60
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian dilapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung dengan mendatangi responden yang berada dirumah, atau konsumen dilokasi pasar, para turis dipusat hiburan (daerah tujuan wisata) dan pelanggan perhotelan, perbankan, kantor pos, serta sebagai pengguna alat
transportasi.1
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan cara mendatangi langsung ke lokasi penelitian yaitu pada kantor KOPENA Kusuma Bangsa Pekalongan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel.
1
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi, (Jakarta : Rajawali Pres, 2010), hlm. 32
variabel ini diukur (biasanya dengan instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.2
3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data primer. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama
dilokasi penelitian atau objek penelitian.3 Data primer dalam penelitian
ini diperoleh dari data kuesioner yang diisi oleh para nasabah KOPENA Kusuma Bangsa Pekalongan dengan pengambilan skor menggunakan skala likert.
B. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian : KOPENA Kusuma Bangsa Pekalongan Jl. Kusuma Bangsa No.17 Pekalongan, Telp. (0285) 4410881.
2. Waktu penelitian : Bulan Juni- Juli Tahun 2016
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel antara lain :
2Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian kripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
(Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2011), hlm.38
3
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif , ( Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2005), hlm. 132
1. Variabel Independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang terjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat).4 Dalam peneliitan ini variabel independennya adalah
a. Produk (X1)
Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan.5
b. Harga (X2)
Harga adalah nilai uang (monetary value) dari produk atau jasa
dipasar6
c. Tempat (X3)
Tempat / lokasi berarti dimana perusahaan harus bermarkas dan
melakukan operasi.7
d. Promosi (X4)
Promosi merupakan alat komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi
pelanggan.8
2. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebes.9 Dalam
penelitian ini variabel dependennya adalah Keputusan Nasabah (Y).
4
Muchammad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif, (Semarang : Walisongo Press, 2009), hlm. 145.
5
Ririn Tri Ratnasari & Mastuti, Manajemen Pemasaran Jasa,(Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 37.
6 Hendar, Manajemen Perusahaan Koperasi, hlm. 120. 7
Ririn Tri Ratnasari & Mastuti, Manajemen Pemasaran Jasa, hlm.40.
8
Ririn Tri Ratnasari & Mastuti, Manajemen Pemasaran Jasa, hlm.79.
9
Keputusan adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah
satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.10
Tabel 3.1
Indikator - indikator variabel
No. Variabel Indikator Skala
Pengukuran
1. Produk a. Menghindari unsur riba.
b. Menggunakan prinsip
nisbah bagi hasil.
c. Menghindari unsur
ketidakpastian (gharar)
d. Menghindari unsur
gambling/judi.11
e. Skala likert
2. Harga f. a. Bagi Hasil
g. b. Biaya atas jasa12
Skala likert
3. Tempat a. a. Akses
b. b. Visibilitas
c. c. Lalu lintas (traffic)
d. d. Tempat parkir yang luas,
aman dan nyaman13
Skala likert 4. Promosi a. a. Periklanan b. b. Promosi penjualan c. c. Penjualan pribadi d. d. Publisitas14 Skala likert 5. Keputusan Nasabah e. a. Pengenalan masalah f. b. Pencarian informasi g. c. Evaluasi alternatif h. d. Keputusan pembelian
i. e. Perilaku pasca pembelian15
Skala likert
10
Puji Lestari, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Tabungan Shar-E di BMI Cabang Solo” Skripsi (Salatiga : STAIN Salatiga, 2009), hlm.12.
11
Adi Nur Kholis, “Analisis Pengaruh Citra Pondok Pesantren Dan Produk Syariah terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menggunakan Jasa Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Artha Mas Abadi Di Kabupaten Pati,”Skripsi, (Semarang : Universitas Negeri Walisongo Semarang, 2015), hlm. 21
12
Gita Danupranata, Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah, hlm. 44.
13
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung : Alfabeta, 2010), hlm.55-57.
14
Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, hlm. 170.
15
Phillip Kotler and Kevin Lane Keller, Manjemen Pemasaran Jilid I,(Indonesia : PT. MACANAN JAYA CEMERLANG, 2007), hlm.235
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan
sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama.16 Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh nasabah yang menabung di KOPENA
Kusuma Bangsa Pekalongan yang berjumlah 3.845 nasabah.17
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel menurut teknik slovin dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :18
n = = = 97,4 dibulatkan menjadi 100 Keterangan : n = sampel N = populasi
e = perkiraan tingkat kesalahan (10%)
16
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, ( Jogjakarta : Gadjah Mada University Press, 2012), hlm.47
17
Addin Hidayat, Pimpinan Cabang KOPENA Kusuma Bangsa Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 6 Februari 2016.
18
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 34
N
1 + Ne2
3.845
Dari perhitungan rumus diatas maka sampel yang digunakan adalah sebanyak 100 nasabah yang menabung di KOPENA Kusuma Bangsa Pekalongan.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Non Probability Sampling yaitu setiap unsur yang terdapat dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk
dipilih sebagai sampel.19 Jenis teknik Non Probability Sampling yang
digunakan adalah accidental sampling. Metode accidental sampling yaitu sampel yang dipilih diambil berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan atau dilakukan seadanya seperti mudah ditemui atau
dijangkau atau kebetulan ditemukan.20
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian 1. Instrumen
Instrumen adalah alat yang digunakan sebagai pengumpulan data dalam suatu penelitian dapat berupa kuesioner, sehingga skala pengukuran instrumen adalah menentukan satuan yang diperoleh, sekaligus jenis data, apakah data tersebut berjenis nominal, ordinal,
interval maupun rasio.21
Pengukuran variabel dilakukan dengan skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
19
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 33
20
Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm.195
21
persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Penelitian
ini menggunakan skala likert pertanyaan positif :22
a. Sangat Setuju (SS) = 5
b. Setuju (S) = 4
c. Netral (N) = 3
d. Tidak Setuju (TS) = 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner (angket). Kuesioner adalah teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, prilaku, dan karakteristik beberapa orang utama didalam organisasi yang bisa
berpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.23
Pertanyaan dalam angket berperdoman pada indikator dari masing-masing variabel, pengerjaannya dengan memilih salah satu alternatif pilihan jawaban yang telah disediakan. Setiap pertanyaan disertai dengan lima jawaban menggunakan skala likert. Dengan skala likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.24
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan dengan
22Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 25-26. 23
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 21.
24
menggunakan cara-cara atau rumusan tertentu. Pengolahan data meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Editing
Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan dilakukan editing adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan dilapangan.
b. Codeting
Codeting adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau huruf untuk membedakan antara data atau identitas data yang akan dianalisis. c. Scoring
Scoring adalah pemberian nilai berupa angka pada jawaban pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif untuk pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan skala likert dalam penentuan skor.
d. Tabulasi
Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis dan
kemudian diolah dengan program komputer SPSS 17.25
2. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Validitas data diukur dengan menggunakan r hitung dengan r tabel (r product moment). Jika r hitung > r tabel, dan nilai positif maka
butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. 26
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hasil haynya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi
25
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif,. hlm. 86-89.
26
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang : UNDIP, 2011), hlm.52 – 53.
antar jawaban pernyataan.SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70.27
3. Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
Dalam analisis linear berganda perlu menghindari
penyimpangan asumsi klasik supaya tidak timbul masalah dalam analisis tersebut. Dan untuk tujuan tersebut maka harus dilakukan pengujian terhadap tiga asumsi klasik berikut ini :
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik.28 Uji normalitas dalam penelitian
ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika signifikansi hasil uji K-S nilainya lebih besar dari 0,05 berarti data berdistribusi normal.
27
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 47-48.
28
2) Uji Linearitas
Uji linearitas merupakan uji untuk melihat apakah ada hubungan linear yang signifikan dari dua buah variabel yang sedang diteliti. Uji ini merupakan prasyarat penggunaan analisi regresi dan korelasi. Pengujian Linearitas dengan menggunakan SPSS dapat dilakukan daengan perangkat Test Fox Linearity. Sama seperti pada standar defaultnya dengan menggunakan tingkat signifikansi aplha 5% maka suatu variabel memiliki hubungan linear dengan variabel lainnya jika nilai signifikansinya
lebih kecil dari 0,05%.29
3) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Hasil pengujian ini menggunakan nilai Collinearity Statistics Tolerance (T) dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
29
Agung Edy Wibowo, Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian (Yogyakarta : Graha Media, 2012), hlm. 73.
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤
0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.30
Dilihat dari nilai VIF dan Tolerance, sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan :
a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
b) Jika nilai Tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
4) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas.
Dalam penelitian ini menggunakan uji analisis grafik yang dilakukan dengan mengamati scatterplot, melihat Grafik Plot anatara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED
30
dengan risidualnya SRESID. Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastititas.31
Selain itu, untuk dapat mendeteksi adanya
Heteroskedatisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
Heteroskedastisitas. Kriterianya adalah :32
a) Sig > 0,05, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi.
b) Sig < 0,05 maka disimpulkan bahwa terjadi
Heteroskedastisitas pada model regresi. b. Analisis Regresi Linier Berganda
Penerapan metode regresi berganda jumlah variabel bebas (independent) yang digunakan lebih dari satu yang mempengaruhi satu variabel tak bebas (dependent).
31
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 139.
32
Rumus Regresi Linier Berganda : Y = a +b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e Keterangan :
Y = Variabel Dependen (Keputusan Nasabah)
X1 = Variabel Independen (Produk)
X2 = Variabel Independen (Harga)
X3 = Variabel Independen (Tempat)
X4 = Variabel Independen (Promosi)
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
e = Error
c. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y, yaitu dengan menggunakan :
1) Uji t (t-test)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut :
Bila nilai signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis ini
didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai α dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a) Jika signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
b) Jika signifikansi t > 0,05 maka H0 diterima yang berarti
variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Membandingkan nilai statistik t dengan menurut t tabel. Apabila nilai t hitung lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel indepeden secara individual mempengaruhi vairabel dependen.
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabek independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen ataukah tidak. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Apabila F hitung > Ftabel dengan signifikansi dibawah 0,05 (5%) maka secara bersama-sama (simultan) variabel independen secara sim
3) Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variasi dependen. Nilai koefisien determinasi 0.75, 0.50, dan 0.25 menunjukkan bahwa model kuat, sedang, dan lemah.33
Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien
diterminasi yang tinggi.34
33
Hengky Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi, (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 80.
34Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Cet. Ke-5,