• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Periodik Unsur (3) docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Periodik Unsur (3) docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia tidak terlepas

dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan ,olehnya para ilmuan selalu mengkaji persoalan

yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Dengan hal tersebut

sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah perkembangan

system periodik unsur mulai dari pengelompokkan unsur – unsur yang sederhana hingga

pengelompokkan yang secara modern. Sistem priodik merupakan suatu cara untuk

mengelompokkan unsure-unsur berdasarkan sifatnya. Pengelompokkan unsur mengalami

sejarah perkembangan, sifat logam, non logam, hukum-hukum, golongan, peride, dan sifat-sifat

unsur dalam system periodik modern.

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka penyususn dapat merumuskan beberapa hal

yang menjadi masalah sebagai berikut :

1.

Bagaimana mendiskripsikan Sejarah perkembangan periodik unsur

2.

Menjelaskan pengelompokan unsur-unsur berdasarkan sifat logam dan nonlogam

3.

pengelompokan unsur-unsur berdasarkan hukum-hukum

4.

pengelompokan unsur-unsur berdasarkan periodik modern

5.

Menjelaskan sifat-sifat unsur dalam sistem periodik unsur

C.

Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah :

1.

Untuk memperoleh gambaran tentang pandangan konsep kimia yang khususnya menyangkut

sistem periodik Unsur.

2.

Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu kimia terutama yang berkaitan

dengan sistem periodik Unsur.

3.

Agar mampu menjelaskan dan memahami tentang sistem periodik unsur.

(2)

Sistem Periodik Unsur (SPU)

Sistem periodik unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan aturan tertentu. Semua unsur yang sudah dikenal ada dalam daftar tersebut.

Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur

Pengelompokan atas Logam dan NonLogam

Penggolongan unsur yang pertama dilakukan oleh Lavoisier yang mengelompokkkan unsur ke dalam logam dan nonlogam. Pada waktu itu baru sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal. Oleh karena pengetahuan tentang sifat-sifat unsur masih sederhana, unsur-unsur tersebut kelihatannya berbeda antara yang satu dengan yang lain, artinya belum terlihat adanya kemiripan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya. Tentu saja pengelompokan atas logam dan nonlogam masih sangat sederhana, sebab antara sesama logam pun masih terdapat banyak perbedaan.

(3)

Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner ,seorang profesor kimia di Jerman, mengemukakan bahwa massa atom relatif stronsium sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip stronsium, yaitu kalsium dan barium. Dobereiner juga menemukan beberapa kelompok unsur lain mempunyai gejala seperti itu. Oleh karena itu, Dobereiner mengambilan kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang disbutnya triade. Namun sayang, Dobereiner tidak berhasil menunjukkan cukup banyak triade sehingga aturan tersebut tidak bermanfaat.

Hukum Oktaf Newlands

J.W. Newlands merupakan orang yang mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Pada tahun 1863, ia menyatakan bahwa sifat sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan dan seterusnya.

(4)

Sistem Periodik Mendeleev

Diantara para ahli yang dianggap paling berhasil dalam mengelompokkan unsur-unsur dan berani menduga

adanya unsur-unsur yang pada saat itu belum ditemukan adalah Dmitry Mendeleev. Mendeleev

mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Cara pengelompokkan dilakukan dengan menggunakan kartu. Dalam kartu tersebut ditulis lambang atom, massa atom relatifnya dan sifat-sifatnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode. Sistem periodik yang disusun Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut:

Mendeleev sengaja mengosongkan beberapa tempat untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Beberapa kotak juga sengaja dikosongkan karena Mendeleev yakin masih ada unsur yang belum dikenal karena belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai dengan ramalan Mendeleev adalah germanium yang sebelumnya diberi nama ekasilikon oleh Mendeleev.

Sistem Periodik Modern dari Hhenry G. Moseley

Pada awal abad 20, setelah penemuan nomor atom, Henry Moseley menunjukkan bahwa urut-urutan unsur

dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Penempatan telurium (Ar = 128)

dan iodin (Ar = 127) yang tidak sesuai dengan keniakan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan

nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53).

Sistem Periodik Modern

Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Itu sebabnya tabel unsur-unsur

tersebut dinamai Tabel Periodik.

(5)

Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut.

Periode Jumlah Unsur Nomor Atom

Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.

Golongan

Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan, yaitu:

 Sistem 8 golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan

yang masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut juga unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom vertikal.

 Sistem 18 Golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi kedalam 18 golongan,

yaitu golongan 1 sampai dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12

(6)

 Golongan IA : logam alkali (kecuali hidrogen)

unsur yang terletak pada golongan-golongan B disebut unsur transisi atau unsur peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu Unsur-unsur-Unsur-unsur yang dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA

 Unsur transisi dalam

Dua baris unsur yang ditempatkan dibagian bawah Tabel Periodik disebut unsur transisi dalam, yaitu terdiri dari:

 Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini

mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoid atau lantanida

 Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini sangat

mirip dengan aktinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida

Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode keenam dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan periode ke tujuh, masing-masing berisi 15 unsur.

Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik

Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat disimpulkan sebagai berikut.

 Nomor periode sama dengan jumlah kulit

 Nomor golongan sama dengan elektron valensi

Sifat-sifat Periodik Unsur

Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu golongan.

Jari-jari Atom

Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar. Besar kecilnya jari-jari atom terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah kulit dan muatan inti.

 Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin besar

(7)

 Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka semakin kuat gaya tarik inti terhadap elektron, sehingga semakin kecil jari-jarinya

Energi Ionisasi

Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau ion dalam wujud gas.

Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom.

 dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil

 dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung bertambah

Besar kecilnya energi ionisasi bergantung pada besar gaya tarik inti terhadap elektron kulit terluar, yaitu elektron yang akan dilepaskan. Semakin kuat gaya tarik inti, semakin besar energi ionisasi

 dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar, sehingga gaya tarik inti

terhadap elektron terluar semakin lemah. Oleh karena itu, energi ionisasi berkurang

 dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang, sehingga gaya tarik inti terhadap

elektron semakin kuat. Oleh karena itu energi ionisasi bertambah

Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron

(8)

 Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung bertambah

 Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai afinitas

elektronn bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan halogen

Keelektronegatifan

Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan.

Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar tentu akan mempunyai keelektronegatifan yang besar pula.

Sifat Logam dan Nonlogam

Sifat logam bergantung pada energi ionisasi. Semakin besar energi ionisasi, semakin sukar bagi atom untuk melepas elektron, dan semakin berkurang sifat logamnya.

Kereaktifan

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

LKIP Kecamatan Jombang Tahun 2015 ini memuat informasi secara transparan tentang pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan sampai dengan pencapaian sasaran dalam

Dengan demikian, dapat dilihat kecenderungan sifat logam dalam sistem periodik, yaitu dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dan dalam satu.. periode dari kiri ke

Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam

Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam

bagi unsur-unsur yang seperiode , jari-jari atom makin ke kanan makin kecil... Sistem Periodik Unsur. Sifat-sifat

Dengan demikian, dapat dilihat kecenderungan sifat logam dalam sistem periodik, yaitu dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dan dalam satu.. periode dari kiri ke

dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam semakin berkurang sedangkan sifat nonlogam bertambah.. dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah sedangkan

Di area publik, apabila terdapat individu dengan gejala infeksi saluran nafas akut, atau individu yang merawat pasien dalam pemantauan COVID-19 dirumah, maka