50
POTENSI USAHA BUDIDAYA IKAN BAWAL BINTANG
(Trachinotus blochii Lacepede) DI TAMBAK BLUPPB KARAWANG
Oleh :
Dzikri Wahyudi, Budi Kurnia, Atri Triana,Tatang Sutisna dan M. Nur Aris
ABSTRAK
Peningkatan kebutuhan ikan bawal bintang (Trachinotus blochii Lacepede) ukuran konsumsi semakin meningkat, disisi lain potensi budidaya laut masih banyak yang belum dikembangkan. Pengembangan budidaya dengan orientasi biaya rendah guna mengantisipasi persaingan global perlu dilakukan, oleh karena itu perlu adanya terobosan dengan pemanfaatan lahan di darat/tambak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, SR dan nilai ekonomi produksi bawal bintang di tambak menggunakan KJA tancap. Kegiatan ini mulai dilakukan pada tahun 2011 bertempat di tambak Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan karamba jaring apung tancap. Dari kegiatan tersebut didapatkan hasil bahwa pertumbuhan bawal bintang yang dipelihara di tambak pada umur 6 bulan rata-rata mencapai ukuran 438gr SR yang didapat mencapai 96%. Parameter kualitas air berada pada kisaran yang optimal untuk pertumbuhan bawal bintang yaitu berkisar: suhu (29-31oC), DO (3-5 mg/L), salinitas 15 - ‰ da pH -8. Biaya produksi mencapai Rp. 50.000,-/kg, harga jual Rp. 80.000,-/kg, B/C ratio=1,73.
Key words: bawal bintang, SR dan pertumbuhan
POMPANO FISH FARMING BUSINESS POTENTIAL (Trachinotus blochii
Lacepede) IN POND BLUPPB KARAWANG
By :
Dzikri Wahyudi, Budi Kurnia, Atri Triana,Tatang Sutisna dan M. Nur Aris
ABSTRACT
The increasement of pompano (Trachinotus blochii Lacepede) marketable size can not be fulfilled by fish supply, meanwhile, the potential of this mariculture commodities was undeveloped yet. Low cost Aquaculture development is needed to anticipate the global competition, therefore it is necessary to break through the land use on brackishwater ponds. This activity aims to determine growth, Survival Rate and economic value of pompano (Trachinotus blochii Lacepede) netcages pond culture. This activity was conducted in 2011 in Aquaculture Bussines Center Karawang. The method of this activity was netcage pond culture. The results of the activity showed that pompano netcage pond culture 6 months of culture periods to reach marketable size 438gr/fish). The Survival rate obtained quite high, reaching 96%. Water quality parameters in the range that is optimal for the growth of which ranges from ; temperature (29-31°C), DO (3-5 mg/l), 15- ‰ sali ity a d pH -8. Average production costs reached Rp. 50,000,-/kg, the market price 80.000 IDR/kg, and the value of B/C ratio is 1.73.
51
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ikan bawal bintang merupakan salah satu jenis ikan laut ekonomis tinggi yang mempunyai prospek pasar sangat bagus di Indonesia (Jakarta dan kota-kota besar lainnya) dan zona Asia Pasifik. Melonjaknya permintaan pasar terhadap ikan bawal bintang konsumsi (hidup) terutama di Jakarta dengan harga yang relatif tinggi, hal ini membuka peluang besar dalam upaya meningkatkan produksi terutama bagi pembudidaya daerah penyangga ibukota seperti kepulauan seribu, Lampung dan Karawang. Permasalahan yang akan kita hadapi tahun depan terkait dengan pasar bebas regional (AFTA) mengharuskan kita melakukan efisiensi,sebagai upaya mengantisipasi AFTA (masuknya bawal bintang dari negara tetangga) perlu dilakukan efisiensi.
Sampai saat ini umumnya budidaya ikan bawal bintang banyak dilakukan dilaut dengan
beberapa kendala diantaranya: faktor cuaca buruk dapat menyulitkan transportasi, karamba hanyut, biaya transport tinggi. Trachinotus carolinus telah dapat dibudidayakan di tambak bersalinitas rendah (19-12 ppt) dan tahan terhadap perubahan mendadak dari media air bersalinitas 32 ppt ke 19 ppt (Mc. Master, et al, 2006). BLUPPB Karawang sejak tahun 2011 telah memulai produksi bawal bintang di tambak dengan sistem karamba tancap jaring apung.Dengan fluktuasi salinitas antara 15-32 ppt diduga dapat meningkatkan efisiensi metabolisme ikan sehingga dapat memberi keuntungan pada peningkatan produksi. Untuk mempertahankan sistem osmoregulasinya, ikan membutuhkan setidaknya 25 hingga 50% dari total energinya (Bone, et al, 2008)
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan teknologi budidaya ikan bawal bintang secara intensif, aplikatif dan efisien.
II. METODE
Kegiatan dilakukan di tambak blok A II-13 BLUPPB Karawang berukuran 5000m² yang merupakan tambak tanah dilengkapi dengan KJA yang terbuat dari rangka bambu yang ditancapkan didasar tambak sebanyak 4 unit (masing-masing berukuran 3m x 30m x 1,2m) untuk kapasitas 10.000 ekor.
Pemberian pakan pada tahap pendederan dengan frekwensi sebanyak 4 kali/hari yaitu pada jam 07.30, 10.30, 13.30, dan 15.30 WIB dan pada tahap pembesaran 3kali/haripada jam 07.30, 11.00 dan 15.30 WIB.Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 10-20%.Panen dilakukan setelah ikan
berukuran 0,4kg up (mulai umur 6 bulan dari benih ukuran 3cm)
Peralatan:
Waring aquatec, jaring PE, pemberat PVC, tudung saji, scope net, ember, timbangan, penggaris, pompa 1 inch, Mesin semprot jaring, rakit tancap, shading net.
Bahan:
Benih Ikan bawal bintang 3cm
Pakan pellet
Vitamin C
52
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Pertumbuhan
Pembesaran ikan bawal bintang selama pemeliharaan 6 bulan diperoleh pertumbuhan berat
seperti disajikan pada gambar 1.
(gr)
Gambar 1. Pertumbuhan berat ikan bawal bintang selama 6 bulan pemeliharaan
Pembesaran ikan bawal bintang di tambak setelah pemeliharaan 3 bulan mulai menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan sedikit diatas yang dipelihara di KJA laut (http://www.djpb.kkp.go.id/benih/teknologi/BA WAL.pdf). Salinitas ditambak yang lebih rendah selama pemeliharaan(berkisar 15-32 ppt) diduga dapat meningkatkan efisiensi metabolisme ikan sehingga dapat mempercepat pertumbuhan.
Untuk mempertahankan sistem
osmoregulasinya, ikan membutuhkan setidaknya 25 hingga 50% dari total energinya (Bone, et al, 2008)
3.2.Sintasan
Nilai sintasan ikan bawal bintang setelah 6 bulan pemeliharaan mencapai 96%, kematian ikan selama masa pemeliharaan lebih diakibatkan serangan parasit dan bakteri.
3.3.Konversi Pakan
Konversi pakan selama 6 bulan pemeliharaan mencapai 1,82nilaiFCR yang
dicapai apabila dikaitkan dengan biaya pakan dengan harga pakan Rp. 15.000/kg, maka dibutuhkan Rp. 27.300,- untuk meningkatkan bobot ikan sebesar 1 kg.
3.4.Kualitas air
Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 10-20%, pengamatan kualitas air selama masa pemeliharaan berada pada kisaran yang optimal untuk pertumbuhan bawal bintang yaitu berkisar: digunakan selama pemeliharaan cukup ideal, pertumbuhan plankton juga bisa dikendalikan dengan pergantian air sehingga tidak menimbulkan blooming plankton yang dapat berakibat pada turunnya nafsu makan ikan .
53
IV. ANALISA USAHA
Analisa Usaha (1 Siklus)
A. Biaya Investasi
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp.,-)
Total Harga (Rp.,-)
1 Pembuatan Rakit tancap 4 unit 5.000.000 20.000.000
2 Kincir 3 unit 3.500.000 10.500.000
3 Hapa (Aquatec) 20 unit 400.000 8.000.000
4 Jaring PE 40 unit 250.000 10.000.000
5 Pemberat hapa (PVC) 20 unit 30.000 600.000
6 Kabel kincir 2 roll 1.300.000 2.600.000
7 Instalasi Kincir (MCB 60 A, kontaktor, overlap)
3 unit 425.000 1.275.000
8 Po pa ” 1 unit 25.000.000 25.000.000
9 Po pa ” 1 unit 18.000.000 18.000.000
10 Po pa ” 1 unit 400.000 400.000
11 Tudung saji 10 30.000 300.000
12 Timbangan Pakan 1 unit 200.000 200.000
13 Timbangan Shalter 1 unit 1.200.000 1.200.000
10 Mesin cuci jaring 1 unit 2.500.000 2.500.000
Total Biaya Investasi 100.575.000
B. Biaya Penyusutan
No Uraian Nilai (Rp) Umur Teknis
Penyusutan (Rp.,-)
1 Pompa 2 unit 43.000.000 5 tahun 8.600.000
2 Kincir 3 unit 10.500.000 5 tahun 2.100.000
3 Hapa 8.000.000 5 tahun 1.600.000
4 Jaring PE 10.000.000 5 tahun 2.000.000
5 Rakit tancap 20.000.000 3 tahun 6.666.666
5 Mesin cuci jaring 2.500.000 3 tahun 833.333
54
C. Biaya Tetap
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp)
Total Harga (Rp)
1 Perawatan Kincir 3 unit 200.000 600.000
2 Perawatan Pompa 2 unit 200.000 400.000
3 Tenaga Kerja (6 bulan) 2 orang 1.500.000 18.000.000
4 Penyusutan - - 21.799.999
Total Biaya Tetap 40.799.999
D. Biaya Variabel
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp)
Total Harga (Rp)
1 Pakan Pellet 8.340kg 15.000 125.107.200
2 Benih Bawal Bintang 10.000 ekor 2.000 20.000.000
3 Obat-obatan dan vitamin 1 unit 750.000 750.000
4 Listrik 6 bulan 4.350.000 26.100.000
Total Biaya Variable 171.957.200
E. Pendapatan
Asumsi analisis usaha dalam jangka waktu 6 bulan (1 kali siklus produksi) Jumlah produksi/siklus : 4.608 kg bawal bintang
Harga per kg : Rp. 80.000,-
Maka pendapatan yang diperoleh per siklus adalah 4.608 kg x Rp. 80.000,-
= Rp.
368.640.000.,-F. Keuntungan
Keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut. Keuntungan = Pendapatan – (Biaya Tetap + Biaya Variabel)
= Rp. 368.640.000,- – (Rp. 40.799.999,- + Rp. 171.957.200,-) = Rp. 368.640.000,- – Rp. 212.757.199,-
= Rp. 155.882.801,-
Jadi, keuntungan yang diperoleh selama satu siklus adalah Rp. 155.882.801,-
G. Tingkat Keuntungan (Profit Rate)
PR = (Keuntungan Bersih : Total Biaya Operasional) x 100% PR = (Rp. 155.882.801,- : Rp. 212.757.199,-) x 100 %
55
H. Perimbangan Penerimaan (R/C ratio)
Analisa ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara rasio pendapatan yang diperoleh terhadap total biaya yang dikeluarkan.
R/C = (Pendapatan atau Penerimaan : Total Biaya Operasional) R/C = (Rp. 368.640.000,- : Rp. 212.757.199,-)
R/C = 1,73
I. Analisis Titik Impas (Break Even Point)
BEP kuantitas (kg) = [Biaya Tetap : {Harga per kg – (Biaya Variabel : Jumlah Penjualan)}] BEP (kg) = [Rp. 40.799.999,- : {Rp. 80.000,- – (Rp. 171.957.200,-: 4.608 kg)}]
BEP (kg) = [Rp. 40.799.999,- : {Rp. 80.000,- – Rp. 37.317,-}] BEP (kg) = [Rp. 40.799.999,- : Rp. 42.683,-]
BEP (kg) = 956 kg
Titik impas usaha pembesaran bawal bintang terletak pada saat volume produksi mencapai 956 kg ikan bawal bintang.
BEP (Rp) = [Biaya Tetap : {1- (Biaya Variabel : Penerimaan)}]
BEP (Rp) = [Rp. 40.799.999,- : {1- (Rp. 171.957.200,- : Rp. 368.640.000,-)}] BEP (Rp) = [Rp. 40.799.999,- : {1- 0,466 }]
BEP (Rp) = [Rp. 40.799.999,- : 0,534]
BEP (Rp) = Rp.
76.404.492,-Titik impas usaha pembesaran bawal bintang terletak pada saat harga produksi ditetapkan Rp. ,-/kg ikan bawal bintang.
J. Jangka Waktu Pengembalian Modal (Pay Back Period)
Pay Back Period adalah waktu yang digunakan untuk memperoleh kembali seluruh modal yang diinvestasikan dalam suatu usaha.
PP = (Total Investasi : Nilai Hasil Produksi) x tahun PP = (Rp. 100.575.000,- : Rp.155.882.801,-) x tahun PP = 0,65 tahun
56
DAFTAR PUSTAKA
M.F. M Maste , T.C. Cloth, J.F. Co u , a d N.E. Stolpe,”Flo ida Po pa o Trachinotus carolinus Is An Alte ati e Spe ies fo Lo Sali ity Sh i p Po d Fa i g,” P ese ted At A ua ultu e America, Las Vegas, February 14 (2006)
Q. Bone and R.H. Moore, Biology Of Fishes, Third Edition. Taylor & Francis Group (2008) 161-171, 260-271