• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGUKURAN DIAMETER DAN TINGGI JATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI PENGUKURAN DIAMETER DAN TINGGI JATI"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PENGUKURAN DIAMETER DAN TINGGI JATI

(Tectona grandis) UMUR 2 TAHUN DI KM 35 KELURAHAN

KARYA MERDEKA KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN

KUTAI KARTANEGARA

Oleh

Janawati

NIM. 080500010

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

STUDI PENGUKURAN DIAMETER DAN TINGGI JATI

(Tectona grandis ) UMUR 2 TAHUN DI KM 35 KELURAHAN

KARYA MERDEKA KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN

KUTAI KARTANEGARA

Oleh

Janawati

Nim : 080500010

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : STUDI PENGUKURAN DIAMETER DAN TINGGI JATI (Tectona grandis ) UMUR 2 TAHUN DI KM 35 KELURAHAN KARYA MERDEKA KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nama : JANAWATI

NIM : 080 500 010 Program Studi : Manajemen Hutan Jurusan : Manajemen Pertanian

Mengesahkan, Direktur

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Lulus Ujian Tanggal 23 Agustus 2011 Pembimbing

Ir. Rudy Nurhayadi,MP NIP. 19590111 198703 1 002 Penguji I Ir.Suparjo,MP NIP.19620817 198903 1 003 Penguji II Agustina Murniyati.S.Hut,MP NIP.19720803 199802 2 001 Ir.Wartomo, MP NIP. 1963028 198803 1 003

(4)

ABSTRAK

JANAWATI. Studi Pengukuran Diameter dan Tinggi Jati (Tectona

grandis) Umur 2 Tahun di Km 35 Kelurahan Karya Merdeka Kecamatan

Samboja Kabupaten Kutai Kartenegara (di bawah bimbingan Rudy

Nurhayadi).

Penelitian dilaksanakan dari tanggal 25 Mei sampai tanggal 25 Juni

2011. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui diameter

dan tinggi pohon Jati (Tectona grandis) pada umur 2 tahun.

Data diameter diperoleh dari pengukuran pada ketinggian 1,30

meter dari permukaan tanah mengunakan kaliper sedangkan untuk

mengukur tinggi menggunakan alat ukur Hagameter.

Hasil pengukuran tanaman Jati (Tectona grandis) umur 2 tahun

sebanyak 100 pohon dengan jarak tanam 3m x 4m adalah diameter

terbesar 9,50 cm dan diameter terkecil 1,50 cm dan nilai diameter

rata-rata 6,26 cm dengan simpangan baku 1,50 cm dan koefisien variasi

24,00%. Adapun tinggi tertinggi 12,5 meter, tinggi terendah 3,1 meter

dengan nilai tinggi rata-rata 7,42 meter, dengan simpangan baku 0,2736

meter dan koefisien variasi 3,68%.

(5)

RIWAYAT HIDUP

JANAWATI. Lahir pada tanggal 10 Juli 1986 di Atap Kec.Sembakung, Kab. Nunukan Propinsi Kalimantan Timur. Merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Jakaria.K dan Ibu H.Suriyathi.

Pendidikan dasar mulai di SD 007 Tarakan Barat tahun 1994 dan lulus

pada tahun 2000 kemudian melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat

pertama Negeri 1 Sembakung . Pada tahun 2003 melanjutkan ke Sekolah

Menengah Atas Negeri SMA 1 Sembakung dan lulus pada tahun 2006.

Pada tahun 2008 melanjutkan pendidikan tinggi di Politeknik Pertanian

Negeri Samarinda dan mengambil Jurusan Manajemen Pertanian,

Program studi Manajemen Hutan.

Bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011 mengikuti kegiatan

Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Wana Adiprima Mandiri, Kecamatan

Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Propinsi Kalimantan Timur .

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini tepat pada waktunya.

Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil dari pengamatan penulis di areal Samboja. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir.Rudy Nurhayadi, MP, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi bantuan berupa arahan dan bimbingan, sejak pembuatan proposal, pelaksanaan penelitian hingga terselesaikan karya ilmiah ini.

2. Bapak Ir.Suparjo,MP dan Ibu Agustina Murniyati.S.Hut,MP selaku Dosen Penguji.

3. Kedua Orang Tua dan Keluarga tercinta yang banyak memberi bantuan baik berupa moril maupun material demi keberhasilan penulis menyelesaikan pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

4. Samsul Arifin, Amd yang telah memberi semangat dan dukungan.

5. Rosidah, Rena Elviana dan Nur Halim yang telah membantu dalam pengambilan data penelitian.

6. Savri Romadhan, Nita dan Efiyanthi yang telah membantu menyelesaikan karya ilmiah.

7. Teman-teman yang telah membantu,baik secara langsung maupun tidak langsung.

8.

Akhir kata Penulis menyatakan bahwa karya Ilmiah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan karya Ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

I. PENDAHULUAN ... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA... 3

A. Tinjauan Umum Lokasi Pengamatan ... 3

B. Tinjauan Umum Tentang Jati (Tectona grandis) ... 3

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan... 6

D Pengukuran Tinggi dan Diameter ... 7

III. METODE PENELITIAN ... 11

A. Tempat dan Waktu ... 11

B. Alat dan Bahan ... 11

C. Prosedur Penelitian ... 12

D. Pengolahan Data ... 13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 15

A. Hasil... 15

B. Pembahasan ... 18

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 20

A. Kesimpulan... 20

B. Saran ... 20

DAFTAR PUSTAKA ... 21

(8)

DAFTAR TABEL

No.

Tubuh Utama Halaman

1. Distribusi diameter tanaman jati ( Tectona grandis )

Umur 2 tahun... 15 2. Distribusi tinggi tanaman jati ( Tectona grandis )

Umur 2 tahun... 17 Lampiran

3 Hasil pengukuran diameter dan tinggi jati (Tectona grandis)

(9)

DAFTAR GAMBAR

No Tubuh Utama Halaman 1. Grafik distribusi diameter tanaman jati (Tectona grandis)

……… 16 2. Grafik distribusi tinggi tanaman jati (Tectona

grandis)………. 18

Lampiran

No Halaman 3. Pengambilan data diameter tanaman Jati (Tectona grandis) .... 26

4. Pengambilan data tinggi tanaman Jati (Tectona grandis) ... 26 5. Lokasi penelitian tanaman Jati (Tectona grandis)

di Km 35 ………... 27 6. Penomoran tanaman Jati (Tectona grandis) …………... 27

(10)

I. PENDAHULUAN

Pembangunan Hutan Tanaman merupakanan salah satu kebijakan pemerintah dalam mengatasi bakal terjadinya defisit bahan kayu untuk berbagai keperluan.Sebagaimana berdasarkan peraturan pemerintah No.6 Tahun 1996 telah diatur ketentuan-ketentuan tentang Hak pengusahaan Hutan Tanaman yang bertujuan untuk menunjang pengembangan industri hasil hutan, meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas lingkungan hidup serta memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha masyarakat. Selain itu hutan juga memiliki peranan sebagai sumber pendapatan, lapangan kerja,penelitian dan pengembangan,pendidikan dan latihan serta penyuluhan sebagaimana yang terdapat pada UU Kehutanan No.41 Tahun 1999 pasal 52 ( Anonim,2011).

Salah satu pohon yang merupakan hasil pengembangan dari pohon yang berasal dari tanaman adalah pohon Jati (Tectona grandis), kayu jati merupakan kayu yang sudah lama terkenal terutama untuk bahan mebel. Jenis kayu ini mempunyai karateristik yang baik untuk lapisan permukaan dan bersifat awet, sehingga dapat dikategorikan kayu mewah. Oleh karena nilai ekonominya yang tinggi, maka penggunaanya selalu diusahakan mencapaikan tingkat maksimum. Dewasa ini di daerah Kalimantan sedang dikembangkan jati (Tectona grandis) secara besar-besaran. Selain bernilai ekonomis tinggi, jati juga mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan jenis kayu lain (Sutopo,1992).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan tinggi dan diameter pohon jati (Tectona grandis) pada umur 2 tahun di Km.35 Kelurahan Karya Merdeka Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.

(11)

Hasil yang diharapkan penelitian ini agar dapat memberikan informasi tentang pertambahan Jati (Tectona grandis) dilokasi tersebut dan sebagai bahan masukan untuk pengembangan Jati (Tectona grandis) khususnya di daerah Kalimantan Timur.

(12)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Lokasi Pengamatan 1. Luas

Areal tanaman Jati (Tectona grandis), memiliki luas 1,25 ha. terletak di Km 35 Kelurahan Karya Merdeka Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara dan lokasi pengamatan ini juga terletak sebelah kanan menuju Balikpapan (milik Bapak Ngatimin).

2 . Jenis tanah

Secara garis besar tanah dilokasi pengamatan terdiri dari tanah lempung berpasir.

3. Jenis bibit Jati

Jenis bibit Jati yang di tanam adalah Jati Salomon, dan bibit tersebut dibeli dari Samarinda.dan ditanam pada tahun 2009, jumlah bibit yang ditanam pada lokasi sebelumnya sebanyak 1000 pohon, akan tetapi sekarang hanya tersisa 500 pohon, sebagian tanaman yang mati akibat serangan hama dan penyakit.

B. Tinjauan Umum Tentang Jati (Tectona grandis)

Tanaman Jati tumbuh sebagai tanaman campuran, serta tumbuh di daerah yang mempunyai perbedaan musim basah dan kering yang tegas. Secara historial, nama Tectona berasal dari bahasa Portugis (Tectona) yang berarti tumbuhan yang mempunyai kualitas tinggi (Tini dan Amri, 2002).

(13)

1. Klasifikasi Tanaman Jati

Menurut (Yana, S 2002) dalam sistem klasifikasi, tanaman jati mempunyai penggolongan sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Sub- kelas : Dicotyledoneae Ordo : Verbenales Famili : Verbenaceae Genus : Tectona

Species : Tectona grandis Linn. F.

Jati merupakan tanaman asli (endemik) di sebagian besar jazirah India, Myanmar, Thailand bagian barat, Indo Cina, sebagian Jawa,serta beberapa pulau kecil lainnya di Indonesia, seperti Muna (Sulawesi Tenggara). Di luar daerah tersebut, tanaman jati merupakan tanaman asing eksotik ( Tini dan Amri,2002 ).

2. Daerah Penyebaran Jati (Tectona grandis)

Di benua Asia, terutama Asia Tenggara seperti Taiwan, India, Srilanka, di benua Afrika, Sudan, Kenya, Tasmania, Tanganyika, Uganda dan seterusnya. Di benua Australia dan kepulauan Pasifik Queensland, kepulauan Fiji, kepulauan Ryuku, kepulauan Salomo serta Selandia Baru ( Tini dan Amri, 2002 )

(14)

3. Sifat – Sifat Morfologi Tanaman

Jati memiliki pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 meter. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau. Warna kulit pohon kuning coklat keabu-abuan, pecah-pecah dangkal dalam alur memenjang batang dan lepas bersisik, memiliki tajuk yang tidak beraturan bercabang berpenampang empat persegi dan ranting-ranting kasar. Pada daun umumnya besar, bulat telur terbalik, berhadapan, dengan tangkai yang sangat pendek. Daun pada anakan pohon berukuran besar, sekitar 60-70 cm × 80-100 cm; sedangkan pada pohon tua menyusut menjadi sekitar 15 × 20 cm. Berbulu halus dan mempunyai rambut kelenjar di permukaan bawahnya. Daun yang muda berwarna kemerahan dan mengeluarkan getah berwarna merah darah apabila diremas. Ranting yang muda berpenampang segi empat, dan berbonggol di buku-bukunya.

4. Pembungaan

Tanaman jati memiliki bunga majemuk terletak dalam malai besar, 40 cm × 40 cm atau lebih besar, berisi ratusan kuntum bunga tersusun dalam anak payung menggarpu dan terletak di ujung ranting; jauh di puncak tajuk pohon. Tajuk mahkota 6-7 buah, keputih putihan,berukuran 8 mm. berumah satu, Buah berbentuk bulat agak gepeng ukurannya 0,5 – 2,5 cm, berambut kasar dengan inti tebal, berbiji 2-4, tetapi umumnya hanya satu yang tumbuh. Buah tersungkup oleh perbesaran kelopak bunga yang melembung menyerupai balon kecil.

(15)

5. Syarat tanah

Tanaman jati tidak terikat oleh satu jenis tertentu, jati dapat tumbuh pada tanah aluvial maupun tanah sedimen air. Jati lebih menyukai atau dapat tumbuh pada tanah Doorlented ( tidak terlalu kering tetapi sebaiknya yang agak basah ) dan memiliki aerasi yang baik (Nuryadin,2008).

6. Iklim

Iklim yang cocok adalah yang memiliki musim kering yang nyata, namun tidak terlalu panjang, dengan curah hujan antara 1200-3000 mm pertahun dan dengan intensitas cahaya yang cukup tinggi sepanjang tahun. Ketinggian tempat yang optimal adalah antara 0 – 700 m dpl; meski jati bisa tumbuh hingga 1300 m dpl (Nuryadin,2008).

C. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Faktor yang dapat menunjang pertumbuhan secara optimal adalah faktor genetik dan lingkungan.adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu air, udara dan tempat tumbuh.

Soetrisno (1996), menyatakan tempat tumbuh berpengaruh pada kehidupan tumbuh-tumbuhan. Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Faktor klimatis

Yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan atmosfer yang mempengaruhi kehidupan tanaman maupun semua faktor yang tidak berhubungan dengan atmosfer yang mempengaruhi keadaan tanaman seperti radiasi matahari, temperatur, dan angin.

(16)

2. Faktor edafis

Yaitu faktor yang berhubungan dengan keadaan tanah,seperti tekstur dan struktur tanah, zat hara tanah, air tanah, keadaan tanah,serta bahan organik yang terkandung dalam tanah.

3. Faktor fisiografis

Yaitu faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi vegetasi hutan seperti kelerengan, kedudukan terhadap laut dan pegunungan. 4. Faktor biotis

Yaitu faktor-faktor tumbuhan dan hewan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan vegatasi hutan seperti organisme penyakit, selain faktor-faktor di atas, faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon atau tanaman yaitu radiasi matahari, karbondioksida, air tanah, oksigen dan zat hara.

D. Pengukuran Tinggi dan Diameter 1. Pengukuran Tinggi

Ada dua besaran yang perlu diperhatikan dalam kontek pengukuran tinggi dan panjang (Suharlan dan Soejono,1985) untuk dapat membedakannya, maka dicoba memberikan pengertian secara defenitif sebagai berikut :

a. Tinggi adalah jarak terpendek antara suatu titik dengan froyeksi bidang datar dan horinzontal.

b. Panjang adalah jarak antara dua titik yang diukur menurut atau tidak menurut garis lurus.

Sebagai komponen untuk menentukan volume kayu ,tinggi pohon dibedakan menjadi beberapa macam notasi antara lain yaitu :

(17)

a. Tinggi pohon sebenarnya, yaitu jarak antara titik puncak pohon yang proyeksinya pada bidang vertikel.

b. Tinggi lepas dahan atau lepas cabang atau sampai batas permulaan tajuk, yaitu jarak antara titik lepas cabang atau permulaan tajuk dengan proyeksinya pada bidang vertikal. c. Tinggi batang komersial, yaitu tinggi batang yang saat itu laku

dijual dalam perdagangan.

d. Tinggi tunggak, yaitu tinggi pangkal pohon yang ditinggalkan pada waktu penebangan,tinggi tunggak ini antara 130 centi meter tergantung nilai kayu, biaya transportasi dan permintaan.

Tinggi pohon dapat di ukur jika pohon masih berdiri. Tapi sering ditentukan sesudah ditebang (ini lebih sukar ditentukan puncaknya dan pengukurannya pun tidak bisa lurus karena bercabang).Dalam hal ini pengukuran tinggi pada pohon yang telah ditebang harus di ingat bahwa ini hanya benar jika pohon tersebut tadinya berdiri tegak lurus ..

Menurut Suharlan dan Soejono (1985), kesalahan dalam pengukuran tinggi pohon berdasarkan sumber penyebabnya dapat dibedakan empat macam, yaitu :

- Kesalahan alat, sumber utamanya yaitu pada pembagian skala alat, tingkat ketelitian alat dan kedudukan alat pada waktu mengukur.

- Kesalahan si pengukur, ke salahan si pengukur pada saat pengunaan alat ukur.

(18)

- Faktor lingkungan, misalnya pada kondisifik lapangan, topografi, cuaca dan lain-lain.

- Kesalahan karena keadaan pohonnya,misalnya tajuk pohon terlalu besar dan lebar serta pohon keadaan miring.

2. Pengukuran Diameter

Diameter merupakan salah satu parameter pohon yang mempunyai arti penting dalam pengumpulan data tentang potensi hutan untuk keperluan keliling (k) lebih banyak dilakukan setelah itu dikonversi kediameter (d) dengan mengunakan rumus yang berlaku untuk lingkaran yaitu:d =

Dimana : d = diameter k = keliling

= 3, 1415

Diameter adalah panjang garis antara dua titik pada lingkaran yang melalui titik pusat lingkaran tersebut.

Gambar 1.Pengukuran Diameter

B

(19)

Pengukuran diameter yang lazim dilakukan adalah diameter setinggi dada (diameter of breast height = dbh) karena:

a. Merupakan bagian yang paling gampang dinilai dan diukur.

b. Merupakan elemen pengukuran yang paling penting dan merupakan dasar untuk banyak perhitungan lain.

c. Sebagai dasar penentuan distribusi diameter batang yang merupakan hasil inventarisasi yang paling diperlukan.

Dalam mengukur diameter diukur pada garis setinggi dada atau 130 cm diatas permukaan tanah untuk pohon tidak berbanir, sedangkan untuk pohon yang berbanir, yang dimaksud banir disinilah adalah pembesaran bagian bawah batang dekat dengan permukaan tanah yang disebabkan oleh adanya akar tunjang atau akar papan, pengukuran diameter dilakukan 15 cm diatas banir. Alat ukur yang dapat mengukur diameter secara langsung yaitu caliper dengan cara menjepitkan alat pada keliling pohon.

(20)

III. METODE PENELIT IAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di km 35 Kelurahan Karya Merdeka Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara dan waktu yang diperlukan dalam penelitian ini 1 bulan, mulai tanggal 25 Mei – 25 Juni 2011 meliputi orentasi lapangan dan pengambilan data baik data primer maupun data sekunder.

B. Alat dan Bahan 1. Alat

a. Meteran, untuk mengukur jarak antara pohon dengan pengambilan data

b. Haga meter, untuk mengukur tinggi pohon c. Caliper, untuk diameter pohon

d. Label plastik untuk penandaan pohon warna putih transparan e. Alat tulis untuk mencatat data dari pengukuran diameter dan tinggi f. Kalkulator untuk menghitung data yang didapat dari pengukuran

diameter dan tinggi g. Kamera Untuk dokumentasi

h. Staples untuk melengketkan label penomoran i. Tongkat ukur

2. Bahan

Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tanaman Jati pada umur 2 tahun sebanyak 100 pohon dengan jarak tanam 3 x 4 meter.

(21)

Tongkat 1,3 m agar memudah kan dalam pengukuran diameter pohon Jati

C. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian ini mempunyai urutan kerja sebagai berikut : 1. Orentasi lapangan

Orentasi lapangan dilakukan sebagai studi pendahuluan yang tujuannya untuk menentukan sistem kerja dalam penelitian, serta memperoleh gambaran yang jelas tentang situasi dan kondisi areal penelitian.

2. Studi literatur

Dilakukan guna memperoleh pemahaman terhadap obyek yang akan diamati.

3. Mempersiapkan alat – alat yang diperlukan

Persiapan dilakukan untuk mengetahui kondisi alat yang akan digunakan masih dalam kondisi yang baik atau rusak serta cara pengunaanya. 4. Pengambilan data tanaman jati sebanyak 100 pohon dengan cara:

a. Pengukuran diameter

Dalam menentukan letak pengukuran diameter pohon obyek diambil 1,3 m di atas permukaan tanah dan alat yang dipergunakan dalam pengukuran adalah caliper karena pengukuran relatif cepat, pembacaan skala mudah, ketelitian cukup baik (2 kali pengukuran). b. Pengukuran tinggi

Pengukuran tinggi pohon mengunakan alat hagameter dengan jarak dari pohon 15 meter. Pengukuran dilakukan dengan menembak tinggi tajuk teratas dan menembak tinggi dasar pohon.

(22)

5. Melakukan penandaan dan penomoran pohon

Kegiatan penandaan ini dilakukan agar tidak terjadi pengukuran ulang dan penomoran pohon digunakan label plastik dengan ukuran 5 x 5 cm, mengunakan staples untuk melengketkan label penomoran .

D. Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah dengan rumus rata - rata berdasarkan petunjuk Pambudhi, 1985 (Kamariah, 1993) sebagai berikut :

dimana :

= parameter ( tinggi, diameter) rataan

= jumlah berdasarkan frekuensi parameter( tinggi,diameter) = jumlah individu pengamatan

Cara menghitung standard deviasi (Sd) untuk mengetahui standard deviasi (Sd) dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

dimana :

Sd = Standar Deviasi

= jumlah nilai x ( tinggi,diameter)

= jumlah kuadrat nilai x (tinggi,diameter) n = jumlah individu pengamatan

(23)

Untuk mengetahui koefisien variasi (Cv) dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Cv = Dimana : Cv = coefisien variasi S = simpangan baku = Rata-rata (diameter,tinggi)

Mengingat ukuran dispersi absolut mudah menimbulkan kekaburan, maka sering digunakan ukuran dispersi relatif. Diantara ukuran disperasi relative yang terkenal ialah Koefisien Variasi ( coefficien of variation ) yaitu dalam persen (%). Persentase dan standar deviation terhadap nilai rata-rata X (diameter/tinggi) dan untuk klasifikasi dan koefisien variasi ialah sebagai berikut (Nugroho. 1998). CV = 0 - 10% ( kecil beragam)

CV = 10 - 20% ( cukup) CV = 20 - 30% ( besar ) CV = > 30% ( sangat besar ) Rumus Koefisien variasi adalah CV = Dimana :

CV = Kofisien Variasi

Sd = Standar Deviation (Simpangan baku) X = Rata-rata (diameter/tinggi)

(24)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Diameter

Tabel 1. Distribusi Diameter tanaman Jati (Tectona grandis)

Keterangan :

f = frekuensi

x = Nilai tengah

Nilai Terendah = 1,50 cm

Nilai Tertinggi = 9,50 cm

Rata-rata = 626,00 = 6,26 cm

100-1

Simpangan Baku =

=

= 1,50 cm

Koefisien Variasi =

x 100% = 24,00%

Kelas Interval

Frekuensi(f) Nilai

tengah(x)

fx

f(x-x rata)2

1,00 - 1,99

2,00 - 2,99

3,00 - 3,99

4,00 - 4,99

5,00 - 5,99

6,00 - 6,99

7,00 - 7,99

8,00 - 8,99

9,00 - 9,99

1

0

7

11

21

28

21

9

2

1,50

2,50

3,50

4,50

5,50

6,50

7,50

8,50

9,50

1,50

0,00

24,50

49,50

115,50

182,00

157,50

76,50

19,00

22,66

0,00

53,32

34,07

12,13

1,61

32,29

45,16

21,00

Jumlah

100

626,00

222,24

(25)

Gambar 1. Grafik Distribusi Diameter Tanaman Jati (Tectona

(26)

2. Tinggi

Tabel 2. Distribusi Tinggi Tanaman Jati (Tectona grandis)

Keterangan :

f = Frekuensi

x = Nilai Tengah

Nilai Terendah = 3,1 m

Nilai Tertinggi = 12,5 m

Rata-rata =

= 7,42 m

Simpangan Baku =

=

= 0,2736 m

Koefisien Variasi =

x100% =3,68%

Kelas Interval

Frekuensi(f) Nilai

tengah(x)

Fx

f(x-x rata)2

3,00 - 3,99

4,00 - 4,99

5,00 - 5,99

6,00 - 6,99

7,00 - 7,99

8,00 - 8,99

9,00 - 9,99

10,00 - 10,99

11,00 - 11,99

12,00 - 12,99

2

5

18

18

17

24

7

6

2

1

3,50

4,50

5,50

6,50

7,50

8,50

9,50

10,50

11,50

12,50

7,00

22,50

99,00

117,00

127,00

204,00

66,50

63,00

23,00

12,50

30,73

42,63

66,35

15,23

0,1

27,99

30,28

56,91

33,29

25,8

Jumlah

100

742,00

261,96

(27)

Gambar.2 Grafik Distribusi Tinggi Tanaman Jati (Tectona Grandis)

B. Pembahasan

1. Diameter

Penelitian diameter Jati (Tectona grandis) umur 2 tahun dilakukan

sebanyak 100 pohon dengan jarak tanam 3 x 4 m. Dari hasil

pengukuran diameter tanaman Jati (Tectona grandis) umur 2 tahun

didapatkan data statistik diameter rata-rata 6,26 cm dengan simpangan

baku 1,50 cm dan koefisien variasi sebesar 24,00%

2. Tinggi

Penelitian tinggi Jati (Tectona grandis) umur 2 tahun dilakukan

sebanyak 100 pohon dengan jarak Tanam 3 x 4 meter. Dari hasil

Pengukuran tinggi tanaman jati (Tectona grandis) umur 2 tahun

didapatkan data statistik tinggi rata-rata 7,42 meter dengan simpangan

baku 0,2736 meter dan koefisien variasi sebesar 3,68,%.

Pada statistik diameter dan tinggi terlihat bahwa nilai koefisien

variasi masing-masing yaitu 24,00 % dan 3,68% nilai kofisien variasi

(28)

tersebut terletak antara 24-3%,maka ini berarti bahwa nilai terendah

dengan nilai tertinggi memiliki nilai kesejangan yang besar. Sehingga

dapat diartikan bahwa tanaman Jati (Tectona grandis)umur 2 tahun di

Km 35 Kelurahan Karya Merdeka Kecamatan Samboja Kabupaten

Kutai Kartanegara memiliki pertumbuhan yang tidak seragam.

Pertumbuhan yang beragam tersebut dikarenakan adanya

serangan hama rayap yang mengakibatkan tanaman Jati (Tectona

grandis) dilokasi pengukuran banyak yang patah.

Walaupun tegakan yang seumur dari jenis pohon yang sama

dengan kondisi lingkungan yang sama pula dapat mencapai produksi

yang berbeda.Hal ini juga dapat disebabkan oleh perbedaan level

hasil. Tegakan yang mempunyai level hasil yang besar mempunyai

nilai diameter pohon dan tinggi pohon yang lebih besar pula meskipun

memiliki umur yang sama (Nuryadin,2008).

Hal ini didukung oleh pendapat Ruchaemi (2002) yang

menyatakan bahwa semakin baik keadaan tempat tumbuh untuk suatu

jenis pohon maka akan semakin baik pula pertumbuhannya.

Tergantung dari tempat tumbuh dapat saja dalam suatu areal

pertumbuhan, produksi masa kayu suatu jenis yang sama sangat

berbeda walaupun umurnya sama.

Faktor yang menentukan percepatan pertumbuhan diameter dan

tinggi adalah udara,keadaan tempat tumbuh dan perlakuan terhadap

tanaman.

(29)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengukuran pada tanaman Jati (Tectona grandis) umur 2

tahun di km 35 Kelurahan Karya Merdeka Kecamatan Samboja

Kabupaten Kutai Kartanegara tersebut dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan pengukuran diamater pohon Jati pada areal penelitian

data diameter terbesar 9,50 cm dan terendah 1,50 cm. Diameter

rata-rata Jati (Tectona grandis). Pada areal tersebut adalah 6,26

cm dengan simpangan baku 1,50 cm dan kofisien variasi 24,00 %.

2. Berdasarkan pengukuran tinggi adalah 12,5 meter dan terendah

3,1 meter. Tinggi Jati rata-rata (Tectona grandis) pada areal

tersebut adalah 7,42 meter dengan simpangan baku 0,2736 cm

dan konfisien variasi 3,68 %.

B. Saran

Faktor-faktor seperti keadaan tempat tumbuh dan perlakuan

terhadap tanaman serta pemberantasan terhadap serangan hama dan

penyakit akan sangat penting diperhatikan, untuk memperoleh

pertumbuhan yang mendekati seragam dan mengurangi nilai

kesenjangan besar terhadap nilai pohon terendah dengan nilai pohon

tertinggi.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1980. Pedoman Pembuatan Tanaman Direktorat Jendral Kehutanan.Jakarta

Anonim, 1990. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia,Jakarta.

Endang, 1990. Manejemen Hutan . Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Unversitas Padjajaran . Bandung.

Nugroho, 1998. Dasar- Dasar Ilmu Statistik Jakarta.

Nuryadin, 2008 Studi Tentang Pengukuran Diameter Dan Tinggi Rataan Jati Super(Tectona grandis Linn.F.) Umur 5 Tahun Di Km.28 Kecamatan Loajanan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pariadi,1978 Http//wawan-satu.blogspot.com/2009/11/pengelolaan-hutan-tanaman.html

Ruchaemi, A. 2002. Analisis Pertumbuhan dan Hasil Laboratorium Bio-Matika Hutan.Fakultas Kehutanan Mulawarman Samarinda.

Soetrisno, 1996, Silvika. Bahan Kuliah Silvika Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda

Suharlan. A , dan Jon Soejono, 1985 . Ilmu Pencatat Kayu Balai Latihan Kehutanan Ujung Pandang

Sutopo, 1992. Peningkatan Kualitas Pemanfaatan Kayu Jati Muda di Surakarta. Tini N dan Amri K, 2002. Mengebunkan Jati Unggul. Pilihan Investasi

Pospektif. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Wirakusuma, 1974. Sebuah Pandangan Tentang Pengusahaan Hutan di Kalimantan Timur serta Hubungan dengan Keseimbangan Lingkungan.Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda. Yana, S. 2003. Budidaya Jati. Penebar Swadaya .Jakarta.

(31)
(32)

Tabel 3. Hasil pengukuran diameter dan tinggi Jati ( Tectona grandis )

umur 2 tahun

Nomor pohon

Diameter (cm) Tinggi (m)

d1 d2 Rata-rata H top H base Rata-rata

1 8,1 8,1 8,10 10 0 10,0 2 7,9 7,9 7,90 8 0 8,0 3 7,1 6,8 6,95 9 0 9,0 4 7,4 7,5 7,45 6,9 -0,5 7,4 5 7,8 7,6 7,70 7,6 -0,8 8,4 6 7,1 7 7,05 7,4 -0,6 8,0 7 6,4 6,4 6,40 7 -0,6 7,6 8 6,8 6,8 6,80 7,1 -0,6 7,7 9 5,6 5,5 5,55 6,4 -0,1 6,5 10 6,1 6,1 6,10 7,1 0,2 6,9 11 4 4,1 4,05 6 0,4 5,6 12 4 3,8 3,95 6,4 1,1 5,3 13 5,1 4,9 5,00 7 1,2 5,8 14 3,4 3,4 3,40 5,4 1,8 3,6 15 4,3 4,3 4,30 7,9 2 5,9 16 5 4,9 4.95 7,1 1,6 5,5 17 4,7 4,7 4,70 6,6 1,6 5,0 18 4,7 4,7 4,70 4,6 -0,4 5,0 19 9,4 9,6 9,50 7,9 -0,4 8,3 20 8,3 8,1 8,20 8,9 -0,7 9,6 21 7,8 7,8 7,80 7 -1,5 8,5 22 7,4 7,4 7,48 8,4 -0,9 9,3 23 8,1 8,1 8,10 7,4 -0,9 8,3 24 5,9 5,7 5,80 3 -1,4 4,4 25 7,9 7,9 7,90 7,3 -1,5 8,8 26 4,7 4,7 4,10 1,5 1,6 3,1 27 7 6,4 7,10 2,6 -1,6 4,1 28 7,1 7,1 5,40 6,6 -1,5 8,1 29 5,5 5,3 5,40 5,4 -1,5 6,9 30 5,7 5,7 5,70 5,5 -1,5 7,0 31 4,4 4,4 4,40 2,6 -1,9 4,5 32 5,1 5,1 5,10 3,8 -2 5,8 33 3,4 3,4 3,35 5,1 -0,7 5,8 34 4,6 4,6 4,60 6,1 0,7 5,4 35 6,1 6,1 6,10 7,1 0,3 6,8

(33)

Sambungan Tabel 3.

Nomor pohon

Diameter (cm) Tinggi (m)

d1 d2 Rata-rata H.top H.base Rata-rata

36 5,9 6 5,95 7,1 -0,2 7,3 37 7,4 7,4 7,40 8,4 -0,2 8,6 38 7,4 7,4 7,45 5,1 -0,7 5,8 39 5,4 5,4 5,40 5,6 -1 6,6 40 8,5 8,5 8,70 9 1,3 10,3 41 6,8 6,5 6,65 6,4 1,7 8.1 42 5,9 5,9 5,90 5 1,6 6,6 43 7,6 7,6 7,60 6,4 1,3 7,7 44 6,6 6,3 6,45 5,1 1,3 6,4 45 4,6 4,6 4,60 4 1,4 5,4 46 6,2 6,3 6,25 5,4 -0,9 6,3 47 5,3 5,3 5,30 4,8 -1,3 6,1 48 3,3 3,3 3,30 4,5 -0,5 5,0 49 3,5 3,6 3,55 3,8 -0,5 4,3 50 7 7,3 7,15 4,3 -1,5 5,8 51 4,4 4,4 4,40 3,5 -3 6,5 52 3,9 3,9 3,90 3,5 -3 6,5 53 3,8 3,8 3,80 2,5 -3 5,5 54 5,5 5,6 5,55 3 -2,5 5,5 55 5,5 5,5 5,50 5 -2,5 7,5 56 9,4 9,4 9,40 8 -2 10,0 57 6 6 6,00 4,5 -2 6,5 58 7,5 7,5 7,50 6 -5 11,0 59 5,2 5,2 5,20 4 -2 6,0 60 8,4 8,5 8,45 7 -5,5 12,5 61 6,7 6,7 6,70 5,5 -2,5 8,0 62 5,5 5,5 1,50 4,4 -2 6,4 63 6,3 6,3 6,60 4,5 -3 7,5 64 7,8 8,2 7,50 9,5 2,5 11,5 65 6,8 6,8 6,80 7 -2 9,5 66 5,9 5,8 5,85 7,5 -1 9,5 67 5,4 5,3 5,55 6 -1 7,0 68 8,9 8,8 8,85 8 -1 9,0 69 7 6,9 6,95 7,5 -1,5 8,5 70 7 7 7,00 7 -2 8,5

(34)

Sambungan Tabel 3.

Nomor pohon

Diameter (cm) Tinggi (m)

d1 d2 Rata-rata h,top h.base Rata-rata

71 6,3 6,2 6,25 6 -2 8,0 72 7,6 7,6 7,60 3,5 -3 6,5 73 8,3 8,5 8,40 7 -3 10,0 74 4,6 5 4,80 2,5 -3 5,5 75 6,2 6,2 6,20 5,5 -3 8,5 76 5,1 5,1 5,10 2,5 -3,3 5,8 77 7 6,6 6,80 5 -3 8,0 78 5,2 5,2 5,20 3 -3 6,0 79 5,9 6 5,95 4,4 -1,2 6,4 80 7,1 7,1 7,10 6,5 -1,8 8,3 81 6,8 6,8 6,80 6 -2 8,0 82 7,8 7,8 7,80 6,5 -1 7,5 83 8,5 8,5 8,50 8,5 1,5 10,0 84 6,4 6,5 6,45 7 -1 8,0 85 7,3 7,3 7,30 8 -1 9,0 86 6,5 7 6,75 6,3 -1 7,3 87 6,8 6,8 6,80 6,3 -1,5 7,8 88 6,9 6,9 6,90 6 -1 7,0 89 7,8 7,8 7,80 6,9 1,5 8,4 90 6,2 6,2 6,20 4 -2,8 6,8 91 5,8 5,8 5,80 3,5 -2 5,5 92 6,2 6,2 6,20 5,7 -1,5 7,2 93 6,9 6,9 6,90 5,8 -1,3 7,1 94 5,7 5,6 5,65 5,6 -1,7 7,3 95 6,5 6,5 6,50 6,3 -1,7 8,0 96 6,9 6,9 6,90 6,5 -1,6 8,1 97 6,7 6,7 6,70 6,5 -1,5 8,0 98 6 6 6,00 4 -3,3 7,3 99 8,1 8,1 8,10 7 -3 10,0 100 7,9 7,9 7,90 6 -2,5 8,5

(35)

Gambar 1. Pengambilan data diameter tanaman jati (Tectona grandis)

(36)

Gambar 3. Lokasi penelitian tanaman jati (Tectona grandis) di Km 35

Gambar

Tabel 1. Distribusi Diameter tanaman Jati (Tectona grandis)
Tabel 2. Distribusi Tinggi Tanaman Jati (Tectona grandis)
Tabel 3.  Hasil pengukuran diameter dan tinggi Jati ( Tectona grandis )   umur  2 tahun
Gambar  1. Pengambilan data diameter tanaman jati  (Tectona grandis)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh kelas umur kayu jati (Tectona grandis Linn. f.) pada lokasi yang sama memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap kadar selnlosa, hemiselulosa dan abu serta

PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH (ATONIK) TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR JATI (Tectona grandis L) DALAM.. PERBANYAKAN SECARA

Penerapan Multiphase Sampling Pada Pendugaan Kurva Peltumbuhan Diameter Pohon Jati (Tectona grandis L.0. Skripsi Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan

Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Biomassa 11 Klon Unggul Stek Pucuk Jati (Tectona grandis L.F.) Di Persemaian.. Fakultas Kehutanan, Universitas

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Karakteristik Biome trik Pohon Jati ( Tectona grandis L.f.) Studi Kasus di Bagian Hutan Bancar KPH Jatirogo Perum Perhutani Unit

menunjukkan perbedaan rerata panjang trikoma ( abaksial ) daun jati ( Tectona grandis L.) pada umur 12 MST yang ditanam pada tanah pascatambang emas Bombana dengan

viii ABSTRAK PERTUMBUHAN BAKTERI SELAMA PENYIMPANAN DAGING SAPI DENGAN PENGEMAS DAUN JATI Tectona grandis DAN DAUN PISANG Musa paradisiaca Nosi Aprilia Rinaldi1, Dodik

Persentase kayu teras dan kayu gubal serta penentuan kayu juvenil dan kayu dewasa pada lima kelas umur jati (Tectona Grandis