• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (TITHONIA DIVERSIFOLIA) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT PLUTELLA XYLOSTELLA PADA TANAMAN SAWI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (TITHONIA DIVERSIFOLIA) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT PLUTELLA XYLOSTELLA PADA TANAMAN SAWI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN

(TITHONIA DIVERSIFOLIA) TERHADAP PENGENDALIAN

HAMA ULAT PLUTELLA XYLOSTELLA PADA TANAMAN

SAWI

(2)
(3)

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2

ISSN 1858-4330

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP

PENGENDALIAN HAMA ULAT Plutella xylostella PADA TANAMAN SAWI THE EFFECTIVENESS EXTRACT OF DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) PEST CONTROL ON THE WORM Plutella xylostella ON PLANT MUSTARD 1

Petrus dan 2,3Ismaya NR Parawansa 1 BP4K Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat 2 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa 3 E-mail: ismaya_p@yahoo.co.id

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kembang bulan mengendalikan hama ulat Plutella xylostella pada tanaman sawi. Penelitian dilaksanakan di

Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, dari Maret sampai Mei 2014. Data hasil pengamatan diuji dengan uji Standar eror dengan membandingkan persentase serangan dan jumlah hama Plutella xylostella pada tanaman sawi tanpa penggunaan pestisida nabati ekstrak daun kembang bulan (P0) dan dengan penyemprotan pestisida nabati daun kembang bulan (P1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kembang bulan pada pengamatan 31 HST berpengaruh nyata mengendalikan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. P0 meningkat pada setiap pengamatan sedangkan pada P1 menunjukkan jumlah hama ulat Plutella xylostella mengalami penurunan yang signifikan. Kata kunci:

Ekstrak daun kembang bulan (Tithonia diversifolia), hama ulat Plutella xylostella, tanaman sawi

ABSTRACT The research aimed to determine the effectiveness of flower leaf extract months Plutella xylostella caterpillars control pests on cabbage plants. The experiment was conducted in the

Pattapang Village District of Tinggimoncong Gowa Regency, from until March to May 2014. The data were tested using standard error by comparing the percentage of attacks and the number of pests Plutella xylostella on mustard plants without the use of pesticides daun kembang bulan extract (P0) and by spraying pesticide daun kembang bulan (P1). The results showed that the leaf extract of flower moon on 31 HST observations significantly Plutella xylostella control pests on cabbage plants. P0 increases at each observation while in P1 indicates the number of caterpillar pests Plutella

xylostella decreased significantly. Keywords: Daun kembang bulan extract (Tithonia diversifolia), Plutella xylostella worm pests, mustard

162

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2

PENDAHULUAN Perlindungan tanaman merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya menekan kehilangan hasil pertanian yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tanaman (OPT). Penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen pengendalian OPT sebaiknya diterapkan secara bijaksana. Hal ini berkaitan dengan dampak negatif akibat penggunaan pestisida sintetis yang tidak bijaksana berupa resurgensi, resistensi, matinya populasi musuh alami dan pencemaran lingkungan melalui residu yang ditinggalkan serta terjadinya keracunan pada manusia (Oka, 1995). Upaya mengantisipasi permasalahan tersebut, sudah saatnya dikembangkan penggunaan pestisida nabati yang merupakan alternatif sebagai sarana pengendalian OPT yang selalu tersedia di alam, dapat dibuat sendiri serta relatif cukup aman bagi lingkungan. Pestisida nabati merupakan produk alam yang berasal dari tumbuhan yang mengandung bioaktif seperti alkaloid senyawa sekunder yang jika diaplikasikan ke sasaran (hama) dapat mempengaruhi sistem syaraf, terganggunya sistem

(4)

reproduksi, keseimbangan hormon, perilaku berupa penarik/pemikat, penolak, mengurangi nafsu makan dan terganggunya sistem pernafasan (Hidayat, 2001). Bagian tumbuhan bahan pestisida nabati bisa digunakan dalam bentuk utuh, bubuk/tepung maupun ekstrak. Serangan berat organisme pengganggu pada tanaman menyebabkan daun rusak atau habis termakan sehingga dapat menurunkan produksi sampai mematikan tanaman. Hama ulat pemakan daun Plutella xylostella merupakan salah satu hama paling banyak menyerang tanaman sayur-sayuran dan menyebabkan kerusakan sekitar 12,5% (Sriniastuti, 2005). Pengendalian ulat pemakan daun oleh petani masih tergantung pada

ISSN 1858-4330

penggunaan pestisida sintetik yang diyakini praktis dalam aplikasi dan hasil pengendalian jelas terlihat. Namun, petani cenderung menggunakan pestisida dengan takaran yang berlebihan, sehingga penggunaan pestisida perlu dikelola dan dikendalikan secara efektif dan aman bagi

lingkungan (Julaily et al, 2013). Sebenarnya, alam telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit pada tanaman. Salah satu cara pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah dengan menggunakan pestisida nabati. Jenis pestisida nabati yang berasal dari tumbuhan telah dikembangkan untuk mengendalikan hama ulat pemakan daun. Tanaman kembang bulan merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung beberapa senyawa bioaktif yang efektif dalam mengendalikan hama pada tanaman sawi. Alasan memilih tanaman kembang bulan dalam penelitian ini karena cukup tersedia dan mudah ditemukan di lokasi serta kandungan senyawanya yang diduga dapat mengendalikan hama ulat daun Plutella xylostella pada tanaman sawi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kembang bulan mengendalikan hama ulat Plutella xylostella pada tanaman sawi. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pattapang, Kecamatan

Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dari Maret sampai Mei 2014. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah: ember plastik, sprayer, jerigen, dan saringan (kain kasa). Sedangkan bahan yang 163

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2

digunakan adalah daun tumbuhan kembang bulan, air dan sabun colek. C. Pelaksanaan

ISSN 1858-4330

kembang bulan pada hama ulat (Plutella xylostella). Penyemprotan pestisida nabati daun ekstrak kembang bulan dilakukan 3 kali dimulai pada saat tanaman berumur 10, 17 dan 24 HST.

1. Persiapan Lahan Penelitian dilaksanakan di lahan kelompoktani dengan membuat 2 bedengan berukuran 1 x 4 m sebagai persiapan media tanam sawi. 2. Penanaman Bibit Sawi Bibit sawi yang berumur 2-3 minggu dan berdaun 3-5 helai diambil untuk ditanam. Sawi ditanam dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm, pada setiap petakan berukuran 1 m x 4 m. Tanaman setiap bedengan

berjumlah 100 tanaman sehingga populasi tanaman keseluruhan adalah 100 x 2 = 200 tanaman. 3. Pemeliharaan Penyiraman dilakukan dari awal sampai panen. Penyiangan dilakukan 2 kali atau disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan gulma. Panen dapat dilakukan pada umur 30-35 hari setelah tanam (HST).

2. Parameter Pengamatan Parameter yang akan diamati adalah: jumlah populasi hama Plutella xylostella pada setiap tanaman sampel yang telah ditentukan. Waktu pengamatan dilakukan setiap 7 hari setelah penyemprotan ekstrak daun kembang bulan yaitu 17, 24 dan 31 HST. 3. Analisis Data a. Penentuan Sampel Tanaman Sampel tanaman dipilih secara acak, yaitu masing-masing 15 tanaman

(5)

dari bedengan perlakuan P0 dan 15 tanaman dari bedengan perlakuan P1 sehingga diperoleh sampel tanaman keseluruhan sebanyak 30 tanaman sampel. b. Metode Analisis Data yang diperoleh ditabulasi dianalisis dengan menggunakan standar error (Kerlinger, 2004).

dan Uji

4. Pembuatan Pestisida Nabati Daun kembang bulan dengan berat segar 2 kg dipotong kecil-kecil kemudian dihaluskan dan direndam dalam 2 L air selama 24 jam. Ditambahkan sabun krim 50 g. Hasil perendaman disaring dengan kain untuk memperoleh ekstrak daun kembang bulan 100%. Selanjutnya ekstrak diencerkan dengan air (konsentrasi 1:10).

Keterangan: SE= standar error, Sd = standar deviasi, N= ulangan Sedangkan untuk standar menggunakan persamaan:

deviasi

D. Metode Penelitian 1. Perlakuan Bedengan pertama, P0 = tanpa perlakuan (tanpa penyemprotan pestisida nabati) sedangkan pada bedengan kedua, P1= penyemprotan pestisida nabati yang dihasilkan dari fermentasi ekstrak daun 164

Keterangan: Sd = nilai standar deviasi S2 = total nilai simpangan kuadrat N = jumlah sampel

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tingkat populasi hama Plutella xylostella diketahui dengan melakukan pengamatan terhadap 15 tanaman pada bedengan perlakuan kontrol (P0) dan 15 tanaman pada bedengan perlakuan menggunakan pestisida ekstrak daun kembang bulan (P1). Selama 3 kali pengamatan 17, 24, 31 HST ditemukan hama Plutella xylostella berjumlah 261 ekor pada tanaman sampel

ISSN 1858-4330

P0 dan 189 ekor pada bedengan P1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Perlakuan P0 memiliki nilai rata-rata jumlah hama Plutella xylostella lebih tinggi yaitu 4,93 dibandingkan dengan perlakuan P1 dengan jumlah hama Plutella xylostella 4,40. Hasil analisis standar error digambarkan pada Gambar 2, menunjukkan bahwa perlakuan P0 dan perlakuan P1 tidak berbeda nyata.

Gambar 1. Jumlah hama Plutella xylostella 17, 24 dan 31 HST tanaman Sawi

.

165

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2

ISSN 1858-4330

Gambar 2. Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 17 HST tanaman sawi

Berdasarkan hasil pengamatan 24 HST yang disajikan pada Gambar 3, diketahui bahwa populasi hama Plutella xylostella pada perlakuan P0 mengalami kenaikan dibandingkan populasi hama

(6)

Plutella xylostella pada pengamatan pertama, yaitu 5,80 begitu pula pada perlakuan P1 yaitu 4,47 juga cenderung meningkat walaupun tidak signifikan. Hasil analisis uji standar error yang

digambarkan dalm bentuk histogram pada Gambar 3, diketahui bahwa perlakuan P0 dan perlakuan P1 tidak berbeda nyata.

166

Berdasarkan pengamatan 31 HST diketahui bahwa Perlakuan P0 mengalami peningkatan dari 5,80 menjadi 6,67, sebaliknya populasi hama Plutella xylostella pada perlakuan P1 mengalami penurunan dari 4,47 menjadi 3,60. Hasil analisis standar error yang digambarkan dalam bentuk histogram pada Gambar 4, menunjukkan bahwa perlakuan P0 dan P1 berbeda nyata. Artinya pestisida nabati daun kembang bulan berpengaruh terhadap berkurangnya populasi hama Plutella xylostella.

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2

Gambar 3.

ISSN 1858-4330

Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 24 HST tanaman sawi

Gambar 4. Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 31 HST tanaman sawi

B. Pembahasan Penggunaan pestisida daun kembang bulan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah hama Plutella xylostella pada pengamatan 17 dan 24 HST (Gambar 2 dan 3), disebabkan karena konsentrasi

ekstrak daun kembang bulan masih rendah mengakibatkan residu senyawa aktif yang tertinggal pada tanaman sawi masih sedikit, sehingga belum dapat mengendalikan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. Ekstrak daun 167

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2

kembang bulan belum mempengaruhi metamorfosis dan perilaku hama Plutella xylostella.

Pengamatan 31 HST terhadap aplikasi ekstrak daun kembang bulan memberikan pengaruh nyata pada berkurangnya populasi hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. Hal ini disebabkan karena kandungan senyawa aktif daun kembang bulan yang terdiri atas: triterpen/steroida, glikosida, saponin dan flavonoida (senyawa flavon dengan gugus 4-hidroksi dan gugus 4/7 dihidroksi) (Widari, 2005). Hasil yang diperoleh menunjukkan, bahwa pemberian pestisida nabati daun kembang bulan memberikan pengaruh positif untuk mengurangi serangan hama Plutella xylostella. Menurut Jamal dan Andria (1999), analisis Gas Spektrometri Massa (GSM) daun kembang bulan ini mengandung kurang lebih 38 komponen dengan 8 komponen utama. Delapan komponen utama yang ada pada ekstrak daun kembang bulan adalah; (1) asam palmitat; (2) 9-pentadikadien-1-ol; (3) benzil benzoat (4); α metilamina; (5) 1, 2, 3, 4, 5- sikloheksanterol; (6) sesquiterpen lakton; serta (7) 2 senyawa lain yang belum teridentifikasi. Berbagai senyawa aktif tersebut dapat memberi efek mortalitas terhadap serangga, sehingga dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Sastrodihardjo (1992) senyawa-senyawa seperti flavonoid dan terpenoid dapat mempengaruhi beberapa sistem fisiologis yang

mengatur perkembangan hama. Senyawa saponin dapat menurunkan aktivitas enzim proteaze dalam saluran pencernaan serangga, sehingga mempengaruhi proses penyerapan makanan. Selain itu saponin juga dapat menghemolisis sel darah merah, sehingga permeabilitas sel terganggu dan akan rusak. Hal ini yang menghambat pertumbuhan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi.

(7)

168

ISSN 1858-4330

Tanaman kembang bulan mempunyai metabolit sekunder berupa senyawa terpenoid yang

dinamakan sesquiterpen lakton (Sharma et al, 1992). Jika senyawa tersebut masuk ke dalam tubuh serangga akan menjadi racun kontak dan racun perut (Carino dan Rejesus, 1982). Racun kontak masuk ke dalam tubuh serangga melalui lubang-lubang alami dari tubuhnya. Setelah masuk racun akan menyebar ke seluruh tubuh dan menyerang sistem syaraf sehingga dapat mengganggu

aktivitas serangga (Trizelia, 2001). Tumbuhan kembang bulan juga berperan sebagai penolak hama karena rasanya yang sangat pahit (Arneti dan Santoni, 2006). Tumbuhan yang jarang atau tidak pernah diserang oleh hama dapat digunakan oleh petani sebagai ekstrak pestisida nabati dalam pertanian organik (Hasyim et al, 2010). KESIMPULAN 1. Ekstrak daun kembang bulan pada

pengamatan 31 HST berpengaruh nyata mengendalikan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. 2. P0 meningkat pada setiap pengamatan sedangkan pada P1 menunjukkan jumlah hama ulat

Plutella xylostella mengalami penurunan yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA Arneti dan Santoni, A., 2006. Isolasi Senyawa Bioaktif Ekstrak Daun dan Bunga Paitan (Tithonia diversifolia A Gray) (Asteraceae) dari Lokasi Tempat Tumbuh yang Berbeda dan Pengaruhnya Terhadap Hama Plutella xylostella Linn. dan Parasitoid Diadegma semiclausum Hellen. [Diakses 29 Februari 2014 pada situs htpp://respository.unand. ac.id/2003/1/].

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2

Cariño, F. A. and B. M Rejesus, 1982. Isolation and characterization of the insecticidal fraction from Tithonia diversifolia (A. Gray) leaves. Ann. Trop. Agric. Hasyim A, W. Setiawati, R. Murtiningsih dan E. Sofiari, 2010. Efikasi dan Persistensi Minyak Serai Sebagai Biopestisida terhadap Helicoverpa armigera Hubn. Hortikultura, 20(4):377-386. Hidayat A, 2001. Metode Pengendalian Hama. Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan SMK Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Jakarta. Jamal, Y dan Andria A, 1999. Komponen kimia dan uji daya antibakteri ekstrak daun kirinyu (Tithonia diversifolia). Majalah Farmasi Indonesia Vol 10. No. 2. Julaily, N., Mukarlina, Setyawati TR, 2013. Pengendalian Hama pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L) menggunakan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L). Protobiat 2013 vol 2(3);171-175. Kerlinger, F.N., 2004. Azas-Azas Penelitian Behavioral. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Oka,

1995. Perencanaan Program Penyuluhan. Teori dan Praktek.

ISSN 1858-4330

Universitas Atmajaya, Yogyakarta. Sastrodihardjo, S., Adianto, Yusuf M., 1992. The Impact of

Several Insecticides on Ground and Water Communities. Proceedings South East Asian Workshop on Pestiside Management Vol 7 hal 117-125. Sharma, H.C., Taneja, S.L., Leuschner, K. and Nwanze, K.F. 1992. Techniques to screen sorghums for resistance to insect pests. Information Bulletin no. 32. International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics, Patancheru Andhra Pradesh, India. Sriniastuti, 2005, Efektifitas Penggunaan Bacillus thuringiensis terhadap Serangan Ulat Daun

(Plutella xylostella) pada Tanaman Sawi (Brassica juncea) di Sungai Selamat. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak. Trizelia, 2001. Pemanfaatan Bacillus thuringiensis untuk pengendalian Crocidolomia binotalis Zell (Lepidotera:Pyralidae). Jurnal Argrikutura vol 19 No 3 hal 184190. Widari, 2005. Isolasi senyawa flavonoid dari daun kembang bulan (Tithonia

(8)
(9)

Referensi

Dokumen terkait

This formation is well developed in the mountains of western and central Kendeng, began Purwodadi to Pandan Mount, even to the east is still exposed (to the north Kertosono),

Sehingga, peningkatan konsentrasi rendaman daun singkong yang dipaparkan pada uji lanjutan tidak sebanding dengan peningkatan kematian nyamuk. Konsentrasi yang

Berdasarkan hasil dari penelitian ini mengenai kepuasan kerja yang diteliti dengan 4 indikator kepuasan kerja yaitu kepuasan pada pekerjaan itu sendiri, kepuasan pada

jauh-jauh hari sudah menetapkan bahwa Indonesia secara keseluruhan menjadi satu wilayah hukum dengan istilah wilayatul hukmi, sehingga ada satu dari Ormas Islam di Indonesia

Gremler dan Brown (dalam Ali Hasan, 2008:83) bahwa: “Loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga

Pemohon adalah anak perempuan dari ayah pemohon yang hendak melangsungkan pernikahan dengan calon suaminya yang bernama calon suami pemohon, berumur 70 tahun, agama Islam,

Saran yang ingin penulis sampaikan adalah perlu dilakukan analisis pewarna rhodamin B dan pengawet natrium benzoat pada sampel saus tomat lain yang beredar di masyarakat

Faktor internal keempat yang dapat memicu terjadinya perilaku minum alkohol pada remaja adalah adanya pola pikir / cara pandang yang keliru, dimana pola pikir / cara pandang