• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Club Tennis FIKS Bandung. Adapun yang akan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Club Tennis FIKS Bandung. Adapun yang akan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI

Penelitian ini dilaksanakan di Club Tennis FIKS Bandung. Adapun yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan backhand satu tangan (one handed

backhand) dan backhand dua tangan (two handed backhand) serta tingkat ketepatan

dan kecepatan pukulan backhand groundstroke. Yang dijadikan objek penelitian adalah Anggota Club Tennis FIKS Bandung dengan pembatasan pada Anggota Club Tennis FIKS Bandung yang sudah menguasai pukulan backhand groundstroke.

Penulis menganalisis sejauh mana tingkat perbedaan yang signifikan antara backhand satu tangan (one handed backhand) dan backhand dua tangan (two handed

backhand). Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai

perbandingan hasil pukulan backhand groundstroke antara backhand satu tangan (one

handed backhand) dan backhand dua tangan (two handed backhand) terhadap

ketepatan dan kecepatan.

B. DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian diperlukan dalam suatu penelitian karena desain penelitian menjadi pegangan yang jelas dalam melakukan penelitiannya. Untuk memberikan kelancaran dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menyusun rancangan

(2)

Ronny Dwi Jayanto, 2012

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam pengambilan data penelitian, penulis mendeskripsikan dalam bentuk gambar seperti di bawah ini :

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Pengambilan Data Penelitian 5 orang petenis yang

mahir dalam pukulan

backhand groundstroke

dengan satu tangan Tes pukulan

backhand groundstroke 5 orang petenis yang

mahir dalam pukulan

backhand groundstroke

dengan satu tangan

POPULASI

SAMPEL

KELOMPOK A :

PEGANGAN DENGAN SATU TANGAN

KELOMPOK B : PEGANGAN DENGAN DUA

TANGAN

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

KESIMPULAN SAMPEL

(orang yang mahir dalam pukulan backhand groundstroke) Hasil pukulan backhand groundstroke TES :

(3)

C. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL

Oprasional variabel penelitian dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan memudahkan dalam menetapkan pengukuran terhadap variabel yang diamati. F.N. Kerlinger dalam buku Prosedur Penelitian karya Suharsimi edisi revisi (2010:159) menyebutkan bahwa “variabel adalah sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep kelamin, insyaf dalam konsep kesadaran.” Ditambahkan pula oleh Sutrisno Hadi dalam buku Prosedur Penelitian karya Suharsimi edisi revisi (2010:159) bahwa “variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan, berat badan karena ada berat 40 Kg, dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.”

Definisi variabel digunakan untuk menghindari perbedaan penafsiran dan kesalahan atau perbedaan persepsi tentang definisi atau istilah-istilah yang di pergunakan sehingga pembahasan masalah yang diteliti akan lebih terarah.

Suharsimi Arikunto (2010:161) menyatakan bahwa “variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta atau angka.” Moh. Nazir Ph.D (1988:149) berpendapat bahwa “variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.” Umumnya, variabel dibagi atas 2 jenis, yaitu variabel kontinu (continous variabel) dan variabel deskrit (descrete variabel) variabel juga dapat dibagi menjadi variabel dependen atau terikat dan variabel bebas. Dalam

(4)

Ronny Dwi Jayanto, 2012

penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Variabel bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas sering disebut variabel perlakuan, variabel penyebab, variabel kuasa atau variabel tak tergantung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : 1) Pukulan dengan satu tangan (One Handed Backhand)

2) Pukulan dengan dua tangan (Two Handed Backhand) 2. Variabel tergantung/terikat (Dependent Variabel)

Variabel tergantung atau sering disebut variabel terikat. Secara singkat variabel tergantung dapat disebut juga variabel efek. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah ketepatan dan kecepatan backhand groundstroke.

D. INSTRUMEN PENELITIAN

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data.

Arikunto edisi revisi (2010:192) berpendapat bahwa “instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode.” Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara mengenai masalah evaluasi.

Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi

(5)

adalah juga mengadakan pengukuran. Alat evaluasi yang sering dilakukan guna memperoleh data adalah tes. Menurut Arikunto edisi revisi (2010:193) mengatakan bahwa “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.”

Berikutnya dengan penelitian ini, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes backhand groundstroke dari Hewit’s Tennis Achievement Test dengan validitas 0,52 – 0,93 dan reliabilitas 0,75.

Gambar 3.3

Lapangan Tes Backhand Groundstroke (Sumber Buku : Tes dan Pengukuran Keolahragaan)

Adapun tata pelaksanaan tes tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tes Backhand Groundstroke.

2. Alat dan perlengkapan :

 Lapangan yang sudah diletakan skor-skor yang sudah ditentukan. Pembantu 2 TESTEE Pembantu 1 5 4 3 2 1,5 1,5 1,5 1,5 Tali dan Net

(6)

Ronny Dwi Jayanto, 2012

 Raket dengan tegangan senar yang dimiliki masing-masing oleh setiap pelaku tes dan bola tenis sebanyak 10 buah.

3. Pelaksanaan

Pelaku tes (Testee) berjumlah 10 orang dibagi menjadi 2 kelompok dengan masing-masing 5 orang pelaku tes dengan backhand satu tangan dan 5 orang pelaku tes dengan backhand dua tangan. Testee berada dalam posisi siap menerima bola umpan (feedball) dari pemberi tes (Tester). Tester memberikan umpan bola di daerah service zone. Testee siap menerima umpan bola dari tester ke daerah lapangan yang sudah memiliki skor dengan teknik backhand

groundstroke. Testee memiliki kesempatan memukul bola sebanyak 10 kali mulai

dari saat menerima umpan bola dari terter. Apabila bola keluar dari lapangan maka hasil pukulan diberi nilai 0

4. Penyekoran

Skor diperoleh berdasarkan bola yang jatuh di daerah yang sudah diberi skor dari 10 kali pukulan tersebut.

Pembantu 1 melakukan feedball atau umpan bola di daerah service zone tenis lapangan. Sedangkan pembantu 2 mengecek kecepatan bola menggunakan alat ukur kecepatan (speed gun). Untuk testee berada di area baseline untuk menerima umpan bola dari pembantu 1 ke arah sebelah kiri testee.

(7)

Sedangkan untuk menjaga homogenitas umpan bola (feedball) yang diberikan

tester, maka ditetapkan hanya satu orang yang melakukan umpan bola dengan baik

dan selalu menjaga konsistensi akurasi umpan bola.

E. MENENTUKAN SUMBER DATA 1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seseorang, diperlukannya menentukan sumber data untuk keperluan penelitiannya. Populasi tersebut dapat berupa manusia, nilai-nilai, dokumen, dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota Club Tennis FIKS Bandung Kelas Camp.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Dalam penentuan jumlah sampel disini, peneliti menggunakan teknik purposive sample. Sampel yang dicari dalam penelitian ini adalah 5 orang sampel yang mahir dalam melakukan backhand dengan satu tangan dan 5 orang sampel yang mahir dalam melakukan backhand dengan dua tangan.

Teknik ini biasanya dilakukan karena adanya beberapa pertimbangan, misalnya keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.

(8)

Ronny Dwi Jayanto, 2012

Pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto edisi revisi (2010,176) harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dalam pengambilan jumlah sampel disini dengan menggunakan teknik

purposive sample (sampel bertujuan). Purposive sample menurut Suharsimi Arikunto

edisi revisi (2010,183) yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penentuan sampel diambil adalah 10 orang yang terbagi dari 5 orang yang mahir melakukan backhand groundstroke menggunakan satu tangan (one handed backhand) dan 5 orang yang mahir melakukan backhand groundstroke menggunakan dua tangan (two handed backhand) terhadap ketepatan dan kecepatan dari Club Tennis FIKS Bandung.

F. PENGUMPULAN DATA 1. Teknik Pengumpulan Data

Pada dasarnya sebuah penelitian harus mempunyai suatu cara atau metode dalam mengumpulkan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunaka survei tes. Metode survei menurut Suharsimi Arikunto (2010:154) : “survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak.”

(9)

2. Metode Pengumpulan Data

Pada dasarnya penelitian harus mengetahui jenis data apa yang harus dipakai. Dengan demikian penelitian akan memperoleh hasil yang relevan terhadap objek yang ditelitinya sehingga dapat dipercaya.

Faktor penting dalam penelitian yang berhubungan dengan data adalah metode pengumpulan data. Untuk dapat mengumpulkan data harus menggunakan beberapa metode yaitu metode observasi, metode tes dan pengukuran.

a. Observasi

Observasi menurut Saharsimi Arikunto (2010:199) adalah ”pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan seluruh panca indra. Hal ini menyatakan bahwa observasi adalah pengamatan langsung di lapangan tempat kita akan melakukan penelitian.

Tujuan dari observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tempat dan jadwal latihan di tempat populasi dan sampel kita melakukan latihan serta mengetahui siapakah dan apakah dia cocok untuk dijadikan sampel dalam penelitian kita. Dengan itu kita dapat menentukan berapa banyakkah sampel yang akan diambil pada tempat latihan tersebut.

b. Tes dan Pengukuran

(10)

Ronny Dwi Jayanto, 2012

informasi tentang objek. Sedangkan pengukuran adalah suatu alat pengumpulan data atau keterangan tentang apa yang ingin dicapai.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi dengan teknik tes dan pengukuran. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil dari tes ketepatan dan kecepatan backhand groundstroke menggunakan satu tangan (one

handed backahand) dan dua tangan (two handed backhand) dalam permainan tenis.

G. PROSEDUR PENGOLAHAN DATA

Untuk mengolah dan menganalisa data-data dari tes dan pengukuran yang diperoleh, maka diperlukan rumus statistik yang sesuai dan dapat diketahui besarnya pengaruh pukulan backhand grounstroke dengan menggunakan satu tangan (one handed backhand) dan dua tangan (two handed backhand) terhadap ketapatan dan kecepatan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus-rumus penghitungan statistik dari Nurhasan (2002:42). Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur seperti di bawah ini :

1. Menghitung rata-rata dari setiap variabel yang menggunakan rumus: X = 𝑋1

Keterangan :

X

= Rata-rata yang dicari (mean)

= Jumlah dari X

n

(11)

X= Skor mentah n

= Jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus :

S

=

( 𝑋 − 𝑋 )2

𝑛−1

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari X = Skor mentah

X = Rata-rata dari sekumpulan skor mentah

n

=

Jumlah sampel

Rumus-rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk pengolahan data dari hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan.

3. Mencari nilai Tskor untuk merubah nilai mentah menjadi nilai standar dengan rumus :

Tsko r = 50 + 10( 𝑋−𝑋 𝑆 )

4. Mencari nilai dari dua variabel yang berbeda menjadi satu variabel antara kecepatan dan ketepatan dengan rumus :

(12)

Ronny Dwi Jayanto, 2012

5. Menguji normalitas data dari setiap data agar mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji statistika nol parametrik yang biasa disebut dengan “Uji Liliefors”.

Untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, ………..Xn dijadikan bilangan baku. Z1, Z2, ………Zn dengan menggunakan rumus : Z𝑖 = 𝑋𝑖− X S

(X dan Z masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku)

b. Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Z𝑖) = P(Z < Zn)

c. Untuk proposi Z1, 𝑍2, ………..Zn Z𝑖 jika dinyatakan S (Zi) = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 Zn ≤ Z𝑖

𝑛

d. Hitung selisih F(Z𝑖) – S(Z𝑖) kemudian tentukan nilai mutlaknya.

e. Ambil nilai yang paling besar antara nilai-nilai mutlak selisih tersebut, tulislah nilai tersebut C untuk menerima dan menolak hipotesis nol maka Lo dibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji Liliefors dengan taraf nyata 𝛼 = 0,05. Kriterianya adalah hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jila Lo > Ltabel, dalam hal lain hipotesis diterima.

6. Menguji homogenitas dengan menggunakan rumus yang dituliskan oleh Sujana (1996:250) adalah sebagai berikut :

(13)

Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika Fhitung < Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1, V2) dengan taraf nyata 𝛼 = 0,05.

7. Uji signifikasi perbedaan dua kelompok menggunakan uji t dengan rumus :

t =

X1− X2 S 1 n1+ 1 n2

Dimana

S =

n1−1 S1 2+ (n 2−1)S22 n1 + n2− 2

Arti dari lambing-lambang dalam rumus tersebut adalah :

t

= Nilai

t

yang di cari (tℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔)

S

= Simpangan baku gabungan

n

1 = Jumlah sampel kelompok 1

n

2 = Jumlah sampel kelompok 2

X

1= Rata-rata kelompok 1

X

2 = Rata-rata kelompok 2

S

12

=

Variansi kelompok 1

(14)

Ronny Dwi Jayanto, 2012

Untuk uji

t

kriteria pengujiannya adalah terima hipotesis nol (Ho) jika

t < t

1−𝛼

.

Untuk nilai lainnya Ho ditolah, distribusi

t

dengan tingkat kepercayaan 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2 – 2).

Gambar

Gambar 3.1  Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Kemudian pemilihan obyek penelitian yaitu implementasi decision tree pada hasil seleksi PPDB di Kota Surakarta dengan pertimbangan jumlah data yang ada banyak

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

N., (2016) Perbandingn Efektivitas Pendidikan Kesehatan Gigi Menggunakan Media Video dan Flip Chart Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak.. Jurnal

Pen- gukuran daya dukung habitat dilakukan secara kuantitatif melalui pengukuran produktivitas tumbuhan pakan MEP yang dalam hal ini dibatasi pada produktivitas buah dan

Hasil penelitian menunjukkan Untuk dapat berkompetensi dalam berkomunikasi lintas budaya di kalangan generasi muda sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pemberlakuan

Kepuasan hidup diketahui dari skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala kepuasan hidup. Adapun komponen aitem kepuasan hidup antara lain: 1) Pada sebagian besar

Kepada staf dan seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan terkhusus Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan dan membimbing saya