• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERENCANAAN BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PERENCANAAN BISNIS"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

42

Setelah melakukan analisis lingkungan usaha dan dinyatakan layak atau patut untuk dilanjutkan maka tahapan selanjutnya yaitu menyusun suatu perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis adalah bagian dari proses memindahkan presentasi kegagalan dan alat yang berguna untuk memahami potensi, risiko, dan hasil untuk kesempatan tertentu (Timmons, 2011). Sedangkan menurut Bygrave dan Zacharakis (2011) mengatakan bahwa Business plan merupakan sebuah dokumen yang disiapkan entrepreneurship yang mencakup tentang perencanaan bisnis yang akan dilakukan dan yang disusun agar mendapatkan prediksi perusahaan untuk masa depan.

4.1 Strategi yang Diajukan

Dari beberapa strategi alternatif yang didapat dari analisis eksternal dan internal diatas, didapatkan strategi yang diajukan untuk pengembangan PT. Sumpitmas Berkah Amanah, yaitu Maksimalisasi Keuntungan dengan pendekatan Pemasaran yang didukung oleh sistem tata kelola. Adapun fungsi tata kelola yang mendukung pendekatan Pemasaran adalah; Fungsi Pemasaran, Fungsi Sumberdaya Manusia, Fungsi Operasional dan Fungsi Keuangan

4.2 Perencanaan Pemasaran

Perencanaan pemasaran diperlukan agar produk yang dihasilkan dapat sampai ke konsumen dan memberikan nilai tinggi dibandingkan produk

(2)

pesaing. Pada industri kuliner, perencanaan yang menjadi ujung tombak perusahaan adalah perencanaan pemasaran. Untuk menganalisa dan mengetahui strategi perencanaan pemasaran dari PT.Sumpitmas Berkah Amanah, diperlukan alat untuk menganalisis konsumen dan kesiapan dari perusahaan. Proses segmenting, targeting, positioning digunakan untuk menganalisis segmentasi, target dan posisi produk, dan marketing mix

digunakan untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan produk.

4.2.1 Segmenting, Targeting, Positioning

a. Segmenting

Setiap pelanggan yang memiliki kebutuhan yang sama tidak selalu memilih produk atau service yang sama satu dengan yang lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Keputusan mereka dalam membeli sebuah produk mungkin dipengaruhi oleh pilihan pribadi, karakteristik individu ataupun pengaruh lingkungan sosial. Di lain pihak pelanggan yang membeli suatu produk yang sama memiliki kemungkinan dimotivasi oleh kebutuhan yang berbeda satu sama lain serta mencari keuntungan yang berbeda dari produk tersebut dan mendapatkan informasi yang berbeda mengenai produk tersebut. Dasar yang digunakan dalam menentukan pasar oleh David (2009) memiliki empat kriteria yaitu :

1. Geografi

Kota Bandung terletak pada posisi 107º36’ Bujur Timur dan 6º55’ Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Bandung adalah 16.729,65 Ha. Perhitungan luasan

(3)

ini didasarkan pada Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. Secara administratif, Kota Bandung berbatasan dengan beberapa daerah Kabupaten/Kota lainnya, yaitu:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat;

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi;

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung; dan

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung.

Kota Bandung yang berpenduduk banyak dan padat serta kerapatan bangunan yang tinggi juga berisiko tinggi pada berbagai bencana. Iklim Kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan di sekitarnya. Namun pada beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan suhu, serta musim hujan yang lebih lama dari biasanya. Dalam beberapa tahun terakhir ini, musim hujan dirasakan lebih lama terjadi di Kota Bandung.

2. Demografi

Penduduk asli daerah Bandung adalah orang Sunda dan hingga saat ini masih kelompok etnis terbesar yang tinggal di Bandung. Selain orang Sunda,

(4)

ada populasi besar orang Jawa, Batak, Minangkabau serta kelompok etnis Indonesia lainnya. Selanjutnya, kira-kira 4.300 orang asing tetap tinggal di kota Bandung (Pemerintah Kota Bandung 2013).

Status sosial ekonomi kota Bandung digolongkan sebagai menengah ke atas (GRWM 2014, hlm. 19). Status tersebut berdasarkan tingkat pendidikan, kesehatan serta paritas daya beli penduduk Bandung, yaitu tingkat semua faktor tersebut adalah sedikit lebih dari biasa. Orang yang lulus SMA mempunyai akses kesempatan kerja yang paling besar daripada kelompok lulusan lain (Pemerintah Kota Bandung 2013). Pada tahun 2013, angka partisipasi pada sekolah dasar mencapai 100% di kota Bandung dan pendaftaran sekolah menengah pertama 85% (Pemerintah Kota Bandung 2013). Tetapi, pada sekolah menengah atas pendaftaran menurun sampai 50% saja, serta hanya 16% penduduk yang melanjutkan ke perguruan tinggi (Pemerintah Kota Bandung 2013).

3. Psikografi

Pin Chicken mempunyai target pasar utama atau primer yaitu kalangan

mahasiswa dan pekerja muda atau yang lebih populer saat ini dengan sebutan

“Millenials” sementara target sekunder Pin Chicken adalah ibu rumah tangga,

(5)

4. Behaviour

Aktifitas yang padat, membuat kebiasaan penduduk Kota Bandung mengkonsumsi makanan yang praktis dan gampang dijangkau. Pin Chicken

sebagai produk cepat saji menghadirkan kualitas produk yang istimewa serta kemudahan mengakses dengan menggunakan teknologi sehingga konsumen tanpa kesukaran mendapatkan produk Pin Chicken.

b. Targeting

Tabel 1.4Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan Pekerja Formal Menurut Kelompok Umur dan Jenis

Pekerjaan Utama (rupiah), 2018

Sumber : BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2018

Berdasarkan data diatas, pengelompokan rata-rata penghasilan pekerja formal menurut kelompok usia, menentukan target primer dan sekunder yang dipilih oleh

(6)

PT.Sumpitmas Berkah Amanah. Target primer PT.Sumpitmas Berkah Amanah adalah rentang usia dari 15 hingga 44 Tahun dengan latar belakang pekerjaan pelajar dan karyawan yang memiliki aktifitas tinggi, sedangkan target sekunder adalah PT.Sumpitmas Berkah Amanah berasal dari rentang usia 45 hingga 54 Tahun dengan latar belakang pekerjaan Ibu Rumah Tangga.

c. Positioning

Kotler & Armstrong (2001) menjelaskan bahwa product positioning merupakan suatu kesimpulan dari sebuah produk yang didefinisikan oleh konsumen melalui suatu atribut atau dengan kata lain posisi sebuah produk di dalam benak konsumen yang membedakan dengan produk sejenis yang lain. Positioning dilakukan dengan menanamkan keuntungan unik sebuah produk yang berbeda dibandingkan dengan produk lain ke dalam benak pelanggan.

Strategi positioning merupakan kombinasi dari sebuah produk, saluran distribusi, harga dan strategi promosi sebuah perusahaan yang digunakan untuk memposisikan diri mereka untuk melawan kompetitor yang ada dalam menghadapi keinginan dan kebutuhan target pasar (Cravens, Lamb & Crittenden, 2002) Positioning yang dilakukan oleh Pin Chicken dengan slogan yang diusung yaitu Closer, More Delight atau lebih dekat, lebih lezat.

Setelah menentukan segmenting, targeting dan positioning maka selanjutnya yaitu melakukan strategi bauran pemasaran atau marketing mix, strategi ini menggunakan empat variabel pengukuran (4P).

(7)

4.2.2 Bauran Pemasaran

McCarthy (1996) dalam Kotler et al. (2009) mengklasifikasikan alat untuk merencanakan kegiatan dan program pemasaran yang terintegrasi penuh ke dalam 4 kelompok besar yang disebut sebagai 4 P dari pemasaran, yaitu product, price, place, promotion.

1. Product

Jenis usaha yang ditawarkan oleh PT.Sumpitmas Berkah Amanah adalah usaha waralaba Fried Chicken (Ayam Goreng Tepung) yaitu Pin Chicken. Adapun produk-produk yang dijual pada Pin Chicken adalah ayam goreng tepung original dengan nama jual Pin Chicken Original, ayam goreng tepung pedas dengan nama jual Pin Chicken Spicy, Chicken Katsu, dan

Spicy Wings. Gambar adalah desainlogo Pin Chicken yang akan digunakan

Nama ‘Pin Chicken’ diambil dari pin lokasi google map yang sudah tidak asing dilihat oleh khalayak modern yang terbiasa mengakses internet

(8)

untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Nama ‘Pin Chicken’ berusaha membangun asosiasi antara merek dagang dan ikon budaya populer, sehingga memiliki kelebihan untuk melakukan pentrasi dan menetap dalam benak khalayak. Selain itu kata ‘Pin’ terdiri dari satu suku kata dan dua fonem. Perancangan nama ‘Pin Chicken’ ditetapkan dengan pola pikir pemasaran, dimana merek dagang ini akan ditempatkan di suatu daerah yang belum tersentuh dan dilakukan secara massif dengan membuka cabang dalam jumlah besar dan secara bersamaan dengan dukungan pemasaran dengan kemitraan aplikasi jasa transportasi online sehingga dapat memperluas area jangkauan pasar.

Dari sisi bisnis, ‘Pin Chicken’ menggunakan pendekatan yang sama dengan alternatif sebelumnya, menawarkan produk yang kurang lebih sama dengan kompetitor namun dapat dijual dengan harga yang lebih rendah.

Desain logo menggunakan pendekatan simplicity desain, dimana tidak banyak elemen desain yang ditambahkan dari bentuk aslinya yaitu pin lokasi Google. Desain yang simple memiliki ketahanan dari tren desain kontemporer sehingga dapat menjadi desain yang tak lekang oleh waktu atau ‘timeless’.

2. Price

Tujuan “Pin Chicken” dalam menetapkan harga adalah untuk mendapatkan product quality leadership, yaitu dengan mengunggulkan beberapa aspek produk dan keunggulan kompetitif lainnya sehingga dapat memberikan added value bagi konsumen. Profit margin yang

(9)

ditetapkan adalah 15-50%. Penetapan harga juga harus memperhatikan faktor lain seperti resiko dan kebijakan perusahaan. Berikut ini adalah penetapan harga jual untuk produk “Pin Chicken” ;

Product Name Selling Price

Pin Rice 4,500.00

Pin Fries 7,000.00

Pin Katsu 13,000.00

Pin Wings 14,000.00

Pin Original Dada 11,000.00

Pin Original Paha Atas 11,000.00

Pin Original Paha Bawah 8,500.00

Pin Original Sayap 8,000.00

Pin Spicy Dada 12,000.00

Pin Spicy Paha Atas 12,000.00

Pin Spicy Paha Bawah 9,500.00

Pin Spicy Sayap 9,000.00

Pin Rock Original 13,500.00

Air Mineral Prima (330ml) 3,000.00

Teh Botol Sosro (330ml) 4,500.00

Thai Tea 6,000.00

Dark Choco Milk 6,000.00

Lemonade Nestle 5,000.00

Pin Combo Special Original Dada (Air Mineral) 20,000.00 Pin Combo Special Original Paha Atas (Air Mineral) 20,000.00 Pin Combo Special Original Paha Bawah (Air Mineral) 16,500.00 Pin Combo Special Original Sayap (Air Mineral) 16,000.00 Pin Combo Special Original Dada (Teh Botol Sosro 330 Ml) 20,000.00 Pin Combo Special Original Paha Atas (Teh Botol Sosro 330 Ml) 20,000.00 Pin Combo Special Original Paha Bawah (Teh Botol Sosro 330 Ml) 16,500.00 Pin Combo Special Original Sayap (Teh Botol Sosro 330 Ml) 16,000.00

(10)

Pin Combo Special Original Dada (Thai Tea) 20,000.00 Pin Combo Special Original Paha Atas (Thai Tea) 20,000.00 Pin Combo Special Original Paha Bawah (Thai Tea) 16,500.00

Pin Combo Special Original Sayap (Thai Tea) 16,000.00

Pin Combo Special Original Dada (Dark Coco Milk) 20,000.00 Pin Combo Special Original Paha Atas (Dark Coco Milk) 20,000.00 Pin Combo Special Original Paha Bawah (Dark Coco Milk) 16,500.00 Pin Combo Special Original Sayap (Dark Coco Milk) 16,000.00

Pin Combo Special Original Dada (Lemonade) 20,000.00

Pin Combo Special Original Paha Atas (Lemonade) 20,000.00 Pin Combo Special Original Paha Bawah (Lemonade) 16,500.00

Pin Combo Special Original Sayap (Lemonade) 16,000.00

Pin Combo Special Spicy Dada (Air Mineral) 21,000.00

Pin Combo Special Spicy Paha Atas (Air Mineral) 21,000.00 Pin Combo Special Spicy Paha Bawah (Air Mineral) 17,500.00

Pin Combo Special Spicy Sayap (Air Mineral) 17,000.00

Pin Combo Special Spicy Dada (Teh Botol Sosro 330 Ml) 21,000.00 Pin Combo Special Spicy Paha Atas (Teh Botol Sosro 330 Ml) 21,000.00 Pin Combo Special Spicy Paha Bawah (Teh Botol Sosro 330 Ml) 17,500.00 Pin Combo Special Spicy Sayap (Teh Botol Sosro 330 Ml) 17,000.00

Pin Combo Special Spicy Dada (Thai Tea) 21,000.00

Pin Combo Special Spicy Paha Atas (Thai Tea) 21,000.00 Pin Combo Special Spicy Paha Bawah (Thai Tea) 17,500.00

Pin Combo Special Spicy Sayap (Thai Tea) 17,000.00

Pin Combo Special Spicy Dada (Dark Coco Milk) 21,000.00 Pin Combo Special Spicy Paha Atas (Dark Coco Milk) 21,000.00 Pin Combo Special Spicy Paha Bawah (Dark Coco Milk) 17,500.00 Pin Combo Special Spicy Sayap (Dark Coco Milk) 17,000.00

Pin Combo Special Spicy Dada (Lemonade) 21,000.00

Pin Combo Special Spicy Paha Atas (Lemonade) 21,000.00 Pin Combo Special Spicy Paha Bawah (Lemonade) 17,500.00

(11)

Pin Katsu Combo Special (Lemonade) 21,000.00

Pin Wings Combo Special (Lemonade) 23,000.00

Pin Katsu Combo Spesial (Teh Kotak) 21,000.00

Pin Katsu Combo Spesial (Prim-a 330 Ml) 21,000.00

Pin Wings Combo Spesial (Teh Botol Sosro 330 Ml) 23,000.00

Pin Wings Combo Spesial (Prima) 23,000.00

Pin Katsu Combo Special (Thai Tea) 21,000.00

Pin Wings Combo Special (Thai Tea) 21,000.00

Pin Katsu Combo Special (Dark Choco) 21,000.00

Pin Wings Combo Special (Dark Choco) 21,000.00

Pin Cat Original 1 A (Dada) 13,500.00

Pin Cat Original 1 B (Paha Atas) 13,500.00

Pin Cat Original 2 A (Paha Bawah) 11,500.00

Pin Cat Original 2 B (Sayap) 11,500.00

Pin Cat Original 3 19,000.00

Pin Cat Original 4 115,000.00

Pin Cat Spicy 1 A (Dada) 14,500.00

Pin Cat Spicy 1 B (Paha Atas) 14,500.00

Pin Cat Spicy 2 A Spicy (Paha Bawah) 12,500.00

Pin Cat Spicy 2 B (Sayap) 12,500.00

Pin Cat Spicy 3 20,000.00

Pin Cat Spicy 4 120,000.00

Pin Wings 13,500.00

Pin Katsu 12,500.00

Saus Balada 3,000.00

Bumbu Tabur Asin Pedas 2,000.00

Bumbu Tabur Lada Hitam 2,000.00

Bumbu Tabur Seaweed 2,000.00

Bumbu Tabur Balado 2,000.00

(12)

3. Place

Untuk lokasi produksi bahan baku utama “Pin Chicken” berada di Tasikmalaya, Jawa Barat. Sementara bahan baku pendukung didapatkan dari sekitar Jabodetabek, dengan begitu waktu tunggu (lead time) untuk bahan baku tersebut terukur dan tidak terlalu lama dalam proses distribusinya mengingat logistik merupakan aliran pendapatan terbesar untuk PT.Sumpitmas Berkah Amanah. Lokasi stockiest atau Gudang terletak di Jalan Indramayu Kota Bandung diakrenakan Pengembangan Pin Chicken pada semester pertama akan difokuskan di Kota Bandung.

4. Promotion

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai strategi pemasaran yang akan digunakan oleh “Pin Chicken” untuk mencapai tujuan yang sudah disusun sebelumnya. “Pin Chicken” akan menggunakan promosi secara konvensional dan digital

a. Konvensional - Loyalty Card

Loyalty Card merupakan salah satu produk marketing dari PT.SBA untuk upaya retensi konsumen Pin Chicken. Loyalty Card berupa kartu yang diberikan kepada konsumen yang pernah membeli produk Pin Chicken, yang kedepannya akan diberikan cap dibelakang kartu tersebut. Cap tersebut dikumpulkan hingga 10 pembelian dengan nominal pembelian yang

(13)

Gambar 2.4 Loyalty Card • Program Catering

Program ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dengan seluruh instansi baik pemerintahan atau swasta untuk menjadikan produk PT.SBA dapat menjadi pilihan makanan pada acara-acara perusahaan serta acara lainnya. Didukung dengan beberapa program catering pada PT.SBA diantaranya ; - Everybody’s Sales

Pada Program ini seluruh karyawan PT.SBA dapat menjual produk Pin Chicken sebagai catering pada instansi atau pribadi. dengan minimal 30 pax penjualan per pemesanan, karyawan PT.SBA tersebut mendapatkan reward

sebesar Rp.1000,00/pax penjualan. - Pin Donasi

(14)

Pada Program ini PT.SBA mengajak berdonasi dengan tidak ada batas minimal yang nantinya akan di akumulasikan selama periode tertentu dan ditukar dengan produk Pin Chicken yang akan disalurkan kepada orang atau lembaga yang membutuhkan bantuan.

b. Digital

Instagram Ads

Gambar 3.4 Laman Instagram Bisnis

Instagram adalah jejaring sosial digital yang memungkinkan penggunanya mengunggah foto dan video dalam laman pribadinya yang dapat diatur Batasan aksesnya. Di Indonesia, jumlah pengguna instagram aktif mencapai 22 juta orang. Adapun dengan persebaran demografi pengguna instagram 18-29 tahun memiliki penggunaan terbesar yaitu 83%. Namun 18% dari mereka yang berumur 30-49 tahun dan 6% dari umur 50-64 tahun juga menggunakan instagram. (Indika & Jovita, 2017). Berdasarkan data tersebut Instagram adalah media digital paling sesuai dengan segmentasi PT.SBA yaitu Pelajar, Mahasiswa dan Karyawan.

(15)

Gambar 4.4 Laman Instagram Pin Chicken

Instagram Ads memungkinkan para penggiat usaha untuk mengiklankan produknya berbentuk foto dan video. Instagram mengelompokkan Iklan akan muncul pada laman konsumen yang melakukan pencarian dengan kata kunci maupun tagar atau Hashtag.

• Google Ads

Google Ads merupakan salah satu fasilitas pengiklanan Online berbasis internet yang diselenggarakan oleh Google. Adapun fitur yang dapat diperoleh dari Google Ads adalah sebagai berikut,

(16)

Gambar 5.4 4.5 Google Ads

Iklan penelusuran

Iklan penelusuran adalah iklan yang akan muncul di samping hasil penelusuran Google saat orang mencari kata kunci yang sama untuk produk dan layanan yang ditawarkan.

(17)

Iklan Display

Iklan Display merupakan fitur lain dari Google Ads yang memberikan fitur lebih dibandingkan dengan Iklan Penelusuran. Iklan Display mempunyai fitur dapat disaring melalui segmentasi dan target konsumen yang akan melihat iklan tersebut dan Iklan Display juga menampilkan foto produk pengiklan.

Gambar 7.4 Iklan Display • Online Delivery (Pesan Antar Online)

Online delivery adalah salah satu fitur yang dimiliki oleh platform Online

to Offline yang dewasa ini menjadi pilihan utama konsumen. Konsumen hanya

cukup membuka aplikasi dari ponsel pintar lalu memilih fitur pesan-antar makanan dengan biaya yang dikenakan oleh platform tersebut relatif murah,

(18)

dan konsumen dimanjakan dengan minimnya upaya yang harus dikeluarkan untuk menyiapkan dan memilih makanan untuk dikonsumsi.

Digital Payment (Pembayaran Digital)

Maraknya penggunaan metode pembayaran Cashless (non-tunai) melahirkan platform baru teknologi informasi yaitu Digital Payment. Digital

Payment tersebut sangat memudahkan konsumen untuk bertransaksi non-tunai

dan tidak menggunakan kartu melainkan ponsel pintar sebagai alat bertransaksi. Ponsel pintar belakangan ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, maka metode pembayaran ini dinilai oleh PT.SBA sebagai peluang dalam mengembangkan usaha.

4.3 Perencanaan Operasional

Perencanaan operasional bertujuan untuk dapat memaksimalkan pelayanan terhadap konsumen dimana ketersediaan barang dan kualitas produk harus selalu terjaga. Terdapat dua aktivitas utama dalam perencanaan operasional PT.Sumpitmas Berkah Amanah yaitu:

1. Perencanaan Logistik

2. Perencanaan Produksi dan Layanan

perencanaan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

4.3.1 Perencanaan Logistik

Logistik memiliki peran penting dalam perencanaan operasional yaitu sebagai penyedia bahan baku untuk Pin Chicken. Logistik mempunyai beberapa fungsi yaitu pengadaan dan pengantaran bahan baku yang dikemas

(19)

dalam proses jual beli antara logistik dengan pemasok dan logistik dengan gerai. Perancanaan logistik dirumuskan dalam berbagai kebijakan logistik menyangkut pemenuhan kebutuhan logistik unit-unit kerja, biaya pengadaannya, sumber barang dan distribusinya. Adapun kebijakan yang ditetapkan oleh logistik PT. Sumpitmas Berkah Amanah adalah sebagai berikut

1) Daftar Produk Dan Spesifikasi Produk

No. Product Name Unit Spesifikasi

1 Ayam Marinasi Ekor Berat 0.9 - 1 kg, Parting 9, Sudah Termarinasi 2 Bawang Putih Gram Tanpa Kulit

3 Beras Pack On Progress

4 Boneless Kg Bagian Dada, Termatinasi, Packing 1kg 5 Bumbu Balada Level 1 Pack Sudah Ditentukan

6 Bumbu Balada Level 2 Pack Sudah Ditentukan 7 Bumbu Balada Level 3 Pack Sudah Ditentukan 8 Bumbu Marinasi Original Pack Sudah Ditentukan 9 Bumbu Marinasi Spicy Pack Sudah Ditentukan 10 Bumbu Powder Asin Pack On Progress 11 Bumbu Powder Cabe Pack On Progress 12 Chicken Powder Pack On Progress

13 Dus Besar Pack Sesuai Desain Perusahaan, Packing 300 pcs, Dimensi 14 Dus Kecil Pack Sesuai Desain Perusahaan, Packing 300 pcs, Dimensi 15 Es Batu Pack Jenis Crystal, packing 10kg

16 Gelas Minuman Pack 12oz, Packing 50 pcs

17 Kentang Pack Type Shoestring 7mm, Packing 2,5kg

18 Kertas Ayam Pack Sesuai Desain Perusahaan, Packing 100 pcs, Dimensi 19 Kertas Kentang Pack Sesuai Desain Perusahaan, Packing 300 pcs, Dimensi 20 Kertas Nasi Pack Sesuai Desain Perusahaan, Packing 1000 pcs, Dimensi

(20)

21 Madu Botol Original, Packing Botol 150 Ml 22 Minyak Goreng Karton Type Minyak Padat, Packing 15kg 23 Nestle Lemonade Pack Nestle, Packing 640gr

24 Nestle Milo Pack Nestle, Packing 960gr 25 Nota cash in Pack Sesuai Desain Divisi Keuangan No. Product Name Unit Spesifikasi

26 Nota Cash out Pack Sesuai Desain Divisi Keuangan 27 Plastik Besar Pack Ukuran 24, Packing 100 pcs 28 Plastik Kecil Pack Ukuran 18, Packing 100 pcs 29 Plastik Ziplok Pack Ukuran 4x8, Packing 100 pcs 30 Powder Ayam Lada Hitam Pack On Progress

31 Powder Balado Pack On Progress 32 Powder Seaweed Pack On Progress 33 Prim-a 330 ml Karton Sosro 34 Prima Dish Washing

Premium Pack Prima 35 Prima Handsoap Reguler Pack Prima 36 Prima Light Duty Degraser Pack Prima 37 Prima Cleaner Multi Purpose Pack Prima

38 Saos Cabe Pack packing 30x25 pcs 39 Saos Tomat Pack packing 30x25 pcs

40 Sayap (Non-Polar) Kg Non Polar, Termarinasi, Packing 1kg 41 Sjora Mango Peach Pack Nestle

42 Teh Botol Sosro 330 Ml Karton Sosro 43 Tepung Hot Pack EBM 44 Tepung Mix Pack EBM

45 Tepung Roti Pack Warna Mix,packing 10kg

Tabel 3.4 Daftar Produk dan Spesifikasi Produk

2) Daftar Pemasok Dan Kriteria Pemasok

(21)

a. Pemasok diwajibkan melakukan registrasi berdasarkan formulir yang telah dipesiapkan oleh perusahaan agar terdaftar sebagai Pemasok resmi yang telah ditunjuk oleh PT. SBA.

b. Perusahaan berhak menolak pengajuan pendaftaran registrasi dari pemasok apabila tidak memenuhi standar dan kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan.

c. Perusahaan diwajibkan memiliki minimum 5 pemasok untuk setiap produk. d. Pemasok memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan atau pemesanan logistik sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang berlaku.

3) Kapasitas Penyimpanan Logistik

Product Name Maximum Stock Product Units

Ayam Marinasi 350 ekor

Beras 100 Pack

Boneless 150 Kg

Bumbu Balada Lvl 1 48 Pack

Bumbu Balada Lvl 2 48 Pack

Bumbu Balada Lvl 3 48 Pack

Bumbu Marinasi Original 110 Pack

Bumbu Marinasi Spicy 110 Pack

Bumbu Powder Cabe 30 Pack

Chicken Powder 10 Pack

Dus Besar 8 Pack

Dus Kecil 8 Pack

Es Batu 4 Pack

Gelas Minuman 10 Pack

Kentang 8 Pack

Kertas ayam 60 Pack

Kertas Kentang 12 Pack

Kertas Nasi 12 Pack

Madu 8 botol

Minyak Goreng 8 Karton

Nestle Lemon Tea - Pack

Nestle Lemonade 24 Pack

Nestle Milo 32 Pack

Nota Cash In 40 Pcs

Nota Cash Out 40 Pcs

Palstik kecil polos 1,000 Pack

(22)

Plastik Besar Polos 1,000 Pack

Plastik Ziplok 1,000 Pack

Plstik Besar Sablon 1,000 Pack

Powder Ayam Lada Hitam 20 Pack

Powder Balado 20 Pack

Powder Barbeque 20 Pack

Powder Sambal Ijo Padang 20 Pack

Powder Seaweed Pedas 20 Pack

Prim-a 330 ml 12 Karton

Prima Dish Washing Premium 48 Pcs

Prima Handsoap Reguler 48 Pcs

Prima Light Duty Degraser 48 Pcs

Prima Multy Purpose Cleaner 48 Pcs

Saos Cabe 420 Pack

Saos Tomat 420 Pack

Sayap ( Non-Polar ) 100 Kg

Teh Botol Sosro 12 Karton

Tepung Mix 20 Pack

Tepung Roti 22 Pack

Tepung Hot 20 Pack

Tabel 4.4 Kapasitas Penyimpanan Logistik

4) Peneriman dan Penyimpanan Produk

Penerimaan Barang adalah proses menerima fisik barang dari distributor yang disesuaikan dengan dokumen pemesanan dan pengiriman dengan kondisi yang sesuai dengan persyaratan penanganan barangnya.

Produk yang tersedia di dalam logistic PT. Sumpitmas Berkah amanah dibagi menjadi dua kategori yaitu, produk basah dan produk kering. Ketentuan penerimaan barang untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut :

a. Produk Basah

Produk basah meliputi, Ayam Marinasi Original, Ayam Marinasi Spicy, Sayap Non Polar, Boneless, Kentang, dan Es Batu

• Pengiriman oleh supplier menggunakan mobil pendingin dengan suhu tidak lebih dari 5° Celcius

(23)

• Kemasan Produk tidak dalam keadaan rusak

• Ayam Marinasi memiliki potongan yang lengkap tanpa ada kerusakan seperti patah

• Susunan untuk Ayam Marinasi, sayap non polar, dan boneless pada pendingin 450L yaitu 5 pack terhadap lebar pendingin, 7 pack terhadap panjang pendingin bagian bawah, 9 pack terhadap panjang pendingin bagian atas, dan 5 pack terhadap tinggi pendingin.

• Susunan untuk Ayam Marinasi, sayap non polar, dan boneless pada pendingin 600L yaitu 5 pack terhadap lebar pendingin, 8 pack terhadap panjang pendingin bagian bawah, 10 pack terhadap panjang pendingin bagian atas, dan 5 pack terhadap tinggi pendingin.

• Posisi susunan pada pendingin beracuan pada metode FIFO yaitu first in first out. Dimana produk yang paling baru berada dipendingin diletakan pada posisi terbawah dan produk yang paling lama berada dipendingin diletakan pada posisi teratas

• Posisi penyimpanan dikelompokan sesuai dengan jenis produk tersebut. b. Produk Kering

• Produk kering merupakan produk yang cara penyimpanannya dapat menggunakan suhu ruangan

• Proses penyimpanan produk kering pada logistic dipisahkan menjadi 5 kelompok yaitu, bahan baku makanan langsung, bahan baku makanan tidak langsung, bahan baku minuman langsung, packaging, dan supplies

(24)

• Terdapat 3 jenis tempat penyimpanan produk kering yaitu, rak, pallet, dan box container

• Beras, tepung roti dan produk lainnnya yang menggunakan kemasan karung/sak, disusun diatas pallet terpisah masing-masing produk tersebut

• Tepung mix original, Tepung mix marinasi, bumbu marinasi original, dan bumbu marinasi hot diletakan pada box container terpisah masing-masing produk tersebut

• Produk lainnya disusun berdasarkan jenis produknya diatas rak dengan batas tumpukan sesuai dengan ketentuan masing-masing produk

• Produk-produk kering yang memiliki dimensi kecil dan tidak disertai kemasan dus, harus terlebih dahulu dikemas ke dalam dus untuk penyimpanan pad arak

• Pisahkan produk cleaning atau produk berbahan kimia lainnya yang berbahaya untuk dikonsumsi dengan produk lainnya

• Penyimpanan menggunakan metode FIFO yaitu, first in first out yang berarti produk yang sudah berada di logistic paling lama menjadi produk yang pertama kali keluar ketika ada pemesanan yang masuk.

(25)

5) Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu atau Quality Control (QC) adalah proses untuk memastikan semua barang yang berkepentingan tersebut mengikuti dan mematuhi standard dan prosedur yang telah ditentukan. Ketentuan QC pada barang dilogistik adalah sebagai berikut :

• Kemasan produk tidak dalam keadaan rusak

• Tanggal kadaluarsa produk tidak kurang dari 3 bulan sejak produk diterima

• Kondisi produk tidak dalam keadaan rusak

• Untuk produk ayam marinasi, semua potongan ayam lengkap dengan keterangan satu ekor ayam memiliki potongan yaitu, tiga potong dada, dua potong paha atas, dua potong paha bawah, dan dua potong sayap, bermarinasi, tidak berbau tidak sedap, warna tidak pucat, dan tidak ada potongan yang rusak atau patah

• Untuk produk sayap non polar dan boneless, kemasan per 1kg, bermarinasi, tidak berbau tidak sedap, warna tidak pucat, dan tidak ada potongan yang rusak atau patah.

• Untuk produk dengan kemasan karung/sak, berat harus sesuai dengan yang tertera pada kemasan, dan kemasan tidak dalam keadaan bocor.

• Untuk produk dengan kemasan dus, jumlah dan berat didalam dus harus sesuai dengan yang tertera pada kemasan, kemasan tidak dalam keadaan sobek dan penyok yang berlebihan.

(26)

• Pastikan kemasan semua produk sesuai dengan ketentuan logistic yang telah ditentukan. Terkecuali beras dan tepung roti yang dibutuhkan proses repacking oleh logistic untuk penjualan ke konsumen

6) Pengiriman Barang

a. Ketentuan Pengiriman Barang

• Minimum pemesanan untuk gerai Pin Chicken sebesar Rp 750.000,00 untuk gerai yang berada dalam satu kota dengan logistic

• Minimum order untuk gerai Pin Chicken sebesar Rp 1.500.000,00 untuk gerai yang berada diluar kota dengan logistic

• Satuan barang sesuai dengan ketetapan satuan packaging logistic

• Order dibawah batas minimum order dan diluar jadwal yang telah ditetapkan, biaya transportasi dibebankan kepada konsumen atau dilakukan pengambilan barang oleh pihak konsumen ke logistic

• Radius pengiriman sampai dengan 15km, biaya distribusi dibebankan kepada stockiest.

• Radius pengiriman lebih dari 15km, konsumen dibebankan biaya distribusi sebesar Rp. 15.000,00 per 15km

• Jam operasi stockiest pukul 07.00 s/d 16.00 WIB.

• Istirahat pada puku 12.00 s/d 13.00

(27)

b. Jadwal pengiriman barang

• Pengiriman (Shipping) untuk Pin Chicken dimulai pada pukul 11.00 s/d 16.00 WIB.

• Jadwal Pengiriman untuk gerai Pin Chicken yang berada dalam satu kota dengan logistic adalah 3x dalam seminggu

• Jadwal pengiriman untuk gerai Pin Chicken yang berada diluar kota dengan logistic adalah 1x seminggu

• Pemesanan yang masuk dijam operasional logistic akan diproses paling cepat 1 hari setelah order diterima dan paling lambat 3 (Tiga) hari setelah order diterima

• Pemesanan yang masuk diluar jam operasional logistic akan diproses paling cepat 2 (dua) hari setelah order diterima dan paling lambat 4 (Empat) hari setelah order diterima

• Pemesanan diluar jadwal pengiriman diwajibkan diambil secara langsung oleh pihak konsumen

4.3.2 Perencanaan Produksi dan Layanan

Perencanaan produksi dan layanan meliputi perencanaan jam buka gerai, perencanaan standar pelayanan, perencanaan Produksi, Perencanaan Spesifikasi Bahan Baku, Perencanaan Layout Gerai, dan Perencanaan Pelaporan Penjualan.

(28)

1) Standar Bangunan Gerai

Standar dari gerai Pin Chicken meliputi :

• Ukuran Booth Set Booth Set 3.00 m x 2.00 m

• Bagian luar/eksterior Didominasi warna warna standar PIN CHICKEN 2) Standar Penataan Barang Dan Peralatan Gerai

Gambar 8.4 Desain Gerai Pin Chicken

(29)

Penataan barang meliputi: i. Area Kasir

• Meja etalase, posisi paling depan menghadap jalan. Apabila lahan gerai terlalu ke dalam, dan berjarak cukup jauh dari jalan, maka dibuat bangunan yang menjorok ke depan.

• Meja Kasir, posisi disamping meja etalase, menghadap arah konsumen yang datang.

• Televisi 32” untuk media promosi, posisi ditempel di dinding atas etalase.

• Posisi di bawah meja etalase untuk menyimpan bahan baku kering seperti tepung, beras, dus/packaging dan kertas, saos.

ii. Area Dapur

• Penggorengan (Fryer), menjadi sarana vital untuk menggoreng ayam. Posisi harus di bawah exhaust agar asap dan panas yang dihasilkan bisa langsung ditarik keluar.

• Meja aduk (breading), posisi harus dekat fryer.

(30)

3) Perencanaan Operasional Gerai

Indikator Pin Chicken

Waktu Kerja 12 Jam

Waktu Operasional 10 Jam

Jenis Bangunan Gerai

Jumlah Stock Keeping Unit (SKU) 85

Persediaan Bahan Baku 7.500.000 IDR

Jumlah Shift 2

Jumlah Karyawan 3

Kapasitas Penyimpanan Menengah

Tabel 5.4 Perencaan Operasional Gerai

4) Operation Process Chart

Operation Process Chart memiliki beberapa kegunaan yang dapat dicatat.

Kegunaannya adalah bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya, bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan menghitung efisiensi ditiap operasi/pemeriksaan), sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik, sebagai alat untuk menentukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai, serta sebagai alat untuk latihan kerja (Sutalaksana, 1979).

(31)

O-1

Thawing Cooler Box 180'

Ayam Marinasi Original, 0.9 – 1Kg, Parting 9 O-2 O-3 Parting Stainless Bowl 2' O-4 O-3 O-5 O-6 Breading Baskom Aduk 2" Celup Baskom Celup 10" Breading Baskom Aduk 2" Frying Fryer 15' Penirisan Fryer 1' Penyimpanan Etalase Tepung Mix, 300 Gram Minyak Padat, 183.5 Gram 33 x 33 x

(32)

5) Assembly Chart

Assembly Chart merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara

komponen-komponen yang akan dirakit menjadi sebuah produk. Assembly Chart

bermanfaat untuk menunjukkan komponen penyusun suatu produk dan menjelaskan urutan perakitan komponen-komponen tersebut.

1

2 SA1

3

4

Pin Original Dada

Pin Rice Saos Cabe Saos Tomat 5 Dus Besar 6 A Prima 330ml 7 Plastik Kecil

Gambar 11.4 Assembly Chart Pin Chicken

4.4 Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Perencanaan sumber daya manusia merupakan kegiatan khusus yang berkaitan dengan penentuan kebutuhan sumber daya manusia perusahaan, baik kebutuhan jangka pendek maupun kebutuhan jangka panjang. Tujuan perencanaan SDM dalam PT.Sumpitmas Berkah Amanah adalah untuk menempatkan SDM sesuai dengan kebutuhan operasional baik dalam

(33)

operasional, pemasaran maupun administrasi agar seluruh kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar.

SDM yang dibutuhkan pada tahap awal yaitu untuk pemenuhan struktur organisasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Dari beberapa posisi dan jabatan yang sudah di tentukan pada tahap awal tersebut untuk uraian tugas dan tanggung jawab setiap posisinya yaitu sebagai berikut:

- Direktur Utama

Tugas Direktur Utama Perusahaan adalah sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan memimpin perusahaan Perseroan Terbatas (PT). Direktur Utama Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan, Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan, Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan, Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan, Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan, Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan, Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang., Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

(34)

- Manajer Pemasaran

Manajer Pemasaran adalah salah satu Wakil Direktur yang merupakan suatu fungsi kerja di PT. Sumpitmas Berkah Amanah, memiliki wewenang penuh dan bertanggung jawab dalam memimpin semua aktivitas di Departemen Pemasaran, merencanakan, mengawasi, mengevaluasi, dan mengembangkan semua aspek Pemasaran PT. Sumpitmas Berkah Amanah, serta membantu tugas-tugas Direktur Utama dalam pengambilan keputusan melalui analisa laporan kegiatan Pemasaran.

- Manajer Produksi dan Layanan

Manajer Divisi Produksi & Layanan adalah salah satu Wakil dari Direktur Utama yang merupakan suatu fungsi kerja di PT. Sumpitmas Berkah Amanah, memiliki wewenang penuh dan bertanggung jawab dalam memimpin semua aktivitas di Divisi Produksi & Layanan, untuk merencanakan, mengawasi, mengevaluasi, dan mengembangkan semua aspek produksi & Layanan PT. Sumpitmas Berkah Amanah, serta membantu tugas-tugas Direktur Utama dalam pengambilan keputusan melalui analisa laporan kegiatan Produksi & Layanan.

Manajer Divisi Produksi & Layanan secara langsung membawahi Divisi Produksi & Layanan, berfungsi dalam mengoptimalkan kinerja divisi (yang dipimpin) untuk menjaga stabilitas, performa, kualitas, keuntungan PT. Sumpitmas Berkah Amanah, dan lain-lain berdasarkan faktor internal. Selain itu, Manajer Divisi Produksi & Layanan bertanggung jawab atas

(35)

perencanaan divisi (yang dipimpin) sampai pada hasil keluaran kerja dan dilaporkan kepada Direktur Utama.

- Manajer Logistik

Manajer Logistik adalah salah satu Wakil dari Direktur Utama yang merupakan suatu fungsi kerja di PT. Sumpitmas Berkah Amanah, memiliki wewenang penuh dan bertanggung jawab dalam memimpin semua aktivitas di Divisi Logistik, untuk merencanakan, mengawasi, mengevaluasi, dan mengembangkan semua aspek Logistik PT. Sumpitmas Berkah Amanah, serta membantu tugas-tugas Direktur Operasional dalam pengambilan keputusan melalui analisa laporan kegiatan Logistik.

Manajer Logistik secara langsung membawahi Divisi Logistik, berfungsi dalam mengoptimalkan kinerja divisi (yang dipimpin) untuk menjaga stabilitas, performa, kualitas, keuntungan PT. Sumpitmas Berkah Amanah, dan lain-lain berdasarkan faktor internal. Selain itu, Manajer Logistik bertanggung jawab atas perencanaan divisi (yang dipimpin) sampai pada hasil keluaran kerja dan dilaporkan kepada Direktur Utama.

- Manajer Human Resource

Manajer Human Resource adalah salah satu Wakil dari Direktur Utama yang merupakan suatu fungsi kerja di PT. Sumpitmas Berkah Amanah, memiliki wewenang penuh dan bertanggung jawab dalam memimpin semua aktivitas di Divisi Human Resource, untuk merencanakan, mengawasi, mengevaluasi, dan mengembangkan semua aspek Human Resource PT. Sumpitmas Berkah Amanah, serta membantu tugas-tugas

(36)

Direktur Utama dalam pengambilan keputusan melalui analisa laporan kegiatan Human Resource.

Manajer Human Resource secara langsung membawahi Divisi Human Resource, berfungsi dalam mengoptimalkan kinerja divisi (yang dipimpin) untuk menjaga stabilitas, performa, kualitas, keuntungan PT. Sumpitmas Berkah Amanah, dan lain-lain berdasarkan faktor internal. Selain itu, Manajer Human Resource bertanggung jawab atas perencanaan divisi (yang dipimpin) sampai pada hasil keluaran kerja dan dilaporkan kepada Direktur Utama.

- Manajer Keuangan

Manajer Keuangan adalah salah satu Wakil dari Direktur Operasional yang merupakan suatu fungsi kerja di PT. Sumpitmas Berkah Amanah, memiliki wewenang penuh dan bertanggung jawab dalam memimpin semua aktivitas di Divisi Keuangan, untuk merencanakan, mengawasi, mengevaluasi, dan mengembangkan semua aspek Keuangan PT. Sumpitmas Berkah Amanah, serta membantu tugas-tugas Direktur Operasional dalam pengambilan keputusan melalui analisa laporan kegiatan Keuangan.

Manajer Keuangan secara langsung membawahi Divisi Keuangan, berfungsi dalam mengoptimalkan kinerja divisi (yang dipimpin) untuk menjaga stabilitas, performa, kualitas, keuntungan PT. Sumpitmas Berkah Amanah, dan lain-lain berdasarkan faktor internal. Selain itu, Manajer

(37)

Keuangan bertanggung jawab atas perencanaan divisi (yang dipimpin) sampai pada hasil keluaran kerja dan dilaporkan kepada Direktur Utama.

- Manajer Business Development

Manajer Business Development adalah salah satu Wakil dari Direktur Utama yang merupakan suatu fungsi kerja di PT. Sumpitmas Berkah Amanah, memiliki wewenang penuh dan bertanggung jawab dalam memimpin semua aktivitas di Divisi Business Development, untuk merencanakan, mengawasi, mengevaluasi, dan mengembangkan semua aspek pengembangan bisnis dan strategi terkait dengan hubungan dengan mitra strategis serta investor PT. Sumpitmas Berkah Amanah, serta membantu tugas-tugas Direktur Utama dalam pengambilan keputusan melalui analisa laporan kegiatan pengembangan bisnis dan kebutuhan kemitraan.

4.5 Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan diperlukan agar perusahaan dapat mengetahui kebutuhan modal dan dapat memperhitungkan rasio-rasio keuangan yang penting bagi perusahaan.

(38)

4.5.1 Kebutuhan Modal

Kebutuhan modal investasi awal untuk pembangunan PT.Sumpitmas Berkah Amanah dapat dijelaskan sebagai berikut:

Detail Investment Plan

No Operating Equipment

1 Freezer 20 Pcs 6,000,000 120,000,000 2 Generator 1 Set 45,000,000 45,000,000 3 Rack 35 Set 500,000 17,500,000 4 Container Box 20 Pcs 250,000 5,000,000 Total Operating Equipment 187,500,000

No General and Administrative Expenses

1 Salaries 1 Years 291,671,636 291,671,636 2 Work Allowance 1 Years 40,834,029 40,834,029 3 Overtime 1 Years 23,333,731 23,333,731 4 Insurance 1 Years 11,666,865 11,666,865 5 Rent Office 1 Years 46,667,462 46,667,462 6 Electricity 1 Years 8,750,149 8,750,149 7 Water 1 Years 5,833,433 5,833,433 8 Internet and Telephone 1 Years 8,750,149 8,750,149 9 Cleaning 1 Years 2,916,716 2,916,716 10 Security 1 Years 2,916,716 2,916,716 11 Stationery 1 Years 5,833,433 5,833,433 12 Repair and Maintenance 1 Years 11,666,865 11,666,865 13 Supplies 1 Years 5,833,433 5,833,433 14 Meals 1 Years 26,250,447 26,250,447 15 Training and Development 1 Years 35,000,596 35,000,596 16 Business Trip 1 Years 49,584,178 49,584,178 17 Software Subscription 1 Years 5,833,433 5,833,433 Total General and Administrative Expenses 583,343,273

(39)

No Marketing Expenses

1 Advertising 1 Years 19,444,776 19,444,776 2 Promotion 1 Years 32,407,960 32,407,960 3 Commission Fee 1 Years 12,963,184 12,963,184 Total Marketing Expenses 64,815,919

Summary Investment Plan

No Fixed Asset Capital Useful Life Amount Ratio 1 Operating Equipment 5 Years 187,500,000 22% Total Fixed Asset Capital Required 187,500,000 22%

No Current Asset Capital Amount Ratio

1 General and Administrative Expenses 583,343,273 70%

2 Marketing Expenses 64,815,919 8%

648,159,192 78%

Total Required Funds 835,659,192 100% Tabel 6.4 Kebutuhan Modal

4.5.3 Perkiraan Pendapatan

Proyeksi pendapatan PT.Sumpitmas Berkah Amanah didapat dari tiga aliran pendapatan yaitu, pendapatan dari pengembangan yang didapatkan dari mitra investor, pendapatan atas pengelolaan Pin Chicken yang didapatkan dari skema bagi hasil dengan investor, dan penjualan logistik. Berikut ini merupakan rincian dari proyeksi pendapatan PT.Sumpitmas Berkah Amanah pada tahun pertama kerja.

(40)

Primary Income A B C=A*B Revenue [Development Fee] 20 10,000,000 200,000,000 Revenue [Management Fee] 43,711,711 40% 17,484,684 Revenue [Logistic] 3,910,717,853 65% 2,541,966,605 Total 2,759,451,289

Tabel 7.4 proyeksi pendapatan PT.Sumpitmas Berkah Amanah pada tahun pertama

4.5.4 Anggaran Beban Umum dan Administrasi

Perhitungan biaya beban umum dan administrasi pada tahun pertama kerja PT. Sumpitmas Berkah Amanah dibagi atas pos-pos yang sudah ditetapkan, berikut adalah rincian dari anggaran beban umum dan administrasi PT. Sumpitmas Berkah Amanah

General and Administrative Expenses in (Rupiah)

Salaries 291,671,636 Work Allowance 40,834,029 Overtime 23,333,731 Insurance 11,666,865 Rent Office 46,667,462 Electricity 8,750,149 Water 5,833,433

Internet and Telephone 8,750,149

Cleaning 2,916,716

Security 2,916,716

Stationery 5,833,433

Repair and Maintenance 11,666,865

Supplies 5,833,433

Meals 26,250,447

Training and Development 35,000,596

Business Trip 49,584,178

Software Subscription 5,833,433

Total General and Administrative Expenses 583,343,273 Tabel 8.4 Anggaran Beban Umum dan Administrasi

4.5.5 Anggaran Biaya Pemasaran

Perhitungan Anggaran Pemasaran pada tahun pertama kerja PT. Sumpitmas Berkah Amanah dibagi atas pos-pos yang sudah ditetapkan, yaitu biaya iklan (Advertising) biaya Promosi (Promotion) dan biaya yang dikeluarkan berbentuk komisi penjualan

(41)

(Commission Fee) berikut adalah rincian dari anggaran Pemasaran PT. Sumpitmas Berkah Amanah

Marketing Expenses in (Rupiah)

Advertising 19,444,776

Promotion 32,407,960

Commission Fee 12,963,184

Total Marketing Expenses 64,815,919

Tabel 9.4 Anggaran Biaya Pemasaran

4.5.8 Perkiraan Laba Rugi

Perkiraan laba rugi PT. Sumpitmas Berkah Amanah dibuat dengan terlebih dahulu memperhitungkan perkiraan penjualan dan perkiraan biaya-biaya lainnya dalam 5 tahun kerja. Perkiraan laba rugi PT. Sumpitmas Berkah Amanah diperhitungkan sebagai berikut:

Primary Income Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

Revenue [Development Fee] 200,000,000 - - - -

Revenue [Management Fee] 17,484,684 432,000,000 475,200,000 546,480,000 655,776,000

Revenue [Logistic] 2,541,966,605 7,800,000,000 8,580,000,000 9,438,000,000 10,381,800,000

Total 2,759,451,289 8,232,000,000 9,055,200,000 9,984,480,000 11,037,576,000

Cost Structure Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

Cost of Sales 2,103,573,284 6,630,000,000 6,006,000,000 7,078,500,000 7,267,260,000

General and Administrative Expenses 583,343,273 874,336,969 1,005,487,515 1,156,310,642 1,329,757,238

Marketing Expenses 64,815,919 97,148,552 111,720,835 128,478,960 147,750,804

Total 2,751,732,476 7,601,485,522 7,123,208,350 8,363,289,602 8,744,768,043

EBITDA 7,718,813 630,514,478 1,931,991,650 1,621,190,398 2,292,807,957

Depreciation 37,500,000 37,500,000 37,500,000 37,500,000 37,500,000

Earning Before Tax (EBT) (29,781,187) 593,014,478 1,894,491,650 1,583,690,398 2,255,307,957

Tax 0 8,895,217 28,417,375 23,755,356 33,829,619

Earning After Tax (EAT) (29,781,187) 584,119,261 1,866,074,275 1,559,935,042 2,221,478,338

Tabel 10.4 Perkiraan Laba Rugi

4.5.9 Perkiraan Arus Kas

Perkiraan arus kas PT. Sumpitmas Berkah Amanah dibuat dengan terlebih dahulu memperhitungkan perkiraan aliran kas masuk dan aliran kas keluar dalam 5

(42)

tahun kerja. Perkiraan arus kas PT. Sumpitmas Berkah Amanah diperhitungkan sebagai berikut:

Operating Activites Year 0 Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

Cash received from customers - 2,759,451,289 8,232,000,000 9,055,200,000 9,984,480,000 11,037,576,000 Other current assets

- (2,103,573,284) (6,630,000,000) (6,006,000,000) (7,078,500,000) (7,267,260,000) Operating expenses paid

- (648,159,192) (971,485,522) (1,117,208,350) (1,284,789,602) (1,477,508,043) Net cash provided by Operating

Activitites - 7,718,813 630,514,478 1,931,991,650 1,621,190,398 2,292,807,957 Investing Activites Purchase/Sale of assets (187,500,000) - - - - -

Other investing activities - - - - - -

Net cash provided by Investing Activitites (187,500,000) - - - - - Financing Activies Repayment/Proceeds of loan - - (8,895,217) (28,417,375) (23,755,356) (33,829,619) Equity/Capital 835,659,192 - - - - -

Net cash provided by Financing Activitites 835,659,192 - (8,895,217) (28,417,375) (23,755,356) (33,829,619)

Increase (Decrease) in cash

648,159,192 7,718,813 621,619,261 1,903,574,275 1,597,435,042 2,258,978,338 Beginning cash balance

- 648,159,192 655,878,005 1,277,497,267 3,181,071,542 4,778,506,584

Ending cash balance

648,159,192 655,878,005 1,277,497,267 3,181,071,542 4,778,506,584 7,037,484,922

Tabel 11.4 Perkiraan Arus Kas

4.5.10 Neraca

Neraca merupakan laporan mengenai harta kekayaan perusahaan atau status perusahaan. Neraca dapat memberi tahu mengenai seberapa kuat posisi keuangan dengan memperlihatkan bagian yang dimiliki perusahaan. Selain itu, neraca juga dapat meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan. Berikut merupakan hasil perhitungan untuk neraca PT. Sumpitmas Berkah Amanah:

(43)

Current Assets Year 0 Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Cash and Bank 648,159,192 655,878,005 1,277,497,267 3,181,071,542 4,778,506,584 7,037,484,922

Account Receivable - - - -

Total Current Assets 648,159,192 655,878,005 1,277,497,267 3,181,071,542 4,778,506,584 7,037,484,922 Fixed Assets

Fixed Assets – Freezer 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000

Fixed Assets - Generator 45,000,000 45,000,000 45,000,000 45,000,000 45,000,000 45,000,000

Fixed Assets – Rack 17,500,000 17,500,000 17,500,000 17,500,000 17,500,000 17,500,000

Fixed Assets - Container Box 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000

Total Fixed Assets 187,500,000 187,500,000 187,500,000 187,500,000 187,500,000 187,500,000

Depreciation & Amortization

Accumulated Depreciation - Freezer - (24,000,000) (48,000,000) (72,000,000) (96,000,000) (120,000,000)

Accumulated Depreciation - Generator - (9,000,000) (18,000,000) (27,000,000) (36,000,000) (45,000,000)

Accumulated Depreciation - Rack - (3,500,000) (7,000,000) (10,500,000) (14,000,000) (17,500,000)

Accumulated Depreciation - Container Box - (1,000,000) (2,000,000) (3,000,000) (4,000,000) (5,000,000)

Total Depreciation & Amortization - (37,500,000) (75,000,000) (112,500,000) (150,000,000) (187,500,000)

Total Assets 835,659,192 805,878,005 1,389,997,267 3,256,071,542 4,816,006,584 7,037,484,922 Current Liability Trade Payable - - - - Other Payable - - - - Total Liability - - - - - - Equity Paid in Capital 835,659,192 835,659,192 835,659,192 835,659,192 835,659,192 835,659,192 Additional Capital - - - -

Earnings up to Last Period (29,781,187) 554,338,074 2,420,412,350 3,980,347,392

Current Period Earnings - (29,781,187) 584,119,261 1,866,074,275 1,559,935,042 2,221,478,338

Total Equity 835,659,192 805,878,005 1,389,997,267 3,256,071,542 4,816,006,584 7,037,484,922

Total Liability and Equity 835,659,192 805,878,005 1,389,997,267 3,256,071,542 4,816,006,584 7,037,484,922 Tabel 12.4 Neraca PT Sumpitmas Berkah Amanah

4.5.11 Analisis Keuangan

Setelah mendapatkan perkiraan laba rugi dan arus kas maka selanjutnya dapat dibuatkan analisis keuangan untuk melihat apakah bisnis PT. Sumpitmas Berkah Amanah menguntungkan atau tidak. Perhitungan rasio keuangan dibagi atas tiga rasio keuangan perusahaan yaitu rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio solvabilitas. Berikut merupakan hasil perhitungan rasio-rasio keuangan PT. Sumpitmas Berkah Amanah:

(44)

Profit and Loss Summary Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Revenues 2,759,451,289 8,232,000,000 9,055,200,000 9,984,480,000 11,037,576,000 Cost of Sales 2,103,573,284 6,630,000,000 6,006,000,000 7,078,500,000 7,267,260,000 Operational Expense 648,159,192 971,485,522 1,117,208,350 1,284,789,602 1,477,508,043 Operating Profit 7,718,813 630,514,478 1,931,991,650 1,621,190,398 2,292,807,957 Net Profit (29,781,187) 584,119,261 1,866,074,275 1,559,935,042 2,221,478,338

Balance Sheet Summary Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

Current Assets 655,878,005 1,277,497,267 3,181,071,542 4,778,506,584 7,037,484,922 Non Current Asset 187,500,000 187,500,000 187,500,000 187,500,000 187,500,000 Current Liablity - - - - - Non Current Liabilities - - - - - Equity 805,878,005 1,389,997,267 3,256,071,542 4,816,006,584 7,037,484,922

Cash Flow Summary Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

Operating Activities 7,718,813 630,514,478 1,931,991,650 1,621,190,398 2,292,807,957 Non Operating Activites - - - - - Net Cash Movement 7,718,813 621,619,261 1,903,574,275 1,597,435,042 2,258,978,338 Closing Balance 655,878,005 1,277,497,267 3,181,071,542 4,778,506,584 7,037,484,922

Insight Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

Gross Profit Margin 23.77% 19.46% 33.67% 29.10% 34.16%

Operating Profit Margin 0.28% 7.66% 21.34% 16.24% 20.77%

Net Profit Margin -1.08% 7.10% 20.61% 15.62% 20.13%

Current Ratio - - - - - Debt to Equity Ratio - - - - - Return on Asset (0.04) 0.72 1.34 0.48 0.46 Return on Equity (0.04) 0.42 0.57 0.32 0.32

Tabel 13.4 Rasio-rasio Keuangan PT Sumpitmas Berkah Amanah

4.6 Manajemen Resiko

Menurut Irham Fahmi (2013:2) mendefinisikan manajemen resiko adalah “suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam menentukan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis”.

Selama proses operasional berlangsung, terdapat risiko-risiko yang dapat timbul dan mengakibatkan penambahan pada pengeluaran biaya. Risiko-risiko tersebut bisa muncul diantaranya dalam aspek pemasaran, operasional, sumber daya manusia, dan keuangan. Risiko dapat menyebabkan berkurangnya profitabititas perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan manajemen risiko untuk meminimalisasi terjadinya risiko-risiko tersebut.

(45)

4.6.1 Risiko Aspek Keuangan

1. Perencanaan anggaran keuangan yang dialokasikan kepada setiap divisi tidak dipergunakan dengan baik sehingga performa keuangan menurun. 2. Tim Kerja administrasi keuangan yang masih sedikit atau tidak berimbang

dengan jumlah gerai yang dikelola oleh PT.Sumptimas Berkah Amanah dapat mempengaruhi akurasi pencatatan keuangan.

3. Pembayaran piutang dari pembeli yang tidak sesuai dengan tanggal penagihan, mengakibatkan berkurangnya modal lancar perusahaan.

4.6.2 Risiko Aspek Pemasaran

1. Karakteristik pasar pada setiap titik lokasi gerai berbeda-beda, yang mengakibatkan program yang diluncurkan belum tentu sesuai dengan karakteristik pasar pada titik lokasi gerai tertentu.

2. Kurangnya Tim Kerja pemasaran yang mengakibatkan pelaksanaan program pemasaran berjalan lambat.

3. Program pemasaran yang dirancang meningkatkan brand awarensess tapi tidak mendongkrak penjualan.

4.6.3 Risiko Aspek Operasional

1. Fasilitas distribusi yang belum maksimal mengakibatkan rutinitas distribusi dari logistik ke gerai terhambat.

2. Ketidaktelitian dan kelalaian tim produksi gerai dalam memproduksi produk yang mengakibatkan kualitas produk tidak konsisten (tidak sesuai SOP)

(46)

3. Kurang antusiasnya Tim pelayanan dalam melayani pelanggan yang mengakibatkan pelanggan tidak merasa nyaman dalam transakasi pembelian produk.

4. Modal dan perencanaan anggaran perbelanjaan bahan baku tidak sesuai, sehingga rantai pasok tidak berjalan dengan baik.

5. Pembelian bahan baku oleh gerai dari logistik diproduksi dan tidak terjual sesuai target yang mengakibatkan kerugian.

4.6.4 Risiko Aspek Sumber Daya Manusia

1. Sulitnya tim kerja dalam memahami tugas dan tanggung jawab serta prosedur kerja.

2. Pembagian tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan tim kerja karena masih dalam tahap penilaian.

3. Modal dan perencanaan anggaran SDM tidak sesuai, sehingga sulit hiring Tim atau menambahkan Tim yang mumpuni.

4.7 Analisis Kelayakan Bisnis

Analisis kelayakan bisnis menurut Husein Umar (2005:8) yaitu studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalisasikan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.

(47)

Analisis kelayakan bisnis dilakukan dengan menggunakan kriteria Timmons yang meliputi permasalahan pada pasar sasaran yaitu pasar ekonomi, keunggulan kompetitif, sustainability, tim manajemen dan diferensiasi strategis. Berikut ini merupakan analisis kelayakan bisnis pada PT.Sumpitmas Berkah Amanah dengan menggunakan Timmons Model

Variabel Kriteria Indikator PT.SBA Penilaian

Potensi Tinggi Potensi Rendah

Pasar

Pasar Teridentifikasi Tidak

teridentifikasi Teridentifikasi

Potensi Tinggi Konsumen Terjangkau Tidak terjangkau Teridentifikasi Potensi Tinggi Waktu kembali

modal < 1 tahun >3 tahun 1.8 Tahun

Potensi sedang

Nilai tambah Tinggi Rendah Tinggi Potensi

Tinggi

Usia produk Panjang Pendek Pendek Potensi

Rendah Ukuran pasar Potensi penjualan

tinggi Potensi penjualan rendah Potensi penjualan tinggi Potensi Tinggi Tabel 14.4 Variabel Pasar Timmons Model

Variabel Kriteria

Indikator

PT.SBA Penilaian

Potensi Tinggi Potensi

Rendah

Keuangan

Waktu tercapai

arus kas positif 1,5 – 2 tahun >4tahun Tahun pertama

Potensi Tinggi Kebutuhan modal Rendah hingga menengah Tinggi Menengah hingga tinggi Potensi Sedang

Potensi ROA >25 Persen <15 Persen 46 Persen Potensi

Tinggi Anggaran

Administrasi dan Umum

Rendah Tinggi Tinggi Potensi

Rendah

Laba Kotor >40 Persen <20 Persen 71,15 Persen Potensi

Tinggi Laba setelah

pajak >10 Persen Rendah 69 Persen

Potensi Tinggi

Tabel 15.4 Analisis Kelayakan Bisnis Variabel Keuangan

Berdasarkan variable keuangan analisa kelayakan bisnis pada PT. Sumpitmas Berkah Amanah memiliki potensi tinggi dimana tingkat pengembalian investasi sebesar 46% dan perusahaan dapat mencapai arus kas yang positif pada tahun pertama.

(48)

Variabel Kriteria Indikator PT.SBA Penilaian Potensi Tinggi Potensi Rendah Keunggulan Kompetitif

Biaya tetap dan biaya variabel

Rendah hingga menengah

Tinggi Menengah Potensi

Tinggi kontrol

terhadap biaya, harga dan

distribusi

Kuat Lemah Kuat Potensi

Tinggi

Tabel 16.4 Analisis Kelayakan Bisnis Variabel Keunggulan Kompetitif

Hasil analisis berdasarkan variabel keunggulan kompetitif pada kriteria Timmons juga menunjukan bahwa kelayakan bisnis PT. Sumpitmas Berkah Amanah memiliki potensi tinggi dimana perusahaan dapat melakukan control terhadap biaya, harga dan distribusi yang kuat.

Variabel Kriteria Indikator PT.SBA Penilaian Potensi Tinggi Potensi Rendah Tim Manajerial Tim kewirausahaan Unggul Tidak unggul Menengah Potensi Sedang

Pengalaman Dimiliki Tidak

unggul Dimiliki

Potensi Tinggi

Integritas Tinggi Rendah Tinggi Potensi

Tinggi

Tabel 17.4 Analisis Kelayakan Bisnis Variabel Tim Manajerial

Hasil analisis berdasarkan variabel keunggulan kompetitif pada kriteria Timmons juga menunjukan bahwa kelayakan bisnis PT. Sumpitmas Berkah Amanah memiliki potensi tinggi tinggi walaupun pada tim kiwirausahaan ada pada potensi sedang tetapi perusahaan dapat mengembangkan kompetensi dengan melakukan pelatihan-pelatihan dengan bekerjasama dengan mitra strategis PT.Sumpitmas Berkah Amanah.

(49)

Variabel Kriteria Indikator PT.SBA Penilaian Potensi Tinggi Potensi Rendah Diferensiasi Strategis Manajemen pelayanan Terkonsep

dengan baik Diabaikan

Terkonsep dengan baik

Potensi Tinggi Pemilihan

waktu Sesuai Tidak sesuai Sesuai

Potensi Tinggi Fleksibilitas Dapat beradaptasi Tidak dapat beradaptasi Dapat beradaptasi Potensi Tinggi Saluran distribusi Dapat diakses Tidak dapat diakses Dapat diakses Potensi Tinggi Ruang untuk

kesalahan Fleksibel Kaku Fleksibel

Potensi Tinggi

Tabel 18.4 Analisis Kelayakan Bisnis Variabel Diferensiasi Strategis

Hasil analisis berdasarkan variabel keunggulan kompetitif pada kriteria Timmons juga menunjukan bahwa kelayakan bisnis PT. Sumpitmas Berkah Amanah memiliki potensi tinggi dimana peluang pada industri makanan cepat saju selalu terbuka.

Hasil Timmons model tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan usaha PT.Sumpitmas Berkah Amanah menunjukkan potensi yang tinggi, ini menunjukkan usaha yang dijalankan oleh perusahaan sangat layak untuk dijalankan karena akan menghasilkan keuntungan.

Gambar

Tabel  1.4 Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan Pekerja Formal Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Gambar 1.4  Logo Pin Chicken
Tabel  2.4  Harga produk Pin Chicken
Gambar 2.4  Loyalty Card
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gangguan tersebut ditandai dengan subjek tidak mengetahui kata-kata untuk menyapa atau meminta maaf, tidak memahami cara berkomunikasi dengan konteks seperti menyamakan cara

Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan masing-masing laboratorium secara terus menerus supaya diperoleh hasil pemeriksaan

Oleh karena itu, kelompok KKN Edelweis akan mengadakan kegiatan KKN dengan program kerja sesuai dengan kebutuhan Desa Cisoka ini dan tentu saja setiap kegiatan yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik identifikasi manusia berdasarkan kontur telinga dengan teknik ekstraksi ciri dan klasifikasi yang tidak tergantung pada

Apabila tdk belajar/tdk melatih fungsi--fungsinya fungsinya (terutama intelektual) kemampuan cenderung (terutama intelektual) kemampuan cenderung tdk berkembang sampai usia 40

Simpangan baku(S) adalah nilai yang menunjukan tingkat variasi kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari nilai rata-ratanya... X = nilai rata-rata data n = jumlah data

Hasil dari pembuatan sistem ini adalah halaman-halaman informasi yang nantinya dijalankan dengan web browser. Adapun sub-menu yang terdapat di dalam sistem pada

Penelitian dampak konversi lahan terhadap produksi pertanian lahan basah di Kecamatan Kembaran ini pada dasar dimaksudkan untuk mengetahui ketersediaan lahan dalam