• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) TERHADAP PROSES PRODUKSI PADA PT XYZ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) TERHADAP PROSES PRODUKSI PADA PT XYZ"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN

METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) TERHADAP PROSES

PRODUKSI PADA PT XYZ

Ir. Herlina K Nurtjahyo, MT1 , Jasan Supratman, ST2

Program Studi Teknik Industri Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam As-Syafi’iyah (UIA) Jakarta

linanurtjahyo@yahoo.com., Jsn_p033@yahoo.com

ABSTRAK

PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang cat otomotif yang memiliki visi dan misi menjadi perusahaan terbaik, untuk mendukung visi dan misinya perusahaan berusaha meningkatkan produktivitas agar bisa bersaing dengan perusahaan lain. Selama ini perusahaan hanya mengukur produkstivitas produktivitas melalui jumlah jam kerja berbanding dengan output yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis produktivitas pada Departemen Produksi dan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan dan mendorong perusahaan untuk melakukan perbaikan. Metoda analisis dilakukan dengan menggunakan metoda objective matriks (OMAX). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah Produktivitas Jumlah produksi, Produkstivitas jumlah penjualan, Produktivitas Stok Bahan Baku, Produktivitas B/C stok, Produktivitas pemakaian listrik, Produktivitas Kehilangan Bahan Baku (Yeild), Produktivitas Breakdown Mesin, Produktivitas Jam Lembur, Produktivitas stok Produk dan Produktivitas pemakaian solvent cuci. Analisis Produktivitas pada Departemen Produksi PT XYZ menunjukan bahwa produktivitas cenderung rendah dan terus mengalami penurunan, penurunan indeks yang paling rendah terjadi pada bulan Maret 2014 yaitu -39.75 terhadap nilai di bulan February 2014. Penurunan produktivitas terjadi secara merata pada semua kriteria produktivitas yang ada, mempengaruhi satu sama lainnya. Adapun faktor yang paling mempengaruhi ada tujuh yaitu produktivitas pencapaian produksi, Produktivitas Pencapaian Penjualan, Produktivitas Stok Bahan Baku, Produktivitas Produk cacat (B/C), Produktivitas Pemakaian Listrik (energi), Produktivitas jam lembur dan produktivitas Stok Produk.

(2)

ABSTRACT

PT XYZ is a manufacturing company engaged in automotive paint that has a vision and mission to be the best company, to support the vision and mission of the company trying to increase productivity in order to compete with other companies. So far the company only measure productivity by the number of hours of work productivity compared with the output produced. The purpose of this study is to analyze the productivity of the Department of Production and determine factors - factors that affect the level of productivity of the company and encourage companies to make improvements. Method of analysis performed using objective methods matrix (OMAX). The criteria used in this study is the Productivity Number of production, the number of sales productivity, Productivity Stock Raw Materials, Productivity B / C stock, electricity consumption Productivity, Productivity Loss Raw Materials (Yeild), Machinery Breakdown Productivity, Overtime Hours Productivity, Productivity Product stock and productivity washing solvent usage. Productivity Analysis of the Production Department PT XYZ shows that productivity tends to be low and continues to decline, the lowest decline in the index occurred in March 2014, that the value of -39.75 in February 2014 Decreased productivity occur evenly on all existing criteria of productivity, affecting each other. The factors that most affect the productivity of seven production achievement, Achievement of Sales Productivity, Productivity Stock Raw Materials, Product Productivity defect (B / C), Productivity Electricity Consumption (energy), overtime hours and productivity Productivity Product Stock.

Keyword : Productivity with Objective Matrix (OMAX), Automotif Paint.

I. Pendahuluan

Perkembangan Industri Otomotif memicu pertumbuhan investasi baru untuk industri cat otomotif sehingga menimbulkan persaingan yang cukup ketat. Sistem tender yang ditetapkan oleh produsen kendaraan bagi supplier membuat perusahaan harus membuat langkah stategis untuk meningkatkan daya saing untuk memenangkan persaingan.

Perusahaan saat ini sudah melakukan pengontrolan produktivitas, akan tetapi produktivitas hanya diukur dengan memperhitungkan perbandingan jumlah

jam kerja dengan output yang dihasilkan, dengan kata lain produktivitas hanya diukur.

II. Landasan Teori

Objective Matrix (OMAX) adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang dikembangkan untuk memantau produktivitas ditiap bagiannya dengan kriteria produktivitasnya yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut (objective). Metode ini dikembangkan oleh seorang Professor produktivitas dari Departement of Industrial Engineering at Oregon State Universityyaitu James L.Riggs, PE. OMAX diperkenalkan pada tahun 80 – an di Amerika Serikat. Adapun

(3)

fungsi atau kegunaan dari OMAX itu sendiri adalah :

• Sebagai sarana pengukuran produktivitas • Sebagai alat dalam memecahkan masalah

produktivitas

• Alat pemantau pertumbuhan produktivitas Dalam OMAX diharapkan aktivitas seluruh personil perusahaan untuk turut

menilai, memperbaiki, dan

mempertahankan, karena sistem ini merupakan system pengukuran yang diserahkan langsung kepada bagian – bagian unit proses industry, 3 aspek yang sangat penting, yaitu :

1. Awareness

• Mengerti serta menyadari pentingnya masalah produktivitas

• Ada kemungkinan peningkatan produktivitas

• Mampu meningkatkan produktivitas 2. Improve

• Know how to do it

• Mampu serta mau menjalankan perbaikan

3. Maintenance

• Mempertahankan kemajuan • Memelihara semangat untuk maju Dengan demikian dapat diringkaskan dibawah ini beberapa ciri yang menonjol dari model OMAX yang merupakan kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan model pengukuran produktivitas yang lainnya :

1. Model ini memungkinkan dijalankannya aktivitas perencanaan produktivitas, pengukuran produktivitas, penilaian (evaluasi) produktivitas, dan juga sekaligus peningkatan produktivitas. 2. Berbagai faktor yang berpengaruh

terhadap peningkatan produktivitas

dapat diidentifikasikan dengan baik dan dapat dikuantifikasikan.

3. Adanya sasaran produktivitas yang jelas dan mudah dimengerti oleh yang serta akan memberikan motivasi bagi pekerja untuk mencapainya.

4. Adanya pengertian bobot yang mencerminkan pengaruh masing – masing faktor terhadap peningkatan produktivitas perusahaan yang penentuanny memerlukan persetujuan manajemen.

5. Model ini menggabungkan seluruh faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kedalam satu indikator atau indeks.

III. Metodologi Penelitian

Yang menjadi object penelitian adalah Produktivitas PT XYZ khususnya pada Departemen Produksi dari bulan January 2013 sampai dengan Juni 2014.

(4)

3.1 Flow Chart Kegiatan Penelitian

IV. Pengolahan Data

Data berikut merupakan data yang digunakan untuk analisa produktivitas pada tahun 2013:

4.1 Data produktivitas tahun 2013

Tahun Bulan Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 5 Kriteria 6 Kriteria 7 Kriteria 8 Kriteria 9 Kriteria 10 2013 January 0.7888 1,0018 0,8100 0,0330 0,0042 0,0101 - 1,2256 0,9449 0,0098

Identifikasi masalah dan tujuan penelitian

Pengumpulan data

Pengolahan Data :

Pengukuran Produktivitas berdasarkan sasaran dengan menggunakan objective matriks (OMAX) :

1. Menentukan kriteria 2. Perhitungan rasio – rasio 3. Pengukuran kinerja standar 4. Penentuan standar akhir 5. Penentuan bobot rasio 6. Pembentukan matriks sasaran 7. Penentuan nilai aktual 8. Penentuan skor aktual

9. Penentuan nilai produktivitas tiap rasio Analaisa Produktivitas

Analisis perkembangan produktivitas tiap periode Analisa perkembangan produktivitas seluruh periode pengukuran

Perencanaan Produktivitas

Usulan perbaikan untuk peningkatan produktivitas Penentuan objek penelitian

(5)

February 0.8389 0,8978 1,0343 0,0249 0,0038 0,0117 - 1,4131 1,0649 0,0104 March 0.7425 0,9307 0,7684 0,0316 0,0036 0,0122 - 1,1598 1,0741 0,0114 April 0.9393 1,0512 0,7528 0,0250 0,0041 0,0110 - 1,0085 1,0242 0,0100 May 1.0871 0,8252 0,7775 0,0298 0,0033 0,0105 0,0013 0,9211 1,1183 0,0079 June 0.8810 0,9254 0,8930 0,0246 0,0036 0,0105 - 1,1503 0,9612 0,0097 July 0.9926 1,0078 0,9283 0,0297 0,0041 0,0127 - 1,0727 1,0508 0,0108 August 0.8233 0,8886 1,1838 0,0314 0,0034 0,0102 - 0,5615 0,9662 0,0078 September 0.8383 1,0220 0,7061 0,0208 0,0036 0,0117 - 1,1439 0,9500 0,0114 October 0.9216 0,9762 1,1172 0,0269 0,0033 0,0116 - 1,0805 0,9258 0,0088 Nov 0.8402 0,8835 0,9152 0,0319 0,0031 0,0116 - 1,4690 0,8755 0,0109 Dec 0.8062 1,1849 0,8649 0,0265 0,0033 0,0129 - 1,2055 1,0655 0,0131 Total 10.499 11,593 10,7514 0,3361 0,0435 0,1365 0,0013 13,4114 12,0214 0,1220 Average Tahun 2013 0,9439 0.8750 0,8960 0,0280 0,0036 0,0114 0,0001 1,1176 1,0018 0,0102

4.1 Tabel Produktivitas tahun 2013

Data produktivitas tahun 2013 dibandingkan dengan data aktual pencapaian selama periode penelitian pada tahun 2014.

4.2 produktivitas tahun 2014

4.3 Bobot Kriteria Produktivitas

Nilai bobot kriteria produktivitas didapat dari hasil kuesioner yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki peran peting dan pembuat keputusan diperusahaan.

Tahun Bulan Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 5 Kriteria 6 Kriteria 7 Kriteria 8 Kriteria 9 Kriteria 10 2014 January 0.8617 0,7400 1,1822 0,0376 0,0025 0,0111 0,0014 0,9845 0,9424 0,0091 February 0.8494 0,9347 0,8893 0,0236 0,0034 0,0109 - 1,3754 1,0198 0,0120 March 0.8614 0,9053 0,8136 0,0303 0,0033 0,0122 - 1,2214 0,8723 0,0100 April 1.0516 0,8545 0,7516 0,0385 0,0028 0,0138 - 1,2475 0,9138 0,0103 May 0.8917 1,2083 0,7732 0,0374 0,0033 0,0131 - 1,0778 0,9775 0,0109 June 1.1499 0,9306 0,8744 0,0382 0,0029 0,0145 - 1,0851 0,9475 0,0131 Total 6.5407 6,5397 6,1803 0,2336 0,0218 0,0870 0,0014 8,1094 6,6751 0,0756 Average Tahun 2014 1,0227 0.9443 0,8807 0,0343 0,0030 0,0126 0,0002 1,1653 0,9456 0,0109

(6)

Bobot Kriteria Produktivitas No Kriteria Responden Total Rata - rata Bob ot Oma x 1 2 3 4 5

1 Jumlah pencapaian produksi / bulan 5 5 5 5 5 25 5.0 12.0 target Produksi / bulan

2 Jumlah aktual sales / bulan 5 4 5 5 5 24 4.8 11.5 Jumlah forecast penjualan / bulan

3 Stok aktual bahan baku / bulan 5 4 4 5 5 23 4.6 11.1 Target stok bahan baku / bulan

4 Jumlah B/C produk / bulan 4 4 5 3 5 21 4.2 10.1 Jumlah sales / bulan

5 Pemakaian listrik 3 5 5 4 3 20 4.0 9.6 Jumlah produksi aktual

6 Loss produksi / bulan 4 3 4 5 3 19 3.8 9.1 Total pemakaian material / bulan

7 Breakdown mesin / bulan 4 4 4 4 4 20 4.0 9.6 Jam kerja mesin yang tersedia

8 Total waktu kerja lembur (jam) / bulan 4 5 3 3 3 18 3.6 8.7 Total waktu produksi (jam) / bulan

9 Stok produk aktual / bulan 5 3 4 5 4 21 4.2 10.1 Standar stok produk / bulan

10 Jumlah solvent cuci yang digunakan / bulan 3 4 3 4 3 17 3.4 8.2 Jumlah produksi aktual / bulan

Total 208 41.6 100.0

Tabel 4.3 Data Bobot

4.4 Key Performance Indicator (KPI)

KPI merupakan target pencapaian yang ditetapkan oleg perusahaan atau nilai tertinggi yang kemudian dalam kolom omax diletakan dalam kolom sepuluh atau nilai tertinggi. Nilai berikut merupakan nilai pencapaian target yang harus dicapai oleh karyawan.

No Kriteria KPI

1 Jumlah aktual sales / bulan 100%

Jumlah pencapaian produksi / bulan

2 Jumlah aktual sales / bulan 100%

(7)

3 Stok aktual bahan baku / bulan 100% Target stok bahan baku / bulan

4 Jumlah B/C produk / bulan 25% (dari tahun lalu)

Jumlah sales / bulan

5 Pemakaian listrik 0.1% (dari tahun lalu)

Jumlah produksi aktual

6 Yield produksi / bulan 1 % (dari tahun lalu)

Total pemakaian material / bulan

7 Breakdown mesin / bulan 0,0

Jam kerja mesin yang tersedia

8 Total waktu kerja lembur (jam) / bulan 10%(dari tahun lalu)

Total waktu produksi (jam) / bulan

9 Stok produk aktual / bulan 100%

Standar stok produk / bulan

10 Jumlah solvent cuci yang digunakan / bulan 1% (dari tahun lalu)

Jumlah produksi aktual / bulan

Tabel 4.4 Tabel KPI

4.5 Analisa nilai Produktivitas

Kriteria 1: Jumlah pencapaian produksi / bulan Jumlah Target Produksi / bulan Tabel 4.17 Data kriteria 1

Tahun Bulan Ratio (%) Tahun Bulan Ratio (%)

2013 January 78.88 2014 January 86.17 February 83.89 February 84.94 March 74.25 March 86.14 April 93.93 April 105.16 May 108.71 May 89.17 June 88.10 June 114.99 July 99.26 July - August 82.33 August - September 83.83 September - October 92.16 October - November 84.02 November - December 80.62 December - Total 1,049.97 Total 566.58

(8)

Nilai dasar atau nilai standar awal untuk kriteria ini adalah jumlah ratio pada tahun 2013 yaitu sebesar 87.5. Nilai ini diletakan pada skala skor 3 karena merupakan nilai skala performansi sekarang pada tabel OMAX. Nilai target untuk kriteria ini berdasarkan KPI perusahaan yaitu sebesar 100. Nilai target diletakan pada skala skor 10 yang merupakan skala pencapaian yang akan dicapai.

Nilai-nilai antara nilai dasar hingga nilai target dihitung dengan cara interpolasi yaitu dengan cara menghitung selisih nilai target dengan nilai dasar kemudian dibagi dengan nilai interval diantaranya.

Nilai target – nilai dasar Interval

100 – 87.5 7

Nilai terendah pada kriteria ini adalah rasio terkecil dengan nilai 74.25 % yang terjadi pada bulan Maret 2013. Nilai ini diletakan pada skala 0 karena merupakan nilai produktifitas terburuk yang terjadi. Seperti halnya diatas antara nilai terendah hingga nilai dasar dilakukan interpolasi dengan menghitung selisih nilai dasar dengan nilai terendah kemudian dibagi dengan jumlah interval diantaranya.

Nilai dasar – Nilai terendah Interval

87.5 – 74.2 3

4.6 Tabel Objective Matrix (OMAX)

Setelah didapatkan nilai bobot, Nilai KPI dan nilai interval semua nilai dimasukan kedalam tabel objective matrix (Omax).

Dasar dari matriks adalah perhitungan dari performance indicator (Indikatpor Kerja). Hasil dari perbandingan operasi yang berlangsung ditempatkan pada bagian atas badan matriks, kemudian disesuaikan dengan tingkatan badan matriks lalu dicatat dalam baris nilai setelah diubah menurut nilai yang ada. Bila ada hasil perbandingan yang terletak diantara 2 level, maka dilakukan interpolasi untuk mengetahui angka diantara kedua nilai tersebut.

Contoh cara interpolasi adalah sebagai berikut, contoh perhitungan di bulan January 2014 untuk kriteria 1:

Nilai Pencapaian : 86.17

Nilai tersebut berada diantara kolom 2 dengan nilai 82.47 dan kolom 3 dengan nilai 87.5 maka perhitungan interpolasi adalah sebagai berikut :

X = 2.17

Angka pada baris bobot (weight) menunjukan derajat kepentingan dari masing – masing kriteria terhadap tingkat produktifitas yang diukur. Bobot tersebut dikalikan dengan nilai atasnya (score) lalu dicatat dalam baris nilai (value). Penjumlahan dari nilai ini adalah performance indicator (indikator kinerja) dari suatu periode tertentu. pembagian skala terdiri dari tiga tingkat yaitu:

1. Tingkat 0

Merupakan tingkat terendah yang dicatat pada periode, dengan kata lain merupakan hasil terjelek atau kemungkinan hasil terjelek yang dicapai tiap kriteria pada periode tersebut 2. Tingkat 3

Adalah hasil-hasil yang dicapai dalam kondisi normal selama proses pengukuran berlangsung

3. Tingkat 10

Berisi perkiraan realistis hasil terbaik

= 1.78% = 4.41% 17 . 86 47 . 82 17 . 86 5 . 87 X -3 X -2    7 . 3 33 . 1 X -3 X -2  

(9)

yang mungkin dapat dicapai oleh perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu atau dalam suatu periode tertentu, dengan demikian tingkat 3 merupakan dasar dimulainya perhitungan dalam matriks OMAX.

Adapun cara perhitungan Indeks Produktivitas adalah sebagai berikut, Contoh perhitungan Indeks Produktivitas bulan February 2014:

Nilai Saat ini : 426.17 Nilai Sebelum : 369.1 Indeks Produktivitas : = 15.5 % % 100 Sebelum Nilai Sebelum Nilai -ini Saat Nilai X  % 100 369.1 369.1 426.17 X

(10)

Prod Sales Stok RM B/C Listrik Yield Breakdown OT Stok FG waste Target 100 100 100 0.25 0.1 1 0 10 100 1 Achv. 84.9 93.5 88.9 2.4 0.3 1.1 0 137.5 102.0 1.2 10 100 100 100 0.25 0.1 1 0 10 100 1 9 92.3 99.51 98.54 0.641 0.1403 1.0174 0.0014 24.52 100.03 1.0027 8 91.5 99.03 97.05 1.001 0.1773 1.0374 0.0029 39.06 100.055 1.005 7 90.7 98.55 95.56 1.361 0.2143 1.0574 0.0044 53.6 100.08 1.0073 6 89.9 98.07 94.07 1.721 0.2513 1.0774 0.0059 68.14 100.105 1.0096 5 89.1 97.59 92.58 2.081 0.2883 1.0974 0.0074 82.68 100.13 1.0119 4 88.3 97.11 91.09 2.441 0.33 1.12 0.0089 97.22 100.155 1.0142 3 87.5 96.63 89.6 2.801 0.3623 1.1374 0.0104 111.76 100.18 1.0165 2 82.5 91.93 83.3 2.971 0.3823 1.1864 0.0484 123 95.97 1.1135 1 77.44 87.2 77 3.14 0.4023 1.2354 0.0864 135.18 91.76 1.2105 0 79.3 82.52 70.61 3.304 0.4241 1.287 0.1251 146.9 87.6 1.3063 Score 2.52 2.66 2.11 4.87 4.28 4.11 10 0.2 10 1.89 Bobot 12 11.5 11.1 10.1 9.6 9.1 9.6 8.7 10.1 8.2 Nilai 30.24 30.59 23.421 49.187 41.088 37.401 96 1.74 101 15.498

Nilai Saai ini Nilai Sebelum Indeks Produkstivitas

(11)

1.2 Analisa Indeks Produktivitas

Berdasarkan hasil pengolahan data kriteria produktivitas serta berdasarkan analisa pada tiap kriteria diatas maka dapat diperoleh indikator pencapaian (nilai saat ini), indeks produktivitas dan perubahan indeks produktivitas pada proses produksi di PT XYZ mulai dari periode Januari 2014 sampai dengan Juni 2014 yang disajikan dalam tabel berikut:

Bulan Nilai IndeksProduktiv itas (%) PerubahanInd eks (%) Januar i 369.1 0 0 Februa ri 426.17 15.5 15.5 Maret 322.82 -24.25 -39.75 April 356.9 10.56 -13.69 Mei 421.31 18.05 7.49 Juni 377.84 -10.32 -28.37

Tabel 5.1 Indeks Produktivitas tahun 2014

Gambar 5.15 Grafik Indeks Produktivitas Grafik indeks produktivitas sistem produksi pada Departemen Produksi periode januari sampai Juni 2014 bisa dilihat pada tabel 5.1 dan gambar 5.15

diatas, indeks produktivitas terjadi pada bulan Maret 2014 sebelar -39.75 % dengan nilai saat ini sebesar 322.82 nilai ini mengalami sedikit kenaikan dibulan April dan Mei 2104 dan kembali mengalami penurunan dibulan Juni 2014 dengan indeks produktivitas -10.32 % dan nilai saat ini 377.84 yang disebabkan faktor manuasia, metode dan lingkungan.

Indeks produktivitas yang paling tinggi terjadi dibulan February 2104 yaitu sebesar 15.5 % dan 347.2perubahan nilai saat ini maupaun indeks produktivitas di atas mengacu pada penurunan maupun kenaikan tentunya berkaitan dengan kriteriaproduktivitas. Dapat dilihat dari grafik diatas bahwa perusahaan memiliki indeks produkstivitas yang kurang bagus.

1.3 Analisa Kriteria Produktivitas

Gambar 5.16 menunjukan skor kriteria – kriteria produktivitas setiap bulannya. Dari grafik tersebut dapat diketahui kriteria apa saja yang mengalami

kenaikan atau penurunan indeks

produktivitas secara keseluruhan.

Januari Februari Maret April Mei Juni Indeks Produktivitas (%) 0 15,5 -39,75 -13,69 7,49 -28,37 -50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 In d e ks

(12)

Gambar 5.16 Grafik Skor kriteria Produktivitas

1.4 Usulan

Berdasarkan hasil analisa dapat dibuat usulan – usulan menurut faktor – faktor penyebab yang mempunyai prioritas terbesar. Usulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Manusia

Kriteria – kriteria produktivitas yang dapat dipengaruhi oleh faktor manusia adalah persentase produk B/C, persentase breakdown mesin, efiseinsi waktu produksi, efisiensi pemakaian energi, efisiensi pemakaian bahan baku, persentase

penjualan dan persentase

pencapaian produksi. Karena manusia merupakan prioritas utama yang harus diperbaiki maka faktor ini banyak mempengaruhi kriteria –

kriteria produktifitas lainnya. Usulan – usulan yang diberikan berdasarkan kriteria produktivitas adalah sebagai berikut :

a. Mengadakan pelatihan secara berkala agar operator bisa melakukan Kaizen dan bisa melakukan perbaikan secara terus menerus (Continous

Improvement).

b. Melakukan pengawasan

terhadap operator secara berkala, melakukan briefing dan melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan.

c. Menambah teknisi untuk

melakukan preventive

maintenance dan melakukan

pengawasan terhadap mesin produksi. Teknisi yang direkrut haruslah yang profesional dan berpengalaman sehingga bisa

menerapkan pengalaman

kerjanya untuk meningkatkan kemampuan teknisi yang ada. d. Bagian Sales & Marketing harus

lebih teliti dalam membuat

forecast penjualan, sehingga

kelebihan produksi yang bisa menyebabkan produk B/C bisa dihindari dan Urgent produksi karena kesalahan forecast juga bisa dihindari.

e. Melakukan meeting secara reguler antara bagian PPIC, Produksi, sales Marketing dan teknikal untuk mempercepat proses produksi yang berkaitan dengan tidak stabilnya lead time produksi karena proses

Customer Approval yang tidak

5 10 15 20 25 30 35 40 45 Ax is Ti tl e Indeks Produktivitas Kriteria 10 waste Kriteria 9 Stok FG Kriteria 8 Lembur Kriteria 7 Breakdown Kriteria 6 Loss Kriteria 5 Listrik Kriteria 4 B/C Kriteria 3 Stok RM Kriteria 2 sales Kriteria 1 Prod

(13)

terukur dan tidak memiliki standar waktu yang jelas. f. Melakukan analisa yang lebih

mendalam tentang penyebab terjadinya yieldproduksi, untuk menentukan faktor apa saja yang paling berpengaruh terhadap yield produksi,

melakukan analisa dan

menentukan tidakan perbaikan agar yield produksi bisa terkontrol sehingga kerugian perusahaan bisa ditekan.

g. Meningkatkan minat karyawan untuk melakukan improvement

dengan memberikan

penghargaan kepada karyawan, sehingga karyawan merasa

bahwa perusahaan juga

memberikan umpan balik yang bagus atas usulan yang dilakukan oleh karyawan, dengan syarat usulan tersebut bisa dilaksanakan dan teus menerus dilakukan.

2. Lingkungan

Faktor lingkungan dapat

mempengaruhi kriteria – kriteria produktivitas persentase produk B/C, persentase breakdown mesin, efiseinsi waktu produksi, efisiensi pemakaian energi, efisiensi pemakaian bahan baku, persentase

penjualan dan persentase

pencapaian produksi Faktor lingkungan menjadi faktor yang sangat besar pengaruhnya karena pengaruhnya sangat besar, jika terjadi kerusakan produk karena faktor lingkungan biasanya produk tidak dapat diperbaiki dan seringkali

menimbulkan kerugian yang sangat besar.

a. Pencegahan terhadap debu dan kotoran mutlak harus dilakukan, kondisi yang sudah dilakukan oleh perusahaan ini sudah sangat baik, akan tetapi perusahaan tetap harus melakukan evalusi secara berkala berdasarkan kondisi aktual dilapangan, hasil evaluasi digunakan sebagai acuan terhadap langkah perbaikan tahap selanjutnya.

b. Pencegahan kontaminasi terhadap produk dengan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap lingkungan. c. Pencegahan kontaminasi

terhadap produk dengan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kosmetik yang digunakan karyawan yang berkemungkinan bisa merusak produk karena senyawa kimia

yang terkandung dalam

kosmetik tersebut.

d. Melakukan trainnig secara berkala tentang pentingnya menjaga lingkungan, berkaitan dengan sifat produk yang sensitif terhadap kontaminasi zat kimia dan kotoran.

e. Pengontrolan dari manajemen perusahaan secara berkala dan terus menerus terhadap aktivitas 5S.

3. Metoda

Faktor metoda dapat mempengaruhi kriteria – kriteria produktivitas persentase produk B/C, persentase

(14)

efisiensi waktu kerja, persentase stok produk, persentase efisiensi energi dan persentase pencapaian produksi. Metoda kerja yang rapi dan terstuktur akan membantu perusahaan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Sehingga perusahaan harus memperhatikan seluruh metoda kerja yang digunakan oleh setiap departemen diperusahaan, adapun usulan terhadap metoda kerja yang garus diperbaiki adalah:

a. Perbaikan metoda forecasting mutlak harus dilakukan karena kerugian yang diakibatkan cukup besar mengingat jumlah B/C yang disebabkan karena kesalahan forecasting cukup besar.

b. Perbaikan terhadap metoda

scheduling juga sangat

bergantung terhadap forecast yang diberikan, sehingga penjadwalan produksi bisa dilakukan secara benar dan tidak salah.

4. Mesin

Faktor mesin juga sangat berpengaruh terhadap kriteria – kriteria produktivitas seperti persentase produk B/C, efisiensi waktu produksi, persentase breakdown mesin, efisiensi penggunaan energi. Berdasarkan masing – masing kriteria produktivitas, usulan – usulan yang bisa diberikan adalah sebagai berikut :

a. Mengadakan perawatan mesin secara teratur.

b. Mengganti mesin dengan dengan kualitas yang lebih baik. c. Membersihkan mesin secara teratur untuk mencegah penumpukan kotoran yang diakibatkan gumpalan cat, minyak dan oli yang bisa mempengaruhi performa mesin. 5. Bahan baku

Faktor lingkungan dapat

mempengaruhi kriteria – kriteria produktivitas persentase produk B/C, persentase breakdown mesin, efiseinsi waktu produksi, efisiensi pemakaian energi, efisiensi pemakaian bahan baku, persentase

penjualan dan persentase

pencapaian produksi. Berdasarkan masing – masing kriteria produktivitas, usulan – usulan yang bisa diberikan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pemilihan pemasok secara ketat dan menaikan standar pemilihan pemasok. 2. Melakukan audit secara berkala

kepada pemasok tidak hanya pemasok yang ada di dalam negri tapi juga pemasok yang berada di luar negri.

3. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kinerja pemasok.

Dari faktor – faktor produktivitas yang ada faktor yang paling berpengaruh adalah faktor produktivitas bahan baku,

mengingat sebagian bahan baku

didatangkan dari Jepang dengan lead time pemesanan 2 bulan. Sehingga jika terjadi masalah dengan bahan baku seperti

(15)

kedatangan dengan kualitas yang tidak memenuhi standar dan kekurangan raw material karena kenaikan permintaan akan mempengaruhi faktor produktivitas yang lainnya.

Kesimpulan

Beberapa hal yang bisa disimpulkan oleh penulis dari pengumpulan data, pengolahan data, dan analisa berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai pengukuran produktivitas pada proses produksi di PT. XYZ dengan menggunakan metode objective matrix seperti diuraikan berikut ini.

1. Hasil analisis produktivitas pada Departemen Produksi PT XYZ dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Selama periode pangamatan yang dilakukan (Januari – Juni 2014), dapat diketahui bahwa tingkat produktivitas pada proses produksi di PT XYZ cenderung rendah dan terus mengalami penurunan.

b. Penurunan indeks produktivitas yang sangat rendah terjadi pada bulan Maret 2014 yaitu -39.75 % terhadap nilai di bulan Februari 2014.

2. Penurunan Produktivitas terjadi secara merata pada semua kriteria produktivitas yang ada, saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya, adapun faktor – faktor yang

mempengaruhi penurunan tingkat produktivitas di perusahaan penurunan tersebut bisa yaitu : a. Produktivitas pencapaian

produksi

Hanya tercapai dibulan April dan June 2014 dengan skor 10, di bulan January sampai Maret 2014 dengan skor

average 2 dan bulan May

2014 dengan skor 5.43

b. Produktivitas pencapaian penjualan

Penjualan mencapai target hanya terjadi dibulan Mei 2014 dengan skor 10 di bulan lainnya pencapaian penjualan skor yang didapat di bawah angka 3 bahkan skor 0 pada bulan Januari 2014 dan 0.36 dibulan April 2014.

c. Produktivitas stok bahan baku Stok bahan baku terus menurun kondisi paling buruk terjadi pada bulan April 2014 dengan skor persediaan bahan baku 0,28.

d. Produktivitas stok produk cacat (B/C)

Pada bulan Januari 2014 skor 0 dan terjadi perbaikan dibulan February 2014 dengan skor 4,87 tapi terus menurun hingga mencapai skor 0 di bulan April, Mei, Juni 2014. e. Produktivitas pemakaian

energi/listrik

Pemakaian listrik mengalami

kenaikan mulai bulan

(16)

dengan skor rata – rata 4. f. Produktivitas jumlah jam

lembur

Lembur produksi tidak stabil mengikuti kondisi aktivitas produksi, Lembur meningkat pada bulan February, Maret dan April 2014 kemudian menurun pada bulan Mei dan Juni 2014, secara keseluruhan lembur cukup tinggi karena skor terbaik adalah 3,76 pada bulan Juni 2014.

g. Produktivitas stok produk

Stok produk memenuhi

standar hanya pada bulan February 2014 dengan skor 10 sisanya tidak mencapai target yaitu pada bulan Maret dan April 2014 dengan skor 0 yaitu skor terendah.

dari ketujuh penyebab diatas penyebab utama terjadinya penurunan adalah kedatangan bahan baku NG (Not Good) yang di Impor dari Jepang sehingga bagian produksi harus lembur untuk

melakukan proes produksi

tambahan agar stok produk tidak

kosong, kondisi tersebut

mengakibatkan kenaikan

pemakaian listrik, jumlah jam

lembur, kegagalan ketika

melakukan proses experriment juga menambah jumlah produk cacat (B/C) dan menurunnya jumlah stok produk. Selain hal tersebut jumlah penjualan pada bulan Maret 2014 juga lebih rendah dari forecast penjualan hal tersebut disebabkan oleh angka forecast yang

diberikan tidak akurat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil – hasil yang diperoleh maka penulis mencoba memberikan saran yang dapat membantu perusahaan dalam rangka meningkatkan produktivitas perusahaan dimasa yang akan datang sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan penulis. Adapun saran – saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pelatihan secara berkala agar karyawan bisa melakukan

kaizen(continous improvement).

2. Melakukan Audit secara

menyeluruh dan berkelanjutan kepada semua supplier yang

memasok material kepada

perusahaan.

3. Selalu melakukan evalusi dan melakukan perbaikan terhadap metoda kerja agar karyawan menjadi produktif.

4. Membangun kesadaran kepada karyawan tentang pentingnya 5S dan melakukan pembiasaan kepada karyawan untuk terus melakukan 5S.

5. Memberikan masukan dan

melakukan pelatihan kepada pelanggan tentang cara pemakaian produk, cara menjaga lingkungan dan menjaga parameter alat produksi.

6. Melakukan penjelasan kepada pelanggan tentang pentingnya

forecast untuk menjaga

ketersediaan stok untuk menjamin kelangsungan produksi dipelanggan. 7. Melakukan pertemuan secara

intensive dengan pelanggan untuk

(17)

approval, untuk memperpendek lead time produksi.

8. Untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan produktivitas perusahaan, maka sebaiknya untuk perhitungan indeks produktivitas harus dilakukan secara berkala sehingga perusahaan dapat secara terus menerus memantau kriteria – kriteria yang menyebabkan penurunan produktivitas.

DAFTAR PUSTAKA

Gasperz, Vincent, Manajemen Produksi Total, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2000. Drucker, Peter F. Management: task,

responsibilities, Practies, New York: Harper & Row Publisher, Inc., 1993. Sinungan, Muchdarsyah, Produktivitas Apa dan

Bagaimana, PT. Bumi Aksara Jakarta, edisi kedua, 2014.

Siagian, Sondang. P, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, PT. Rienika Cipta Jakarta, 2009.

Nawawi, Hadari, Evaluasi dan Manajemen kinerja di lingkungan perusahaan dan Industri, Gajah mada University Press Yogyakarta, 2006.

Fahmi, Irham, Manajemen Produksi dan Operasi, CV. Alfabeta Bandung, 2012.

Sumanth, david, J. Production Engineering and Management, Mc Graw Hill Book co., New York, 1984.

Mali, Paul, Improving Total Productivity, Jhon Wiley & Sons, 1978

Riggs, L. James, and Glenn H. Felix, Productivity by Objective, Prentice-Hall, 1983.

Riggs, L. James, Production System : Planning Analysis and Control, 1976.

Avianda, Dea; Yuniati, Yoanita; Yuniar, Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi menggunakan Objective Matrix (OMAX), Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, No. 1, Vol. 02. 2014.

Januardi, Riki, Rizki, Pengukuran Produktivitas dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) terhadap proses pengemasan bedak padat JK white pada PT. Martina Berto Jakarta, Skripsi, Universitas Gunadarma, Jakarta, 2003.

Christoper, William, F., Thor, Carl, G., Handbook for productivity measurement and improvement.

Gambar

Tabel 4.3 Data Bobot
Tabel 4.4 Tabel KPI
Tabel 5.1 Indeks Produktivitas tahun 2014
Gambar  5.16  Grafik  Skor  kriteria  Produktivitas

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, menurut Helpiastuti (2015), perempuan gemar bersosialisasi, diantaranya berbagi informasi, baik di antara sesama perempuan, maupun dengan lawan jenis

KESDM PLN, ESDM, & Pemprov Rencana terpadu pengembangan energi terbarukan di pedesaan yang sesuai dengan kemampuan 55. Implementasi kebijakan bidang kehutanan

Hampir sepuluh tahun, sejak lahirnya UU No 32 tentang Penyiaran, kondisi penyiaran radio di Indonesia, secara kuantitatif mengalami lonjakan yang cukup fantastik.. Angka tersebut

Sebagai struktur hukum, peran-peran lembaga negara sangat urgen dalam memberikan perlindungan hukum bagi konsumen mengingat asas keselamatan konsumen tidak serta

Dalam berbagai kasus, bila seorang anak hanya mendapatkan pendidikan agama dari sekolah, karena satu dan lain hal keluarga dan maayarakat tidak memungkinkan

Sehingga pada penelitian ini, peneliti akan menguji model UTAUT Modifikasi dengan Budaya ( Culture ) sebagai moderator untuk mengetahui niat dan perilaku nasabah didaerah

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) dengan judul Teknik

Peubah yang diamati meliputi pertambahan panjang cangkang, dan bobot badan yang dilakukan sebulan sekali yaitu, pada awal, tengah dan akhir penelitian.. Pengukuran