• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Isi. LAPORAN TAHUNAN Hal. 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar Isi. LAPORAN TAHUNAN Hal. 1"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Daftar Isi

3

Keterangan Tentang Perseroan

4

Ikhtisar Data Keuangan Penting

5

Sambutan Komisaris Utama

7

Pesan Kepada Pemegang Saham

11 Laporan Manajemen

17 Analisis Pembahasan Manajemen

19 Tata Kelola Perusahaan

22 Komite Audit

27 Informasi Perseroan

(3)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 2

(4)

Keterangan Tentang Perseroan

PT Asia Pacific Fibers Tbk, didirikan sejak tahun 1984, merupakan salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia. Perseroan menjalankan rangkaian proses produksi polyesternya mulai dari bahan baku sampai dengan barang jadi dengan mengutamakan mutu dan konsistensi. PT Asia Pacific Fibers Tbk., merupakan satu-satunya produsen polyester yang terintegrasi di Indonesia, dengan fasilitas pabrik PTA, Polymer dan Fiber yang terletak di Karawang, Jawa Barat dan fasilitas pabrik benang Polyester yang terbesar di Indonesia terletak di Kendal, Jawa Tengah.

Produk yang dihasilkan Perseroan saat ini meliputi Purified Terephthalic Acid (PTA), Polyester Chips, Staple Fiber, Filament Yarn dan Performance Fabrics. Hasil produksi Perseroan dipasarkan baik di dalam negeri maupun diekspor di pasar internasional.

Berikut ini adalah laporan mengenai perkembangan usaha PT Asia Pacific Fibers Tbk., pada tahun 2016. Istilah "Perseroan" dalam laporan ini digunakan untuk PT Asia Pacific Fibers Tbk dan semua anak perusahaan. Istilah "APF" ditujukan untuk induk itu sendiri yaitu PT Asia Pacific Fibers Tbk, sedangkan istilah "Texmaco Jaya" ditujukan untuk PT Texmaco Jaya Tbk.

(5)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 4

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sampai 2016.

Akuntan Publik Perseroan saat ini adalah Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (A member of Kreston International). 31st Desember 2016 US$ 000 2015 (2) US$ 000 2014 (3)

US$ 000 US$ 000 2013 US$ 000 2012

Aktiva Lancar Aktiva Tetap-Bersih Jumlah Aktiva Kewajiban Ekuitas Penjualan Laba (Rugi) Kotor Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Modal Kerja Bersih (1)

Laba Bersih per saham Margin Laba Kotor

Margin Laba Bersih Return on Investment Imbal Hasil Ekuitas Rasio Lancar

Kewajiban terhadap Aktiva Kewajiban terhadap Ekuitas

118,021 69,647 231,150 1,168,716 (937,566) 355,749 17,901 (6,979) (11,868) (1,090,677) (0.004) 0.05 (0.03) NA NA 0.2 5.06 (1.25) 123,772 61,876 232,495 1,157,902 (925,407) 387,054 8,153 (11,647) (17,787) (978,049) (0.01) 0.02 (0.05) NA NA 0.2 4.98 (1.25) 177,420 61,366 275,372 1,184,396 (909,024) 493,567 (13,827) (81,490) (79,800) (949,426) (0.03) (0.03) (0.16) NA NA 0.2 4,30 (1.30) 235,769 82,225 353,491 1,181,392 (827,901) 565,142 (20,571) (36,466) (30,062) (896,001) (0.01) (0.04) (0.05) NA NA 0.2 3.34 (1.43) 237,040 129.394 403.252 1,201,091 (797,838) 599,331 (5,982) (23,515) (32,119) (931,551) (0.01) (0.07) (0.11) NA NA 0.2 2.98 (1.51) Catatan:

(1) Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar (2) dan (3) Direklasifikasi

(6)

Sambutan

Komisaris Utama

Pemegang saham yang terhormat,

Di tengah perlambatan ekonomi global, peningkatan ketidakpastian pasar,serta volatilitas harga komoditas akibat harga minyak dunia, Indonesia terus menunjukkan daya tahan ekonomi dengan tetap bertumbuh. PDB Indonesia 2016 menunjukkan pertumbuhan year-on-year (YoY) 5,02% lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang hanya 4,80%. Capaian ini menunjukkan bahwa telah adanya mitigasi risiko yang baik melalui fundamental ekonomi sekaligus reformasi kebijakan yang sedang berjalan. Secara global, 2016 dihadapkan dengan berbagai peristiwa penting yang berdampak signifikan terhadap peta perdagangan dan ekonomi antara lain keputusan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) dan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat yang terkenal dengan retorika ancaman proteksionisme.

Industri petrokimia masih berjuang menghadapi turbulensi harga minyak yang menurun tajam hingga 70% sejak pertengahan 2014 dan masihtidak stabil hingga hari ini. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan, rantai polyester juga menghadapi fase sulit yang disebabkan oleh lesunya pasar efek perlambatan ekonomi global. Hal ini mengakibatkan penurunan permintaan yang menghasilkan kelebihan pasok di rantai industri.Sektor Polyester sedang mengalami perubahan struktural. Jatuhnya harga minyak mentah dan harga saham memberi tekanan besar dimana segmen industri komoditas mendapat tekanan terparah.Sektor tekstil hilir juga mendapat kesulitan karena turut berkurangnya permintaan produk akhir. Sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia juga mengalami kontraksi dengan pertumbuhan negatif hingga 6% selama 2016 akibat perlambatan ekonomi yang menyebabkan penurunan daya beli dan permintaan. Pasar domestik tercatat lesu sepanjang tahun.

Penilaian Kinerja Direksi

Dewan Komisaris terus mengawasi dan memberikan arahan kepada Dewan Direksi untuk melaksanakan strategi menjawab tantangan bisnis guna mempertahankan kinerja jangka panjang.Faktor pasar dan lingkungan ekonomi yang tidak terlalu bersahabat memberi dampak kinerja PT Asia Pacific Fibers Tbk (“Perseroan”) selama 2016 berupa penurunan pendapatan.Penjualan 2016 turun menjadi US$355 juta dibandingkan dengan 2015 yang mencapai US$387 juta. Meski demikian, Perseroan berhasil membukukan EBITDA positif sebesar US$3,30 juta pada 2016 dibandingkan dengan EBITDA negatif US$6,60 juta pada tahun sebelumnya.

Keputusan strategis manajemen untuk menghentikan sementara fasilitas produksi PTA dan menggantinya dengan skema outsourcing memberikan dampak perbaikan kinerja perseroan.Kelebihan pasoka PTA di Asia dan rasionalisasi kapasitas di China membuat margin semakin tipis sehingga pilihanmembeli PTA menjadi keputusan yang bijak secara bisnis..Dewan Direksi secara aktif mempertimbangkan peningkatan kemampuan fasilitas PTA untuk efisiensi biaya dan produktivitas yang setara dengan teknologi terbaru. Dewan Komisaris memandang inisiatif strategis Direksi telah berkontribusi pada aspek usaha berikut:

a. Meskipun dihadapkan pada kondisi pasar tertekan, peningkatan impor, persaingan harga dan berbagai faktor lainnya, Perseroan berhasil mempertahankan posisi dominan APF dalam melayani kebutuhan bahan baku dari sektor hilir tekstil di Indonesia

(7)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 6

b. Kegigihan usaha juga terlihat dari upaya berkelanjutan diversifikasi produk khusus dan masuk ke segmen baru seperti otomotif, tekstil rumah tangga dan tekstil aplikasi khusus lainnya, meski Perseroan sedang didera kendala keuangan.

c. Penghematan biaya di bidang energi dan pengurangan limbah untuk mendorong efisiensi operasional secara keseluruhan.

Tinjauan Prospek Bisnis

Dewan Komisaris telah meninjau prospek bisnis Perseroan tahun 2017 yang berfokuspada persiapan pemulihan dan stabilitas sektor TPT dalam negeri merespon beragam paket stimulus, kebijakan fiskal dan moneter pemerintah Indonesia. Kestabilan harga minyak mentah dan bahan baku poliester dipercaya akan meningkatkan nilai jual dan margin di sepanjang rantai industri ini. Meski mengalami fluktuasi, poliester terus memegang posisi yang relatif dominan dibanding serat lainnya karena keterjangkauan dan aplikasinya yang lebih luas untuk segmen baru.Polyester diperkirakan akan tetap lebih kompetitif dibanding dengan kapasatau serat lainnya, yang akan meningkatkan pangsa polyester pada produk akhir TPT.

Fokus utama strategi bisnis yang dilaksanakan Dewan Direksi untuk meningkatkan kinerja Perseroan di tahun-tahun mendatang adalah sebagai berikut:

• Keuntungan pembelian PTA dibandingkan dengan memproduksi. • Optimasi operasional fasilitas pabrik melalui langkah de-bottlenecking.

• Secara gradual mengubah strategi pemasaran menjadi product company dengan mengembangkan nilai tambah atas produk dan berpindah dari segmen komoditas.

• Pengembangan organisasi untuk memperkuat kompetensi inti manajemen

• Perbaikan berkelanjutan dalam efisiensi pengeluaran dengan fokus pada biaya energi, produksi dan produktivitas.

Berpatokan pada arahan strategis Dewan Komisaris, Perseroan tengah melanjutkan negosiasi dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia guna mencapai solusi terbaik atas utang berjaminan gagal bayar, yang selama ini menjadi kendala utama pertumbuhan perusahaan.Komite pelaksana yang dipimpin oleh Mandiri Sekuritas - atas instruksi Kementerian Keuangan untuk mempelajari dan merekomendasikan proposal restrukturisasi utang berjaminan - telah menyelesaikan telaah hukum dan keuangan.Telaah tersebut telah direkomendasikan kepada Kementerian Keuangan untuk tinjauan akhir dan keputusan.Dewan Komisaris sepenuhnya mendukung inisiatif Direksi dalam mencapai solusi efektif restrukturisasi hutang dengan harapan segera diputuskan pada 2017. Jika tuntas, Perseroan akan pada posisi yang kuat untuk secara signifikan meningkatkan kinerja keuangan sekaligus melaksanakan rencana pertumbuhan jangka panjang.

Tata kelola perusahaan

Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk mengimplementasikan keseluruhan aktivitas bisnis dengan memegang teguh prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Dewan Komisaris telah mengkaji laporan Komite Audit, Komite Remunerasi dan Komite Manajemen Risiko yang pada pokoknya menjelaskan bahwa sistem pengendalian dan prosedur internal, sistem pelaporan keuangan serta proses manajemen risiko telah wajar dan sepadan dengan kebutuhan Perseroan. Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan standar GCG secara terus menerus dan memastikan bahwa perusahaan akan patuh terhadap peraturan dan persyaratan yang berlaku.

(8)

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada 16 Juni 2016 memutuskan pengangkatan Bapak Christopher Ian Teague sebagai Komisaris Perseroan menggantikan Ibu Kamun Cheong, yang telah mengundurkan diri.

Dewan Komisaris dengan senang menyambut Bapak Christopher Ian Teague dalam jajaran Komisaris dan berharap keahliannya dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan Perseroan.

Bapak Robert Clive Appleby, juga tercatat mengajukan pengunduran diri dari jabatan Komisaris Utama terhitung 9 Januari 2017. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 9 Maret 2017 yang menyetujui pengunduran diri beliau dan menunjuk Bapak Robert McCarthy sebagai Presiden Komisaris. Untuk mengisi kekosongan kursi komisaris, Rapat juga menunjuk Bapak Alexander Shaik sebagai Komisaris. Jajaran Komisaris menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi berharga Bapak Robert Clive Appleby selama masa jabatannya di Perusahaan dan berharap agar tetap sukses di masa yang akan datang.

Penghargaan

Dewan Komisaris juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Dewan Direksi dan segenap karyawan Perseroan atas komitmen dan dedikasi sepanjang 2016, tahun mendatang akan semakin menantang dimana Perseroan terus berusaha mempertahankan posisi pasar strategis di tengah tantangan bisnis dan lingkungan ekonomi yang semakin sulit.

Akhirnya, Dewan Komisaris menyatakan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pelanggan, pemasok, dan pemegang saham atas dukungan dan kepercayaan yang telah dipercayakan kepada Perusahaan dalam masa transisi ini.

Robert McCarthy Komisaris Utama

(9)

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 8

Pesan Kepada

Pemegang saham

Pemegang saham yang terhormat,

Sepanjang 2016 ekonomi global menunjukkan tren pelemahan yang bersumber dari jatuhnya harga komoditas, penurunan arus modal ke negara berkembang. Perekonomian Global masih dapat tumbuh sekitar 3% atau lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2015 yang mencapai 3,2%.Negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang yang dianggap sebagai pusat pertumbuhan pertumbuhan global juga belum kunjung mendapat momentum pertumbuhan. Hal yang begitu berarti juga tidak terlihat pasca pemulihan ekonomi di regional Eropa, referendum Brexit yang terjadi tanpa terduga berpotensi mengurangi prospek ekonomi Eropa dalam jangka menengah. Di sisi lain China terus mengkonsolidasikan dan menyeimbangkan perekonomiannya pasca mendapat tekanan terus menerus sepanjang 2016 yang harus puas dengan yang lebih rendah setelah sebelumnya di atas 7%. Hal serupa juga terlihat dari India yang selama ini cukup mengesankan tapi kehilangan momentum dalam beberapa periode terakhir.

Dengan rezim ekonomi terbuka seperti saat ini, Indonesia juga tidak luput dari dampak memburuknya kondisi perekonomian global. Akan tetapi, Indonesia terbukti memiliki ketahanan dan fleksibilitas untuk menyesuaikan dan menanggapi risiko global. Di tengah lambannya pertumbuhan ekonomi global, Indonesia mencatat pertumbuhan 5,02% pada 2016 dibandingkan dengan 4,8% pada tahun sebelumnya.Sedikit lebih rendah dari prediksi Bank Indonesia di 5,2%. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan konsumsi domestik dan peningkatan kinerja investasi. Tingkat konsumsi domestik tumbuh relatif kuat yang didukung oleh inflasi yang terkendali.

Penurunan drastis harga minyak mentah pada kuartal 1 2016 yang menyentuh titik terendah di harga US$ 28 per barel pada Februari 2016 memberi pukulan besar pada perdagangan. Akan tetapi, kondisi tersebut secarabertahap mulai pulih dan stabil ketika harga kembali menyentuh US$50 per barrel di akhir 2016 yang terus membaik hingga kuartal 1 2017 sekitar US$54 per barrel.Stabilitas dan pemulihan di segmen komoditas telah terjadi yang membuat turunnya inflasi negara.Inflasi 2016 cukup moderat yakni sebesar 3.02% atau di bawah target BI yaitu pada 4 ± 1% (yoy) dan juga lebih redag disbanding tahun sebelumnya yakni 3,38%.

Rupiah Indonesia juga terpantau kuat sepanjang tahun dan relatif stabil karena mendapat dukungan pertumbuhan ekonomi yang solid dan prospek ekonomi menjanjikan. Kurs pembanding Rupiah Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate - JISDOR) terapresiasi 0,27 persen (Rp 13.436 per dolar AS) pada akhir 2016. Sepanjang 2016 mata uang Indonesia menguat 2,60 persen terhadap dolar AS. Sepanjang tahun, BI juga telah menurunkan suku bunga (BI Rate) sebanyak empat kali selama periode 1 Januari 2016 sampai 21 Juli 2016 sebesar 100 basis poin (dari 7,50% menjadi 6,50%) sejalan dengan stabilitas makro ekonomi.

Tren Industri Polyester: Global dan Domestik

Pasca menyentuh level terendah siklus pertumbuhannya pada 2014-2015, industri polyester global masih belum pulih benar pada 2016. Faktor-faktor pelemahan seperti kelebihan kapasitas global, menurunnya pertumbuhan dan rendahnya permintaan pasar utama seperti serta belum membaiknya margin PTA menjadi penyebab lambatnya proses pemulihan industry ini. Sebagai dampak, meningkatnya kebutuhan pembiayaan produksi membuat sebagian produsen lama menghentikan produksinya. Di sisi lain, harga

(10)

kapas cenderung terus naik pada paruh kedua 2016 karena didukung oleh stabilitassuplai dan demand selama periode tersebut.

Pertumbuhan keseluruhan serat polyester cenderung stagnan pada 3,70% dengan tingkat operasi 69,6% sepanjang 2016. Tingkat utilisasi polimer juga hanya 76,1% sama stagnannya dengan kapasitas PTA dunia sebesat 77,8 juta ton atau hampir tidak berubah dari 2015. Sedikit pertumbuhan terpantau dari tingkat operasi PTA yang pada 2016 tercatat sebesar 76,5% yang mana pada 2015 hanya terekam sebesar 74%. Ketidakselarasan pasokan dan permintaan PTA ditambah dengan kelebihan kapasitas berdampak buruk pada margin PTA yang rata-rata hanya US$67/MT (spot).

Konsumsi yang melemah akibat skenario ekonomi saat ini mempengaruhi perdagangan tekstil global sekaligus meredam prospek permintaan. Selain itu, penambahan kapasitas produksi PTA di masa sebelumnya menyebabkan tingkat operasi Polyester Fiber dan Filament dunia menjadi lebih rendah yang berdampak langsung pada kinerja industri polyester global. Pasar domestik juga tetap tertekan karena lesunyapermintaan dan ketatnya persaingan harga dalam skema impor serat polyester dan benang dari China, Malaysia dan India.Impor dengan harga rendah ini telah merusak rantai vertikal industri dalam negeri dimana sebagai konsekuensinya, pemerintah diharapkan dapat memberikan fokus dan kejelasan atas skema mengembalikan sinergi antar pihak untuk meningkatkan pertumbuhan.

Kinerja perusahaan

Perseroan sendiri juga tidak terlepas dari faktor ekonomi tidak bersahabat seperti yang dikemukakan sebelumnya. Harga bahan baku yang digunakan fasilitas produksi juga turut bergejolak mengikuti pergerakan harga minyak mentah, yang pada akhirnya harus dikompensasikan dalam penipisan margin. Sebagai akibat, pendapatan 2016 menurun signifikan menjadi US$356 juta dibandingkan dengan 2015 yang mencapai US$385juta. Pasar domestik juga masih lesu seiring dengan melambatnya kegiatan industri hilir karena jatuhnya konsumsi ritel, sekaligus karena persaingan harga dengan impor murah serat polyester dan benang filamen dari negara lain. Harga dan margin benang terkena dampak paling serius karena menurunnya permintaan dari hilir tenun hilir dan sektor rajut. Secara keseluruhan, perseroan menghadapi penurunan produksi benang sebesar 3.25%, sementara produksi Fiber dan Polymer memperoleh sedikit peningkatan. Penurunan penjualan sebesar 7,5% pada 2016 utamanya disebabkan oleh penurunan harga jual dan volume. Namun, penjualan dari divisi Performance Fabrics mengalami peningkatan menjadi US$8,59 juta pada tahun 2016 dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai US$7,74juta.

Kinerja keuangan Perseroan secara keseluruhan berupa laba sebelum bunga dan depresiasi (EBITDA) tercatat mengalami perbaikan. Di tengah fluktuasi harga bahan baku sepanjang 2016, pPerusahaan membukukan EBITDA positif US$3,22juta pada 2016 atau jauh lebih baik daripada EBITDA negatif US$6,60juta pada tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja terutama berasal dari dampak outsourcing PTA. Kerugian operasional pabrik PTA karena margin yang sangat rendah dapat dihapuskan melalui keputusan strategis Perseroan untuk menutup sementara fasilitas produksi hingga pabrik memperoleh peremajaan untuk meningkatkan efisiensi.

Terlepas dari kondisi pasar dan rata-rata utilisasi yang rendah, Perseroan terus beroperasi pada kapasitas optimal yang didukung oleh basis pelanggan kuat dan permintaan berkelanjutan dari pasar domestik. Damiano Investments BV., Belanda, sebagai pemegang saham mayoritas terus memberikan fasilitas modal kerja dan meningkat menjadi US$97.5juta dari batas Letter of Credit melalui Deutsche Bank, Hong Kong. Damiano juga memberikan penambahan pinjaman belanja modal sebesar US$1,5 juta untuk memenuhi belanja modal investasi penting perseroan.

Perseroan terus bergerak menuju arah strategis perseroan yang berkomitmen pada atas produk dan diversifikasi pasar dengan focus pada peningkatan volume produk khusus bernilai tambah di segmen pasar baru. Produk baru tersebut seperti fabrik untuk otomotif, fleece, non-woven dan aplikasi khusus lainnya.

(11)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 10

Perseroan juga telah memulai berbagai langkah penghematan biaya terutama pada beban energi yang diharapkan berdampak signifikan ke depan.

Direksi percaya diri untuk menyatakan bahwa semua tindakan strategis ini akan membantu Perseroan memperkuat daya saing dan meningkatkan penawaran produk sekaligus meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang.

Pandangan Bisnis

Prospek Ekonomi Indonesia 2017 ke depan terlihat lebih menjanjikan dengan asumsi pertumbuhan PDB menjadi 5,3% dan 5,5% pada tahun berikutnya. Harga komoditas yang mulai membaik dan stabilisasi ekonomi global yang sedang berlangsung diharapkan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Konsumsi rumah tangga juga menguat dalam hal perbaikan daya beli di tengah inflasi yang rendah dan mata uang yang stabil. Selain itu, sejumlah paket kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia termasuk deregulasi dan insentif fiskal diharapkan dapat meningkatkan investasi langsung. Program pengampunan pajak diprediksi dapat memperlebar ruang fiskal pemerintah dan memastikan belanja infrastruktur yang cukup ambisius akan terealisasi lebih cepat.

Faktor-faktor eksternal bawaan tahun 2016 seperti yang dikemukakan sebelumnya terkhusus perlambatan ekonomi China dan ketidakpastian kebijakan global akan mempengaruhi proses perjanjian perdagangan global dengan Amerika Serikat yang pada akhirnya akan meningkatkan risiko prospek pertumbuhan di masa depan. Dari sektor domestik, pasar diharapkan pulih dengan bantuan dari pemerintah untuk merevitalisasi industri TPT untuk peningkatan daya saing. Sederet upaya Pemerintah antara lain dengan memberlakukan pembatasan impor, pengenaan bea masuk anti-dumping dan lain lain.

Analisis tren industri menegaskan bahwa siklus bisnis polyester telah mencapai titik terendah pada 2014/15 dan merujuk pada profil investasi yang berkembang menunjukkan bahwa polyester telah kembali ke jalur yang lebih dapat diandalkan menuju pemulihan secara global. Industri serat global akan semakin ditentukan oleh pertumbuhan permintaan Tekstil dan Pakaian di Asia. Meskipun pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju seperti di Amerika Utara, Uni Eropa dan Jepang masih rendah, negara ini masih menjadi konsumen utama hilir tekstil dan produk pakaian Asia. Lebih dari itu, polyester telah diterima secara luas di Cina dan negara lain di Asia baik oleh pemain retail besar maupun pemilik merek pakaian terkemuka sebagai serat yang memiliki nilai tambah untuk sektor tekstil dengan spesifikasi teknis khusus. Dengan penambahan kapasitas baru produk-produk khusus (Benang berwarna/ PBT) untuk aplikasi tekstil otomotif dan tekstil rumah tangga perusahaan semakin percaya diri dalam mengimplementasikan strategi menembus segmen baru dan menghadapi persaingan di tahun-tahun mendatang. Perseroan juga telah melaksanakan beragam inisiatif pasar untuk memperluas jangkauan pemasaran. Perluasan ini juga diperkuat dengan penempata sejumlah posisi di beragam negara besar dengan potensi bisnis yang menjanjikan. Perseroan juga memulai manajemen perubahan dan penyelarasan kondisi pasar dengan perseroan yang mulai dilaksanakan pada 2017.

Penundaan yang masih terjadi dalam proses restrukturisasi utang terjaminterus menjadi kendala utama perseroan untuk bergerak maju dan mengimplementasikan rencana strategis. Komite yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan RI telah melakukan penelaahan kinerja keuangan dan aspek hukum yang pada saat ini sedang menunggu keputusan akhir Kementerian. Perseroan berharap bahwa solusi akhir akan selesai tahun ini lantaran mayoritas kreditur terjamin sudah menyepakati rencana restrukturisasi. Pasca restrukturisasi, posisi keuangan Perseroan akan meningkat secara signifikan dengan struktur utang / ekuitas yang sehat dan berkelanjutan. Hal ini pada akhirnya akan memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan pembiayaan dari pasar untuk memenuhi kebutuhan investasi dalam melaksanakan rencana perkembangannya. Sejumlah aktivitas tindak lanjut dan pemutakhiran usulan perdamaian terus dilakukan untuk mendorong percepatan proses restrukturisasi.

(12)

Tata Kelola Perusahaan

Perusahaan berkomitmen atas penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance / GCG) dengan penunjukan beragam komite seperti Komite Audit, Komite Manajemen Risiko,Komite Nominasi dan Remunerasi yang membantu Dewan Direksi dan Komisaris sesuai dengan standar tata kelola dan kebijakan Perusahaan. Hal ini telah membuat sistem pengendalian internal yang kuat dan untuk memastikan bahwa kebijakan perusahaan telah patuh terhadap aturan yang berlaku. Perseroan memiliki tim manajemen profesional untuk mengelola berbagai risiko dari lingkungan operasi perusahaan.

Dewan Komisaris

Direksi dengan senang hati menyambut Bapak Robert (Bob) McCarthy, yang ditunjuk sebagai Presiden Komisaris menggantikan Bapak Robert Clive Appleby berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada 9 Maret 2017.Bapak Bob mempunyai rekam jejak yang mumpuni di sektor manufaktur dan juga memiliki pengetahuan kerja yang cukup terkait bisnis perseroan.

Direksi menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan bimbingan yang diberikan oleh Bapak Robert Clive Appleby selama masa jabatannya sebagai Presiden Komisaris di Perseroan dan berharap agar kesuksesan senantiasa bersama beliau di masa yang akan datang. Direksi juga dengan senanghati menyambut Bapak Christopher Ian Teague dan Tuan Alexander Sheik sebagai Komisaris Perseroan dan berharap atas masukan dan kontribusi beliau terhadap pertumbuhan Perseroan

Pada kesempatan ini, Direksi mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Para Pemegang Saham, Pelanggan, Pemasok, Bankir, dan Karyawan yang terus mendukung perusahaan dalam segala situasi yang sulit dan terus berjuang untuk mempertahankan posisi strategis perseroan di industri polyester.

V. Ravi Shankar Direktur Utama

(13)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 12

Laporan Manajemen

Gambaran Umum Industri Polyester

Indonesia mencatat tingkat pertumbuhan PDB 5,02% pada tahun 2016 dibandingkan dengan 4,8% pada tahun 2015 meskipun pertumbuhan ekonomi global melambat. Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 terutama didorong oleh pertumbuhan konsumsi domestik dan investasi. Konsumsi domestik tumbuh relatif kuat, didukung oleh inflasi yang terkendali. Ekspor Indonesia turun sedikit dalam hal nilai menjadi USD144,43 miliar pada tahun 2016, dibandingkan dengan USD150,37 miliar pada tahun 2015. Penurunan ekspor ini terutama dipicu oleh rendahnya harga komoditas ekspor utama seperti batu bara, mineral logam, karet dan minyak sawit mentah. Penurunan impor barang modal, bahan baku dan sumber/bahan perantara mengindikasikan perlambatan dalam kegiatan manufaktur dalam negeri. Minyak mentah terus turun hingga kuartal pertama 2016 ke level USD28/barrel dan secara bertahap pulih dan stabil sekitar USD50/barrel. Pada kuartal pertama 2017 harga minyak mentah meningkat menjadi USD54/barel dan dengan demikian mengindikasikan bahwa akan ada pemulihan di segmen komoditas. Inflasi pada tahun 2016 cukup rendah yaitu 3,02% jauh di bawah yang ditargetkan oleh BI sebesar 4% dan dibandingkan dengan 3,38% pada tahun 2015. IDR tetap relatif stabil dan ditutup pada level Rp 13.436/USD pada akhir tahun 2016 dibandingkan dengan Rp 13.795 pada 2015.

Pertumbuhan serat polyester secara keseluruhan terus berlanjut pada kisaran 3,70% pada tahun 2016 dengan tingkat operasi tetap sekitar 70% sepanjang tahun. Tingkat pemanfaatan polymer rata-rata juga bertahan hanya pada 76,1%. Kapasitas PTA dunia mencapai 77,8 juta ton hampir tidak berubah dari tahun 2015.

Nilai Ekspor tekstil Indonesia turun menjadi USD11,88 miliar pada tahun 2016 dibandingkan dengan USD12,12 miliar pada tahun 2015. Nilai Impor tekstil pada tahun 2016 juga turun menjadi USD7,05 miliar dibandingkan dengan USD7,95 miliar pada tahun 2015.

PTA (Pure Terephthalic Acid) & Polymer

Produksi global PTA pada tahun 2016 tumbuh sekitar 3,2% atau 1,9 juta ton mencapai sekitar 59,0 juta ton. Tingkat operasional selama 2016 pada tingkat yang sama dengan tahun 2015 sebesar 77%. Karena kelebihan pasokan posisi margin PTA tetap tertekan pada tahun 2016 meskipun penurunan harga paraxylene tetap berlanjut. Mengingat tidak tersedianya operasi PTA dalam kondisi perdagangan saat ini, Perseroan telah mengambil keputusan strategis untuk menunda operasional fasilitas produksi PTA-nya pada akhir tahun 2015, untuk meningkatkan efisiensi biaya yang setara dengan fasilitas produksi yang baru. Perusahaan mengambil keuntungan dengan memenuhi kebutuhan PTA dari pihak lain selama tahun 2016.

Polyester Polymer

Produksi polymer global pada 201+ diperkirakan 69,3 juta ton dengan pertumbuhan 2,6 juta ton atau 3,9% lebih tinggi dari tahun 2015. Namun harga Chips Polyester menurun drastis akibat tertekannya harga komoditas. Produksi polimer Perseroan pada tahun 2016 sedikit lebih tinggi dari pada 2015.

(14)

Staple Fiber

Produksi serat stapel poliester global pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 16,1 juta ton dibandingkan dengan 15,8 juta ton pada tahun 2015, mencatat pertumbuhan sebesar 1,6% dibanding tahun 2015. Produksi dan penjualan stapel fiber Perseroan pada tahun 2016 lebih tinggi daripada tahun 2015 karena kuatnya permintaan domestik.

Benang Filamen

Pada tahun 2016, produksi benang filamen polyester global diperkirakan 33,0 juta ton dibandingkan dengan 31,9 juta ton pada 2015, Produksi benang filamen Perseroan menurun pada tahun 2016 dikarenakan optimalisasi kategori benang tertentu sehingga margin mengalami tekanan. Pada tahun 2016, sebuah usaha besar dilakukan untuk produksi benang khusus dan bernilai tambah. Impor benang filamen ke Indonesia dengan harga lebih murah tumbuh drastis pada tahun 2016 yang merupakan salah penyebab utama tertekannya marjin. Namun, Pemerintah Indonesia memiliki langkah-langkah untuk memberlakukan anti-dumping pada kategori benang tertentu untuk melindungi pasar lokal.

Performance Fabric

Divisi Performance Fabric terus beroperasi melalui fasilitas dana talangan/makloon dengan anak perusahaan, PT. Texmaco Jaya. Produksi dan penjualan Performance Fabric berjalan optimal selama tahun 2016.

Jenis Produk

Jenis produk Perseroan meliputi:

Product Type Utilization

1. PTA (Purified Terephthalic Acid) Bahan baku polyester Chips

2. Polyester Chips Semi-Dull

Super Bright Optical Bright

Benang filament/staple fiber Benang filament/staple fiber Polyester Staple Fiber Benang filament 3. Polyester Staple Fiber Normal/Specialty Spun Yarn

Non Woven Fiber Fill 4. Polyester Filament Yarn Normal/Specialty

Micro Filament

Hi filament Differential Shrinkage

Pakaian jadi – Formal dan Kasual

Super fine apparel fabrics with cotton tencel feel Fine apparel fabrics

Fine apparel fabrics

5. Fabrics High performance

Fabrics

Pakaian olah raga, pakaian musim dingin, pakaian sehari-hari

(15)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 14 Distribusi Pemasaran

APF adalah mitra jangka panjang terpercaya bagi konsumen global yang memproduksi kain tekstil untuk pakaian, produk tekstil perangkat rumah, otomotif, alas kaki, pakaian olahraga, kebersihan, dan perawatan kesehatan dan berbagai aplikasi lainnya.

Perusahaan ini memiliki jaringan pemasaran yang kuat dan manajemen jaringan pasokan yang membedakannya dari para pesaingnya. Memelihara kerjasama yang sangat erat dengan pelanggan dilakukan melalui penyesuaian dan inovasi produk unik bermerek untuk APF dan memiliki tingkat loyalitas pelanggan yang tinggi. Sebagai langkah strategis, tim pemasaran memfokuskan pada inovasi produk dan aplikasi untuk menyesuaikan produk untuk meningkatkan nilai produk. APF baru-baru ini mengembangkan portofolio produk khusus dengan merek premium yang memberikan kenyamanan dalam kinerja, estetika dan beberapa keuntungan lainnya.

APF terus memfokuskan upaya untuk mempertahankan posisi kepemimpinan di pasar domestik dan meningkatkan pangsa pasar untuk produk benang filamen dan staple fiber. Perusahaan telah mengalokasikan kenaikan volume produksi untuk pasar domestik untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pelanggan. Proporsi penjualan domestik telah meningkat menjadi 85% pada 2016.

Sumber Daya Manusia

Asia Pacific Fibers memahami bahwa sumber daya manusia merupakan asset inti dari perusahaan dan terus berupaya untuk memelihara dan mengembangkan bakat dan keterampilan untuk mengimbangi kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan pelanggan. Karyawan diikut-sertakan pada pelatihan khusus untuk meng-upgrade tingkat keahlian mereka dengan maksud untuk memberikan peluang pertumbuhan karir. Sebuah penilaian kinerja yang terstruktur dan skema insentif adalah sarana untuk meningkatkan motivasi karyawan. Perseroan juga telah menerapkan Program Jaminan Kesehatan bagi karyawan intinya. Para karyawan didorong untuk berpartisipasi dalam proses kolektif pengambilan keputusan melalui saluran komunikasi yang mapan di seluruh organisasi dan berkontribusi pada penciptaan nilai. Upaya Perseroan untuk menjaga hubungan industrial yang harmonis dan menerapkan sejumlah langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan sosial untuk meningkatkan status sosial mereka.

Lingkungan

Dengan komitmen yang kuat pada pelestarian dan perlindungan lingkungan, Perseroan secara ketat mengikuti norma emisi ketat atas limbah yang dihasilkan. Perseroan sepenuhnya sesuai dengan semua standar lingkungan yang berlaku di Indonesia, dengan regulasi dari Badan Pengendali Lingkungan (Bapedal) sebagai pemilik otoritas. Perseroan juga telah memasang fasilitas daur ulang limbah 100% di Karawang ("Glikolisis") untuk mengkonversi semua limbah menjadi 'label produk hijau' dan untuk memastikan NOL limbah dari fasilitas produksi.

Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Yang Bernilai Lebih Dari 5% dari Total Aktiva

Perseroan memliki beberapa aktiva yang bernilai lebih dari 5% dari jumlah aktiva Perseroan. Untuk APF, aktiva yang sebagian besar berbentuk tanah, mesin, dan bangunan, termasuk pabrik PTA, fasilitas polymer, mesin fiber dan alat-alat pembuat benang ini, berlokasi di Kaliwungu, Jawa Tengah, dan Karawang, Jawa Barat.

Aktiva Tetap Yang Dijaminkan

APF memiliki fasilitas produksi di Karawang dan Kaliwungu. Tanah seluas 26,40 hektar, dengan bangunan, pabrik dan peralatan dan terletak di fasilitas Kaliwungu dan Tanah seluas 17,67 hektar yang berlokasi di Karawang yang dijaminkan ke BPP/PPA. Tanah seluas 26,62 hektar, dengan bangunan, dan fasilitas produksi

(16)

di Karawang dijamin untuk Obligasi Berjaminan. Beberapa mesin yang terletak di Karawang dan Semarang dijaminkan kepada Damiano Investments BV untuk utang belanja barang modal yang diberikan kepada Perusahaan. Beberapa bagian POY Mesin Spinning dan beberapa jenis peralatan di Karawang dijaminkan kepada para pemegang utang bilateral ex Bank.

Kebijakan Dividen

Pembayaran dividen dilakukan oleh Perseroan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham. Akan tetapi mengingat kondisi keuangan Perseroan saat ini, maka APF tidak membagikan dividen dalam tahun 2014.

Kinerja Harga Saham

Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4 2016 Highest Lowest Volume 2015 Highest Lowest Volume (Rp) (Rp) (Shares) (Rp) (Rp) (Shares) 83 50 152,506,700 106 74 10,135,400 73 58 35,725,900 86 52 3,988,500 88 58 239,444,600 116 50 28,418,000 76 50 292,604,300 68 50 4,461,300

Restructuring Status & Financing Activities

Perseroan telah menyerahkan proposal restrukturisasi yang telah diperbaharui dengan alternatif pilihan yang mempertimbangkan kondisi usaha saat ini dan berbagai faktor ekonomi lainnya kepada kreditur terjaminnya termasuk Kementerian Keuangan pada bulan Oktober 2016. Sebagian besar kreditur terjamin telah mempertimbangkan proposal Perseroan tersebut dengan baik. Terlibat dalam negosiasi aktif dengan Kementerian Keuangan untuk menemukan solusi untuk masalah yang telah lama tertunda ini. Kementerian Keuangan telah menunjuk komite tingkat tinggi yang dipimpin oleh Mandiri Sekuritas untuk mempelajari dan merekomendasikan proposal restrukturisasi. Mandiri Sekuritas telah menyelesaikan due diligence keuangan dan hukumnya dari Perseroam dan juga melakukan evaluasi teknis dan penilaian aset Perseroan dengan tujuan untuk merumuskan proposal restrukturisasi yang sesuai.

Pada tanggal 6 Maret 2017, Perseroan mendirikan anak perusahaan yang dengan kepemilikan penuh, Asia Pacific Fibers Hongkong Limited, perseroan terbatas swasta yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Administrasi Khusus Hongkong. Anak perusahaan baru sesuai akta akan bertanggung jawab untuk menjadi Penerbit dan/atau Penjamin atas obligasi yang dijamin sebesar USD682,5 juta. Hal ini terutama dimaksudkan untuk memfasilitasi restrukturisasi Surat Utang berjaminan melalui skema pengaturan sesuai dengan Ordonansi Perusahaan (Cap 622 dari hukum HKSAR). Perseroan melakukan semua upaya untuk melakukan restrukturisasi yang adil bagi semua pemegang Surat Utang.

Sementara itu, Damiano Investments BV, selaku pemegang saham mayoritas, terus memberikan modal kerja melalui fasilitas Letter of Credit untuk pengadaan bahan baku. Hal ini sangat membantu Perusahaan

(17)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 16

untuk mempertahankan operasinya dan mempertahankan utilisasi kapasitas optimal dari fasilitas produksinya. Mengingat kondisi usaha saat ini, Damiano Investments BV telah menerima permintaan Perseroan untuk menghapuskan bunga atas fasilitas LC-nya untuk tahun 2016. Damiano Investments BV juga telah memperpanjang pinjaman Capex untuk mendanai belanja modal untuk perawatan mesin-mesin yang sangat penting untuk memperbaiki Daya saing Perusahaan

Karena situasi arus kas yang ketat, Perusahaan mencari dan memperoleh persetujuan dari kreditur utang tidak berjaminan untuk mengkapitalisasi bunga Surat Utang Baru yang jatuh tempo pada tahun 2016. Perseroan memiliki empat anak perusahaan: PT Texmaco Jaya Tbk. (Pailit – dalam likuidasi), Polysindo International Finance Company BV. (PIFC), Polysindo Mauritius Ltd., and PT Eastindo Polymertama (Eastindo).

PT Texmaco Jaya Tbk (Pailit – Dalam Proses Likuidasi)

PT Texmaco Jaya telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan niaga Jakarta Pusat pada tanggal 19 Agustus 2011 sesuai dengan putusan Pengadilan Niaga No. 10/PKPU/2010/PN.NIAGA.JKT.PST. Jo No: 71/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST., Pengadilan juga menunjuk Dr. MARSUDIN NAINGGOLAN SH., sebagai Hakim pengawas dan Peter Kurniawan, SH., M.Kn., Lili Badrawati, SH., serta Permata N. Daulay, SH. MH. Sebagai tim kurator proses likuidasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Setelah selesai verifikasi atas utang-utangnya, Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah menyatakan PT Texmaco Jaya Tbk bangkrut dan memerintahkan untuk dilikuidasi – melalui Putusan No 71/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 26 September 2011. Saat ini Perusahaan sedang dalam proses likuidasi.

Sementara itu, Majelis Hakim telah menyetujui untuk melanjutkan kelangsungan operasional divisi Fleece dengan maksud untuk menjaga nilai harta pailit. Sesuai dengan persetujuan pengadilan dan sesuai dengan perjanjian makloon antara tim kurator dan PT Asia Pacific Fibers Tbk, Divisi Fleece terus dioperasikan dengan fasilitas makloon.

Polysindo International Finance Company BV. (PIFC) dan Polysindo (Mauritius) Ltd.

Polysindo Finance dan Polysindo Mauritius adalah anak perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh PT Asia Pacific Fibers Tbk dan berfungsi sebagai institusi pendanaan bagi perseroan. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara Indonesia dan Mauritius saat ini telah berakhir. Oleh karena itu, Perseroan sedang melakukan upaya likuidasi terhadap Polysindo (Mauritius) Ltd.

PT Eastindo Polymertama (Eastindo)

Eastindo pada awalnya didirikan untuk mengembangkan produksi PTA dan Polymer di Karawang, yang kemudian pelaksanaannya langsung dilakukan oleh APF. Dikarenakan Eastindo tidak melakukan kegiatan apapun, maka Perseroan berencana akan menutup Eastindo.

(18)

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Umum

Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan benang filamen, serat polyester dan Polyester Chips serta kain kinerja, baik di pasar domestik maupun ekspor. Total penjualan pada tahun 2016 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya terutama karena turunnya harga jual benang filamen dan serat polyester seiring dengan turunnya harga bahan baku. Penurunan harga minyak mentah yang terus berlanjut dan juga harga saham, telah menekan harga Polyester pada tahun 2016. Rupiah menguat sepanjang tahun dan ditutup pada harga Rp 13.436 per USD pada 31 Desember 2016, dibandingkan dengan Rp 13.795 per USD pada tahun 2015.

Hasil Operasi

Pada 2016, pendapatan penjualan bersih tercatat USD355,75 juta dibandingkan dengan USD387,05 juta pada tahun 2015. Penurunan penjualan bersih pada tahun 2016 terutama disebabkan oleh penurunan harga jual benang filamen dan serat polyester. Penurunan harga jual disebabkan oleh penurunan harga bahan baku akibat penurunan tajam harga minyak mentah selain penurunan marjin polyester. Penjualan ekspor tercatat USD54,56 juta atau 15,34% dari penjualan bersih, dan penjualan domestik sebesar USD301,18 juta atau 84,66% dari penjualan bersih. Pendapatan operasional lainnya tercatat Rp 4,73 juta, diperoleh dari penjualan produk daur ulang, bahan pembantu dan limbah / skrap.

Laba Kotor / (Rugi)

Perusahaan membukukan laba kotor sebesar USD17,90 juta pada tahun 2016, dibandingkan dengan USD8,15 juta pada tahun 2015. Kenaikan laba kotor disebabkan oleh pembelian PTA dari pasar dan peningkatan efisiensi operasional melalui pengurangan limbah dan tingkat off Produksi, penghematan biaya yang diprakarsai oleh Perseroan. Meskipun penurunan nilai tambah untuk produk polyester, manfaat yang diperoleh dari perbaikan efisiensi mengimbangi efek negatif. Penghentian produksi PTA karena kondisi pasar yang buruk efektif pada bulan November 2015 juga berdampak pada pengurangan biaya pabrikasi secara keseluruhan.

Laba / (Rugi) Sebelum Pajak

Perusahaan mengalami kerugian sebelum pajak sebesar USD6,98 juta pada tahun 2016, dibandingkan dengan kerugian sebesar USD11,65 juta pada tahun 2015. Beban administrasi umum, penjualan pada tahun 2016 turun 7% dibandingkan dengan tahun 2015. Pada 2016, beban keuangan berkurang secara signifikan karena pembebasan bunga/biaya atas hutang LC untuk tahun 2016. Perseroan mengalami kerugian selisih kurs sebesar USD3,88 juta dibandingkan dengan keuntungan USD11,24 juta pada tahun 2015. Kerugian kurs valuta asing terutama disebabkan oleh penguatan Rupiah pada tahun 2016. Klaim Asuransi termasuk penyelesaian sementara klaim asuransi timbul karena musibah kebakaran di sebuah unit manufaktur di Semarang.

(19)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 18 Resiko Usaha

Melimpahnya pasokan dan meningkatnya impor produk poyester telah secara signifikan menekan tingkat margin. Sektor TPT di Indonesia mengalami pergerakan dengan pertumbuhan negatif sebesar 5% pada tahun 2016 karena perlambatan ekonomi yang menyebabkan penurunan daya beli sehingga menyebabkan permintaan produk tekstil semakin menurun. Pasar polyester domestik tetap lesu. Ancaman kapas yang lebih murah telah memperparah dampak ekonomi sektor polyester dengan tekanan pada penurunan harga. Margin PTA terus mengalami tekanan sepanjang tahun. Bank Indonesia memperkirakan ekspansi ekonomi akan berlanjut di tahun 2017. Dengan membaiknya harga komoditas dan permintaan domestik, kinerja industri poliester diperkirakan akan lebih baik di tahun 2017. Keputusan strategis yang diambil Perseroan untuk mengalihkan kebutuhan PTA dari pasar. Telah menghasilkan hasil yang baik dalam kinerja Perseroan di tahun 2016. Perseroan masih bergantung pada fasilitas modal kerja yang diberikan oleh pemegang saham mayoritas, untuk pengadaan bahan baku, karena tidak adanya sumber pendanaan modal kerja melalui jalur perbankan. Pinjaman modal kerja melalui bank hanya akan dilakukan apabila hutang terjamin telah direstrukturisasi.

Sehubungan dengan peraturan Bank Indonesia No. 17/3 / PBI / 2015, Perseroan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat tertanggal 25 Januari 2017 untuk pengadaan bahan baku dan penjualan barang jadi dengan menggunakan USD Dolar sebagai mata uang transaksi sampai dengan bulan Juni 2021.

Restrukturisasi Hutang

Perusahaan melanjutkan negosiasi dengan Kementerian Keuangan untuk mendapatkan solusi atas restrukturisasi hutang yang telah berjalan lama. Team yang dibentuk dan dipimpin oleh Mandiri Sekuritas, yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan untuk mempelajari dan merekomendasikan usulan restrukturisasi hutang terjamin perseroan telah menyelesaikan due diligence legal / finansial dan mengajukan rekomendasinya kepada Kementerian Keuangan untuk bahan pertimbangan. Damiano Investments BV, sebagai mayoritas kreditur terjamin dan mayoritas pemegang saham Perseroan, bersedia untuk mendukung skema restrukturisasi yang sesuai agar Perseroan dapat berjalan dengan baik. Damiano Investments BV terus memberikan pinjaman modal kerja dan fasilitas Letter of Credit untuk pengadaan bahan baku. Hal ini telah membantu Perusahaan untuk mempertahankan kapasitas terpakai secara optimal dari fasilitas produksi Perseroan.

(20)

Tata Kelola Perusahaan

Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan profesional berkomitmen penuh dalam memenuhi standar tinggi Good Corporate Governance (GCG). Prinsip-prinsip GCG yang meliputi transparansi, keadilan, akuntabilitas dan kewajaran, selalu menjadi faktor utama dalam semua aspek bisnis dan di semua tingkatan manajemen.

Dewan Komisaris

Diwakili orang-orang terkemuka di bidang Keuangan, Ekonomi, dan Hukum, selain dari pemegang saham mayoritas. Dewan Komisaris bertemu secara berkala untuk meninjau jalannya Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan panduan kebijakan yang terkait dengan pembiayaan, pinjaman, jaminan agunan, asuransi, menetapkan anggaran dan rencana bisnis tahunan dan mereka memiliki akses penuh terhadap informasi Perusahaan. Komisaris dalam menjalankan tugasnya dibantu dibantu oleh berbagai Komite seperti Komite Audit, Komite Manajemen Risiko dan Komite Remunerasi yang dipimpin oleh Komisaris Independen.

Susunan Dewan Komisaris berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada 9 Maret 2017 adalah sebagai berikut:

Anggota Dewan Komiasris PT Asia Pacific Fibers Tbk (APF) saat ini adalah

Nama Umur Jabatan

Robert McCarthy 62 Komisaris sejak Juni 2008.

Diangkat menjadi Komiaris Utama sejak Maret 2017 Beliau meraih gelar Master in Business Administration dari Yale School of Management, dan gelar Master dalam bidang Medieval History dari Columbia University. Mengelola Investasi bermasalah pada Spinnaker Funds. Beliau merupakan Founding Director Morgan Grenfell dan pernah menjabat sebagai Direktur Deutsche Bank.

Christopher Robert Botsford 55 Komisaris sejak 2007.

Chief Executive Officer dan Direktur Asia Debt Management Hongkong Limited (ADM). Sebelum mendirikan ADM, beliau mengelola regional debt untuk Kawasan Asia Pacific dan operasi pasar derivative pada Republic National Bank of New York yang memberikan lindung nilai dan manajemen restrukturisasi hutang di kawasan.

Christopher Teague 65 Komisaris sejak Juni 2016.

Beliau meraih gelar Bachelor dari Camebridge University and Master Hukum dari Sydney University. Beliau bekerja sebagai Investment officer pada Spinnaker Capital spesialisasi investasi pada Negara-negara berkembang. Sebelum bergabung dengan Spinnaker, bekerja Executive Director di sebuah Perusahaan Ekuitas di Australia. Beliau menghabiskan waktu lebih dari 20 tahun di New York dan Brazil di berbagai posisi.

(21)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 20 Alexander Shaik 34 Komisaris sejak Maret 2017.

Beliau meraih gelar Bachelor Hukum dan Seni dari University of Melbourne. Pada tahun 1995, melakukan praktek ilmu Hukum di Inggris dan Australia. Bergabung dengan ADM Capital sejak 2005 sebaga General Counsel and Partner. Sebelum bergabung dengan ADM, Beliau bekerja selama 10 tahun dengan beberapa Firma Hukum terkenal seperti Sidley Austin Brown & Wood, Allen & Overy, Tokyo

Dono Iskandar Djojosubroto 72 Komisaris Independen sejak Februari 2008.

Beliau meraih gelar dari Universitas Indonesia dan MA & PhD di bidang Ekonomi dari The University of Illinois, USA. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Deputi Gubernur Bank Indonesia, dan Direktur Eksekutif IMF mewakili dua belas Negara Asia. Beliau juga pernah Komisaris di dan Badan Pengawas di berbagai Lembaga Pemerintah, seperti PT Jasindo, PT Jasamarga, Bank BRI dan Bank BTN.

Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah 62 Komisaris Independen sejak Juni2015.

Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Beliau juga memegang gelar Master di Teknik Sistem Industri dari University of Florida, USA. Dia memegang posisi Manajemen Senior di berbagai perusahaan swasta dan juga di Dewan Komisaris perusahaan BUMN. Dia memiliki lebih dari 17 tahun pengalaman di Departemen Perdagangan dan Industri dan pensiun sebagai Direktur Jenderal pada tahun 2015. Selama tahun ini, Dewan Komisaris mengadakan 5 kali Rapat Dewan Komisaris.

(22)

Direksi

Direksi sebagai organ Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Setiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing. Direksi harus merumuskan nilai-nilai Perusahaan serta program jangka pendek dan jangka panjang Perseroan untuk dibahas dan disetujui oleh Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Direksi Perusahaan diwakili oleh para profesional di bidang Produksi, Pemasaran, Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Manajemen Umum.

Direksi diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada 16 Juni 2016 adalah sebagi berikut:

Nama Umur Jabatan

V. Ravi Shankar 53 Direktur Utama sejak tahun 2002.

Beliau adalah lulusan Production Engineering dan juga menyelesaikan Advance Management Program dari Harvard University pada tahun 2004. Sebelum bergabung dengan APF, memimpin Divisi Tekstil dari anak perusahaan dari APF dan juga bekerja di sebuah perusahaan industri permesinan di Indonesia dan India.

Bonar Firman Hasiholan Sirait 69 Direktur sejak tahun 2013.

Meraih gelar pasca sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia dan menyelesaikan Ph.D di bidang Ekonomi dari Universitas yang sama. Beliau juga mengikuti berbagai kursus manajemen pada HRD, Bisnis Re-Engineering, Personal Manajemen, Manajemen Strategis dll, di Singapura, Malaysia, Perancis, Swiss dan Kanada. Beliau memimpin HRD di APF sejak tahun 2004 sebagai Senior Vice President dan Kepala HRD sejak 1993. Sebelum itu beliau adalah Direktur Personalia di pabrik sepatu Bata S. Jegatheesan 67 Direktur sejak tahun 2002.

Beliau adalah lulusan Teknik Elektro dan telah dengan APF sejak tahun 1989. Sebelum bergabung dengan APF, beliau sebago General Manager dari perusahaan pemintalan benang dan bekerja sebagai Project Manager untuk sebuah perusahaan Engineeringa di India.

Peter Vinzenz Merkle 59 Direktur sejak tahun 2007.

Beliau bergabung dengan APF pada tahun 2000 sebagai Pimpinan Pabrik Karawang memproduksi PTA, Polymer, dan Fiber. Sebelum bergabung dengan APF, ia bekerja di berbagai peruasahaan terkenal Kimia dan Fiber seperti Trevira Group dan Hoechst AG sebagai kepala R&D dan Devisi Pengembangan Teknologi. Pemegang MSc di bidang Chemical Engineering dari University of Stuttgart, Jerman, jurusan Proses Polimer dan Teknologi Lingkungan.

(23)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 22 Antonius W. Sumarlin 50 Direktur sejak 2014.

Meraih gelar Master dalam Pembangunan Ekonomi dari Vanderbit University, di Nashville, Amerika Serikat dan juga memegang Phd di Pemasaran dari Institut Pertanian, Bogor. Dia memiliki lebih dari 18 tahun pengalaman dalam manajemen strategis dan keuangan di berbagai organisasi dari manufaktur ke perusahaan investasi.

Pada 2016, Direksi mengadakan rapat Direksi sebanyak 6 kali.

Rapat Gabungan

Rapat Gabungan adalah pertemuan yang dihadiri oleh Komisaris dan Direksi. Rapat Gabungan diadakan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang lancar antara Dewan Komisaris dan Direksi dan. Pada tahun 2016 telah dilakukan Rapat Gabungan sebanyak empat kali.

Komite Pendukung Dewan Komisaris

Untuk meningkatkan efektivitas fungsinya dalam mengawasi Direksi, Dewan Komisaris memiliki 3 Komite pendukung yang melaporkan langsung kepada Dewan Komisaris. Setiap Komite diketuai oleh Komisaris Independen yang fasih di bidang operasi. Komite ini Komite Audit, Komite Manajemen Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi.

Komite Audit

Anggota Komite Audit

Sejalan dengan peraturan Bapepam LK No IX.I.5, KOMITE AUDIT yang baru diangkat terhitung tanggal 10 Agustus 2015 untuk membantu Dewan Komisaris. Para anggota Komite adalah sebagai berikut:

Bapak Dono Iskandar Djojosubroto: Ketua Komite. Beliau adalah seorang Komisaris Independen dalam Dewan Komisaris Perseroan.

Bapak Doedy Darwin: Beliau adalah seorang Insinyur dari Institut Teknologi Bandung. Beliau memiliki lebih dari 24 tahun pengalaman di sektor perbankan sebagai Kepala Aset Manajemen, Divisi Kredit.

Bapak Deddy Sutrisno: Beliau adalah Chartered Accountant dari Ikatan Akuntan Indonesia dan Bersertifikat Akuntan Manajemen (CMA) dari Institut Akuntan Manajemen, Australia. Beliau memiliki 25 tahun pengalaman yang kaya di bidang Akuntansi, Keuangan, Perpajakan. Beliau saat ini bekerja sebagai Direktur di Kantor Konsultan.

Tugas dan tanggung jawab

Komite Audit memberikan ahli profesional dan independen pandangan / pendapat kepada Dewan Komisaris yang berkaitan dengan laporan keuangan, masalah hukum dan hal-hal lain yang disampaikan oleh Direksi. Tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:

(24)

a. Menelaah laporan keuangan triwulan dan tahunan

b. Menelaah dan mengevaluasi hasil audit yang dilakukan oleh auditor internal dan status pelaksanaan rekomendasi dari laporan audit internal

c. Menelaah hasil audit yang dilakukan oleh auditor eksternal

d. Meninjau dan memperbarui prosedur pengendalian internal Perseroan e. Meninjau perjanjian utama dan kontrak dan implikasi hukum.

Selama tahun 2016, Komite Audit mengadakan sebelas kali pertemuan untuk tujuan berikut: Berkaitan dengan Internal Audit:

1. Untuk memastikan bahwa fungsi ini dijalankan secara efektif dan obyektif. Kami telah meninjau dan membahas beberapa Laporkan Audit Intern disiapkan oleh Auditor Internal Perseroan selama tahun berjalan.

2. Untuk meninjau respon dari departemen terkait dengan rekomendasi dan pelaksanaan yang efektif dari rekomendasi.

Berkaitan dengan Sistem Pengendalian Intern:

1. Untuk meninjau dan menilai efektivitas sistem pengendalian manajemen sejalan dengan usaha Perusahaan.

Berkaitan dengan Evaluasi Laporan Keuangan:

1. Untuk menelaah dan membahas laporan keuangan yang telah diaudit disampaikan dalam laporan tahunan dengan Sekretaris Perusahaan, Auditor Internal dan Chief Financial Officer.

2. Untuk menilai perubahan dalam penerapan akuntansi

3. Untuk mengevaluasi kepatuhan Perusahaan dengan ketentuan hukum dan peraturan 4. Untuk meneliti penyesuaian dan catatan dalam temuan audit yang signifikan.

5. Untuk menelaah dan menganalisa akun-akun dalam laporan triwulan.

Jumlah Rapat dihadiri

Kehadiran Rapat Anggota Komite

1. Bapak Dono Iskandar Djojosubroto 11 kali

2. Bapak Doedy Darwin 11 kali

3. Bapak Deddy Sutrisno 11 kali

Para undangan lainnya seperti Internal Auditor, Sekretaris Perusahaan dan Manajer Keuangan juga hadir dalam pertemuan bila diperlukan oleh Komite.

Komite Manajemen Risiko

Fungsi Komite Manajemen Risiko adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan yang berkaitan dengan penerapan Manajemen Risiko di Perusahaan. Komite dapat bekerja sama dengan manajer agar memiliki akses informasi dalam meninjau kegiatan yang berkaitan dengan Manajemen Risiko.

Komite Manejemen Resiko diketuai oleh Komisaris Independen Bapak Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah. Selama tahun 2016, Komite ini melakukan penelaahan terhadap pertangguingan asuransi kerugian terhadap aset, melalui beberapa perusahaan asuransi, kontrak pengadaan jangka panjang Perseroanan.

(25)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 24

Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite ini diketuai oleh Komisaris Independen Bapak Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah dan Bapak Bonar F.H. Sirait sebagai anggota.

Tugas utama Komite ini adalah untuk meninjau kenaikan upah yang diusulkan, upah minimum dari berbagai daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah, Program Retensi Karyawan, dan Program Pelatihan Karyawan.

Audit Iinternal

Internal Audit Perseroan dipimpin oleh Bapak Yohanes Baptis Galuh Adjar Pamungkas, dengan dibantu oleh anggota staf yang berpengalaman. Internal audit pada berbagai fungsi dilakukan secara bersamaan dan laporan audit dibawah pengawasan Komisaris Independen dan Direksi dilakukan secara berkala untuk memastikan tindakan perbaikan.

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab sebagai penghubung antara Perusahaan dan Pasar Modal berwenang, pemegang saham, investor dan pemangku kepentingan lainnya. Sekretaris Perusahaan memegang tanggung jawab untuk pengawasan dan koordinasi RUPS, mengekspos peristiwa dan semua kegiatan korporasi. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk pelaksanaan agenda terkait dengan rapat Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.

Perusahaan memiliki "Departemen Sekretaris Perusahaan" yang dipimpin oleh Bapak Tunaryo, dengan dibantu oleh staf yang berpengalaman di bidang keuangan dan urusan hukum.

Perusahaan telah memenuhi berbagai persyaratan hukum Hukum Perusahaan Indonesia, UU Pasar Modal, dan Peraturan Bursa Efek.

Pada bulan Desember 2016 Perusahaan melakukan ‘Public Expose’ sesuai peraturan BEI dan dihadiri awak media, masyarakat umum, pemegang saham mengenai jalannya Perseroan.

(26)

Corporate Social Responsibility (CSR)

Perseroan secara terus menerus dan konsisten berpartisipasi dalam program pengembangan masyarakat melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) selama beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari komitmennya untuk menciptakan nilai bagi masyarakat. APF telah aktif terlibat, sebagai bagian dari kewajiban sosial untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lingkungan di sekitar fasilitas pabrik. Perhatian utama APF adalah di bidang pendidikan, kesehatan, pengendalian lingkungan, fasilitas social keagamaan, infrastruktur dan pengembangan keterampilan warga sekitar. Pelaksanakan kegiatan CSR ini dilakukan melalui "Yayasan Asia Pacific Fibre".

Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah seperti bawah ini:  Program Pendidikan

a. Pembanggunan gedung sekolah dasar di kawasan Blendung Desa, Klari, Karawang. b. Distribusi bantuan pendidikan kepada siswa di wilayah Karawang dan Kaliwungu.

c. Pembangunan fasilitas pendidikan untuk pra-sekolah (PAUD) di Cibuaya, Karawang, Madrasah Ibtidaiyah di Cimahi dan Tunggakjati, Karawang, dan Sekolah Dasar di Karanganyar, Karawang.  Program Kesehatan

a. Menyeediakan pengobatan gratis dan obat-obatan kepada orang-orang yang membutuhkan di Sumberejo dan Nolokerto, Kaliwungu, Kendal.

b. Pembangunan Puskesmas rawat inap di Klari, Karawang.

c. Pembagian kacamata gratis kepada siswa yang membutuhkan dari sekolah dasar dan SMP di Kaliwungu bekerjasama dengan Yayasan Mata Indonesia.

d. Bantuan operasi Katarak Mata di Kendal  Kegiatan keagamaan dan Budaya

a. Pembangunan pesantren untuk studi agama, masjid dan fasilitas keagamaan lainnya di Karawang dan Kaliwungu.

b. Aktif mendukung kegiatan keagamaan dan budaya di wilayah meningkatkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

c. Penghijauan bekerja sama dengan Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto. d. Penanaman pohon jati di wilayah Kaliwungu.

Bantuan Kemanusiaan

a. Renovasi sekolah korban bencana banjir dilakukan sekolah Mangkang Kulon Semarang, b. Bantuan pemulihan bencana dilakukan orang di Megelang dan Padang.

c. Bedah rumah bagi keluarga tidak mampu di Sumberejo, Kaliwungu, dan Nolokerto Kendal.  Pemberdayaan Sosial Ekonomi

a. Bantuan keuangan untuk industri skala / pondok kecil di wilayah sekitar.

b. Pemberdayaan pengolahan limbah serat di wilayah sekitar menyediakan lapangan kerja mandiri untuk masyarakat setempat.

(27)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 26

Struktur Organisasi

Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan Komisaris

ROBERT McCARTHY

CHRISTOPHER ROBERT BOTSFORDCHRISTOPHER IAN TEAGUEALEXANDER SHAIKDONO ISKANDAR D.

Ir. AGUS TJAHAJANA WIRAKUSUMAH

Direktur Utama V. RAVI SHANKAR Direktur BONAR F.H. SIRAIT Direktur SBU Filament Yarn S. JEGATHEESAN Direktur SBU Chemical & Fiber

PETER V. MERKLE

H.R. & I.R. Corporate

I.T. Corporate Finance Internal

Audit Corporate Secretary Fabric DivisionPerformance

Direktur SBU Filament Yarn/Chemical & Fiber

Production Engineering Accounting

PPC/ Desp/ Material Control R&D/ CTS/ Product Dev. Admin./ Security/ Transport/ P.R. Information

Technology HRD & LD Marketing

Direktur Independen

ANTONIUS W. SUMARLIN

Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Komite Nominasi & Remunerasi

(28)

Informasi

Perseroan

Tanggal Pendirian

15 Februari 1984

Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia

1. Penawaran Umum pada bulan Februari 1991

Pencatatan terbatas (partial listing) untuk 24.000.000 saham pada tanggal 12 Maret 1991 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

2. Pencatatan di Bursa pada bulan Januari 1992

Perseroan mencatatkan seluruh saham sejumlah 68.000.000 saham pada tanggal 3 Januari 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Jumlah keseluruhan saham Perseroan yang tercatat adalah 92.000.000 saham.

3. Penawaran Umum Terbatas I pada bulan Oktober 1993

Antara tanggal 1 Nopember 1993 dan 3 Januari 1994, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas perdana dengan menawarkan 184.000.000 saham. Setelah Penawaran Umum ini, jumlah saham Perseroan yang tercatat adalah sebesar 276.000.000 saham.

4. Pemecahan Saham pada bulan Maret 1995

Dengan adanya pemecahan saham pada tanggal 27 Maret 1995, jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya adalah sebesar 552.000.000 saham.

5. Saham bonus dan saham dividen pada bulan April 1995

Pada tanggal 12 April 1995 dan 17 April 1995, sejumlah 552.000.000 saham bonus dan saham dividen telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan demikian, jumlah saham yang tercatat pada kedua bursa tersebut adalah sebesar 1.104.000.000 saham.

6. Penawaran Umum Terbatas II pada bulan Juni 1996

Melalui Penawaran Umum Terbatas II pada tanggal 10 Juni 1996, Perseroan mencatatkan 1.104.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, sehingga total saham yang tercatat adalah 2.208.000.000 saham.

7. Penawaran Umum Terbatas III pada bulan Desember 1997

Pada tanggal 24 Desember 1997, Perseroan menawarkan 2.185.920.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setelah Penawaran Umum Terbatas III ini, total saham yang tercatat adalah sejumlah 4.393.920.000 saham.

8. Konversi Hutang menjadi saham pada bulan September 2006

APF telah memperoleh persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 43.144.238.750 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang merupakan bagian dari konversi hutang yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengadilan Niaga. Hingga tanggal 31 Desember 2006, APF telah mengeluarkan 36.093.831.290 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang telah mengajukan permintaan penukaran saham kepada Perseroan. APF juga telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 40.340.241.250 saham yang akan dikeluarkan kepada kreditur berjaminan sesuai dengan proposal restrukturisasi bagi kreditur berjaminan (”SDRP”). APF belum mengeluarkan saham-saham tersebut hingga tanggal 31 Desember 2007.

9. Reverse Split Saham pada bulan Februari 2008

APF melakukan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dilakukannya reverse split saham yang dilakukan dengan rasio 20:1 dan meurut akta notaris Sutjipto, SH No, 91 tanggal 21 Februari 2008

(29)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 28

tentang perubahan anggaran dasar perusahaan, modal saham perseroan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham

10. Perseroan telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 24 Maret 2009, penerbitan 5% (118.845.397 saham) dari modal ditempatkan dan Disetor saham seri 'C' tanpa hak memesan efek terlebih dahulu, untuk memberikan opsi saham kepada manajemen dan karyawan Perusahaan (Program Opsi Saham Manajeman dan Karyawan).

Berdasarkan akta Notaris Aryanti Artisari, SH, M.Kn. Tidak ada 107 tanggal 23 Februari 2012, pemegang saham menyetujui untuk program Manajemen Stock Option Program (MESOP). Dan ini berhubungan dengan akta notaris Sutjipto, SH No 91 tanggal 24 Maret 2009 tentang penerbitan 118.845.397 saham baru seri C yang berwenang (5% dari modal ditempatkan dan disetor) tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dengan nilai nominal Rp 40 masing-masing . Harga Pelaksanaan pada 5 Maret 2012 adalah sebesar Rp 45 masing-masing, dan memiliki saham telah disetor penuh pada tanggal 20 Februari 2012 dan 21 Februari 2012. Saham juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui pengumuman No. Peng-P-00032/BEI.PPR/03-2012 tanggal 5 Maret Peng-P-00032/BEI.PPR/03-2012 dan No. Peng-P-00033/BEI.PPR/03-Peng-P-00032/BEI.PPR/03-2012 tanggal 7 Maret Peng-P-00032/BEI.PPR/03-2012.

Perseroan memperoleh persetujuan atas perubahan nama menjadi PT Asia Pasifik Fibers Tbk dari Menteri Kehakiman tanggal 10 November 2009 dan Indonesia Badan Koordinasi Penanaman Modal / BKPM pada tanggal 2 Desember 2009.

Jumlah Saham yang Tercatat per

31 Desember 2016 2,495,753,347

Susunan Modal per 31 Desember 2016 Serie A

Modal Dasar Rp 8,500,000,000,000

Nilai Nominal per Saham Rp 10,000

Modal Dsetor Rp 2,196,960,000,000

Serie C

Modal Dasar Rp 166,968,960,000

Nilai Nominal per Saham Rp 40

Modal Dsetor Rp 91,042,293,920

Pemegang Saham

Damiano Investment 57.85%

PT. Multikarsa Investama* 5.26%

Masyarakat 36.89%

* Pemindahan saham-saham dari PT. Multikarsa Investama kepada PT. Bina Prima Perdana dalam rangka restrukturisasi dengan pihak BBPN. Pencatatan pada PT. Bursa Efek Indonesia masih belum diselesaikan.

(30)

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Robert McCarthy

Komisaris Christopher Robert Botsford

Komisaris Christopher Ian Teague

Komisaris Alexander Shaik

Komisaris Independen Dono Iskandar Djojosubroto

Komisaris Independen Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah

Dewan Direksi

Direktur Utama Vasudevan Ravi Shankar

Direktur Bonar Firman Hasiholan Sirait

Direktur Seeniappa Jegatheesan

Direktur Peter Vinzenz Merkle

Direktur Antonius Widyatma Sumarlin

Kegiatan Perseroan

Bergerak pada industri PTA, Polymer, Polyester Fiber, Benang Filament dan kain sintetis dan pakaian jadi.

Kapasitas Produksi per 31 Desember 2016

Purified Therepthalic Acid (PTA) 340.000 tons/year

Polyester Chips 330.400 tons/year

Polyester Staple Fiber 198.000 tons/year

Polyester Filament Yarn 140.000 tons/year

Kantor Perwakilan

The East 35th Floor, Unit 5-6-7

Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No. 1 Jakarta 12950, Indonesia Tel : (62-21) 579-38555 Fax : (62-21) 579-38565 Kantor Terdaftar Jl. Raya Kaliwungu Km. 19 Kaliwungu, Kendal, Central Java - Indonesia Tel : (62-24) 8660272 Fax : (62-24) 8660275 Fasilitas Pabrik

Pabrik 1: Pabrik 2:

Desa Kiara Payung, Jl. Raya Kaliwungu Km. 19

Klari, Karawang Kaliwungu, Kendal,

West Java - Indonesia Central Java - Indonesia Tel : (62-267) 431971 Tel : (62-24) 8660272 Fax : (62-267) 431975 Fax : (62-24) 8660275

(31)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 30 Biro Administrasi Efek

PT. Datindo Entrycom Wisma Dinners Club Annex Jl. Jend. Sudirman 34-35 Jakarta 10220, Indonesia

Kantor Akuntan Public Terdaftar Hendrawinata Eddy Siddhartha & Tanzil

(Indonesian Member firm of Kreston International) Intiland Tower 18th Floor

Jl. Jend. Sudirman 32 Jakarta 10220, Indonesia Tel : (62-21) 5707997 Fax : (62-21) 5707996

(32)

SURAT PERNYATAAN

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016 PT. ASIA PACIFIC FIBERS TBK.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Asia Pacific Fibers Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Robert Mc Carthy JR.

Komisaris Utama Vasudevan Ravi Shankar Direktur Utama

Christopher Ian Teague

Komisaris Bonar Firman Hasiholan Sirait Direktur

Christopher Robert Botsford

Komisaris Seeniappa Jegatheesan Direktur

Alexander Shaik

(33)

ASIA PACIFIC FIBERS

LAPORAN TAHUNAN 2016 - Hal. 32 Agus Tjahajana Wirakusumah

Komisaris Independen Peter Vinzenz Merkle Direktur

Dono Iskandar Djojosubroto Komisaris Independen

(34)

Laporan Keuangan Konsolidasian dan

Laporan Auditor Independen

PT Asia Pacific Fibers Tbk

Dan Entitas Anak

(35)

DAFTAR ISI

Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Halaman Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5

Laporan Arus Kas Konsolidasian 6

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 7 – 126

Informasi Keuangan Tambahan 1 - 6

Laporan Keuangan Entitas Induk Lampiran

Laporan Posisi Keuangan 1

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan komprehensif lain 4

Laporan Perubahan Ekuitas 5

(36)

Gambar

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang  berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sampai 2016
Tabel Pengembalian (Revisi untuk PIK)
Tabel berikut ini menunjukkan bahwa nilai tercatat dari segmen aset tidak lancar dan penambahan aset  tetap berdasarkan area geografis dimana aset tersebut ditempatkan adalah sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :1). Informasi laba , akuntansi, arus kas dan harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor Tekstil dan Garmen, 2).

Kerajaan Malaysia memiliki pentadbiran yang baik dalam pengurusan sektor pertanian Negara yang membantu memajukan sektor tersebut.negara kita juga berpeluang cerah untuk lebih

Berdasarkan kajian pustaka yang dilakukan oleh penulis pada kajian terdahulu, penulis menemukan keterkaitan teori sebagai sebuah litelatur anatara skripsi Ria

dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah Provinsi NAD dan merupakan bagian yang utuh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA). Dana Tambahan Infrastruktur dalam

Syntax >> The system of rules and categories that allows words to be combined to form sentences in

Sel tumbuhan organel yang dimiliki sel tumbuhan antara lain dinding sel, glioksom, plastida, tonoplast, dan plasmodesmata, ukurannya lebih besar daripada sel hewan,

Aspek wewenang berarti bahwa pejabat yang mengeluarkan ketetapan/keputusan memiliki wewenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku; aspek prosedur berarti bahwa

(RTR Kawasan Strategis Nasional dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional) berpedoman berpedoman pada rencana struktur ruang dan pola ruangg. Pemanfaatan