• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Nilai Kekasaran Saluran Beberapa Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Sei Krio Desa Sei Beras Sekata Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kajian Nilai Kekasaran Saluran Beberapa Saluran Tersier Pada Jaringan Irigasi Sei Krio Desa Sei Beras Sekata Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Flow Chart Penelitian

Mulai

Ditentukan Sifat Fisik Tanah

Dihitung kecepatan aliran rata-rata (V) Diukur debit air

Dihitung luas penampang saluran

Dihitung kecepatan kritis (V0)

Dihitung Koefisien Kekasaran Manning (N)

Dihitung Faktor Penghambat/Konstanta Chezy (C)

(2)
(3)

Lampiran 3. Perhitungan Bulk Density, Particle Density dan Porositas.

(4)

ρb = Ms Vt

=

232,72 192,33 g/cm3 = 1,21 g/cm3 Kerapatan Partikel

Dalam Saluran

Berat Tanah = 238,49 g

Volume Tanah = 200 ml

Volume Air = 300 ml

Volume Air Tanah = 396 ml

ρs = berat tanah

(volume tanah−volume pori)

Volume Ruang Pori = (volume air + volume tanah)- volume air tanah Volume Ruang Pori = (300ml+200ml) – 396ml

= 104 ml ρs = 238,49

200−104

= 2,48 g/cm

3

Tepi Saluran

Berat Tanah = 232,72 g Volume Tanah = 150 ml

Volume Air = 200 ml

Volume Air Tanah = 358 ml

ρs = berat tanah

(volume tanah−volume pori)

(5)

Volume Ruang Pori = (200ml+150ml) – 292ml = 58 ml

ρs = 232,72

150− 58

= 2,53 g/cm

Porositas Dalam Saluran

Porositas = (1- ρb

ρs) x 100% = (1- 1,24

2,48) x 100% = 50% Tepi Saluran

Porositas = (1- ρb

ρs) x 100%

= (1- 1,21

2,53 ) x 100% = 52,17%

Saluran 2

Kerapatan Massa (Bulk Density) Dalam Saluran

Ms = 248,11 g ρb = Ms

Vt

=

248,11 192,33 g/cm

3

= 1,29 g/cm3 Tepi Saluran

(6)

ρb = Ms Vt

=

217,33 192,33g/cm3 = 1,13 g/cm3 Kerapatan Partikel

Dalam Saluran

Berat Tanah = 248,11 g

Volume Tanah = 200 ml

Volume Air = 300 ml

Volume Air Tanah = 400 ml

ρs = berat tanah

(volume tanah−volume pori)

Volume Ruang Pori = (volume air + volume tanah)- volume air tanah Volume Ruang Pori = (300ml+200ml) – 400ml

= 100 ml ρs = 248,11

200−100

= 2,47 g/cm

3

Tepi Saluran

Berat Tanah = 217,33 g Volume Tanah = 190 ml

Volume Air = 300 ml

Volume Air Tanah = 395 ml

ρs = berat tanah

(volume tanah−volume pori)

(7)

Volume Ruang Pori = (300ml+190ml) – 387ml = 103 ml

ρs = 217,33

190− 95

= 2,51 g/cm

Porositas

Dalam Saluran Porositas = (1- ρb

ρs) x 100% = (1- 1,29

2,47 ) x 100% = 47,77%

Tepi Saluran

Porositas = (1- ρb

ρs) x 100% = (1- 1,13

2,51 ) x 100% = 54,98%

Saluran 3

Kerapatan Massa (Bulk Density) Dalam Saluran

Ms = 244,26 g ρb = Ms

Vt

=

244,26 192,33 g/cm3 = 1,27 g/cm3 Tepi Saluran

(8)

ρb = Ms Vt

=

23,10 192,33g/cm3 = 1,16 g/cm3 Kerapatan Partikel

Dalam Saluran

Berat Tanah = 244,26 g

Volume Tanah = 200 ml

Volume Air = 300 ml

Volume Air Tanah = 400 ml

ρs = berat tanah

(volume tanah−volume pori)

Volume Ruang Pori = (volume air + volume tanah)- volume air tanah Volume Ruang Pori = (300ml+200ml) – 400ml

= 100 ml ρs = 244,26

200−100

= 2,44 g/cm

3

Tepi Saluran

Berat Tanah = 223,10 g Volume Tanah = 190 ml

Volume Air = 300 ml

Volume Air Tanah = 390 ml

ρs = berat tanah

(volume tanah−volume pori)

(9)

Volume Ruang Pori = (300ml+190ml) – 390ml = 100 ml

ρs = 223,10

190− 100

= 2,46 g/cm

Porositas

Dalam Saluran Porositas = (1- ρb

Lampiran 4. Perhitungan debit pada saluran satu, dua dan tiga

No Lokasi Saluran 1 (l/dtk) Saluran 2 (l/dtk) Saluran 3 (l/dtk)

1 Hulu 13,11 7,77 9,18

2 Hilir 10,18 6,55 9,08

Saluran 1 Hulu

a. Cara Tampung

Ulangan Waktu (t)

(10)

= 12,88 l/det+12,52 l/det+13,03 l/det 3

= 12,81 l/det b. Sekat Ukur Thompson

H = 15,5 cm Q = 0,0138 H5/2

= 0,0138 (15,5 cm)5/2 = 13,11 l/det

Hilir

a. Cara Tampung

Ulangan Waktu (t)

Q

Rata-rata

=

Q1+Q2+Q3

3

=

10,49 l/det+9,86 l/det+10,24 l/det 3

= 10,20 l/det b. Sekat ukur Thompson

H = 14 cm Q = 0,0138 H2/5 = 0,0138 (14 cm)5/2

= 10,18 l/det

(11)

Saluran 2 Hulu

a. Cara Tampung

Ulangan Waktu (t)

QRata-rata= Q1+Q2+Q3 3

=

7,12 l/det + 6,94 l/det +7,48 l/det 3

= 7,18 l/det

b. Sekat ukur Thompson H = 12,6 cm Q = 0,0138 H5/2

= 0,0138 (12,6 cm)5/2 = 7,77 l/det

Hilir

a. Cara Tampung

Ulangan Waktu (t)

Q

Rata-rata= Q1+Q2+Q3

3

(12)

= 6,81 l/det

b. Sekat Ukur Thompson H = 11,8 cm

a. Cara Tampung

Ulangan Waktu (t)

QRata-rata= Q1+Q2+Q3 3

=

10,21 l/det+9,96 l/det+10,13 l/det 3

= 10,1 l/det

b. Sekat ukur Thompson H = 13,9 cm Q = 0,0138 H5/2

(13)

= 9,92 l/det

Hilir

a. Cara Tampung

Ulangan Waktu (t)

Q

Rata-rata= Q1+Q2+Q3

3

= 9,25 l/det+9,41 l/det+9,18 l/det 3

= 9,28 l/det b. Sekat Ukur Thompson

H = 13,4 cm

Lampiran 5. Ukuran saluran tersier Saluran 1

Kedalaman (D) = (9,6cm+9,0cm+8,8cm) 3

(14)

Lebar (B) = (46,4cm+50,8cm+48cm) 3

= 48,4 cm = 0,484 m

Saluran 2

Kedalaman (D) = (8,4cm+7,8cm+8,1cm) 3

Kedalaman (D) = 16,2cm+14cm+15,4cm) 3

= 14,8 cm = 0,148 m Lebar (B) = (29cm+30,8cm+38,6cm)

3

= 32,8 cm = 0,328 m Lampiran 6. Perhitungan Kecepatan Rata rata

(15)

Q ̅= A̅ x V̅ V̅ =Q ̅̅̅

= 11,64 x 10

−3m3/dtk

0,045 m2

= 0,262 m/dtk

Saluran 2 A̅ = B̅ x D̅

= 0,362m x 0,081m = 0,029 m2

Q ̅= A̅ x V̅ V̅ =Q ̅̅̅

= 7,16 x 10−3m3/dtk 0,029 m2

= 0,243 m/dtk

Saluran 3 A̅ = B̅ x D̅

= 0,328m x 0,148m = 0,049 m2

Q ̅= A̅ x V̅ V̅ =Q ̅̅̅

= 9,50 x 10−3m3/dtk 0,049 m2

(16)

Lampiran 7. Perhitungan kecepatan kritis (V0)

(17)

Saluran 2 √(0,484𝑚+2(0,142𝑚)0,069𝑚2 )(0,0054)

(18)

= 13,78 √(0,742𝑚+2(0,108𝑚)0,08𝑚2 )(0,0061)

√(0,528𝑚+2(0,178𝑚)0,094𝑚2 )(0,0058)

(19)

Lampiran 10. Gambar

(20)

Pengukuran Debit dengan Sekat Ukur Tipe Thompson

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, menghitung besar kehilangan air dan efisiensi serta merancang dimensi saluran yang baik agar tidak terjadi penggerusan dan pengendapan pada 2

SRI AMELIA SUSAN GINTING: Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Sei Beras Sekata Daerah Irigasi Sei Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, dibimbing oleh SUMONO dan

Tempat yang sebaiknya dipilih untuk pengukuran kecepatan aliran yaitu bagian sungai atau saluran yang lurus dengan dimensi seragam, sehingga lebar permukaan air dapat dibagi

Analisis Hubungan Debit dan Kehilangan Air Pada Saluran Irigasi Tersier Di Daerah Irigasi Punggur Utara Ranting Dinas Pengairan Punggur Lampung Tengah.. Jurusan Teknik Pertanian,

Pengukuran Debit dengan Sekat Ukur Tipe Thompson (Saluran 1). Pengukuran Debit dengan Sekat Ukur Tipe Thompson

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa persentase kandungan fraksi pasir di dalam kedua saluran lebih banyak dibanding di tepi kedua saluran sehingga kerapatan massa di dalam

SRI AMELIA SUSAN GINTING: Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Sei Beras Sekata Daerah Irigasi Sei Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, dibimbing oleh SUMONO dan

Kandungan pasir pada tanah mempengaruhi besar air yang lolos akibat perkolasi.Tanah pasir memiliki daya daya hantar air yang lebih cepat tetapi kemampuan