• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT 6.1. Deret Taylor - BAB 6 deret LAurnt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT 6.1. Deret Taylor - BAB 6 deret LAurnt"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 6.

DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT

6.1. Deret Taylor

Misal fungsi f(z) analitik pada | z - z0 | < R ( lingkaran dengan pusat di z0

dan jari-jari R). Maka untuk setiap titik z pada lingkaran itu, f(z) dapat dinyatakan

sebagai :

∞ =

− =

0

0) ( )

(

n

n n z z

a z

f , zz0 <R dengan ,

! ) ( 0 ) (

n z f a

n

n = n = 0, 1, 2, ...

Atau ditulis f z = f z0 + f z0 zz0 + f z0 (zz0)2 +..., zz0 <R

! 2

) ( '' ) ( ! 1

) ( ' ) ( )

( .

Deret diatas disebut Deret Taylor di titik z0 dan daerah | z - z0 | < R disebut daerah kekonvergenan atau keanalitikan deret. Bila f(z) fungsi entire maka daerah keanalitikan deret yaitu : | z - z0 | < ∞.

Bila z0 = 0, maka deret disebut Deret Mac laurin , berbentuk

∞ = =

0 ) (

! ) 0 ( )

(

n

n n

z n f z

f , z <R.

Dalam memperderetkan atau mengekspansikan suatu fungsi, akan lebih mudah

dilakukan asalkan kita sudah mempunyai perderetan dari fungsi tertentu. Caranya

dengan melihat pola dasar bentuk perderetan suatu fungsi tertentu tersebut dan

daerah keanalitikannya.

Contoh 1

Nyatakan )f(z = ez dalam deret Mac Laurin. Penyelesaian :

(2)

Dengan demikian =

<∞

Penyelesaian :

Fungsi f (z) = ze2z merupakan fungsi entire, sehingga daerah keanalitikan adalah

| z | <∞ Dengan mengunakan bentuk =

<∞

Tentukan deret Mac Laurin dari fungsi

z

Penyelesaian :

Fungsi f (z)tidak analitik di z = 1, sehingga daerah keanalitikan:| z | < 1.

Dengan demikian , 1

1

Deret-deret penting lainnya:

1

(3)

Soal Latihan

(Nomor 1 – 5 )Gunakan bentuk deret yang sudah ada untuk menentukan

perderetan fungsi berikut ke dalam deret Mc Laurin dan tentukan daerah

konvergensinya.

1. f(z) = sin z

2. f(z) = cos z

3. f(z) = ln (1 - z )

4.

z z

f

+ =

2 3 )

( .

5.

3 )

( 2

+ =

z z z f

( Nomor 6 - 9 ) Gunakan bentuk deret yang sudah ada untuk menentukan

perderetan fungsi berikut ke dalam deret Taylor di pusat yang diketahui dan

tentukan daerah konvergensinya

6. z i

z z

f =

= ,

1 1 )

( .

7. z i

z z

f =−

+

= ,

1 1 )

( .

8. z i

z z z

f =

− +

= ,

1 1 )

( .

9. f(z)=sinz,z=π1 .

6.2. Deret Laurent

Bila fungsi f(z) tidak analitik di z = z0 maka f(z) tidak dapat diperderetkan

dalam deret Taylor di z = z0. Agar f(z) dapat diperderetkan di z = z0 maka

dilakukan dengan cara membuang titik singular z = z0 dari daerah | z - z0 | < R

sehingga didapatkan daerah R1 < | z - z0 | < R2 ( cincin / anulus ) yang merupakan

(4)

dijelaskan berikut.

Misal f(z) tidak analitik di z = z0 tetapi analitik pada anulus, R1 < | z – z0 | <

R2. Maka fungsi f(z) dapat diperderetkan di z = z0 menjadi bentuk deret ( deret Laurent ) sebagai berikut :

= ∞

= −

+ − =

1 0

0

0

) ( )

( )

(

n n n n

n n

z z

b z

z a z

f ,R1 < zz0 <R2 dengan

, ) (

) ( 2

1

1 0

0 dz

z z

z f i a

C

n n

+

− =

π n = 0,1,2, ...dan ( ) ,

) ( 2

1

1 0

0 dz

z z

z f i b

C

n n

+

− =

π n = 1,2,3,

...

Suku pertama di ruas kanan tidak lain adalah deret Taylor, dan suku

keduanyayang berupa polinomial berpangkat negatif disebut sebagai bagian

utama dari deret Laurent. Jadi secara umum deret Laurent terdiri dari dua bagian :

deret Taylor dan bagian utamanya.

Lintasan C merupakan lintasan tutup sederhana yang terletak di dalam anulus

yang melingkupi z0. Anulus itu kemudian menjadi daerah konvergensi deret

Laurent.

Notasi lain yang biasa digunakan untuk menyatakan bentuk deret Laurent

yaitu :

∞ −∞ =

− =

n

n n z z

C z

f( ) ( 0) ,R1< zz0 <R2

dengan , 0, 1, 2,...

) (

) ( 2

1

1 0

0 = ± ±

=

+ dz n

z z

z f i C

C

n n π

Untuk menghindari perhitungan integral lintasan, maka dalam

memperderetkan fungsi ke dalam deret Laurent kita tidak menggunakan rumusan

(5)

Mc Laurin yang sudah kita pelajari. Agar lebih jelas diberikan contoh berikut.

Contoh 1

Perderetkan fungsi f (z) = e1/ zdengan pusat di z = 0 dan tentukan daerah keanalitikannya.

Penyelesaian :

Fungsi f (z) = e1/ z tidak analitik di z = 0. Sehingga fungsi f(z) diperderetkan ke dalam deret Laurent dengan daerah keanalitikan : 0 < | z | < ∞ atau < <

z

1

0 ∞ .

Maka

f (z)= e 1/ z

=

=0( !) 1

n n zn

, 0 < | z | < ∞.

Contoh 2

Perderetkan

2 3

1 )

( 2

+ −

− =

z z z

f di titik z = 1 dan tentukan daerah

konvergensinya.

Penyelesaian :

Perhatikan bahwa fungsi

2 3

1 )

( 2

+ −

− =

z z z

f =

2 1 1 1

− −

z

z tidak analitik di z = 1

dan z = 2. Sehingga deret dengan pusat di kedua titik tersebut merupakan deret

Laurent, sedangkan di z = 0 merupakan deret Mc Laurin.

Bila f(z) diperderetkan dengan pusat z = 1 maka daerah konvergensi yang

mungkin yaitu : 0 < | z - 1 | < 1 dan 1< | z - 1 |.

(6)

Disini kita tinggal memperderetkan suku kedua dari f(z) =

Pada daerah ini, diperoleh

f diperderetkan dengan pusat z = 2 maka daerah

(7)

Jadi f(z) = , 0 2 1

f diperderetkan dengan pusat z = 0 maka daerah

konvergensinya yang mungkin yaitu : | z | < 1 , 1 < | z | < 2, dan 2 < | z |.

Selanjutnya diserahkan pembaca sebagai latihan.

Soal latihan

( Nomor 1 – 4 ) Perderetkan fungsi berikut pada daerah yang diketahui :

(8)

( Nomor 5 sd 7 ) Ekspansikan dalam deret Laurent dengan daerah konvergensinya

berbentuk R0 < | z | < R1 dari fungsi berikut dan tentukan daerah konvergensinya:

5.

) 1 (

1 )

( 3

z z z f

− =

6. 3

4 2 8 ) (

z z

z z

f

− − =

7. 6 2

) 1 (

1 )

(

z z z f

+ =

( Nomor 7 – 10 ) Perderetkan dalam deret laurent pada daerah R0 < | z - z0 | < R1

dari :

8. z i

z z

f =

+ = 2 , 0

1 1 ) (

9. , 1

1 1 )

( 4 0 =−

= z

z z

f .

10. z i

i z

z z

f , 2

) 2 ( )

( 2 0

4

− = +

=

( Nomor 11 – 13 ) Perderetkan 2

1 1 ) (

z z

f

= pada daerah

11. z <1

12. z >1

13. 0< z−1 < 2

(Nomor 14 – 15) Perderetkan fungsi berikut dengan pusat diketahui :

14. , 1

1 2 )

( 2 =

= z

z z

f

15. , 1

) 1 (

sinh )

( 2 =

= z

z z z

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari pengubahan metode komputasi adalah menghilangkan operasi pengurangan dua buah bilangan yang hampir sama besar, misalnya dengan pengelompokan suku-suku, perkalian

Kotangen (lambang: cot, cotg, atau cotan) dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga yang terletak pada sudut dengan sisi segitiga yang terletak di depan sudut

Lintasan terpendek antara dua verteks dari s ke t dalam network adalah lintasan graph berarah sederhana dari s ke t dengan sifat di mana tidak ada lintasan lain yang memiliki

Luhak Tanah Datar terletak lebih kurang sama dengan kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten di pedalaman provinsi Sumatera Barat yang berada pada garis 00 0 17 ’ - 0 0

Kotangen (lambang: cot, cotg, atau cotan) dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga yang terletak pada sudut dengan sisi segitiga yang terletak di depan sudut

Hal ini karena pada temperatur -20 0 C dihasilkan kristal es yang lebih lembut dibandingkan pada temperatur -10 0 C, yang terletak di dalam jaringan otot daging

Pada makalah ini disertakan source code dalam bahasa C yang merupakan implementasi sederhana dari genetic programming untuk memecahkan persoalan mencari rumus

Kendali dengan metode Line of Sight ini dapat diterapkan untuk lintasan apapun, baik yang bersifat sederhana seperti garis lurus maupun lintasan dengan banyak sudut seperti lintasan