• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN UNTUK MENDUKUNG KETETAPAN HASIL PERHITUNGAN BALAS JASA UNTUK PEGAWAI PADA PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN UNTUK MENDUKUNG KETETAPAN HASIL PERHITUNGAN BALAS JASA UNTUK PEGAWAI PADA PT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

150

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGGAJIAN UNTUK MENDUKUNG KETETAPAN HASIL

PERHITUNGAN BALAS JASA UNTUK PEGAWAI PADA

PT.VARIA USAHA BETON PT. VARIA USAHA BETON

Eka Damayanti Pusparini, Tri Lestari, Mahsina

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya ekadamayanti668@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan ketetapan hasil perhitungan balas jasa dalam pembayaran gaji yang sesuai pada PT. Varia Usaha Beton. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan masih memiliki beberapa kelemahan, disebabkan masih adanya kekurangandidalam sistem penggajian, hal ini dapat dilihat dari : 1) tidak adanya bagian pengawas dan penjagaan yang ketat pada saat karyawan melakukan absensi jam masuk kerja maupun pulang kerja, 2) tidak adanya fungsi pengawasan terhadap proses fingerprint sehingga proses pencatatan waktu tidak valid.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi Penggajian, Hasil Perhitungan Balas Jasa

ABSTRACT

Aim of this research is to increase the fixity of calculation result of remuneration in appropriate payroll in company PT. Varia Usaha Beton. This research is the qualitative descriptive research.Then result of the analysis indicate that the information system of payroll accountancy applied by the management still have several weakness can be caused by the weakness in payroll, can be seen from: (1) there is no strict controlling and monitoring division when the employees are doing attendance in time of coming to work and leaving for home, (2) there is no controlling function to fingerprint process so that the time recording process is not valid.

Keywords: information system of payroll accountancy, calculation result of

remuneration

PENDAHULUAN

Sebagai tenaga kerja, manusia merupakan penggerak jalannya aktivitas operasi perusahaan. Oleh sebab itu, pengelolaan sumber daya manusia secara

(2)

151 tepat merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pemberian kondisi kerja yang baik, perlakuan yang adil dari atasan, promosi, dan tunjangan yang kompetitif sangat diperlukan. Hal tersebut diharapkan dapat membuat kayawan menjadi lebih termotivasi untuk bekerja dan kinerjanya dapat meningkat. Oleh karena itu, faktor kesejahteraan pegawai adalah hal mutlak yang harus diperhatikan oleh para pemilik perusahaan.

Sebagai imbalan kepada sumber daya tersebut, maka perusahaan memberikan serangkaian penghargaan dimana salah satu komponennya adalah gaji. Gaji mempunyai arti sebagai suatu penghargaan dari usaha karyawan atau tenaga kerja yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu. Gaji atau upah yang diberikan kepada karyawan dan karyawati setiap akhir periode tertentu (umumnya setiap akhir bulan), merupakan salah satu bentuk manfaat/kompensasi yang bersifat rutin yang diberikan oleh perusahaan. Selain itu, karyawan juga berhak atas bentuk manfaat/kompensasi non rutin. Manfaat/kompensasi non-rutin biasanya diberikan sebagai balas jasa tambahan atas prestasi kerja yang dicapai karyawan atau diberikan dalam situasi-situasi tertentu. Manfaat/kompensasi non-rutin diantaranya adalah bonus, tunjangan hari raya, tunjangan pensiun, opsi saham dan sebagainya.

Salah satu manfaat dari Sistem Informasi Akuntansi adalah memberikan informasi tentang kegiatan-kegiatan perusahaan sehingga manajemen dapat mengambil keputusan yang penting. Pengambilan keputusan yang terkait termasuk didalamnya yaitu membuat perencanaan dan pengendalian serta membantu perusahaan dalam proses penciptaan pendapatan. Mengingat pentingnya kebijakan penggajian saat ini, maka diperlukan juga sistem informasi yang tepat untuk mengendalikannya.

Sistem penggajian merupakan salah satu komponen terbesar dan tepenting dalam sistem informasi akuntansi. Sistem penggajian dan pengupahan harus didesain untuk memenuhi peraturan pemerintah dan juga kebutuhan informasi pihak manajemen. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem informasi akunayang memadai terhadap gaji sehingga dapat diperoleh informasi tentang gaji yang akurat.

(3)

152 Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik diharapkan dapat menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di perusahaan. Selain itu suatu sistem yang baik juga akan mendorong produktivitas yang tinggi dan memberikan kontribusi atas tercapainya tujuan perusahaan. Maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan ilmiah yang berjudul “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian untuk Mendukung Ketetapan Hasil Perhitungan Balas Jasa untuk Pegawai pada PT. Varia Usaha Beton di Sidoarjo”

TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Romney dan Steinbart (2011) menyatakan bahwa, Sistem Informasi Akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan.

Gaji

Mardi (2011:107), adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai. Sedangkan pengertian gaji menurut Mulyadi (2016:309), adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Adalah sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan oleh karyawan yang bekerja sebagai manajer, atau karyawan yang gajinya dibayarkan perbulan, tidak tergantung dari jam, hari kerja atau jumlah produk yang dihasilkan. Sedangkan pengupahan adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksanaan atau buruh yang upahnya dibayarkan berdasarkan dari jam, hari kerja, atau produk yang dihasilkan. Mulyadi (2016:309).

(4)

153 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian

Dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2016:310) adalah:

1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah.

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang terkait dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.

2. Kartu Jam Hadir.

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

3. Kartu Jam Kerja.

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang digunakan oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh penyelia pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan. 4. Daftar Gaji dan Daftar Upah.

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.

5. Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah.

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang

(5)

154 bersangkutan. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.

6. Surat Pernyataan Gaji dan Upah.

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan. 7. Amplop Gaji dan Upah.

Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Di halaman muka amplop gaji dan upah setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

8. Bukti Kas Keluar.

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

Prinsip-prinsip Ketetapan Hasil Perhitungan Balas Jasa pada Pegawai Balas jasa/kompensasi yang diterima oleh karyawan dapat bermacam-macam bentuknya. Balas jasa untuk pegawai menurut Badan Pusat Statistik adalah mencakup

komponen: 1. Upah dan gaji

Gaji adalah merupakan pendapatan yang jumlahnya dihitung pertahun, atau per minggu (Hongren, 2009). Menurut Niswonger, Warren dan Fess (2008) mendefinisikan gaji biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa manajerial, administratif dan jasa-jasa yang sama. Tarif gaji biasanya diekspresikan dalam periode bulan atau tahunan. Jadi dapat disimpulkan, gaji adalah semua imbalan yang diberikan kepada karyawan yang telah melaksanakan tugas dan kewajibannya kepada perusahaan yang dibayarkan secara periodik baik bulanan

(6)

155 ataupun tahunan. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan (UU. No. 13 tentang Ketenagakerjaan).

2. Tunjangan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja adalah pemakaian kendaraan, makan siang gratis, bunga pinjaman rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian saham pada tingkatan tinggi. Menurut Flippo (1994), bahwa salah satu bentuk kompensasi tambahan adalah berupa tunjangan yang bertujuan untuk membuat karyawan "mengabdikan hidupnya" pada organisasi dalam jangka panjang. Perusahaan biasanya lebih memilih untuk memberikan tunjangan lebih besar dibanding menambah gaji, hal ini disebabkan tunjangan hanya dikenakan pajak rendah atau bahkan tidak dikenakan pajak.

3. Dana pensiun

Dana pensiun (pension fund) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) adalah dana yang dihimpun oleh suatu perusahaan atau serikat pekerja atau badan usaha milik pemerintah atau organisasi lain. Sedangkan menurut Undang-Undang nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun, dana pensiun adalah Badan Hukum yang mengolah dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Tujuan dana pensiun ini adalah untuk membuat cadangan dana sebagai pembayaran pensiun bagi pegawainya yang telah memasuki masa pensiun.

4. Asuransi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), asuransi (insurance) adalah perjanjian antara penanggung dan tertanggung yang mewajibkan tertanggung untuk membayar sejumlah premi. Premi tersebut digunakan untuk memberikan penggantian atas risiko kerugian atau rugi, kerusakan, kematian, atau kehilangan keuntungan (laba) yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tidak terduga. Sedangkan dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha

(7)

156 Perasuransian, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif deskriptif adalah suatu metode penelitian yang berusaha mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek yang diteliti.

Jenis data yang digunakan adalah:

1. Data primer, semua data dan informasi yang secara langsung berhubungan dengan peneltian ini, diperoleh melalui pengamatan dan wawancara mengenai struktur organisasi, sistem penggajian, dan pengupahan pada PT. Varia Usaha Beton.

2. Data sekunder, merupakan data yang berasal dari hasil penelitian kepustakaan, literatur kuliah, makalah, serta literatur lainnya yang berhubungan dengan penggajian.

Adapun unit analisis dari penelitian ini adalah “Sistem akuntansi penggajian yang dilakukan oleh perusahaan mempengaruhi ketetapan hasil perhitungan balas jasa untuk pegawai pada PT. Varia Usaha Beton”.

Teknik pengumpulan data Dalam melakukan pengumpulan data, penulis melakukan 2 (dua) teknik pengambilan data yaitu : 1) Studi lapangan yang terdiri dari observasi atau pengamatan dan wawancara, 2) studi literatur dan studi kepustakaan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam peneltian adalah bersifat kualitatif. Adapun tahapan analisis penelitian ini adalah sebagai berikut:

(8)

157 1. Pendeskripsian obyek penelitian

Mendeskripsikan obyek penelitianyang akan diteliti tentang penerapan sistem informasi akuntansi penggajian untuk mendukung ketetapan hasil perhitungan balas jasa untuk pegawai pada PT. Varia Usaha Beton.

2. Identifikasi data sistem informasi akuntansi penggajian.

Mengidentifikasi data untuk mengambarkan keadaan yang ada dalam suatu kondisi yang ada di perusahaan untuk diadakan perbandingan anatara teori yang terdapat pada literatur dengan keadaan yang sebenarnya.

3. Analisis susunan sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan pada PT. Varia Usaha Beton.

Analisis susunan sistem informasi akuntansi penggajian pada PT. Varia Usaha Beton.

4. Evaluasi kelemahan sistem informasi akuntansi penggajian pada PT. Varia Usaha Beton.

Dari hasil menganalisa data di perusahaan dapat diketahui kelemahan pada sistem informasi penggajian pada PT. Varia Usaha Beton.

5. Analisis usulan rekomendasi atas sistem informasi akuntansi penggajian pada PT. Varia Usaha Beton.

Memberikan rekomendasi atas kelemahan yang ditemukan dari penelitian yang ada diperusahaan.

6. Kesimpulan dan saran

Memberikan kesimpulan yang berlaku untuk perusahaan dan disertai dengan saran perbaikan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Komponen Gaji/Imbal Jasa Bagi Pegawaipada PT. Varia Usaha Beton

Komponen gaji/imbal jasa bagi pegawai yang menjadi kebijakan perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Gaji pokok

(9)

158 Pemberian tunjangan terkait dengan kebijakan yang ditentukan oleh perusahan, misalnya THR, tunjangan jabatan, tunjangan tetap, tunjangan lokal dan lain-lain.

3. Tunjangan Keluarga

Pemberian tunjangan keluarga ini diberikan kepada staf PT. Varia Usaha Beton setiap bulannya atau yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang berstatus tetap.

4. Uang makan.

5. Uang Lembur (Overtime)

Merupakan upah yang dibayarkan kepada pegawai sebagai kompensasi dari lembur yang dilakukan. Seperti tunjangan transportasi, pegawai wajib mengajukan surat kesepakatan lembur (SKL), yang menyebutkan jumlah

overtime yang ingin dikalkulasi sebagai bagian imbal hasil. Surat ini juga harus

diotorisasi oleh atasan langsung pegawai yang bersangkutan. 6. Intensif Kehadiran

7. Cash Bon

Pemberian pinjaman atau cash bon diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya sebagai fasilitas kepada karyawan yang memang membutuhkan pinjaman.

Selain unsur-unsur atau komponen gaji yang diberikan oleh PT. Varia Usaha Beton kepada pegawainya, berikut ini adalah pemotongan pendapatan pegawai, yaitu terdiri dari :

1. BPJS Ketenagakerjaan

Merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraan nya menggunakan mekanisme asuransisosial. Pemberi Kerja (Perusahaan) dalam hal ini selain mendaftarkan juga menarik iuran dari Pekerja dan membayarkan berdasarkan pembagian kewajiban antara Pemberi Kerja dan Pekerja.

2. BPJS Kesehatan

Merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki tugas untuk menyelenggarakan jaminan Kesehatan

(10)

159 Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

3. Pph Pasal 21 4. Biaya Komunikasi 5. Cicilan Koperasi

Merupakan cicilan atas utang pegawai terhadap Koperasi PT. Varia Usaha Beton. Cicilan koperasi akan dipotong langsung dari gaji pegawai. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan banyak kelemahan yang terdapat pada sistem informasi akuntansi penggajian pada PT. Varia Usaha Beton yaitu:

1. Struktur organisasi pada PT. Varia Usaha Beton ini masih belum memadai karena masih memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya bagian pengawasan dan penjagaan yang ketat pada saat karyawan melakukan absensi jam masuk kerja maupun pulang kerja. Dikhawatirkan akan terjadi kecurangan absensi yang dilakukan oleh karyawan. Dengan menggunkanfingerprint absensi kehadiran karyawan tidak diragukan lagi, akan tetapi karyawan bisa memanipulasi kehadirannya.

2. Pada prosedur pencatatan waktu PT. Varia Usaha Beton masih memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya fungsi pengawasan terhadap proses fingerprint sehingga prosedur pencatatan waktu tidak valid. Dengan menggunakan

fingerprint absensi kehadiran karyawan tidak diragukan lagi, namun jika tidak

adanya bagian pengawasan, karyawan bisa memanipulasi absensi lembur.

Adapun analisis rekomendasi solusi atas kelemahan yang ditemukan pada PT. Varia Usaha Beton adalah sebagai berikut:

1. Dalam struktur organisasi pada PT. Varia Usaha Beton ini masih belum memadai karena masih memiliki kelemahan yaitu tidak adanya bagian pengawasan dan penjagaan yang ketat pada saat karyawan melakukan absensi jam masuk kerja maupun pulang kerja. Sehingga mengakibatkan terjadinya kecurangan absensi yang dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu solusinya

(11)

160 adalah penambahan bagian pengawasan yang ketat oleh bagian GA (General

Affair) Manajer dan Koordinator GA yang bertugas pada saat jam masuk kerja

dan jam pulang kerja.

2. Pada prosedur pencatatan waktu PT. Varia Usaha Beton masih memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya fungsi pengawasan terhadap proses fingerprint sehingga proses pencatatan waktu tidak valid. Sehingga mengakibatkan karyawan bisa memanipulasi absensi atas lembur yang dilakukan tanpa adanya pengawasan. Sehingga solusinya perlu adanya penambahan bagian pengawasan yang ketat oleh bagian GA (General Affair) Manajer dan Koordinator GA yang bertugas pada saat jam masuk kerja dan jam pulang kerja, maupun pada saat karyawan lembur sehingga tidak akan ada yang melakukan tindakan kecurangan dalam hal absensi.

Berikut merupakan alur flowchart usulan dari penulis atas penerapan sistem informasi akuntansi penggajian untuk mendukung ketetapan hasil perhitungan balas jasa untuk pegawai pada PT. Varia Usaha Beton yang terdapat pada gambar 1 dan 2

(12)

161

Dept.Pengawas Bagian Pencatat Waktu Bagian Kepegawaian Bagian Gaji

Mulai Mencatat Jam hadir karyawan Kartu Jam hadir Membuat daftar hadir KJH 2 1 Daftar Hadir 1 Karyawan Mengawasi absen keluar/masuk karyawan Rencana realisasi lembur 1 KJH Daftar Hadir 1 Karyawan Data Karyawan & Tarif Gaji T Perhitungan Gaji Karyawan Daftar Gaji Kartu Penghasilan Karyawan 2 3 2 Daftar Gaji Kartu Penghasilan Karyawan Memasukkan Kesesuaiannya antara keduanya

Rekap Daftar Gaji

Sumber: Peneliti (2017)

Gambar 1

(13)

162

Bagian Akuntansi Bagian Keuangan Bank

Memeriksa Kewajaran nilai

nominal 3

Rekap Daftar Gaji

Memvalidasi Rekap Daftar Gaji yang diajukan bagian

gaji dan upah

Memberikan perintah untuk dibuatkan Bukti Bank

Keluar

4

4

Membuat Bukti Bank Keluar

Rekap nominal gaji & nominal gaji

Disetorkan pada Bank

5 Membuat Rekap nominal gaji karyawan &

no. rekening karyawan

Bukti Bank keluar 5

Dicatat pada jurnal memorial

Bukti Bank keluar Jurnal Meorial

Memposting pada masing-masing akun

6

6

Nominal Gaji & no. rekening Dibukukan pada masing-masing rekening karyawan Sumber: Peneliti (2017) Gambar 2

Bagan Alir (Flowchart) Usulan Penggajian PT. Varia Usaha Beton (Lanjutan)

SIMPULAN

1. Struktur organisasi pada PT. Varia Usaha Beton masih belum memadai, yaitu tidak adanya bagian pengawas dan penjagaan yang ketat pada saat karyawan melakukan absensi jam masuk kerja maupun pulang kerja. Dikhawatirkan akan terjadi kecurangan absensi yang dilakukan oleh karyawan. Dengan menggunkanfingerprint memang absensi kehadiran karyawan tidak diragukan lagi, akan tetapi karyawan bisa memanipulasi kehadirannya;

2. Dalam prosedur pencatatan waktu PT. Varia Usaha Beton masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu tidak adanya fungsi pengawasan terhadap proses

(14)

163

fingerprint sehingga proses pencatatan waktu tidak valid, misalnya terjadi

kecurangan absensi yang dilakukan oleh karyawan.

SARAN

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, peneliti mencoba untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada perusahaan sebagai berikut:

1. Dalam hal struktur organisasi pada PT. Varia Usaha Beton ini perlu adanya penambahan bagian pengawasan yang ketat oleh bagian GA (General Affair) Manajer dan Koordinator GA yang bertugas pada saat jam masuk kerja dan jam pulang kerja, sehingga tidak akan ada yang melakukan tindakan kecurangan dalam hal absensi.

2. Dalam hal bagian pencatatan waktu pengontrolan ini dimungkinkan dan dikhawatirkan adanya kesalahan yang disebabkan karena tidak adanya pengawasan yang ketat pada saat karyawan melakukan absensi. Sehingga perlu adanya penambahan bagian pengawasan yang ketat oleh bagian GA (General

Affair) Manajer dan Koordinator GA yang bertugas pada saat jam masuk kerja

dan jam pulang kerja, sehingga tidak akan ada yang melakukan tindakan kecurangan dalam hal absensi.

DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Sigit dan Masyhad 2006, Akuntansi untuk Perusahaan Jasa dan Dagang, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

James A. Hall diterjemahkan oleh Thomson Learning, 2006. Sistem Informasi

Akuntansi, Edisi Pertama,Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi 2016, Sistem Akuntansi, Jakarta, Salemba Empat.

Romney, Marshall B dan Steinbart, John 2011,Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Samryn, L.M 2011, Pengantar Akuntansi: Mudah Membuat Jurnal dengan

(15)

164 Samsudin, Sadili; Wijaya, E. 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan

Kedua, Pustaka Setia, Bandung.

Winarno, Wing Wahyu, 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kedua. Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Yin, K Robert. 2009, Studi Kasus dan Metode, Edisi Sembilan, Rajawali, Jakarta. Mu’alipah. 2013, Evaluasi Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi

Penggajian dan Pengupahan pada PT. Perintis Delta Teknik Di Sidoarjo,

Skripsi, Universitas Bhayangkara, Surabaya.

Ratna Sari, Dwi. 2012, Analisis Sistem Pengendalian Internal Siklus Penggajian pada PT. Gosepa Tour & Travel, Skripsi, Universitas Negeri, Surabaya.

Wati, Desma. 2015, Analisis Sistem Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT. Sumber Jaya Indah snusa Coy Kebun Kota Tengah, Sripsi, Universitas Pasir Pengaraian, Rokan Hulu.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa terhadap impor barang dan bahan oleh industri pembuatan kemasan infus telah memenuhi kriteria dan ketentuan untuk dapat diberikan bea masuk ditanggung pemerintah sesuai

Ahmad Sirojudin yang melakukan bimbingan keagamaan untuk memberikan pencerahan keagamaan untuk pekerja seks komersial dan masyarakat sekitar lokalisasi Gambilangu..

Penggunaan yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan ini tidak mewakili kesepakatan pada kualitas bahan / campuran atau penggunaan yang tercantum sesuai dalam kontrak.

• Beberapa sinyal aperiodik seringkali unik dan dikenal dengan fungsi singularitas (fungsi tunggal) karena ia atau turunannya merupakan sinyal diskontinyu.. • Contoh

Korisno je pretpostaviti da su svi skupovi o kojima se govori podskupovi jednog skupa, koji se naziva univerzalni skup ili univerzum , u oznaci U... Tada se

 menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi : membaca

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Penelitian tentang pengaruh ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata, L.) terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Streptococcus mutans telah dilakukan di Laboratorium