• Tidak ada hasil yang ditemukan

( File)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "( File)"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PELAKSANAAN PELAYANAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS

DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN PADA TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

ATIKAH SAHRONI RANGKUTI 1313466005

(2)

GAMBARAN PELAKSANAAN PELAYANAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS

DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN PADA TAHUN 2016

HASIL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

OLEH :

ATIKAH SAHRONI RANGKUTI 1313466005

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

“GAMBARAN PELAKSANAAN PELAYANAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS

REKAM MEDIS DI RSU IMELDA PEKERJA INDONSIA MEDAN PADA TAHUN 2016”

OLEH :

ATIKAH SAHRONI RANGKUTI NIM : 1313466005

Penelitian Ini Telah Di Setujui Oleh Dosen Pembimbing Sebagai Persyaratan Menyelesaiakan Pendidikan Ahlimadya di Akademi Perekam Medik dan

Informasi Kesehatan Imelda Medan

Disetujui : Dosen Pembimbing

(Zulhamdani Napitupulu M.Kom)

Diketahui:

Direktur Akademi Perekam Medik Dan Informasi Kesehatan Imelda Medan

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

“GAMBARAN PELAKSANAAN PELAYANAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN

BERKAS REKAM MEDIS DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN PADA

TAHUN 2016”

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri,Kecuali ada beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing di sebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2015

(5)

LEMBAR PENGUJIAN Penelitian Dengan Judul:

“GAMBARAN PELAKSANAAN PELAYANAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS

REKAM MEDIS DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN PADA TAHUN 2016”

OLEH:

ATIKAH SAHRONI RANGKUTI NIM: 1313466005

Telah Diuji Dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji

Penguji I : ( )

Penguji II : ( )

Penguji III : ( )

Disahkan Oleh:

Direktur Akademi Perekam Medik Dan Informatika Kesehatan Imelda Medan

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS DIRI

Nama : ATIKAH SAHRONI RANGKUTI

Tempat/Tanggal Lahir : Lumut, 31 MARET 1995

Agama : Islam

Anak Ke : 6 dari 7 bersaudara

Alamat : Jl. M Sorimuda Lk.III Lumut

II. IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Darwis Rangkuti

Pekerjaan : Pensiunan (PNS)

Nama Ibu : Mardiani

Pekerjaan : PNS

Alamat : Jl. M Sorimuda Lk.III Lumut

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

2001 - 2007 : MI Al-Mukhlisin Lumut

2007 - 2010 : MTS Al-Mukhlisin Lumut

2010 - 2013 : SMA NEGERI 1 SIBABANGUN

(7)

AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA MEDAN

Nama : Atikah Sahroni Rangkuti NIM : 1313466005

Judul : Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Penerimaan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016

ABSTRAK

Rumah sakit merupakan bagian penting dari sistem kesehatan. Rumah Sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat darurat, pusat ahli pengetahuan dan teknologi dan berfungsi sebagai pusat rujukan. Untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasa, rumah sakit harus senantiasa meningkatkan mutu pelayan sesuai dengan harapan pelanggan yang dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas kerja. Satu diantaranya adalah cara pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi secara langsung, sehingga didapatkan mengenai pelaksanaa kegiatan penerimaan pasien rawat jalan.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui cara menetapkan kode diagnose pada berkas rekam medi sebelumnya kepengelolahan data, untuk mengetahui pelaksanaan kodefikasi ICD-10 pada data berkas rekam medis rawat inap kasus penyakit dalam di RSU Imelda Medan.

Penelitian dalam studi ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran yang terjadi didalam suatu populasi tertentu dengan menggunakan pendekatan teknik wawancara dan observasi.

Dalam melakukan penelitian penullisan mengambil 100 berkas rekam medis sebagai sampel dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa gambaran pelaksanaan pelayanan penerimaanpasien rawat jalan terhadap kelengkapan pengisian berkas rekam medis yang lengkap 50% sedangkan yang tidak lengkap 50%.

Demikian penulisan mengambil kesimpulan bahwa pelaksanaan pelayanan penerimaan pasien rawat jalan terhadap kelengkapan pengisaian berkas rekam medis di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Sudah Baik.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan kasih-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul

“Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Penerimaan Pasien Rawat Jalan Terhadap

Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Imelda

Pekerja Indonesia Medan 2016”.

Selama Penelitian dan Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari

doa, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun

material. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulisan mengucapkan terima

kasih kepada Bapak/Ibu:

1. dr. H.R.I. Ritonga, Msc Selaku Ketua Yayasan Imelda Medan.

2. dr. Imelda L. Ritonga, S.Kep, M.Pd, MN selaku Ketua STIKES Imelda

Medan.

3. dr. Suheri Parulian Gultom, M.Kes selaku Direktur Akademi Perekam Medik

dan Informatika Kesehatan (APIKES) Imelda Medan.

4. Esraida Simanjuntak, SKM selaku Wadir 1 akademi Perekam Medik dan

Informatika Kesehatan (APIKES) Imelda Medan.

5. Ali Sebela, S.Kep, Ns selaku Wadir II Akademi Perekam Medik dan

Informatika Kesehatan (APIKES) Imelda Medan.

6. Rani Robetty, M.Kom selaku Wadir III Akademi Perekam Medik dan

(9)

7. Zulhamdani Napitupulu M.Kom Dosen Pembimbing yang selalu memberikan

arahan, bimbingan, dan nasehat kepada penulis mulai dari awal sampai

terselesainya penelitian ini. Dan selaku Penguji I dalam Sidang Karya Tulis

Ilmiah ini.

8. Ari, M.Kom selaku Penguji II dalam Sidang Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Ali Sabela, S.Kep, Ns selaku Penguji III dalam Sidang Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Staf Dosen APIKES Imelda Medan yang telah membekali penulis dengan

Ilmu Pengetahuan.

11. Direktur dan seluruh staf pegawai Rumah Sakit Umum Imelda Medan,

khususnya komite Diklat, Kepala Instalasi Rekam Medis dan staf pegawai di

bagian Rekam Medis yang telah banyak membantu penulis dalam

penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

12. Teristimewa Kepada Kedua Orang Tua saya yang selalu mendoakan dan

mendukung saya secara moril selama perkuliahan sampai dengan

terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

13. Semua teman-teman seperjuangan APIKES Angkatan VI yang memberikan

semangat dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat

meningkatkan Mutu Profesi Perekam Medis dan Informatika Kesehatan.

(10)

DAFTAR ISI

2.2.1. Pengertian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan 11 2.2.2. Pasien Baru ... 11

2.2.8. Durasi Waktu Tunggu Rawat Jalan Rekam Medis .. 18

2.2.9. Kelengkapan Pengisian Rekam Medis ... 19

2.2.10. Kerangka Konsep ... 20

(11)

3.4.1. Data Primer ... 23

3.4.2. Data Sekunder ... 23

3.5. Variabel dan Defenisi Operasional ... 24

3.5.1. Variabel ... 24

3.5.2. Defenisi Operasional ... 24

3.6. Teknik Analisa Data ... 25

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 26

4.1.1. Sejarah Singkat RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan ... 26

4.1.2. Visi Dan Misi ... 28

4.1.2.1. Visi ... 28

4.1.2.2. Misi ... 29

4.2. Hasil Penelitian ... 29

4.2.1. Hasil Penelitian Wawancara ... 29

4.2.2. Hasil Penelitian Observasi ... 31

4.3. Pembahasan ... 34

BAB V : PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 36

5.2. Saran ... 37

(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan Imelda Medan.

Lampiran II Surat Balasan Izin Penelitian Dari RSU. IPI. Medan

Lampiran III Surat Keterangan Bahwa Telah Melakukan Penelitian Dari RSU. IPI. Medan

(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No.

269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

kesehatan yang dapat digunakan untuk prakek kedokteran atau kedokteran gigi.

Rumah Sakit merupakan salah satu contoh dari sarana pelayanan

kesehatan.Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

disebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

gawat darurat, rawat jalan, dan rawat sinap. Sehingga rumah sakit harus

memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, dala

mensejahterakan masyarakat yang membutukan.

Rumah Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan kesehatan telah

memiiki otonimi shingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberika pelayana

yang sebaik-baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin sejalan dengan

berkembangnya rumah sakit maka manajemen ditunut untuk mengelolanyasecara

efektif dan efisien. Salah satu upaya untuk menunjang mutu pelayanan di rumah

sakit adalah dengan memperbaiki sistem penerimaan pasien. Oleh karena itu

penerimaan pasien meruakan bagian yang sangat vital dari ruma sakit.

Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan pasien,

(15)

petugas yang berada di Tempat pendaftaran pasien rawat Jalan. Pelayanan

(16)

3

pasien merasa puas terhadap pelayanan yang di berikan oleh rumah sakit dengan

melakukan pelayanan prima.

Melalui pelayanan prima, Rumah Sakit di harapkan akan menghasilkan

keunggulan kompetitif dengan pelayanan yang bermutu, efesien, inovatif dan

menghasilkan. Di suatu Rumah Sakit, pasien di bedakan menjadi pasien baru dan

pasien lama.Menurut Departemen Kesehatan RI mutu pelayanan adalah kinerja

yang menunjukan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan disatu pihak

dapat menimulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan

rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan

standar dan kode etik profesi yang di tetapkan.

Pelayanan yang baik dari suatu rumah sakit akan membuktikan bahwa

rumah sakit tersebut bermutu baik. Salah satu indikator keberhasilan pelayanan di

kesehatan rumah sakit adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien merupakan

fungsi dari kesan kinerja dan harapan, pasien baru akan merasa puas apabila

kinerja pelayanan kesehatan yang diperoehnya sama atau melebihi harapannya

dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila

kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya tidak sesuai dengan harapannya

( Pohan,2002 )

Bagian pendaftaran rawat jalan merupakan tempat pertama yang di

kunjungi oleh pasien atau keluarga pasien sebelum mereka mendapatkan

pelayanan Kesehatan. Pada tempat penaftaran pasien inilah proses pelayanan

(17)

4

penyelenggaran rekam medis. Prosedur penerimaan pasien rawat jalan dapat

disesuaikan dengan sistem yang berlaku oleh masing-masing Rumah Sakit.

Berkas Rekam Medis merupakan rangkuman catatan bagi pasien yang

telah di rawat di suatu Rumah sakit. Suatu berkas rekam medis dikatakan baik apa

bila petugas dapat melaksanakan pencatatan data dengan baik, lengkap, akurat dan

tepat waktu. ( Shofari B, 2002 )

Penyelenggaraan rekam medis merupakan merupakan salah satu upaya

pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menunjang tertib administrasi dalam

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.Rumah sakit sebagai sarana pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatanbaik rawat jalan maupun awat

inap, salah satu bagian Rumah Sakit yang menunjang pelayanan tersebut adalah

TPPRJ yang bertanggung jawab dalam mengatur pendaftaran dan penerimaan

pasien yang akan rawat jalan.( Depkes RI, 1991 )

Rekam Medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya

sekedar kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu

sistem penyelengaraan rekam medis yaitu mulai pencatatan selama pasien

mendapatkan pelayanan Medik, dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam

medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanaan serta pengeluaran berkas

dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan / peminjaman apabila dari

(18)

5

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Penerimaan

Pasien Rawat Jalan Terhadap Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 “.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah bagaimana gambaran pelaksanaan pelayanan

penerimaan pasien rawat jalan terhadap kelengkapan pengisian Rekam Medis di

RS. Imelda Medan ?

1.3Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan penerimaan pasien rawat

jalan terhadap kelengkapan pengesian Rekam Medis di Rs. Imelda

Medan

2. Untuk mengetahui tahap-tahap pelaksanaan kegiatan penerimaan

pasien rawat jala di RS. Imelda Medan

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan

penerimaan pasien rawat jalan di RS. Imelda Medan.

1.4Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit

Dapat digunakan sebagai masukan bagi Rumah Sakit Imelda

Medan khususnya dalam peningkatan kualitas pelayanan rekam medis

(19)

6

2. Bagi Peneliti

Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman secara

langsung dari Rumah Sakit mengenai permasalahan pada objek penelitian

dan menerapkan teori yang peneliti peroleh di institusi pendidikan

3. Bagi institusi Pendidikan

Sebagai masukan untuk evaluasi system pembelajaran yang telah

dilakukan dan untuk mengetahui penerapan teori atau ilmu rekam medis di

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 REKAM MEDIS

2.1.1 Pengertian Rekam Medis

Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III?2008 Rekam Medis

adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

diberikankepada pasien.

Rekam Medis siapa, apa, di mana dan bagai mana perawat pasien selama di

Rumah Sakit, untuk melengkapi rekam medis harus memiliki data yang cukup

tertulis dalam rangkaian kegiatan guna menghasilkan suatu diagnosis, jaminan,

pengobatan dan hasil akhir.

Rekam Medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam

tentang identitas, anamneses penentuan fisik laboratorium, diagnose segala

pelayanan dan tindakan medik yang di berikan kepada pasien dan pengobatanbaik

yang di rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat

darurat (Ery Rustiyanto, 2010).

Rekam Medis mempunyai arti yang sangat luas, tidak hanya sekedar

kegiata pencatatan, tetapi mempunyai pengertian sebagai satu sistem

penyelenggaraan rekam medis. Penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan

(21)

7

data medic pasien selama pasien mendapatkan pelayanaan. Penangan berkar

rekam medis yang meliputi

penyimpanan, pengeluaran berkas untuk melayani permimntaan untuk

keperluan opasien dan keperluan lainnya pengelolahan rekam medis untuk

keperluan manajemen dan pelaporan.

2.1.2 Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis

Di dalam uraian tujuan rekam medis ini terdapat 2 kaitan yang erat

kaitannya yaitu tujuan dan kegunaan.

1. Tujuan Rekam Medis

Tujuan dibuatnya rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya

administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit.

Tanpa dukungan suatu sistem pengolahan rekam medis baik dan benar tertib

administrasi di rumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana yang di harapkan.

Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu factor yang menentukan

upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (Ery Rustiyanto,2010).

2. Kegunaan Rekam Medis

Kegunaan rekam medis secara umum antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga ahlinya yang ikut ambil

bagian di dalam memberikan pelayan pengobatan, perawat kepada pasien.

2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus

diberikan kepada pasien.

(22)

8

4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap

kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan

tenaga kesehatan lainnya.

6. Menyediakan data-data khususnya yang sangat berguna penelitian dan

pendidikan.

7. Sebagai dasr di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien.

8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai bahan

pertanggung jawaban dan laporan (Ery Rustiyanto, 2010).

Untuk lebih memudahkan kegunaan atau manfaat dari rekam medis sering

disingkat menjadi ALFRED, yaitu :

Administrative value : Rekam Medis merupakan rekaman data adminitratif pelayanan kesehata.

Legal value : Rekam Medisdapat dijadika dasar untuk perincian biaya pelayanan kesehatan yang harus dibayar oleh pasien.

Financial value : Rekam Medis dapat dijadikan dasar untuk perincian biaya pelayanan kesehatan yang harus dibayar oleh pasien.

Research value : Data rekam medis dapat dijadikan bahan untuk penelitian dalam lapangan kedokteran, keperawatan dan kesehatan.

Education value : Data-data dalam rekam medis dapat menjadi bahan pengajaran dan pendidikan mahasiswa kedokteran, keperawatan serta tenaga kesehatan

(23)

9

2.1.3 Sistem Pelayanan Rekam Medis

Sistem pelayanan rekam medis adalah sistem yang mengorganisasikan

formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen klinis dan sumberdaya

manusia seutuhnya, sehingga semua hasil pelayananpasien dapat dinilai dan

dilihat pada formulir-formulir dalam data rekam medis.

Tujuan sistem pelayanan rekam medis yaitu untuk menyediakan informasi

guna memudahkan pengelolaan dalam pasien dan memudahkan pengambilan

keputusan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, penilaian dan

pengendalian) oleh pemberi pelayanan klinis dan administrasi pada sarana

pelayanan rekam medis, alat utamanya adalah formulir, catatan dan laporan yang

digunakan untuk mencatat, merekam, transaksi playanan disetiap tempat atau unit

pelayanan. Tempat atau unit pelayanan tersebut dibagi mencajadi 2 bagian yaitu :

Unit pencatatan data yang berada diluar unit rekam medis yaitu :

1. Sistem dan prosedur pelayanan rekam medis di tempat penerimaan pasien

rawat jalan.

2. Sistem dan prosedur pelayanan rekam medis di tempat pelayanan rawat

jalan.

3. Sistem dan prosedur pelayanan rekam medis di tempat penerimaan pasien

rawat inap.

4. Sistem dan prosedur pelayanan rekam medis di tempat instalasi pemeriksaan

(24)

10

Unit pengumpulan data dan pengelolah data yang berada didalam rekam medis

yaitu :

1. Sistem dan prosedur pelayanan rekam medis di assembling.

2. Sistem dan prosedur pelayanan rekam medis di koding dan indeksing.

3. Sistem dan prosedur pelayanan rekam medis di filling.

4. Sistem dan prosedur pelayanan rekam medis di analising dan reporting.

2.1.4 Tugas Pokok, Wewenang dan Fungsi Rekam Medis Di Rumah Sakit Sala satu penulis mendefinisikan mutu pelayanan kesehatan adalah sebegai

keberhasilan pencapaian tujuan dasar pelayanan medis dalam memperpanjang

hidup, menghilangkan kesulitan, memperbaiki fungsi dan pencegahan terjadinya

ketidakmampuan atau cacat.

Defenisisi lain dari mutu pelayanan kesehatan adalah suatau pencapaian

hasil yang optimal untuk setiap pasien, terhindaranya pasien dari komplikasi

akibat dari tindakan dokter dan perhatian terhadap kebutuhan pasien dan

keluarganya dengan upaya yang memperhatikan efektifitas biaya serta terekam

dalam suatu dokumentasi yang masuk akal (Gemala R.Hatta, 2008)

Menurut Hatta (2008),mutu pelayanan kesehatan adalah salah satu langkah

kearaha peningkatan pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk

populasi sesuai pengetahuan terkini.

Pemberian pelayanan kesehatan harus mencerminkan ketepatan dari

penggunaan, pengetahuan terbaru secara ilmiah, klinis, teknis, interpersonal,

(25)

11

2.2 RAWAT JALAN

2.2.1 Pengertian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas, rawat jalan

adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan,

diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa

mengharuskan pasin rawat inap dan keuntungannya adalah pasien tidak perlu

mengeluarkan biaya untu menginap (Opname).

Tempat pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) adalah merupakan

salah satu unit kerja di rumah sakit melayani pasien yang berobat jalan dan tidak

lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnosa dan terapeutik

pada waktu yang akan dating, rawat jalan juga merupakan bagian tersbesar dari

pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Tujuan pelayanan rawat jalan diantaranya adalah untu memberikan

konsultasi kepada pasien yang memerlukan pendapat seseorang dokter spesialis,

dengan tindakan pengobatan atau tidak. Selain itu juga untuk menyediakan

pelayanan tindak lanjut bagi pasien rawat inap yang sudah diizinkan pulang, tetapi

masih harus dikontrol kondisi kesehatannya.

Tempat Pendaftaran Penerimaan Pasien Rawat Jalan

2.2.2 Pasien Baru

Setiap pasien baru diterima di Tempat Penerimaan Pasien (TPP) dan aan

diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas yang akan diisikan

(26)

12

pada setiap kunjungan berikutnya ke rumah sakit yang sama, baik sebagai pasien

berobat jalan maupun sebagai pasien rawat inap. Data pada ringkasan riwayat

klinik diantaranya berisi :

1. Dokter Penanggung Jawab Poliklinik

2. Nomor Pasien

3. Alamat Lengkap

4. Tempat/Tanggal Lahir

5. Umur

6. Jenis Kelamin

7. Status Keluarga

8. Agama

9. Pekerjaan

Ringkasan riwayat klinik ini juga dipakai sebagai dasar pembuatan Kartu

Indeks Utama Pasien (KIUP). Pasin baru dengan berkas rekam medisnya akan

dikirim ke poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap :

1. Pasien boleh langsung pulang.

2. Pasien diberi slip perjanjian oleh petugas klinik untuk datang kembali pada

hari dan tanggal yang telah ditetapkan. Kepada pasien yang diminta datang

kembali, harus lapor kembali ke TPP.

3. Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain.

(27)

13

Semua berkas medis pasien poliklinik akan dikirim ke bagian ream medis,

Kecuali pasien yang harus dirawat, rekam medisnya akan dikirim ke ruang

perawatan.

2.2.3 Pasien Lama

Pasien lama datang ketempat penerimaan pasien yang telah ditentukan.

Pasien ini dapat dibedakan :

1. Pasien yang datang dengan perjanjian

2. Pasien yang datang dengan perjanjian (atas kemauan sendiri)

Baik pasien dengan perjanjian maupun pasien yang datang atas kemauan

sendiri, setelah membeli karcis, baru akan mendapat pelayanan di TPP.

Pasien perjanjian akan langsung menuju poliknlinik yang dimaksud karena

rekam medisnya telah disiapkan oleh petugas. Sedangkan untuk pasien

yang datang atas kemauan sendiri, harus menunggu sementara rekam

medisnya dimintakan oleh petugas TPP ke bagian rekam medis. Setelah

rekam medisnya dikirim kepoliklinik, pasien akan mendapatkan pelayanan

di poliklinik dimaksud.

2.2.4 Pengertian Mutu Pelayanan

Rekam Medis rawat jalan antara lain :

1. Pasien membeli karcis di loket penulisan karcis

2. Pasien datang membawa karcis, mendaftar ketempat penerimaan pasien

(28)

14

3. – Petugas tempat penerimaan pasien rawat jalan mencatat pada buku

registar : Nama pasien, Nomor Rekam Medis, Identitas dan data Sosial

pasien dan mencatat keluhan pada kartu poliklinik.

- Petugas tempat penerimaan pasien membuat kartu berobat untuk

diberikan kepada pasien, yang harus dibawa apabila pasien tersebut

berobat ulang.

- Bagian pasien ulangan, disamping memperlihatkan karcis, pasien harus

menunjukan kartu berobat kepada petugas penerimaan pasien. Petugas

akan mengambil berkas rekam medis ulangan tersebut.

4. Kartu poliklinik dikirimkan ke poliklinik yang dituju sesuai dengan

keluhan pasien, sedangkan si pasien datang sendiri ke poliklinik.

5. Petugas poliklinik mencatat pada buku register pasien rawat jalan : Nama,

Nomor Rekam Medis, Jenis Kunjungan, Tindakan/Pelayanan yang

diberikan, dsb

6. Dokter pemeriksaan mencatat riwayat penyakit, hasil pemeriksaan

diagnosa, terapi yang ada relevansi dengan penyakitnya, pada kartu /

lembaran rekam medis pasien.

7. Petugas di poliklinik (perawat / bidan ) membuat laporan / rekapitulasi

harian pasien rawat jalan.

Setelah pelayanan di poliklinik selesai dilaksanakan, petugas poliklinik

mengirimkan seluruh berkas rekam medis pasien rawat jalan ke unit rekam medis

paling lambat 1 jam sebelum berakhir jam kerja. Petugas unit rekam medis

(29)

15

segera diupayakan kelengkepannya. Petugas unit rekam medis mengolah rekam

medis yang sudah lengkap, dimasukkan kedalam indeks penyakita, kartu indeks

operasi dan sebagai berikutnya, sesuai dengan penyakitnya. Petugas unit rekam

medis membuat rekapitulasi setiap akhir bulan, untuk membuat laporan dan

statistik rumah sakit.

Berkas rekam medis pasien disimpan menurut nomor rekam medisnya

(apabila menganut sistem desentralisasi) rekam medis pasien rawat jalan disimpan

ditempat pnerimaan pasien rawat jalan. (Dirjen Yanmed Depkes RI, 1997).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berkas

rekam medis rawat jalan di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan kepada

pasien yang tidak dirawat sebagai pasien rawat inap di rumah sakit atau sebuah

proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang yang menyangkut segala

usaha yang dilakukan orang lain dalam rangka mencapai tujuan pelayanan medis

kepada seorang pasien untu mencapai tujuan pelayanan medis kepada seorang

pasien untuk mencapai tujuan pelayanan medis kepada seorang pasien untuk

tujuan pengamata, diagnosis, pengobatan, rehabilitas, dan pelayanan kesehatan

lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Keuntunggannya

adalah pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap (opname).

2.2.5 Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan merupakan satu dari area pelayanan kesehatan

yang sedang berkembang pesat. Ketika rawat jalan pertama kali disediakan oleh

(30)

16

Konsep ini tidak sesuai lagi saat ini, karena pelayanan rawat jalan

menjadi lebih baik untuk berbgai jenis pengobatan, umumnya lebih murah untuk

pengobatan spesifik, dan memudahkan pencapaian pelayanan kesehatan untuk

semua. Terdapat sebagai jenis fasilitas pelayanan rawat jalan. Didalam rumah

sakit, pelayanan ini biasanya disediakan di klinik rawat jalan, bagian gawat

darurat, area bedah sehari, atau melalui pelayanan rujukan diagnistik. (dalam buku

Edna K Huffman, pengantar manajemen informasi kesehatan di terjemahkan oleh

Dr. Erkadity, Msc,1997).

Pelayanan rawat jalan yang berdiri sendiri bias bersosialisasi dengan

rumah sakit atau tidak, misalnya organisasi pemeliharaan kesehatan

(HM10-Health Mintenance Organization), pusat-pusat bedah, pusat-pusat gawat darurat,

pusat-pusat kesehatan lingkungan, pusat-pusat dianalysis dan pusat-pusat

kesehatan jiwa masyarakat, pelayanan rawat jalan juga tersedia di praktek dokter

dan praktek dokter swasta bersama.

2.2.6 Tugas Pokok Dan Fungsi Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan. 2.2.6.1 Tugas pokok tempat pendaftaran pasien rawat jalan

Tempat penerimaan pasien rawat jalan atau tempat pendaftaran pasien rawat

jalan adalah disebut juga loket pendaftaran pasien rawat jalan. Tugas pokoknya

yaiutu :

1. Memberikan informasi yang lengkap kepada pasien dan keluarganya

tentang pelayanan di rumah sakit.

2. Melakukan pencatatan identitas pasien dengan jelas dan lengkap.

(31)

17

4. Membuat, menyimpan dan menggunakan KIUP.

5. Mencatat pendaftaran pasien dalam buku register pendaftaran pasien rawat

jalan.

6. Menulis nomor rekam medis pada sitiap lembar dokumen rekam medis

sebagai identitas pasien.

7. Mencari nomor rekam medis lama bagi pasien kunjungan ulang (lama)

dengan menggunakan KIUP untuk keperluan pencarian dokumen rekam

medis pasien tersebut.

8. Mendistribusikan dokumen rekam medis ke Unit Rawat Jalan.

2.2.6 Fungsi tempat pendaftaran pasien rawat jalan

Tempat penerimaan pasien rawat jalan atau tempat pendaftaran pasien

rawat jalan adalah disebut juga loket pendaftaran pasien rawat jalan. Tugas

pokoknya yaitu :

1. Pencatat identitas ke formulir rekam medis rawat jalan, data dasar pasien,

KIB, KIUP, dan buku register pendaftaran pasien rawat jalan.

2. Pemberi dan pencatat nomor rekam medis sesuai dengan kebijakan

penomoran yang ditetapkan.

3. Penyedia dokumen rekam medis baru untuk pasien baru.

4. Penyedia dokumen rekam medis lama untuk pasien lama melalui bagian

filling.

5. Penyimpanan dan pengguna KIUP.

(32)

18

2.2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Pengingkatan Penggunaan Rawat Jalan Dalam buku Edna K Huffman, P terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi peningkatan penggunaan rawat jalan. Faktor utama adalah

mempertahankan atau menurunkan biaya pemeliharaan kesehatan.

Media care membayar rumah sakit untuk perawatan inap melalui sistem

pembayaran prospektif. Sistem ini memberikan inseinitif keuangan bagi rumah

sakit untuk memulangkan pasien lebih awal, sehingga kebutuhan pelayanan

follow up rawat jalan yang lebih intensif meningkat. Tekanan untuk menurunkan

biaya juga telah menyebabkan bertambahnya “coverage” penggantian biaya untuk

pelayanan.

2.2.8 Durasi Waktu Pelayanan Rawat Jalan Rekam Medis

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, durasi adalah lamanya sesuatu

berlangsung dan waktu adalah seluruh rangkaian proses atau keadaan berada yang

sedang berlangsung, maka dapat disimpulkan bahwa durasi waktu adalah suatu

proses rangkaian lamanya suatu peerjaan yang sedang berlangsung. Waktu tunggu

adalah waktu yang dipergunakan oleh pasien untuk mendapatkan pelayanan rawat

jalan dan rawat inap dari tempat pendaftaran sampai masuk keruangan

pemeriksaan dokter (Depdagri, 2007).

2.2.9 Kelengkapan Pengisian Rekam Medis 2.2.9.1Penanggung Jawab Pengisian Rekam Medis

Rumah sakit salah satu saranan pelayanan kesetahatan yang melakukan

(33)

19

Yang membuat atau mengisi rekam medis adalah dokter dan tenaga medis lainnya

:

1. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan spesialis yang melayani

pasien di rumah sakit.

2. Dokter tamu yang merawat pasien di rumah sakit.

3. Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik.

4. Tenaga para medis perawatan dan tenaga para medis non perawatan yang

langsung terlihat didalam antara lain : perawat, perawat gigi, bidan, tenaga

laboratorium klinik, gizi, anestesi, piñata rontgen, rehabilitasi medic dan

lain sebagainya.

Dalam hal dokter luar negeri melakukan ahli teknologi yang berupa

tindakan / konsultasi kepada pasien yang membuat rekam medis adalah

dokter yang ditunjuk oleh direktur rumah sakit.

2.2.9.2 Ketentuan Pengisian Rekam Medis

1) Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien,

selambat-lambatnya dalam waktu 1 X 24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam

medis.

2) Semua pencatatan harus ditanda tangan oleh dokter atau tenaga kesehatan

lainnya sesuai dengan kewenangannya dan ditulis nama terangnya serta

diberi tanggal.

3) Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan mahasiswa lainnya

(34)

20

4) Catatan yang dibuat oleh residens harus diketahui oleh dokter

pembimbingnya.

5) Dokter yang merawat, dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan

melakukannya pada saat itu juga serta dihubungi paraf.

2.2.10 Kerangka Konsep

Variabel bebas (Independent Variabel) adalah variabel yang

mempengaruhi atau dianggap menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat

merupakan factor resiko dan penyebab. Sedangkan variabel tergantung atau

terikat (Dependet Variabel) adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel tergantung

disebut juga kejadian, manfaat, efe atau dampak (Saryono, 2008).

Dari uarain kerangka teoritis dari variabel penelitian yakni Gambaran

Pelaksanaan Pelayanan Penerimaan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kelengkapan

Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Jalan, maka kerangka konsep dalam

penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan rawat

jalan terhadap kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat jalan.

Keterangan:

(35)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode

penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara

obyektif (Notoatdmojo, 2010).

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Tempat yang dipilih penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Imelda

Medan di jalan Bilal, karna sudah dilakukan survey awal ke Rumah Sakit Imelda

Medan, tempatnya dapat dijangkau oleh transport dan juga adanya petugas rekam

medis yang dikenal.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai bulan Agustus 2016.

3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian ini adalah berkas rekam

medis rawat inap bagian penyakit dalam periode tahun 2015 berjumlah 500 berkas

rekam medis. Dan petugas penerimaan pasien rawat jalan di instalasi rekam medis

(36)

22

3.3.2 Sampel

Menurut Notoatmojo (2010), sampel adalah bagian dari objek yang

diteliti jumlah dan karakteristiknya dan mewakili seluruh populasi tersebut.

Sampel dalam penelitian ini adalah dua macam yaitu petugas penerimaan pasien

rawat jalan berjumlah 15 orang diinstalasi rekam medis sebagai subjek penelitian

dan berkas rekam medis pasien rawat jalan dalam periode 2015 sebagai objek

penelitiannya yang berjumlah 500 berkas rekam medis dan yang diteliti secara

acak sebanyak 100 berkas rekam medis rawat jalan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian

dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan data langsung pada

objek sebagai sumber informasi yang care (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian

ini, data primer di dapat observasi yang diberikan kepada petugas rekam medis di

RS. Imelda Medan

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung

diperoleh penelitian dari subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud

data dokumentasi /data laporan yang sudah tersedia (Notoatmodjo, 2010). Dalam

penelitian ini data sekunder di peroleh dari hasil wawancara kepada petugas

(37)

23

3.5 Variabel Dan Defenisi Operasional 3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pelayanan penerimaan

pasien rawat jalan, mutu pelayanan dan kelengkapan pengisian berkas rekam

medis.

3.5.2 Defenisi Operasional 1. Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan merupakan satu dari area pelayanan kesehatan yang

sedang berkembang pesat. Ketika rawat jalan pertama kali disediakan oleh rumah

sakit, tujuannya adalah untuk memberikanpelayanan medis, untuk orang miskin

yang tidak mampu membayar dokter praktek swasta.

2. Mutu Pelayanan

Menurut Hatta (2008), mutu

pelayanan kesehatan adalah salah satu langkah kearah peningkatan

pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk populasisesuai dengan

pengetahuan terkini

3. Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis

Berkas rekam medis merupakan catatan dan dokumen yang berisi tentang

kondisi keadaan pasien, tetapi jika dikaji lebih mendalam rekam medis

mempunyai makna yang lebih kompleks tidak hanya catatan biasa, karena dalam

catatan tersebut sudah tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien

(38)

24

RI, 2006). Dalam pengisian berkas rekam medis harus lengkap dengan isi dan

penulisan kode diagnosa sehingga data yang akan dikelola dapat akurat dan valid.

3.6 Teknik Analisa Data

Adapun yang dilakukan saat melakukan Teknik Analisa Data, yaitu :

1. Editing : Hasil wawancara, observasi atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan atau editing terlebih dahulu. Secara

umum editing merupakan kegiatan pengecekan dan perbaikan isian dari

formuliratau angket dan observasi.

2. Coding : Setelah semua wawancara dan observasidiedit atau disunting. Selanjutnya dilakukan peng”kodean atau “coding yakni mengubah data

menjadi data angka atau bilangan.

3. Entry : Data yakni jawaban –jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam

program atau software computer.

4. Pembersihan Data (Cleaning) : Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untu melihat

(39)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penlitian

4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum IMLEDA Pekerja Indonesia Medan

Awal mula pembentukkan Yayasan Imelda adalah sebuah klinik bersalin

kecil yang bernama Klinik Bersalin Imelda, berdiri pada tahun 1979 di Jalan Bilal

No.103, Medan. Klinik bersalin ini sedemikian majunya, sehingga oleh

pendirinya dr Rosa Dalima bersama suaminya dr H.R.I. Ritonga, MSc., klinik

bersalin ini dikembangkan menjadi sebuah rumah sakit umum yang bernama

Rumah Sakit Umum Imelda, berdiri pada tahun 1986. Perlu pula dijelaskan pada

sejarah ini bahwa nama IMELDA adalah nama dari anak kedua dari pasangan

pendiri yayasan ini, yang saat pendirian yayasan tersebut menyatakan cita-citanya

untuk menjadi dokter. Klinik bersalin yang kecil ini pula berubah menjadi sebuah

gedung di Jalan Bilal no 103 A, sekarang no. 24. Saat ini, rumah sakit ini telah

pula berkembang pesat. Pada tahun 2004 Rumah Sakit Imelda mendapat

kesempatan dari Departemen Tenaga Kerja untuk menjadi rumah sakit pekerja

sehingga Rumah sakit Imelda ini berubah namanya menjadi Rumah Sakit Imelda

Pekerja Indonesia (RS. IPI). Tahun demi tahun berbagai perkembangan terjadi di

rumah sakit ini mulai dari kapasitas tempat tidur sampai kepada

(40)

26

IPI juga terkait dengan peningkatan jumlah pasien yang meminta pelayanan di RS

IPI ini.

Selanjutnya, pada tahun 1992 Yayasan Imelda mendapat kesempatan dari

Departemen Kesehatan untuk membuka Akademi Keperawatan (AKPER

Imelda). Pada awal pendiriannya, AKPER Imelda menerima 38 orang sebagai

mahasiswa. Saat ini, AKPER Imelda telah pula memiliki gedung tersendiri

dengan segala sarana prasarana untuk menunjang pendidikan Kebidanan yang

berwawasan IPTEK sesuai dengan visinya. Mahasiswa AKPER Imelda juga

meningkat dimana saat ini AKBID Imelda memiliki 513 mahasiswa dan 1013

alumni.

Akademi Kebidanan pula berdiri tahun 2002, dengan jumlah mahasiswa

pada angkatan pertama 60 orang. Saat ini AKBID Imelda memiliki jumlah

mahasiswa 1030 orang dan alumni sebanyak 241 orang. Saat ini pula AKBID

Imelda telah memiliki gedung sendiri dilengkapi dengan sarana prasarana yang

menunjang pemberian pendidikan kebidanan yang berwawasan IPTEK sesuai

dengan visinya.

Institusi pendidikan kesehatan termuda di Yayasan Imelda adalah Akademi

Perekam dan Informasi Kesehatan (APIKES) yang berdiri pada tahun 2008. Saat

ini APIKES Imelda memiliki kelas tahun pertama sebanyak 50 orang.

Perkembangan setiap institusi pendidikan di Yayasan Imelda bertujuan

untuk memberikan pendidikan yang berwawasan IPTEK sesuai dengan visi

Yayasan Imelda untuk pendidikan yakni menjadikan institusi di Yayasan Imelda

(41)

27

2012. Dengan visi ini, saat ini Yayasan Imelda sedang mengajukan permohonan

untuk ijin sekolah tinggi tersebut dan membenahi sarana prasarana yang dapat

menunjang pembentukkan wawasan IPTEK. Peningkatan sarana prasarana yang

menunjang IPTEK yakni dengan penerbitan Website Yayasan Imelda,

menciptakan perpustakaan on line dan pemasangan sistem informasi terpadu yang

secara bertahap telah masuk dalam rencana pengembangan institusi pendidikan di

Yayasan Imelda. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) di setiap

institusi juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Pengembangan SDM ini juga

sangat didukung dengan beralihnya pembinaan institusi pendidikan kesehatan

kebawah naungan Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

(DIKTI). Dengan wawasan pendidikan tinggi yang diberikan secara lebih meluas

dari DIKTI, seluruh satf pengajar di lingkungan pendidikan Yayasan Imelda telah

menyadari betapa pentingnya pengembangan diri sebagai bagian dari

pengembangan karir seorang staf pengajar.

Pada masa yang akan datang Yayasan Imelda terus akan berusaha

meningkatkan diri agar kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat kepada

Yayasan Imelda tidak sia-sia.

4.1.2. Visi dan Misi 4.1.2.1 Visi

Adapun Visi RSU. IMELDA PEKERJA INDONESI adalah sebagai

(42)

28

“Rumah Sakit Umum Imeda Pekerja Indonesia menjadi rumah sakit”dan

pendidikan dengan standart Jolat Committee International (JCI) tahun

2020”

4.1.2.2 Misi

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja, pengusaha dan

umum demi terciptanya produktivitas kerja yang tinggi melalui upaya promotif,

preventatif, kuratif dan rehabilitative.

4.2 HASIL PENELITIAN

4.2.1 Hasil Penelitian Wawancara

Berdasarkan hasil penelitian wawancara saya tentang pelayanan

penerimaan pasien rawat jalan di RSU. IMELDA PEKERJA INDONESIA adalah

bahwasanya sarana dan prasarana yang telah disediakan di Rumah Sakit tersebut

sarana dan prasarananya lengkap dan cara pelaksanaan yang telah mereka

laksanakan sesuai dengan standart oprasional prosedur ( SOP ).

Alur prosedur penerimaan pasien rawat jalan RSU. IMELDA PEKERJA

INDONESIA.

Cara pendaftaran rawat jalan di RSU. IMELDA PEKERJA INDINESIA

Medan.

A. Datang Langsung

1. Pasien datang langsung ke poliklinik rawat jalan dan

(43)

29

2. Pasien menunggu diruang tunggu sampai antrian di panggil,

apabila nama telah di panggil pasien menuju ke loket

(Pendaftaran),

3. Untuk pasien lama menunjukan kartu identias berobat kepada

petugas dan menyebutkan poliklinik dan dokter yang di tuju,

4. Untuk pasien baru mengisi formulir pasien baru di conter serta

menyebutkan poliklinik dan dokter yang dituju,

5. Setelah selesai mendaftar pasien menuju ruang tunggu sesuai

dengan poliklinik dan doketer yang dituju.

Cara mendaftarkan pasien rawat jalan dengan menggunakan kartu Jaminan

Sehat, yaitu seperti ASKES dan JAMKESMAS.

A. Syarat bagi Peserta ASKES :

1. Syarat pasien askes dalam daerah ( Solo/Surakarta ),

a. Kartu ASKES asli

b. Rujukan asli dari PUSKESMAS / Dokter Keluarga

2. Syarat Pasien ASKES luar daerah,

a. Kartu ASKES asli

b. Rujukan asli dari RSUD setempat

3. Syarat Pasien ASKES luar provinsi,

a. Kartu ASKES asli

b. Rujukan asli dari RSUD setempat disertai pengantar luar

(44)

30

1. Syarat JAMKESMAS dalam daerah :

a. Kartu JAMKESMAS asli

b. Surat Rujukan asli dari PUSKESMAS

c. Fotocopy Kartu keluarga dan KTP

d. Semua di Fotocopy rangkap dua

2. Syarat JAMKESMAS luar daerah :

a. Kartu JAMKESMAS asli

b. Surat Rujukan asli dari RSUD setempat

c. Surat Keabsahan Peserta ( SKP ) dari SUD yang merujuk

atau surat keterangan dari kantor ASKES setempat

d. Fotocopy Kartu Keluarga ( KK ) dan KTP

e. Semua di fotocopy rangkap dua

4.2.2 Hasil Penelitian Lembar Observasi

4.2.2.1 Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis

Hasil Penelitian yang di lakukan pada 100 sampai berkas rekam medis

rawat pasien rawat jalan di RSU. IMELDA PEKERJA INDONESIA Medan

Tahun 2016 diketahui bahwa pelaksanaan penulisan berkas rekam medis sering

tidak ditulis atau dilengkapi oleh petugas pasien rawat jalan pada berkas rekam

medis sehingga terdapat masalah dan kendala pada pengelolahan data. Untuk

mencari presentase nya dapat dicari dengan menggunakan rumus

Presentase =Hasil Penelitian

(45)

31

Dengan perhitungan sebagi berikut :

a. Presentase kelengkapan pengisian berkas rekam medis

Jumlah sampel : 100 dokumen rekam medis

Jumlah berkas yang lengkap : 50 dokumen rekam medis

Presentase = 50

100x100%

= 50%

Jadi presentase berkas yang tidak lengkap sebesar 50%

Tabel 1.1 Presentase Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN

No Berkas Rekam Medis Jumlah Dokumen Rekam

Medis

50 Dokumen Rekam Medis

50 Dokumen Rekam Medis

50 %

50%

Jumlah 100 Dokumen Rekam Medis 100%

Berdasarkan Tabel 1.1 dari 100 sampel berkas rekam medis pasien rawat

jalan di RSU. IMELDA MEDAN PEKERJA INDONESIA Medan Tahun 2016

pengisian kelengkapan berkas rekam medis yang lengkat atau sebanyak 50 berkas

rekam medis dengan persentase 50%, sedangkan berkas rekam medis yang tidak

(46)

32

Tabel 1.2 Gambaran Pelaksaan Pelayanan Penerimaan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA Medan

No Penulisan Lengkap % Tidak Lengkap %

1 Identitas Pasien 50 50 50 50

2 Tanggal dan Waktu 80 80 20 20

3 Anammesis 70 70 30 30

4 Hasil Pemeriksaan

Pemeriksaan Fisik

dan Penunjang

Medis

70 70 30 30

5 Diaknosis 40 40 60 60

Rata-rata 62 62 38 38

Berdasarkan Tabel 1.2 diatas dapat di simpulkan bahwa gambaran

pelaksaan penerimaan pasien rawat jalan terhadap kelengkapan pengisian berkas

rekam medis identitas yang lengkap 50% sedangkan yang tidak lengkap 50% dan

tanggal waktu yang lengkap terdapat 80% sedangkan yang tidak lengkap 20, pada

anammesis terdapat 70% yang lengkap dan yang tidak lengkap 30%, pada hasil

pemeriksaan fisik dan penunjang yang lengkap 70% dan yang tidak lengkap 30%,

(47)

33

4.3 Pembahasan Penelitian

Dari hasil penelitian di RSU. IMELDA PEKERJA INDONESIA Medan

bahwa pelaksanaan pelayanan penerima pasien rawat jalannya adalah sangat

efektif dari segi tata pelayanan dari yang telah dilaksanakan dan pelaksanaan nya

pelayanan sesuai dengan alur prosedur yang telah di buat.

Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang

melakukan pelayanan rawat jalan maupun pelayanan rawat inap wajip membuat

rekam medis. Yang membuat atau mengisi rekam medis adalah dokter dan tenaga

medis lainnya :

1. Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi dan Dokter Gigi

Spesialis yang melayani pasien di rumah sakit

2. Dokter Tamu yang merawat Pasien di Rumah Sakit

3. Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik

4. Tenaga para medis dan tenaga para medis non prawatan yang

langsung terlihat didalam antara lain : Perawat, Perawat Gigi,

Bidan, Tenaga Lab. Klinik, Gizi, Anestesi, Penata Ronsen,

Rehabilitasi Medik dan lain sebagainya.

Ketentuan Pengisian Rekam Medis

1. Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien,

selambat-lambatnya dalam waktu 1x24 Jam harus di tulis dalam

(48)

34

2. Semua pencatatan harus di tanda tangani oleh doketer atau tenaga

kesehatan lainnya sesuai dengan kewanangannya dan ditulis nama

terangnya serta diberi tanggal.

3. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiwa/i kedokteran dan

mahasiswa/i lainnya di tanda tangani dan menjadi tanggung jawab

dokter yang merawat atau oleh dokter pembimbingnya.

4. Catatan yang dibuat oleh residens harus diketahui oleh dokter

pembimbingnya.

5. Dokter yang merawat, dapat memperbaiki keselahan penusan dan

(49)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penlitian

4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum IMLEDA Pekerja Indonesia Medan

Awal mula pembentukkan Yayasan Imelda adalah sebuah klinik bersalin

kecil yang bernama Klinik Bersalin Imelda, berdiri pada tahun 1979 di Jalan Bilal

No.103, Medan. Klinik bersalin ini sedemikian majunya, sehingga oleh

pendirinya dr Rosa Dalima bersama suaminya dr H.R.I. Ritonga, MSc., klinik

bersalin ini dikembangkan menjadi sebuah rumah sakit umum yang bernama

Rumah Sakit Umum Imelda, berdiri pada tahun 1986. Perlu pula dijelaskan pada

sejarah ini bahwa nama IMELDA adalah nama dari anak kedua dari pasangan

pendiri yayasan ini, yang saat pendirian yayasan tersebut menyatakan cita-citanya

untuk menjadi dokter. Klinik bersalin yang kecil ini pula berubah menjadi sebuah

gedung di Jalan Bilal no 103 A, sekarang no. 24. Saat ini, rumah sakit ini telah

pula berkembang pesat. Pada tahun 2004 Rumah Sakit Imelda mendapat

kesempatan dari Departemen Tenaga Kerja untuk menjadi rumah sakit pekerja

sehingga Rumah sakit Imelda ini berubah namanya menjadi Rumah Sakit Imelda

Pekerja Indonesia (RS. IPI). Tahun demi tahun berbagai perkembangan terjadi di

rumah sakit ini mulai dari kapasitas tempat tidur sampai kepada

(50)

26

IPI juga terkait dengan peningkatan jumlah pasien yang meminta pelayanan di RS

IPI ini.

Selanjutnya, pada tahun 1992 Yayasan Imelda mendapat kesempatan dari

Departemen Kesehatan untuk membuka Akademi Keperawatan (AKPER

Imelda). Pada awal pendiriannya, AKPER Imelda menerima 38 orang sebagai

mahasiswa. Saat ini, AKPER Imelda telah pula memiliki gedung tersendiri

dengan segala sarana prasarana untuk menunjang pendidikan Kebidanan yang

berwawasan IPTEK sesuai dengan visinya. Mahasiswa AKPER Imelda juga

meningkat dimana saat ini AKBID Imelda memiliki 513 mahasiswa dan 1013

alumni.

Institusi pendidikan kesehatan termuda di Yayasan Imelda adalah Akademi

Perekam dan Informasi Kesehatan (APIKES) yang berdiri pada tahun 2008. Saat

ini APIKES Imelda memiliki kelas tahun pertama sebanyak 50 orang.

Perkembangan setiap institusi pendidikan di Yayasan Imelda bertujuan

untuk memberikan pendidikan yang berwawasan IPTEK sesuai dengan visi

Yayasan Imelda untuk pendidikan yakni menjadikan institusi di Yayasan Imelda

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) berwawasan IPTEK tahun

2012. Dengan visi ini, saat ini Yayasan Imelda sedang mengajukan permohonan

untuk ijin sekolah tinggi tersebut dan membenahi sarana prasarana yang dapat

menunjang pembentukkan wawasan IPTEK. Peningkatan sarana prasarana yang

menunjang IPTEK yakni dengan penerbitan Website Yayasan Imelda,

(51)

27

secara bertahap telah masuk dalam rencana pengembangan institusi pendidikan di

Yayasan Imelda. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) di setiap

institusi juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Pengembangan SDM ini juga

sangat didukung dengan beralihnya pembinaan institusi pendidikan kesehatan

kebawah naungan Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

(DIKTI). Dengan wawasan pendidikan tinggi yang diberikan secara lebih meluas

dari DIKTI, seluruh satf pengajar di lingkungan pendidikan Yayasan Imelda telah

menyadari betapa pentingnya pengembangan diri sebagai bagian dari

pengembangan karir seorang staf pengajar.

Pada masa yang akan datang Yayasan Imelda terus akan berusaha

meningkatkan diri agar kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat kepada

Yayasan Imelda tidak sia-sia.

4.1.2. Visi dan Misi 4.1.2.1 Visi

Adapun Visi RSU. IMELDA PEKERJA INDONESI adalah sebagai

berikut :

“Rumah Sakit Umum Imeda Pekerja Indonesia menjadi rumah sakit”dan

pendidikan dengan standart Jolat Committee International (JCI) tahun

2020”

4.1.2.2 Misi

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja, pengusaha dan

(52)

28

4.2 HASIL PENELITIAN

4.2.1 Hasil Penelitian Wawancara

Berdasarkan hasil penelitian wawancara saya tentang pelayanan

penerimaan pasien rawat jalan di RSU. IMELDA PEKERJA INDONESIA adalah

bahwasanya sarana dan prasarana yang telah disediakan di Rumah Sakit tersebut

sarana dan prasarananya lengkap dan cara pelaksanaan yang telah mereka

laksanakan sesuai dengan standart oprasional prosedur ( SOP ).

Alur prosedur penerimaan pasien rawat jalan RSU. IMELDA PEKERJA

INDONESIA.

Cara pendaftaran rawat jalan di RSU. IMELDA PEKERJA INDINESIA

Medan.

B. Datang Langsung

6. Pasien datang langsung ke poliklinik rawat jalan dan

mengambil nomor antrian,

7. Pasien menunggu diruang tunggu sampai antrian di panggil,

apabila nama telah di panggil pasien menuju ke loket

(Pendaftaran),

8. Untuk pasien lama menunjukan kartu identias berobat kepada

petugas dan menyebutkan poliklinik dan dokter yang di tuju,

9. Untuk pasien baru mengisi formulir pasien baru di conter serta

menyebutkan poliklinik dan dokter yang dituju,

10. Setelah selesai mendaftar pasien menuju ruang tunggu sesuai

(53)

29

Cara mendaftarkan pasien rawat jalan dengan menggunakan kartu Jaminan

Sehat, yaitu seperti ASKES dan JAMKESMAS.

C. Syarat bagi Peserta ASKES :

1. Syarat pasien askes dalam daerah ( Solo/Surakarta ),

a. Kartu ASKES asli

b. Rujukan asli dari PUSKESMAS / Dokter Keluarga

2. Syarat Pasien ASKES luar daerah,

a. Kartu ASKES asli

b. Rujukan asli dari RSUD setempat

3. Syarat Pasien ASKES luar provinsi,

a. Kartu ASKES asli

b. Rujukan asli dari RSUD setempat disertai pengantar luar

dari PT. ASKES

D. Syarat bagi perserta JAMKESMAS

1. Syarat JAMKESMAS dalam daerah :

a. Kartu JAMKESMAS asli

b. Surat Rujukan asli dari PUSKESMAS

c. Fotocopy Kartu keluarga dan KTP

d. Semua di Fotocopy rangkap dua

2. Syarat JAMKESMAS luar daerah :

a. Kartu JAMKESMAS asli

(54)

30

atau surat keterangan dari kantor ASKES setempat

d. Fotocopy Kartu Keluarga ( KK ) dan KTP

e. Semua di fotocopy rangkap dua

4.2.2 Hasil Penelitian Lembar Observasi

4.2.2.1 Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis

Hasil Penelitian yang di lakukan pada 100 sampai berkas rekam medis

rawat pasien rawat jalan di RSU. IMELDA PEKERJA INDONESIA Medan

Tahun 2016 diketahui bahwa pelaksanaan penulisan berkas rekam medis sering

tidak ditulis atau dilengkapi oleh petugas pasien rawat jalan pada berkas rekam

medis sehingga terdapat masalah dan kendala pada pengelolahan data. Untuk

mencari presentase nya dapat dicari dengan menggunakan rumus

Presentase =Hasil Penelitian

(55)

31

Dengan perhitungan sebagi berikut :

a. Presentase kelengkapan pengisian berkas rekam medis

Jumlah sampel : 100 dokumen rekam medis

Jumlah berkas yang lengkap : 50 dokumen rekam medis

Presentase = 50

100x100%

= 50%

Jadi presentase berkas yang tidak lengkap sebesar 50%

Tabel 1.1 Presentase Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN

No Berkas Rekam Medis Jumlah Dokumen Rekam

Medis

50 Dokumen Rekam Medis

50 Dokumen Rekam Medis

50 %

50%

Jumlah 100 Dokumen Rekam Medis 100%

Berdasarkan Tabel 1.1 dari 100 sampel berkas rekam medis pasien rawat

jalan di RSU. IMELDA MEDAN PEKERJA INDONESIA Medan Tahun 2016

pengisian kelengkapan berkas rekam medis yang lengkat atau sebanyak 50 berkas

rekam medis dengan persentase 50%, sedangkan berkas rekam medis yang tidak

(56)

32

Tabel 1.2 Gambaran Pelaksaan Pelayanan Penerimaan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA Medan

No Penulisan Lengkap % Tidak Lengkap %

1 Identitas Pasien 50 50 50 50

2 Tanggal dan Waktu 80 80 20 20

3 Anammesis 70 70 30 30

4 Hasil Pemeriksaan

Pemeriksaan Fisik

dan Penunjang

Medis

70 70 30 30

5 Diaknosis 40 40 60 60

Rata-rata 62 62 38 38

Berdasarkan Tabel 1.2 diatas dapat di simpulkan bahwa gambaran

pelaksaan penerimaan pasien rawat jalan terhadap kelengkapan pengisian berkas

rekam medis identitas yang lengkap 50% sedangkan yang tidak lengkap 50% dan

tanggal waktu yang lengkap terdapat 80% sedangkan yang tidak lengkap 20, pada

anammesis terdapat 70% yang lengkap dan yang tidak lengkap 30%, pada hasil

pemeriksaan fisik dan penunjang yang lengkap 70% dan yang tidak lengkap 30%,

(57)

33

4.3 Pembahasan Penelitian

Dari hasil penelitian di RSU. IMELDA PEKERJA INDONESIA Medan

bahwa pelaksanaan pelayanan penerima pasien rawat jalannya adalah sangat

efektif dari segi tata pelayanan dari yang telah dilaksanakan dan pelaksanaan nya

pelayanan sesuai dengan alur prosedur yang telah di buat.

Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang

melakukan pelayanan rawat jalan maupun pelayanan rawat inap wajip membuat

rekam medis. Yang membuat atau mengisi rekam medis adalah dokter dan tenaga

medis lainnya :

1. Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis yang

melayani pasien di rumah sakit

2. Dokter Tamu yang merawat Pasien di Rumah Sakit

3. Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik

4. Tenaga para medis dan tenaga para medis non prawatan yang langsung terlihat

didalam antara lain : Perawat, Perawat Gigi, Bidan, Tenaga Lab. Klinik, Gizi,

Anestesi, Penata Ronsen, Rehabilitasi Medik dan lain sebagainya.

Ketentuan Pengisian Rekam Medis

1. Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien,

selambat-lambatnya dalam waktu 1x24 Jam harus di tulis dalam lembaran rekam medis.

2. Semua pencatatan harus di tanda tangani oleh doketer atau tenaga kesehatan

lainnya sesuai dengan kewanangannya dan ditulis nama terangnya serta diberi

(58)

34

3. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiwa/i kedokteran dan mahasiswa/i lainnya

di tanda tangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau oleh

dokter pembimbingnya.

4. Catatan yang dibuat oleh residens harus diketahui oleh dokter

pembimbingnya.

5. Dokter yang merawat, dapat memperbaiki keselahan penusan dan melakukan

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Angreini. 2009. Audit Implementasi Biometries Fingerprint (Studi Kasus Sistem Presensistmik Amikom Yogyakarta). Seminar Nasional

Aplikasi Teknologi Informassi 2009 (SNATI 2009).

Ardhianto, E.2010. Pengolah Citra digital Untuk Identifikasi Ciri Sidik Jari Berbaris Minutiae.

Bustami, Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabillitasnya, Erlangga.

Jurnal DINAMIKA INFORMATIKA. Vol II No. I, Maret 2010.

Kembaren, S.B., Praptiningsih, Y. E., Nuraningsih, D., dan Warmansyah, J., Optimalisasi Rancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Menggunakan DFD-ERD Dikombinasikan denganUser Intergace di Rumah Sakit Ibu Anak Budhi Jaya Jakarta, Jurnal Informatika Komputer, Volume 13 No. I, Jakarta, 2008.

Kementrian Republik Indonesia, Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor : 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit, 2008.

Rustiyanto, E., Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang Terintegrasi, Gosyen Publishing, Yogyakarta, 2010.

(60)

LEMBAR WAWANCARA NAMA : ATIKAH SAHRONI RANGKUTI NIM : 1313466005

INSTITUSI : D-III APIKES IMELDA

1. Bagaimana pelaksaan pelayanaan penerimaan pasien rawat jalan di RSU.

Imelda Pekerja Indonesia Medan ?

2. Bagaimanakah proses penerimaan pasien rawat jalan di RSU. Imelda

Medan ?

3. Ada berapakah tempat loket penerimaan pasien rawat jalan di RSU.

Imelda Medan ?

4. Bagaimanakah cara pendaftaran pasien di unit Rawat Jalan pada RSU.

Imelda Medan ?

5. Bagaimanakah cara pendaftaran pasien rawat jalan di RSU. Imelda Medan

berdasarkan kartu jaminan kesehatan ?

6. Apakah penerimaan pasien rawat jalan di RSU. Imelda Medan sesuai

(61)

BUKTI REVISI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Atikah Sahroni Rangkuti

Nim : 1313466005

Tingkat : III-A Apikes

Benar telah melakukan revisi penelitian saya yang berjudul Gambaran

Pelaksanaan Pelayanan Penerimaan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kelengkapan

Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia

Medan Tahun 2016.

Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.

Diketahui oleh:

Penguji I

(62)

BUKTI REVISI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Atikah Sahroni Rangkuti

Nim : 1313466005

Tingkat : III-A Apikes

Benar telah melakukan revisi penelitian saya yang berjudul “.Gambaran

Pelaksanaan Pelayanan Penerimaan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kelengkapan

Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia

Medan Tahun 2016.

Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.

Diketahui oleh:

Penguji II

(63)

BUKTI REVISI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Atikah Sahroni Rangkuti

Nim : 1313466005

Tingkat : III-A Apikes

Benar telah melakukan revisi penelitian saya yang berjudul “Gambaran

Pelaksanaan Pelayanan Penerimaan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kelengkapan

Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia

Medan Tahun 2016.

Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.

Diketahui oleh:

Penguji III

Gambar

Tabel 1.1 Presentase Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat
Tabel 1.2 Gambaran Pelaksaan Pelayanan Penerimaan Pasien Rawat Jalan
Tabel 1.1 Presentase Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat
Tabel 1.2 Gambaran Pelaksaan Pelayanan Penerimaan Pasien Rawat Jalan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian hidrolisat protein dari limbah ikan ekor kuning hingga saat ini belum pernah dilakukan, sehingga pada penelitian ini akan dilakukan optimasi produksi

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Analisis Potensi Masalah bertujuan untuk mengidentifikasikan permasalahan utama yang dihadapi oleh peserta didik di kelas XI MIPA VI SMAN. 22 Makassar sebagai

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman manajemen an investasi baru dan melakukan analisa investasi mana yang lebih penting untuk memungkinkan manajemen

Alasannya adalah dengan cacah iterasi perulangan yang ditetapkan tersebut, jika harga pendekatan awal X1 cukup baik, maka harga akar-akar persamaan yang dicari akan dapat

(1) Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, bahwa setiap alat dan perangkat telekomunikasi yang dibuat, dirakit, dimasukkan

Setiap perangkat telekomunikasi multi-layer switch yang dibuat, dirakit, dimasukkan untuk diperdagangkan dan/atau digunakan di wilayah Negara Republik Indonesia

hasil angket.Pada indikator pemahaman terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu Lansia RKS Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung dalam hal ini responden