• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBAIKAN POROS PENGGERAK RODA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBAIKAN POROS PENGGERAK RODA"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

PERBAIKAN POROS PENGGERAK

RODA

D DIIRREEKKTTOORRAATTPPEEMMBBIINNAAAANNSSEEKKOOLLAAHHMMEENNEENNGGAAHHKKEEJJUURRUUAANN D DIIRREEKKTTOORRAATTJJEENNDDEERRAALLMMAANNAAJJEEMMEENNPPEENNDDIIDDIIKKAANNDDAASSAARRDDAANNMMEENNEENNGGAAHH D DEEPPAARRTTEEMMEENNPPEENNDDIIDDIIKKAANNNNAASSIIOONNAALL 2 2000055 KODE MODUL OPKR-30-014B Milik Negara Tidak Diperdagangkan

(2)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

PERBAIKAN POROS PENGGERAK

RODA

Tim Penyusun: 1. Tri Winarno 2. Drs. Slamet Hariyanto 3. Drs. Basuki, SST Tim Fasilitator: 1. Drs. Abdullah 2. Suryana Iskandar Milik Negara Tidak Diperdagangkan KODE MODUL OPKR-30-014B

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan program-program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik instansi maupun perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak 300 modul manual terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga puluh dua) program keahlian yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran dan Akuntansi), Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu, Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busan,

Teknik Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan

Alumunium, Teknik Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri Kayu), Teknik

Elektronika (Teknik Audio Vidio, Teknik Elektronika Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik, Teknik Distribusi, Teknik Pembangkit

Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin (Mekanik Otomotif, Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik Pemesinan),

Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa

Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa Indonesia.

Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (Competency Based Training/CBT). Diharapkan modul-modul ini digunakan sebagai sumber belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya SMK dalam mencapai standar

(4)

Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya terdiri atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari berbagai perguruan Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) dan unsure dunia usaha dan industri (DU/DI), dan berbagai sumber referensi yang digunakan baik dari dalam dan luar negri. Modul dilakukan melalui beberapa tahap pengerjaan termasuk validasi dan uji coba kepada para peserta Diklat/Siswa di beberapa SMK.

Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima masukan-masukan konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi dunia usaha dan industri, para akademis, dan para

psikologis untuk dihasilkannya Sumber Daya Manusia (SDM) tingkat

menengah yang handal. Pada kesempatan baik ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada berbagai pihak terutama tim penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator, serta para editor atas dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pemikiran untuk dihasilkannya modul ini.

Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.

(5)

Dr, Joko Sutrisno, MM NIP 131415680

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………i

DAFTAR ISI ………iii

PETA KEDUDUKAN MODUL ………v

MEKANISME PEMELAJARAN viii GLOSSARY ...… ……… ix

I. PENDAHULUAN ………1

A. DESKRIPSI JUDUL ………1

B. PRASYARAT ………1

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ………1

1. Petunjuk Bagi Siswa ………1

2. Petunjuk Bagi Guru ………2

D. TUJUAN AKHIR ………2

E. KOMPETENSI ………3

F. CEK KEMAMPUAN ………5

II. PEMELAJARAN ………6

A. RENCANA BELAJAR SISWA………6

B. KEGIATAN BELAJAR ………7

Kegiatan Belajar 1. Perbaikan Poros Penggerak Roda Pada Suspensi Rigid ... 7

(7)

Kegiatan Belajar 2. Perbaikan poros penggerak

roda pada suspensi

independent ...…………... 20

a. Tujuan kegiatan belajar ………20

b. Uraian materi ……… 20

c. Rangkuman ………24

d. Tugas ………24

e. Tes formatif ………24

f. Kunci jawaban formatif ………25

g. Lembar kerja ………26 III.EVALUASI ………28 A. PERTANYAAN ………28 B. KUNCI JAWABAN ………28 C. KRITERIA KELULUSAN ………30 IV.PENUTUP ………31 DAFTAR PUSTAKA ………32

(8)

PETA KEDUDUKAN MODUL

A. Diagram Pencapaian Kompetensi

Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi entry–multi exit yang dapat diterapkan.

(9)

Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi

Kode Kompetensi Judul Modul

OPKR 10-001B Pelaksanaan pemeliharaan/servis

komponen Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponen

OPKR 10-002B Pemasangan sistem hidrolik Pemasangan sistem hidrolik

OPKR 10-003B Pemeliharaan/servis sistem

hidrolik Pemeliharaan/servis sistem hidrolik

OPKR 10-005B Pemeliharaan/servis dan per-baikan kompresor udara dan komponen-komponennya

Pemeliharaan/servis dan per-baikan kompresor udara dan komponen-komponennya OPKR 10-006B Melaksanakan prosedur

penge-lasan, pematrian, dan pemo-tongan dengan panas dan pemansan

Melaksanakan prosedur pengelas-an, pematrian, dan pemotongan dengan panas dan pemansan

OPKR 10-009B Pembacaan dan pemahaman

gambar teknik Pembacaan dan pemahaman gambar teknik

OPKR 10-010B Penggunaan dan pemeliharaan

alat ukur Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur

OPKR 10-016B Mengikuti prosedur kesehatan

dan keselamatan kerja Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja OPKR 10-017B Penggunaan dan pemeliharaan

peralatan dan perlengkapan tempat kerja

Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja

OPKR 10-018B Konstribusi komunikasi di tempat

kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja

OPKR 10-019B Pelaksanaan operasi penangan an

secara manual Pelaksanaan operasi penanganan secara manual OPKR 20-001B Pemeliharaan/servis engine dan

komponen-komponennya Pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya OPKR 20-010B Pemeliharaan/servis sistem

pendingin dan komponen-komponennya

Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya

OPKR 20-011B Perbaikan sistem pendingin dan

komponen-komponennya Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya OPKR 20-012B Overhaul komponen sistem

pendingin Overhaul komponen sistem pendingin

OPKR 20-014B Pemeliharaan/servis sistem bahan

bakar bensin Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin OPKR 20-017B Pemeliharaan/servis sistem injeksi

bahan bakar diesel Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel OPKR 30-001B Pemeliharaan/servis kopling dan

komponen-komponennya sistem pengoperasian

Pemeliharaan/servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian

OPKR 30-002B Perbaikan kopling dan

komponen-komponennya Perbaikan kopling dan komponen-komponennya OPKR 30-003B Overhaul kopling dan

komponen-komponennya Overhaul kopling dan komponen-komponennya OPKR 30-004B Pemeliharaan/servis transmisi

manual Pemeliharaan/servis transmisi manual

OPKR 30-007B Pemeliharaan/servis transmisi

otomatis Pemeliharaan/servis transmisi otomatis

OPKR 30-010B Pemeliharaan/servis unit final

(10)

Kode Kompetensi Judul Modul OPKR 30-013B Pemeliharaan/servis poros roda

penggerak Pemeliharaan/servis poros roda penggerak

OPKR 30-014B Perbaikan poros penggerak roda Perbaikan poros penggerak roda OPKR 40-001B Perakitan dan pemasangan sistem

rem dan komponen-komponennya Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya

OPKR 40-002B Pemeliharaan/servis sistem rem Pemeliharaan/servis sistem rem

OPKR 40-003B Perbaikan sistem rem Perbaikan sistem rem

OPKR 40-004B Overhaul komponen sistem rem Overhaul komponen sistem rem

OPKR 40-008B Pemeriksaan sistem kemudi Pemeriksaan sistem kemudi

OPKR 40-009B Perbaikan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi

OPKR 40-012B Pemeriksaan sistem suspensi Pemeriksaan sistem suspensi OPKR 40-014B Pemeliharaan/servis sistem

suspensi Pemeliharaan/servis sistem suspensi

OPKR 40-016B Balans roda/ban Balans roda/ban

OPKR 40-017B Melepas, memasang dan

me-nyetel roda Melepas, memasang dan menyetel roda

OPKR 40-019B Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam

Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam

OPKR 50-001B Pengujian, pemeliharaan/servis

dan penggantian baterai Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai OPKR 50-002B Perbaikan ringan pada

rangkai-an/sistem kelistrikan Perbaikan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan OPKR 50-007B Pemasangan, pengujian, dan

perbaikan sistem penerangan dan wiring

Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring

OPKR 50-008B Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya

Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya OPKR 50-009B Pemasangan kelengkapan

kelistrikan tambahan (assesoris) Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris)

OPKR 50-011B Perbaikan sistem Pengapian Perbaikan sistem Pengapian

OPKR 50-019B Memelihara/servis sistem AC (Air

Conditioner) Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)

(11)

MEKANISME PEMELAJARAN

Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme pemelajaran sebagai berikut:

Y Y T START Lihat Petunjuk Penggunaan Modul Lihat Kedudukan Modul Nilai ≥ 7 Modul berikutnya/Uji Kompetensi Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar n Kerjakan Evaluasi Nilai ≥ 7 Kerjakan Cek Kemampuan T

(12)

GLOSSARY

Rigid ; yaitu roda kiri dan kanan dipasang pada satu poros.

Independen; yaitu roda kiri dan kanan tidak pada satu poros.

Jack Stand ; yaitu dongkrak yang tidak dapat distel berfungsi sebagai

penopang atau penyangga.

Garage Jack; yaitu dongkrak hidrolis yang pengoperasiannya

(13)

BAB. I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul ini mempelajari tentang “Perbaikan poros penggerak roda” yang meliputi perbaikan poros penggerak roda pada suspensi rigid maupun pada suspensi independent.

Macam-macam konstruksi poros penggerak roda yang dipelajari modul sebelumnya adalah sebagai penunjang untuk bisa menguasai modul ini. Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan dapat mengidentifikasi kerusakan, serta dapat mengganti poros penggerak roda beserta komponen-komponennya.

B. PRASYARAT

Untuk menempuh kegiatan pembelajaran pada modul ini peserta diklat diharuskan menguasai OPKR-10-010B (penggunaan alat ukur) atau alat yang lain, serta telah menyelesaikan kompetensi sebelumnya yaitu OPKR-30-013B.

C. PENUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Siswa

Untuk mendapatkan hasil yang maksimum, maka perhatikan petunjuk-petunjuk berikut ini:

a. Perhatikan arahan yang diberikan instruktor.

b. Bacalah dengan teliti dan cermati modul ini secara keseluruhan. c. Konsultasikan pada instruktor hal-hal yang kurang jelas teori

(14)

d. Pada waktu praktek persiapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Siapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan.

2. Cermati langkah kerja dan perhatikan fungsi dan cara kerja masing-masing komponen.

3. Setelah mendongkrak ganjal/topang mobil dengan jack stand atau kayu balok.

4. Setelah selesai kembalikan alat dalam keadaan bersih.

2. Petunjuk Bagi Guru

a. Amati dan bantu setiap kegiatan siswa. b. Berikan tugas-tugas dalam pelatihan. c. Bimbing siswa dalam memahami konsep. d. Melaksanakan penilaian.

e. Mencatat kemajuan siswa.

D. TUJUAN AKHIR

Setelah mempelajari secara keseluruhan modul ini diharapkan:

1. Siswa dapat membongkar, mengidentifikasi kerusakan, memperbaiki kerusakan, memasang kembali komponen poros penggerak roda sesuai dengan SOP (Standard Operasional Prosedur) yang berlaku pada akhir kegiatan evaluasi.

2. Siswa terampil dalam memasang kembali komponen poros penggerak roda.

(15)

E. KOMPETENSI

Modul OPKR-30-014B membentuk kompetensi memasang, menguji dan memperbaiki sistem penerangan dan wiring. Uraian kompetensi dan subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini.

KOMPETENSI : Perbaikan Poros Penggerak Roda

KODE : OPKR-30-014 B

DURASI PEMELAJARAN: 40 Jam @ 45 menit

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

1. Memperbaiki poros penggerak roda/drive

shafts dan

komponen-komponennya.

 Perbaikan poros penggerak roda/drive shafts, dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menye-babkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lain-nya.

 Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

 Perbaikan dan/atau peng-gantian pada poros peng-gerak roda/drive shafts dan komponen-komponennya dilaksanakan dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang tepat, sesuai dengan spesifikasi dan toleransi terhadap

pabrik/kendaraan.

 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeriksaan poros penggerak roda.

 Konstruksi dan prinsip kerja poros penggerak.

 Identifikasi kerusakan dan metoda perbaikan.  Pengukuran dan spesifikasi

toleransi.  Standar prosedur

keselamatan kerja.

 Menerapkan prosedur kerja dalam proses pembongkaran dan pemasangan poros penggerak pada mobil  Penggunaan alat dan

perlengkapan yang sesuai

 Prosedur pembongkaran, penggantian dan perbaikan  Konstruksi dan kerja dari

komponen/ sistem yang berhubungan pada final drive (sesuai pada penggunaan).  Prosedur pengujian.  Penilaian komponen .  Informasi teknik yang

sesuai.

 Persyaratan keamanan peralatan.

 Persyaratan keamanan kendaraan/alat industri.  Kebijakan pabrik/

per-usahaan.  Persyaratan keselamatan diri.  Membongkar, memeriksa, memperbaiki kerusakan pada poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-nya  Menggunakan peralatan

dan perlangkapan sesuai standar

 Menguji kerja dari komponen/sistem yang berhubungan pada final drive

(16)

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

 Seluruh kegiatan pemeliha-raan/servis poros penggerak roda/drive shafts dan komponen-komponennya dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation

Procedures), undang-undang

K 3 (Keselamatan dan Kese-hatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusa-haan.

(17)

F. CEK KEMAMPUAN

Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta diklat, maka jawablah pertanyaan pilihan ganda berikut ini dengan benar dan berikan tanda silang (X) pada jawaban yang betul:

1. Bagian yang berfungsi menghubungkan putaran dari differential ke roda adalah:

a. Poros propelair. c. Poros engkol. b. Poros penggerak roda. d. Poros primair.

2. Pada waktu bekerja dibawah mobil, seharusnya mobil ditumpu dengan: a. Dongkrak hydrolik. c. Garage jack.

b. Dongkrak ulir. d. Jack stand.

3. Untuk melepas poros roda mengunakan alat:

a. Sliding hamer. c. Kunci roda.

b. Palu besar. d. Kunci momen.

Catatan Pembimbing:

1. Untuk soal nomor 1, apabila siswa menjawab ( b ) lanjutkan soal nomor 2

2. Untuk soal nomor 2, apabila siswa menjawab ( d ) lanjutkan soal nomor 3

3. Untuk soal nomor 3, apabila siswa menjawab ( a ) siswa telah mampu mengerjakan test awal dengan benar.

Kesimpulan:

Karena siswa telah mampu mengerjakan test awal dengan benar, maka siswa dapat mengerjakan modul ini.

(18)

BAB. II

PEMELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR SISWA

Kompetensi : Perbaikan poros penggerak roda.

SubKompetensi: Perbaikan poros penggerak roda pada suspensi rigid (kaku)

dan independent (bebas).

Mintalah bukti persetujuan guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.

No. Jenis Kegiatan Hari Tanggal Waktu Alasan Perubahan Paraf Guru 1. Perbaikan poros penggerak roda pada suspensi rigid 2. Perbaikan poros penggerak roda pada suspensi independent

(19)

KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1.

Perbaikan poros penggerak roda pada suspensi rigid

a. Tujuan Kegiatan Belajar

1. Siswa dapat memeriksa unit poros penggerak roda pada suspensi rigid apakah masih baik atau harus diganti.

2. Siswa dapat melepas dan memasang kembali komponen-komponen yang rusak.

3. Siswa dapat membongkar dan merakit kembali komponen-komponen poros penggerak roda pada suspensi rigid.

b. Uraian Materi

Pada umumnya poros penggerak roda suspensi rigid yang dipaksa pada kendaraan ringan adalah jenis semi floating.

1. Pembongkaran

Sebelum melakukan pembongkaran lakukan pemeriksaan awal dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Kendorkan mur roda

b. Dongkrak mobil dan tumpu dengan jack stand c. Lepas roda dan tromol

d. Pemeriksaan kebebasan arah aksial, Kebebasan maksimal adalah 1 mm. Dengan menggunakan alat dial indikator.

(20)

Gambar 1. Pemeriksaan Gerak Bebas Arsial Poros Roda Belakang.

Jika kebebasan terlalu besar ganti bantalan dan biasanya kebebasan bantalan yang terlalu besar akan terdengar suara gemuruh pada saat mobil berjalan.

Catatan:

Apabila bantalan roda rusak harus segera diganti, bila tidak maka akan menyebabkan:

1. Bahaya terhadap pengereman

2. Bantalan roda bisa pecah atau terbakar 3. Boros pemakaian nahan bakar

Pembongkaran dan pemeriksaannya adalah sebagai berikut: a. Kendorkan mur roda.

b. Angkat mobil dengan dongkrak dan tumpu dengan jack stand. c. Lepas roda dan tromol rem.

(21)
(22)

Gambar 2. Melepas Baut Pengikat Backing Plat dan Pipa Rem.

e. Dengan menggunakan SST lepas poros aksel belakang, hati-hati jangan sampai merusak perapat oli.

Gambar 3. Melepas Poros Aksel Belakang. f. Lepas gasket poros belakang.

(23)

Lepas bantalan dengan menggerinda penahan dalam, dengan menggunakan pahat dan palu potong penahan dan kepastian dari poros.

Gambar 4. Menggederenda Penahan Bantalan.

Dengan menggunakan SST dan hydrolik pres lepas bantalan dari poros.

Gambar 5. Melepas Bantalan Dengan Pres Hydrolis.

(24)

Kerusakan oli seal bisa menyebabkan kebocoran oli differensial/ gardan. Hal ini bisa dilihat sekitar backing plat terdapat tanda-tanda oli keluar.

Keausan oli seal bisa dilihat pada bagian yang berhubungan dengan poros, bila masih runcing berarti baik, bila sudah rata berarti aus, ganti oli seal dengan yang baru bila sudah aus.

Dengan menggunakan SST lepas oli seal.

Gambar 6. Melepas Perapat Oli Dari Rumah Poros.

c. Pemeriksaan Poros Roda Belakang

Periksa alur poros roda belakang dari kemungkinan aus, retak atau puntiran.

Periksa poros roda belakang pada bagian dudukan penahan dalam dan bantalan dari kemungkinan keausan.

(25)

Gambar 6. Memeriksa Kebengkokan Poros & Flens.

Pada poros roda belakang dan komponennya bila terdapat kerusakan tidak dapat diperbaiki oleh karena itu harus kita ganti kecuali pada kebengkokkan ini bisa diperbaiki.

3. Perakitan Dan Pemasangan Poros Roda Belakang

Persiapkan komponen-komponen yang telah diperiksa dari kerusakan dan yang baru.

Pemasangan kembali dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menggunakan SST dan pres hydrolik pasang penahan bantalan luar dan bantalan/bearing batu.

(26)

b. Panaskan penahan bantalan dalam hingga kurang lebih 1500C didalam oli pemanas.

Gambar 8. Pemanas Penahan Bantalan.

c. Menggunakan SST dan preshydrolik pasang penahan bantalan dalam saat masih panas.

(27)

Gambar 10. Memasang Perapat Oli.

e. Pasang poros penggerak roda pada housing axle beserta kelengkapannya yang telah diolesi perapat.

f. Pasang dan kencangkan baud pengikat backing plat dengan momen pengencangan 670 Kg.cm.

g. Pasang kembali pipa rem. h. Pasang tromol rem.

i. Lakukan pembuangan udara pada sistem rem.

j. Pasang roda kemudian turunkan mobil dan kencangkan baud-baud roda.

Catatan:

Pada saat memasukan poros roda belakang lakukan dengan hati-hati jangan sampai marusak oli seal maupun deflektor oli yang terdapat didalam housing axle.

c. Rangkuman

1. Poros jenis semi floating di pakai pada suspensi rigid penggerak roda belakang.

(28)

2. Kegiatan ini meliputi bongkar, pemeriksaan dan pemasangan kembali.

3. Komponen-komponen yang diperiksa dan diganti bila rusak adalah bearing, oli seal dan poros.

4. Pemeriksaan poros penggerak roda meliputi alur poros yang berkaitan dengan side gear, kebengkokan poros, keolengan pada naf, keausan pada dudukan bantalan maupun penahan bantalan dalam.

d. Tugas

1. Pelajari uraian materi pada lembar kegiatan I tentang perbaikan poros penggerak roda.

2. Lakukan pengamatan pada kendaraan/mobil yang supensi belakangnya sebagai penggerak roda jenis rigid.

3. Gambarkan secara sederhana dan jelaskan cara kerjanya.

e. Tes Formatif

1. Gambarkan unit konstruksi poros roda belakang jenis semi floating dan sebutkan nama-nama komponennya.

2. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada unit poros penggerak roda belakang semi floating.

(29)

f. Kunci Jawaban Formatif

(30)

1. Gasket. 5. Bantalan.

2. Perabot oli. 6. Penahan bantalan luar. 3. Backing plat. 7. Poros penggerak roda. 4. Penahan bantalan dalam.

2. Pemeriksaan yang dilakukan adalah: a. Bearing/bantalan.

b. Oli seal. c. Poros roda.

3. Persyaratannya adalah sebagai berikut: a. Lantai datar.

(31)

b. Peralatan, dongkrak, kunci pas/ring (sesuai kebutuhan) SST (sesuai kebutuhan).

c. Alat ukur (jangka serong, dial indikator). d. Alat pres (hydrolik pres).

e. Mesin gerinda

f. Gemuk, lem perapat, lap/ majun. g. Pasir/serbuk gergaji.

2. Keselamatan Kerja

a. Gunakan peralatan sesuai fungsinya.

b. Perhatikan dan ikuti petunjuk instruktur/guru. c. Gunakan alat keselamatan kerja bila diperlukan. d. Minta buku manual bila perlu.

e. Perhatikan bagian-bagian yang rawan terhadap benturan keras, oli dll.

3. Langkah Kerja

a. Persiapkan alat dan bahan.

b. Perhatikan petunjuk instruktur/guru.

c. Lakukan pembongkaran unit poros penggerak roda secara cermat.

d. Lakukan pemeriksaan dengan teliti komponen-komponen poros penggerak roda.

e. Buat catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.

f. Diskusikan mengenai seluruh kondisi komponen, kemungkinan penyebab kerusakan, kemungkinan perbaikannya, kemungkinan yang terjadi bila kerusakan tidak diperbaiki.

g. Lakukan pemasangan kembali komponen-komponen yang telah dibongkar dengan baik dan benar.

(32)

h. Diskusikan mengenai apa yang telah didapat tentang poros penggerak roda.

i. Setelah selesai kegiatan bersihkan peralatan dan tempat kerja, kembalikan peralatan dan bahan ke posisi semula.

4. Tugas

a. Buatlah laporan pratikum secara ringkas dan jelas, lengkapi dengan analisa dan kesimpulan.

b. Buatlah rangkuman tentang pengetahuan yang baru setelah mempelajari materi pada kegiatan ini.

(33)

Perbaikan Poros Penggerak Roda Pada Suspensi

Independent.

a. Tujuan Pemelajaran

1. Siswa dapat memeriksa unit poros penggerak roda pada suspensi independent apakah masih baik atau harus diganti. 2. Siswa dapat memperbaiki atau mengganti unit poros

penggerak roda beserta komponen-komponennya pada suspensi independent.

b. Uraian Materi

Kendaraan yang bersuspensi independent poros penggerak rodanya menggunakan jenis CV joint. CV joint bisa dipakai pada kendaraan tipe poros penggerak roda depan maupun poros penggerak roda belakang. Dalam pemelajaran ini kita menggunakan tipe poros penggerak roda depan. Service yang dilakukan sanggat jarang karena konstruksinya sangat sederhana.

1. Pembongkaran

Untuk membongkar ikuti langkah-langkah sebagai berikut: a. Kendorkan mur roda.

b. Angkat mobil dengan dongkrak dan tumpu dengan jack stand.

c. Lepas roda.

(34)

Gambar 11. Pemeriksaan Kebebasan Bantalan.

e. Periksa kebebasan bantalan dalam arah aksial dengan dial indikator. Kebebasan maksimum 0,05 mm.

(35)

Gambar 13. Melepas Tie-rod End.

g. Lepas hubungan tie-rod dengan steering knucle SST.

Gambar 14. Melepas Steering Knucle Dari Lower Arm.

h. Lepas steering knucle dari lower arm.

(36)

i. Lepas poros penggerak roda dari hubungan.

2. Pemeriksaan

Setelah unit poros penggerak roda terlepas lakukan pemeriksaan sebagai berikut:

a. Pemeriksaan poros penggerak roda dari kemungkinan melengkung.

b. Pemeriksaan out board tidak boleh ada kekocakan.

c. Pemeriksaan inboard joint harus dapat meluncur dengan lembut arah aksial.

d. Periksa kebebasan inboard joint kearah radial tidak terlalu besar.

e. Periksa gigi alur dari kemungkinan kerusakan.

Gambar 16. Memeriksa Poros Penggerak.

Komponen-komponen dari CV joint tidak bisa diperbaiki bila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kerusakan maka harus diganti 1 unit CV joint.

(37)

roda. Kencangkan mur pengikat bantalan dengan momen 800 kg cm.

b. Pasang steering knucle pada lower arm dan kencangkan mur dengan momen 850 kg cm.

c. Pasang tie-rod dengan momen 600 kg cm.

d. Pasang kaliper dan piringan rem dengan momen pengencangan 200 kg cm.

e. Pasang roda dan mur roda.

f. Turunkan mobil dan kencangkan mur roda.

c. Rangkuman

1. Suspensi independent menggunakan poros penggerak roda jenis Constan Velocity joint (CV joint).

2. Unit CV joint sangat sederhana dan jarang dilakukan pemeriksaan atau perbaikkan.

3. Bila CV joint rusak tidak bisa diperbaiki harus diganti.

d. Tugas

1. Lakukan pengamatan pada kendaraan dengan suspensi independent, buat gambar sederhana konstruksi dari poros penggerak rodanya!

2. Jelaskan cara kerja secara singkat poros penggerak rodanya?

e. Test Formatif

1. Gambarkan konstruksi dari CV joint dan sebutkan komponen-komponen utamanya?

(38)

f. Kunci Jawaban

1.

2. Pemeriksaan pada CV joint adalah a. Kekocakan out board joint b. kelengkungan poros. c. Gerakan inboard

(39)

g. Lembar kerja

1. Alat dan bahan:

a. 1 unit mobil dengan suspensi independent.

b. Peralatan: dongkrak, kunci pas/ring(sesuai kebutuhan), SST (sesuai kebutuhan).

c. Alat ukur (jangka sorong, dial indikator). d. Gemuk, lap/marjun, pasir serbuk gergaji.

2. Keselamatan kerja:

a. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. b. Perhatikan dan ikuti petunjuk instruktur/guru. c. Gunakan alat keselamatan kerja bila digunakan. d. Minta buku manual bila perlu.

e. Perhatikan bagian-bagian yang rawan terhadap benturan keras.

f. Jaga lantai dari genangan oli.

3. Langkah kerja:

a. Persiapkan alat dan bahan.

b. Perhatikan petunjuk instruktur/guru.

c. Lakukan pembongkaran unit poros penggerak roda secara cermat.

d. Lakukan pemeriksaan dengan teliti komponen-komponen poros penggerak roda.

(40)

f. Diskusikan mengenai seluruh kondisi komponen, kemungkinan penyebab kerusakan, kemungkinan perbaikkannya, kemungkinan yang terjadi bila kerusakan tidak diperbaiki.

g. Lakukan pemasangan kembali komponen-komponen yang telah diperbaiki atau diganti dengan baik dan benar. h. Diskusikan mengenai apa yang telah didapat tentang CV

joint.

i. Setelah selesai kegiatan dan tempat kerja, kembalikan peralatan dan bahan keposisi semula.

4. Tugas

a. Buatlah laporan pratikum secara ringkas dan jelas? Lengkapi dengan analisa dan kesimpulan!

b. Buatlah rangkuman tentang pengetahuan yang baru setelah mengetahui kegiatan ini?

(41)

BAB. III

EVALUASI

A. Pertanyaan

1. Jelaskan pemakaian poros penggerak roda jenis semi floating dan jenis CV joint?

2. Gambarkan dan sebutkan komponen-komponen dari poros penggerak roda jenis semi floating?

3. Pada unit poros penggerak roda belakang pemeriksaan-pemeriksaan apa saja yang dilakukan?

4. Gambarkan konstruksi dari CV joint dan sebutkan bagian-bagian utamanya?

B. Kunci Jawaban

1. Poros penggerak roda semi floating dipakai pada kendaraan bersuspensi rigid dan penggerak rodanya adalah roda belakang. Sedangkan CV joint biasanya dipakai pada kendaraan bersuspensi independent penggerak rodanya depan.

(42)

3. Pemeriksaan yang dilakukan pada unit poros penggerak roda belakang semi floating adalah

a. Bearing/bantalan roda. b. Oli seal.

c. Poros roda meliputi perlengkungan, puntiran, keausan. 4. Gambar konstruksi dari CV joint.

(43)

C. Kriteria Kelulusan

Aspek Skor (1-10) Bobot Nilai Keterangan Kognitif (soal no 1 s/d 4) 3 Ketelitian pemeriksaan pendahuluan 1 Ketepatan prosedur praktik 2 Ketepatan analisis hasil praktik 2 Ketepatan waktu 1 Keselamatan kerja 1 Nilai Akhir Syarat lulus, nilai minimal 70 dengan skor setiap aspek minimal 7 Kriteria Kelulusan:

70 s.d 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan 80 s.d 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan 90 s.d 100: di atas minimal tanpa bimbingan

(44)

BAB. IV

PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan siswa mempunyai kemampuan dan ketrampilan mengenai perbaikan poros penggerak roda serta dapat melaksanakan tugas-tugas dalam modul ini.

Dengan menyelesaikan modul kompetensi dan melaksanakan tugas-tugas serta evaluasinya dengan kriteria yang telah ditentukan siswa dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus. Apabila siswa dinyatakan lulus maka siswa dapat melanjutkan modul berikutnya sesuai dengan peta kompetensi. Sedangkan siswa yang dinyatakan tidak lulus maka siswa harus mengulangi modul ini.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (1994). Training Manual Drive Train Group, Jakarta:

Penerbit PT. Toyota-Astra Motor.

Anonim (tt). Step 2 Materi Pelajaran Chassis Group, Jakarta:

Penerbit PT. Toyota-Astra Motor.

Anonim (2003). N-Step Step 2 Chasis Training Materials Text,

Gambar

Diagram  ini  menunjukkan  tahapan  atau  tata  urutan  pencapaian  kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun waktu tiga  tahun,  serta  kemungkinan  multi  entry–multi  exit  yang  dapat  diterapkan.
gambar teknik Pembacaan dan pemahaman
Gambar 1. Pemeriksaan Gerak Bebas Arsial Poros Roda Belakang.
Gambar 2. Melepas Baut Pengikat Backing Plat dan Pipa Rem.
+7

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC..

Poros Ulir cacing dan Roda Gigi cacing sebagai bagian komponen dari alat Reduser yang akan dirakit pada PP 5 semester

Foto struktur mikro dengan mikroskop optik pada area potongan memanjang dari area awal patah pada komponen batang poros roda menunjukkan ; (a) Pada permukaan

Kegagalan dalam proses pengerasan poros roda belakang ini dapat terjadi akibat temperatur proses perlakuan panas ( heat treatment ) dari permukaan poros roda belakang

Dari hasil perhitungan poros roda depan sepeda motor diambil beberapa analisis yaitu, diperoleh diameter poros pada perhitungan sebesar 432,1 mm, faktor keamanan

Setelah melakukan analisa perhitungan pada roda gigi diferensial penggerak roda belakang kendaraan, dan data awal yang diketahui dari spesifikasi motor listrik dan

Permasalahan poros roda yang sering mengalami kegagalan patah menarik penulis untuk menganalisa tegangan yang terjadi pada komponen poros dengan menggunakan

Ketika poros menerima sebuah beban axial (F) dengan pembebanan gabungan torsi dan bengkokan seperti pada poros baling-baling kapal dan poros penggerak roda gigi cacing,