• Tidak ada hasil yang ditemukan

Muntasir 1, Lewi Jutomo 1, Ali Warsito 2, Hyronymus Djati 3, Eddy H. Ismail 4, Caro David Hadel Edon 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Muntasir 1, Lewi Jutomo 1, Ali Warsito 2, Hyronymus Djati 3, Eddy H. Ismail 4, Caro David Hadel Edon 5"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Peningkatan Kualitas, Promosi dan Diversifikasi Pemasaran

Produksi Alat Musik Sasando Tradisional dan Elektrik sebagai

Upaya Melestarikan Budaya Lokal Nusa Tenggara Timur

Muntasir 1, Lewi Jutomo1, Ali Warsito2, Hyronymus Djati3, Eddy H. Ismail4, Caro David Hadel Edon5

1)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana, Kupang. Jl. Adisucipto. Lasiana, Kelapa Lima, Kupang, Nusa Tenggara Timur. 85228

2 )

Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Nusa Cendana, Kupang. Jl. Adisucipto. Lasiana, Kelapa Lima, Kupang, Nusa Tenggara Timur. 85228

3)

Program Studi Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana, Kupang. Jl. Adisucipto. Lasiana, Kelapa Lima, Kupang, Nusa Tenggara Timur. 85228

4)

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT Kupang. Nusa Tenggara Timur. 85228

5)

Edon Sasando Elektrik. Kupang, Nusa Tenggara Timur. 85000 Email : [email protected]

Abstrak - Kegiatan ini mengangkat pengembangan produksi dan desain alat musik Sasando tradisional dan Sasando elektrik sebagai upaya mempertahankan dan melestarikan budaya lokal dengan pendekatan penelitian dan pengabdian masyarakat pada industri mitra edon sasando elektrik di kupang. Industri mitra mengalami berbagai masalah terutama dalam proses produksi, pengadaan bahan baku, sarana dan fasilitas produksi, pemasaran serta promosi sementara permintaan alat musik Sasando elektrik ini sangat diminati Pasar Lokal, Nasional dan Mancanegara. Dalam Produksi masih menggunakan peralatan sederhana dan terbatas sehingga produk akhirnya sedikit. Metode yang dilakukan dalam program ini adalah tahapan penyusunan rencana kerja, implementasi program, penetapan indikator kinerja, pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pendampingan dan penyusunan laporan akhir program. Hasil program pengabdian ini menghasilkan komponen tranducer, Spul Sasando Tester dengan akurasi dan presisi tinggi sehingga produk dan desain modern alat musik sasando tradisional dan sasando elektrik yang memiliki efisien tinggi dalam perakitannya. Hasil dari program ini produk sasando dan tradisional elektrik meningkat dari 1 produk menjadi 5-10 produk sasando tradisional dan elektrik. Promosi dilakukan dalam bentuk mengikuti pameran produk, sebagai pengisi acara dalam berbagai even local, nasional dan internasional. Pemasaran dalam bentuk pembentukan sanggar seni sasando, melalui internet dan membuka outlet. Program kerjasama Universitas Nusa Cendana, pemda dan industri mitra Edon Sasando Elektrik sangat bermanfaat untuk peningkatan produksi dan mutu produk berdasarkan hasil riset yang bermanfaat bagi masyarakat luas sehingga disarankan untuk penelitian dan pengabdian masyarakat berikutnya. Kata Kunci : Pengabdian Masyarakat, Alat Musik Sasando Elektrik, Sasando tradisional.

Abstract - This activity promotes the development of traditional Sasando and Sasando electric production and design as an effort to maintain and preserve local culture with a research approach and community service in the electric edon sasando partner industry in kupang. The partner industry experienced a variety of problems, especially in the production process, procurement of raw materials, facilities and facilities for production, marketing and promotion while the demand for electric Sasando musical instruments was in great demand of the Local Market, National and International. In Production still use simple and limited equipment so that the product is finally a little. The methods used in this program are the stages of preparing work plans, implementing programs, determining performance indicators, implementing monitoring and evaluation and mentoring and preparing the final program report. The results of this service program resulted in a tranducer component, Spul Sasando Tester with high accuracy and precision so that the products and modern designs of traditional Sasando instruments and electric Sasando have high efficiency in assembly. The results of this program traditional electric Sasando and products increased from 1 product to 5-10 traditional and electric Sasando products. The promotion is carried out in the form of participating in product exhibitions, as performers in various local, national and international events. Marketing is in the form of establishing Sasando art studios, through the internet and opening outlets. The collaboration program of Nusa Cendana University, Edon Sasando Electric's regional government and partner industries is very useful to increase production and product quality based on research results that are beneficial to the wider community so that it is recommended for further research and community service.

(2)

1. PENDAHULUAN Analisis Situasi

Sasando adalah suatu alat musik tradisional dari timur barat dan wilayah sekitarnya terutama pulau Rote dan Sabu Provinsi Nusa Tenggara Timur Republik Indonesia [1]. Kegiatan ini mengangkat pengembangan produksi dan desain alat musik Sasando tradisional dan Sasando elektrik sebagai upaya mempertahankan dan melestarikan budaya lokal dengan pendekatan penelitian dan pengabdian masyarakat pada industri dan masyarakat secara berkelanjutan dan institusional, memperkuat daya saing bangsa pada industri mitra dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sasando merupakan alat musik tradisional kebudayaan Pulau Rote NTT. Alat musik Sasando bentuknya sederhana terbuat dan bambu dengan senar atau dawai dan di tutupi sebagian dengan daun tuak / lontar yang berguna sebagai ruang resonansi untuk menampung suara ketika dipetik. Jenis sasando antara lain : Sasando Gong dan Sasando BioIa. Sasando Gong biasa dimainkan bersama gong [2]. Bunyi sasando gong nadanya pentatonik. Sasando gong inilah yang dikatakan Sasando tradisional kemudian berkembang Sasando Biola. Sasando Biola adalah Sasando yang putaran dawai / tali yang terbuat dan kayu dan bentuknya seperti Biola. Terjadi perkembangan dengan masuknya sekerup besi maka putaran dawai / tali diganti dengan sekerup besi yang lebih mudah diputar. Sasando Biola ada yang memakai daun lontar/haik dan memakai peti kayu sebagai ruang resonansinya, Nada dan sasando biola Nada Diatonis [2].

Sasando Elektrik yang diciptakan oleh Arnoldus Edon [3] termasuk dalam salah satu jenis Sasando Biola. Sasando Elektrik ini tidak menggunakan daun lontar/haik/ peti, karena tidak membutuhkan ruang resonansi yang berfungsi sebagai penampung suara. Bunyi langsung dapat diperbesar lewat alat pengeras suara (sound system/speaker aktif).

Dalam memetik sasando ada aturannya dalam stabilisasi jari untuk mengatur perpindahan jari dan nada yang tinggi ke nada yang rendah. Posisi jari kiri memetik bas dan melodi, jari kanan memainkan acor (mengiring). Kelebihan dan memainkan sasando elektrik adalah kelentikan jemari tangan ketika dipetik bisa dilihat dengan sempurna baik dan depan samping kiri dan kanan. Bunyinya yang khas dapat didengar dari kejauhan dan setiap pemain berperan memainkan 3 (tiga) irama yaitu, melodi, rithim dan bas. Sasando Elektrik bisa berkolaborasi dengan orkestra dan musik apa saja. Cara pengetem nada bisa digunakan dengan menggunakan alat tuner/cun untuk mendapatkan nada yang pas. Kunci yang dapat dimainkan adalah C, D, G, F. Accord yang dipakai

A, D7 tinggi, D minor tinggi, D, A minor, C. G, E minor, D minor rendah, C7, D7 rendah, F7. Tahun 1994 Arnoldus Edon meninggal dunia. Kemudian Sasando Elektrik mulai bangkit dan diteruskan oleh anak almarhum yang ke 3 (tiga) bernama Caro David HabeI Edon yang sering membantu ayahnya mengerjakan sasando mulai usia 10 tahun. Sekarang Sasando elektrik ini sudah mendapatkan kesempurnaan bentuk maupun bunyi [4].

Alat Musik Sasando Elektrik ini merupakan diversifikasi Sasando tradisional yang merupakan salah satu karya seni bernilai tinggi Namun produksi yang terbatas dan satu saat bisa jadi menjadi milik bangsa lain karena diklaim sebagai temuan atau Paten. Olehnya itu perlu dukungan Pemerintah Daerah, Perguruan tinggi dan Instansi terkait demi menjaga kelestarian dan mempertahankan budaya lokal etnik NTT.

Pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini menghasilkan komponen tranducer,

Spul Sasando Tester dengan akurasi dan presisi tinggi sehingga produk dan desain modern alat musik sasando tradisional dan sasando elektrik yang memiliki efisien tinggi dalam perakitannya yang sebelumnya masih sederhana dan belum ada sentuhan ipteks, penggunaan alat dan kerjasama dengan pihak universitas nusa Cendana [5].

Perguruan Tinggi dalam hal ini Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Jurusan Fisika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Kupang berupaya menerapkan hasil-hasil penelitian dengan memperkenalkan dan memberikan pengetahuan serta ketrampilan mengenai produksi, desain produk dan bernilai ekonomis bagi masyarakat [6]. Salah satu cara dilakukan pengabdian masyarakat dengan kerjasama kemitraan antara Perguruan Tinggi, Industri Mitra dan Pemda, dimana program ini dikenal sebagai Hi-Link akan sangat bermakna. Selanjutnya akan terjadi akselerasi dan diversifikasi produk, perluasan pasar dan peningkatan pendapatan masyarakat. terbentuknya pusat pelatihan atau sanggar seni yang dapat mempertahankan dan melestarikan aset budaya etnik NTT.

Dampak yang cukup nyata adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui inovasi yang dihasilkan, perluasan pasar, pekerja lokal di NTT langsung maupun tidak langsung akan menambah penghasilan Negara melalui pemanfaatan potensi lokal. Peran UKM semisal industri Sasando sebagai industri dalam Pembangunan Ekonomi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), termasuk pula usaha mikro, merupakan tulang punggung penyumbang perekonomian Indonesia. Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2010, sekitar 99,85% dari seluruh perusahaan di Indonesia merupakan

(3)

usaha mikro dan kecil, yaitu usaha dengan omset kurang dari satu milyar rupiah, yang berjumlah lebih dari 39 juta unit usaha. Sementara untuk usaha skala menengah, yaitu usaha omset antara Rp 1 hingga Rp 50 milyar, terdapat sekitar 55.000 unit usaha atau 0,14% jumlah seluruh perusahaan. UKM yang menyerap sekitar 73,5 juta pekerja atau 82% tenaga kerja Indonesia, memberikan kontribusi hampir 58% pada PDB nasional [7].

Permasalahan Mitra

Industri Mitra dalam hal ini Edon Sasando Elektrik merupakan industri rumah tangga yang beralamat Jalan Fetor Fonay Kompleks BTN Kolhua RT 001 RW 001 Kelurahan Maulafa Kupang Nusa Tenggara Timur, pada saat program ini belum berjalan dan didanai, kapasitas produksinya terbatas, dari peralatan yang digunakan masih sederhana dan masih kurang menggunakan sentuhan hasil teknologi dan peralatan mesin sehingga dalam satu bulannya hanya dapat memproduksi satu Alat Musik Sasando elektrik dengan harga jual lima juta per unitnya \t\u sasando daun dengan harga jual dua juta rupiah perunitnya. Demikian pula membutuhkan waktu yang lama karena keterbatasan alat yang digunakan untuk memproduksi sasando.

Dalam Produksi masih menggunakan peralatan sederhana dan terbatas sehingga produk akhirnya sedikit. Berdasarkan wawancara dan kunjungan ke industri mitra, Edon Sasando Elektrik yang dipimpin oleh bapak Caro David HabeI Edon dalam memproduksi alat musik ini sangat teliti dan berkualitas. Dibutuhkan waktu 1 bulan untuk menghasilkan alat musik Sasando Elektrik yang berkualitas dengan standar Internasional. Mulai dari pemilihan bahan baku, penyediaan bahan pendukung dan pelengkap, Produksi dan proses akhir produksi serta pasca produksi.

Keterbatasan produksi dan hasil produksi disebabkan banyaknya keterbatasan dan kendala finansial dan produksi yang dihadapi pihak mitra. Industri mitra mengalami kendala dalam hal pengadaan bahan baku, sarana dan fasilitas produksi sementara permintaan alat musik Sasando elektrik ini sangat diminati Pasar Lokal, Nasional dan Mancanegara.

Olehnya itu dukungan dari Perguruan Tinggi dengan tenaga akademik dan ilmu pengetahuan yang dimiliki sangat diharapkan untuk peningkatan produksi, kapasitas produksi, diversifikasi produk. Dukungan Pemerintah Daerah dalam hal menjamin kesinambungan Produksi dan Pemasaran dengan bentuk dukungan Finansial dan Administrasi sehingga kelestarian produk dapat dipertahankan.

Dukungan Dinas Pemerintah terkait dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat diharapkan sebagai Mitra Strategis untuk mengembangkan dan memperkenalkan Industri Inovatif dan memiliki nilai jual sebagai asset Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan adanya Sasando elektrik dapat menjadi produk seni bernilai tinggi dan menjadi kebanggaan masyarakat Kupang Nusa Tenggara Timur umumnya dan masyarakat Indonesia khususnya.

Sebagai bentuk langkah nyata dari Perguruan Tinggi Universitas Nusa Cendana dan dukungan instansi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta kementerian riset, teknologi dan perguruan tinggi maka dilaksanakan program pengabdian masyarakat dalam bentuk Hi-Link yang dalam pelaksanaan dilakukan dalam bentuk peningkatan kualitas, promosi dan diversifikasi pemasaran produksi alat musik sasando tradisional dan elektrik yang kegiatannya dalam bentuk produksi Produk utama adalah produksi Sasando Tradisional dan Sasando Elektrik 24 Dawai, 28 Dawai, 32 Dawai, 36 Dawai dan 40 Dawai ; Produk Sekunder adalah Pelatihan Penggunaan Alat Musik Tradisional Sasando Elektrik Bagi Anak Sekolah Dasar, Siswa SMP dan SMA dan Produk Kerjasama adalah Festival Sasando, Pameran dan Outlet Pemasaran Produk Sasando dan Turunan. Pelaksanaan program ini ini menghasilkan komponen tranducer, Spul Sasando Tester dengan akurasi dan presisi tinggi sehingga produk dan desain modern alat musik sasando tradisional dan sasando elektrik yang memiliki efisien tinggi dalam perakitannya yang sebelumnya masih sederhana dan belum ada sentuhan ipteks, penggunaan alat dan kerjasama dengan pihak universitas nusa Cendana [5].

Tahapan rencana produksi adalah:

1) Pada tahap awal adalah memperkenalkan dan menyebarluaskan produk.

2) Tahap selanjutnya, pada tahun kedua adalah membangun diversifikasi produk dan terus secara simultan meningkatkan kapasitas produksi. Kegiatan produksi akan dilakukan dengan bekerjasama antara laboratorium yang ada di Universitas Nusa Cendana yang membantu produksi. Menempatkan mitra industri pada industri yang lebih maju dalam bentuk magang produksi dan mengadakan penelitian produksi dan manajemen usaha. 3) Pada tahapan ketiga, produksi akan dilakukan

fokus pada diversivikasi produk lanjutan dengan terus bekerjasama dengan mitra strategis untuk pemasaran, baik pengguna industri maupun produk untuk konsumen akhir dan tetap Menempatkan mitra industri pada

(4)

industri yang lebih maju dalam bentuk magang produksi dan mengadakan penelitian produksi dan manajemen usaha

Kegiatan Program ini sebagai berikut :

1. Tersedianya teknologi temuan perguruan tinggi yang dibutuhkan oleh industri mitra Sasando tradisional dan elektrik dalam bentuk komponen tranducer yang efisiensi dalam perakitan sasando elektrik.

2. Tersedianya sasando tradisional dan elektrik dengan system akustik yang lebih baik. 3. Tersedianya Sasando elektrik dalam

benrbagai ukuran dawai

4. Menghasilkan kemasan atau packing sasando tradisional dan elektrik yang dapat kokoh untuk ekspor.

5. Tersedianya Sasando elektrik dengan berbagai jumlah tali dawai.

6. Dilakukannya Showing windows meliputi festival Sasando, Perluasan Pasar Sasando melalui outlet Dekranas, Website, dan Toko-toko Alat Musik, Melakukan Pembentukan Sanggar Pendidikan Alat Musik Tradisional Sasando Elektrik.

Gambar 1. Sasando sebelum pelaksanaan program (atas) Sasando Elektrik 2010 (bawah) Sasando Elektrik 1980

2. METODE PELAKSANAAN

Implementasi gagasan Tim kerja diterapkan pada kegiatan program pengabdian ini adalah sebagai berikut [4]:

Tahapan Penyusunan Rencana Kerja

a. Terlebih dahulu tim Kerja bersama UKM menyusun rencana kerja yang akan dikelola

serta menyesuaikan dengan jumlah Modal Usaha yang tersedia dan besar dana yang disediakan, sarana usaha dan peralatan yang dimiliki oleh mitra dan kebutuhan peralatan atau mesin untuk memproduksi sasando sesuai permintaan pasar selama ini.

b. Langkah selanjutnya melihat kemungkinan apakah perlu mengajukan kredit usaha atau tidak, pengajuan kredit tentunya didasarkan modal yang tersedia.

c. Hasil rencana kerja dan usaha yang telah disusun selanjutnya menentukan jenis teknologi yang akan digunakan maupun jumlah peralatan yang akan digunakan serta kemungkinan pengembangan produksi ditahun berikutnya.

d. Setelah penetapan teknologi baik ukuran dan jumlahnya maka langkah selanjutnya adalah penataan manajemen usaha.

e. Dalam penataan ini tim akan membantu UKM menyusun suatu pola manajemen usaha yang setara manajemen koperasi.

Implementasi Program

a. Metode implementasi dilakukan dalam bentuk perancangan pengujian dan pembuatan spul sasando yang sasarannya menghasilkan spesifikasi spul terkait jumlah lilitan, hambat jenis kawat, resistensi spul dan mendapatkan alat penguji spul tanpa pemasangan terlebih dahulu serta pengembangan nada rythem dan melodi.

b. Metode implementasi berikutnya dilakukan dalam bentuk Penelitian pengujian dan penerapan jet spayer, oven pengering cat dengan sasaran mempercepat proses pengeringan dalam pengecatan sasando tradisional dan elektrik.

c. Meningkatkan daya tahan daun dan bambu bahan sasando tradisional dan elektrik dan Menghasilkan bunyi nada sebagai bahan resonansi sasando tradisional yang nyaring. d. metode implementasi dilakukan dalam bentuk

Teknologi media, Pelatihan dan pendidikan pemakaian sasando tradisional dan elektrik Festival Sasando, Perluasan Pasar Sasando, Melakukan Pembentukan Sanggar Pendidikan Alat Musik Tradisional Sasando Elektrik; e. Pembelian bahan baku dilaksanakan pada saat

produksi, kapasitas produksi dan besarnya pasar yang dilayani.

Pelaksanaan di lapangan

a. Tersedianya teknologi temuan perguruan tinggi yang dibutuhkan oleh industri mitra Sasando tradisional dan elektrik dalam bentuk komponen tranducer yang efisiensi dalam perakitan sasando elektrik.

(5)

b. Tersedianya sasando tradisional dan elektrik dengan system akustik yang lebih baik. c. Tersedianya Sasando elektrik dengan

berbagai jumlah tali dawai.

d. Menghasilkan kemasan atau packing sasando tradisional dan elektrik yang dapat kokoh untuk ekspor.

e. Tersedianya sarana dan peralatan yang mendukung peningkatan peoduksi dan kualitas

f. Dilakukannya Showing windows meliputi festival Sasando, Perluasan Pasar Sasando melalui outlet Dekranas, Website, dan Toko-toko Alat Musik, Melakukan Pembentukan Sanggar Pendidikan Alat Musik Tradisional Sasando Elektrik.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN :

Menghasilkan komponen tranducer yang efisien dalam perakitan sasando elektrik.

Gambar 2. Komponen Tranducer untuk bunyi sasando dengan arus listrik (atas); Komponen Tranducer dirangkai pada sasando (bawah)

Pada tahapan ini komponen tanducer dirakit oleh tim pelaksana yang berlatar belakang fisika instrument, hasil tranducer diuji di laboratorium fisika untuk mengetahui besaran arus, jumlah lilitan dan jenis tembaga yang dgunakan untuk menghasilkan tranducer yang baik dan sempurna. Temuan tranducer dan spul inilah yang diterapkan pada industri mitra edon sasando

elektrik. Penggunaan tranducer dan spul akan berdampak pada bunyi yang dihasilkan lebih jernih dan tidak berdengung. Selain itu, perancangan tranducer dan spul lebih mudah dibandingkan sebelum adanya pengujian laboratorium fisika. Tersedianya sasando tradisional dan elektrik dengan system akustik yang lebih baik.

Gambar 3. Komponen Sasando elektrik yang diproduksi

Sebelum diadakan program ini, mitra dalam proses produksinya dengan peralatan sederhana seperti pisau, kertas amplas, pahat sehingga produk yang dihasilkan terbatas karena membutuhkan waktu yang lama. sehingga produksinya mampu menghasilkan 1 unit sasando, baik sasando daun maupun sasando el;ektrik

Setelah program ini berjalan, maka mitra dalam produksinya mampu menghasilkan 5-10 unit sasando, baik sasando daun maupun sasando elektrik. Kemampuan produksi ini didukung dengan peralatan mesin baik pemotongan, penghalusan, pengecatan, pelubangan dengan mesin bor.

Dampak yang diberikan kepada mitra adalah peningkatan produksi, waktu produksi yang tidak lama, penambahan tenaga kerja dan menghasilkan sasando elektrik dan sasando daun yang lebih banyak

(6)

Tersedianya sasando tradisional dan elektrik berbagai jumlah dawai

Gambar 4. Bentuk Sasando Daun yang telah diproduksi

Gambar 5. Bentuk Sasando Elektrik yang telah diproduksi

Gambar 6. Sasando elektrik dengan 32 dawai , 36 dai dan 40 dawai

Sebelum program ini diterapkan, mitra dengan keterbatasan hanya mapu menghasilkan 1 sasando elektrik itupun dengan dawai 28. Setelah adanya program ini maka sasando elektrik yang dihasilkan bisa membuat sasando dengan berbagai jumlah dawai. Konsumen yang memesan sasando biasanya meminta dawainya dalam ukuran yang banyak. Sesuai nada musik yang dihasilkan

Tersedianya kemasan atau packing sasando tradisional dan elektrik yang dapat kokoh untuk ekspor

Sebelum kegiatan ini berjalan, sasando daun maupun sasando elektrik tidak dikemas dalam tempat sehingga pada waktu dijual pembeli merasa kecewa karena sasando daun sering mengalami kerusakan yang mengakibatkan bentuk sasando daun rusak atau patah. Dengan program yang telah dilaksanakan maka sasando daun dan sasando elektrik memiliki wadah khusus yang menghindari dari kerusakan.

Gambar 7. Kemasan atau packing penutup sasando daun yang telah dibuat lebih menarik dan aman untuk penyimpanan sasando daun

Tersedianya sarana dan peralatan yang

mendukung peningkatan produksi dan kualitas Sebelum program ini berjalan, mitra edon sasando elektrik hanya menggunakan peralatan sederhana. Setelah program ini berjalan, maka berbagai peralatan disediakan untuk mendukung proses produksi dan pengerjaan pembuatan alat music sasando daun dan sasando elektrik. Dampak yangh dirasakan mitra, memberikan kontribusi peningkatan produksi dan menghasilkan alat music sasando yang lebvih banyak

(7)

Meja kerja Mesin pengetem Mesin Bor

Kompresor cat Mesin bubut kayu

Komponen listrik Mesin bubut kecil Mesin potong

Komponen baut dawai Mesin pengamplas Baliho kegiatan

Gambar 8. Dukungan peralatan

Kursus Sasando

(8)

Pertunjukan sasando Peresmian Bank Indonesia Konser di Cina

Konser sasando Konser di BRI

Gambar 9. Program Showing Windows

Showing windows meliputi festival Sasando,

Perluasan Pasar Sasando melalui outlet Dekranas, Toko-toko Alat Musik, Melakukan Pembentukan Sanggar Pendidikan Alat Musik Tradisional Sasando Elektrik

Sebelum kegiatan program, mitra edon sasando elektrik tidak pernah mengikuti atau diundang untuk mengikuti festival alat musik. Sejak program berjalan dengan berbagai promosi untuk memperkenalkan alat musik tradisional Sasando Daun dan sasando elektrik sebagai salah satu budaya etnik khas NTT.

Program ini membantu mitra untuk mengikuti berbagai even dan festival alat musik, pameran yang diadakan di NTT seperti pamaeran pembangunan yang diadakan tiap tahun, bahkan mengikuti festival musik di Cina tahun 2011, festival musik tahun 2013 di Jakarta. Sebagai pengisi kegiatan dalam benrgai even di tingkat provinsi NTT baik yang diadakan oleh pihak Bank maupun Perusahaan.

Nilai tambah Produk

Produk yang dihasilkan sebelum program pengabdian masyarakat hanya 1 buah per bulan , dengan bantuan program bisa menghasilakn 5-10 perbulan untuk sasando elektrik dan tradisional. Program ini menghasilkan cindera mata, souvenir, sanggar, website, festival, pameran dan permintaan produk. menghasil sasando gong 12 dawai. Jumlah sasando elektrik yang terjual selama kegiatan berjalan = 27 buah. Jumlah Sasando Tradisonal Selama Program = 25 Buah. Pasca program Pesanan Saat Ini = 23 Elektrik, 35 Tradisional.

Pembeli Dari Jepang, Australia, Amerika Serikat, Canada, Jerman, Jakarta, Kupang.

Dengan adanya program pengabdian masyarakat dalam bentuk hi-link, mitra, dan masyarakat NTT dapat menikmati alunan musik khas sasando elektrik yang sangat berbeda dengan alat musik lain. Di sisi lain, dengan adanya alat musik ini, anak binaan sanggar mendapatkan permintaan dari berbagai pihak untuk tampil mengisi acara dan pertunjukan yang menggunakan alat musik sasando. Masyarakat sekitar mitra edon sasando dapat mengenal lebih dekat produk sasando elektrik sehingga menanamkan rasa memiliki budaya khas NTT.

Dari sisi ekonomi, dengan peningkatan penjualan maka akan berdampak pada peningkatkan ekonomi mitra dan pendapatan daerah karena adanya pembayaran pajak yang dimasukkan ke Negara dari produk yang terjual.

Dampak Sosial Secara Nasional

Dampak yang cukup nyata adalah meningkatkan permintaan Sasando Elektrik dari dalam negeri dan luar negeri.. Langsung maupun tidak langsung akan menambah penghasilan para pekerja lokal di wilayah ini atau kelurahan-kelurahan di Kota Kupang NTT dan yang paling penting adalah adanya industri yang menggunakan teknologi tepat guna. Pada gilirannya pendapatan masyarakat akan bertambah dan bahkan peningkatan peranan masyarakat wilayah ini atau lokal dapat bertambah khususnya pada peningkatan produk sasando yang merupakan andalan daerah sehingga secara nasional akan memberikan dampak yang cukup berpengaruh secara Nasional tidak

(9)

hanya di Kota Kupang NTT saja. Sehingga meningkatkan kunjungan wisata manca Negara, banyak turis yang berkunjung ke industry mitra untuk melihat secara langsung produksi bahkan memainkan alat music ini, juga membeli produk sasando tradisional dan elektrik.

4. KESIMPULAN

Dari kegiatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Adanya teknologi temuan perguruan tinggi yang dibutuhkan oleh industri mitra Sasando tradisional dan elektrik dalam bentuk komponen tranducer yang efisiensi dalam perakitan sasando elektrik.

b. Mampu diproduksi sasando tradisional dan elektrik dengan system akustik yang lebih baik.

c. Mampu diproduksi Sasando elektrik dengan berbagai jumlah tali dawai.

d. Adanya kemasan atau packing sasando tradisional dan elektrik yang dapat kokoh untuk ekspor.

e. Tersedianya sarana dan peralatan yang mendukung peningkatan peoduksi dan kualitas

f. Dilakukannya Showing windows meliputi festival Sasando, Perluasan Pasar Sasando melalui outlet Dekranas, Website, dan Toko-toko Alat Musik, Melakukan Pembentukan Sanggar Pendidikan Alat Musik Tradisional Sasando Elektrik.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan Program Hi-Link ini, khususnya pihak Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang telah memberikan Program Hi-Link Pengabdian Masyarakat tahun 2011. Pimpinan Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Universitas Nusa Cendana yang telah memberikan kesempatan bersaing untuk mendapatkan hibah kompetisi pengabdian masyarakat, dan Mitra Edon Sasando Elektrik yang telah mendukung terlaksananya program kemitraan masyarakat ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. I Ketut, Yasa (2000) Sasando (Sebuah Kajian Dari Aspek Argonologis, Musikologis,Dan

Kutural).Mudra (JURNAL SENI BUDAYA),

8. p. 1. ISSN 0854-3461

[2]. Tulus Martin H. Koehuan . 2016. Eksplorasi Permainan Gitar Elektrik Pada Lagu Ofa Langga Dalam Ansambel Sasando. Program Studi Seni Musik Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 2016

[3]. Yohanes Don Bosko Bakok. Electric Sasando

of East Nusa Tenggara, Makalah ini dipresentasikan dalam Seminar Internasional Untuk Kajian Seni Asia Pasifik yang pertama (1st International Conference for Asia Pacific Arts Studies-ICAPAS) di Sekolah Pascasarjana ISI Yogyakarta tanggal 11 Desember 2013 dan telah dimuat dalam International Journal of Creative And Arts Studies (IJCAS), Vol.1, No. 2, Desember 2014. Jurnal ini diterbitkan oleh Sekolah Pascasarjana Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

[4]. Haning, P., 2009, Sasandu, Alat Musik Tradisional Masyarakat Rote Ndao, Kupang, Kairos

[5]. Lewi Jutomo, Muntasir, Ali Warsito, Eddy H. Ismail, Caro David Hadel Edon. 2011. Diversifikasi Peningkatan Kualitas dan Perluasan Pemasaran Produksi Industri Alat Musik Tradisional Sasando Elektrik Sebagai Upaya Melestarikan Budaya Local. Laporan Hi-Link 2011. Lembaga Pengabdian Universitas Nusa Cendana. Kupang

[6]. Muntasir, Sigit Purnawan, Mustakim Syahdan Penerapan Alat Peniris Serbaguna Model Silinder Sistem Sentrifuse Untuk Meningkatkan Mutu dan Higienis Produk Kerupuk Jagung Kelimutu Sikumana Kota Kupang. Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik

dan Pengabdian Masyarakat) Vol.2 No. 1

Maret 2017 - e. ISSN: 2550-0821 hal. 50-55. [7]. BPS Kota Kupang. 2010. Statistik Daerah

Gambar

Gambar  1.  Sasando  sebelum  pelaksanaan  program  (atas)  Sasando Elektrik 2010 (bawah) Sasando Elektrik 1980
Gambar 3. Komponen Sasando elektrik yang diproduksi
Gambar 7. Kemasan atau packing penutup sasando daun yang  telah dibuat lebih menarik dan aman untuk penyimpanan  sasando daun
Gambar 8. Dukungan peralatan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada perlakuan P2 tingginya diameter telur yang dihasilkan disebabkan karena hormon estradiol- 17β yang diberikan sudah optimum untuk proses vitelogenesis di hati dan

Rahayu (2010:4) mengemukakan bahwa tujuan bibliokonseling pada dasarnya sama dengan tujuan bimbingan, yaitu membantu konseling agar dapat membantu dirinya sendiri yang disajikan

2 Wakil Dekan Bidang I SALINAN TERKENDALI 02 3 Wakil Dekan Bidang II SALINAN TERKENDALI 03 4 Manajer Pendidikan SALINAN TERKENDALI 04 5 Manajer Riset dan Pengabdian

Pengawasan kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila dipergunakan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan

Abstrak: Struktur dan Fungsi Pantun Pulang-Memulangkan pada Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu Sambas. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur dan

Apabila beban bekerja secara berselang-seling pada bentang-bentang,  perubahan nilai momen negatif di tumpuan umumnya hanya kecil sedangkan perubahan momen  positif

  Berdasarkan analisis penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: (1) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis

Pertunjukan Nini Thowong merupakan salah satu kesenian yang ada di Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul.Pada awalnya warga sekitar mempunyai keyakinan bahwa