar dapat dilaksanakan dengan baik..

Dari hasil evaluasi harga sebanyak 5 [lima] penawaran yang memenuhi persyaratan dan sebanyak tidak ada penawaran yang tidak memenuhi persyaratan, terhadap penawaran yang

Penelitian ini bertujuan untuk mempertahankan kesegaran buah stroberi dengan aplikasi edible coating berbasis karagenan dan mempelajari pengaruh penambahan

Hasil penelitian ini yaitu penerapan pembelajaran kooperatif dengan model Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran tata buku pada siswa

Dalam road map Jakarta menuju Kota Layak Anak 2018-2022 di bawah ini, terlihat bagaimana tahapan dalam pencapaian Provinsi DKI Jakarta Layak Anak yang dimulai dari tingkat RW..

Kegiatan penelitian mendukung pengcmbangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan

Apabila Tertanggung mengalami Kecelakaan Di Kendaraan Umum (Public Transportation) dan mengakibatkan meninggal dunia seketika atau dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari

Dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan dan memberi masukan sehingga dalam