• Tidak ada hasil yang ditemukan

TECHNOLOGIC, VOLUME 12, NOMOR 1 Politeknik Manufaktur Astra POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TECHNOLOGIC, VOLUME 12, NOMOR 1 Politeknik Manufaktur Astra POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

p-ISSN 2085-8507

e-ISSN 2722-3280

TECHNOLOGIC

VOLUME 12 NOMOR 1 | JUNI 2021

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta Utara 14330

Telp. 021 651 9555, Fax. 021 651 9821

www.polman.astra.ac.id

(2)

i

DEWAN REDAKSI

Technologic

Ketua Editor:

Dr. Setia Abikusna, S.T., M.T.

Dewan Editor:

Lin Prasetyani, S.T., M.T.

Rida Indah Fariani, S.Si., M.T.I

Yohanes Tri Joko Wibowo, S.T., M.T.

Mitra Bestari:

Abdi Suryadinata Telaga, Ph.D.

(Politeknik Manufaktur Astra)

Dr. Eng. Agung Premono, S.T., M.T. (Universitas Negeri Jakarta)

Harki Apri Yanto, Ph.D.

(Politeknik Manufaktur Astra)

Dr. Ir. Lukas, MAI, CISA, IPM

(Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya)

Dr. Sirajuddin, S.T., M.T.

(Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

Dr. Eng. Syahril Ardi, S.T., M.T.

(Politeknik Manufaktur Astra)

Dr. Eng. Tresna Dewi, S.T., M.Eng

(Politeknik Negeri Sriwijaya)

Administrasi:

Asri Aisyah, A.md.

Kristina Hutajulu, A.md.

Kantor Editor:

Politeknik Manufaktur Astra

Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta Utara 14330

Telp. 021 651 9555, Fax. 021 651 9821

www.polman.astra.ac.id

(3)

ii

EDITORIAL

Pembaca yang budiman,

Puji syukur kita dapat berjumpa kembali dengan Technologic Volume 12 No. 1, Edisi

Juni 2021.

Pembaca, Jurnal Technologic Edisi Juni 2021 kali ini berisi 10 manuskrip.

Atas nama Redaksi dan Editor, di tengah pandemi covid-19 yang masih belum usai, kami

do’akan semoga dalam keadaan sehat selalu, tetap menjaga Protokol Kesehatan, dan

kami haturkan terima kasih atas kepercayaan para peneliti dan pembaca, serta selamat

menikmati dan mengambil manfaat dari terbitan Jurnal Technologic kali ini.

(4)

iii

DAFTAR ISI

PENGARUH TEMPERATUR PREHEAT TERHADAP DISTORSI DAN STRUKTUR MIKRO

SAMBUNGAN LAS TAK SEJENIS ANTARA BAJA KARBON ASTM A36 DAN BAJA TAHAN KARAT

AUSTENITIK AISI 304 MENGGUNAKAN GMAW

1

Danny Wicaksono, Mochammad Noer Ilman

MODIFIKASI SISTEM KONTROL PROSES PRODUKSI PADA MESIN CBC GRAFIR DAN MESIN

AUTOLOADER BERBASIS PLC CJ1M

7

Lin Prasetyani, Rizqi Iman Yulianto

PENGEMBANGAN MODUL DAN ALAT PERAGA UNTUK MENGHILANGKAN VARIASI PROSES

PRAKTIK PADA MATA KULIAH PPM DI LABORATORIUM ERGONOMI POLMAN ASTRA

13

Heri Sudarmaji , Anisa Budiarti

MENURUNKAN LEAD TIME SERVICE BERKALA KELIPATAN 40.000 KM DENGAN MENURUNKAN

WAKTU PROSES PENGGANTIAN OLI TRANSMISI MANUAL DAN OLI DIFFERENTIAL

MENGGUNAKAN SST DI AUTO 2000 ABC

18

Setia Abikusna, Teguh Triantoro

MENAIKKAN PERFORMA UNIT BULLDOZER D155-6R DENGAN PERBAIKAN SISTEM

MAINTENANCE DI DISTRIK SANGATA KALIMANTAN TIMUR

23

Vuko A.T Manurung, Yohanes Trijoko, Laurentius Nandy K

MENINGKATKAN EFISIENSI MAN POWER LINE MACHINING AXLE SHAFT A MENGGUNAKAN

METODE PENYEIMBANGAN BEBAN KERJA OPERATOR DI PT INTI GANDA PERDANA

27

Nensi Yuselin, Hasbianto

PENGEMBANGAN DESAIN KONSTRUKSI MOLD MODULE BOX COVER DI POLITEKNIK

MANUFAKTUR ASTRA

33

Fitri Yuni Astuti, Eko Ari Wibowo

RANCANG BANGUN PORTAL WEB PELAPORAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

MELALUI PENDEKATAN BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT (BPI) DAN PURWARUPA (STUDI

KASUS PT PAMAPERSADA NUSANTARA)

39

Nindy Okta Novianti, Aisyah Milania, Suhendra

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TOKO BAJU SHIENA WEAR

45

Riesta Pinky Nurul Arifah, Rifqih Syahrial Anwar, Arie Kusumawati dan Indah Cyithia Devi

PERANCANGAN AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV) UNTUK MENUNJANG PROSES

PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

51

(5)

39

RANCANG BANGUN PORTAL WEB PELAPORAN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA (K3) MELALUI PENDEKATAN BUSINESS

PROCESS IMPROVEMENT (BPI) DAN PURWARUPA (STUDI KASUS PT

PAMAPERSADA NUSANTARA)

Nindy Okta Novianti

1

, Aisyah Milania

2

, Suhendra

3

1,2,3. Manajemen Informatika; Politeknik Manufaktur Astra; Jalan Gaya Motor Raya No.8 Sunter II, Jakarta Utara, 14330 Indonesia

E-mail : nindyokatnovianti@gmail.com1, aisyahmilania4@gmail.com2, suhendra@polman.astra.ac.id3

Abstrak-- Pada perusahaan yang bergerak di bidang penambangan, keselamatan dan kesehatan karyawan

merupakan hal yang penting. PT PAMA sebagai sebuah perusahaan pertambangan telah berupaya untuk selaras mengikuti regulasi atau peraturan-peraturan K3 yang ada. Pelaporan insiden yang terjadi di area kerja dan pencatatan risiko dan mitigasi di seluruh area kerja telah dilakukan namun masih terdapat beberapa masalah operasional yang muncul terkait diantaranya yaitu data terkait keselamatan dan kesehatan karyawan masih berbentuk salinan kertas, memiliki format laporan yang berbeda-beda dan tersebar diantar antar area kerja atau cabang. Hal ini dirasa menyulitkan dan membutuhkan waktu yang lama dalam hal pencarian, distribusi, pemantauan dan kontrol khususnya oleh kantor pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan solusi terhadap permasalahan yang ada melalui pembuatan portal web. Portal web dikembangkan dengan pendekatan BPI dan purwarupa. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan adalah bahasa pemrograman ASP dengan basis data SQL Server. Dengan portal web proses pelaporan, pemantauan dan kontrol K3 dapat menjadi lebih mudah dan cepat.

Kata Kunci : K3, Pelaporan, BPI, Portal Web, Purwarupa.

I. PENDAHULUAN

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) secara umum diartikan sebagai ilmu antisipasi, pengenalan, evaluasi dan pengendalian bahaya yang timbul di atau dari tempat kerja yang dapat mengganggu kesehatan dan kesejahteraan pekerja [1]. Kesehatan kerja merupakan kegiatan preventif yang bertujuan untuk identifikasi, penilaian dan pengendalian faktor-faktor berbahaya di tempat kerja dan pembuatan tindakan yang kompeten dan efektif untuk memastikan lingkungan kerja yang sehat dan pekerja yang sehat [2]. Jadi, kesehatan dan keselamatan kerja adalah ilmu dasar untuk mengantisipasi terjadinya bahaya di lingkungan kerja dan untuk memastikan kesehatan serta kesejahteraan pekerja dimana kesehatan pekerja dan keselamatan dalam bekerja saling berkaitan satu sama lain.

Merujuk pada data yang disampaikan BPJS Ketenagakerjaan seperti terlihat pada tabel 1 [3], bahwa angka kecelakaan kerja dalam 3 tahun terakhir (tahun 2017 – 2019) masih cukup tinggi. Bahkan terdapat kecenderungan mengalami peningkatan. Dampak kecelakaan kerja tidak hanya berpengaruh terhadap kinerja dan produktifitas pekerja namun juga menghambat aktivitas bisnis perusahaan.

Tabel 1. Angka kecelakaan keja tahun 2017-2019

No Tahun Jumlah Persentase (%)

1 2019 182,835 38.15

2 2018 173,415 36.18

3 2017 123,041 25.67

Total 479,291 100

Pemerintah Indonesia menganggap bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan hal yang penting, hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja [4], Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan [5], Peraturan Menteri No.5 Tahun 1996 tentang sistem manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja [6], Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja [7]. Untuk industri pertambangan, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM RI Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara [8], Keputusan Menteri ESDM No 1827 Tahun 2018 [9] dan KepDirJen Minerba ESDM No.185.K/37. 04/DJB/2019 Tentang Petunjuk Teknisi Pelaksanaan, Penilaian, Dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral Dan Batubara [10].

(6)

40

PT PAMA sebagai sebuah perusahaan pertambangan telah berupaya untuk selaras mengikuti regulasi atau peraturan-peraturan K3 yang ada. Proses bisnis terkait pelaporan insiden yang terjadi di area kerja dan pencatatan risiko dan mitigasi di seluruh area kerja telah dilakukan. Namun masih terdapat beberapa masalah yang muncul terkait pelaporan diantaranya yaitu data terkait keselamatan dan kesehatan karyawan masih berbentuk salinan kertas, memiliki format yang berbeda-beda dan tersebar antar area kerja sehingga dirasa menyulitkan dan lama dalam hal pencarian, distribusi, pemantauan dan kontrol khususnya oleh kantor utama.

Dalam kaitannya dengan proses bisnis, Business

Process Improvement (BPI) dapat dilakukan sebagai

suatu pendekatan berbasis kerangka kerja yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses bisnis dalam perusahaan[11]. Purwarupa sebagai suatu pendekatan perangkat lunak yang menjanjikan pengembangan web yang sederhana, kental dengan interaksi ke pengguna dan waktu pengembangan dapat dilakukan cepat juga dapat diimplementasikan [12].

Penelitian terkait rancang bangun aplikasi pelaporan berbasis web telah dilakukan namun lebih berfokus pada bagaimana aplikasi dibuat dan teknologi yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi [13], [14], [15], [16] sementara BPI sebagai alternatif pendekatan dalam perbaikan proses bisnis dan termasuk fase awal dalam pengembangan aplikasi belum dikombinasikan. Untuk itu, dalam penelitian ini akan diterapkan rancang bangun portal web pelaporan K3 menggunakan kombinasi antara pendekatan BPI dan purwarupa agar proses pelaporan, pemantauan dan kontrol di PT Pamapersada Nusantara dapat menjadi lebih mudah dan cepat.

II. METODE PENELITIAN

Tahapan-tahapan yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.

Mulai Analisis Desain Implementasi Purwarupa Sistem Implementasi Final Studi Literatur Perencanaan

BPI Fase1. Organizing For

Improvement

• Gambaran umum organisasi • Identifikasi kebutuhan

bisnis

BPI Fase 2. Understanding the

process

• Identifikasi proses bisnis • Pemodelan proses bisnis

(saat ini) BPI Fase 3. Streamlining • Identifikasi Pemasalahan • Analisis perbaikan proses

bisnis

• Pemodelan proses bisnis (solusi) Purwarupa Ok? Tidak Ya Kesimpulan Selesai

Gambar 1. Tahapan penelitian

Studi kepustakaan dilakukan dengan pengumpulan sumber-sumber referensi dari penelitian-penelitian sebelumnya atau literatur terkait K3, BPI dan metode pengembangan perangkat lunak berbasis web. Kemudian pada tahap perencanaan, dilakukan pengumpulan data terkait sistem yang akan dibangun. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada penanggung jawab proyek untuk mengetahui gambaran umum organisasi dan kebutuhan bisnis.

Selanjutnya dilakukan analisis terhadap data yang berhasil dukumpulkan. Analisis dilakukan untuk mengetahui ruang lingkup dan detail kebutuhan dari sistem yang akan dibangun. Hasil BPI berupa proses bisnis saat ini dan pemodelannya, proses bisnis perbaikan dan pemodelannya. Selain itu juga dibuat pemodelan sistem menggunakan UML. Setelah dilakukan analisis, kemudian dilakukan perancangan antarmuka dan pangkalan data yang digambarkan melalui physical data model (PDM). Setelah itu dilakukan implementasi sistem berdasarkan rancangan yang telah dibuat, yang meliputi pembuatan kode program menggunakan ASP dan pengujian sistem. Proses ini berulang secara iteratif sampai purwarupa sistem disetujui.

(7)

41

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini diulas tentang proses bisnis yang ada dan perbaikan proses yang dilakukan, riwayat purwarupa serta hasil pengujian aplikasi.

• Proses bisnis saat ini dan perbaikan proses bisnis Saat ini, hasil medical check up (MCU) yang telah dilakukan oleh karyawan akan diberikan kepada masing-masing karyawan dan Divisi Human Control (HC) PT PAMA dalam bentuk salinan kertas. Divisi HC PT PAMA kemudian memberikan hasil MCU karyawan kepada Divisi Safety and Health Environment (SHE) dan akan disimpan oleh Divisi SHE di masing-masing area kerja. Divisi SHE di kantor pusat membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengetahui hasil MCU seluruh karyawan dan melakukan tindak lanjut terhadap hasil MCU karyawan. Jika ingin mengetahui hasil MCU karyawan, Divisi SHE di kantor pusat harus meminta data tersebut dari Divisi SHE yang ada di area kerja. Divisi SHE di area kerja harus melakukan pencarian dan melakukan rekapitulasi data MCU karyawan agar data MCU karyawan sesuai dengan standar PT PAMA karena hasil MCU yang diterima dari vendor MCU masih beragam. Data hasil rekapitulasi tersebut selanjutnya baru akan dikirimkan kepada Divisi SHE yang ada di kantor pusat. Saat ini, data MCU karyawan tersebut paling cepat membutuhkan waktu dua hari kerja untuk sampai ke Divisi SHE di kantor pusat. Proses distribusi hasil MCU karyawan dapat dilihat pada gambar 2.

Divisi SHE juga memerlukan waktu yang lama untuk dapat mengetahui nilai BMI karyawan. Padahal untuk menjaga kesehatan karyawan, nilai BMI seluruh karyawan tersebut harus di bawah 30 dan jika nilai BMI karyawan di atas 30 maka karyawan harus segera melakukan pengecekan di klinik setiap bulan sampai nilai BMI-nya normal. Saat ini untuk dapat mengetahui nilai BMI karyawan harus dilakukan pencarian nilai BMI karyawan terlebih dahulu ke dalam dokumen hasil MCU karyawan.

Gambar 2. Proses distribusi hasil MCU

Karyawan Divisi SHE juga memerlukan waktu yang lama untuk mengetahui data laporan insiden di seluruh area kerja karena data tersebut masih tersebar di masing-masing area kerja, sehingga Divisi SHE tidak dapat langsung mengambil tindakan terhadap insiden yang terjadi di area kerja. Proses pelaporan insiden dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Proses pelaporan insiden

Saat ini juga karyawan Divisi SHE tidak dapat mengetahui area kerja mana saja yang berisiko dan tindakan mitigasi apa saja yang dapat dilakukan, karena laporan mengenai risiko di area kerja dan tindakan mitigasinya masih terpisah di masing-masing area kerja serta masih dicatat dengan menggunakan kertas dengan format yang berbeda-beda. Laporan risiko dan mitigasi ini dibuat oleh staf operasional di masing-masing area kerja, sehingga laporan risiko dan mitigasi yang diperoleh Divisi SHE masih beragam dan tidak mempunyai standar. Divisi SHE yang berada di area kerja harus melakukan proses rekapitulasi data yang dilaporkan oleh staf operasional yang berada di masing-masing area kerja. Kemudian,

Setelah melihat dan mempelajari keadaan yang ada, diterapkan BPI pada beberapa proses yaitu pencatatan dan distribusi hasil MCU dan nilai BMI karyawan, pelaporan insiden dan pencatatan risiko serta mitigasi. Detail BPI yang dilakukan pada Divisi SHE dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. BPI yang dilakukan pada PT PAMA

Proses Permasalahan Solusi BPI

Catat BMI Divisi SHE dan vendor klinik memerlukan waktu yang lama untuk menilai BMI seluruh karyawan.

- Nilai BMI seluruh karyawan dapat lagsung diakses dalam Portal Web

- Dokter klinik dapat melakukan perubahan nilai BMI karyawan melalui Portal Web Profil

Kesehatan Karyawan

- Data hasil MCU karyawan masih disimpan dalam bentuk salinan kertas dan tersebar di masing-masing area kerja, sehingga memerlukan banyak tempat dan memerlukan waktu

- Vendor MCU dapat langsung memasukkan hasil MCU karyawan ke dalam sistem - Profil kesehatan karyawan dapat dilihat dalam Portal Web dengan 8 item kesehatan yang

(8)

42

Proses Permasalahan Solusi BPI

pencarian data apabila data tersebut dibutuhkan. - Distribusi hasil MCU

masih dilakukan secara manual dan memerlukan biaya untuk penggandaan hasil MCU.

- Data hasil MCU karyawan yang diperoleh beragam tergantung vendor, sehingga ketika akan dilakukan review diperlukan waktu untuk rekapitulasi data.

dipantau sehingga data yang dilaporkan menjadi seragam.

Laporan Insiden

Laporan insiden masih tersebar di masing-masing area kerja, dan memerlukan waktu yang lama untuk sampai ke kantor pusat sehingga insiden yang terjadi area kerja tidak dapat langsung ditangani.

Seluruh laporan insiden di area kerja dapat dilihat melalui Portal Web sehingga penanganan insiden dapat dipantau oleh Divisi SHE

Key Risk Index

- Laporan tentang risiko dan mitigasi masih

ditulis pada

formuliryang formatnya berbeda di masing-masing area kerja.

- Laporan risiko dan mitigasi harus melalui proses rekapitulasi di masing-masing area kerja terlebih dahulu sebelum dapat diketahui oleh Divisi SHE.

- Pelaporan risiko dan mitigasi dapat dilakukan melalui Portal Web, sehingga data yang dilaporkan menjadi seragam. - Laporan risiko dan

mitigasi dapat langsung diketahui oleh divisi SHE melalui sistem.

• Rancangan Portal Web

Pada tahap perancangan, dibuat antarmuka pengguna yang digunakan untuk interaksi antara sistem dengan pengguna. Dalam Portal SHE terdapat 5 kategori pengguna yaitu Administrator, staf operasional, vendor klinik, vendor MCU, dan Divisi SHE. Detil hak akses masing-masing pengguna dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Kategori pengguna portal SHE dan hak aksesnya

Kategori

Pengguna TUGAS Hak Akses

Adminis-trator 1. Mengelola hak akses pengguna 2. Mengelola data distrik

1. Lihat hak akses

2. Tambah hak akses 3. Ubah hak akses 4. Hapus hak akses 5. Lihat data distrik 6. Tambah data distrik 7. Ubah data distrik 8. Hapus data distrik

Kategori

Pengguna TUGAS Hak Akses

Vendor Klinik 1. Catat Pemeriksaa n BMI karyawan

1. Lihat Hasil MCU Karyawan 2. Lihat Profil Kesehatan

Karyawan

3. Lihat Pemeriksaan BMI karyawan

4. Tambah pemeriksaan BMI Karyawan

5. Ubah pemeriksaan BMI karyawan

6. Hapus pemeriksaan BMI karyawan Vendor MCU 1. Kelola hasil MCU karyawan

1. Import hasil MCU karyawan

2. Tambah hasil MCU karyawan

3. Hapus hasil MCU karyawan Staf Operasio nal 1. Kelola risiko dan mitigasi 2. Mencatat laporan insiden 1. Lihat Risiko 2. Import Risiko 3. Import Mitigasi

4. Tambah Risiko dan mitigasi 5. Ubah Risiko 6. Hapus Risiko 7. Lihat Mitigasi 8. Tambah Mitigasi 9. Ubah Mitigasi 10. Hapus Mitigasi 11. Import laporan insiden Divisi SHE 1. Lihat Profil Kesehatan Karyawan 2. Lihat Laporan Insiden 3. Lihat Risiko dan Mitigasi

1. Melihat Hasil MCU Karyawan

2. Melihat Profil Kesehatan Karyawan

3. Lihat Pemriksaan BMI karyawan

4. Lihat Laporan Insiden 5. Lihat Risiko 6. Lihat Mitigasi

Antarmuka pengguna dibuat berdasarkan kesepakatan dengan user terkait tata letak menu, warna dasar (background) dan atribut atau komponen penyusun halaman.

Apabila ingin mengakses menu Portal SHE, pengguna diharuskan untuk melakukan log in dengan akun yang telah dimiliki oleh masing-masing pengguna. Tampilan halaman masuk dapat dilihat pada gambar 4. Apabila data yang dimasukkan tidak sesuai, maka akan muncul peringatan error.

Gambar 4. Rancangan tampilan halaman log in Pengguna yang sudah masuk akan memiliki menusesuai dengan hak aksesnya. Contohnya adalah

(9)

43

ketika masuk dan terautentikasi sebagai Administrator, maka sistem akan menampilkan menu-menu yang hanya bisa diakses oleh Adminstrator. Pada gambar 5 dapat dilihat contoh menu tambah hak akses yang dijalankan ketika telah terautentikasi sebagai Administrator.

Gambar 5. Halaman tambah hak akses Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dan dengan mengacu pada rancangan antarmuka pengguna, dibuat PDM yang menggambarkan penyimpanan data pada basis data sistem. PDM dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. PDM pada portal SHE

Portal SHE dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman ASP .NET Core MVC dengan

menggunakan DBMS SQL Server dan IIS sebagai web

server-nya. Gambaran arsitektur Portal SHE dapat

dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Arsitektur portal SHE • Hasil Pengujian

Setelah dilakukan pembuatan Portal web, kemudian dilakukan pengujian. Pengujian dilakukan dengan memasukkan data dummy sebanyak 10.000 data kesehatan dan 10.000 data keselamatan kerja. Pengujian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode black box berupa mencoba fungsi untuk menambah, mengubah, melihat, serta mencari data mengenai kesehatan dan keselamatan lalu mencatat waktu yang dibutuhkan dari setiap proses tersebut. Adapun hasil dari pengujian adalah:

- Seluruh data mengenai kesehatan dan keselamatan karyawan dari setiap area kerja tersimpan ke dalam satu basis data dan dapat diakses langsung melalui Portal Web sehingga dapat memudahkan pengguna yang berkepentingan untuk mengetahui data kesehatan dan keselamatan karyawan.

- Portal Web mengurangi waktu pendistribusian hasil MCU dari setiap area kerja ke kantor pusat dari kurang lebih 28 jam menjadi 4.5 menit. 28 jam adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan hasil MCU dari vendor MCU di area kerja ke divisi SHE yang berada di site selama 8 jam lalu pencarian data MCU oleh karyawan divisi SHE yang berada di area selama 4 jam dan pembuatan summary data MCU selama 16 jam. Berkurangnya waktu pendistribusian menjadi 4.5 menit yaitu karena adanya fungsi upload MCU dan lihat hasil MCU serta lihat profil kesehatan karyawan di dalam Portal Web.

- Portal Web menghilangkan biaya penggunaan kertas untuk pencetakan hasil MCU dari 21.200 orang karyawan dengan adanya fungsi lihat hasil MCU karyawan. Selain itu Portal Web juga menghilangkan biaya penggunaan kertas untuk pelaporan insiden sebanyak 730 lembar dan untuk pelaporan risiko dan mitigasi sebanyak 730 lembar.

(10)

44

Sehingga, total kertas yang dapat dikurangi yaitu sebanyak 213.460 lembar kertas per tahun.

- Portal Web mengurangi waktu karyawan divisi SHE untuk melakukan pencarian data karyawan yang memiliki nilai BMI diatas 30 dari yang sebelumnya 4 jam menjadi 20 detik dengan adanya fitur pencarian dan lihat riwayat BMI serta pewarnaan pada kolom BMI dimana karyawan dengan nilai diatas 30 ditandai dengan warna kuning untuk obesitas level 1, jingga untuk obesitas level 2, dan merah untuk obesitas level 3.

- Portal Web mengurangi waktu divisi SHE untuk mengetahui setiap insiden dengan adanya fungsi lihat laporan insiden dari yang sebelumnya 4 jam menjadi 30 detik. Selain itu, Portal Web juga mengurangi waktu divisi SHE untuk melihat data risiko dan mitigasi dengan adanya fungsi lihat risiko dan mitigasi dari yang sebelumnya 2 jam menjadi 30 detik.

- Dengan adanya Portal Web, pencatatan data risiko dan mitigasi dari seluruh area kerja menjadi seragam dengan adanya fungsi tambah risiko dan mitigasi dan juga menyediakan template file lembar kerja untuk mengunggah data risiko dan mitigasi.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan pembangunan dan pengujian dari portal web yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa pendekatan BPI dan Purwarupa dapat dilakukan untuk pembangunan portal web pelaporan K3 yang akan memudahkan dan mempercepat proses pelaporan, pemantauan dan kontrol. Portal web yang dihasilkan dalam penelitian masih merupakan sistem yang bersifat transaksional sehingga masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut sehingga portal web dapat juga digunakan untuk menunjang keputusan bagi perusahaan.

V. DAFTAR PUSTAKA

[1] B. O. Alli, Fundamental principles of occupational

health and safety, 2nd ed. 2008.

[2] WHO, “Global strategy on occupational health for

all: The way to health at work,” Beijing.

[3] B. Ketenagakerjaan, “Laporan Tahunan Terintegrasi 2019,” 2020.

[4] R. Indonesia, UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. Indonesia, 1970, pp. 1–20. [5] R. Indonesia, UU No.13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan. Indonesia, 2003.

[6] R. Indonesia, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA PER-05/MEN/1996. 1996. [7] R. Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA. Indonesia, 2012.

[8] R. Indonesia, PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 26 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN KAIDAH PERTAMBANGAN YANG BAIK DAN PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA. Indonesia, 2018. [9] R. Indonesia, Keputusan Menteri Energi dan

Sumberdaya Mineral Republik Indonesia Nomor 1827 K /30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik. Indonesia, 2018.

[10] R. Indonesia, “KepDirJen Minerba Kementerian ESDM Nomor 185.K37.04.DJB.2019 Petunjuk Teknis Keselamatan Pertambangan dan SMKP Minerba.pdf.” 2019.

[11] H. James Harrington, Business Process

Imrovement : The Breakthrough Strategy For Total Quality, Productivity, and Competitiveness.

New York: McGraw-Hill, 1991.

[12] M. V Polishwala and A. Shastri,

“Comparative Analysis of Various Software Development Approaches,” Int. J. Adv. Res. Sci.

Commun. Technol., vol. 2, no. 3, pp. 88–91, 2021. [13] L. T. Sugito and Y. Sugiarti, “Rancang Bangun Sistem Informasi Kesehatan,” Appl. Inf. Syst. Manag., vol. 1, no. 2, pp. 117–121, 2018. [14] A. Arisman and Usman, “Sistem informasi

pencatatan insiden kecelakaan di polres indragiri hilir berbasis web 1,2,” J. Perangkat Lunak, vol. 1, no. 2, pp. 1–9, 2019.

[15] T. Ardyansyah, W. Arninputranto, and H. Natsir, “PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENGAWASAN DAN PELAPORAN PEKERJAAN NON RUTIN MENGGUNAKAN FORMULIRCHECKLIST DI,” in Proceeding 1st Conference on Safety Engineering and Its Application, 2017, pp. 82–86.

[16] K. Haryono, B. Irawan, and P. T. Informatika, “Sistem pusat pengaduan dan pelaporan bencana asap untuk cepat dan tanggap bencana,” in Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasinya (KNTIA), 2017, pp. 288–294.

Gambar

Gambar 1. Tahapan penelitian
Gambar 2. Proses distribusi hasil MCU
Tabel 3. Kategori pengguna portal SHE dan hak  aksesnya
Gambar 7. Arsitektur portal SHE

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian TPS Checker dapat disimpulkan bahwa alat ini mampu digunakan untuk melakukan pengukuran pada sensor TP serta menghapus kode kerusakan pada sepeda motor Honda

Dari perancangan sistem otomatisasi pada rainwater system yang telah dilakukan dapat disimpulkan gedung menara astra dapat memaksimalkan penggunaan air hujan dan

Pada faktor manusia, root cause yang ditemukan adalah belum ada penampang khusus untuk mengganti oli mesin dengan carter oli yang miring, dengan carter oli yang

Hasil dari penelitian ini adalah K-Nearest Neighbor dapat memperkirakan penjualan di tahun 2015 berdasarkan data penjualan produk dari tahun 2012-2014 dengan

Berdasarkan masalah yang telah disebutkan di atas, maka perlu dilakukan perbaikan untuk membuat jig yang bisa digunakan di mesin Pre drill macod sehingga akan

Berdasarkan kedua data tersebut, keuntungan fixture yang menggunakan material logam paduan magnesium dengan massa yang jauh lebih ringan terletak pada kemampuan

Metoda penelitian yang dilakukan adalah mengamati kondisi di lapangan saat kendaraan mogok, mengambil sampel bahan bakar dari pre filter dan mengirimkannya ke lab,

Berdasarkan analisis akar permasalahan process loss pada mesin fin press menggunakan fishbone di atas, maka bisa diambil kesimpulan bahwa akar per-masalahan dari process