Bab III - 27 BAB III
ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA
RTRW Sebagai Arahan Kebijakan Spasial
Dalam Penyusunan RPI2-JM sebagai kebijakan utama adalah Rencana Tata Ruang Wilayah
yang memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat
permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan
sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan
pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan
ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pembangunan bidang
Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang yang tertuang dalam RTRW,
selain untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan
tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonisan antara lingkungan alam dan
lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan
dengan memperhatikan sumber daya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan
dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
3.1 Rencana Tata Ruang dan Wilayah Nasional ( RTRWN )
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan
Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN) yang dijadikan sebagai pedoman untuk:
a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,
b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatanruang di wilayah nasional,
d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor,
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,
f. Penataan ruang kawasan strategis nasional, dan
Bab III - 28 Arahan yang harus diperhatikan dari RTRWN untuk ditindaklanjuti ke dalam
RPI2-JM kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
1. Pusat Kegiatan Nasional
PKN suatu wilayah dapat berupa kawasan megapolitan, kawasan metropolitan, kawasan
perkotaan besar, kawasan perkotaan sedang, atau kawasan perkotaan kecil .Sesuai
dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Nasional atau PKN adalah kawasan perkotaan
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa
provinsi. Penetapan PKN dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang terdapat pada
pasal 14, yaitu sebagai berikut:
A. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Kriteria:
i. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama
kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional,
ii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi,
dan/atau
iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama
transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
Standar Infrastruktur Minimal yang dimiliki meliputi :
a. Perhubungan : Bandara Pusat Penyebaran Sekunder, dan/atau Pelabuhan
Nasional/Utama Tersier dan/atau Terminal Penumpang Tipe A.
b. Ekonomi : Pasar Induk Antar Wilayah, Perbankan Nasional dan/atau
Internasional.
c. Kesehatan : Rumah Sakit Umum Tipe A.
Bab III - 29
B. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Kriteria:
i. Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua
kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN,
ii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten,
dan/atau
iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.
Standar Infrastruktur Minimal yang dimiliki meliputi :
a. Perhubungan : Bandara Pusat Penyebaran Tersier, dan/atau Pelabuhan
Regional / Pengumpan Primer dan/atau Terminal Penumpang
Tipe A.
b. Ekonomi : Pasar Induk Regional, Perbankan Regional dan / atau Nasional.
c. Kesehatan : Rumah Sakit Umum Tipe B.
d. Pendidikan : Perguruan Tinggi D-3.
C. Penetapan Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Kriteria meliputi :
a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri
dan jasa yang melayani skala kabupaten dan/atau beberapa kecamatan; dan/atau
b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi
yang melayani skala kabupaten dan/atau beberapa kecamatan.
Standar Infrastruktur Minimal yang dimiliki meliputi :
a. Perhubungan : Bandara Perintis, dan/atau Pelabuhan Lokal/Pengumpan
Sekunder dan/atau Terminal Penumpang Tipe B.
b. Ekonomi : Pasar Induk Lokal, Perbankan Lokal dan/atau Regional.
c. Kesehatan : Rumah Sakit Umum Tipe C.
Bab III - 30
2. Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN adalah
kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan
perbatasan negara. Penetapan PKSN dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang
terdapat pada pasal 15, yaitu sebagai berikut:
Kriteria:
i. Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas
dengan negara tetangga,
ii. Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional
yang menghubungkan dengan negara tetangga,
iii. Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang
menghubungkan wilayah sekitarnya, dan/atau
iv. Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang
dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.
3. Kawasan Strategis Nasional
Sesuai dengan arahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah
wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat
penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara,
ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah
ditetapkan sebagai warisan dunia. Penetapan Kawasan Strategis Nasional dilakukan
berdasarkan beberapa kepentingan, yaitu:
Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan:
1) Pertahanan dan keamanan,
a) diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan
pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional,
Bab III - 31 pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi,
daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem
pertahanan, atau
c) merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar
yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas.
2) Pertumbuhan ekonomi,
a) memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,
b) memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan
ekonomi nasional,
c) memiliki potensi ekspor,
d) didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi,
e) memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,
f) berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional
dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional,
g) berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam
rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, atau
h) ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.
3) Sosial dan budaya
a) merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau
budaya nasional,
b) merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri
bangsa,
c) merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan
dilestarikan,
d) merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional,
e) memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, atau
Bab III - 32 4) Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi
a) diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
b) pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam
strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir
c) memiliki sumber daya alam strategis nasional
d) berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa
e) berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir, atau
f) berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
5) Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
a) Merupakan tempat perlindungan keaneka ragaman hayati,
b) merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang
c) ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang
hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi
dan/atau dilestarikan,
d) memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap
tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara,
e) memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro
f) menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup
g) rawan bencana alam nasional
h) sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai
dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
3.2 RTRW Kawasan Strategis Nasional ( KSN )
Beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW KSN dalam penyusunan RPI2-JM Cipta
Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
Bab III - 33 b. Arahan kepentingan penetapan KSN, yang dapat berupa:
a) Ekonomi
b) Lingkungan Hidup
c) Sosial Budaya
d) Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi Tinggi
e) Pertahanan dan Keamanan
c. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:
1) Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti
pengembangan RTH.
2) Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti
pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, dan drainase
3) Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang
khususnya untuk bidang Cipta Karya.
Adapun RTRW KSN yang telah ditetapkan sampai saat ini adalah sebagai berikut:
a. Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;
b. Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan;
c. Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar;
d. Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo;
e. Perpres No. 86 Tahun 2011 tentang PengembanganKawasan Strategis dan
Bab III - 34 f. Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana TataRuang Kawasan Batam, Bintan,
dan Karimun.
Tabel 3.1 Kawasan Kegiatan Nasional
No PKN PKW PKSN
KSN
Nama Kawasan Sudut Kepentingan
1 Palu Poso,Luwuk,Buol,
Kolonodale,Tolito
li,Donggala
- Kawasan Industri
Perdagangan (Kapet )
Kawasan perkotaan
yang berfungsi atau
berpotensi sebagai
simpul utama
tranfortasi skala
nasional atau melayani
beberapa provinsi
3.3 RTRW Pulau
Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau merupakan rencana rinci dan operasionalisasi dari
RTRWN. Adapun arahan yang harus diperhatikan dari RTR Pulau untuk penyusunan
RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah:
a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang antara lain mencakup
arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya, serta arahan
pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan
RTH.
b. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang yang memberikan arahan
batasan wilayah mana yang dapat dikembangkan dan yang harus dikendalikan
c. Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk
bidang Cipta Karya seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air
limbah, persampahan, drainase, RTH, rusunawa, agropolitan, dll
Sesuai RTRW Pulau yang telah ditetapkan Perpres No. 88 Tahun 2011 tentang
Bab III - 35
3.4 Rencana Tata Ruang dan Wilayah ( RTRW ) Propinsi Sulawesi Tengah
Sesuai dengan Perda No.. Tahun tentang RTRW Propinsi Sulawesi Tengah Penetapan
wilayah sesuai dengan Struktur Ruang Wilayah dan Pola Ruang Wilayah
3.4.1. Rencana Struktur Ruang Wilayah
Beberapa arahan dam RTRW Propinsi dalam penyusunan Dokumen RPI2JM adalah
Arahan Pengembangan Pola Ruang dan Struktur Ruangyang mencakup :
PETA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Bab III - 36 Sistem perkotaan wilayah provinsi
a. Sistem perkotaan nasional
Tabel 3.2 Sistem Perkotaan Nasional
No. Nama Pusat Kegiatan Nama Kota /
Perkotaan
I. RINCIAN PUSAT KEGIATAN NASIONAL (PKN)
1. P a l u P a l u
II RINCIAN PUSAT KEGIATAN WILAYAH (PKW)
1. ToliToli ToliToli
2. P o s o P o s o
3. B u o l B u o l
4. Kolonedale Morowali
5. Banawa Donggala
Bab III - 37
b. Sistem Perkotaan Provinsi
Tabel 3.3 Sistem Perkotaan Nasional
RINCIAN PUSAT KEGIATAN LOKAL (PKL)
No. Nama PKL Nama
Kabupaten/Kota
1 Tentena Poso
2 Tambu Donggala
3 Salakan Banggai Kepulauan
4 Bungku Morowali
5 Ampana Tojo Una-Una
6 Bora Sigi
7 Banggai Banggai Kepulauan
8 Tinombo Parigi Moutong
9 Parigi Parigi Moutong
10 Toili Banggai
11 Wakai Tojo Una-Una
Bab III - 38
13 Paleleh Buol
14 Beteleme Morowali
15 Wuasa Poso
15 Watatu Donggala
3.4.2. Kawasan Strategis Di Provinsi Sulawesi Tengah
Bab III - 39 LAMPIRAN KAWASAN STRATEGIS PROPINSI
a. Kawasan Strategis Nasional
1. Rincian Kawasan Pertahanan Dan Keamanan
Tabel 3.4 Rincian kawasan Pertahanan dan Keamanan
No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk delapan belas
pulau kecil terluar dgn Negara Malaysia/Filipina.
Tolitoli (Pulau Lingian, Pulau
Salando, dan Pulau Dolangon)
2. Rincian Kawasan Pertumbuhan Ekonomi
Tabel 3.5 Rincian kawasan Pertumbuhan Ekonomi
No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)
PALAPAS (sebagai pengganti KAPET BATUI)
Palu, Donggala, Parigi dan Sigi
3. Rincian Kawasan Sosial Budaya
Tabel 3.6 Rincian Kawasan Sosial Budaya
No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota
Bab III - 40
4. Rincian Kawasan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Tabel 3.7 Rincian kawasan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Kritis Lingkungan Balingara Tojo Una-una dan Banggai
2. Kawasan Kritis Lingkungan Lambunu – Buol Buol dan Parigi Moutong.
b. Kawasan Strategis Provinsi
1. Rincian Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
Tabel 3.8 Rincian kawasan strategis dasr sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi
No. Nama KSP Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Strategis Ekonomi
(KSE) Palu Utara
Kota Palu
2. Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) yaitu:
KTM Air Terang Buol
KTM Tawaru-Bungku Morowali
KTM Padauloyo Parigi Moutong
Bab III - 41
KTM Tampolore Poso
3. Kawasan Agrotourism Sausu – Manggalapi - Palolo dsk.
Kab. Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan
Kabupaten Sigi
4 Kawasan Perbatasan;
Kawasan Tindantana perbatasan kabupaten Poso dengan kabupaten Luwu
Utara Provinsi Sulawesi Selatan;
Kawasan Teluk Matarape perbatasan kabupaten Morowali dengan Provinsi
Sulawesi Tenggara;
Kawasan Surumana perbatasan kabupaten Donggala dengan Provinsi
Sulawesi Barat;
Kawasan Umu perbatasan kabupaten Buol dengan Provinsi
Gorontalo;
perbatasan kabupaten Tojo Una-Una dengan
Provinsi Gorontalo;
Kawasan Kepulauan Togian perbatasan kabupaten Parigi-Moutong
dengan Provinsi Gorontalo;
Kawasan Molosipat perbatasan kabupaten Banggai
Bab III - 42
2. Rincian Kawasan Pengembangan Perkotaan
Tabel 3.9 Rincian kawasan pngembangan perkotaan
No. Nama KSP Ket
1. BALUMBAPOLIPA
Menghubungkan Banawa, Palu,
Mamboro, Bora, Pantoloan, Toboli dan
Parigi
3. Rincian Kawasan Sosial Budaya
Tabel 3.10 Rincian kawasan sosial budaya
No. Nama KSP Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Istana Raja Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan
2. Kawasan Istana Raja Palu Palu
3. Kawasan Istana Raja Una-Una Tojo Una-Una
4. Kawasan Istana Raja Tinombo Parigi Moutong
Bab III - 43
4. Rincian Kawasan Pendayagunaan Sumberdaya Alam Dan Teknologi Tinggi
Tabel 3.11 Rincian kawasan Pendayagunaan Sumberdaya Alam Dan Teknologi Tinggi
No. Nama KSP Nama Kawasan Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Sumber
Daya Air sebagai
sumber energi PLTA
Danau Poso
Danau Lindu
Poso
Sigi
2. Kawasan Sumber
Daya Perikanan dan
Kelautan
Zona I: Selat Makassar
dan Laut Sulawesi
Zona II: Teluk Tomini
Zona III: Teluk Tolo
Donggala, Kota Palu, Tolitoli
dan Buol
Parigi Moutong, Poso, Tojo
Una-Una dan Banggai
Banggai, Banggai Kepulauan
dan Morowali
5. Rincian Kawasan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Tabel 3.12 Rincian kawasan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
No. Nama KSP Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Kritis Lingkungan, yaitu;
Kaw. Sungai Podi dsk Kab. Tojo Una-Una
2. Kawasan Wilayah Sungai yang memiliki nilai strategis , yaitu;
Bab III - 44 Kaw. WS Laa-Tambalako Kab. Poso-Morowali
Kaw. WS Randangan Prov. Gorontalo-Sulawesi Tengah - Sulawesi Barat
Kaw. WS Palu – Lariang; Prov. Sulawesi Tengah -Prov. Sulawesi Selatan
Kaw. WS Kaluku-Karama; Prov. Sulawesi Barat-Sulawesi Tengah;
Kaw. WS Bongka – Mentawa; Kab. Tojo Una-Una – Banggai-Morowali;
Kaw. WS Pompengan-Lorena; Prov. Sulawesi Selatan-Sulawesi Tengah-Sulawesi Tenggara;
Kaw. WS Lambunu-Buol Kab. Buol-Donggala-Parigi
Moutong-Tolitoli
3. Kawasan Penanganan Khusus
Endemik Schistosomiasis
Kab. Sigi dan Kab. Poso
4. Kawasan Terusan khatulistiwa, dsk. Kab. Parigi Moutong – Kab. Donggala.
3.4.3. Rencana Pola Ruang Wilayah
Beberapa arahan dam RTRW Propinsi dalam penyusunan Dokumen RPI2JM adalah
Bab III - 45
3.4.3.1. Kawasan Lindung
A. Rincian Rencana Kawasan Lindung Nasional di Wilayah Propinsi
Sulawesi Tengah
1. Suaka Margasatwa
Tabel 3.13 Suaka Margasatwa
No. Nama Kawasan Kabupaten
/Kota
Luasan
(ha.)
Kep. Penetapan Potensi
1. Bakiriang Banggai 12.500 KEP. Menhutbun
No.398/Kpts-II/1998
Flora
Cempaka
(Michelia
campaca ),
Meranti Putih dan
Merah (Shorea
sp), Damar Ariung
(Santiria sp),
Palapi (
Heriti-era sp), Sengon
(Albizzia
falcataria ), Jeruk
(Citrus sp),
Bambu
(Bambusa sp),
Bab III - 46 Fauna
Maleo
(Macrocephalon
maleo ), Buaya
Muara
(Crocodillus
porosuss ), Biawak
(Varanus sp),
Rangkong
(Rhyticeros
cassidix ), Ular
(Phyton reti-
culatus ), dll.
Objek Wisata
Nesting ground,
Panorama alam
2. Lombuyan I & II Banggai 3.069 KEP. Menhut
No.124/Kpts-II/1999
Flora
Palapi (Heritiera
sp), Nyatoh
(Palaquium sp),
Meranti (Shorea
sp), Kayu Sirih
(Celtis phippinensis
), Dadaru
(Euphorbia sp), dll.
Bab III - 47 Monyet Hitam
(Macaca ton-
keana ), Rusa
(Cervus timo-
rensisi ), Babi rusa
(Baby- roussa
babirusa ), Ular,
dll.
Objek Wisata
Panorama alam,
Tirta/Air terjun
3. Patipati Banggai 3.103,79 KEP. Menhut
No.239/Kpts-II/1999
Flora
Jambu Batu
(Psidium guajava )
Alang-alang
(Imperata cylind-
rica ), Waru
(Hibiscus tiliace-tus
), Teki (Cyperus
rotundus ), dll.
Fauna
Babi Hutan (Sus
crova ), Nuri
(Trichoglossus
flavoviridis ),
Bab III - 48
(Geopilia sp), Rusa
(Cervus timorensis
), dll.
Objek Wisata
Habitat Alam Rusa
4. Pulau Dolangon Tolitoli 462.50 KEP. Mentan No.
441/Kpts/Um/5/19
81
Flora
Kayu Bayam
(Intsia bijuga ),
Sengon Laut
(Albizzia fal-
cataria ), Santigi
(Pempis acidula ),
dll.
Fauna
Babi Hutan (Sus
scova ), Kakak Tua
Putih (Cacatua
sulphurea ), Elang
Laut (Permis
celebensis ), Ikan
Duyung (
Dugon-dugon ),
Burung Gosong
(Megacephaan
Bab III - 49 Objek Wisata
Biota Laut,
Habitat Penyu,
Nesting ground.
5. Pinjan/
Tanjung Matop
Tolitoli 1.692,50 KEP. Mentan No.
445/Kpts/Um/5/19
81
Flora
Meranti (Shorea
sp), Nyatoh
(Palaquium sp),
Damar (Agathis
sp), Cempaka
(Michelia campaca
), Palapi (Heritiera
sp), Medang
(Dacrydium sp),
dll.
Fauna
Anoa (Bubalus
quarlesii ), Monyet
Hitam (Macaca
ton- keana ),
Kucing Hitam
(Felis sp), Musang
Coklat (Macro-
galidia
muschenbroeckii ),
Bab III - 50 Objek Wisata
Nesting ground,
Panorama alam.
6. Pulau Pasoso Donggala 5.000 KEP. Menhut
No.757/Kpts-II/1999
7. Tanjung Santigi Parigi
Moutong
1.502 KEP. Menhut
No.757/Kpts-II/1999
Total 69.329,79
2. Cagar Alam
Tabel 3.14 Suaka Margasatwa
No. Nama
Kawasan
Kabupaten
/Kota
Luasan
(ha.)
Keputusan
Penetapan Potensi
1. Gunung Dako Buol dan
Tolitoli
19.590,2 KEP. Menhutbun
No.238/Kpts-II/1999
Flora
Damar (Agathis
sp), Nyatoh
(Palaquium sp,
Meranti (Shorea
ap), Kayu Manis
(Cinnamomum sp),
Bab III - 51 Fauna
Anoa (Bubalus
quarlesii ), Monyet
Hitam (Macaca ton-
keana ), Rusa
(Cervus timo- rensis
), Babi rusa
(Babyrou- ssa
babirusa ), dll.
2. Gunung Sojol 1. Donggala
2. Tolitoli
64.448,71 KEP. Menhutbun
No.339/Kpts-II/1999
Flora
Damar (Agathis
damara ), Meranti
(Shorea sp), Nyatoh
(Plaquium sp), Pati
(Quercus celebica ),
dll.
Fauna
Anoa (Bubalus
quarlesii ), Monyet
Hitam (Macaca ton-
keana ), Rusa
(Cervus timo- rensis
), Babi rusa
(Babyrou- ssa
Bab III - 52 3. Gunung
Tinombala
1. Tolitoli
2. Parigi
Moutong
37.106,12 KEP. Menhutbun
No.354/Kpts-II/1999
Flora
Damar (Agathis
damara ), Meranti
Putih dan Merah
(Shorea sp), Palapi
(Heri- tiera sp),
Eboni (Diospyros
celebica ), Rotan
(Palma- ceae ), dll.
Fauna
Ular Phyton
(Phyton molurus ),
Anoa (Bubalus
quarlessi, Bubalus
deppressicornis ),
Rusa (Cervus
timorensis ), dll.
4. Morowali 1. Morowali
2. Tojo
Una-una
209.400 KEP. Menhut
No.
374/Kpts-III/1986
Flora
Damar (Agathis sp),
Meranti (Shorea sp),
Cemara Pantai
(Casuarina
equicetifolia),
Nyatoh (Palaquium
sp),
Bab III - 53 Kus-kus (Phalanger
ursinus, Phalanger
celebensis ), Tikus
Berkantung (Rattus
sp), Binatang Hantu
(Tarsius sp), Maleo
(Macrocephalon
maleo ) dll.
5. Pamona Poso 25.967,3 KEP. Menhut
No.
50/Kpts-II/1987
6. Pangi
Binangga
Parigi Moutong 6.000 KEP. Menhutbun
No.
399/Kpts-II/1998
Flora
Kayu Hitam
(Diospyros ce-
lebica ), Aga (Ficus
fariega- ta ), Rotan
(Pigafetta filaris ),
Uru (Magnolia sp,
Elmerillia sp), dll.
Fauna
Babi Rusa
(Babyroussa babi-
rusa), Kus-kus
(Phalanger ursinus
), Gagak (Corvus
Bab III - 54 7. Tanjung Api Tojo Una-una 4.246 KEP. Mentan
No.91/Kpts/Um/
2/1977
Flora
Pangi (Pangium
edule ), Kayu
Bayam (Intsia
bijuga ), Cempaka
(Michelia
campaca ) Kayu
Hitam Pantai
(Diospyros
maritissima ), dll.
Fauna
Raja Udang
(Alcedo atthis ),
Jenis Tekukur
(Geopelis strep-
topelia ), Ular
Sawah (Phyton
reticulatus ), dll.
Objek Wisata
Api alam
Bab III - 55
3. Taman Nasional
Tabel 3.15 Taman Nasional
No. Nama
Kawasan
Kab./Kota Luasan (ha.) Kep. Penetapan
Potensi
1. Lore
Lindu
1. Sigi
2. Poso
217.991,18 KEP. Menhut
No.646/Kpts-II/1999
PP 26 tahun 2008
Tentang RTRWN
Flora
Leda (Eucalyptus
deglupta ), Damar
Gunung (Agathis
philippnensis ), Uru
(Elme- rilla ovalis ),
Wanga (Piga- fetta
filaris ),Anggrek
(Orchida ),
Edelweiss, Cemara
Gunung (Casuarina
junghuhniana ), dll.
Fauna
Maleo
(Macrocephalon
Maleo ), Babi rusa
(Babyroussa babi-
rusa ), Anoa
(Bubalus
quar-lesii ), Monyet
Hitam (Macaca
Bab III - 56 Coklat
(Macrogalidia
muchenbroekii ), dll.
Objek Wisata
Bird Watching, air
Terjun, Hiking, Air
Panas
4. Taman Laut dan Taman Wisata Laut
Tabel 3.16 Taman Laut dan Taman Wisata Laut
No. Nama Kawasan Kab./Kota Luasan
(ha.) Kep. Penetapan Potensi
1. TNL Kepulauan
Banggai
Banggai
Kepulauan
171.312 PP 26 tahun 2008
Tentang RTRWN
2. TL Pulau Tokobae Morowali 1.000 KEP. Menhut No.
757/Kpts-II/1999
3. TL Teluk Tomori Morowali 7.200 KEP. Menhut No.
757/Kpts-II/1999
Bab III - 57
5. Hutan Suaka Alam Wisata (HSAW)
Tabel 3.17 Hutan Suaka Alam Wisata (HSAW)
No. Nama Kawasan Kab./Kota Luasan
(ha.) Kep. Penetapan Potensi
1. Air Terjun Wera Sigi 250 KEP. Mentan No.
843/Kpts/Um/11/80
Flora
Pinus (Pinus
mercusii ), Kenari
(Canarium sp),
Bayur
(Pterospermum
celebicum ), dll.
Fauna
Rusa (Cervus
timorensis ),
Ayam Hutan
(Gallus galus ),
Babi Hutan (Sus
celebensis ),
Burung Gagak
(Carvus sp), dll.
Objek Wisata
Bab III - 58
2. Bancea Poso 5.000 1. KEP. Menhutbun
No.
272/Kpts-II/1999
2. PP 26 tahun 2008
Tentang RTRWN
Flora
Anggrek Bulan
(Phalaenopsis
amabilis ),
Anggrek Kantong
(Phapiopedilun
sp), Anggrek
Antena
(Dendrobium
antena- tum ),
Anggrek Mutiara
(Coe- logyne
asperata ), dll.
Fauna
Binatang Hantu
(Tarsius spec-
trum. Tarsius
dianae ), Jalak
Sulawesi
(Scissirostrum
dubium ),
Rangkong
(Rhytice- ros
cassidix ), dll.
Objek Wisata
Danau Poso
Bab III - 59 Panorama alam.
3. Tanjung Karang Donggala 1.000
4. Laut Tosale
Towale
Donggala 5.000
5. Laut Pulau
Peleng
Banggai
Kepulauan
17.462
6. Laut Kepulauan
Sago
Banggai
Kepulauan
153.850
T o t a l 182.562
6. Taman Wisata Alam Laut
Tabel 3.18 Taman Wisata Alam Laut
No. Nama Kawasan Kab./Kota Luasan
(ha.) Kep. Penetapan Potensi
1. Kepulauan Togean Tojo Una – Una
100.000 PP 26 tahun 2008
Tentang
RTRWN.
2. Pulau Batudaka Parigi PP 26 tahun 2008
Tentang
Bab III - 60
7. Taman Hutan Raya
Tabel 3.19 Taman Hutan Raya
No. Nama Kawasan Kab./Kota Luasan
(ha.) Kep. Penetapan Potensi
1. Poboya Paneki 1. Donggala
2. Palu
7.128 KEP. Menhutbun
No.
24/Kpts-II/1999
PP 26 tahun 2008
Tentang RTRWN
Flora
Cendana
(Santalum album
), Angsana
(Pterocarpus
indicus ), Nyatoh
(Palaqu- ium sp),
Kayu Hitam
(Diospyros
celebica), dll.
Fauna
Tekukur Hutan
(Geopelia sp.,
Streptopelis sp),
Burung Kakak Tua
Jambul Kuning
(Cacatua sulphurea
), Biawak (Varanus
salvator ), dll.
Objek Wisata
Bab III - 61
8. Taman Buru
Tabel 3.20 Taman baru
No. Nama Kawasan Kab./Kota Luasan
(ha.) Kep. Penetapan Potensi
1. Landusa Tomata Poso /
Morowali
5.000 397/Kpts-II/1998 Flora
Rumput Kilen
(Chliris barbata ),
Bulu Mata
Munding (Fibrysty- lus annua ), Palapi (Heritiera sp),
Kume (Canarium
sp), Damar
(Agathis dammara
),
dll.
Fauna
Kum-kum
(Ducula bicolor,
D. aenea ), Rusa
(Cervus timo-
rensis ), Raja
Udang (Alcedo
atthis ), dll.
Objek Wisata
Bab III - 62
B. Rincian Rencana Kawasan Lindung di Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah
Kawasan Sempadan Pantai
Tabel 3.21 Kawasan sepadan pantai
No. Kab./Kota Panjang (km.)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Banggai
Buol
Donggala
Parigi Moutong
Tojo Una-Una
Tolitoli
Banggai Kepulauan
Poso
Morowali
Palu
613
197
400
431
454
454
700
174
800
42
Bab III - 63
3.4.3.2. Rincian Kawasan Budidaya
A. Rincian Kawasan Budidaya Propinsi Sulawesi Tengah
1. Rincian Kawasan Andalan
Tabel 3.22 Rincian kawasan andalan
No. Nama Kawasan
Andalan
Sektor Unggulan Kep. Penetapan
1. Poso dsk. pertanian, perikanan, pariwisata,
perkebunan, dan industri
PP 26 tahun 2008
Tentang RTRWN
2. Tolitoli dsk. pertambangan, perkebunan,
perikanan, pertanian, dan
pariwisata
PP 26 tahun 2008
Tentang RTRWN
3. Kolonedale dsk. pertanian, perikanan, pariwisata,
perkebunan, agro industri, dan
pertambangan
PP 26 tahun 2008
Tentang RTRWN
4. Palu dsk. pertambangan, perikanan, industri,
pertanian, perkebunan, dan
pariwisata.
PP 26 tahun 2008
Bab III - 64
2. Rincian Kawasan Andalan Laut
Tabel 3.23 Rincian kawasan andalan laut
No. Nama Kawasan Andalan Laut Sektor Unggulan
1. Teluk Tolo – Kep. Banggai dsk. perikanan laut dan pariwisata
3. Rincian kawasan Cepat Tumbuh
Tabel 3.24 Rincian kawasan cepat tumbuh
No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota
1.
2.
3.
4.
Kaw. Parigi – Ampibabo dsk., Kaw. Danau Poso dsk.,
Kaw. Ampana dsk.,
Kaw. Moutong – Tomini dsk., Kaw. Damsol – Damsel dsk., Kaw. Lalundu dsk.
Kab. Parigi Moutong
Kab. Poso
Kab. Tojo Una - Una
Kab. Parigi Moutong
Kab. Donggala
Kab. Donggala
4. Rincian Kawasan Budidaya Hutan
Tabel 3.25 Rincian kawasan budidaya hutan
No. Status Kawasan Luas (ha) Terletak Pada Kab / Kota
1. Kawasan Budidaya Hutan 1.597.609 Tersebar di Kab. / Kota
1.1 Hutan Produksi Terbatas (HPT) 1.237.974 Kab. Donggala, Parigi
Moutong, Morowali, Tojo
Bab III - 65 Banggai, Banggai
Kepulauan,.dan Sigi
1.2 Hutan Produksi Tetap (HP) 233.348 Kab. Donggala, Poso, Parigi
Moutong, Morowali, Tojo
Una-Una, Tolitoli, Buol,
Banggai, Banggai Kepulauan.,
dan Sigi
1.3 Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK)
126.287
Kota Palu; Kab. Donggala,
Poso Parigi Moutong,
Morowali, Tojo Una-Una,
Tolitoli, Buol, Banggai,
Banggai Kepulauan, dan Sigi
2. Kawasan Budidaya Non Hutan 2.976.935 Tersebar di Kab. / Kota
TOTAL LUAS KAWASAN BUDIDAYA 4.574.544
5. Rincian Kawasan Budidaya Pertambangan
Tabel 3.26 Rincian budidaya pertambangan
No. Jenis Tambang Kabupaten / Kota Kecamatan
1. Nikel Morowali Bungku Utara, Mamosalato, Soyo Jaya,
Petasia, Bungku Tengah, Bungku
Selatan, dan Bahodopi
Banggai Toili, Bunta, Pagimana, Bualemo, dan
Bab III - 66 Tojo Una-Una Ampana Tete dan Ulubongka
2. Galena (Timah
Hitam)
Donggala Marawola (Sungai Lewara Hulu)
Parigi Moutong Ampibabo
3. Emas Parigi Moutong Moutong, Tolai dan Ampibabo
Poso Lore Selatan Desa Gintu
ToliToli Dondo
Donggala Sirenja
Buol Bunobogu
Palu Poboya
4. Molibdenium Tolitoli Dondo
Parigi Moutong Moutong
5. Chromit Morowali Bungku Barat dan Bungku Selatan
Tojo Una-Una Ulubongka dan Ampana Tete
6. Pasir Besi Morowali Bungku Utara, Petasia dan Bungku
Tengah
Banggai Toili, Bunta, Pagimana, Bualemo dan
Bab III - 67 Tojo Una-Una Ampana Tete, Ulubongka dan Tojo
7. Bijih Besi Tojo Una-Una Ampana Tete, Ulubongka, Tojo Barat
dan Tojo
Donggala Sojon dan Sindue
8. Tembaga Parigi Moutong Moutong
Buol Lakea
Donggala Sindue Tobata
9. Belerang Tojo Una-una Pulau Una-Una
10. Wolfram-Tungsten Poso Lore Piore
11. Granit ToliToli Dondo
Sigi Dolo Barat dan Marawola
Parigi Moutong Tinombo Selatan
Banggai Kepulauan Banggai Desa Lambako
12. Marmer Poso Pamona Utara dan Pesisir
Morowali Lembo dan Petasia
Tojo Una-Una Tojo
Bab III - 68 Parigi Moutong Tomini
13. Asbes Tojo Una-Una Ulubongka
14. Batubara Morowali Mori Atas dan Bungku Utara
Sigi Nokilalaki
Donggala Sindue
Banggai Kepulauan Liang, Bulagi, Tataba dan Buko
Buol Momunu
15. Minyak Bumi Morowali Bunku Utara
Banggai Toili Barat
Donggala Balaesang, Dampal Selatan dan
Surumana
16. Gas Bumi Banggai Batui dan Toili
17. Panas Bumi Tolitoli Dondo
Donggala Sindue
Buol Palele
Banggai Pagimana
Bab III - 69 Sigi Dolo Selatan, Dolo Barat dan Sigi
Biromaru
Tojo Una-Una Ulubongka
6. Rincian Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Pariwisata
a. Wisata Alam
Tabel 3.27 Kawasan wisata alam
No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota
1. SM. P. Dolangan dan SM Pinjan Tj. Matop Tolitoli
2. SM Tj. Santigi Parigi Moutong
3. CA. Pangi Binangga Parigi Moutong
4. CA. Gunung Tinombala Donggala, Tolitoli dan Parigi
Moutong
5. CA. Gunung Dako Tolitoli dan Buol
6. CA. Tanjung Api Tojo Una-una
7. TN. Lore Lindu Sigi dan Poso
8. Tahura Poboya dan Paneki Palu dan Sigi
9. Taman Wisata Pekan Penghijauan Nasioal Desa
Ngata Baru
Bab III - 70
10. Danau Poso Poso
11. Danau Lindu Sigi
12. Danau Talaga Donggala
13. Air Terjun Hanga-hanga dan Hutan Bakau Luwuk Banggai
14. Air Terjun Nupabomba Donggala
b. Wisata Alam Laut
Tabel 3.28 Kawasan wisata alam laut
No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota
1. Pulau Peleng Banggai Kepulauan
2. Kepulauan Sago Banggai Kepulauan
3. Wakai Tojo Una-Una
4. Tj. Api Tojo Una-Una
5. Pulau Tikus Banggai
6. Pulau Makakata Parigi Moutong
7. Pulau Kelelawar Parigi Moutong
8. Pulau Rosalina Parigi Moutong
9. Pulau Pasoso Donggala
Bab III - 71
c. Wisata Alam Air Panas
Tabel 3.29 Kawasan wisata alam air panas
No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota
1. Mantikole Sigi
2. Pulu Sigi
3. Bora Sigi
d. Wisata Budaya
Tabel 3.30 Kawasan wisata budaya
No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota
1. Taman Purbakala Watunonju Sigi
e. Wisata Lainnya
Tabel 3.31 Kawasan wisata lainnya
No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota
1. Pulau Maputi Donggala
2. Pulau Pangalaseang Donggala
Bab III - 72
3.4.3.3. Rencana Pengembangan Pola Ruang terkait Ke Cipta Karyaan
A. Pengembangan Sistem Jaringan Pengelolaan Sumberdaya Air
a. Wilayah Sungai (Ws)
1. Wilayah Sungai Lintas Provinsi
Tabel 3.32 Kawasan wilayah sungai lintas provinsi
No. Nama WS Nama DAS
Luas DAS
Km2
Nama Kabupaten/Kota
1. Palu – Lariang Lariang
Minti
Bambara
Surumana
Mamera
Palu
Taipa
Tavaili
Tibo
Alindau
Tompe
7.152,00
267,95
40,62
319,00
119,00
3.043,00
82,00
101,00
133,50
102,50
93,20
Kabupaten Sigi/Kota Palu
Kabupaten Sigi / Kota Palu
2. Pompengan- Sulawesi Selatan – Sulawesi
Bab III - 73
Lorena Morowali
3. Lasolo – Sampara Lasolo Sampara
Lalindu
Aopa
Luhumbuti
Landawe
Amesiu
Sulawesi Selatan – Sulawesi Tenggara – Kabupaten Morowali
4.
Randangan-Paguyaman
Gorontalo – Sulawesi Tengah
5. Kaluku - Karama Sulawesi Barat - Sulawesi
Tengah
2. Wilayah Sungai Strategis Nasional
Tabel 3.33 Kawasan wilayah sungai strategis nasional
No. Nama WS Nama DAS
Luas DAS
Km2
Nama Kabupaten/Kota
1. Parigi – Poso Tompis Kasimbar
Toribulu
Topoyo
140,61
63,39
156,54
Bab III - 75 Mawomba
Tayawa
Uekuli
Sandada
Tojo
Masalongi
Pancuma
Tongku
Ue Podi
130,73
82,53
120,02
30,06
255,47
233,11
71,72
147,94
147,94
2. Laa – Tambalako Tirongan Solato
PeoTiworo
Tufu
Mapasa
Sumara
Poso
Bahoue
Tambalako
Solonsa
Ungkaya
27.005,944
.633,4
28.968,2
2.758,2
8.891,0
39.777,9
2.647,87
3.206,4
24.726,9
10.813,5
Bab III - 76
3. Wilayah Sungai Lintas Kabupaten/Kota
Tabel 3.34 Kawasan wilayah sungai lintas kabupaten/kota
No. Nama WS. Nama DAS.
Parigi Moutong
Bab III - 80
Banggai, Morowali,
Touna
Banggai, Touna
Bab III - 81
Kaunyo siuna
Bab III - 82
Banggai, Morowali
Banggai
Banggai
Banggai, Morowali
Bab III - 83
Banggai, Morowali
Banggai, Morowali
Bab III - 84
b. Rincian Bendung
1. Rincian Bendung Nasiona
Tabel 3.35 Rincian bendungan nasional
No. Nama Bendung Nama Kabupaten/Kota Pelayanan (ha.)
1.
Sausu Atas
Gumbasa
Singkoyo
Sinorang Ombolu
Mentawa
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Sigi
2. Rincian Bendung Provinsi
Tabel 3.36 Rincian bendungan provinsi
No. Nama Bendung Nama Kabupaten/Kota Pelayanan (ha.)
1.
Tende Lalos
Kolondom
Malomba Ogowele
Malino
Ongka Atas
Tada
Kasimbar
Dolago
Maoti
Mepanga Hilir
Torue
Malonas
Tolitoli
Tolitoli
Tolitoli
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Bab III - 85
No. Nama Bendung Nama Kabupaten/Kota Pelayanan (ha.)
13.
Tolisu Atas Bawah
Dongin Pandanwangi
Moilong
Bunta
Bella
Air Terang
Sigi - Palu
c. Rincian Danau
Tabel 3.37 Rincian danau
NO NAMA DANAU KABUPATEN/KOTA LUAS (Km
Bab III - 86
Bolano Toga
Batu Dako
Bolanosau
Dedei
Laut Kecil
Bolano Molosipat
Poso
Tanah Morambo
Limbo Kasimpo
Telaga Toju
Tiu
Biok Njok Njok Keles
Liyouk Koyoan
Donggala
Donggala
Donggala
Sigi
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Parigi Moutong
Bab III - 87
d. Rincian Mata Air
Tabel 3.38 Rincian mata air
NO NAMA MATA AIR (MA) LOKASI
MA Watutela
MA Owo
MA Koeloe
MA Kamarora (Air panas)
MA Desa Bahagia
MA Duyu
MA Mantikole
Palu
e. Rincian Rencana Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Bersih
(IPA)
Tabel 3.39 Rincian rencana pengembangan instansi pengolahan air bersih
No. Nama IPA Nama Kabupaten/Kota DEBIT (l/dt.)
1.
Kolonedale
Bab III - 88 9.
10.
11.
12.
13.
14.
Luwuk
Batui
Bunta
Kintom
Pagimana
Lamala
Banggai
Banggai
Banggai
Banggai
Banggai
Banggai
50 – 100 > 100
> 100
50 – 100 50 – 100 50 – 100
Tabel Pola ruang Provinsi
Tabel 3.40 Pola ruang provinsi
No FUNGSI KAWASAN
Berdasarkan Perda RTRWP Sulteng No. 4 Tahun 2004
(Ha)
Updating Luas Berdasarkan Perhitungan GIS
(Ha)
LUAS % LUAS %
I. Kawasan Lindung 2.166.171 31,84 2.386.986,81 36,43
Kawasan Konservasi Suaka Alam
dan Pelestarian Alam
676.248 9,94 672.160,97 10,26
Kawasan Konservasi Suaka Alam
dan Pelestarian Alam (Air)
338.818,95 5,17
Hutan Lindung 1.489.923 21,90 1.376.006,89 21,00
II.Kawasan Budidaya Hutan 2.228.761 32,76 2.136.958,55 32,61
Hutan Produksi Terbatas (HPT) 1.476.316 23,70 1.421.428,72 21,69
Bab III - 89 Hutan Produksi yang dapat
dikonversi (HPK)
251.856 3,70 253.680,55 3,87
III. Areal Penggunaan Lain (APL) 2.408.368 35,40 1.969.963,18 30,06
IV. Perairan (Danau & Sungai) - - 58.763,61 0,90
Jumlah III & IV 2.028.726,79 30,96
Luas Wilayah Provinsi Sulteng (I+II+III+IV)
6.803.300 100 6.552.672,15 100
Tabel 3.41 Pola ruang kabupaten/kota
NO KAB/KOTA APL HSA HL HP HPK HPT Perairan
4. Kab. Tolitoli 132.834,
62 31.841
Banggai 284.073,
Bab III - 90 6.
Kab. Buol 132.708,
71
Morowali 293.088,
78
Una-una 138.666,
48
TOTAL 1.903.41
Bab III - 91 Tabel 3. 42 Rincian Program Pemanfaatan Ruang Indikasi Program Utama Lima Tahunan
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG PROPINSI
A Percepatan Pengembangan Kota-Kota Utama Kawasan Perbatasan
APBN, APBD, Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
1. Pengembangan/Peningkatan fungsi
2. Pengembangan baru
3. Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi
B Mendorong Pengembangan Kota-Kota Sentra Produksi yang
Berbasis Otonomi Daerah
APBN, APBD, InvestasiSwasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
C Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-Kota Pusat
Pertumbuhan APBN, APBD, InvestasiSwasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
1. Pengembangan/Peningkatan fungsi
Bab III - 92
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
3. Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi
D Pengendalian Kota-kota Berbasis Mitigasi Bencana
APBN, APBD, InvestasiSwasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
1. Rehabilitasi kota akibat bencana alam
2. Pengendalian perkembangan kota-kota berbasis Mitigasi
Bencana
E Perwujudan Sistem Transportasi
E.1
.
Perwujudan Sistem Jaringan Jalan
Jaringan Jalan Arteri Primer
1. Pemantapan jaringan jalan Arteri Primer, Jaringan Lintas Trans
Sulawesi Tengah, Jaringan lintas Barat
APBN, APBD, Investasi Swasta,
Bab III - 93
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
2. Pengembangan jaringan jalan Arteri Primer menghubungkan
antar wilayah, Jaringan lintas Timur, Jaringan lintasTengah,
Jaringan Jalan Kolektor Primer
3. Pemantapan jaringan jalan Kolektor Primer, Jaringan jalan
pengumpan
E.2
.
PerwujudanSistemTransportasi Laut dan Penyeberangan
1. Pemantapan Pelabuhan Penyeberangan
APBN, APBD, Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
2. Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan
3. Pembangunan Terusan Khatulistiwa
4. Pemantapan Pelabuhan Inter Propinsi
5. Pengembangan Pelabuhan InterPropinsi
Bab III - 94
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
7. Pengembangan Pelabuhan Propinsi
E.3
.
Perwujudan Bandar Udara Pusat Penyebaran
1. Pemantapan Bandara Udara Pusat Penyebaran Skala Pelayanan
Primer
APBN, APBD,Investasi
Swasta,dan/atau kerjasama
pendanaan
2. Pengembangan Bandara Udara Pusat Penyebaran Skala
Pelayanan Primer
3. Pemantapan Bandara Udara Pusat Penyebaran Skala Pelayanan
Sekunder
4. Pengembangan Bandara Udara Pusat Penyebaran Skala
Pelayanan Sekunder
5. Pemantapan Bandara Udara Pusat Penyebaran Skala Pelayanan
Tersier
Bab III - 95
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
Pelayanan Tersier
E.4
. Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
I Perwujudan Sistem Jaringan SD Air (SDA)
1. Konservasi SDA, Pendayagunaan SDA, dan
PengendalianDayaRusak Air
APBN, APBD,
InvestasiSwasta,dan/ataukerjasa
ma pendanaan
II Perwujudan Sistem Jaringan Energi
1. Perwujudan Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi Gas Bumi APBN, APBD, Investasi
Swasta,dan/atau kerjasama
pendanaan
2. Rehabilitasi Jaringan Transmisi Tenaga Listrik
Bab III - 96
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
III
Sistem Jaringan Telekomunikasi APBN, APBD, Investasi
Swasta,dan/atau kerjasama
pendanaan
1. Rehabilitasi Jaringan Terestrial
2. Pengembangan JaringanTerestrial
3. Jaringan Pelayanan Feeder Antar Kabupaten
PERWUJUDAN POLA RUANG
A PerwujudanKawasanLindung
I Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Lindung Propinsi
1. Suaka Alam Laut
APBN, APBD, InvestasiSwasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
2. Suaka Margasatwa
3. Cagar Alam
Bab III - 97
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
5. Taman Hutan Raya
6. Taman WisataAlam
II Pengembangan Pengelolaan Kawasan Konservasi Propinsi
1. Suaka Alam Laut
APBN, APBD, Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
2. Suaka Margasatwa
3. Cagar Alam
4. Taman Nasional
5. Taman Hutan Raya
6. Taman Wisata Alam
III Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Lindung
(KawasanResapan Air)
APBN, APBD, Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
Bab III - 98
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
dan/atau kerjasama pendanaan
V Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Taman Buru APBN, APBD, Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
VI Pengembangan Pengelolaa nKawasan Taman Buru APBN, APBD, Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
B Perwujudan Pengembangan Kawasan Budi Daya
I Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Andalan untuk Sektor
Pertanian:
1. Pengendalian Kawasan Andalan untuk Pertanian Pangan Abadi APBN, APBD,Investasi
Swasta,dan/atau kerjasama
pendanaan
2. Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian
II RehabilitasidanPengembanganKawasanAndalanuntukSektor
Bab III - 99
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perkebunan APBN, APBD, Investasi
Swasta,dan/atau kerjasama
pendanaan
2. Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan
III Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Sektor
Pertambangan:
1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pertambangan APBN, APBD,Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
2. Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertambangan
IV Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Sektor
Industri Pengolahan:
1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk industry pengolahan APBN, APBD,Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
2. Pengembangan Kawasan Andalan untuk industri pengolahan
Bab III - 100
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
Pariwisata:
1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pariwisata APBN, APBD,Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
2. PengembanganKawasanAndalanuntukPariwisata
VI Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Sektor
Perikanan:
1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perikanan APBN, APBD,Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
2. Pengembangan Kawasan Andalan untu kPerikanan
VII Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Sektor
Kelautan:
1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kelautan APBN, APBD,Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
2. Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kelautan
Bab III - 101
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
I Kehutanan:
1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kehutanan
APBN, APBD,Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
2. Pengembangan Kawasan Andalan Kehutanan
C Perwujudan Pengembangan Kawasan Strategis
I Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut
Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
APBN, APBD,Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
II Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut
Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
APBN, APBD,Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
III Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut
Kepentingan Sosial Budaya
APBN, APBD,Investasi Swasta,
Bab III - 102
NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
2009-2010
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2029
IV
Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut
Kepentingan Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi
Tinggi
APBN, APBD,Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
V Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut
Kepentingan Pertahanan dan Keamanan
APBN, APBD,Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
VI Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan
Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau Teknologi Tinggi
1. Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi
APBN, APBD,Investasi Swasta,
dan/atau kerjasama pendanaan
2. Penawaran Wilayah Kerja Gas Metana Batubara
3. Pengembangan Kilang LNG
VII Pengembangan Kawasan Andalan Bahan Bakar Nabati APBN, APBD, Investasi Swasta
Bab III - 103 Matrik Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota/Kawasan
Tabel 3.43 Keterpaduan strategi pengembangan kota/kawasan
NO PRODUK
RENCANA
STATUS (ADA/ TIDAK) *)
ARAHAN PEMBANGU
NAN
PROGRAM/ KEGIATAN
LOKASI SEKTOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Rencana Tata
Ruang Wilayah
Kabupaten/K
ota (RTRWK)
Kawasan
Strategis
-
- Indikasi
Program
Bidang Cipta
Karya
AM/PLP/
Bangkim/P
B L *)
2. Rencana Tata
Ruang Wilayah
Kabupaten/K