• Tidak ada hasil yang ditemukan

dasar dasar pengorganisasian desain dan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "dasar dasar pengorganisasian desain dan (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi adalah sesuatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas, sebab hampir setiap lapisan masyarakat memiliki organisasi untuk menjalankan suatu tujuan yang ingin dicapai. Setiap orang mempunyai dasar untuk memimpin yang juga merupakan bagian dari organisasi, paling tidak tiap masing-masing orang memimpin dirinya sendiri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Dewasa ini juga organisasi semakin berkembang, karena pengorganisasian sangat diperlukan dalam organisasi dan juga tata kerja dalam pembagian tugas baik secara individual ataupun sosial (bersama-sama). Maka dari itu penting bagi kita mempunyai pengetahuan tentang organisasi, manajemen, maupun tata kerja.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pengorganisasian?

2. Apa saja aspek – aspek dalam pengorganisasian?

3. Apa saja macam –macam sifat hubungan dalam organisasi? 4. Apa saja bentuk-bentuk organisasi?

5. Apa saja faktor penentu struktur organisasi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pengorganisasian.

2. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam pengorganisasian.

3. Untuk mengetahui macam-macam sifat hubungan dalam organisasi. 4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk organisasi.

5. Untuk mengetahui faktor penentu struktur organisasi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Kata organisasi mempunyai 3 pengertian umum.

1. Pengorganisasian merupakan suatu proses dimana pekerjaan diatur dan dibagikan diantara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

(2)

a. Perincian seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Perincian pekerjaan suatu perusahaan dapat berupa produksi, pemasaran, keuangan, SDM.

b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh suatu orang. Disebut pembagian kerja (devision of work)

c. Menggabungkan tugas-tugas secara logis dan efisien. Pengelompokan karyawan dan tugas ini biasa dinamakan (departementalisasi)

d. Menentukan siapa yang melapor dan kepada siapa dalam organisasi. Proses ini disebut koordinasi.

2. Sebagai lembaga atau kelompok fungsional seperti : perusahaan, rumah sakit. 3. Pembentukan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota

menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

Pekerjaan yang sudah dibagikan harus dilaksanakan secara terkoordinir

Yakni pengelompokan kegiatan sehingga pekerjaan yang serupa dan saling berkaitan dapat dilakukan bersama. organisasi yang terpisah guna mencapai tujuan bersama secara efisien.

d. Rentang Manajemen

Berupa banyaknya jumlah bawahan yang dapat di kendalikan secara efektif oleh seorang atasan.

 Departementalisasi

Departementasi adalah proses pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan yang sejenisnya dan secara logis saling berhubungan dapat dikerjakan bersama.

Macam-macam Departementasi: a. Fungsi

(3)

ditetapkan adanya departemen produksi, pemasaran, akuntansi, keuangan.

b. Dasar Wilayah atau Regional

Yaitu penentuan departemen didasarkan pada daerah kerjanya. Contoh dalam organisasi ditetapkan adanya departemen pemasaran, wilayah I, wilayah II, wilayah III, dan seterusnya atau ditetapkan departemen pemasaran wilayah jawa.

c. Dasar Produk

Yaitu penentuan departemen berdasarkan hasil produksinya. Contoh ditetapkannya departemen struk departemen, departemen jeep,.

d. Dasar Proses Produksi

Yaitu penentuan departemen yang berdasarkan proses yang ada. Contoh ditetapkannya departemen pertemuan, departemen pemerintahan, departemen finishing.

e. Dasar Langsung

Yaitu penentuan departemen yang berdasarkan pada kondisi langanan. Contoh departemen pakaian wanita, departemen pakaian pria, departemen pakaian anak-anak.

f. Dasar waktu

Yaitu penentuan departemen berdasarkan giliran waktu kerja. Contoh shift pagi, shift siang, shift malam.

g. Pelayanan

Klas eksekutif, klas bisnis, klas ekonomi pada pesawat terbang. Secara garis besar bentuk-bentuk departementalisasi ini dapat dirangkum menjadi tiga struktur departemen yaitu:

1. Departemen fungsional 2. Departemen divisional 3. Departemen matriks.  Pembagian Kerja

Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja (devision of work ) yang memungkinkan terjadinya synergy.

Menurut Adam Smith , sifat baik dari pembagian kerja adalah dalam pemecahan pekerjaan keseluruhan menjadi kegiatan-kegiatan yang kecil, sederhana serta terpisah sehingga setiap pekerjaan bisa melakukan spesialisasi, dan produktivitas meningkat secara deret ukur.

 Koordinasi

(4)

bagian-bagian dan individu-individu akan mengejar kepentingannya

Dalam praktek terdapat beberapa mekanisme yang dapat dipakai untuk melakukan koordinasi secara efektif.

a. Hirarki manajemen. Methode yang bisa dipakai untuk menyelesaikan konflik adalah melalui saluran komando organisasi secara vertikal dimana manajer/atasan membuat kebijaksanaan. Kewenangan formal ini akan dapat menumbuhkan keterpaduan bila pengarahannya diberikan dengan alasan-alasan yang rasional.

b. Komunikasi Antar Departemen. Komunikasi ini terjadi secara horisontal antara para manajer di berbagai departemen dalam rangka menyelesaikan pendapat.

c. Panitya. Koordinasi antar departemen juga dapat dilakukan melalui rapat-rapat panitya yang dibentuk secara formal dengan ketua beserta anggota-anggotanya. Panitya koordinasi ini dapat mengambil tiga bentuk utama :

1. Panitya Manajemen. Anggota-anggotanya terdiri dari para manajer senior yang berorientasi pada kepentingan organisasi sebagai keseluruhan dan bukan dari masing-masing departemen. Fungsi panitya ini meliputi pembentukan kebijaksanaan perusahaan dan pengawasan kegiatan masing-masing departemen.

2. Panitya Khusus. Anggota-anggotanya meliputi manajer dar bidang-bidang khusus. Misalnya panitya keuangan yang mengkoordinir investasi, pengeluaran modal pembelian, pengendalian biaya, panitya khusus mengenai litbang pengkoordinir berbagai penelitian produk, pasar, persaingan, konsumen,dsb.

(5)

d. Penghubung. Tugas utama dari para penghubung (liaison) adalah melakukan komunikasi secara informal dengan tujuan menciptakan koordinasi yang efektif.

 Rentangan Manajemen

Prinsip rentang manajemen adalah berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang atasan.

Rentang manajemen ini berhubungan erat dengan masalah koordinasi semakin besar jumlah rentangan yang terlalu sempit berarti manajer kurang dimanfaatkan sedangkan bawahan terlu ketat diawasi.

Kelamahan jumlah bawahan yang luas:

1. Fungsi pengawasan terhadap bawahan sukar dilaksanakan 2. Kemajuan setiap bawahan sukar diikuti

3. Waktu kerja pimpinan akan habis untuk pekerjaan rutin mengawasi bawahan

4. Pimpinan akan menjumpai kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan bawahannya.

Faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan rentang maajemen:

1. Mudah, sesukanya pekerjaan bawahan yang harus diawasi. Makin sulit pekerjaan, sebaiknya semakin sedikit jumlah jumlah bawahan yang perlu diawasi dapat lebih banyak lagi. 4. Pekerjaan utama atasam.

Jika atasan memiliki pekerjaan utama yang banyak, sebaiknya jumlah bawahan yag diawasi sedikit saja.

5. Biaya pengawasan.

Apabila biaya pengawasan mahal maka jumlah bawahan yang diawasi, sebaiknya ditentukan jumlah yang sedikit.

C. Macam-macam Sifat Hubungan dalam Organisasi

1. Hubungan garis lurus (liner relations)

(6)

2. Hubungan fungsi (funtional relation)

Contoh hubungan ini, misalnya orang pabrik minta orang bagian gudang untuk menyerdiakan alat-alat kerja yang diperlukan

3. Hubungan staf ( staf relations)

Contohnya staf memberikan nasehat kepemimpinan 4. Hubungan lateral (rateral relation)

Contohnyabagian marketing berhubungan dengan bagian produksi untuk membandingkan barang apa yang akan dihasilkan.

D. Bentuk Organisasi 1. Organisasi garis.

Cirinya adalah satru orang bawahan hanya memiliki seorang atasan, jadi dia hanya menerima perintah kerja dari satu orang saja, yaitu pemimpinannya. 2. Organisasi garis dan staf

Cirinya sama dengan organisasi garis ditambah adanya staf yang berfungsi memberikan nasehat atau pertimbangan-pertimbangan kepada pemimpinnya. 3. Organisasi fungsional.

Cirinya adalah seorang bawahan dapat menerima perintah dari banyak atasan. Contohnya organisasi bengkel, seoranmg tukang las, saat menerima perintah dari banyak departemen yang memerlukan saja mengelas.

4. Organisasi matrik

Cirinya adalah dalam orgtanisasi itu terjadi kontrak koordinasi antar bagian yang ada dalam organisasi. Organisasi matrik menggunakan pendekatan struktural dan fungsional sekaligus (kombinasi)

5. Organisasi proyek dan lain-lain.

Cirinya adalah apabila tujuan proyek sudah selesai, maka organisasi ini akan segera dibubarkan. Jadi sifat organisasinya hanya sementara saja, yaitu selama proyeknya berjalan.

E. Faktor Penentu Struktur Organisasi

Berikut adalah faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur suatu organisasi:

(7)

Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.

Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi

adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.

Ukuran organisasi

Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.

Teknologi

Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.

(8)

Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.

Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis -peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis

mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para

(9)

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Pengorganisasian merupakan suatu proses dimana pekerjaan diatur dan dibagikan diantara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

Aspek penting dalam pengorganisasian menyangkut struktur organisasi yang disusun berdasarkan : Departemen, pembagian kerja, koordinasi, rentang manajemen.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

HASIL UJI HSD ANTARA KELOMPOK SENYAWA UJI O-(4- TERSIER -BUTILBENZOIL)PIROKSIKAM, SENYAWA PEMBANDING PIROKSIKAM, DAN KONTROL CMC-NA 0,5%.. Dependent Variable: GELIAT

59 - 59 - Sistem Sertifikasi Pendidik untuk Dosen Ditjen Dikti Kemdi..... 59 - 59 - Sistem Sertifikasi Pendidik untuk Dosen Ditjen

For the global strategy, the low achieving students of the exact sciences program of the second grade of SMA Muhammadiyah 1 Babat tended to never conduct the overall

Bagi akun individu Pendidik (Guru) yang diaktifkan tugas tambahan resmi sebagai Kepala Madrasah/Sekolah oleh Admin Ka.Kemenag Kab/Kota otomatis mendapatkan hak akses sebagai

Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 326 Dari gambar di atas dapat dilihat profil temperatur slurry batubara pada menit ke- 10 dan 30 cenderung naik di sepanjang reaktor

Pemilihan profil baja saat itu menurut sumber yang dipercaya, dikarenakan banyaknya bahan (profil) yang tersedia untuk mengembangkan bangunan-bangunan perkantoran

Ini disebabkan karena peran dari media baik cetak maupun elektronik sering berkomunikasi dengan menggunakan bahasa informal yang dibawakan oleh ikon-ikon artisnya sehingga orang

Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib -atau modal penyertaan yang diperhitungkan sebagai modal dasar yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga