• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP CHASIS OTOMOTIF POROS PENGGERAK RODA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RPP CHASIS OTOMOTIF POROS PENGGERAK RODA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Negeri 2 Tembilahan. Paket Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan.

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga. Kelas / Semester : XI / Ganjil.

Materi Pokok : Poros Penggerak Roda. Alokasi Waktu : 5 x 45 menit (6 kali pertemuan).

A. KOMPETENSI INTI.

1. Menghayati dan Mengamalkan ajaran agama yang dianut.

2. Menegembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR.

1.1. Lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai anugrah Tuhan yang maha Esa harus dijaga keletarian dan kelangsungan hidupnya.

1.2. Pengembangan dan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar harus selaras dan tidak merusak dan mencemari lingkungan, alam dan manusia.

2.1. Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam menginterpretasikan pengertian perawatan berkala Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan.

(2)

2.3. Menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam mengikuti langkah-langkah perawatan sesuai dengan SOP.

2.4. Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang berhubungan dengan pemeriksaan, perawatan dan perbaikan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan.

3.1. Memahami Poros Penggerak Roda.

3.1.1. Menjelaskan Jenis dan Konstruksi Poros Penggerak Roda. 3.1.2. Menjelaskan Prinsip Kerja Poros Penggerak Roda.

3.1.3. Menyebutkan Jenis-jenis Gangguan pada Poros Penggerak Roda.

3.1.4. Menjelaskan Prosedur Pemeriksaan untuk menentukan perbaikan sesuai SOP.

3.1.5. Menjelaskan Prosedur Pemeliharaan Poros Penggerak Roda yang sesuai dengan SOP. 4.1. Memelihara Poros Penggerak Roda.

4.1.1. Mengidentifikasi Jenis Gangguan yang terjadi pada Poros Penggerak Roda.

4.1.2. Melaksanakan Prosedur Pemeliharaan Poros Penggerak Roda sesuai dengan SOP.

4.1.3. Prosedur Perbaikan Poros Penggerak Roda dan Komponen-komponennya yang sesuai dengan SOP.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN.

Melalui pengamatan diharapkan siswa mampu dengan jujur dan santun : 1. Menjelaskan Jenis dan Konstruksi Poros Penggerak Roda. 2. Menjelaskan Prinsip Kerja Poros Penggerak Roda.

3. Menyebutkan Jenis-jenis Gangguan pada Poros Penggerak Roda.

4. Menjelaskan Prosedur Pemeriksaan untuk menentukan perbaikan sesuai SOP.

5. Menjelaskan Prosedur Pemeliharaan Poros Penggerak Roda yang sesuai dengan SOP. Dan melalui Praktik diharapkan siswa mampu dengan teliti dan bertanggungjawab :

6. Mengidentifikasi Jenis Gangguan yang terjadi pada Poros Penggerak Roda.

7. Melaksanakan Prosedur Pemeliharaan Poros Penggerak Roda dan Komponen-komponennya yang sesuai dengan SOP.

8. Melaksanakan Prosedur Perbaikan Poros Penggerak Roda dan Komponen-komponennya yang sesuai dengan SOP.

(3)

1. Jenis dan Konstruksi Poros Penggerak Roda. 2. Prinsip Kerja Poros Penggerak Roda.

3. Jenis-jenis Gangguan pada Poros Penggerak Roda.

4. Prosedur Pemeriksaan untuk menentukan perbaikan sesuai SOP.

5. Prosedur Pemeliharaan Poros Penggerak Roda yang sesuai dengan SOP. 6. Prosedur Perbaikan Poros Penggerak Roda yang sesuai dengan SOP.

a. Materi Fakta.

Jenis Gangguan pada Poros Penggerak Roda.

b. Materi Konsep.

Fungsi Poros Penggerak Roda.

c. Materi Prinsip.

Prinsip Kerja Poros Penggerak Roda.

d. Materi Prosedur.

Prosedur Pemeriksaan Poros Penggerak Roda untuk menentukan perbaikan (sebagian atau keseluruhan) sesuai dengan SOP.

Prosedur Pemeliharaan Poros Penggerak Roda dan Komponen-komponennya sesuai dengan SOP.

Prosedur Perbaikan Poros Penggerak Roda dan Komponen-komponennya yang sesuai dengan SOP

E. MODEL dan METODE PEMBELAJARAN.

1. Model Pembelajaran Langsung (DI : Direct Instruction).

2. Metode pembelajaran : Tanya Jawab, Demonstrasi/Praktik, Latihan, Tugas.

(4)

c. White Board.

d. Unit Poros Penggerak Roda.

3. Sumber Pembelajaran.

a. Modul PEMELIHARAAN / SERVIS POROS PENGGERAK RODA, M. Karya tenrisaw, ST., 2013. b. NEW STEP 1 (TRAINING MANUAL), Hal : 4-7 s/d 4-13, Penerebit PT. Toyota Astra Motor, 2000. c. COROLLA (PEDOMAN REPARASI CHASSIS), Hal : 12 s/d 41 ; 201 s/d 229, Penerbit PT. Toyota

Astra Motor.

d. PENGETAHUAN KOMPONEN MOBIL, Drs. Daryanto, Hal : 73 s/d 76, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 1999.

e. Video Proses Pembongkaran/Servis Poros Penggerak Roda.

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN. 1. PERTEMUAN PERTAMA.

a. Kegiatan Awal (15 menit Maks).

Guru mengkondisikan kelas.

Guru memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat yang akan diperoleh siswa pada pertemuan pertama ini.

Guru menyampaikan strategi pembelajaran dan sistem penilaian.

Guru memotivasi siswa dengan memperlihatkan beberapa gambar tentang jenis-jenis Poros Penggerak Roda beserta konstruksi dan prinsip kerjanya.

b. Kegiatan Inti. Mengamati.

Siswa mengamati informasi yang disajikan tahap demi tahap tentang jenis-jenis, konstruksi dan prinsip kerja Poros Penggerak Roda melalui media TIK/Power Point.

Menanya.

Siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum/dapat dimengerti dari hasil pengamatan.

Membuat Jejaring/Komunikasi.

Siswa menyebutkan jenis-jenis Poros Penggerak Roda beserta konstruksi dan prinsip kerjanya secara bertahap dan bergiliran.

Guru memberikan bimbingan dan petunjuk bila ada kesalahan siswa dalam menyebutkan atau menjelaskan jenis Poros Penggerak Roda beserta konstruksi dan prinsip kerjanya.

(5)

Siswa melakukan pelatihan lanjutan tentang jenis Poros Penggerak Roda pada sepeda motor beserta konstruksi dan prinsip kerjanya.

c. Kegiatan Akhir (30 menit Maks).

Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran dan memperbaiki jika ada kesalahan yang terjadi dalam proses belajar.

Guru melakukan evaluasi hasil belajar melalui tes tertulis.

Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan dibahas tentang jenis-jenis gangguan yang terjadi pada Poros Penggerak Roda serta prosedur pemeriksaan Poros Penggerak Roda dan komponen-komponennya.

Guru dan siswa mengakhiri proses pembelajaran dengan berdo’a dan salam.

2. PERTEMUAN KEDUA. a. Kegiatan Awal.

Guru mengkondisikan kelas.

Guru memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat yang akan diperoleh siswa pada pertemuan kedua ini.

Guru menyampaikan strategi pembelajaran dan sistem penilaian.

Guru memotivasi siswa dengan memperlihatkan beberapa gambar tentang jenis-jenis kerusakan pada Poros Penggerak Roda dan komponen-komponennya.

b. Kegiatan Inti. Mengamati.

Siswa mengamati informasi yang disajikan tahap demi tahap tentang jenis-jenis gangguan pada Poros Penggerak Roda serta prosedur pemeriksaan untuk menentukan perbaikan.

Menanya.

Siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum/dapat dimengerti dari hasil pengamatan.

Membuat Jejaring/Komunikasi.

Siswa menyebutkan jenis-jenis gangguan pada Poros Penggerak Roda serta prosedur pemeriksaan untuk menentukan perbaikan secara bertahap dan bergiliran.

Guru memberikan bimbingan dan petunjuk bila ada kesalahan siswa dalam menyebutkan atau menjelaskan tentang jenis-jenis gangguan pada Poros Penggerak Roda serta prosedur pemeriksaan untuk menentukan perbaikan.

(6)

Siswa melakukan pelatihan lanjutan tentang tentang cara untuk menentukan perbaikan Poros Penggerak Roda dan komponen-komponennya (keseluruhan, sebagian atau tidak dapat diperbaiki).

c. Kegiatan Akhir.

Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran dan memperbaiki jika ada kesalahan yang terjadi dalam proses belajar.

Guru melakukan evaluasi hasil belajar melalui tes tertulis.

Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan dilaksanakan Praktik Cara mengidentifikasi jenis-jenis gangguan yang terjadi pada Poros Penggerak Roda serta prosedur pemeriksaan Poros Penggerak Roda dan komponen-komponennya untuk menentukan perbaikan (keseluruhan, sebagian atau tidak dapat diperbaiki).

Guru dan siswa mengakhiri proses pembelajaran dengan berdo’a dan salam.

3. PERTEMUAN KETIGA. a. Kegiatan Awal.

Guru mengkondisikan kelas.

Guru mereview kembali hasil belajar yang sudah diberikan pada pertemuan pertama.

Guru memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat yang akan diperoleh siswa pada pertemuan ketiga ini.

Guru menyampaikan strategi pembelajaran dan sistem penilaian.

Guru memotivasi siswa dengan memperlihatkan beberapa gambar tentang jenis-jenis kerusakan pada Poros Penggerak Roda dan komponen-komponennya.

b. Kegiatan Inti. Mengamati.

Siswa mengamati informasi yang disajikan tahap demi tahap tentang jenis-jenis gangguan pada Poros Penggerak Roda serta prosedur pemeriksaan untuk menentukan perbaikan.

Siswa mengamati demonstrasi cara memeriksa kerusakan yang terjadi pada sistem/komponen Poros Penggerak Roda yang dilakukan oleh guru.

Mengumpulkan Informasi/Mencoba.

(7)

Siswa melaksanakan latihan-latihan tentang cara memeriksa gangguan yang terjadi pada Poros Penggerak Roda dan komponen-komponennya untuk menentukan langkah perbaikan.

Mengasosiasikan/Menalar.

Siswa membuat laporan tertulis hasil Praktik dan menentukan Langkah perbaikan Poros Penggerak Roda dan komponen-komponennya (keseluruhan, sebagian atau tidak dapat diperbaiki).

c. Kegiatan Akhir.

Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran dan memperbaiki jika ada kesalahan yang terjadi dalam proses belajar.

Guru melakukan evaluasi hasil belajar melalui praktik.

Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan dilaksanakan Praktik Pemeliharaan Poros Penggerak Roda dan Komponen-komponennya.

Guru dan siswa mengakhiri proses pembelajaran dengan berdo’a dan salam.

4. PERTEMUAN KEEMPAT. a. Kegiatan Awal.

Guru mengkondisikan kelas.

Guru mereview kembali hasil belajar yang sudah diberikan pada pertemuan pertama.

Guru memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat yang akan diperoleh siswa pada pertemuan keempat ini.

Guru menyampaikan strategi pembelajaran dan sistem penilaian.

Guru memotivasi siswa dengan memperlihatkan beberapa gambar tentang jenis-jenis Pelumas yang digunakan pada Poros Penggerak Roda dan komponen-komponennya.

b. Kegiatan Inti. Mengamati.

Siswa mengamati informasi yang disajikan tahap demi tahap tentang jenis-jenis Pelumas yang dipergunakan pada Poros Penggerak Roda.

Siswa mengamati demonstrasi cara Melaksanakan Pemeliharaan pada Sistem atau Komponen Poros Penggerak Roda yang dilakukan oleh guru.

Mengumpulkan Informasi/Mencoba.

(8)

Mengasosiasikan/Menalar.

Siswa membuat laporan tertulis hasil Praktik cara Melaksanakan Pemeliharaan pada Sistem atau Komponen Poros Penggerak Roda serta menentukan Pelumas yang dipergunakan.

c. Kegiatan Akhir.

Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran dan memperbaiki jika ada kesalahan yang terjadi dalam proses belajar.

Guru melakukan evaluasi hasil belajar melalui praktik.

Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan dilaksanakan Praktik Perbaikan Poros Penggerak Roda dan Komponen-komponennya.

Guru dan siswa mengakhiri proses pembelajaran dengan berdo’a dan salam.

5. PERTEMUAN KELIMA DAN KEENAM. a. Kegiatan Awal.

Guru mengkondisikan kelas.

Guru mereview kembali hasil belajar yang sudah diberikan pada pertemuan pertama.

Guru memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat yang akan diperoleh siswa pada pertemuan sebelumnya.

Guru menyampaikan strategi pembelajaran dan sistem penilaian.

Guru memotivasi siswa dengan memperlihatkan beberapa gambar tentang Jenis-Jenis Kerusakan dan Langkah Perbaikan pada Poros Penggerak Roda dan komponen-komponennya.

b. Kegiatan Inti. Mengamati.

Siswa mengamati informasi yang disajikan tahap demi tahap tentang Jenis-Jenis Kerusakan dan Langkah Perbaikan pada Poros Penggerak Roda.

Siswa mengamati demonstrasi cara Memperbaiki Kerusakan yang terjadi pada Sistem/Komponen Poros Penggerak Roda yang dilakukan oleh guru.

Mengumpulkan Informasi/Mencoba.

Siswa mendemonstrasikan cara Memperbaiki Kerusakan yang terjadi pada Sistem/Komponen Poros Penggerak Roda sesuai prosedur standar dan keselamatan kerja secara bergiliran.

Mengasosiasikan/Menalar.

(9)

c. Kegiatan Akhir.

Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran dan memperbaiki jika ada kesalahan yang terjadi dalam proses belajar.

Guru melakukan evaluasi hasil belajar melalui praktik.

Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya dilanjutkan kembali Praktik cara Memperbaiki Kerusakan yang terjadi pada Sistem/Komponen Poros Penggerak Roda.

Guru dan siswa mengakhiri proses pembelajaran dengan berdo’a dan salam.

H. PENILAIAN.

1. Penilaian Pengetahuan.

Bentuk Instrumen berupa Tes Tertulis. a. Tes Tertulis berbentuk Essay. 2. Penilaian Keterampilan.

a. Tes Praktek. 3. Penilaian Sikap.

a. Tes Observasi.

Tembilahan, 12 Nopember 2014. Mengetahui,

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Drs. S U F R I A D I M. KARYA TENRISAW, ST

(10)

LEMBAR EVALUASI

SOAL EVALUASI :

1. Sebutkan dan beri penjelasan singkat jenis-jenis universal joint!

2. Sebutkan dan gambarkan jenis universal joint yang banyak digunakan pada poros propeller dan tuliskan nama-nama komponennya!

3. Gambarkan dan jelaskan konstruksi poros penggerak tipe floating shaft! 4. Sebutkan dan beri penjelasan singkat jenis-jenis poros memikul!

5. Sebutkan dan beri penjelasan singkat jenis-jenis poros penggerak roda constant velocity joint!

JAWABAN EVALUASI :

1. Jenis-jenis universal joint antara lain adalah hook joint, flexible joint, trunion joint, uniform velocity joint dan slip joint.

a) Hook Joint.

(11)

b) Flexible Joint.

Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak memerlukan minyak/ grease.

c) Trunion Joint.

(12)

d) Uniform Velocity Joint.

Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi fibrasi dan suara bising.

e) Slip Joint.

(13)

2. Universal joint yang banyak digunakan pada propeller shaft adalah hook joint.

Konstruksinya sederhana dan berfungsi secara akurat dan konstan. Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup type dan solid bearing cup type. Pada tipe shell bearing cup universal joint tidak bisa dibongkar sedangkan pada tipe solid bearing cup bisa dibongkar. Ilustrasi konstruksinya adalah sebagai berikut :

(14)

Poros penggerak roda hanya berfungsi sebagai penggerak roda saja dan tidak berfungsi menahan beban kendaraan. Beban kendaraan disangga oleh chasis melalui suspensi.

4. Jenis-jenis poros memikul adalah : full floating, three quarter floating dan semi floating.

Pada tipe full floating bantalan-bantalan dipasangkan diantara haousing dan wheel hub, sedangkan roda dipasangkan pada hub. Beban kendaraan sepenuhnya ditumpu oleh axle housing,

(15)

Pada tipe three-quarter floating, hanya dipasangkan sebuah bantalan di antara axle housing dan wheel hub. Roda dipasangkan langsung pada poros roda. Hampir seluruh beban ditumpu oleh housing. Gaya lateral (lateral force) baru akan bekerja pada poros/axle bila kendaraan membelok.

Tipe semi floating banyak dipakai pada kendaraan ringan. Hampir seluruh beban kendaraan dipikul oleh axle shaft, demikian juga gaya lateral (lateral force) pada saat kendaraan membelok. Bantalan dipasangkan diantara axle housing dan axle shaft, sedangkan roda dipasangkan langsung pada axle shaft.

5. Jenis-jenis poros penggerak roda model constant velocity joint adalah : birfield joint dan tripod joint.

(16)

Sebuah tripod dengan tiga buah trunnion shaft pada plane yang sama. Tiga buah roller dipasangakan pada trunnion ini dan ke masing-masing roller dipasangkan tiga tulip dengan celah paralel. Konstruksi ini juga sederhana dan umumnya dapat bergerak dalam arah axial.

Tembilahan, 12 Nopember 2014. Guru Mata Pelajaran,

M. KARYA TENRISAW, ST.

Referensi

Dokumen terkait

Kawin alam hanya dapat dilakukan jika babi jantan dan babi betina bertemu, Kawin alam hanya dapat dilakukan jika babi jantan dan babi betina bertemu, dengan demikian jantan

Yang memicu Rasulullah untuk menyampaikan kisah tentang wanita tua Bani Israil seperti dalam hadits di atas adalah bahwa seorang Badui ditamui oleh Rasulullah,

Dengan cara ini mereka akan menyebabkan kekurangan dan meningkatkan harga gandum; dan sebagaimana mungkin berlaku, jika kenaikan dalam harga bagi setiap busyel berkadar lebih

Pada Tugas Akhir ini, menganalisa sebuah sistem biometrik berdasarkan iris mata dengan menggabungkan metoda Linear Discriminant Analysis (LDA) sebagai metoda feature extraction

Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keahlian yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh

[r]

Pada tahun 1888 di Bogor didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang

Dari karakteristik pengaruh sosialisasi Pemilu oleh Penyelenggara Pemilu menghambat rendahnya tingkat kesukarelaan warga perbatasan Kecamatan Entikong dalam