• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN PERANGKAT GERAK OTOMATIS DUA

DERAJAT KEBEBASAN TELESKOP BAMBERG

OBSERVATORIUM BOSSCHA LEMBANG BANDUNG

TUGAS SARJANA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Oleh

Riri Prastity

13103145

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2008

(2)

Tugas Sarjana

Judul

Perancangan Perangkat Gerak Otomatis Dua Derajat Kebebasan Teleskop Refractor Bamberg

di Observatorium Bosscha

Riri Prastity

Program Studi Teknik Mesin 13103145

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung

Abstrak

Teleskop refractor Bamberg merupakan salah satu teleskop dengan dua derajat kebebasan yang dimiliki oleh Observatorium Bosscha ITB. Teleskop ini mempunyai jarak titik fokus 7 m dan menggunakan sistem mekanik murni sebagai penggerak.

Teleskop ini memerlukan waktu set-up yang relatif lama dalam penggunaannya untuk memperoleh posisi yang diinginkan dalam koordinat ekuatorial. Untuk itu diperlukan penggerak otomatis yang dapat mempersingkat waktu set-up sekaligus mempermudah kontrol posisi secara otomatis.

Pada tugas sarjana ini dilakukan perancangan perangkat gerak otomatis teleskop dengan dua derajat kebebasan, yaitu kebutuhan gerak dalam arah deklinasi dan sudut jam. Berdasarkan prinsip kinematika, dilakukan perhitungan gaya-gaya statik yang terjadi pada dua rancangan perangkat gerak. Dari perolehan gaya maksimum, dipilih rancangan yang paling sesuai dengan kondisi pembebanan. Kemudian dipilih komponen perangkat gerak, dengan mengacu pada katalog yang berisi spesifikasi DC servomotor dan leadscrew.

Dalam gerak arah deklinasi pada rentang 25˚ - 120˚, didapatkan hasil perhitungan dari analisa statik kebutuhan torsi yaitu 1, 23 Nm. DC servomotor yang sesuai dengan kebutuhan torsi yaitu produk yaskawa SGMAH-08A. Besarnya beban yang mampu ditahan oleh SGMAH-08A ini yaitu 2,39 Nm. Kebutuhan torsi pada gerak dalam arah sudut jam torsi yang dibutuhkan yaitu 1,81 Nm. Untuk itu dipilih aktuator yang sama dengan aktuator yang digunakan dalam arah deklinasi.Alternatif perangkat gerak arah deklinasi yang ditawarkan yaitu perangkat gerak antena parabola TD GEOTRACK 18. Perangkat ini mampu menggerakkan beban sampai 120 kgf, sehingga dapat memenuhi kondisi operasi teleskop.

Rancangan perangkat gerak otomatis memenuhi kriteria gerak sistem teleskop. Keseluruhan hasil rancangan dapat mengatasi beban yang terjadi selama kondisi operasi sehingga layak diaplikasikan.

(3)

Final Project

Title

Design of Automated Driving Apparatus Two Degree of Freedom Bamberg Refractor Telescope

in Bosscha Observatory

Riri Prastity

Major Mechanical Engineering 13103145

Faculty of Mechanical and Aeronautical Engineering Bandung Institute of Technology

Abstract

Bamberg refractor telescope is one of two degree of freedom telescopes owned by Bosscha Observatory-ITB. This 7 m focal length telescope are using pure mechanical system to drive its position.

In order to achieve a certain position in equatorial coordinate system, Bamberg telescope consumes relatively long time in set-up. For a daily use, this time consuming activities could become a problem. For this problem, design of automated driving apparatus is a need. By applying automated driving apparatus, set-up time will be shorten and telescope control will be more practical.

In this final project, design of automated driving apparatus include driving telescope in two degree of freedom. Based on kinematics principle, static force of driving apparatus calculated. From the calculated maximum static force, the most effective construction of two designs is selected. Then, the suitable component for driving apparatus is selected. Selection of driving apparatus’ component, DC servomotor and leadscrew, referred to manufacturer catalog.

In telescope workspace’s range declination direction is 25˚ - 120˚, torque needed by the telescope system from static force calculation is 1.23 Nm. A suitable actuator with this condition is a product of yaskawa DC servomotor, SGMAH-08A. This actuator can handle torque up to 2.39 Nm. Torque needed in hour angle direction is 1.81 Nm. To fulfill this torque, a same suitable actuator is selected, yaskawa DC servomotor SGMAH-08A.

Alternative component choice for automated driving apparatus is satellite antenna driver, one of the suitable choice is TD GEOTRACK 18. This apparatus is capable to drive load up to 120 kgf, which is suitable for telescope operational condition. The conclusion is automated driving apparatus design fulfill the movement criteria. Furthermore, design result is applicable in Bamberg telescope system.

(4)

Kata Pengantar

Segala puji atas ke-Maha Besar-an Allah SWT, karena sesungguhnya seluruh ilmu yang ada di alam semesta hanya milik-Nya, dan kita manusia hanya mengetahui sangat sedikit dari setetes ilmu dari samudera ilmu-Nya. Sekaligus juga penulis mengucapkan syukur yang tak terhingga, karena dengan kehendak-Nya penelitian tugas akhir ini dapat diselesaikan.

Penelitian tugas sarjana ini merupakan manifestasi dari rasa ingin tahu penulis tentang teknologi kontrol dan otomasi. Mudah-mudahan hasil rancangan ini dapat diaplikasikan dan memberi manfaat bagi penelitian astronomi di Observatorium Bosscha.

Seperti halnya penelitian lainnya, maka penelitian ini pun tidak luput dari ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf sebesar-besarnya apabila kesalahan itu tidak berkenan. Sekaligus juga penulis berharap adanya masukan yang sifatnya positif dan membangun bagi penelitian ini pada akhirnya.

Terakhir, penulis tidak ingin berpanjang kata lagi, hanya mengucapkan selamat membaca, semoga pembaca sekalian dapat mengambil pelajaran di dalamnya.

Bandung, Februari 2008

Penulis

(5)

Ucapan Terima Kasih

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini sebagai syarat kelulusan dari pendidikan sarjana Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung.

Sekaligus pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moral maupun material dalam menyelesaikan penelitian tugas sarjana ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis ucapkan kepada:

1. Syamsul Bakhri, SH dan Tuti Khairani, orangtua yang memberi kasih sayang dan kepercayaan yang tidak terbatas.

2. Bapak Ir Indrawanto, Ph.D, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingannya dan kesempatannya kepada penulis.

3. Bapak Kemas Rifian, selaku dosen wali yang telah memberikan bimbingan selama penulis menjalankan pendidikan sarjana.

4. Dosen-dosen program studi yang telah memberikan ilmu dan menjadi inspirasi bagi penulis.

5. Staff dan teknisi Observatorium Bosscha, Bu Elyani, Pak Asep, Pak Budi, dan yang lainnya yang telah memberi bantuan selama pengambilan data teleskop Bamberg.

6. Staff dan teknisi Teknik Mesin, Pak Suryana, Mbak Listi, Pak Edi, Pak Eko, Kang Asep, dan yang lainnya yang telah memberi bantuan dalam keseharian penulis.

7. Tresnaningsih, Faiza, dan Astrid, yang telah menjadi teman sejati yang akan ada kapanpun dibutuhkan.

8. Rekan Laboratorium Teknik Produksi, Arif, Djoko, Faqih, Be-el, dan yang lainnya yang telah menjadi teman diskusi dan melepas ketegangan selama proses penulisan tugas sarjana ini.

(6)

9. Rekan angkatan 2003, Moncos, Sandy, Putra, Yudi, Taurino, atas bantuan dan persahabatan yang tak dapat ditukar oleh apapun.

Penulis hanya berharap ketidakmampuan penulis dalam membalas jasa yang telah diberikan, digantikan balasan yang baik oleh Allah SWT. Akhir kata semoga persaudaraan kita semua dikekalkan, Amin.

Wassalamuailakum warahmatullahi wabarakatuh.

Bandung, Februari 2008

Penulis

(7)

Daftar Isi

Halaman Abstrak i

Kata Pengantar iii

Ucapan Terima Kasih iv

Daftar Isi vi Bab 1 Pendahuluan 1 1. 1 Latar Belakang 1 1. 2 Tujuan 3 1. 3 Batasan Masalah 3 1. 4 Metodologi Penelitian 4 1. 5 Sistematika Pembahasan 4

Bab 2 Teori Dasar dan Tinjauan Pustaka 6

2. 1 Mesin Presisi 6

2. 2 Perancangan Mesin Presisi 7

2. 3 Komponen Penyusun Perangkat Gerak 8

2. 3. 1 Leadscrew 8 2. 3. 2 Brushless DC Servomotor 13 2. 3. 3 Sensor Posisi 14 2. 3. 3. 1 Enkoder 15 2. 3. 3. 2 Reed Switch 16 2. 3. 4 Metode Mounting 17

Bab 3 Teleskop Bamberg 18

3. 1 Teleskop Refraktor 18

3. 2 Koordinat Astronomi 19

3. 2. 1 Sistem Koordinat Ekuatorial 19 3. 3 Konstruksi Teleskop Bamberg 21 3. 4 Perangkat Gerak Teleskop Saar Ini 22 3. 4. 1 Perangkat Gerak Pointing 24

(8)

3. 4. 2 Perangkat Gerak Tracking 24 Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis 26

4. 1 Perancangan Mekanisme Sistem Penggerak Arah Deklinasi

26

4. 1. 1 Desain 1 26

4. 1. 2 Desain 2 27

4. 1. 3 Perbandingan Dimensi Kedua Desain 28 4. 2 Analisa Statik pada Batang Penggerak Arah Deklinasi 29 4. 2. 1 Analisa Statik Desain 1 29 4. 2. 2 Analisa Statik Desain 2 32 4. 2. 3 Perhitungan Gaya Fscrew dan Kebutuhan

Torsi

32 4. 2. 4 Pemilihan Motor Penggerak Arah Deklinasi 34 4. 2. 5 Alternatif Pemilihan Aktuator dan

Komponen Penggerak

35 4. 3 Perancangan Komponen Pendukung 38 4. 4 Perangkat Gerak Arah Sudut Jam 42

4. 5 Kopling 46

Bab 5 Kesalahan Posisi dari Perangkat Gerak 47

5. 1 Kesalahan Posisi 47

5. 2 Backlash 48

5. 2. 1 Backlash pada Perangkat Pointing 48 5. 2. 2 Backlash pada Perangkat Tracking 48 5. 3 Pemasangan Alat Ukur Posisi 49

5. Perangkat Kontrol 51

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 52

Daftar Pustaka 53

(9)

Daftar Gambar

Halaman Gambar 1.1 Bagian eye-piece dari teleskop 2 Gambar 2.1 Kategori ketepatan, keterulangan, dan kecermatan 7

Gambar 2.2 Abbe error 7

Gambar 2.3 Gaya-gaya yang terjadi pada leadscrew saat menaikkan beban dalam 3 dimensi

9

Gambar 2.4 Konstruksi ballscrew 10

Gambar 2.5 Aksesoris pelindung permukaan ballscrew 12 Gambar 2.6 Jenis-jenis servomotor yang tersedia di pasar 12 Gambar 2.7 Skema incremental encoder 14 Gambar 2.8 Optical incremental encoder dan pemasangannya 14 Gambar 2.9 Skema komponen penyusun reed switch 15 Gambar 3.1 Skema susunan teleskop refraktor 18 Gambar 3.2 Bola langit dengan sistem koordinat ekuatorial 19

Gambar 3.3 Konstruksi teleskop 21

Gambar 3.4 Mekanisme transmisi roda gigi gerak tracking 22 Gambar 3.5 Skala petunjuk posisi pointing pada sumbu putar

teleskop, posisi istirahat teleskop, kenop pengatur posisi

23

Gambar 3.6 Skala dalam arah gerak sudut jam (gerak tracking) 24 Gambar 3.7 Beban yang mengendalikan perangkat tracking 24 Gambar 3.8 Rangkaian transmisi penggerak tracking 25

Gambar 4.1 Konstruksi desain 1 27

Gambar 4.2 Konstruksi desain 2 28

Gambar 4.3 Diagram benda bebas desain 1 30 Gambar 4.4 Parameter posisi batang penggerak 30 Gambar 4.5 Resultan batang dua gaya titik B 32 Gambar 4.6. Diagram benda bebas desain 2 32

(10)

Gambar 4.7 Beban screw pada setiap sudut α 33 Gambar 4.8 Karakteristik servomotor 35 Gambar 4.9 Komponen penyusun aktuator dan leadscrew

GEOTRACK

36

Gambar 4.10 Pemasangan TD GEOTRACK 37

Gambar 4.11 Perangkat GEOTRACK membatasi panjang langkah yang dibutuhkan

37 Gambar 4.12 Pembebanan yang terjadi pada baut 38 Gambar 4.13 Posisi pemasangan pelat mounting pada konstruksi

teleskop

39 Gambar 4.14 Pembebanan pada pelat mounting 40 Gambar 4.15 Pelat mounting pada teleskop 42 Gambar 4.16 Posisi pemasangan servomotor pada perangkat gerak

tracking

43 Gambar 4.17 Rangkaian transmisi roda gigi 44 Gambar 4.18 Roda gigi cacing yang langsung terhubung ke gerakan

tracking teleskop

45 Gambar 4.19 Spesifikasi dan karakteristik torsi motor yang

digunakan

45

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk Tim Managemen Komplain dan Survei kepuasan Pelanggan “jimat” yang harus dikuasai adalah Permenpan nomor 14 tahun 2017 tentang Survei Kepuasan Masyarakat, karena di

Partisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan : Keikutsertaan seseorang dalam merencanakan kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan

Studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 26 Januari 2015 di Banjar Luwus terhadap 10 lansia dengan menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale),

Sebuah kitab biasanya ditampilkan dalam versi mini tatkala ditampilkan dari menu hasil pencarian atau kitab tafsir yang ditampilkan dari pilihan ayat al-Quran.. Ketika

Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terjadi perubahan senyawa dari (FeO)OH menjadi Fe 2 O 3 , Fe 3 O 4 , dan FeNi pada sampel setelah proses reduksi

Wasit harus melaksanakan spesifik intensitas tinggi latihan aerobik untuk meningkatkan kesegaran jasmani, sedangkan menurut Alberto Inacio da Silva , Luiz

Dari hasil pengamatan grafik yang diperoleh dengan bantuan aplikasi Wireshark, nilai rata-rata packet loss untuk layanan audio streaming server Shoutcast sebesar

Sedangkan dengan kegiatan pelatihan saya pernah mengikutinya pada waktu itu dibangkok tapi kalau sekarang pelatihan yang lebih sering ikut dokter kalau saya sekarang lebih