• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM ENDOKRIN FK 2102 Anatomi Fisiologi Manusia-Sistem Kendali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM ENDOKRIN FK 2102 Anatomi Fisiologi Manusia-Sistem Kendali"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM

ENDOKRIN

(2)

Sistem endokrin : sistem pengatur yg

mengkoordinasi &mengintegrasikan berbagai

proses dalam tubuh dg cara melepaskan

messenger kimia yg disebut hormon

Endokrin = sekresi ke dalam

Endokrin = sekresi internal  ke dalam ruang

ekstrasel sekeliling sel pensekresi

(3)

KELENJAR ENDOKRIN

Kelenjar endokrin = sekret yang dibuat tidak

meninggalkan kelenjarnya melalui saluran

pengeluaran, ttp sekresi berdifusi langsung dari sel

kelenjar ke dalam aliran darah di jaringan kelenjar

Disebut juga kelenjar buntu

(4)

 Mrp bahan organik khusus yang berfungsi sebagai pengatur biologis

 Senyawa kimia tertentu yang diproduksi oleh suatu

organisme, yang bekerja dalam organisme tsb sebagai suatu messenger kimia.

 Hormon kebanyakan mrp derivat asam-asam amino

 Bagian tubuh yang fungsinya dipengaruhi oleh hormon, lazimnya disebut daerah sasaran/organ sasaran.

(5)

Kategori Hormon

1. Hormon Steroid

Disusun o/ kolesterol

Diproduksi o/ gonad dan korteks adrenal

Mis : testosteron, progesteron, estrogen, kortisol & aldosteron

2. Hormon Non Steroid

Disusun oleh asam-asam aminoDihasilkan oleh kelenjar lainnya

Sebagian besar hormon termasuk dalam kelompok ini

Mis : hormon protein (prolaktin), hormon peptida (ADH), hormon katekolamin (epinefrin & nor epinefrin)

(6)
(7)
(8)

Pengendalian hormon

1. Pengendalian hipotalamus

Hipotalamus memproduksi faktor pengatur kimia – pelepasan dan penghambatan

 Faktor pengatur ini bekerja pada kelenjar pituitari anterior

2. Pengendalian sistem saraf

Impuls saraf ke pituitari posterior

Stimulasi otonom pada medula adrenal

3. Kadar hormon yang bersirkulasi

Beberapa hormon tertentu dikendalikan olehsistem

(9)

MEKANISME KERJA HORMON (1)

(10)

2. Aktivasi gen

3. Mempengaruhi permeabilitas membran sel

Mis: Insulin  laju masuknya glukosa ke sel hati meningkat; hormon pertumbuhan meningkatkan laju masuknya asam amino

(11)

KELENJAR PINEAL (1)

 Letak : Pada bag atas ventrikel ke-3 otak atau posterior

thdp otak bagian tengah

 = Epifisis

 Dari klnjr tsb dapat diisolasi melatonin, serotonin,

norepinefrin & histamin

 Hormon yang disekresi : melatonin (disintesis dari

serotonin dg bantuan enzim hidroksi-indol-o-metil transferase)

 Fungsi : mengatur modulasi pola bangun dan tidur manusia

(12)
(13)

KELENJAR PITUITARI (1)

 Letak : di dasar tengkorak, fossa hipofisis tulang stenoid  Ada 2 lobus: anterior, posterior. Diantara keduanya: pars

intermedia

Lobus anterior  adenohipofisis:

1) Hormon pertumbuhan-Human Growth Hormon/somatotropin (STH)

2) Hormon tirotropin  kendali klnjr tiroid dalam menghasilkan tiroksin

3) Hormon adrenokortikotropin (ACTH)

(14)
(15)

5) Hormon gonadotropik :

FSH (follicle-stimulating hormone)  merangsang

perkembangan folikel Graaf dlm ovarium & pembentukan spermatozoa dlm testis

LH (Luteinizing hormone) atau ICSH (Interstitial-Cell Stimulating Hormone)  mengendalikan sekresi

estrogen, progesteron dlm ovarium & testosteron dlm testis

 Luteotropin, LTH/prolaktin  mengendalikan sekresi

ASI, mempertahankan adanya korpus luteum selama kehamilan

(16)

Lobus posterior  neurohipofisis

Hormon antidiuretik (ADH)  mengatur air dalam

ginjal/mengurangi output urin

Hormon oksitosin  mengatur kontraksi uterus,

pengeluaran ASI

(17)
(18)

Hormon pertumbuhan (1)

HGH (Human Growth Hormone)

Disebut juga somatotropin (STH)

Fungsi :

Menstimulasi pertumbuhan

sintesis protein (memudahkan transpor as.amino

melalui membran sel)

penggunaan KH  kadar glukosa >>, shg sekresi

insulin >>

(19)

Pengaturan sekresi hormon pertumbuhan

Dikendalikan oleh 2 faktor dalam hipotalamus

1.

Faktor pembebas hormon pertumbuhan (

Growth

Hormone-Releasing Factor = GRF

)

2.

Faktor penghambat pembebasan hormon

pertumbuhan (

Growth Hormone Release Inhibiting

Factor = GRIF

)  somatostatin

(20)

Hormon tirotropik

 = Hormon penstimulasi tiroid (Thyroid-Stimulating Hormone =

TSH)

 Fungsi:

Menstimulasi kelenjar tiroid  sintesis & sekresi tiroksin (T4)

& triiodotironin (T3)

Meningkatkan jumlah cAMP (second messenger) dalam sel

tiroid  meningkatkan semua aktivitas sel

 Pengaturan sekresi tirotropin

 oleh Thyrotropin-Releasing Factor = TRF)

Umpan balik melibatkan TRF, TSH dan hormon tiroid : Jika hormon tiroid yang bersirkulasi >>, maka sekresi TSH & TRF dihambat

(21)

Adrenokortikotropin

 = Hormon adrenokortikotropik (Adrenocorticotropic Hormone =

ACTH)

 Fungsi :

Bekerja pada korteks adrenal  seluruh hormon korteks

adrenal (terutama glukokortikoid) disekresi di bwh pengaruh ACTH

Lipolisis  kadar asam lemak darah >>

 Pengaturan sekresi

Hipotalamus mensekresi faktor pembebas kortikotropin

(corticotropin-releasing factor = CRF).

Mekanisme umpan balik melibatkan CRF, ACTH dan hormon

(22)

Gonadotropin (1)

 Ada 2 gonadotropin

Hormon yang mensekresi folikel (follicle-stimulating hormone = FSH)Hormon luteinisasi (Luteinizing Hormone = LH)

 FSH : dihasilkan oleh sel basofil adenohipofisis

Fungsi : menstimulasi pertumbuhan folikel sel telur, menstimulasi produksi sperma (pada pria)

 LH : dihasilkan oleh sel basofil adenohipofisis Fungsi :

 Membantu fungsi & perkembangan folikel sel telur  membantu FSH

 Terjadinya ovulasi

 Pembentukan korpus luteum

(23)

 Pada pria

LH sebagai hormon penstimulasi sel interstisial testis (interstitial cell-stimulating hormone=ICSH)  untuk menghasilkan

androgen testosteron.

Sebaliknya testosteron menghambat sekresi ICSH, menghambat pengeluaran LRF (Luteinizing Releasing Factor)

 Pengaturan gonadotropin

 Oleh LRF

 Pada wanita pertambahan & pengurangan gonadotropin

berhubungan dengan siklus menstruasi

(24)

Prolaktin (1)

= Hormon luteotropik

(luteotropic hormone=LTH)

Fungsi :

Menstimulasi sekresi ASI

Menstimulasi korpus luteum sel telur untuk

mensekresi progesteron

Kadar prolaktin meningkat pada awal kehamilan &

(25)

Prolaktin (2)

 Kadar estrogen & progesteron >>  menghambat efek

prolaktin. Pada saat melahirkan kadar estr & progrs <<  memungkinkan prolaktin mensekresi ASI

 Pengaturan sekresi prolaktin

Oleh faktor pembebas prolaktin (prolactin-releasing

factor=PRF) dan faktor penghambat pembebasan prolaktin

(26)

Hormon Antidiuretik /ADH (1)

Dibentuk di dalam nuklei supraoptik dari hipotalamus. Dan

bekerja pada pada duktus pengumpul pada ginjal,

mempengaruhi permeabilitasnya

Fungsi

Mengatur produksi urin

Jika konsentrasi ADH >>  kontraksi otot polos 

resistensi perifer  TD

(27)

Pengaturan sekresi ADH

Oleh nuklei supraoptik  sebagai osmoreseptor

(kenaikan/penurunan tekanan osmotik darah).

Melalui reseptor ini serabut saraf distimulasi  ADH

dibebaskan.

(28)

Oksitosin

 Terdapat dalam neurohipofisis dalam bentuk terikat (dibentuk di

hipotalamus, terutama dlm nuklei paraventrikular). Oleh stimulasi saraf, hormon dibebaskan dr lobus hipofisis

 Fungsi hormon

Kontraksi uterus  melahirkan

Kontraksi sel2 mioepitel di sekitar duktus kelenjar susu 

pengeluaran ASI

Stimulasi pembebasan prolaktin

 Pengaturan sekresi

Jika serabut hipotalamus-hipofisis terstimulasi  pembebasan oksitosin dari ikatannya  berdifusi ke luar lobus posterior

(29)

Fungsi hipofisis abnormal

 Luas & kompleks

 Hiposekresi adenohipofisis : panhipopituitarismus  atrofi kelenjar tiroid,

korteks adrenal & gonad

 Pertumbuhan  pertumbuhan terbatas, dwarfismus

 Dewasa  Simmond disease (BB turun secara ekstrem & progresif dg atrofi viseral, kerontokan rambut, penuaan dini)

 Hiperaktivitas adenohipofisis

 Hipersekresi GH

 Gigantisme (pada masa pertumbuhan)

 Akromegali (pada masa dewasa)

 Pertumbuhan tulang ke sisi tulang rawan & stimulasi pertumbuhan jaringan lunak

(30)
(31)

Merupakan organ dalam sistem endokrin &

limfatik

Mensekresikan hormon timosin

Menstimulasi produksi limfosit

(32)

KELENJAR TIROID (1)

 Letak : kiri kanan trakhea (2 lobus) dalam jaringan isthmus tiroid  Secara mikroskopis klnjr terdiri dari folikel2 berupa kantung

 Menghasilkan sekret : koloid tiroid mengandung senyawa

iodium  hormon tiroid

 Hormon tiroksin (T4)

 Hormon triiodotironin (T3)  Tirokalsitonin

 Sekresi tiroid diatur oleh hormon tirotropik/TSH

 Fungsi : bekerja menstimulasi proses oksidasi, mengatur

(33)

Fungsi hormon tiroksin

 Meningkatkan kecepatan metabolisme sel2 untuk mencapai kebutuhan fisiologi

Mempengaruhi pertumbuhan/perkembangan & diferensiasi organ2

khususnya tulang & otak

 Mempengaruhi beberapa bagian perkembangan mental

Mempengaruhi distribusi & pertukaran air, elektrolit, protein  Mempengaruhi glukoneogenesis

 Mempengaruhi aktivitas sistem saraf (refleks semakin peka, kesadaran >>, jika tiroksin >>)

Mempengaruhi motilitas usus, menunjang aliran cairan pencernaan

( diare & konstipasi)

Mempengaruhi sistem kardiovaskular : meningkatkan kecepatan

denyut jantung

(34)

Fungsi tirokalsitonin

Membantu memelihara kadar kalsium darah 

mempengaruhi efek hormon paratiroid, menekan

resorpsi kalsium dari tulang, shg menurunkan

pengambilan kembali kalsium dari tulang ke darah

Sekresi tergantung kadar kalsium tubuh  jika tinggi,

sekresi <<

(35)

Gbr 1. Kelenjar tiroid & paratiroid

Gbr 2 . Kelenjar tiroid

(36)

Pembentukan hormon T3 & T4 :

Iod diabsorpsi (dlm bentuk garam2 iodida)  ke sel2 folikel  elemen

iodium

Saat yang sama : Sel2 akan mensekresi protein tiroglobulin ke dalam

folikel

 Elemen iod + tiroglobulin  mengubah tirosin (as.amino) dalam molekul tiroglobulin menjadi tiroksin

Penyimpanan & pelepasan tiroksin

 Tiroksin yang terbentuk disimpan dalam folikel (bagian tiroglobulin)

 Jika akan dibebaskan, hormon dipecah dari tiroglobulin (dg bantuan enzim proteolitik)  masuk ke darah (btk tiroksin bebas)

 Dalam darah, bergabung dg protein plasma  dibebaskan ke sel2 jaringan

(37)

Regulasi sekresi tiroksin

 diatur oleh TSH (thyroid stimulating hormone)

Fungsi TSH :

Mengatur pengambilan iodida

Mempengaruhi aktivitas proses enzimatik yg

berfungsi dlm membebaskan hormon2 tiroid dari

tiroglobulin

(38)
(39)
(40)

Kelainan kelenjar tiroid (1)

Hipotiroidismus

 Kretinismus endemik (iodida <<, produksi tiroid menurun,

TSH meningkat, tiroglobulin >>  kelenjar membesar Jika diderita ibu hamil : anak akan kretinism irreversibel

Tanda : pertumbuhan terhambat, mental terbelakang, nadi lambat, suhu tubuh rendah

 Kretinismus sporadik

 genetik

Miksedema

Hipotiroid setelah masa pertumbuhan

Tanda : mudah capai, gerak lamban, frekwensi jantung <<, kulit kering

(41)

Kelainan kelenjar tiroid

Hipertiroidismus

 Morbus basedow, Graves’ disease, toxic goiter, exophtalmus

goiter

 akibat sistem imun.

Tanda : frekwensi jantung >, emosi tidak stabil, keringat,

hiperaktif, eksoftalmus (kerusakan penutupan kelopak mata)

 Adenoma toksis

Tumor jaringan kelenjar tiroid. Tanda :

frekwensi jantung >, emosi tidak stabil, keringat, hiperaktif, eksoftlamus tidak terjadi

(42)

KELENJAR PARATIROID (1)

 Letak : berdekatan/melekat dengan klnjr tiroid

 Tiap lobus lateral tiroid terdapat 2 klnjr kecil warna kuning

kecoklatan

 Kelenj paratiroid dipersarafi oleh serabut simpatikus &

parasimpatikus

 Sekresi : hormon paratiroid (PTH)/parathormon  Fungsi : mengatur metabolisme kalsium, fosfat &

(43)

 PTH tidak ada  kalsium darah , fosfat

 PTH menyebabkan demineralisasi tulang, dg merusak

kolagen, zat dasar & kristal hidroksiapatit tulang  kalsium & fosfat

 Dlm tubulus ginjal: PTH bekerja meningkatkan reabsorpsi

kalsium filtrat & menurunkan reabsorpsi fosfat  kalsium darah , fosfat darah

 Pengaturan fungsi PTH

Sekresi PTH diatur oleh kadar kalsium darah. Jika kadar tinggi, sekresi akan menurun  mekanisme umpan balik negatif

(44)

KELENJAR PARATIROID

Mekanisme kerja PTH :

Kerja parathormon terhadap usus  meningkatkan absorpsi kalsium, yg diduga akibat 1,25-dihidrokholekalsiferol (derivat vit D) & tidak langsung o/ parathormon.

PTH pada ginjal mengatur produksi

1,25-dihidroksikho-lekalsiferol)  usus mengabsorpsi lebih banyak ion kalsium. PTH bekerja langsung pada ginjal

(45)
(46)

Sekresi abnormal paratiroid

Hiperparatiroidismus

 Tetanus, konvulsi, kematian

 Demineralisasi tulang berlebihan  tulang menjadi lunak

 tulang berisi jaringan fibrosa, disebut osteitis fibrosa cystica

Hipoparatiroidismus

Carpopedal spasmus (spasmus pada pergelangan tangan, jari tangan & kaki)

(47)

KELENJAR PANKREAS (1)

 Pulau Langerhans

 Sekresi : Hormon glukagon (a), hormon insulin (b),

somatostatin (d)

 Fungsi : mengatur metab KH  insulin menurunkan glukosa

drh; glukagon meningkatkan glukosa drh

 Glukagon = hyperglycemic glycogenolytic factor/HGF

Fungsi : menaikkan kadar glukosa darah dengan :

 Stimulasi pembentukan cAMP, yg memperbesar aktivitas

fosforilase (enzim penstimulasi perubahan glikogen mjd glukosa = glikogenolisis)

(48)
(49)

Insulin

Fungsi : Menurunkan kadar glukosa dengan :

 Mempercepat transpor glukosa ke dalam sel2  kecepatan

metabolisme gula

 Bekerja pada enzim2 seluler  mengubah glukosa menjadi

glikogen ( perubahan glukosa mjd glikogen) : kadar gula darah , glikogen hati & otot )

Pengaturan sekresi

Glukagon diatur oleh kadar glukosa darah

Insulin diatur oleh : kadar glukosa drh, GH (meningkatkan glukosa drh  merangsang pelepasan insulin); ACTH (stimulasi sekresi glukokortikoid  hiperglisemia & membebaskan urin

(50)

Abnormal :

Hiposekresi insulin : hiperglisemia, diabetes

melitus

Tumor pulau Langerhans  hipoglisemia

(overproduksi insulin)

(51)

KELENJAR ADRENAL (1)

 Letak : di atas masing2 ginjal, dilapisi lemak & punya suplai

darah yg luas

 Bagian2 yang mensekresi hormon korteks adrenal, medula

adrenal

Hormon yg disekresi :

Korteks adrenal (sebelah luar)

 Zona glomerulosa : Mineralokortikoid (aldosteron) & deoksikortikosteron  Zona fasciculata : Glukokortikoid

 Zona reticularis : Androgen, estrogen

Medula adrenal

(52)
(53)

 Fungsi : pada kesetimbangan elektrolit & air

Menaikkan absorpsi Na o/ tubulus ginjal, menurunkan transpor KAkibat retensi Na, ekskresi air melalui ginjal berkurang, vol plasma

bertambah & viskositas darah berkurang

Sekresi aldosteron:

Tidak konstan, dikendalikan volum cairan ekstrasel & suplai Na, sedikit dikendalikan oleh hipofisis (ACTH)

Mekanisme sekresi :

Penurunan volum cairan ekstrasel menurunkan TD  sel2

jukstaglomerular dalam ginjal mensekresi renin. Renin menguba angiotensinogen mjd angiotensin I  dg bantuan ACE  mjd angiotensin II  Angiotensin II menstimulasi korteks adrenal

mensekresi aldosteron >>, aldosteron menginduksi retensi Na & air di ginjal  Volume cairan ekstrasel >>

(54)

GLUKOKORTIKOID

 Kortison, kortisol (hidrokortison) >95% aktivitasnya,

kortikosteron

 Fungsi :

 Meningkatkan glukoneogenesis  dg stimulasi deaminasi (mempercepat perubahan protein menjadi glikogen dlm hati)  Menghambat penggunaan glukosa oleh jaringan

 Efek antiinflamasi

 Mencegah respons alergi, dengan menghambat produksi & sekresi histamin

Memperbesar resistensi terhadap stres (perdarahan, trauma, panas-dingin, infeksi)

(55)

 Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh :  Glukokortikoid  Insulin  Glukagon  GH  Katekolamin  Tiroksin

Pengaturan hormon : oleh ACTH dengan mekanisme

umpan balik

(56)
(57)

Medula adrenal

 Hormon : katekolamin  epinefrin, nor epinefrin  Fungsi epinefrin :

Stimulasi glikogenolisis di hati  kadar glukosa >

Mobilisasi asam-asam lemak bebas dari jaringan adipose

Stimulasi reticular formation dr otak (pusat pengatur respirasi, TD,

kecepatan jantung, sekresi endokrin)

Umumnya efek2 perifer epinefrin = stimulasi simpatikus SSO

Memperkuat & memperpanjang aktivitas SSOMenaikkan laju jantung & curah jantung (CO)Vasokonstriksi arteriol kulit & viseral

Vasodilatasi arteriol otot skelet

Kontraksi otot polos capsula limpa, sfingter saluran cerna & otot dilator

iris

Relaksasi otot polos dinding bronkhi & saluran cernaSensitisasi otot jantung

(58)

Fungsi abnormal kelenjar adrenal (1)

 Korteks adrenal

 Addison’s disease, Morbus Addison (hipofungsi)

Tanda : kadar K serum >, Na <, hipoglisemia, TD <, dehidrasi, asidosis, gagal ginjal, pigmentasi kulit

 Hiperfungsi  krn tumor korteks

a. Cushing syndrome/hiperadrenokortisismus  overproduksi

glukokortikoid

Tanda : gangguan metab KH & elektrolit, adipositas pada daerah2 tertentu (anggota badan,perut)

b. Adrenogenital syndrome(kongenital adrenal hiperplasia)

Cushing syndrome diikuti overproduksi hormon seksual (maskulinisasi pada wanita, perkembangan seks pada pria yang cepat)

(59)

Korteks adrenal …

c. Aldosteronisme (Conn’s syndrome) : sekresi aldosteron >>

 hipokalemia, kadar Na darah naik, retensi air, volume darah bertambah, hipertensi

 Medula adrenal

 Hiperfungsi

Tumor medula (phaeochromocytoma)  overproduksi hormon

(sampai 500x normal).

TD sistolik bisa mencapai 300 mmHg (hipertensi), hiperglisemia, glikosuria

(60)

 Hormon2 : estrogen (estradiol, estriol, estron), progesteron,

 Estradiol selain disekresi ovarium jg oleh plasenta, adrenal & testis

(jumlah <<)

 Hormon estrogen = hormon folikuler, krn terus dihasilkan oleh folikel

ovarium

 Fungsi estrogen :

 Perkembangan, pemeliharaan organ reprod wanita (uterus, tuba

uterus, vagina, genitalia ekstern, dada, pubis dan rambut aksila)

 Mempengaruhi metabolisme elektrolit  Mempengaruhi tingkah laku

 Memperbesar keinginan & pengendalian seksual

 Mempengaruhi pertumbuhan sistem duktus pd klnjr mamae  Menstimulasi kontraksi uterus

(61)
(62)
(63)
(64)

Progesteron :

 Dihasilkan korpus luteum, plasenta

 Melanjutkan pekerjaan estrogen pada endometrium  penebalan untuk

penerimaan ovum yang telah dibuahi

 Menghambat menstruasi

Fungsi progesteron

Mempertebal & memperbesar vaskularisasi endometrium uterusMengembangkan alveoli payudara

+ estrogen menyiapkan payudara untuk produksi ASIDibutuhkan untuk ovulasi

Pengaturan hormon ovarium

FSH dari hipofisis anterior menyebabkan pematangan folikel ovarium & menaikkan kadar estrogen

LH menyebabkan ovulasi, pembentukan korpus luteum & memproduksi progesteron

(65)

 Sel2 interstitial (sel Leydig) dari testis mensekresi androgen (androgenic hormone)  yang utama : testosteron

 Fungsi

 Untuk perkembangan & pemeliharaan organ seks pria  Sifat-sifat seksual sekunder

 Mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme protein, libido

& distribusi rambut

 Menghambat sekresi ICSH

 Pengaturan sekresi

Mekanisme umpan balik negatif antara ICSH & testosteron, sebaliknya kadar testosteron >>, memperkecil sekresi ICSH

(66)
(67)

Abdormalitas

 Hipofungsi

 Eunuchoidism : Produksi hormon <<, gejala: atrofi organ

pelengkap & tidak adanya karakteristik sekunder

 Eunuchism : Hormon tidak ada, gejala : lebih parah dari

eunuchoidism

 Hiperfungsi

 Akibat tumor gonad  pubertas prekosius

 Perkembangan organ pelangkap & karakteristik terlihat

pada usia kurang dari normal

Referensi

Dokumen terkait

Keadaan hipokalsemia merangsang terjadinya penyerapan kembali ion-ion kalsium dari tulang ke darah, sedangkan pada keadaan hiperkalsemia sistim tubuh akan melakukan penarikan

1) Peredaran darah kecil/pendek yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung ke paru-paru kembali ke jantung. Ventrikel kanan paru-paru atrium kiri.. 2) Peredaran

Tentu jika jantung harus berdenyut berdasarkan perintahmu, saat kamu tertidur jantung akan berhenti berdenyut sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh.. Hal

 Produksi asam akan menjadi lebih tinggi jika kadar protein terlalu tinggi di dalam tubuh yang dapat menyebabkan. kemampuan tulang untuk menyerap kalsium menjadi

 Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh,.