• Tidak ada hasil yang ditemukan

EROSI TANAH DAN PEGENDALIANNYA PADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EROSI TANAH DAN PEGENDALIANNYA PADA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EROSI TANAH DAN PEGENDALIANNYA (MakalahMata Kuliah Teknologi Konservasi Tanah Dan Air)

Oleh

Adinda Kusuma Dewi Rachmat 1314121006

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Erosi adalah peristiwa pindah atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami (air atau angin). Erosi dapat menyebabkan terdegradasinya lahan melalui hilang atau terkikisnya lapisan tanah atas, sehingga dapat berdampak buruk terhadap tanah. Dampak buruk dari erosi ada dua yaitu dampak di tempat kejadian erosi (on-site) dan dampak di luar tempat kejadian erosi (off-site).

Dampak langsung erosi on-site antara lain kehilangan lapisan tanah yang baik bagi berjangkarnya akar tanaman, kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah, turun/rusaknya bangunan konservasi atau bangunan lainnya, turunnya pendapatan petani. Dampak tidak langsung erosi on-site adalah berkurangnya alternatif penggunaan tanah, timbulnya dorongan untuk membuka lahan baru, munculnya biaya lain untuk perbaikan lahan dan bangunan yang rusak.

Dampak langsung di luar tempat kejadian erosi (off-site) adalah pelumpuran dan pendangkalan waduk, sungai, saluran dan badan air lainnya, tertimbunnya lahan pertanian, jalan, dan bangunan lainnya, rusaknya mata air dan kualitas air, rusaknya ekosistem perairan serta meningkatnya frekuensi dan masa kekeringan. Dampak tidak langsung di luar tempat kejadian erosi yaitu kerugian akibat memendeknya umur waduk, meningkatnya frekuensi dan besarnya banjir (Ahmad, 2006).

Erosi tanah adalah penyumbang terbesar dari terjadinya degradasi lahan.

(3)

ini berkaitan erat dengan penurunan mutu lahan yang menyebabkan menurunnya produksi pertanian dan meningkatnya biaya pencegahan degradasi lahan yang merupakan problem ekonomi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat makalah dengan judul “Erosi Tanah dan Pengendaliannya”

I.2. Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian dari erosi.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya erosi. 3. Untuk mengetahui bentuk- bentuk erosi.

4. Untuk mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya erosi. 5. Untuk mengetahui dampak dari erosi.

(4)

II. ISI

II.1. Pengertian Erosi

Erosi adalah pengikisan tanah yang diakibatkan oleh air dan angin. Ada beberapa definisi, antara lain pengikisan dan penorekan bahan-bahan yang disebabkan oleh air, angin dan cairan gletser. Erosi biasanya terjadi dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.

II.2. Proses Terjadinya Erosi

Erosi tanah dapat menyingkirkan serta mengangkut material-material tanah dari tempatnya semula. Foster erosi tanah bisa terjadi melalui tahapan-tahapan proses seperti :

1. Detachment

Pada saat terjadi tumbukan air maupun angin yang terjadi dengan intensitas yang tinggi, maka hal tersebut dapat menyebabkan pecahnya agregat tanah menjadi partikel-partikel tanah yang akhirnya akan terlepas.

2. Transportation

Partikel-partikel tanah yang terlepas pada akhirnya akan ikut terhanyut oleh aliran air di permukaan menuju tempat yang lebih rendah

3. Depotition atau sedimentation

(5)

II.3. Bentuk- bentuk Erosi

Bentuk-bentuk erosi ini merujuk pada erosi yang terjadi secara accelerated. Seperti pada bagian awal, erosi semacam ini banyak dipengaruhi oleh iklim dan faktor manusia. Kartasapoetra dalam bukunya “Tekhnologi Konservasi Tanah dan Air” menyebutkan bentuk-bentuk erosinya adalah:

1. Sheet Erosion (erosi lembaran)

Erosi lembaran Adalah erosi dalam bentuk lembaran-lembaran pada permukaan tanah. Tejadi pengangkatan dan pemindahan tanah demikian merata pada bagian permukaan tanah.

2. Rill Erosion (erosi alur)

Daya aliran air dengan mudah terus akan melakukan pengikisan kebagian bawahnya, dengan demikian pengikisan terus merambat kebagian bawahnya lagi dan terbentuklah alur-alur pada permukaan tanah dari atas memanjang kebawah, alur ini adalah dangkal.

3. Gully Erosion (erosi parit)

Erosi parit sangat erat hubungannya dengan erosi alur, karena memang erosi parit melanjutkan aktivitas daya pengikisan partikel tanah pada alur-alur yang sudah terbentuk.

Penggunaan intensif jalan setapak dihutan dapat menyebabkan pemadatan tanah, peningkatan aliran pemukaan, dan kemudian pembentukan parit-parit erosi (Laurence & Peter,1988:16)

4. Stream Bank Erosion (erosi tebing sungai)

Umumnya terjadi pada sungai sungai yang berbelok-belok tergantung dari derasnya arus sungai. Sungai yang lurus jarang sekali menimbulkan erosi tebing.

II.4. Faktor- Faktor Terjadinya Erosi

Setiap permasalahan sudah tentu memiliki penyebab, begitu pula dengan erosi. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya erosi tanah diantaranya adalah:

1. Iklim

(6)

hujan. Selain itu, komponen iklim yaitu curah hujan dapat mempengaruhi laju erosifitas secara terus menerus sesuai intensitas hujan yang terjadi.

2. Tanah

Sedang tanah dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju pengikisan (erosi) dan dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan tanah terhadap erosi atau ketahanan tanah terhadap adanya erosi).

3. Topografi

Kemampuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi suatu

wilayah. Kondisi wilayah yang dapat menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi secara cepat adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang cukup besar. Sedangkan pada wilayah yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya, karena lebih cenderung untuk terjadi penggenangan.

4. Tanaman Penutup Tanah

Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga agar tanah lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi akibat jatuhnya air hujan ke permukaan tanah. Selain melindungi dari timpaan titik-titik hujan, vegetasi juga berfungsi untuk memperbaiki susunan tanah dengan bantuan akar-akar yang menyebar.

5. Manusia

Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun menekan laju erosi. Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak melakukan kesalahan dalam pengelolaan lingkungan, seperti penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam penanggulangan laju erosi, manusia dapat melakukan evaluasi konservasi lahan dengan cara reboisasi, pembuatan terasering pada areal pertanian,dan lain-lain.

II.5. Dampak Erosi Tanah

(7)

merupakan dampak yang dapat terlihat langsung kepada pengelola lahan yaitu berupa penurunan produktifitas. Hal ini berdampak pada kehilangan produksi peningkatan penggunaan pupuk dan kehilangan lapisan olah tanah yang akhirnya menimbulkan terjadinya tanah kritis.

Pengaruh erosi pada kesuburan fisik tanah diantaranya adalah terjadinya penghanyutan partikel-partikel tanah, perubahan struktur tanah, penurunan kapasitas infiltrasi dan penampungan, serta perubahan profil tanah. Sedangkan pengaruh pada kesuburan kimia tanah menurut Goeswono Soepardi dalam

bukunya “Sifat dan Ciri Tanah” adalah kehilangan unsur hara karena erosi selama rata-rata 2 tahun yang diperoleh dari percobaan di Missouri yaitu N 66 kg per hektar, kemudian P2O5 41 kg per hektar,K2O 729 kg per hektar, MgO 145 per kg per hektar,dan SO4 sebanyak 42 kg per hektar per tahun.

Tanah yang dikatakan rusak kalau lapisan bagian atasnya atau top soil (ketebalan 15 - 35 cm) memang telah banyak terkikis dan atau dihanyutkan oleh arus air hujan, sehingga lapisan tersebut menjadi tipis atau bahkan hilang (A.G Kartasapoetra,1986:45).

Dampak erosi tanah diluar lahan pertanian (off-site) merupakan dampak sangt besar pengaruhnya. Sedimen hasil erosi tanah dan kontaminan yang terbawa bersama sedimen menimbulkan kerugian dan biaya yang sangat besar dalam kehidupan. Bentuk dampak off-site antara lain:

1. Pelumpuran dan pendangkalan waduk 2. Tertimbunnya lahan pertanian dan bangunan 3. Memburuknya kualitas air, dan

4. Kerugian ekosistem perairan

II.6. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Erosi

(8)

1. Menanami tanah gundul dengan pohon- pohon berdaun lebat dan berakar dalam, sehingga daun-daunnya dapat menahan pukulan air hujan dan akarnya yang dalam memungkinan tanah menyerap banyak air,

2. Menanami tanah yang terbuka dengan rumput dan tanaman lain, sehingga permukaan tanah tertutup oleh tumbuh-tumbuhan,

3. Membuat saluran air yang atasnya ditanami rumput,

4. Memperbaiki cara-cara pengolahan tanah, antara lain dengan sistem irigasi, pemberantasan hama tanaman dan penanaman secara bergilir,

(9)

III. PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dari makalah ini yaitu:

1. Pengertian dari erosi yaitu pengikisan tanah yang diakibatkan oleh air dan angin.

2. Proses terjadinya erosi melalui 3 tahapan yaitu . Detachment, Transportation, dan Depotition atau sedimentation.

3. Bentuk- bentuk dari erosi yaitu Sheet Erosion (erosi lembaran), Rill Erosion (erosi alur), Gully Erosion (erosi parit), dan Stream Bank Erosion (erosi tebing sungai)

4. Faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya erosi yaitu Iklim , Tanah, Topografi, Tanaman Penutup Tanah, dan Manusia

5. Dampak dari erosi dapat terjadi on-site dan of-site.

6. Upaya pencegahan dan pegendalian erosi yang dapat dilakukan salah satunya yaitu reboisasi dan perbaikan sistem irigasi.

III.2. Saran

Dari uraian yang telah kami sampaikan di depan, kami dapat memberikan saran, antara lain :

1. Jangan menebang pohon secara sembarangan karena hal ini dapat

mengakibatkan tanah tidak mampu untuk menahan air yang datang dengan jumlah besar.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

A.G Kartasapoetra. 1986.Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.

Ahmad Basyir dkk. 2006. Jurnal Ekologi Perubahan Perilaku Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu dengan Pemodelan Spasial. Institut Teknologi Bandung. Bandung

Referensi

Dokumen terkait

1) Tujuan tertinggi adalah agar dapat merancang sendiri atau memodifikasi sistem operasi yang telah ada. 2) Agar dapat menilai sistem operasi dan memilih alternatif

Bila salah satu orang tua meninggal, ijin dapat diperoleh dari orang tua yang masih hidup, bila itu pun tidak ada, dari wali, orang yang memelihara atau keluarga yang

Perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian bukanlah semata- mata fenomena fisik berkurangnya luasan lahan, melainkan merupakan fenomena dinamis yang menyangkut

La barra vertical se correspondía con la línea del espacio, las tres escalas espaciales en las que se organizaba la información: la comarca de Ferrol, la ciudad y un número de áreas

Pembuatan alat pengatur suhu dan kelembaban otomatis dilakukan untuk mengetahui suhu dan kelembaban pada ruangan budidaya jamur tiram untuk mengetahui kondisi saat itu yang

Dan juga terhadap pelaksanaan yang sesungguhnya untuk dapat mencapai tujuan dari pengendalian penjualan, yaitu mencapai volume penjualan yang dikehendaki dengan biaya yang

Metode penelitian yang dilakukan dalam mengkaji Kajian Desain Kawasan Berbasis Konsep WSUD (Water Sensitive Urban Design) di Daerah Langka Air (Studi Kasus:

Dinas kelautan dan Perikanan dalam pelaksanaan program PUGAR di Kabupaten Brebes berwenang dalam administrasi.Tim pendamping dalam program PUGAR ini adalah pihak