• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI-PENELITIAN-KUALITATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODOLOGI-PENELITIAN-KUALITATIF"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Prof. Dr. Emzir, M.Pd.

PPs UNJ

(2)

Penelitian adalah suatu proses dari langkah-langkah yang

digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi

untuk meningkatkan pemahaman tentang suatu topik atau

masalah (Creswell, 2012: 3)

Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai aplikasi dari metode

dan teknik yang sistematik yang membantu peneliti dan

praktisi untuk memahami dan meningkatkan suatu proses

(pembelajaran/pengajaran).

Langkah-langkah dalam penggunaan metode ilmiah meliputi:

• Perumusan Masalah

• Pengumpulan Data/Informasi • Analisis Data

• Interpretasi dan Laporan Temuan

• Perumusan Masalah Baru untuk Melakukan Penyelidikan

(3)

Penelitian menggunakan dua jenis penalaran: inductive

reasoning and deductive reasoning.

Penalaran induktif merujuk pada pendekatan

pengetahuan “bottom-up”, peneliti menggunakan

pengamatan tertentu untuk membangun suatu abstraksi

atau menggambarkan sebuah fenomena yang diteliti.

Penalaran induktif mengarah pada metode-metode

induktif pengumpulan data, dimana peneliti:

• Secara sistematis mengamati fenomena yang diteliti • Mencari pola-pola atau tema-tema dalam pengamatan

• Mengembangkan suatu generalisasi dari analisis tema-tema

tersebut

Dengan demikian peneliti memproses dari pengamatan

spesifik ke pernyataan umum - suatu jenis pendekatan

penemuan pengetahuan.

(4)

Sebaliknya, penalaran deduktif menggunakan

pendekatan pengetahuan„top-down‟.

Peneliti menggunakan satu aspek penalaran deduktif

dengan pertama membuat suatu pernyataan umum

dan kemudian mencari bukti spesifik yang dapat

mendukung atau menolak pernyataan tersebut.

Jenis penelitian ini menggunakan the hypothetic

deductive method, yang memulai dengan

penyusunan sebuah hipotesis: suatu penjelasan

tentatif yang dapat diuji dengan pengumpulan data.

Hipotesis ini harus didasarkan pada sebuah teori

atau suatu pengetahuan yang disusun berdasarkan

hasil-hasil penelitian terdahulu.

(5)

Sebuah teori adalah sebuah penjelasan yang

dikembangkan dengan baik tentang bagaimana

beberapa aspek dari dunia bekerja

menggunakan suatu kerangka konsep, prinsip,

dan hipotesis-hipotesis lainnya.

Ringkasnya, peneliti mulai dengan:

Sebuah teori dan pengetahuan yang didasarkan dan

digunakan untuk menyususn hipotesis

Mengumpulkan data, dan

Membuat suatu keputusan berdasarkan pada data

untuk menerima atau menolak hipotesis atau

prediksi.

(6)

Pendekatan induktif dan pendekatan hypothetic-deductive untuk

pengetahuan adalah dua jalur umum yang digunakan dalam penelitian

• Penalaran induktif sangat dekat diasosiasikan dengan pendekatan

penelitian kualitatif, yang mengumpulkan dan merangkum data menggunakan metode naratif atau verbal: observasi, wawancara, dan analisis dokumen.

• Peneliti kualitatif sering dikatakan mengambil pendekatan

induktif untuk mengumpulkan data karena mereka merumuskan hipotesis hanya setelah mereka mulai melakukan observasi,

wawancara, dan analisis dokumen.

• Hipotesis ini diuji dan dimodifikasi dengan pengumpulan data

lanjutan ketimbang diterima atau ditolak secara serentak.

• Peneliti kualitatif percaya bahwa pemahaman penuh fenemona

bergantung pada konteks, dengan demikian mereka menggunakan teori setelah pengumpulan data untuk membantu pola-pola yang

(7)

Metode hypothetic-deductive sangat dekat

diasosiasikan dengan pendekatan kuantitatif, yang

merangkum data menggunakan angka-angka.

Hipotesis dan metode pengumpulan data dalam

penelitian kuantitatif diciptakan sebelum penelitian

dimulai.

Hipotesis atau teori kemudian diuji, dan ketika

didukung, biasanya hipotesis atau teori ini

dipandang dapat digeneralisasikan: dapat

diaplikasikan pada siatuasi dan populasi yang sama

yang lebih luas.

Peneliti kuantitatif juga dapat menggunakan

penalaran induktif sebagaimana mereka mencari

(8)

Asumsi Pertanyaan Kuantitatif Kualitatif Asumsi

ontologism

Apakah hakikat realitas itu?

Realitas adalah objektif dan tunggal, terpisah dari peneliti.

Realitas adalah subjektif dan jamak, sebagaimana dilihat oleh partisipan dalam studi.

Asumsi

epistemologis

Bagaimana hubungan antara peneliti dengan yang diteliti?

Peneliti bebas dari yang diteliti. Peneliti berinteraksi dengan yang diteliti.

Asumsi aksiologis

Apakah peran nilai-nilai?

Bebas nilai dan tidak bias. Tidak bebas nilai dan bias. Asumsi retorik Bagaimana bahasa

penelitian?

Formal, berdasarkan serangkaian definisi, impersonal, menggunakan kata-kata kuantitatif yang berterima.

Informal, keputusan berkembang, personal, kata-kata kualitatif yang berterima.

Asumsi metodologi

Bagaimana proses penelitian?

Proses deduktif, sebab-akibat, disain statis, kategori disiapkan sebelum studi, bebas konteks, generalisasi mengarahkan prediksi, penjelasan, dan pemahaman; akurat dan reliabel melalui validitas dan reliabilitas

Proses induktif, faktor-faktor yang saling membentuk secara simultan, disain berkembang, kategori diidentifikasi selama proses penelitian, terikat konteks, teori dan pola dikembangkan untuk pemahaman, akurat dan

(9)

Rancangan Penelitian Kuantitatif Rancangan Penelitian Kualitatif Rancangan Penelitian Gabungan Penelitian Intervensi:

o Penelitian Eksperimetal: Menjelaskan apakah suatu intervensi mempengaruhi hasil untuk satu kelompok sebagai oposisi terhadap kelompok lain

Penelitian Nonintervensi:

o Penelitian Korelasional: Mengasosiasikan atau mengkorelasikan variable-variabel dalam suatu pola yang dapat diprediksi untuk satu kelompok individu o Penelitian Survei:

Mendeskripsikan

kecenderungan untuk suatu populasi orang

Penelitian Grounded Theory:

Mengeksplorasi pengalaman umum dari individual untuk mengembangkan suatu teori

Penelitian Etnografi:

Mengeksplorasi budaya yang berbagi dari suatu kelompok orang

Penelitian Naratif:

Mengeksplorasi cerita-cerita untuk mendeskripsikan kehidupan seseorang

Penelitian Metode Gabungan:

Mengkombinasikan data kuantitatif dan data kualitatif untuk memperoleh pemahaman dan penjelasan yang paling baik dari suatu masalah penelitian

Penelitian Tindakan:

Menggunakan data kuantitatif dan kualitatif untuk individu untuk mengkaji masalah-masalah yang mereka hadapi dalam seting mereka sendiri

(10)

Scientific Realism

Social Constructivism

Advocacy or Liberatory Framework

(11)

Penelitian bertujuan mendeskripsikan sebuah

realitas objektif yang paling atau yang disetujui

semua orang adalah nyata.

Latar dan masalah dapat diteliti dengan analisis

bagian-bagian komponen secara empiris

Penelitian harus bebas nilai

Peneliti harus terpisah dari partisipan dan harus

objektif

Teori dan hipotesis dirumuskan dan kemudian

dikomfirmasikan atau ditolak melalui

pengumpulan data

(12)

Realitas bersifat historis dan dikonstruksi secara

kultural dengan begitu terdapat berbagai

kemungkinan realitas.

Latar dan masalah harus dipahami sebagai

keseluruhan yang kompleks.

Peneliti harus secara terus menerus berusaha keras

menyadari dan mengontrol nilai-nilai mereka.

Peneliti harus menjadi aktif terlibat dengan

partisipan untuk memahami

pandangan-pandangan mereka.

Teori dan hipotesis dihasilkan selama

pengumpulan data dan memperoleh makna

melalui interkasi manusia.

(13)

Realitas dikonstruksi oleh ketidaksamaan sosial, politik,

dan kultural.

Meskipun metode-metode kualitatif lebih disukai, latar

dan masalah penelitian dapat diteliti menggunakan

metode apapun yang benar-benar mewakili pengalaman

partisipan.

Penelitian harus didasarkan pada nilai-nilai dan harus

memberdayakan kelompok-kelompok marginal untuk

meningkatkan taraf hidup mereka.

Peneliti harus berkolaborasi sebagai patner yang setara.

Teori dan hipotesis harus dapat menyediakan

perencanaan tindakan untuk memperoleh kehidupan

yang lebih baik.

(14)

Realitas langsung pemecahan masalah harus

menjadi fokus penelitian.

Latar dan masalah penelitian dapat diteliti melalui

metode apapun yang secara akurat

mendeskripsikan dan memecahkan suatu masalah.

Peneliti harus berusaha menemukan cara-cara

untuk membuat (pendidikan) lebih baik.

Peneliti harus berkolaborasi dengan partisipan

untuk memahami secara penuh apa yang bekerja.

Teori dan hipotesis adalah alat yang bermanfaat

(15)

Denzin dan Lincoln (1994: 2) mendefinisikan

penelitian kualitatif sebagai berikut:

Penelitian kualitatif adalah multi metode dalam fokus,

melibatkan pendekatan interpratif, dan naturalistik pada

materi subjeknya.

Ini berati peneliti kualitatif melakukan penelitian dalam

latar alamiah, berusaha memahami atau menafsirkan

fenomena dalam istilah-istilah makna yang diberikan

orang terhadapnya.

Penelitian kualitatif melibatkan studi menggunakan dan

mengumpulkan variasi materi empiris – studi kasus,

pengalaman pribadi, introspektif, cerita kehidupan, teks

wawancara, obersevasi, sejarah, interaksional, dan teks

visual – yang mendeskripsikan momen rutin dan

(16)

Qualitative research is an inquiry process of

understanding based on distinct

methodological traditions of inquiry that

explore a social or human problem.

The researcher builds a complex, holistic

picture, analyses words, reports detailed views

of informants, and conducts the study in a

(17)

Naturalistik

Data Deskriptif

Menekankan Proses

Analisis Data Induktif

(18)

Setting Alamiah.

Peneliti sebagai Instrumen Kunci.

Sumber Data Jamak.

Analisis Data Induktif.

Makna Partisipan.

Disain Penelitian Berkembang.

Lensa Teoretis.

Penelitian Interpretif.

(19)

Exploring a problem and developing understanding of a

central phenomenon

Having the literature review play a minor role but justify the

problem

Stating the purpose and research questions in a general and

broad way so as to the participants‟ experiences

Collecting data based on words from a small number of

individuals so that the participants‟ view are obtained

Analyzing the data for description and themes using text

analysis and interpreting the larger meaning of the findings

Writing the report using flexible, emerging structures and

evaluative criteria, and including the researchers‟ subjective

reflexivity and bias (Creswell, 2012: 16)

(20)

Asumsi Pertanyaan Karakteristik Implikasi Praktis Ontologis Apakah hakikat realita? Realita adalah subjektif dan

jamak, sebagaimana dilihat oleh partisipan dalam studi

Peneliti menggunakan kutipan dan tema-tema dalam kata-kata partisipan dan

menyediakan bukti dari perspektif berbeda Epistemologis Bagaimana hubungan

antara peneliti dan yang diteliti?

Peneliti berusaha

menghilangkan jarak antara dirinya dan yang akan

diteliti

Peneliti berkolaborasi, menghabiskan waktu di lapangan dengan partisipan, dan menjadi orang dalam

Aksiologis Apakah peran nilai? Peneliti mengakui bahwa penelitian adalah value

laden dan bias tersebut

hadir

Peneliti secara terbuka mendiskusikan nilai membentuk narasi dan termasuk

interpretasi sendiri dalam hubungan interpretasi partisipan

Retorika Apakah bahasa penelitian?

Peneliti menulis dalam suatu sastra, gaya informal menggunakan gaya

personal dan menggunakan istilah kualitatif dan definisi terbatas

Peneliti menggunakan gaya naratif sedang berlangsung, dapat menggunakan orang pertama, dan menggunakan bahasa kualitatif

(21)

Semua peneliti memulai dengan sebuah isu

atau masalah

Melakukan tinjauan pustaka yang berkaitan

dengan masalah penelitian

Menentukan Pokus dan Subfokus Penelitian

Merumuskan masalah atau pertanyaan

penelitian

Mengumpulkan dan menganalisis data

(22)

Menurut Lodico, Spaulding, dan Voegtle prosedur

penelitian kualitatif adalah:

Mengidentifikasi sebuah topik atau fokus.

Melakukan tinjauan pustaka.

Mendefinisikan peran peneliti.

Mengelola jalan masuk lapangan dan menjaga

hubungan baik di lapangan.

Memilih partisipan (Purposif atau Bola Salju).

Menulis pertanyaan-pertanyaan bayangan.

Mengumpulkan data.

Analisis data.

Interpretasi dan disseminasi hasil. (Lodico, Spaulding,

(23)

Penelitian Etnografi:

Tujuan Menemukan Tema Budaya

Penelitian Studi Kasus:

Tujuan Pendalaman Kasus

Penelitian Fenomenologis:

Tujuan Menggali Pengalaman Subjektif Partisipan

Penelitian Grounded Theory:

Tujuan Menghasil Teori dari Data

Penelitian Biografi/Naratif:

Tujuan Menggali Pengalaman Masa Lalu Individu,

Kemudian Menyusunnya dalam Bentuk Cerita

(Biografi atau Auto Biografi)

(24)

Dimensi Naratif Fenomenologi Grounded Theory Etnografi Studi Kasus Fokus Eksplorasi kehidupan individu Pemahaman esensi pengalaman tentang fenomena Pengembangan teori yang

didasarkan dari data lapangan

Pendeskripsian dan interpretasi suatu kelompok social dan budaya

Pengembangan suatu analisis mendalam dari suatu kasus tunggal atau kasus jamak Disiplin Ilmu asal Antropologi Sastra Sejarah Psikologi Sosiologi Filsafat Sosiologi Psikologi

Sosiologi Antropologi Budaya Sosiologi

Ilmu Politik Sosiologi Evaluasi Studi Urban

Ilmu Sosial lainnya Pengumpula n Data Primer Wawancara dan Dokumen Wawancara panjang lebih 10 orang Wawancara dengan 10-20 orang untuk saturate categories and detail a theory

Primer observasi dan wawancara dengan artefak tambahan selama waktu luas di lapangan Sumber jamak dokumen, arsip, catatan, wawancara, observasi, artefak fisik

Analisis Data Cerita Epifoni Konten historis Pernyataan Makna Tema Makna Deskripsi umum pengalaman Open Coding Axial Coding Selective Coding Matrik kondisional Deskripsi Analisis Interpretasi Analisis: Domain Taksonomi Komponensial Tema buadaya Deskripsi Tema Assersi

(25)

Data kualitataif sering diperoleh dalam bentuk

kata-kata, gambar atau keduanya.

Peralatan yang digunakan cenderung menjadi

kesatuan yang menghasilkan data yang

memungkinkan untuk deskripsi yang kaya dan

thick tentang fenomena yang akan diteliti.

Untuk menjadi ilmiah dan tidak bias sedapat

mungkin, proses pengumpulan harus sitematik

dan direkam dengan akurat.

Peneliti kualitatif menggunakan suatu variasi

perangkat penelitian, tetapi mereka sering

menggunakan observasi, melakukan wawancara,

dan melakukan analisis dokumen.

(26)

Meskipun observasi merupakan bagian yang luas

dari bagaimana kita belajar (Bandura, Grusec,

&Menlove, 1966), observasi sebagai alat penelitian

memerlukan pengujian yang sistematik dan

hati-hati dari fenomena yang diteliti.

Peneliti menggunakan observasi untuk

menghasilkan informasi yang detail dan kaya yang

akurat dan tidak bias..

Observasi sebagai alat penelitian memerlukan

pelatihan baik dalam apa yang diamati maupun

bagaimana cara merekam pengamatan.

(27)

Partisipan Lengkap (Complete participant). Ini berarti

bahwa Anda adalah anggota kelompok, dan tidak

seorang pun dalam kelompok tersebut yang

menyadari fakta bahwa Anda juga seorang pengamat.

Partisipan sebagai pengamat (Participant as observer).

Dalam situasi ini, Anda adalah seorang anggota aktif

kelompok dan secara aktif berpartisipasi dalam

aktivitas kelompok dan berinteraksi, tetapi setiap

anggota mengetahui bahwa Anda juga berperan

sebagai peneliti. Dalam esensinya, sebuah hubungan

kolaboratif dikembangkan antara pengamat dan

(28)

Pengamat sebagai Partisipan (Observer as participant).

Memilih seorang pengamat sebagai partisipan

sedikit menghilangkan partisipasi Anda dari

anggota kelompok. Walaupun Anda masih

memiliki hubungan dengan kelompok tersebut,

Anda tidak akan berpartisipasi dalam aktivitas

kelompok.

Pengamat lengkap (Complete observer). Di sini Anda

mungkin melaksanakan pengamatan Anda dari

balik kaca atau dalam suatu setting umum. Anda

bukan anggota dari kelompok dan tidak

(29)

 Penjelasan tentang latar fisik. Ini akan mencakup deskripsi fisik

keseluruhan ruang. Misalnya, di kelas, deskripsi ini akan

mencakup jumlah meja, stasiun kerja guru, jumlah siswa, apakah atau tidak ada komputer dan, jika demikian, berapa banyak, dan fitur unik lainnya peneliti merasa harus mencatat.

 Penjelasan dari para partisipan dalam pengaturan. Penjelasan

Hati-hati partisipan akan mencakup tidak hanya yang berada di setting tetapi juga mengapa mereka mungkin ada di sana dan deskripsi peran mereka.

 Selain itu, setiap informasi demografis yang relevan harus

dimasukkan, kegiatan individu dan kelompok dan interaksi kelompok.

(30)

Peneliti harus mengamati aktivitas partisipan terlibat

masuk. Dengan kata lain, apa yang terjadi di dalam

pengaturan? Apakah ada aturan yang sedang diikuti?

Catatan khusus harus terbuat dari kegiatan tertentu

yang akan membantu untuk menjawab pertanyaan

bayangan, partisipan percakapan dan komunikasi

nonverbal.

Karena data kualitatif sering termasuk kutipan

langsung, percakapan harus diamati sedemikian rupa

untuk dicatat tidak hanya apa yang dikatakan tetapi

juga bagaimana yang dikatakan.

Perilaku Peneliti. Karena peneliti adalah bagian dari

pengaturan, perhatian harus diberikan kepada

pengaruh pengamat pada perilaku partisipan. Apakah

kehadiran peneliti berpengaruh pada penetapan cara

apa yang terjadi ?

(31)

Protokol observasional dan Lembar Catatan

Pertanyaan Bayangan:

 Apa jenis topik yang dibahas dalam puisi siswa?

 Jenis kegiatan apa yang digunakan instruktur klub untuk

mendorong siswa untuk menulis?

 Bagaimana instruktur memberikan umpan balik mengenai

puisi siswa?

 Bagaimana siswa di klub berinteraksi dengan satu sama lain

dan dengan instruktur?

Tanggal pengamatan:

Waktu pengamatan:

Latar:

Partisipan:

Pengamat:

(32)

Persons Comments Actions

(33)

Sebagian besar penelitian kualitatif meliputi

wawancara.

Wawancara mungkin alat pengumpulan data

utama penelitian (terutama ketika perilaku

yang diminati tidak dapat dengan mudah

diamati) atau dapat digunakan untuk

menguatkan atau memverifikasi pengamatan.

Wawancara pada dasarnya adalah percakapan

purposive dengan seseorang atau sekelompok

orang.

(34)

 Wawancara Grup Versus individu. Banyak wawancara kualitatif

dilakukan satu-satu ketika pewawancara mencoba untuk menentukan perasaan partisipan, interpretasi, atau reaksi terhadap suatu kejadian (sering disebut sebagai "wawancara

kritis-insiden") atau satu set situasi atau pengalaman hidup (juga dikenal sebagai "sejarah kehidupan").

 Dalam wawancara satu-satu, peneliti mengajak partisipan

mengungkapkan pikiran mereka dalam kata-kata mereka sendiri.

 Dalam situasi yang sama, para siswa dapat diwawancarai sebagai

kelompok, juga dikenal sebagai wawancara kelompok fokus.

 Dengan wawancara kelompok fokus, peneliti dapat

mengumpulkan data dari beberapa partisipan dan juga untuk mengamati dan merekam interaksi dan dinamika kelompok yang terungkap.

(35)

 Sebuah komponen penting dari melakukan wawancara yang baik

adalah membuat protokol wawancara.

 Sebuah protokol wawancara harus mencakup sebuah script

singkat untuk menjelaskan tujuan penelitian untuk diwawancara, tempat untuk merekam informasi tanggal dan latar belakang yang diwawancarai, dan pertanyaan-pertanyaan awal yang akan

digunakan dalam wawancara.

 Karena prosedur untuk melakukan wawancara kualitatif yang

fleksibel, pertanyaan-pertanyaan sebagai titik awal.

 Seorang pewawancara yang baik akan menggunakan

pertanyaan-pertanyaan untuk memulai diskusi dan kemudian akan mengajukan pertanyaan tambahan berdasarkan tanggapan seseorang.

 Wawancara yang sebenarnya mungkin terlihat lebih seperti

percakapan daripada wawancara dengan pertanyaan menetapkan dan tanggapan.

(36)

Pertanyaan Wawancara Siswa

 Ceritakan tentang aktivitas belajar Anda hari ini.  Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

 Mengapa penting untuk mengetahui (aktivitas)?

 Apakah yang Anda pelajari hari ini sesuatu yang belum Anda

ketahui?

 Pengamatan apa yang Anda lakukan?

 Apa pelajaran yang paling Anda nikmati?

 Apakah Anda mempelajari kata-kata ilmu baru hari ini? Apa itu?  Jika Anda mengajar sebuah kelas tentang kegiatan ini, apa yang

akan Anda beritahukan kepada anak-anak?

 Apa yang akan Anda ingin memberitahu orang-orang yang

menjalankan program ilmu tentang apa yang tidak bekerja, apa yang sulit bagi Anda, atau apa yang Anda tidak suka (tentang aktivitas)?

(37)

Catatan Lapangan (Hasil Observasi)

Catatan Deskriptif

Catatan Reflektif

Transkrip (Hasil Wawancara)

Kutipan Dokumen

(38)

Model Miles & Hubberman:

Reduksi Data

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan

Verifikasi

Model Spradley

Analisis Domain

Analisis Taksonomi

Analisis Komponen

(39)

Model Strauss & Corbin (Grounded Theory)

Open Coding

Axial Coding

Selective Coding

Matrik Kondisional

Model Philip Mayring (Qualitative Content

Analysis)

Model Deduktif

Model Induktif

(40)

 Analisis domain, yaitu memperoleh gambaran umum dan

menyeluruh dari objek penelitian atau situasi sosial. Melalui pertanyaan umum dan pertanyaan rinci peneliti menemukan

berbagai kategori atau domain tertentu sebagai pijakan penelitian selanjutnya. Semakin banyak domain yang dipilih, semakin

banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian.

 Analisis taksonomi, yaitu menjabarkan domain-domain yang

dipilih menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengamatan yang lebih

terfokus.

 Analisis komponensial, yaitu mencari ciri spesifik pada setiap

struktur internal dengan cara mengontraskan antarelemen. Hal ini dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi melalui pertanyaan yang mengontraskan.

 Analisis tema budaya, yaitu mencari hubungan di antara domain

dan hubungan dengan keseluruhan, yang selanjutnya dinyatakan ke dalam tema-tema sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian.

(41)

Root Open Coding Proposition Axial Coding Selective Coding Causal Condition Stra- tegis

Story 1 Story 2 Story 3

Category 2

(42)

Kredibilitas (Validitas Internal)

Transferabilitas (Validitas Eksternal)

Dependabilitas (Reliabilitas Data)

Referensi

Dokumen terkait

rumah tangga di daerah perkotaan telah memiliki akses terhadap telepon kabel, sedangkan di perdesaan hanya 1,7%. MEMILIKI TELEPON KABEL 4,5% 95,5% TIDAK MEMILIKI TELEPON

Hasil penelitian mencatat, keanekaragaman spesies tumbuhan berguna di HAIM yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak 176 spesies yaitu untuk konstruksi berat 69

Melalui penelitian tersebut peneliti telah membuktikan bahwa teori Utami Munandar tentang Kreativitas seseorang dapat dilihat dari empat aspek yaitu kepribadian, motivasi,

1) Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat Negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan

Syarat wenang berbuat maksudnya adalah bahwa pihak yang melakukan kontrak haruslah orang yang oleh hukum memang berwenang membuat kontrak tersebut. Sebagaimana pada pasal 1330 KUH

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penilaian kelayakan kredit berdasarkan metode 5C dalam pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Metode yang digunakan adalah eksperimental, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat menghasilkan alkohol (etanol) melalui proses

Memenuhi  Semua  kegiatan  ekspor  produk  telah  dilengkapi  dengan  dokumen  V‐Legal  yang  memiliki  kesesuaian  dengan  dokumen  PEB  dan  Invoice/PL.  Dokumen