• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

DINAS KESEHATAN

PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2016

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Jl. Ahmad Yani 118 Surabaya 60231

Website : www.dinkes.jatimprov.go.id

Email : info@dinkesjatim.go.id

Telp./Fax :(031) 8290481

(2)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 i

PENGANTAR

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dibuat sekaligus sebagai perwujudan pertangungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang diemban Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada Tahun Anggaran 2016. Laporan Kinerja disusun sesuai dengan ketentuan dalam Instruksi Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Reviu Atas Laporan Kinerja.

Secara eksternal, Laporan Kinerja merupakan alat kendali, alat penilai kinerja secara kuantitatif dan sebagai wujud transparansi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam rangka menuju terwujudnya good governance. Sedangkan secara internal, Laporan Kinerja merupakan salah satu alat evaluasi untuk memacu peningkatan kinerja setiap unit yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Kami ucapkan terima kasih kepada Tim SAKIP yang telah menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja. Kami menyadari dalam penyusunan Laporan Kinerja ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu saran perbaikan dari berbagai pihak terkait sangat kami harapkan.

(3)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 ii

DAFTAR ISI

Halaman

PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

IKHTISAR EKSEKUTIF iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN 2

C. GAMBARAN UMUM 2

D. DASAR HUKUM 3

E. SISTEMATIKA 4

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6

A.RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

6

B. PENETAPAN KINERJA (PK) DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA(IKU)

15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 18

A. PENGUKURAN KINERJA B. CAPAIAN KINERJA

C. ANALISIS PENYEBAB PERMASALAHAN DAN SOLUSI D. ANALISIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA ANGGARAN E. REALISASI ANGGARAN 18 19 24 25 29 BAB IV PENUTUP 31 LAMPIRAN-LAMPIRAN :

A. MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 – 2019 B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

C. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2016

D. PENGUKURAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 E. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016

(4)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penanggungjawab teknis pembangunan kesehatan di Provinsi Jawa Timur, menyelenggarakan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2014 – 2014. Untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, Dinas Kesehatan Provinsi menjabarkan tujuan ini ke dalam 8 (delapan) sasaran strategis, dimana untuk mewujudkan sasaran telah ditetapkan program operasional dan kegiatan pokok. Untuk mengukur pencapaian sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, telah ditetapkan indikator pencapaian keberhasilan sasaran sejumlah 22 indikator yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU).

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 merupakan laporan capaian kinerja (performance result) selama tahun 2016 yang mengacu pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 didasarkan pada tugas pokok dan fungsinya yang terdiri dari program-progam kesehatan seperti tercantum dalam Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) tahun 2016 yang meliputi 13 program dan 58 kegiatan ditambah yang dilaksanakan oleh Subbag dan Seksi.

Hasil pencapaian 8 (delapan) kinerja sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat mendapat kategori sangat baik. 2. Meningkatnya Upaya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

bagi masyarakat mendapat kategori baik.

3. Meningkatnya Upaya Penanggulangan masalah gizi yang optimal mendapat kategori sangat baik.

4. Meningkatnya Upaya Pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana mendapat kategori sangat baik.

5. Meningkatnya Akses pada lingkungan yang sehat mendapat kategori sangat baik.

6. Meningkatnya Sediaan farmasi, alkes, dan makanan bermutu, bermanfaat, dan aman mendapat kategori baik.

7. Terwujudnya Sumber daya kesehatan yang memadai, proporsional, dan professional mendapat kategori sangat baik.

(5)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 iv Hasil pencapaian penggunaan sumber daya dari 8 Sasaran

Strategis semuanya adalah efisien karena persentase capaian kinerja lebih besar divbandingkan dengan persentase penyerapan anggaran. Tingat efisien penggunaan sumber dayanya beragam. Sasaran strategis yang paling besar tingkat efisiensi penggunaan sumber daya adalah Masyarakat Yang Mandiri Dan Hidup Sehat sebesar 60,07. Sedangkan sasaran strategis yang paling kecil tingkat efisiensi adalah Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proposional dan Handal sebesar 7,31.

Hasil evaluasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1). Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan pada Rencana Strategis (Renstra) dikategorikan Sangat Baik (>100 %) sejumlah 13 (59 %) IKU dan Baik (75 % - 100 %) sejumlah 9 (41 %) IKU.

2). Tingkat efisisiensi penggunaan sumber daya semuanya 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah efisien karena capaian kinerja lebih besar dibandingkan dengan capaian anggaran.

(6)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan pernyataan kehendak rakyat untuk mewujudkan perubahan di segala bidang Pembangunan Nasional sesuai dengan iklim reformasi yang menyentuh seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai tindak lanjut dari Tap MPR tersebut adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam pasal 3 Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan Negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas.

Mengenai asas akuntabilitas, Undang-Undang tersebut menyebutkan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 merupakan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selama tahun 2016 kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Laporan Akuntabilitas ini disusun dalam rangka pelaksanaan Tap MPR Nomor : XI/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tersebut di atas.

Penyusunan Laporan Kinerja mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Instansi sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Negara mulai eselon II wajib memberikan laporan Akuntabilitas Kinerjanya.

Adapun secara teknis penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Atas Laporan Kinerja.

(7)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 2

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ini dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2016. Adapun tujuannya adalah :

a. Memberikan informasi mengenai Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi selama tahun anggaran 2016.

b. Sebagai bahan evaluasi kinerja serta masukan dalam perencanaan program di Dinas Kesehatan Provinsi untuk kemudian diharapkan adanya perbaikan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi yang lebih baik di masa mendatang.

c. Menjadikan Dinas Kesehatan Provinsi yang akuntabel sehingga dapat bekerja secara efisien, efektif dan representative, serta dapat mengakomodiraspirasi masyarakat dan lingkungan.

d. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah khususnya Dinas Kesehatan Provinsi.

C. GAMBARAN UMUM

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur diatur dalam Perda Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur.Dalam Perda tersebut Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan dan menyelenggarakan fungsi :

(a) perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;

(b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan;

(c) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan (d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari :

 Kepala Dinas  Sekretaris

 Bidang Pelayanan Kesehatan

 Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan  Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

 Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat  Kelompok Jabatan Fungsional

(8)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 3

Setiap Kepala Bidang membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi sesuai bidangnya. Sedangkan Sekretaris dibantu 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yaitu Sub Bagian Penyusunan Program, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Tata Usaha.

Dinas Kesehatan Provinsi juga mempunyai Unit Pelaksana Teknis (UPTD) yang bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan untuk penyakit khusus, pengembangan pengobatan tradisional, pelatihan petugas kesehatan dan pendidikan tertentu. UPTD tersebut yaitu :

1. Rumah Sakit Kusta Kediri

2. Rumah Sakit Kusta Sumberglagah Mojokerto 3. Rumah Sakit Paru Dungus Madiun

4. Rumah Sakit Paru Jember 5. Rumah Sakit Paru Batu

6. Balai Kesehatan Mata Masyarakat Surabaya

7. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Madiun 8. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Pamekasan 9. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Surabaya 10. UPT Materia Medika Batu

11. UPT Akademi Gizi Surabaya

12. UPT Akademi Keperawatan Madiun

13. UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Murnajati Lawang

Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 didasarkan pada tugas pokok dan fungsinya yang terdiri dari program-progam kesehatan seperti tercantum dalam Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) tahun 2016 yang meliputi 13 program dan 58kegiatan yang dilaksanakan oleh Subbag dan Seksi.

D. DASAR HUKUM

Sebagai Dasar Hukum penyusunan Laporan Kinerja adalah : 1. Pasal 4 ayat (i) Undang-Undang Dasar 1945.

2. Ketetapan Majelis Pernusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Lembaga Administrasi Negara.

(9)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 4

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Pengangkatan Ketua Lembaga Administrasi Negara.

6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara.

7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010.

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Reviu Atas Laporan Kinerja

E. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah didasarkan atas ketentuan yang termuat dalam Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Reviu Atas Laporan Kinerjadengan susunan sebagai berikut :

(10)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 5

IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG B. MAKSUD DAN TUJUAN C. GAMBARAN UMUM D. DASAR HUKUM E. SISTEMATIKA

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN. SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

B. PERJANJIAN KINERJA (PK) DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA B. CAPAIAN KINERJA

C. ANALISIS PENYEBAB PERMASALAHAN DAN SOLUSI D. ANALASIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA ANGGARAN E. REALISASI ANGGARAN

BAB IV : PENUTUP

LAMPIRAN –LAMPIRAN :

A. MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 – 2019 B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

D. PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 E. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016

(11)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 6

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Rencana Strategis atau yang disebut dengan Renstra merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah.

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 ).

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014–2019 dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2014 – 2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur tanggal 27 Maret 2014 nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019.

1. V I S I

Visi merupakan gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: ”Masyarakat Jawa Timur Lebih Mandiri untuk Hidup Sehat”. Masyarakat Jawa Timur lebih mandiri adalahMasyarakat Jawa Timur memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan yang terbaik bagi dirinya dalam menjaga kesehatannya secara mandiri. Hidup Sehat adalah hidup dengan kondisi fisik, sosial, mental, emosional, spiritual dan kultural yang sehat dan dapat beraktifitas sebagai manusia produktif.

(12)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 7

2. M I S I

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan yang merupakan penjabaran dari visi yang telah ditetapkan.

Berdasarkan Visi Dinas Kesehatan Provinsi, maka misi pembangunan kesehatan di Jawa Timur adalah :

1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat

2. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau

3. Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan

4. Mendayagunakan sumber daya kesehatan

5. Menciptakan tata kelola upaya kesehatan yang baik dan bersih

3. TUJUAN

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan misinya menetapkan tujuan sebagai berikut :

1. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat“, maka tujuan yang ingin dicapai adalah “Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”.

2. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau”, maka tujuan yang ingin dicapai adalah “Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat“.

3. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu “Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan” maka tujuan yang ingin dicapai adalah “Optimalisasi penanggulangan masalah gizi“ dan “Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana“ serta “Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat“.

4. Dalam mewujudkan misi keempat yaitu “Mendayagunakan sumber daya kesehatan“, maka tujuan yang ingin dicapai adalah “Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan” dan “Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan pengembangan sumber daya kesehatan” dan “Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil”.

(13)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 8

Tabel : 2.1 Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan

MISI TUJUAN INDIKATOR TUUAN

1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI 2. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau

Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat

a. Angka Kematian Ibu (AKI)

b. Angka Kematian Bayi (AKB)

c. Angka Harapan Hidup (AHH) 3.Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulang an masalah kesehatan a. Optimalisasi penanggulangan masalah gizi b. Optimalisasi upaya

pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana

c. Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat

Persentase Balita Gizi Buruk

Persentase

Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam

Persentase Akses Air Minum Berkualitas 4.Mendayaguna kan sumber daya kesehatan a. Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan

b. Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan pengembangan sumber daya kesehatan

c. Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil”.

Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat

i. Rasio Dokter Umum ii. Rasio Bidan

Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan

4. S A S A R A N

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

(14)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 9

Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka sampai dengan akhir tahun 2016, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menetapkan sasaran dengan rincian sebagai berikut :

1. Dalam mewujudkan tujuan “ Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat “ maka ditetapkan sasaran “Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat” dengan indikator Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI).

2. Dalam mewujudkan tujuan “ Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat” maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat” dengan indikator :

a. Angka Kematian Ibu (AKI) b. Angka Kematian Bayi (AKB)

c. Persentase Fasilitas Kesehatan Dasar sesuai standar d. Persentase Fasilitas Kesehatan Rujukan sesuai standar e. Persentase Kasus Pemasungan yang ditangani

f. Angka Harapan Hidup (AHH)

3. Dalam mewujudkan tujuan “Optimalisasi penanggulangan masalah gizi” maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal“ dengan indikator:

a. Persentase Balita Gizi Buruk. b. Persentase Balita Stunting

4. Dalam mewujudkan tujuan “Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana”, maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya Upaya Pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana” dengan indikator:

a. Persentase penanggulangan KLB skala provinsi dalam <48 jam

b. Persentase screening PTM bagi penduduk berisiko usia >15 tahun secara kumulasi

5. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat” maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya Akses pada Lingkungan yang Sehat“ dengan indikator :

a. Persentase akses air minum berkualitas

b. Persentase akses sanitasi dasar (jamban sehat)

6. Dalam mewujudkan tujuan “Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes, dan makanan”, maka ditetapkan

(15)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 10

sasaran “ Meningkatnya sediaan farmasi, alkes, dan makanan bermutu, bermanfaat, dan aman” dengan indikator:

a. Presentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat.

b. Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat 7. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan

dan pengambangan sumber daya kesehatan dan kecukupan pembiayaan kesehatan”, maka ditetapkan sasaran “Terwujudnya Sumber daya kesehatan yang memadai, proporsional, dan handal” dengan indikator rasio tenaga kesehatan strategis terhadap jumlah penduduk yaitu:

a. Rasio Dokter Spesialis Anak b. Rasio Dokter spesialis Obgyn c. Rasio Dokter Umum

d. Rasio Bidan e. Rasio Perawat f. Rasio Nutrisionis

8. Dalam mewujudkan tujuan “Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil“, maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya pembiayaan kesehatan” dengan indikator Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan.

Tabel : 2.2 Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran

TUJUAN SASARAN

Uraian Indikator Uraian Indikator

1.Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat

Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI 2.Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat a. Angka Kematian Ibu (AKI) b. Angka Kematian Bayi (AKB) Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat a. Angka Kematian Ibu (AKI) b. Angka Kematian Bayi (AKB) c. Persentase Fasilitas Kesehatan Dasar sesuai standar d. Persentase Fasilitas Kesehatan Rujukan sesuai standar e.Persentase Kasus Pemasungan yang ditangani f. Angka Harapan Hidup (AHH)

(16)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 11 3.Optimalisasi penanggulangan masalah gizi 4. Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana 5. Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat Persentase Balita Gizi Buruk

Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam Persentase Akses Air Minum Berkualitas

Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal Meningkatnya Upaya Pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana Meningkatnya Akses pada lingkungan yang sehat a.Persentase Balita Gizi Buruk b.Persentase Balita Stunting a. Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam b.Persentase Screening PTM bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi a.Persentase Akses Air Minum Berkualitas b.Persentase Akses Sanitasi Dasar (Jamban Sehat) 6. Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman a. Persentase

Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat b. Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat 7. Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan pengembangan sumber daya kesehatan i. Rasio Dokter Umum

ii. Rasio Bidan

Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proporsional dan Handal a. Rasio Dokter Spesialis Anak b.Rasio Dokter Spesilas Obgyn c.Rasio Dokter Umum d.Rasio Bidan e. Rasio Perawat f.Rasio Nutrisionis 8. Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil”. Persentase Masyarakat Miskin Peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Terintegrasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat

Mengakses

(17)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 12

5. STRATEGI KEBIJAKAN

Strategi Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai dengan akhir tahun 2016 dirumuskan sebagai berikut :

1. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat“, maka strategi kebijakan yang ingin dicapai adalah “Pembangunan berwawasan kesehatan”, “Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor dalam pelaksanaan PHBS” dan “ Pengembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)”.

2. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau”, maka strategi kebijakan yang ingin dicapai adalah “ Peningkatan pelayanan kesehatan ibu, KB, bayi, remaja dan lansia”, “ Peningkatan aksesibilits dan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan” dan “Penanganan masalah kesehatan jiwa “.

3. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu “Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan” maka strategi kebijakan yang ingin dicapai adalah “Penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada bayi, anak balita,ibu hamil dan menyusui “, “Penguatan kepemilikan program di tingkat kabupaten kota melalui advokasi komunikasi dan mobilisasi social”, “Optimalisasi tata laksana penyakit menular , tidak menular disemua jenjang pelayanan kesehatan”, “Penguatan dukungan masyarakat sipil dalam pengendalian penyakit”, “ Penguatan Manajemen Bencana dan Surveilans Epidemiologi”, “Peningkatan kapasitas tenaga teknis program melalui pelatihan yang bermutu yang dikelola oleh lembaga pelatihan kesehatan yang terstandar’, “Membuat upaya inovatif dalam pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan dengan melibatkan kalangan akademisi dan lembaga riset kesehatan”, “Peningkatan akses Lingkungan Sehat melalui pemberdayaan masyarakat” dan “Peningkatn peran lintas sektor dalam mendukung akses lingkungan sehat”.

4. Dalam mewujudkan misi keempat yaitu “Mendayagunakan sumber daya kesehatan“, maka strategi kebijakan yang ingin dicapai adalah “Peningkatan Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan memenuhi syarat untuk mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan yang berorientasi patient safety”, “Pendistribusian tenaga kesehatan di rumah sakit, balai

(18)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 13

kesehatan, puskesmas dan jaringannya”, “Pendayagunaan tenaga kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan penataan”, “Pembuatan regulasi penataan tenaga kesehatan” dan “Peningkataan pembiayaan kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota melalui DHA” dan “Pemberdayaan masyarakat /swasta dalam jaminan kesehatan”.

5. PROGRAM DAN KEGIATAN

Berdasarkan Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi Kebijakan yang telah dirumuskan maka Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :

1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari 3 Kegiatan yaitu :

a) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat b) Pengembangan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat) c) Pengembangan posyandu dan Desa Siaga

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, terdiri dari 8 kegiatan yaitu : a) Peningkatan kesehatan anak, remaja dan usila

b) Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas beserta jaringannya

c) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita dan anak pra sekolah

d) Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana e) Perluasan fungsi pelayanan Pondok Bersalin Desa (polindes), dari hanya

melayani pasien bersalin menjadi Pondok Kesehatan Desa

f) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus (Indra, Jiwa, Olahraga, Batra dan Kesehatan Kerja)

g) Peningkatan Mutu Pelayanan dan Jangkauan Kesehatan Penunjang (Laboratorium, Darah, Radiomedik, Bengkel Alkes)

h) Peningkatan Kesehatan Penduduk Miskin, Daerah Terpencil dan Tertinggal di Puskesmas dan Jaringannya

3. Program Upaya Kesehatan Perorangan, terdiri dari 2 kegiatan yaitu : a) Peningkatan Kualitas Pelayanan di RS

b) Peningkatan pelayanan kesehatan penunjang dan kegawatdaruratan di RSU dan RS khusus

4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, terdiri dari 3 kegiatan yaitu :

a) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya

(19)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 14

b) Pemberdayaan masyarakat Untuk pencapaian keluarga sadar gizi c) Penyelidikan surveillans untuk kewaspadaan pangan dan gizi 5. Program Pengendalian Penyakit, terdiri dari 12 kegiatan yaitu :

a) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit serta Tata Laksana Penderita b) Peningkatan Surveillance Epidemologi dan Pengamatan Penyakit serta

Penanggulangan KLB

c) Pengendalian Penyakit Kusta dan Frambusia d) Pengendalian Penyakit TBC (Tuberkulosis) e) Pengendalian HIV/AIDs

f) Pengendalian Penyakit Malaria g) Pengendalian Penyakit PES

h) Pencegahan DBD (Demam Berdarah)

i) Penyelenggaraan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah j) Peningkatan Imunisasi

k) Pemberantasan penyakit menular langsung (P2ML) l) Pemberantasan penyakit bersumber binatang (P2B2)

m) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah bencana 6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat, terdiri dari 4 kegiatan yaitu :

a) Pengembangaan Sarana SAPL Melalui Participatory b) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar c) Penyehatan Lingkungan

d) Peningkatan upaya pengamanan limbah cair dan padat

7. Program Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Pengamanan Makanan, terdiri dari 9 kegiatan yaitu :

a) Upaya penyediaan obat dan perbekalan kesehatan

b) Peningkataan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan c) Peningkatan mutu Penggunaan obat

d) Upaya Pengembangan Pemanfaatan Bahan Alam Indonesia dalam bentuk obat tradisional dan kosmetika

e) Peningkatan mutu dan keamanan makanan

f) Peningkatan dan Pengembangan Balai Materia Medika Batu

g) Pencegahan Penyalahgunaan Narkotik, Psikotropika Dan Zat Adiktif Lainnya (Napza)

h) Peningkatan kualitas produk alat kesehatan i) Pengadaan Bahan Kimia dan Laboratorium

8. Program Sumber Daya Kesehatan, yang terdiri dari 3 kegiatan yaitu :

a) Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas dan jaringannya serta Rumah Sakit

(20)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 15

b) Penempatan, pengembangan dan pemenuhan tenaga kesehatan di tempat pelayanan (puskesmas, rumah sakit dan jaringannya)

c) Peningkatan Profesionalisme dan pengembangan karir tenaga kesehatan d) Pengembangan Pembiayaan dan Jamiman Kesehatan.

9. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan, yang terdiri dari kegiatan yaitu :

a) Pengembangan dan fasilitasi Program Kesehatan

b) Pengembangan manajemen perencanaan dalam bidang kesehatan

c) Kerjasama program, lintas sektor dan antar daerah dalam bidang kesehatan d) Peningkatan manajemen dan fungsi kelembagaan UPT

10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri dari 1 kegiatan yaitu: a) Pelaksanaan Administrasi Perkantoran

11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, terdiri dari 4 kegiatan yaitu :

a) Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana b) Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana

12. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah, terdiri dari 2 kegiatan yaitu :

a) Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah b) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

13. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan, terdiri dari 3 kegiatan yaitu :

a) Penyusunan Dokumen Perencanaan

b) Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran c) Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem

Informasi Data

B. PERJANJIAN KINERJA (PK) DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Setiap sasaran (ada 9 sasaran pada Renstra) telah ditetapkan sejumlah indikator dan untuk memudahkannya disusunlah Indikator Kinerja Utama (IKU) dan beberapa indikator untuk program prioritas/Icon Gubernur bidang kesehatan sejumlah 22 indikator. Rumusan tersebut tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016, berdasarkan Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) tahun 2016 mendapatkan anggaran sebesar Rp 80.615.486.650,- dalam rangka mencapai 9 sasaran strategis, dengan 13 program dan 58 kegiatan (terlampir).

(21)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 16

Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dijadikan acuan untuk mengukur Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dan melaporkannnya dalam Laporan Kinerja. Untuk mengetahui indikator kinerja dan rencana tingkat capaian (target) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel : 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2016Dinas Kesehatan Provinsi Jatim

TUJUAN SASARAN TARGET

Uraian Indikator Uraian Indikator

1.Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat Persentase Desa Siaga Aktif Purnama

Mandiri (PURI

Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat

Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI 11 % 2.Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat a. Angka Kematian Ibu (AKI) b. Angka Kematian Bayi (AKB) Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat a. Angka Kematian Ibu (AKI) b. Angka Kematian Bayi (AKB) c. Persentase Fasilitas Kesehatan Dasar sesuai standar d. Persentase Fasilitas Kesehatan Rujukan sesuai standar e.Persentase Kasus Pemasungan yang Ditangani f. Angka Harapan Hidup (AHH) 97,19 25,61 15 % 65 % 0,6 % 71 3.Optimalisasi penanggulanga n masalah gizi Persentase Balita Gizi Buruk

Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal a. Persentase Balita Gizi Buruk b.Persentase Balita Stunting 2 % 27,2 % 4. Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam Meningkatnya Upaya Pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana a. Persentase Penanggulan gan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam 80 %

(22)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 17 b.Persentase Screening PTM bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi 12 % 5. Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat Persentase Akses Air Minum Berkualitas Meningkatnya Akses pada lingkungan yang sehat a.Persentase Akses Air Minum Berkualitas b.Persentase Akses Sanitasi Dasar (Jamban Sehat) 82 % 75 % 6. Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman a.Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat b. Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat ` 70 % 80 % 7. Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan pengembangan sumber daya kesehatan i. Rasio Dokter Umum

ii. Rasio Bidan

Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proporsional dan Handal i. Rasio Dokter Spesialis Anak ii.Rasio Dokter Spesilas Obgyn iii.Rasio Dokter Umum iv.Rasio Bidan v. Rasio Perawat vi.Rasio Nutrisionis 1 1 19 49 86 6 8. Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil”. Persentase Masyarakat Miskin Peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Terintegrasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan 15%

(23)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 18

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja dalam format Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), fungsi perencanaan (Planning) yang sudah berjalan mulai dari Rencana Strategis (renstra) yang mengacu pada RPJMD, RKPD maupun Rencana Kinerja Tahunan, Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Perjanjian Kinerja hingga pelaksanaan pembangunan kesehatan itu sendiri sebagai fungsi actuating dan kemudian pertanggungjawaban atas pelaksanaan pembangunan sebagai fungsi controlling.

Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur, terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya. Didalam prosesnya pengukuran dilakukan pada aspek kegiatan, program dan sasaran. Pada prinsipnya pengukuran dilakukan untuk melihat/mengevaluasi sejauh mana kegiatan, program dan sasaran dilaksanakan sesuai dengan arah yang diinginkan,dengan berbagai piranti perencanaan berupa Pengukuran Kinerja.

A. PENGUKURAN KINERJA

Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Tingkat Realisasi Positif :

Capaian =

Realisasi

Target

x 100 %

b. Tingkat Realisasi Negatif :

Capaian =

Target − (Realisasi − Target)

(24)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 19

Sedangkan untuk katagori capaian digunakan sebagai berikut :

No Rentang Capaian Kategori Capaian

1 Lebih dari 100 % Sangat baik

2 75 % sampai 100 % Baik

3 55 % sampai 75 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

B. CAPAIAN KINERJA

Pengukuran capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Reviu Atas Laporan Kinerja.

Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja organisasi pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 disajikan sebagai berikut :

(25)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 20

1 2 4 5 6 7

1 Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat

1 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI)

11.00 15.80 143.64 Sangat Baik 2 Angka Kematian Ibu

(AKI)

97.19 91.00 106.37 Sangat Baik 3 Angka Kematian Bayi

(AKB) 25.61 23.60 107.85 Sangat Baik 4 Persentase Fasilitas Kesehatan Dasar sesuai Standar 15.00 24.90 166.00 Sangat Baik 5 Persentase Fasilitas Kesehatan Rujukan sesuai Standar 65.00 67.00 103.08 Sangat Baik 6 Persentase Kasus Pemasungan yang ditangani 0.60 0.60 100.00 Baik 7 Angka Harapan Hidup

(AHH)

71.00 70.83 99.76 Baik 8 Persentase Balita Gizi

Buruk 2.00 0.80 160.00 Sangat Baik 9 Persentase Balita Stunting 27.20 26.10 104.04 Sangat Baik 10 Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam

80.00 93.00 116.25 Sangat Baik 11 Persentase Screening

PTM bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi

12.00 11.00 91.67 Baik 12 Persentase Akses Air

Minum Berkualitas 82.00 83.87 102.28 Sangat Baik 13 Persentase Akses Sanitasi Dasar (Jamban Sehat) 75.00 83.08 110.77 Sangat Baik 14 Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat 70.00 69.00 98.57 Baik 15 Persentase Produk

Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat

80.00 79.00 98.75 Baik 16 Rasio Dokter Spesialis

Obgyn

1.00 1.13 112.86 Sangat Baik 17 Rasio Dokter Spesialis

Anak

1.00 1.05 104.67 Sangat Baik 18 Rasio Dokter Umum 19.00 17.04 89.71 Baik 19 Rasio Bidan 49.00 56.59 115.49 Sangat Baik 20 Rasio Perawat 86.00 84.85 98.66 Baik 21 Rasio Nutrisionis 6.00 4.83 80.44 Baik 8 Meningkatnya

Pembiayaan Kesehatan

22 Persentase

Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan 15.00 15.00 100.00 Baik TARGET Meningkatnya Akses pada Lingkungan yang Sehat 5 2 6 Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman NO Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Akibat Bencana 4 REALISASI Tabel 3.1

Pencapaian Kinerja Sasaran

KATEGORI CAPAIAN CAPAIA N (% ) 7 Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proporsional dan Handal INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 SASARAN STRATEGIS 3 Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat

(26)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 21

Dari tabel 3.1 diatas terlihat dari 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) ada 13 (59 %) IKU dengan kategori capaian sangat baik (>100 %) dan 9 (41 %) IKU dengan kategori capaian baik (75 % - 100 %).

Sedangkan kalau dilihat dari pencapaian target yang sudah mencapai target (≥ 100 %) adalah 15 (68 %) IKU dan yang belum mencapai target (< 100 %) adalah 7 (32 %) IKU.

Th. 2015 (n-1) Th. 2016 (1)

1 2 4 5 6

1 Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat

1 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI)

11.00 15.00 15.80 2 Angka Kematian Ibu (AKI) 97.19 89.60 91.00 3 Angka Kematian Bayi (AKB) 25.61 24.00 23.60 4 Persentase Fasilitas

Kesehatan Dasar sesuai Standar

15.00 8.96 24.90 5 Persentase Fasilitas

Kesehatan Rujukan sesuai Standar

65.00 65.00 67.00 6 Persentase Kasus

Pemasungan yang ditangani

0.60 0.70 0.60

7 Angka Harapan Hidup (AHH) 71.00 70.68 70.83 8 Persentase Balita Gizi Buruk 2.00 1.80 0.80 9 Persentase Balita Stunting 27.20 27.10 26.10 10 Persentase Penanggulangan

KLB Skala Provinsi dalam <48 jam

80.00 93.00 93.00 11 Persentase Screening PTM

bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi

12.00 5.20 11.00 12 Persentase Akses Air Minum

Berkualitas

82.00 82.32 83.87 13 Persentase Akses Sanitasi

Dasar (Jamban Sehat)

75.00 78.01 83.08 14 Persentase Sediaan Farmasi

yang Memenuhi Syarat

70.00 65.00 69.00

15 Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat Kesehatan

80.00 - 79.00 16 Rasio Dokter Spesialis Obgyn 1.00 1.14 1.13 17 Rasio Dokter Spesialis Anak 1.00 0.82 1.05 18 Rasio Dokter Umum 19.00 17.14 17.04 19 Rasio Bidan 49.00 45.44 56.59 20 Rasio Perawat 86.00 85.35 84.85 21 Rasio Nutrisionis 6.00 4.85 4.83 8 Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan

22 Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan

15.00 8.01 15.00

Tabel 3.2

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

REALISASI

7 Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai,

Proporsional dan Handal

2 Meningkatnya

Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat

3

3 Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal

6 Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman 4 Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Akibat Bencana 5 Meningkatnya Akses pada Lingkungan yang Sehat

(27)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 22

Dari tabel 3.2 diatas terlihat dari 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada 13 (59 %) IKU yang naik realisasinya dan ada 8 (36 %) IKU yang turun realisasinya serta ada 1 (5 %) IKU yang tidak bisa dibandingan karena indikator baru, yaitu Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat Kesehatan.

(28)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 23

Dari tabel 3.3 diatas terlihat dari 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) ada 8 (36 %) IKU yang sudah tercapai target akhir Rensta tahun 2019 dan 14 (64 %) IKU yang masih belum tercapai akhir Rentra tahun 2019.

Dari tabel 3.4 diatas terlihat dari 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) ada 4 (18 %) IKU yang sudah ada data pembanding tingkat Nasional, sedangkan 18 IKU belum ada data pembanding. Dari 4 !00 %) IKU tersebut semuanya angkanya berada diatas target tingkat Nasional.

1 2 4 5 6

1 Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat

1 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI)

15.80 -

-2 Angka Kematian Ibu (AKI) 91.00 -

-3 Angka Kematian Bayi (AKB) 23.60 -

-4 Persentase Fasilitas Kesehatan Dasar sesuai Standar

24.90

-5 Persentase Fasilitas Kesehatan Rujukan sesuai Standar

67.00 -

-6 Persentase Kasus

Pemasungan yang ditangani

0.60 - -7 Angka Harapan Hidup (AHH) 70.83 -

-8 Persentase Balita Gizi Buruk 0.80 3.40 +

9 Persentase Balita Stunting 26.10 27.50 +

10 Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam

93.00 90.00 +

11 Persentase Screening PTM bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi

11.00 -

-12 Persentase Akses Air Minum Berkualitas

83.87 -

-13 Persentase Akses Sanitasi Dasar (Jamban Sehat)

83.08 67.81 +

14 Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat

69.00 - -15 Persentase Produk Makanan

Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat Kesehatan

79.00 -

-16 Rasio Dokter Spesialis Obgyn 1.13 -

-17 Rasio Dokter Spesialis Anak 1.05 -

-18 Rasio Dokter Umum 17.04 -

-19 Rasio Bidan 56.59 -

-20 Rasio Perawat 84.85 -

-21 Rasio Nutrisionis 4.83 -

-8 Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan

22 Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan

15.00 -

-Tabel 3.4

Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional

N

O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

REALISAS I REALISASI NASIONAL KET (+/-) 3 3 Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal

2 Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat

4 Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Akibat Bencana

5 Meningkatnya Akses pada Lingkungan yang Sehat

7 Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proporsional dan Handal 6 Meningkatnya Sediaan

Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman

(29)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 24

C. ANALISIS PENYEBAB PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan antara lain adalah :

1. Masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi

2. Masih tingginya masalah kesehatan akibat penyakit menular dan tidak menular 3. Belum optimalnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

4. Belum optimalnya pelaksanaan jaminan kesehatan 5. Belum optimalnya penanganan masalah stunting 6. Masih tingginya kasus jiwa yang dipasung

7. Penyebaran tenaga kesehatan yang belum merata

Solusi terhadap permasalah tersebut adalah :

1. Solusi yang diusulkan dalam mengatasi masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak melalui upaya sebagai berikut:

a. Kelembagaan forum Penakib di Provinsi b. Pengembangan forum Penakib di Kab/Kota c. Pengembangan rumah tunggu lahiran

d. Penguatan jejaring sistem rujukan maternal dan neonatal di Kab/Kota e. Surveillans kesehatan anak dan kematian ibu

f. Audit maternal perinatal

g. Penguatan keterlibatan masyarakat pada program KIA melalui P4K h. Ketersediaan buku KIA, buku pintar KIA bagi Calon Pengantin

2. Solusi yang diusulkan untuk mengatasi masih tingginya masalah kesehatan akibat penyakit menular dan tidak menular sebagai berikut :

a. Penyakit Menular

i. Untuk pengendalian HIV-AIDS :

– Desentralisasi ARV ke Kab/kota dan implementasi layanan ARV di Puskesmas

– Aktifasi layanan tes HIV di seluruh UPT RSU dan RSP/kusta ii. Untuk pengendalian Tuberkulosis :

– Penyediaan logistik, penguatan keterlibatan UPT dalam program, peningkatan keterlibatasan semua stakeholder, peningkatan mutu program dengan menjaga mutu Lab, penguatan jejaring lab dan pendampingan RS Sub Rujukan TB MDR

iii. Untuk pengendalian Kusta :

– Penguatan kapasitas petugas, deteksi dini melalui penemuan secara aktif berbasis keluarga melalui Gerakan Cinta Keluarga – Penguatan seluruh stakeholder untuk menghilangkan stigma

dengan melibatkan orang yang pernah menderita kusta – Kegiatan inovasi untuk pencegahan dan pengobatan

(30)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 25 b. Penyakit Tidak Menular :

i. Membentuk POSBINDU di masyarakat, sampai dengan saat ini sudah terbentuk 3884 posbindu

ii. Menyiapkan Puskesmas Bindu iii. Menyiapkan RS Rujukan

iv. Bekerjsasama dengan LS untuk membangun jejaring kemitraan

3. Solusi yang diusulkan terkait belum optimalnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan adalah dengan memberlakukan kebijakan akreditasi terhadap pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, untuk meningkatkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.

4. Solusi yang diusulkan terkait belum optimalnya pelaksanaan jaminan kesehatan adalah merelease rencana pembiayaan yang baru pasca Pencabutan Perda No 4 Tahun 2009 dengan fokus Rencana Integrasi oleh Daerah dan Rencana Pembiayaan Provinsi yang diatur dalam PERDA N0. 1 Th. 2016 tentang Sistem Kesehatan Provinsi.

5. Solusi yang diusulkan terkait dengan belum optimalnya penanganan masalah stunting sebagai berikut :

a. Upaya preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dengan penyuluhan gizi, revitalisasi posyandu, pemberian suplementasi gizi dan pemberian MP ASI bagi balita keluarga miskin.

b. Upaya kuratif dan rehabilitatif untuk pengobatan dan pemulihan pada balita gizi buruk meliputi penemuan aktif dan rujukan kasus gizi buruk, perawatan balita gizi buruk dan pendampingan balitas gizi buruk pasca perawatan.

6. Solusi yang diusulkan terkait masih tingginya kasus jiwa yang dipasung adalah penanganan kasus pasung berbasis masyarakat dengan mengandalkan pelayanan rawat jalan, dapat ditangani di semua pelayanan kesehatan terutama Puskesmas dan jaringannya dan pemberdayaan pasien pasca pasung

7. Solusi yang diusulkan terkait penyebaran tenaga kesehatan yang belum merata adalah dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 74 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.

D. ANALISIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA ANGGARAN

Sebagai upaya mewujudkan kinerja yang baik, tettunya harus didukung anggaran yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya. Berikut disampaikan penggunaan sumber daya anggaran di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 :

(31)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 26

1 2 4 5

1 Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat

1 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI)

4,550,000,000 5.64

Jumlah per Sasaran 4,550,000,000 5.64

2 Angka Kematian Ibu (AKI) 3 Angka Kematian Bayi (AKB) 4 Persentase Fasilitas Kesehatan

Dasar sesuai Standar

1,361,987,279 1.69 5 Persentase Fasilitas Kesehatan

Rujukan sesuai Standar

1,259,550,000 1.56 6 Persentase Kasus Pemasungan

yang ditangani

1,720,606,570 2.13 7 Angka Harapan Hidup (AHH) 2,185,684,750 2.71

Jumlah per Sasaran 6,642,143,849 8.24

8 Persentase Balita Gizi Buruk 9 Persentase Balita Stunting

Jumlah per Sasaran 1,800,000,000 2.23

10 Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam

762,981,703 0.95

11 Persentase Screening PTM bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi

500,000,000 0.62

Jumlah per Sasaran 1,262,981,703 1.57

12 Persentase Akses Air Minum Berkualitas

243,000,000 0.30 13 Persentase Akses Sanitasi Dasar

(Jamban Sehat)

342,000,000 0.42

Jumlah per Sasaran 585,000,000 0.73

6 Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman

14 Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat

4,588,545,717 5.69

15 Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat Kesehatan

166,867,250 0.21

Jumlah per Sasaran 4,588,545,717 5.69

16 Rasio Dokter Spesialis Obgyn

17 Rasio Dokter Spesialis Anak

18 Rasio Dokter Umum

19 Rasio Bidan

20 Rasio Perawat

21 Rasio Nutrisionis

Jumlah per Sasaran 1,025,824,880 1.27

8 Meningkatnya

Pembiayaan Kesehatan

22 Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan

39,403,979,642 48.88

Jumlah per Sasaran 39,403,979,642 48.88

1,025,824,880 1.27 2,300,000,000 2.85

Tabel 3.5

Alokasi Per Sasaran Pembangunan

N

O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA ANGGARAN

% ANGGARAN

7 Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proporsional dan Handal

3

3 Meningkatnya

Penanggulangan masalah gizi yang optimal

5 Meningkatnya Akses pada Lingkungan yang Sehat

Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat 2 2.23 1,800,000,000 4 Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Akibat Bencana

(32)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 27

Untuk alokasi anggaran ada beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi satu untuk penganggarannya karena dalam 1 (satu) mata anggaran, yaitu :

a. Angka Kematian Ibu (AKI) dengan Angka Kematian Bayi (AKB). b. Persentase Balita Gizi Buruk dengan Persentase Balita Stunting.

c. Rasio tenaga kesehatan dokter spesialis obgyn, dokter spesialis anak, dokter umum, bidan, perawat dan nutrisionis

Alokasi anggaran untuk tahun 2016 total Belanja Langsung adalah sebesar Rp. 80.615.486. Dari tabel 3.5. di atas terlihat alokasi yang terbesar adalah untuk sasaran Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan dengan IKU Persentase Masyarakat Miskin dan Tiak Mampu Mengakses Pelayanan Kesehaatn sebesar Rp. 39.403.979.642 (48,88 %).

(33)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 28

TARGET REALISASI CAPAIAN (% ) TARGET REALISASI CAPAIAN (% )

1 2 4 5 6 7 8 9

1 Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat 1 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI) 11.00 15.80 143.64 4,550,000,000 3,802,217,960 83.57 143.64 83.57 2 Angka Kematian Ibu (AKI) 97.19 91.00 106.37 3 Angka Kematian Bayi (AKB) 25.61 23.60 107.85 4 Persentase Fasilitas Kesehatan Dasar sesuai Standar 15.00 24.90 166.00 1,361,987,279 1,231,263,365 90.40 5 Persentase Fasilitas Kesehatan Rujukan sesuai Standar 65.00 67.00 103.08 1,259,550,000 1,110,818,316 88.19 6 Persentase Kasus Pemasungan yang ditangani 0.60 0.60 100.00 1,720,606,570 1,591,162,020 92.48 7 Angka Harapan Hidup (AHH) 71.00 70.83 99.76 2,185,684,750 1,941,032,037 88.81 97.22 58.28 8 Persentase Balita Gizi Buruk 2.00 0.80 160.00 9 Persentase Balita Stunting 27.20 26.10 104.04 132.02 91.53 10 Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam 80.00 93.00 116.25 762,981,703 724,910,549 95.01 11 Persentase Screening PTM bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi 12.00 11.00 91.67 500,000,000 415,321,319 83.06 103.96 89.04 12 Persentase Akses Air Minum Berkualitas 82.00 83.87 102.28 243,000,000 238,623,950 98.20 13 Persentase Akses Sanitasi Dasar (Jamban Sehat) 75.00 83.08 110.77 342,000,000 335,950,827 98.23 106.53 98.22 6 Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman 14 Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat 70.00 69.00 98.57 4,588,545,717 3,674,219,415 80.07 15 Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat Kesehatan 80.00 79.00 98.75 166,867,250 124,890,650 74.84 98.66 77.46 16 Rasio Dokter Spesialis Obgyn 1.00 1.13 112.86 17 Rasio Dokter Spesialis Anak 1.00 1.05 104.67 18 Rasio Dokter Umum 19.00 17.04 89.71 19 Rasio Bidan 49.00 56.59 115.49 20 Rasio Perawat 86.00 84.85 98.66 21 Rasio Nutrisionis 6.00 4.83 80.44 100.31 93.00 8 Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan 22 Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan 15.00 15.00 100.00 39,403,979,642 34,448,996,316 87.43 100.00 87.43 Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat 5 Meningkatnya Akses pada Lingkungan yang Sehat 7 Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proporsional dan Handal KINERJA 2016 ANGGARAN 2016 Tabel 3.6

Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran

4 Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Akibat Bencana 3 3 Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Rata-rata Sasaran 1 Rata-rata Sasaran 2 Rata-rata Sasaran 3 2 Rata-rata Sasaran 8 Rata-rata Sasaran 4 Rata-rata Sasaran 5 Rata-rata Sasaran 6 Rata-rata Sasaran 7 1,025,824,880 953,988,361 93.00 2,300,000,000 1,807,846,250 78.60 2,100,000,000 1,922,216,960 91.53

(34)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 29

Dari tabel 3.6 diatas terlihat dari 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) semuanya 100 % pencapaian realisasi kinerja lebih besar dibandingkan dengan realisasi anggaran. Artinya dengan lebih besar realisasi kinerja dibandingkan dengan anggaran terjadi efisiensi penggunanaan anggaran.

Dari tabel 3.7 diatas terlihat dari 8 Sasaran Strategis semuanya adalah efisien karena persentase capaian kinerja lebih besar divbandingkan dengan persentase penyerapan anggaran.

Tingat efisien penggunaan sumber dayanya beragam. Sasaran strategis yang paling besar tingkat efisiensi penggunaan sumber daya adalah Masyarakat Yang Mandiri Dan Hidup Sehat sebesar 60,07. Sedangkan sasaran strategis yang paling kecil tingkat efisiensi adalah Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proposional dan Handal sebesar 7,31.

E. REALISASIANGGARAN .

Untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi dan otonomi tersebut, sesuai Pasal 156 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Kepala Daerah sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah diberikan wewenang untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan

1 2 4 5 6 7

1 Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat 143.64 83.57 Efisien 60.07 2 Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu

dan terjangkau bagi masyarakat

97.22 58.28 Efisien 38.94 3 Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang

optimal

132.02 91.53 Efisien 40.49 4 Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit dan

Masalah Kesehatan Akibat Bencana

103.96 89.04 Efisien 14.92 5 Meningkatnya Akses pada Lingkungan yang

Sehat

106.53 98.22 Efisien 8.31 6 Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan

Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman

98.66 77.46 Efisien 21.20 7 Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang

Memadai, Proporsional dan Handal

100.31 93.00 Efisien 7.31 8 Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan 100.00 87.43 Efisien 12.57

Tabel 3.7

Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

TINGKAT EFISIENSI TINGKAT

EFISIENSI

NO SASARAN STRATEGIS % CAPAIAN

KINERJA

% PENYERAPAN

(35)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 30

kekayaan daerah yang dipisahkan. Berdasarkan ketentuan tersebut, untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, diperlukan adanya sumber daya dan dana yang cukup serta memadai diantaranya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).Untuk laporan realisasi anggaran tahun 2016 menurut program bisa dilihat di bawah ini.

Tabel 3.8.

Realisasi Anggaran Tahun 2016 Menurut Program

No Uraian Setelah P.APBD Anggaran Realisasi %

1 2 3 4 5

1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 3.012.779.650,00 2.859.764.836,00 94,92

2 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 7.795.350.209,00 7.122.321.262,00 91,37 3 Program Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Pemerintah Daerah 2.276.208.500,00 2.045.092.039,00 89,85 4 Program Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan

Pemerintahan 1.073.243.000,00 957.302.272,00 89,20

5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 5.901.643.849,00 5.100.440.805,00 86,42 6 Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat 4.550.000.000,00 3.802.217.960,00 83,57 7 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 2.100.000.000,00 1.922.216.950,00 91,53 8 Program Pengembangan Lingkungan

Sehat 1.080.000.000,00 1.066.885.241,00 98,79

9 Program Upaya Kesehatan Perorangan 1.259.550.000,00 1.110.818.316,00 88,19 10 Program Manajemen dan Kebijakan

Pembangunan Kesehatan 2.260.673.500,00 1.904.296.620,00 84,24 11 Program Kefarmasian, Alat Kesehatan

dan Pengamanan Makanan 4.755.412.967,00 3.799.110.065,00 79,89 12 Program Pemberdayaan Sumberdaya

Kesehatan 40.435.804.522,00 35.402.984.677,00 87,55

13 Program Pengendalian Penyakit 4.114.820.453,00 3.707.966.188,00 90,11 T O T A L 80.615.486.650,00 70.801.417.231,00 87,83

Dari tabel 3.8.di atas terlihat realisasi total tahun 2016 untuk Belanja Langsung adalah sebesar 87,83 %. Untuk alokasi dan realisasi menurut kegiatan dapat dilihat di lampiran.

(36)

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 31

BAB IV P E N U T U P

Laporan Kinerja disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2016 sebagai bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun berikutnya.

Dari hasil evaluasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dapat disimpulkan bahwa :

1). Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan pada Rencana Strategis (Renstra) dikategorikan Sangat Baik (>100 %) sejumlah 13 (59 %) IKU dan Baik (75 % - 100 %) sejumlah 9 (41 %) IKU.

2). Tingkat efisisiensi penggunaan sumber daya semuanya 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah efisien karena capaian kinerja lebih besar dibandingkan dengan capaian anggaran.

Demikian Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang menggambarkan capaian Kinerja pada tahun 2016 dalam mendukung pencapaian Visi dan Misi Provinsi Jawa Timur pada umumnya dan Dinas Kesehatan pada khususnya.

(37)
(38)

MATRIKS RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2009 – 2014

(39)

MISI 1 :

Tujuan :

1 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI)

(Jumlah desa/kelurahan siaga aktif PURI / Jumlah desa/kelurahan siaga aktif) x 100 %

9 14

2015 2016 2017 2018 2019

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat

1 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI)

(Jumlah desa/kelurahan siaga aktif PURI / Jumlah desa/kelurahan siaga aktif) x 100 %

9 10 11 12 13 14 1. Pembangunan

berwawasan kesehatan 2. Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor dalam pelaksanaan PHBS 3. Pengembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2014 S/D 2019

MASYARAKAT JAWA TIMUR LEBIH MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT

Rumus Target Tahun 2019

Strategi Kebijakan

2

Program Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat

Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

No Indikator Tujuan Kondisi Awal 2015

Sasaran

Ket Uraian Indikator Rumus Kondisi Awal 2014 Target Tahun

Gambar

Tabel  : 2.1  Matriks Hubungan antara Misi  dan Tujuan
Tabel  : 2.2  Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran
Tabel  : 2.3  Perjanjian Kinerja Tahun 2016Dinas Kesehatan Provinsi Jatim

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan dan model pengembangan menggunakan Define, Design, Develop, Deseminate (4-D). Subjek dalam penelitian ini

sifat vitamin melalui perlakuan Menanya Observasi Lembar pengamatan sikap kegiatan pembelajaran (Mengamati,mena nya, mengeksplorasi/ eksperimen, 3 x 2 JP Sumber:  Bahan-bahan

Intervensi No Diagnosa Keperawatan Tgl Pem buat an Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Nama dan tanda tangan 1 Ketidakefektifan koping komunitas  pada kelompok  remaja

Menurut hemat penulis, pertimbangan hukum dalam perkara kasasi yang menjadi yurisprudensi tersebut diatas, substansinya merupakan inti dari Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 8

Berdasarkan hasil tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar materi genetik Chaetoceros hasil penelitian mengandung materi genetik yang sama dengan Chaetoceros yang ada

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa bahan baku yang digunakan yaitu relatif lebih murah dibanding pakan ikan komersil, limbah eceng

Rerumputan atau gulma-gulma yang ada dibenamkan ke dalam tanah karena rerumputan atau gulma tersebut dapat berperan juga sebagai pupuk dan menjadi sangat penting

Cara lain untuk menetapkan kadar sampel adalah dengan menggunakan perbandingan absorbansi sampel dengan absorbansi baku atau dengan menggunakan persamaan regresi