107
DAFTAR PUSTAKA
Abror, A. Rachman. (1993). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
Adnan. (2015). Model Pembelajaran Biologi Kontruktivistik Berbasis TIK (MPBK Berbasis TIK) untuk Siswa SMP. Journal of Est, Volume 1 Nomor 1, Juni 2015 hal 1-11 ISSN 2460-1497. Makasar: Pasca Sarjana, Universitas Negeri Makasar.
Agustin, Mubiar. (2010). Model Konseling Kognitif-Perilaku untuk Menangani Kejenuhan Belajar Mahasiswa. (Online). Tersedia: www.upi.edu (diakses 24/01/2016).
Ahmadi, Abu. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Alwasilah, Chaedar. (2009). Etnopedagogik. Bandung: Kiblat.
Amstrong, Thomas. (2013). Kecerdasan Multipel di dalam Kelas. Jakarta: Indeks.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmani, Jamal Ma’mur. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.
Covey, Sean. (2001). The 7 Habits of Highly Effective Teens (7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif). Jakarta: Binarupa Aksara.
Creswell, John. W. (2009). Research design: Qualitative, quantitative, mixed methods approaches. 3rd edition. United States of America: SAGE Publication
Creswell, John. W. (2012). Educational research: Planning, conducting and evaluating quantitative and qualitative research. USA: Pearson Education, Inc.
Danadibrata, R.A. (2009). Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat.
Enright, Robert. (2002). Forgiveness is A Choice: A Step-by-step Process for
Resolving Anger and Restoring Hope. Washington D. C.: American
PsychologicalAssociation
Furqon. (2013). Statistika terapan untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Garna, Judistira K. (2007). Budaya Sunda Melintasi Waktu Menantang Masa
Depan. Bandung: Lembaga Penelitian UNPAD dan Judistira Garna
Foundation.
Hilton, Karen L. (2011). Self Responsibility and Social Responsibility. (Online). Tersedia: http://www.unce.unr.edu/publications/files/cy/other/fs9396.pdf. (diakses 09/08/2015)
Huvighurst, Robert J. (1961). Human Development and Education. New York: Longsmans Green and Co.
Janawi. (2013). Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran. Yogyakarta: OMBAK.
Julianti. (2013). Internalisasi Nilai Toleransi Melalui Model Telling Story pada Pembelajaran PKN untuk Mengatasi Tawuran (Studi Tawuran Pelajar Sekolah Menengah di Sukabumi. Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol 14 No.1, April 2013. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana, UPI.
Joyce, Bruce, dkk. (2009). Models of Teaching (Model-Model Pengajaran). Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Karmini, dkk. (2013). Mengurai Tradisi Lisan Merajut Pendidikan Karakter. Bali: Cakra Press.
Kurnianingsih, Emmi. (2010). Kajian Penerpan Prinsip Dasar Masyarakat dan Pola Masayarakat Sunda pada Atribut Busana Pernikahan Adat Sunda. (Skripsi). Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
Kurniawan, Budi. (2013). Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning). (Online). Tersedia: https//kurniawanbudi04.wordpress.com
(diakses 22/01/2016).
Lickona, Thomas. (2012). Educating for Character (Medidik Untuk Membentuk Karakter). Jakarta: Bumi Aksara.
Lie, Anita. (1999). Metode Pembelajaran Gotong Royong. Surabaya: Citra Media.
Lie, Anita. (2004). Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Mariana, Dede dan Paskarina, Caroline. (2006). Revitalisasi Nilai-Nilai Budaya Sunda Bagi Penciptaan Local Good Governance di Jawa Barat, dalam Pembangunan Berbasis Budaya Sunda. Bandung: Puslit Kebijakan Publik dan Pengembangan Wilayah UNPAD.
Otje Djunjunan, Popong. (2011). Pelestarian Budaya Sunda Sebagai Upaya Untuk Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Era Globalisasi. Pidato Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa UPI, 17 Maret 2011. Bandung: UPI Press.
Pusat Kurikulum. (2010). Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pengajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitan dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Peterson dan Saligman. (2004). Character Strengths and Virtues. New York: Oxford University Press.
Rosidi, dkk. (2006). Kearifan Tradisional: Warisan Sejarah Sunda. (2006). Bandung: Yayasan Kebudayaan Rancage bekerjasama dengan PT Dunia Pustaka Jaya.
Saleh, Firdaus. (2014). Makna Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh Menurut Kearifan Budaya Sunda dalam Perspektif Filsafat Nilai Relevansinya Bagi
Pemberdayaan Masyarakat Miskin. (Online). Tersedia:
http://etd.repository.ugm.ac.id// (diakses 15/05/15)
Samani & Hariyanto. (2012). Pendidikan Karakter. Bandung: ROSDA.
Santrock, John, W. (2007). Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana.
Santrock, John, W. (2011). Educational Psychology. New York: McGraw-Hill.
Sarwono, Sarlito W. (1997). Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.
Schwarzer. Ralf. (1999). General Perceived Self-Efficacy in 14 cultures. Self
Efficacy Assassment. (Online).
Tersedia:http://www.yorku.cefecully/academic/schwarze/world14. (diakses 15/09/2015).
Sedyawati, Edi. (2012). Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sinaga, Juster Donal. (2012). Program Bimbingan Pribadi Sosial Berbasis Experiental Learning untuk Meningkatkan Karakter Humanis Siswa Sekolah Menengah Pertama (Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas XI
SMP Salman Al-Farisi, Bandung, Tahun Ajaran2 011-2012 (Tesis).
Siregar, Juke S. (2014). Pengembangan Karakter Anak dalam Setting Keluarga dan Sekolah. (online). Tersedia: www.psikopend.sps.upi.edu. (diakses 30/12/2014).
Slavin, Robert, E. (2008). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi Kedelapan. Jakarta: Indeks.
Sofari, Vici. (2012). Program Bimbingan Pribadi Sosial Berbasis Nilai Budaya Sunda. (Skripsi). Bandung: UPI.
Subandi. (2011). Sabar: Sebuah Konsep Psikologi. Jurnal Psikologi Volume 38, No. 2 hal 215-227. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Sudaryat, Yayat. (2012). Nilai Pendidikan Karakter dan Moral Bangsa dalam Ungkapan Tradisional. Bandung: UPI.
Sudaryat, Yayat. (2015). Wawasan Kasundaan. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, FPBS UPI.
Sudewo, Erie. (2011). Best Pratice Character Building (Menuju Indonesia Lebih Baik). Jakarta: Republika.
Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sumardjo, Jacob. (2009). Simbol-Simbol Artefak Budaya Sunda: tasir-tafsir pantun Sunda. Bandung: Kelir.
Sumardjo, Jacob. (2011). Sunda: Pola Rasionalitas Budaya. Bandung: Kelir.
Supinah dan Parmi. (2011). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Matematika di SD. Jakarta: Kemendiknas.
Supriatna, Mamat. (2010). Model Aktualisasi Diri dalam Mengembangkan
Kecakapan Pribadi Mahasiswa (Disertasi). Bandung: Sekolah Pasca
Sarjana UPI.
Suryadi, dkk. (2007). Pengaruh Kearifan Lokal Sunda Terhadap Aktualisasi Perilaku Ilmiah, Edukatif dan Religius. Artikel Hasil Penelitian. Bandung: FPEB Universitas Pendidikan Indonesia.
Suryalaga, Hidayat. (2003). Kasundaan Rawayan Jati. (Online). Tersedia: www.sundanet.com (diakses 13/07/2015).
Suryalaga, Hidayat. (2010). Filsafat Sunda. Bandung: Yayasan Nur Hidayah.
Suryani, Elis NS. (2010). Ragam Pesona Budaya Sunda. Bogor: Ghalia Indonesia.
Undang- undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Urbayatun, Siti. (2010). Determinan Post Traumatic Growth pada Penyintas Gempa yang Mengalami Cacat Fisik. Proposal Disertasi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.
Wagiran. (2012). Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bewana (Identifikasi Nilai-Nilai Karakter Berbasis Budaya). Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 3, Oktober 2012 hlm.329.
Warnaen, dkk. (1987). Pandangan Hidup Orang Sunda: Seperti Tercermin dalam Tradisi Lisan dan Sastra Sunda (Laporan Penelitian I,II,III). Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundalogi) Direktorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
www.repository.upi.edu
www.jewishealing.com
Yudibrata, Karna. (1990). Geografi Dialek Bahasa Sunda di Kabupaten
Karawang. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan.